Manajemen Deposito sebagai Dana Pihak Ke

DEPOSITO MUDHOROBAH
Studi Kasus : Deposito Mudhorobah BRI Syariah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Dana Bank Syariah

Dosen Pengampu : Satria Utama, S.Ei.

Disusun Oleh
Amin Mahfud

201307300

Renia Agustin

20130730036

Tiatu Raudhatul Farihah

20130730050

Iis Minasih Rokhaeni


20130730085

Aida

20130730

EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015/2016
KATA PENGANTAR

Bismillahir Rahmaanir Rahiim.
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, dan tak lupa pula sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“DEPOSITO MUDHOROBAH Studi Kasus : Deposito Mudhorobah BRI Syariah”
dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Dana Bank Syariah pada semester tiga perkuliahan di Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam,
Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan, bimbingan serta pengarahan
dari berbagai pihak, makalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah melancarkan segalanya dalam penulisan makalah ini.
2. Satria Utama S.EI selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Dana Bank
Syariah yang telah memberikan banyak pengetahuan, bimbingan, arahan dan
motivasi kepada kami.
3. Staf karyawan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang dengan
sabar membantu kami mencari referensi untuk pembentukan makalah ini.
4. Rakan-rekan kelas EPI-A yang selalu berusaha untuk menciptakan kondisi yang
kondusif selama perkuliahan.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuannya
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya untuk kami pribadi,
umumnya bagi para pembaca. Amiin
Yogayakarta, 22 Oktober 2015


DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................

Daftar Isi ........................................................................................................................
.........................................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan
o Latar Belakang.......................................................................................................
o Tujuan....................................................................................................................
.........................................................................................................................................
BAB II
Isi dan Pembahasan
o Definisi Deposito................................................................................................
o Karakteristik deposito.........................................................................................
o Fungsi deposito...................................................................................................
o Jenis-jenis deposito.............................................................................................
a. Deposito berjangka.......................................................................................
b. Sertifikat deposito.........................................................................................
c. Deposito on call............................................................................................
d. Warkat deposito.............................................................................................

o Analisis data deposito BRI Syariah dua tahun terakhir (bulanan)......................
a. Trend deposito...............................................................................................
b. Pertumbuhan deposito...................................................................................
c. Perbandingan deposito dengan total pasiva BRI Syariah.............................
d. Perbandingan deposito dengan total DPK BRI Syariah...............................
e. Cost Of Fund.................................................................................................
BAB III
Penutup
Daftar Pustaka............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dimulai dengan diskusi mengenai
bank syariah pada tahun 1980, prakarsa khusus bank Islam tahun 1990 dan berdiri bank
syariah tahun 1991-1990. pada akhirnya banyak bermunculan bank-bank syariah.
PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah dimana merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang jasa perbangkan syariah Islam, didirikan pada tanggal 27 Juni 2001 yang
bertepatan dengan rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero). PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah mulai beroprasi pada tanggal
17 April 2002 dengan tugas utamanya yaitu merencanakan, mengorganisasikan,
mengembangkan usaha perbankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah dalam rangka
meningkatkan bisnis BRI secara keseluruhan sekaligus melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap kantor cabang atau kantor cabang pembantu PT. Bank Rakyat
Indonesia Syariah berdasarkan strategi yang telah ditetapkan dan sesuai landasan hukum
yang ada seperti UU Nomor 7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor
10 tahun 1998 dan UU Nomor 23 tahun 1999 tentang bank Indonesia, PBI Nomor
4/1/PBI/2002 tentang perubahan kegiatan usaha bank umum konvesional
umum berdasarkan prinsip syariah dan pembukaan kantor bank
bank syariah oleh

