KARYA TULIS ILMIAH Meningkatkan Kemampua

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
UNTUK MENJADI SEKRETARIS PROFESIONAL

RIMA NURYANI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Parongpong, Bandung Barat, 40012
Pn: +62 85 798298351, E-mail: rima.nuryani.abs14@polban.ac.id
PENDAHULUAN
Pada era global sekarang ini, tidak ada batas lagi antarnegara seolah-olah
semuanya sudah saling menyatu dan saling mempengaruhi (Ernawati, 2004: 207).
Menghadapi situasi seperti ini, negara-negara berkembang termasuk Indonesia akan
berhadapan langsung dengan negara-negara maju yang unggul dalam berbagai
aspek seperti aspek sumber daya manusia dan aspek teknologi. Kondisi yang
demikian membuat para pimpinan perusahaan membutuhkan jasa sekretaris yang
profesional dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam mengatasi hal tersebut, sekretaris perlu meningkatkan hard skills dan
soft skills sehingga benar-benar mampu dalam menjalankan tugas dan pekerjaan
kesekretarisannya.
Lawalata (2012: 10) mengemukakan bahwa salah satu keahlian khusus yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan sekretaris adalah keterampilan
berkomunikasi. Organisasi harus menyadari bahwa salah satu kunci penting

tercapainya tujuan tergantung pada kemampuan pegawai dan manajer untuk
berkomunikasi secara efektif dengan stakehoders yang lain (Haryadi, 2009: 83).
Orang yang melakukan komunikasi memiliki suatu kewajiban untuk membuat dirinya
dimengerti dan dipahami ketika menyampaikan sebuah pesan.

1

PEMBAHASAN
Definisi sekretaris menurut Wursanto (2006: 1) adalah orang, pegawai, atau
karyawan yang diberi tugas dan pekerjaan berhubungan dengan masalah rahasia
negara atau perusahaan. Sedarmayanti (2014:

239) mengemukakan bahwa

sekretaris profesional adalah sekretaris yang benar-benar ahli dalam bidangnya,
keahlian dalam bidang tertentu diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan/hasil
mengikuti program/pengalaman secara khusus dalam pekerjaan/bidang tertentu.
Menjadi seorang sekretaris profesional tidaklah mudah. Soft skills dan hard
skill untuk melakukan pekerjaan kantor sangat diperlukan oleh seorang sekretaris
profesional. Soft skills mencangkup keterampilan pribadi, sosial, dan perilaku

manajemen diri (Klaus, 2004: 2) soft skills memungkinkan seorang sekretaris untuk
lebih efektif menggunakan kemampuan teknis dan pengetahuan untuk menunjang
pekerjaannya. Sedangkan hard skills mengacu pada kemampuan teknis dan
pengetahuan faktual yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan (Klaus, 2004: 2).
Untuk meningkatkan hard skills dan soft skills salah satu cara yang dilakukan
sekretaris profesional adalah dapat menguasai keterampilan dalam berkomunikasi,
baik lisan maupun tulisan.
Komunikasi menurut Lawalata (2012: 145),
“Sebagai proses memindahkan informasi berupa penyampaian pikiran dan
perasaan di antara dua orang atau lebih, dari pengirim pesan (sender)
kepada penerima pesan (receiver) dengan menggunakan lambang-lambang
yang mempunyai arti bagi kedua belak pihak”.
Bagi seorang sekretaris profesional perlu mengetahui, memahami, dan
menguasai teknik komunikasi karena dasarnya komunikasi menciptakan dan
meningkatkan aktivitas hubungan antara manusia atau kelompok, juga sangat
menunjang berbagai kegiatan di dalam dunia usaha atau bisnis, baik dalam
hubungan intern maupun ekstern perusahaan. Oleh karena itu, pengetahuan dan
kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain jelas sangat diperlukan agar
terjalin komunikasi yang efektif. Menurut Haryadi (2009:


85), komunikasi yang

efektif akan meningkatkan produktivitas, baik bagi pegawai maupun perusahaan.

