BUKTI AUDIT Untuk memenuhi tugas mata ku

BUKTI AUDIT
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing
Dosen Pengampu: Agus Humaedi, SH., MH

Oleh:
Dani Ramdani
Lutfiana Maesaroh
Nurul Latifah
Muhammad Wildatul Umam
Yulianti Khalifah

STEBANK ISLAM MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA
JAKARTA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hanya patut di haturkan keharibaan ilahi rabbi yang telah
memberikan kasih & sayangNya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini kami tulis dan di susun berdasarkan sumber refrensi dari buku yang
masih ada sangkut pautnya dengan masalah BUKTI AUDIT.
Dengan keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan kemampuan kami sebagai punulis, makalah
ini masih jauh dengan kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya dari berbagai sisi.

Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang
budiman demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta pusat, 04 Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI
COVER................................................................................1
PENGANTAR......................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................3
BAB I
Pendahuluan
a. Latar belakang............................................................4
b. Rumusan Masalah.......................................................5
c. Tujuan Penulisan.........................................................6
BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat Bukti Audit...............................................................7
Keputusan Bahan Bukti Audit................................................8
Keandalan Bahan Bukti Audit yang Menyimpulkan...............9

Tujuan Bukti Audit.................................................................10
Jenis-jenis Bahan Bukti Audit................................................11
BAB III
KESIMPULAN.......................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya
Bukti audit sangat besar pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh
auditor. Oleh karena itu auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
yang cukup dan kompeten agar kesimpulan yang diambilnya tidak
menyesatkan bagi pihak pemakai dan juga untuk menghindar dari tuntutan
pihak – pihak yang berkepentingan di kemudian hari apabila pendapat yang
diberikannya tidak pantas.
Kompetensi bukti pemeriksaan dimaksudkan sebagai suatu tingkat dimana
bukti-bukti yang diperoleh dapat dipercaya. Jika bukti-bukti yang diperoleh
dipertimbangkan sangat kompeten, maka hal ini akan sangat membantu
auditor dalam menentukan bahwa laporan keuangan yang diperiksanya telah

disajikan secara wajar.
Ada berbagai tipe bukti audit yang harus dimengerti. Adapun pengumpulan
bukti pemeriksaan dapat dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap
aktiva, wawancara, serta melalui berbagai sumber di luar pemeriksaan klien.
Auditing merupakan metode yang digunakan untuk mengukur keabsahan
suatu lembaga keuangan juga sebagai korektor dalam sikluas lembaga atau
perusahaan, proses auditing tidak lepas dari penilaian menarik tidaknya suatu
perusahan, dalam hal ini diperlukan bukti audit yang dalam lingkupnya
sebagai bukti atau kesimpulan yang diperoleh dalam proses auditing yang
berjalan, mengenai hal tersebut tentunya poin-poin penting dalam bukti audit
perlu lebih diketahui secara seksama agar tidak terjadi ke tidaka akuratan
informasi yang di peroleh, mengacu dalam poin tersebut maka dalam hal ini
penulis akan memaparkan lebih jelas mengenai BUKTI AUDIT.
b. Rumusan Masalah
 Bagaimana hakekat bukti audit ?
 Bagaimana keputusan bahan bukti audit ?
 Bagaimana keandalan bahan bukti audit yang menyimpulkan ?
 Apa tujuan bukti audit ?
 Apa jenis-jenis bahan bukti audit ?
c. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui hakekat bukti audit
Untuk mengetahui keputusan bahan bukti audit
Untuk mengetahui keandalan bahan bukti audit yang menyimpulkan
Untuk mengetahui tujuan bukti audit
Untuk mengetahui jenis-jenis bahan bukti audit
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bukti Audit
Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang
disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang
layak untuk menyatakan pendapatnya.
Bukti audit adalah semua media informasi yang digunakan oleh auditor untuk mendukung argumentasi,
pendapat atau simpulan dan rekomendasinya dalam meyakinkan tingkat kesesuaian antara kondisi dengan
kriterianya. Tidak semua informasi bermanfaat bagi audit, karena itu informasi harus dipilih. Pedoman
pemilihan informasi yang akan digunakan sebagai bukti audit adalah bahwa informasi tersebut harus andal
sehingga mampu meyakinkan pihak lain.
Menurut Mulyadi, Pembahasan bukti audit ini didasarkan pada Standar pekerjaan lapangan
ketiga yang berbunyi: " Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. "
B. KEPUTUSAN BAHAN BUKTI AUDIT
Ada 4 hal yang harus diputuskan auditor, terkait bahan bukti adalah
1.