bank

menjadi bank

berdasarkan prisip


konvesional, SK.DIR.BRI Nokep: S.74.DIR/PPP/12/2001

dan SK.DIR.BRI Nokep: S.75.DIR/PPP/12/2001.
Sebagai lembaga keuangan syari’ah yang berhubungan langsung dengan
masyarakat, maka perbankan syariah mempunyai tugas penting dalam mengembangkan
misi keislaman dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Sedangkan penerapan prinsip
syariah pada perbankan syariah adalah aturan perjanjian antara bank dan pihak lain
dalam hal penyimpanan dana dan pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dilakukan.
Beberapa penerapan prinsip syariah adalah pembiayaan bagi hasil (mudārabah),
pembiayaan penyertaan modal (musyārakah), pinsip jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa
murni tanpa pilihan (ijārah) atau dengan pilihan pemindahan kepemilikan atas barang
yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain.
Pada lembaga keuangan syari’ah, dimana penghimpunan dananya berbentuk giro,
tabungan dan deposito, maka prinsip operasionalnya berdasarkan syari’ah.
Penerapan syariah dalam penghimpunan dana masyarakat berupa prinsip wadi’ah
dan mudārabah. Prinsip mudārabah adalah penyimpan atau deposan bertindak sebagai

shahibul māl (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut

digunakan bank untuk melakukan usaha dimana hasil usaha akan dibagi hasilkan kepada
shăhibul mal dan mudharib berdasarkan nisbah yang disepakati.1
II. Rumusan Masalah
1. Apa definisi deposito dan fungsi deposito?
2. Apa pengertian deposito berjangka, sertifikat deposito, warkat deposito dan sebutkan
contoh dari ketiga jenis deposito tersebut?
3. Bagaimana trend deposito BRI Syariah di tahun 2013 dan 2014?
4. Bagaimana pertumbuhan deposito BRI Syariah di tahun 2013 dan 2014?
5. Berapa besar cost of fund BRI syariah dan bagaimana pekembangannya di tahun
2013 dan 2014?
III. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi deposito dan fungsi deposito
2. Untuk mengetahui jenis-jenis deposito yakni deposito berjangka, sertifikat deposito,
3.
4.
5.

warkat deposito dan contoh dari ketiga jenis deposito tersebut
Untuk mengetahui trend deposito BRI Syariah di tahun 2013 dan 2014
Untuk mengetahui pertumbuhan deposito BRI Syariah di tahun 2013 dan 2014?

Untuk mengetahui besar cost of fund BRI syariah dan pekembangannya di tahun 2013
dan 2014

BAB II
PEMBAHASAN
I.

Definisi Deposito
Deposito menurut Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998 pasal 1 yaitu
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
Menurut Lukman Dendawijaya dalam bukunya “Manajemen Perbankan” Deposito
adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat

1 Veithzal, Rivai dan Andrian Permata Veithzal. Islamic Financial Management. Edisi
1,Jakarta: Rajawali Grafindo Persada. 2008:47

dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan
bank yang bersangkutan.
Definisi lain dari Deposito menurut Habib Nazir dan Muhammad Hassanudin

(2004:132), mengatakan: ”Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan pihak
ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
sesuai perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan”.
Menurut Tim penyusun PAPI ( Pedoman Akuntansi Pebankan Indonesia) dalam
buku “Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia Buku 2” (2008 : 8) , Deposito adalah
simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.
II. Karakteristik Deposito
Deposito pada dasarnya hampir sama dengan tabungan, namun memiliki karakteristik
yang berbeda, antara lain (Rini, 2003):
1. Setoran minimal.
Tidak seperti tabungan yang dapat dibuka dengan setoran awal yang kecil. Minimal
penempatan deposito lebih besar, sehingga memerlukan uang lebih banyak untuk
membuka deposito. Besarnya minimal pembukaan deposito pada tiap bank bervariasi.
2. Jangka waktu.
Penempatan deposito mengharuskan adanya pengendapan dana selama jangka waktu
tertentu yang dapat dipilih oleh nasabahnya yaitu 1, 3, 6, atau 12 bulan.
3. Jika membutuhkan uang kemudian ingin mencairkan dana pada deposito.
Karena adanya jangka waktu tadi maka deposito juga tidak bisa dicairkan setiap
saat, tetapi pada saat jatuh tempo saja. Dengan demikian jka ingin menambah saldo

deposito atau mencairkan deposito hanya bisa dilakukan pada saat jatuh temponya.
4. Jika terpaksa harus mencairkan deposito.
Biasanya bank akan mengenakan denda penalty pada tiap penarikan dana deposito
yang belum jatuh tempo. Besarnya denda penalty juga bervariasi diberbagai bank.
Ada yang berupa prosentase dari nilai deposito pada saat dicairkan (pokok + bunga),
atau berupa prosentase dari nilai pokok depositonya saja.
5. Bunga deposito.
Bunga deposito selalu lebih besar dari bunga tabungan sehingga otomatis dana pun
akan berkembang lebih cepat. Inilah biasanya yang menjadi daya tarik utama

