Bioetanol Berbahan Dasar Limbah Buah Seb

Tugas Pengantar Rekayasa dan Desain I (KU-1101)
Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung
Semester I Tahun Ajaran 2016-2017
Disusun oleh:
Sekar Nadya Nabila Arie Marsha (16716470)
Annisa Ryanto Cakra Wardhani (16716239)

Bioetanol Berbahan Dasar Limbah Buah Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Kendala distribusi bahan bakar fosil ke daerah-daerah terpencil menginisiasi pemanfaatan
bioetanol berbahan dasar limbah buah sebagai pengganti ataupun pencampur bahan bakar fosil.
Bioetanol digunakan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar fosil yang sulit didapat di daerah
terpencil, sebagai penunjang kebutuhan masyarakat. Bioetanol adalah etanol (etil alkohol) yang
diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku nabati. Etanol sendiri dapat
meningkatkan daya, torsi, dan kecepatan maksimum mesin.
Reaksi fermentasi limbah buah menjadi etanol ditunjukkan dengan persamaan:
C6H12O6  2CH3CH2OH + 2CO2
Pemicu dibutuhkannya bioetanol sebagai pengganti atau campuran bahan bakar fosil di
daerah terpencil adalah karena distribusi bahan bakar fosil belum bisa menyentuh daerah-daerah
di Indonesia secara merata dan harga bahan bakar fosil yang relatif tinggi ketika sampai di
tangan masyarakat.
Salah satu penerapan bioetanol di lapangan sudah dikembangkan oleh Pemerintah

Kabupaten Keerom Tengah sebagai pembangkit listrik di kawasan pedalaman. “Di daerah
pedalaman kami mengembangkan produk bioetanol dan kita mengubah genset yang
menggunakan BBM dan memanfaatkan bioetanol itu dengan konverter.” “Program tersebut
dikhususkan di daerah-daerah pedalaman yang jangkauannya jauh dari jaringan PLN,” kata
Wakil
Bupati
Keerom
Muhammad
Markum,
di
Jayapura.
(URL:
http://palembang.antaranews.com/berita/450614/pemkab-keerom-kembangkan-bahan-bakar-bioetanol ) Diakses pada 16 September 2016.
Bioetanol berbasis limbah buah dipilih karena teknologi yang dibutuhkan untuk
memproduksinya memungkinkan untuk dikerjakan oleh masyarakat daerah terpencil. Ditinjau
dari alat dan mesin yang digunakan dan bahan baku yang diperlukan relatif murah dan mudah
didapatkan. Opsi lain untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan penggantian atau

pencampuran bioetanol berbahan dasar jerami, kulit buah, singkong, tebu, gandum, dan lain-lain.
Dari semua bahan baku tersebut kami menawarkan bioetanol berbahan dasar limbah buah

sebagai solusi terbaik karena nilai jual limbah buah yang relatif sangat rendah sehingga bisa
menekan biaya produksi. Selain itu limbah buah juga memiliki konsentrasi gula yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bahan baku lainnya. Opsi lain seperti singkong, tebu, dan gandum, kurang
menguntungkan dari segi ekonomi karena membutuhkan biaya produksi lebih besar, akibat
masih tingginya nilai jual ketiga bahan baku tersebut jika tidak diolah menjadi bioetanol.
Sementara itu, kulit buah sulit didapatkan dalam jumlah besar untuk produksi masal, khususnya
di daerah terpencil. Sedangkan jerami memiliki konsentrasi gula yang lebih rendah dari limbah
buah.
Berikut kelebihan dan kekurangan penggunaan bioetanol sebagai campuran bahan bakar fosil,
Kelebihan:
1. Aman digunakan sebagai bahan bakar karena titik nyalanya yang tiga kali lebih tinggi
dari bensin.
2. Emisi hidrokarbon sedikit.
Kekurangan:
1. Mesin dingin lebih sulit melakukan starter.
2. Bereaksi dengan logam seperti magnesium dan aluminum.
Teknologi yang diaplikasikan pada produksi bioetanol berbahan dasar limbah buah tidak
membutuhkan alat dan mesin yang mahal, menggunakan bahan-bahan yang relatif murah dan
mudah didapatkan, serta menerapkan proses pengolahan yang sederhana.
Alat dan mesin yang digunakan:

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mesin parut
Drum penampung bahan baku
Drum fermentasi
Timbangan
Etanol meter
Distilator

Bahan-bahan yang digunakan:
1.
2.
3.
4.


Limbah buah/buah busuk
Ragi roti atau yeast
Urea
NPK

Proses pengolahan:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Parut limbah buah dengan parutan dan hancurkan.
Tambahkan urea dan NPK lalu campur sampai merata.
Encerkan yeast dengan air hangat sampai muncul buih-buih.
Tambahkan ragi dan aduk sampai merata.
Fermentasi sari limbah buah selama 72 hari sampai tidak ada buih.

Peras sari buah dan pisahkan hasil perasan dengan ampasnya.
Distilasi perasan.