2

Menurut Lawalata (2012:

4), sekretaris hendaknya mengetahui dan

menguasai teknik komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Bentuk komunikasi
lisan salah satunya adalah kemampuan untuk berhubungan antarmanusia
(interpersonal skills). Menurut Devito (dalam Wicaksono, 2013: 64), interpersonal
skills adalah pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan
efek dan umpan balik yang langsung. Kemampuan interpersonal skill merupakan
salah satu soft skills yang harus dimiliki seorang sekretaris. Sedangkan bentuk dari
komunikasi tulisan yang merupakan hard skills seperti komunikasi lewat surat, email, atau faximile (Lawalata, 2012: 150).
Sekretaris

harus


memiliki

kemampuan

untuk

mengembangkan

dan

memelihara interpersonal skill. Dengan kemampuan tersebut, sekretaris dapat
berinteraksi dengan orang lain dalam suatu lingkup sosial, maupun beradaptasi
terhadap perubahan, menghormati dan menghargai pendapat orang lain (Lawalata,
2012: 4). Sekretaris profesional harus memiliki interpersonal skill yang baik karena
setiap harinya berkomunikasi dengan klien dan rekan kerja pimpinan dari berbagai
tingkat atau golongan.
Cara untuk meningkatkan interpersonal skills menurut Barker (1987: 144),
yaitu:
1. Initiating, yaitu berkomunikasi lisan dengan inisiatif sendiri dimulai dengan

pertanyaan ringan berdasarkan situasi yang sesuai.
2. Experimenting. Setelah melalukan kontak secara inisiatif, mulai dengan
membuat percakapan ringan untuk membangun pertemanan agar
terciptanya atmosfer yang nyaman dan menyenangkan diantara kedua
belah pihak.
3. Intensifying. Setelah terjalin hubungan pertemanan, Langkah yang diambil
untuk memperkuat dan mengikat pertemanan dengan cara berbagi
pengalaman, asumsi, dan bertukar argumen.
4. Integrating. Saling berbagi ketertarikan diantara keduabelahpihak.
Sehingga terciptanya hubungan yang padu.
5. Bonding. Saling berkomitmen untuk menjaga hubungan yang sudah
terjalin.

Selain meningkatkan komunikasi lisan (interpersonal skills), seorang sekretaris
juga harus dapat meningkatkan komunikasi dalam bidang tulisan diantaranya

3

melakukan komunikasi melalui surat, e-mail, atau faximile. Komunikasi dengan surat
pada prinsipnya merupakan kegiatan yang sangat penting dan merupakan jantung

dari kinerja kantor. Menurut Lawalata (2012: 150), komunikasi lewat surat, e-mail,
atau faximile disebabkan oleh pesan yang disampaikan bersifat kompleks dan cukup
banyak. Oleh karena itu penanganan surat harus profesional dan tentunya
diperlukan tenaga yang cerdas dan cekatan dalam menangani surat-surat yang
masuk.
Seorang sekretaris dalam meningkatkan komunikasi tulisan menurut Lawalata
(2012:

12) adalah mengikuti kegiatan-kegiatan seperti workshop, seminar,

pelatihan, kursus yang berhubungan dengan profesi sekretaris. Selain itu menurut
Purwanto (2006: 50), cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
adalah melalui latihan-latihan atau praktik-praktik, seperti banyak membaca buku
dan banyak melakukan komunikasi lisan dengan publik yang berkaitan dengan tugas
kesekretarisannya.
Dengan menguasai kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan
akan sangat menunjang berbagai kegiatan di dalam dunia usaha atau bisnis. Karena
keberhasilan perusahaan salah satunya ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi
sekretaris. Oleh karena itu, untuk menjadi sekretaris profesional salah satu caranya
yaitu menguasai kemampuan berkomunikasi yang baik.


KESIMPULAN
Sekretaris dalam menjalankan rutinitasnya tentu saja dituntut untuk dapat
berkomunikasi dengan berbagai tingkatan atau golongan. Untuk itu, sudah
selayaknya

sekretaris

profesional

harus

dapat

meningkatkan

kemampuan

berkomunikasinya, baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.
Komunikasi dalam bentuk lisan seperti hubungan antarmanusia (interpersonal skill)

yang merupakan bagian dari soft skills, dan komunikasi dalam bentuk tulisan yang
merupakan hard skills, seperti surat menyurat, e-mail, atau faximile.