deposito, sehingga deposito lebih cocok dijadikan sarana investasi dibandingkan
tabungan.
6. Risiko rendah.
Walaupun tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari tabungan maupun giro, namun
karena masih sama-sama produk simpanan di bank maka deposito bisa digolongkan
produk simpanan berisiko rendah.
7. Biaya administrasi dan pajak.
Keuntungan lainnya dari deposito adalah tidak dikenakannya biaya administrasi
bulanan. Tidak seperti tabungan atau giro yang dikenakan biaya administrasi bulanan.
Walaupun demikian pemotongan tetap ada yaitu sebesar pajak deposito yang

diperhitungkan dari hasil bunga deposito saja tidak termasuk pokok

III. Fungsi Deposito
Deposito mempunyai peranan penting karena sumber modal dari Bank, sumber dana
dari masyarakat yang nantinya oleh bank akan dimanfaatkan kembali dan di salurkan
dalam bentuk kredit ataupun produk-produk lain dari bank. Dengan demikian deposito
merupakan suatu cara untuk mengatur kebidupan perekonomian. Adapun fungsi deposito
ditinjau dari segi kepentingan bank itu sendiri mempunyai tiga aspek, yaitu:
1. Dari segi bank
Merupakan salah satu bentuk usaha bank untuk menghimpun dana dari masyarakat
atau badan hukum, sebagai penambah modal guna menunjang usaha perbankan
khususnya dibidang perkreditan dengan memberikan suatu rangsangan berupa suku
bunga deposito.
2. Dari segi deposan
Dengan menghimpun dana akan memperoleh bunga yang cukup tinggi dibandingkan
dengan simpanan lain, memperoleh jaminan kredit,selain itu juga dapat mengelola
keuangan secara lebih terencana sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu deposito
3. Dari segi perkembangan Ekonomi
Saat dana masyarakat terhimpun oleh bank dan disalurkan dalam bentuk kredit,
digunakan secara maksimal guna keperluan produktif, maka dapat meningkatkan
pendapatan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
IV. Jenis-Jenis Deposito

Adapun jenis-jenis deposito menurut Kasmir (2012:75) yang ada di Indonesia dewasa
ini, diantaranya:
1. Deposito Berjangka.
Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian
antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. Bank-bank diberikan kebebasan
untuk menetapkan sendiri jangka waktu tertentu, suku bunga,dan syarat-syarat
lainnya dalam penarikan simpanan brjangka tersebut. 2
Contoh penetapan tingkat suku bunga dan jangka waktu simpanan berjangka yang
ditetapkan oleh bank:
Jangka Waktu
1 Bulan

Tingkat Bunga ( per tahun )
Valuta Asing
Rupiah
6,00 % p.a.
13,5 % p.a.

3 Bulan

6,00% p.a.

14,0 % p.a.

6 Bulan

6,00 % p.a.

14,5 % p.a.

12 Bulan
6,00 % p.a.
14,5 % p.a.
*Tingkat bunga dapat berubah sewaktu-waktu.
Besarnya nominal minimum deposito berjangka berbeda-beda setiap bank, bunga
simpanan berjangka diperhitungkan dan dibayarkan pada setiap bulannya atau sesuai
kesepakatan di awal.
Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan setiap bulan atau setelah
jatuh tempo sesuai jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun
non tunai (pemindahbukuan) dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah
bunga yang diterimanya. Kemudian jumlah dana yang disetorkan dalam bentuk bulat
misalnya Rp. 1.000.000,-, Rp. 2.000.000,- dan Rp. 2.500.000,-. Serta biasanya
memiliki batas minimal jumlah uang yang akan disimpan.

