TUGAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL docx

TUGAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Nama: allya Hermana
Kelas: 8C

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Penjelasan Bentuk Bentuk Asosiatif: 1. Kerja Sama
Kerjasama yaitu bentuk utama dari proses interaksi sosial karena
pada dasarnya interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang
bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan
bersama. Berbagai bentuk kerjasama dalam berbagai kehidupan
masyarakat. Contoh kerjasama dalam kegiatan ekonomi berbagai
kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Koperasi sekolah,
PT, CV, merupakan contoh kerjasama dalam interaksi asosiatif.
Ditinjau
dari
proses
pelaksanaanya
dikelompokkan sebagai berikut.
 Kerukunan
menolong.


yang

meliputi

gotong

kerjasama
royong

dan

dapat
tolong-

 Bargaining, yaitu kerja sama yang dilaksanakan atas dasar
perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara
dua organisasi atau lebih.
 Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan pada suatu organisasi untuk

menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan.


Koalisi, yaitu kerja sama yang dilaksanakan oleh dua
organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama .

Pada hakikatnya, kerja sama timbul apabila : Orang menyadari
bahwa mereka mempunyai kepentingan- kepentingan yangsama.
Masing-masing pihak menyadari bahwa mereka hanya mungkin
memenuhi kepentingan-kepentingan mereka tersebut melalui
kerja sama.

Penjelasan Bentuk Bentuk Asosiatif: 2. Akomodasi
Akomodasi yaitu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antar
individu dan antar kelompok untuk meredakan pertentangan.
Salah satu contoh akomodasi adalah terjadinya kerja paksa di
Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan masa penjajahan
Jepang. Rakyat Indonesia bersedia melakukan kerja paksa
karena merupakan pilihan paling aman untuk kehidupan mereka.

Sebagai bentuk akomodasi, pemaksaan kehendak oleh individu
atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain disebut
akomodasi pemaksaan.
Penyelesaian konflik melalui pengadilan seperti sengketa Pulau
Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia merupakan
jenis akomodasi ajudikasi. Dalam kehidupan sehari-hari terjadi
penyelesaian masalah sengketa melalui pengadilan. Misalnya
masalah rebutan kepemilikan lahan yang diselesaikan di
pengadilan merupakan salah satu bentuk ajudikasi. Ajudikasi
merupakan suatu pengendalian konflik yang diselesaikan dengan
cara pengadilan atau diselesaikan di pengadilan.
Bentuk-bentuk akomodasi, antara lain sebagai berikut.
 Koersi (coercion), yaitu bentuk akomodasi yang terjadi
karena adanya pelaksanaan dan pihak lain yang lebih kuat.

 Kompromi (compromise), yaitu bentuk akomodasi di mana
pihak
yang
mengalami
perselisihan

mengurangi
tuntutannya agar tercapal suatu
 penyelesaian.
 Arbitrasi (arbitration), yaitu bentuk akomodasi yang
melibatkan pihak ketiga dalam menyelesaikan suatu
konflik. Dalam hal mi pihak ketiga bersifat netral.
 Toleransi, yaitu sikap saling menghargai dan menghormati
pendirian masing-masing.
 Mediasi, yaitu bentuk akomodasi yang hampir sama dengan
arbitrasi, namun pihak ketiga tidak mempunyai wewenang
memutuskan masalah, hanya sebagai penasihat.
 Konversi (conversion), yaitu konflik apabila salah satu pihak
bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak
lain.
 Konsiliasi, yaitu
mempertemukan
perundingan.

penyelesaian konflik dengan
pihak-pihak yang. bertikai di


jalan
meja

Pada prinsipnya tujuan akomodasi adalah untuk :
 Mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan
faham.
 Mencegah
meledaknya
suatu
pertentangan
sementara waktu atau secaratemporer.

untuk

 Memungkinkan terwujudnya kerjasama antara kelompokkelompok sosialyang hidupnya terpisah sebagai akibat
faktor-faktor sosial psikologis dankebudayaan.
 Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial
yang terpisah,misalnya lewat perkawinan campuran.


Penjelasan
Asimilasi

Bentuk

Bentuk

Asosiatif:

3.

Asimilasi yaitu proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga
masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal
sebagai milik bersama. Asimilasi merupakan proses sosial yang
ditandai adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang
terdapat antara beberapa orang atau kelompok.
Sebagai contoh perkawinan antara orang dari suku Jawa dan
suku Minangkabau. Kedua suku masyarakat tersebut memiliki
perbedaan dalam hal tata cara perkawinan dan berkeluarga.

Masyarakat Minangkabau memiliki tradisi warisan melalui garis
ibu, sedangkan masyarakat Jawa memiliki tradisi warisan
keluarga berdasarkan garis ayah. Perkawinan yang berlangsung
antara kedua orang yang berbeda budaya merupakan salah satu
bentuk asimilasi.