Prosedur audit yang manakah yang akan ditempuh? (Prosedur Audit)

Prosedur Audit, yaitu petunjuk rinci untuk pengumpulan jenis bahan bukti audit tertentu yang
diperoleh pada waktu tertentu selama audit.
2.

Berapa besar ukuran sampel yang akan diambil? (Ukuran sampel)

Ukuran sample, yaitu penentuan besarnya smple dari satu sampai keseluruhan pos dalam
populasi yang diuji saat prosedur audit dipilih.
3.

Pos/unsur mana yang akan dipilih dari populasi? (Unsur yang dipilih)

Pos/ unsur yang dipilih, yaitu:

a.

memilh dan mengumpulkan bahan buktu pertama dalam 1 minggu

b.

memilih bahan bukti yang berjumlah besar

c.

memilih bahan bukti secara acak

d.

memilih bahan baku yang diperkirakan akan memiliki kekeliruan.

4.

Kapan prosedur audit tersebut akan dilaksanakan?(Saat Pelaksanaan)


Saat pelaksanaan, yaitu waktu pelaksanaan audit mencakup periode waktu tertentu yang
proses auditnya dilakukan setelah berakhirnya periode waktu tersebut.keputusan pemilihan
waktu audit tersebut, harus diselesaikan, sesuai dengan kebutuhan klien.

C. KESIMPULAN BAHAN BUKTI AUDIT YANG MENYIMPULKAN
Bahan Bukti Yang Menyimpulkan
Suatu bahan bukti dapat memberikan kesimpulan apabila :
1. Relevan, berkaitan terhadap tujuan pengujian auditor
2. Kompeten, menunjukkan tingkat dapat dipercayainya suatu bahan bukti
Kompetensi dapat diperbaiki dengan :
• Independensi penyedia data
• Efektifitas struktur pengendalian intern
• Pengetahuan yang diperoleh sendiri oleh auditor
• Kualifikasi orang yang menyediakan informasi
• Tingkat objektivitas
3. Kecukupan, jumlah bahan bukti yang diperoleh dibandingkan dengan besar sampel .
4. Ketepatan waktu, saat bahan bukti dikumpulkan, sedekat mungkin dari tanggal neraca.
Kecukupan Bahan Bukti. Mengacu kepada jumlah bahan bukti yang dikumpulkan, berapa
besar ukuran sampel yang akan diambil.
2 faktor yang mempengaruhi keputusan ukuran sampel adalah:

1. Ekspektasi auditor akan kemungkinan salah saji material
2. Efektifitas pengendalian intern klien
D. TUJUAN BUKTI AUDIT
Adapun tujuan bukti audit (Anonim : 2012) yaitu :
a. Membantu membuat keputusan tentang penilaian risiko dengan mempertimbangkan salah
saji berupa potensial yang akan mungkin terjadi.
G Penilaian risiko audit adalah proses rekursif penelusuran bukti untuk menentukan
keyakinan dan menilai keaslian dan kebenaran bukti audit guna mendukung penerbitan opini.
Risiko audit merupakan salah satu yang menjadi perhatian auditor dalam menjalankan tugas
dan tanggungjawab profesionalnya dan kemungkinan adanya risiko audit. Risiko audit dapat