2 Ruddy Tri Santoso, “MengenalduniaPerbankan”, Andi Offset: Yogyakarta,1996

2. Sertifikat Deposito.
Sertifikat deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa yang dengan ijin
Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau dipindah tangankan kepada pihak ketiga. Sertifikat deposito dapat
diterbitkan oleh Bank Umum dan Bank Pembangunan, hanya dalam bentuk rupiah
saja dan setelah memperoleh persetujuan dari Direksi Bank Indonesia 3.
Bunga sertifikat deposito dihitung dengan cara diskonto, yaitu selisih antara
nominal deposito dengan jumlah uang yang disetor. Merupakan deposito yang
diterbitkan dengan jangka waktu 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan. Hanya perbedaannya
sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat
diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain.
Perbedaan lain adalah pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan
dimuka, baik tunai maupun non tunai. Kemudian penerbitan nilai sertifikat deposito
sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga
nasabah dapat membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah nominal yang
diinginkan.
Perbedaan Deposito Berjangka dengan Sertifikat deposito :

Deposito Berjangka

Sertifikat Deposito

Atas Nama
Bukti kepemilikan disebut dengan bilyet

Atas unjuk
Bukti kepemilikan disebut dengan sertifikat

deposito
Tidak dapat diperjual belikan

deposito
Dapat diperjual belikan

3Ruddy Tri Santoso, MengenalduniaPerbankan, Andi Offset: Yogyakarta,1996

Tidak dapat dipindahtangankan
Bunga dibayar dibelakang
Pencairan sebelum jatuh tempo dikenakan

Dapat dipindah tangankan
Bunga dibayar dimuka
Pencairan sebelum jatuh tempo dikenakan

denda (Penalty Rate)
Nominal ditentukan oleh nasabah
Dalam mata uang rupiah
Dapat di Roll Over

rediskonto
Nominal ditentukan oleh bank
Dalam mata uang rupiah saja
Tidak dapat di Roll Over

Sertifikat deposito mempunyai nilai harga jual dan nilai harga beli dari
nominalnya penetapan harga tersebut ditentukan berdasarkan tingkat diskonto
( tingkat suku bunga ) maupun tingkat rediskonto dari sertifikat deposito
bersangkutan. Perhitungan nilai jual dan nilai beli sertifikat deposito menggunakan
rumus True Discount sebagai berikut :
360 x Nilai Nominal Pokok Sertifikat
Nilai jual=
360+(i x jangkawaktu sertifikat)
i = Tingkat diskonto ( tingkat suku bunga per tahun )
360 x Nilai Nominal Pokok Sertifikat
360+(r x jangkawaktu sertifikat)
r = Tingkat rediskonto ( tingkat pengembalian suku bunga sertifikat ) – ditetapkan
Nilai beli=

sebesar 1 – 2% dari tingkat diskonto.
a. Prosedur perhitungan nilai jual serta nilai beli dari sertifikat deposito :
Nilai nominal sertifikat deposito sebesar Rp. 10.000.000,- jangka waktu 3 bulan
dari tanggal 5 februari – 5 mei. Tingkat diskonto 16% per tahun.
¿
360 x Rp .10.000 .000,−
=Rp.9 .259 .259,9,−¿
360+(16 x 180)
Nilai jual=¿
Dibulatkan sebesar = Rp. 9.259.260,Bunga
= Nilai Nominal – Nilai Jual
= ( Rp. 10.000.000,- ) – ( Rp. 9.259.260,- )
= Rp. 740.740,Bila sertifikat deposito tersebut dicairkan secara tunai sebelum jangka waktu
jatuh temponya ( break ), misalnya pada tanggal 5 april, maka perhitungan nilai beli
sertifikat deposito dan jurnal pembukuannya adalah sebagai berikut ( tingkat
rediskonto ditambah 2% dari tingkat diskonto ) :
Hari sisa sebelum jatuh tempo = ( 180 – 30 ) hari
= 150 hari
¿
360 x Rp .10.000 .000,−
=Rp .9 .302.326,−¿
360+(18 x 150)
Nilai beli=¿
= Selisih nilai nominal dengan nilai beli ( bunga )
= ( Rp. 10.000.000,- ) – ( Rp. 9.302.326,- )
= Rp. 697.674,-

3. Deposit On Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang
dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya
50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada
saat pencairan deposit on call, namun sebelum deposit on call dicairkan terlebih
dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit bahwa yang
bersangkutan akan mencairkan deposit on callnya. Besarnya bunga biasanya dihitung
perbulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah
dengan pihak bank.
Jumlah minimum deposito
Jumlah Minimum Deposito On Call Jangka USD 50.000
JPY 500.000
Waktu : 1, 2 minggu
IDR 50.000.000