*Limbah distilasi bisa dimanfaatkan dengan diolah kembali menjadi pupuk organic cair (POC).
Rumus perbandingan komposisi:
Ragi

0,5% x kadar gula x volume sari buah

Urea

0,5% x kadar gula x volume sari buah

NPK

0,2% x kadar gula x volume sari buah

Asumsi biaya produksi:
200 liter limbah buah: Rp0-Rp200.000
100 gram ragi roti: Rp30.000-Rp50.000

100 gram urea: Rp30.000-Rp40.000
40 gram NPK: Rp2.000-Rp4.000
 Biaya minimal sekali pengolahan limbah buah menjadi bioetanol = Rp62.000
 Biaya maksimal sekali pengolahan limbah buah menjadi bioetanol = Rp294.000
Faktor penting yang memengaruhi hasil etanol dan efisiensinya yaitu
1. Kualitas bahan media
2. Kondisi fisiologis inokulum mikroba yang ditambahkan ke media
3. Kondisi lingkungan selama proses fermentasi, diantaranya pH dan suhu
Faktor lain yang juga memengaruhi adalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Buffer capacity
Tingkat kontaminasi
Kepekatan gula

Konsentrasi alkohol
Pemilihan strain khamir
Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan khamir
Jumlah oksigen yang tersedia

Analisis aplikasi kode etik yang berlaku pada bioetanol berbahan dasar limbah buah
1. Mengembangkan pemahaman teknologi, aplikasi yang sesuai, dan kemungkinan
konsekuensinya. Pengembangan pemahaman teknologi diterapkan melalui penerapan
teknologi fermentasi. Pengaplikasiannya yang sesuai ditinjau dari tempatnya di daerah
terpencil, sasarannya masyarakat pedesaan, dan tujuan penggunaannya memenuhi kaidah
efisiensi. Kemungkinan konsekuensinya telah disebutkan pada poin-poin kekurangan
bioetanol berbahan dasar limbah buah dibandingkan pencampur bahan bakar fosil lainnya
yang telah disebutkan sebelumnya.
2. Bertanggung jawab pada pengambilan keputusan yang taat pada asas keamanan,
kesehatan, dan kesejahteraan serta menyatakan secara terbuka faktor-faktor yang dapat
membahayakan publik atau lingkungan. Asas keamanan dan kesehatan telah tercakup
dan terpenuhi pada kedua poin kelebihan bioetanol yang telah disebutkan sebelumnya.
Tujuan penggunaan bioetanol berbahan dasar limbah buah, dalam konteks ini berperan
untuk mengatasi permasalahan masyarakat, maka asas kesejahteraan pun terpenuhi. Kami
juga sudah menyatakan secara terbuka faktor-faktor risiko/kemungkinan dan kekurangan

bioetanol berbahan dasar buah, pada poin kekurangan bioetanol yang telah dipaparkan
sebelumnya. Meskipun tidak ditemukan kasus bioetanol berbahan dasar limbah buah
yang bisa membahayakan publik atau lingkungan.
Di samping manfaat yang diberikannya, bioetanol berbahan dasar limbah buah juga
memberi dampak-dampak yang bisa dijadikan pertimbangan dalam pemilihannya, khususnya
dalam kapasitas sebagai pengganti atau pencampur bahan bakar fosil. Berikut tiga aspek tinjauan
dampak bioetanol berbahan dasar buah:
1. Efisiensi
2. Keselamatan dan kesehatan
3. Penghematan energi atau lingkungan
Ditinjau dari aspek efisiensi, bioetanol terbilang cukup tinggi mencapai 15%. Karakteristik yang
menyebabkan tingginya efisiensi bioetanol ini adalah titik nyala yang rendah, perubahan volume
gas yang besar, panas penguapan yang tinggi, nilai kalor pembakaran spesifik yang tinggi, dan
angka oktan yang tinggi. Ditinjau dari aspek keselamatan dan kesehatan, karakteristik bioetanol
menunjukkan bawa gas buang (emisi) berbahaya yang dihasilkan lebih rendah dan lebih aman
digunakan karena titik nyalanya rendah. Ditinjau dari aspek penghematan energi atau
lingkungan, bioetanol termasuk hemat energi dan ramah lingkungan karena dapat mengurangi
emisi gas CO2 dengan menekan angka pembakaran hidrokarbon sehingga tingkat polusi udara
yang diakibatkan pun menurun.


Daftar Pustaka

Jannah, Asyeni Miftahul. 2010. “Proses Fermentasi Hidrosilat Jerami Padi untuk Menghasilkan
Bioetanol”dalam Jurnal Teknik Kimia Universitas Sriwijaya Vol. 17 No. 1, 2010.
Presetyo, Devanta Bayu & Fajar Patriayudha. 2009. “Pemakaian Gasohol Sebagai Bahan Bakar
Pada Kendaraan Bermotor”dalam Jurnal Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia Undip ,
2009.
Isroi. 2010 “ Membuat Bioetanol dari Limbah Buah-buahan.” Berbagi Tak Pernah Rugi.. 14 Juni
2010. http://isroi.com/2010/06/14/membuat-bioetanol-dari-limbah-buah-buahan/
Isroi. 2010 “Menghitung Biaya Produksi Bioetanol.” Berbagi Tak Pernah Rugi..14 Juni 2010.
https://isroi.com/2010/06/04/menghitung-produksi-bioetanol/
04
Purnomo,
Adi.
2013
”Pengertian
Bioetanol”
Bioetanol..
http://adipurnomo04.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-bioetanol.html?m=1


Mei

2013.