ditimbulkan dari tingkat penemuan yang direncanakan dalam menghadapi irregularities,
misalnya related party transaction (transaksi perusahaan induk dan anak atau transaksi antar
keluarga); client misstate (klien melakukan penyimpangan; kualitas komunikasi (klien tidak
kooperatif); initial audit (klien baru pertama kali audit); klien bermasalah (Anonim : 2011).
b. Membantu menentukan prosedur audit yang cocok dengan asersi dan penilaian resiko.
Asersi sangat penting karena membantu auditor dalam memahami bagaimana laporan
keuangan mungkin disalah sajikan dan menuntun auditor dalam mengumpulkan bukti
(Anonim :2009).
B. Manfaat Bukti Audit

Mengidentifikasi jenis dan sumber bukti audit merupakan langkah awal yang baik san sangat
menentukan tingkat ekonomi, efisiensi dan efektivitas audit yang dilakukan. Dengan
demikian, auditor harus mengidentifikasi secara jelas sifat, mutu, dan jumlah bukti audit yang
akan dikumpulkan. Adapun manfaat bukti audit (Agung Rai : 2008) adalah sebagai berikut :
1. Bukti akan digunakan untuk mendukung temuan, simpulan, dan rekomendasi audit. Mutu
simpulan dan rekomendasi audit sangat bergantung pada bukti audit ini.
2. Bukti-bukti audit mempunyai peran yang sangat penting terhadap keberhasilan
pelaksanaan audit. Oleh karena itu, bukti-bukti audit harus mendapatkan perhatian auditor
sejak tahap perencanaan audit sampai dengan akhir proses audit.
E. JENIS-JENIS BAHAN BUKTI AUDIT
Jenis bahan bukti dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)
adalah inspeksi atau perhitungan aktiva berwujud oleh auditor. menguji/menghitung
fisik aktiva berwujud. Umumnya yang diuji adalah persediaan, kas, surat-surat wesel,
dll Sering dihubungkan dengan persediaan dan kas tetapi dapat juga diterapkan pada
sekuritas, notes receivable, maupun aktiva tetap berwujud. Pemeriksaan fisik ini
sebagai alat yang dipakai langsung untuk memverifikasi apakah suatu aktiva secara
aktual ada, dianggap sebagai bahan bukti yang paling andal dan berguna yang
bertujuan untuk memastikan jumlah maupun deskripsi aktiva.
2. KONFIRMASI (CONFIRMATION)

adalah penerimaan jawaban tertulis maupun lisan dari pihak ketiga yang independen
dalam memverifikasi akurasi informasi yang telah diminta oleh auditor.

penerimaan tanggapan dari pihak ketiga yang independen mengenai akurasi informasi
sebagaimana yang dimaksud oleh auditor. Contoh: konfirmasi atas piutang usaha,
hutang usaha, dll. Konfirmasi menjadi bahan bukti yang bernilai tinggi dan sering
dipakai karena berasal dari sumber yang independen, namun diperlukan biaya yang
besar dan dapat menimbulkan ketidakenakan dari pihak yang dimintai jawaban.
Konfirmasi tertulis lebih disukai karena lebih memudahkan penyelia untuk menelaah
dan memberikan dukungan yang lebih baik kalau diperlukan untuk menunjukkan
bahwa konfirmasi telah diterima.
Konfirmasi tersebut harus diawasi oleh auditor sejak saat penyiapan sampai
dikembalikan.
3. DOKUMENTASI (DOCUMENTATION)
pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang dibuat oleh klien. Biasanya disebut
vouching.yaitu pemeriksaan auditor atas dokumentasi dan catatan klien untuk
mendukung informasi yang ada atau seharusnya ada dalam L/K.
Dokumen Intern : dokumen yang disiapkan dan digunakan dalam
organisasi klien dan disimpan tanpa pernah keluar ke pihak lain.
Dokumen Ekstern : dokumen yang telah ada di tangan seseorang