Layanan
Pembatalan
Pembatalan sebelum jatuh tempo
Penarikan Tunai
IDR
Mata Uang Asing:
* USD
* JPY
Pertukaran mata uang

Biaya
Tidak mendapat bunga

Bebas biaya
½ % (min Eqv USD 5)
½ % (min Eqv USD 5)
Rate Bank

Pencairan
Dibukukan pada rekening internal lainnya:
* Mata uang yang sama
Bebas biaya
* Pertukaran mata uang
Rate Bank
Dibukukan pada rekening Bank lain

Biaya LLG atau RTGS atau T/T

Materai

IDR 6.000

Bunga Deposito on Call diberikan dengan kondisi sebagai berikut:
1. Bunga = Nominal x Tingkat Suku Bunga x Jumlah Hari / 360
2. Bunga Gross = Nominal x Tingkat Suku Bunga x Jumlah Hari / 360

3. Bunga Nett = Bunga Gross - Pajak

4. Warkat Deposito
Warkat adalah simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah
jangka waktu yang telah disetujuisurat berharga yang dikeluarkan oleh suatu bank
sebagai instrumen penarikan dana nasabah yang memeiliki fasilitas rekening giro
atau rekening koran.
Instrumen berbasis warkat yang umum digunakan perbankan antara lain sebagai
berikut :
a. Cek
b. Bilyet
c. Nota debet
d. Nota kredit

V. Analisa Data Deposito BRI Syariah Dua Tahun Terkahir (Bulanan)
1. Trend Bulanan
a. Data bulanan jumlah deposito mudhorobah BRI Syariah Tahun 2014

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

Besar
Deposito
(Dalam Juta
Rupiah)
10.906.340
10.653.372
10.545.305
10.829.960
11.834.369
11.284.561
11.064.605
11.529.825
11.553.423
12.324.218

Trend bulanan deposito mudhorobah tahun 2014

DEPOSITO MUDHOROBAH
12,324,218
11,834,369

10,906,340
10,829,960
10,653,372
10,545,305

11,553,423
11,529,825
11,284,561
11,064,605

b. Data bulanan jumlah deposito mudhorobah BRI Syariah Tahun 2013

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

Besar
Deposito
(Dalam Juta
Rupiah)
9.278.221
9.503.268
10.466.895
10.201.432
10.691.783
11.016.347
10.975.689
10.685.745
9.991.350
11.156.967
10.741.733
10.916.881

Trend bulanan deposito mudhorobah tahun 2013

Deposito Mudorobah
11,156,967
11,016,347
10,975,689
10,916,881
10,741,733
10,691,783
10,685,745
10,466,895
10,201,432
9,991,350
9,503,268
9,278,221

Dari hasi perhitungan trend bulanan diatas, yakni trend bulanan deposito
mudhorobah BRI Syariah tahun 2013 dan 2014 dapat kita simpulkan bahwa trend
bulanan tersebut tidak mengalami fluktuasi yang signifikan. Artinya baik pada tahun
2013 ataupun 2014, jumlah deposito mudhorobah BRI Syariah setiap bulannya
memiliki angka yang tidak tidak jauh berbeda satu sama lain.
2. Pertumbuhan Deposito BRI Syariah dari Bulan ke Bulan
a. Pertumbuhan deposito mudhorobah BRI syariah tahun 2014
Rumus:

bulan akhir−bulan awal
x 100%
bulan awal

Bulan
Januari-Februari
Februari-Maret
Maret-April
April-Mei
Mei-Juni
Juni-Juli
Juli-Agustus
Agustus-September
September-Oktober
Oktober-November

Presentase
Pertumbuha
n
Deposito
2,32%
1,01%
2,67%
9,27%
4,64%
1,95%
4,20%
0,03%
6,85%

NovemberDesember

PERTUMBUHAN DEPOSITO 2014
9.27%
6.85%
4.64%
2.32%

1.01%

2.67%

4.20%
1.95%

0.03%

b. Pertumbuhan deposito mudhorobah BRI syariah tahun 2013

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

Besar
Deposito
(Dalam Juta
Rupiah)
9.278.221
9.503.268
10.466.895
10.201.432
10.691.783
11.016.347
10.975.689
10.685.745
9.991.350
11.156.967
10.741.733
10.916.881