Faktor-faktor yang mendorong
asimilasi adalah sebagai berikut.

dan

mempermudah

proses

 Toleransi, keterbukaan, saling menghargai, dan menerima
unsur-unsur kebudayaan.
 Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
 Sikap menghargai orang asing dengan kebudayaannya.
 Sikap terbuka

masyarakat.

dan

golongan

 Perkawinan campuran dan
kebudayaan (amalgation).

yang

berkuasa

kelompok

yang

dalam
berbeda


 Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
Proses asimilasi timbul bila terdapat hal-hal berikut :
 Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
 Orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling
bergaul secaralangsung dan intensif dalam waktu lama.
 Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia
tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan
diri.

Bentuk Bentuk Asosiatif Penjelasan: 4. Akulturasi

Akulturasi yaitu proses sosial yang timbul akibat suatu
kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing
tanpa
menyebabkan
hilangnya
kepribadian
kebudayaan
sendiri.Contoh akulturasi adalah Bakpao banyak dijumpai di
Indonesia yang memiliki isi berbeda dengan bakpao di Tionghoa.

Di negara asalnya bakpao lazimnya berisi daging babi tetapi di
Indonesia berisi bahan lainnya seperti seperti daging ayam,
sayuran, selai kacang ,kacang azuki, kacang hijau, dan
sebagainya, sesuai selera. Bakpao merupakan contoh bentuk
akulturasi dalam kehidupan masyarakat kita dalam hal makanan.

Contoh akulturasi seni bangunan adalah bangunan menara
Masjid Kudus di Jawa Tengah. Menara Masjid Kudus mirip
bangunan candi atau bangunan Bale Kul Kul yang terdapat di
Pura Taman Ayun Bali. Bangunan Menara Masjid Kudus
membuktikan kepada generasi masa sekarang bahwa nenek
moyang Indonesia sangat menyukai toleransi. Sunan Kudus
mengajarkan agama Islam dengan tetap menghargai budaya
Hindu Buddha yang berkembang pada masa tersebut.
Dalam proses akulturasi, terdapat unsur-unsur kebudayaan yang
mudah diterima dan sekaligus terdapat unsur-urisur kebudayaan
yang suhit diterima. Pada umumnya, unsur-unsur kebudayaan
yang mudah diterima, mehiputi:
 Unsur kebudayaan yang bersifat material atau kebendaan.
 Unsur teknologi ekonomi yang mudah dioperasikan dan

secara cepat dapat dimanfaatkan.
 Unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan kondisi
setempat.

 Unsur
kebudayaan
mendalam.

yang

dampaknya

tidak

begitu

Sedangkan unsur-unsur kebudayaan yang sukar diterima, antara
lain:
 Unsur kebudayaan yang keberadaannya mendasari pola
pikir masyarakat, seperti sistem kepercayaan, sistem
falsafah hidup; dan agama.
 Unsur kebudayaan yang sudah diterima secara meluas
dalam kehidupan masyarakat, seperti sistem kekerabatan,
mata pencaharian, makanan pokok, kebiasaan makan, dan
lain sebagainya.

A.

PERSAINGAN

Persaingan merupakan bentuk interaksi disosiatif yang banyak
kita temukan di lingkungan kehidupan kita. Di dalam sebuah
pertandingan, pasti kita menemukan persaingan. Persaingan
merupakan perjuangan yang dilakukan perorangan atau
kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau
hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau
benturan fisik.
Dalam arti sempit, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya
penjual
dan
pembeli
untuk
melakukan
jual
beli
barang/jasa. Dalam pasar setiap penjual bersaing untuk
mendapatkan pembeli paling banyak. Tetapi para pedagang
tersebut tetap hidup rukun dan saling membantu. Itulah
gambaran persaingan dalam kehidupan ekonomi.

B.KONTRAVENSI

Kontravensi adalah proses persaingan yang ditandai oleh gejala
ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak
suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.
Kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang berada di
antara
persaingan
dan
pertentangan
atau
konflik.
Dilihat dan prosesnya kontravensi mencakup lima proses berikut.
 Proses yang umum, yakni adanya penolakan, keengganan,
gangguan terhadap pihak lain, pengacauan terhadap
rencana pihak lain, dan sebagainya.
 Kontravensi sederhana, seperti memaki-maki, menyangkal
pihak lain, mencerca, memfitnah, dan lain sebagainya.
 Kontravensi yang intensif, seperti penghasutan, penyebaran
desas-desus, dan sebagainya.
 Kontravensi yang bersifat rahasia, seperti mengumumkan
rahasia pihak lain, berkhianat, dan sebagainya.
 Kontravensi yang bersifat taktis,
provokasi, dan lain sebagainya.

seperti

intimidasi,