di luar organisasi klien yaitu pihak yang mendokumentasikan
transaksi, tetapi saat ini berada di tangan klien atau tersedia untuk
diperoleh
4. PENGAMATAN (OBSERVATION)
Penggunaan alat indera untuk menentukan aktivitas tertentu, seperti penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasaan, dll
adalah penggunaan perasaan untuk menetapkan aktivitas tertentu. Pengamatan tidak
akan mencukupi bila tidak ditindak lanjuti sehingga diperlukan tindak lanjut atas
kesan awal dengan bahan bukti lain yang menguatkan.
5. TANYA JAWAB DENGAN KLIEN (INQUIRIES OF THE CLIENT)
Mendapatkan informasi dengan cara mengajuan pertanyaan baik secara lisan maupun
tertulis kepada klien/pegawai klien.adalah upaya untuk mendapatkan informasi
tertulis atau lisan dari klien dengan menjawab pertanyaan auditor. Bila auditor
mendapat bukti melalui tanya jawab ini, perlu untuk mendapatkan bahan bukti lain
yang menguatkan melalui prosedur yang lain, karena bukti melalui tanya jawab tidak
independen.

6. AKURASI MEKANIS (RE-PERFORMANCE)

Auditor menguji perhitungan yang dilakukan klien. Misalnya menghitung kembali
penjumlahan ke bawah, menghitung kembali perkalian antara harga jual per unit
dengan kuantitas barang yang terjual, dll. Mencakup pengecekan ulang suatu sampel
perhitungan dan perpindahan informasi yang dilakukan klien selama periode yang
diaudit. Pengecekan ulang perhitungan berisi pengujian akurasi aritmatis klien,
sementara pengecekan ulang atas perpindahan informasi berisi penelusuran jumlah
untuk meyakinkan bahwa kalau informasi yang sama dimasukkan ke tempat yang
lebih dari satu, akan dicatat dengan jumlah yang sama untuk waktu yang berbeda.
7. PROSEDUR ANALITIS (ANALYTICAL PROCEDURES)
pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang dibuat oleh klien. Biasanya disebut
vouching. adalah penggunaan perbandingan dan hubungan untuk menentukan apakah
saldo perkiraan tersaji secara layak. Misal membandingkan persentase marjin laba
tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Prosedur analitis sebaiknya dilaksanakan
saat permulaan audit untuk menentukan perkiraan mana yang memerlukan verifikasi
lebih lanjut.

BAB III
KESIMPULAN
Bukti audit adalah semua media informasi yang digunakan oleh auditor untuk mendukung argumentasi,
pendapat atau simpulan dan rekomendasinya dalam meyakinkan tingkat kesesuaian antara kondisi dengan

kriterianya. Ada 4 hal yang harus diputuskan auditor, terkait bahan bukti adalah prosedur audit,
ukuran sampel, ukuran yang di pilih, saat pelaksanaan. Suatu bahan bukti dapat memberikan
kesimpulan apabila : relevam, kompeten, kecukupan waktu. Adapun tujuan bukti audit
(Anonim : 2012) yaitu Membantu membuat keputusan tentang penilaian risiko dengan
mempertimbangkan salah saji berupa potensial yang akan mungkin terjadi. jenis-jenis bahan
bukti audit dapat di jelaskan melalui konfirmasi, pengamatan, tanya jawab klien,
dokumentasi, prosedur analitis, akurasi mekanis.

DAFTAR PUSTAKA
http://putubudiadnyani.blogspot.com/2013/05/memahami-bukti-audit.html?m=1
http://stdln.blogspot.co.id/2011/02/jenis-bahan-bukti-audit-dan-dokumentasi_18.html

http://sri-markasih.blogspot.co.id/2011/10/bahan-bukti-audit.html
https://books.google.co.id/books?
id=_XQMNVjh0fkC&pg=PA206&dq=JENIS+JENIS+BAHAN+BUKTI+AUDIT&hl=en&sa
=X&redir_esc=y#v=onepage&q=JENIS%20JENIS%20BAHAN%20BUKTI
%20AUDIT&f=false