Januari-Februari

=

9.503.268−9.278 .221
×
9.278 .221

Februari-maret

=

10.466 .895−9.503 .268
× 100% = 10,14%
9.503 .268

Maret-April

=

10.466 .895−10.201.432
× 100% = 2,54%
10.466 .895

100% = 2,43%

April-Mei

=

10.691 .783−10.201 .432
× 100% = 4,81%
13.605 .604

Mei-Juni

=

11.016 .347−10.691 .783
× 100% = 3,04%
10.69173

Juni-Juli

=

11.016 .347−10.975 .689
× 100% = 0,37%
11.061 .347

Juli-Agustus

=

10.975 .689−10.685 .745
×
10.975 .689

Agustus-September

=

10.685 .745−9.991.350
× 100% = 6,50%
10.685 .745

September-Oktober

=

11.156 .967−9.991350
× 100% = 11,67%
9.991 .350

Oktober-November

=

11.156 .967−10.741 .733
× 100% = 3,72%
11.156 .967

November-Desember

=

10.916 .881−10.741 .733
× 100% = 1,63%
10.741.733

100% = 2,64%

PERTUMBUHAN DEPOSITO 2013

11.67%
10.14%
6.50%
4.81%
2.43%

2.54%

3.04%

2.64%

0.37%

3.72%
1.63%

Dari data dan grafik pertumbuhan deposito yang diperoleh diatas dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan deposito mudhorobah BRI syariah pada tahun 2013
dan 2014 mengalami fluktuasi yang lumayan signifikan. Artinya untuk pertumbuhan
jumlah deposito mudhorobah setiap bulannya baik di tahun 2014 ataupun 2013
mengalami kenaikan dan penurunan angka deposito secara berkala pada setiap bulan
tertentu.

3. Besaran Porsi Deposito Mudhorobah dibanding dengan Total Pasiva BRI
Syariah
a. Perbandingan besar deposito mudhorobah dengan total pasiva BRI Syariah tahun
2014
Bulan

januari
Februari
maret
april
mei
juni
juli
agustus
septembe
r
oktober
nopembe
r
desember
Rumus:

Deposito
(Dalam
Juta
Rupiah)
10.906.34
0
10.653.37
2
10.545.30
5
10.829.96
0
11.834.36
9
11.284.56
1
11.064.60
5
11.529.82
5
11.553.42
3
12.324.21
8

Total
Pasiva

Presentase

17.318.73
6
16.939.67
4
17.579.29
9
17.729.26
2
17.788.15
7
18.316.85
9
18.068.39
7
18.274.99
3
18.554.45
2
18.939.80
2

62,97%
62,89%
59,99%
61,09%
66,53%
61,61%
61,24%
63,09%
62,27%
65,07%

Jumlah Deposito Mudhorobah
x 100%
Total Pasiva

Januari

=

10.906 .340
× 100% = 62,97%
17.318 .736

Februari

=

10.653.372
× 100% = 62,89%
16.939 .674

Maret

=

10.545 .305
× 100% = 59,99%
17.579 .299

April

=

10.829 .960
× 100% = 61,08%
17.729 .262

Mei

=

11.834 .369
× 100% = 66,52%
17.788 .157

Juni

=

11.284 .561
× 100% = 61,60%
18.316 .859

Juli

=

11.064 .605
× 100% = 61,24%
18.068 .397

Agustus

=

11.529 .825
× 100% = 63,09%
18.274 .993

September

=

11.553 .423
× 100% = 62,27%
18.554 .452

Oktober

=

12.324 .218
× 100% = 65,07%
18.939.802

November

= Laporan keuangan bulan ini belum ditampilkan di OJK

Desember

= Laporan keuangan bulan ini belum ditampilkan di OJK

b. Perbandingan besar deposito mudhorobah dengan total pasiva BRI Syariah tahun
2013
Bulan

Deposito
(Dalam
Juta
Rupiah)
9.278.221

januari
9.503.268
Februari
maret
april
mei

10.466.89
5
10.201.43
2
10.691.78
3
11.016.347

juni
juli
agustus
septembe
r

10.975.68
9
10.685.74
5
9.991.350
11.156.967

oktober
nopember
desember

10.741.73
3
10.916.88

Total
Pasiva
13.605.60
4
13.605.60
4
15.103.71
7
15.023.78
8
15.564.05
3
16.416.44
5
16.739.03
0
16.408.62
1
16.778.49
8
17.173.84
4
17.131.18
7
17.429.67

Presentase

68,19%
69,85%
69,30%
67,90%
68,69%
67,10%
65,56%
65,12%
59,54%
64,96%
62,70%
62,63%

1

7

Januari

=

9.278.221
× 100% = 68,19%
13.605 .604

Februari

=

9.503.268
× 100% = 69.85%
13.605 .604

Maret

=

10.466 .895
× 100% = 69.30%
15.103 .717

April

=

10.201.432
× 100% = 67,90%
15.023 .788

Mei

=

10.691.783
× 100% = 68.69%
15.564 .053

Juni

=

11.061 .347
×
16.416 .445

Juli

=

10.975689
× 100% = 50,87%
16.739 .030

Agustus

=

10.685 .745
× 100% = 65.56%
14.408 .621

September

=

9.991.350
× 100% = 65.12%
16.778 .498

Oktober

=

11.156 .967
× 100% = 59.54%
17.173 .844

November

=

10.741 .733
× 100% = 64.96%
17.131 .187

Desember

=

10.916 .881
× 100% = 62.63%
17.429 .677

100% = 67.10%

Dari data dan perhitungan perbandingan antara jumlah deposito mudhorobah
dan total pasiva yang dimiliki BRI Syariah pada tahun 2014 dan 2013 dapat
disimpulkan bahwa jumlah deposito mudhorobah yang dimiliki BRI Syariah
sebagai salah satu instrumen pasiva BRI Syariah menyumbang angka presentase
yang besar pada total pasiva yang dimiliki BRI Syariah yakni kisaran 50%-69%.
Ini artinya total pasiva yang dimiliki BRI Syariah terdiri dari jumlah deposito
yang menyumbang angka lebih banyak dibanding dengan instrumen pasiva yang
lainnya.
4. Besaran Porsi Deposito Mudhorobah dan Total DPK BRI Syariah

a. Perbandingan besar deposito mudhorobah dengan total DPK BRI Syariah tahun
2014
Rumus:

Jumlah Deposito Mudhorobah
x 100%
Total DPK

Bulan
januari
februari
maret
april
mei
juni
juli
agustus
septembe
r
oktober
nopember
desember

Deposito
(Dalam Juta
Rupiah)

Total DPK

10.906.340
10.653.372
10.545.305
10.829.960
11.834.369
11.284.561
11.064.605
11.529.825
11.553.423

14.261.484
14.009.005
13.990.979
14.367.535
15.511.190
15.116.605
15.191.340
15.591.116
15.494.505

12.324.218

16.331.791

Presentas
e
76,47%
76,05%
75,37%
75,38%
76,30%
74,65%
72,83%
73,95%
74,56%
75,46%

Januari

=

10.906 .340
× 100% = 76,47%
14.261 .484

Februari

=

10.653 .372
× 100% = 76,05%
14.009 .005

Maret

=

10.545 .305
× 100% = 75,37%
13.990 .979

April

=

10.829 .960
× 100% = 75,38%
14.367 .535

Mei

=

11.834 .369
× 100% = 76,30%
15.511.190

Juni

=

11.284 .561
× 100% = 74,65%
15.116 .605

Juli

=

11.064 .605
× 100% = 72,83%
15.191 .340

Agustus

=

11.529 .825
× 100% = 73,95%
15.591 .116

September

=

11.553 .423
× 100% = 74,56%
15.494 .505

12.324 .218
× 100% = 75,46%
16.331.791

Oktober

=

November

= Laporan keuangan bulan ini belum ditampilkan di OJK

Desember

= Laporan keuangan bulan ini belum ditampilkan di OJK

b. Perbandingan besar deposito mudhorobah dengan total DPK BRI Syariah tahun
2013
Januari

=

1.899 .987
×100
9.278.221

= 20,47%

Februari

=

2.406 .144
×100
9.503.268

= 25,31%

Maret

=

2.595 .280
× 100
10.466 .895

= 24,79%

Aril

=

2.249 .676
×100
10.201 .432

= 22,05%

Mei

=

2.166 .319
×100
10.691 .783

= 20,26%

Juni

=

2.485 .154
×100
11.016 .347

= 22,55%

Juli

=

2.417 .324
× 100
10.975 .689

= 22,02%

Agustus

=

2.127 .565
× 100
10.685 .745

= 19,91%

September

=

2.371 .750
× 100
9.991.359

Oktober

=

2.474 .416
×100
11.156 .967

= 22,17%

November

=

2.516 .819
×100
10.741 .733

= 23,43%

Desember

=

2.626 .621
× 100
10.626 .612

= 24,06%

= 23,73%

Dari hasil perhitungan perbandingan antara jumlah deposito mudhorobah dan
Dana Pihak Ketiga yang dimiliki BRI Syariah dapat kita simpulkan bahwa BRI
Syariah menghimpun dana pihak ketiga bagian deposito dengan sangat baik, hal
ini dikarenakan jumlah deposito yang dimiliki BRI Syariah menyumbang angka

presentase yang sangat besar terhadap jumlah dana pihak ketiga yakni kisaran
72%-77% .
5. Cost Of Fund
Menurut Rachmat Firdaus (2001) Cost Of Fund adalah biaya yang harus
dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber
sebelum dikurangi dengan likuiditas wajib minimum yang harus selalu dipelihara oleh
bank. Artinya bahwa untuk memperoleh dana dari sumbernya, bank tersebut harus
mengeluarkan sejumlah biaya, biaya itu merupakan harga riil dari sumber dana yang
dapat dihimpun bank. Dengan diketahuinya jumlah biaya dana sesungguhnya yang
dikeluarkan bank untuk sumber dana, maka bank akan memperoleh kepastian laba rugi
dalam pemasaran dana dalam bentuk kredit yang dilakukan oleh bank yang
bersangkutan.
COF =

biaya bunga
× 100
total dana

Biaya bunga = Beban bonus titipan wadiah
Total dana
= Total pasiva

a. Cost Of Fund tahun 2014

Januari

=

4.764
×100
17.318 .736

= 0,027%

Februari

=

8.132
×100
16.939 .674

= 0,048%

Maret

=

11.200
× 100
17.579 .299

= 0,063%

April

=

13.674
× 100
17,729.262

= 0,077%

Mei

=

18.027
×100
17.788 .157

= 0,10%

Juni

=

19.850
× 100
18.316 .859

= 0,11%

Juli

=

23.409
×100
18.068 .297

= 0,20%

Agustus

=

25.319
×100
18.274 .993

= 0,14%

September

=

30.854
×100
18.554 .452

= 0,17%

Oktober

=

33.771
× 100
18.939 .820

= 0,18%

November

=

Laporan Keuangannya Tidak ditampilkan diOJK

Desember

=

Laporan Keuangannya Tidak ditampilkan diOJK

Januari

=

3.555
×100
13.605 .604

Februari

=

6.061
×100 = 0,044%
13.605 .604

Maret

=

8.348
×100
15.103 .717

= 0,06%

April

=

10.555
×100
15.103 .717

= 0,07%

Mei

=

13.028
×100
15.564 .053

= 0,08%

Juni

=

16.649
× 100
16.416 .445

= 0,10%

Juli

=

21.132
× 100
16.739 .030

= 0,13%

Agustus

=

23.487
× 100
16.408 .621

= 0,14%

September

=

26.009
× 1. 00
16.778 .498

Oktober

=

31.785
×100
17.173 .844

November

=

35.603
×100
17.131187

Desember

=

39.064
×100
17.429 .677

b. COF tahun 2013
= 0,026%

= 0,16%
= 0,19%
= 0,21%
= 0,22%

Dari hasil perhitungan cost of fund BRI Syariah tahun 2014 dan 2013 diatas
dapat disimpulkan bahwa presentasi hasil perhitungannya tidak bernilai negatif.
Artinya BRI Syariah dalam menghimpun dana tidak mengalami negative spread
yakni biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibanding dengan dana yang
didapatkan.

DAFTAR PUSTAKA
www.ojk.go.id/perbankan/laporanpublikasi/bankumumsyariah/brisyariah/neraca-labarugi
Veithzal, Rivai dan Andrian Permata Veithzal. Islamic Financial Management. Edisi 1,
Jakarta: Rajawali Grafindo Persada. 2008
Ruddy Tri Santoso, “Mengenal Dunia Perbankan”, Andi Offset: Yogyakarta,1996