4

Untuk meningkatkan komunikasi lisan (interpersonal skill), yaitu dengan cara
Initiating, Experimenting, Intensifying, Integrating, dan Bonding. Sedangkan untuk
meningkatkan komunikasi tulisan bisa dilakukan dengan mengikuti seminar,
workshop, pelatihan, kursus yang berhubungan dengan profesi kesekretarisan.
Selain itu, banyak melakukan latihan atau praktik untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dalam bidang tulisan.
Dengan adanya komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi/perusahaan,
maka tujuan dari organisasi/perusahaan akan berjalan optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Barker, Larry, L. 1987. Communication. Fourth Edition. New Jersey: Prentice-Hall,
Inc.
Ernawati, Ursula. 2004. Pedoman Lengkap Kesekretarisan. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Haryadi, Hendi. 2009. Administrasi Perkantoran Untuk Manajer & Staf. Jakarta

Selatan: Transmedia Pustaka.
Klaus, Peggy. 2012. Jangan Anggap Sepele Soft Skills: Keterampilan yang
dipraktikkan orang cerdas di tempat kerja. Diterjemahkan oleh Immanuel A.
Nanulaitta. Jakarta: Penerbit Libri.
Lawalata, Caroline, F.Ch. 2012. Panduan Lengkap Pekerjaan Sekretaris. Padang:
Akademia Pratama.
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sedarmayanti. 2014. Tugas dan Pengembangan Sekretaris Profesional Untuk
Meraih Keberhasilan (Edisi Revisi). Bandung: CV. Mandar Maju.
Wicaksono, Galih. 2013. Penerapan Teknik Bermain Peran Dalam Bimbingan
Kelompok Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Siswa
Kelas X Multimedia SMK IKIP Surabaya. Vol. 1. Universitas Negeri
Surabaya. Pp 61-78 hal.
Wursanto, Ignatius. 2006. Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta: Penerbit
Andi.

5

RANGKUMAN


INCREASING SKILLS IN COMMUNICATION
TO BE A PROFESSIONAL SECRETARY

In conducting daily routine, a secretary is demanded to communicate with
various levels or groups. The definition of secretary according to Wursanto (2006: 1)
is a person, officer, or employee who is given a job and work associated with state's
or company's secret. Sedarmayanti (2014: 239) stated that a professional secretary
is a secretary who has expertise at his/her field, skills in certain field gained from
education and training/programs/experiences in particular job/field.

Soft skills

scopes personal skills, social, and personal attitude management (Klaus, 2004: 2)
soft skills allow a secretary to be more effective in practicing technical skills and
knowledge to support his/her work. While hard skill refers to technical ability and
factual knowledge needed to do some work (Klaus, 2004:2). Meanwhile, the
definition of communication according to Lawalata (2012: 145), is
"a process in transferring in formation like conveying minds and emotions
between two individuals or more, from the sender to the receiver using
symbols which contain meanings for both."

According to Lawalata (2012:

4), a secretary has to know and ace

communication technique either written or verbal. One of the form of verbal
communication is the ability to interact with people (interpersonal skills). According
to Devito (in Wicaksono, 2013: 64), interpersonal skills is a process of sending a
message from someone and received by another with direct feedback effect. While
the form of written communication is hard skills, such as communication by letter, email, or faximile (Lawalata, 2012:150).
For increasing verbal communication (interpersonal skills), that is by initiating,
experimenting, intensifying, integrating, and bonding. While to increase written
communication can be done by attending seminar, workshop, training, or course
related with secretary profession. On the other hand, according to Purwanto (2006:
6

50), the best way to increase communication ability is through trainings or practices,
such as reading a lot of books and doing verbal communication with public related to
secretary job or work.
By expert communication skills, either written or verbal would highly support
various activities in business world because the success of company determined by
the secretary ability to communicate. Therefore, one of the way to be a professional
secretary is the ability to communicate well.

7

Dokumen yang terkait

ANALISIS ISI KRITIK SOSIAL PADA FILM JAMILA DAN SANG PRESIDEN KARYA RATNA SARUMPAET

5 92 43

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

KAJIAN PSIKOLOGI ANAK DALAM NOVEL SINAR KARYA AGUK IRAWAN MN

4 53 10

KAJIAN RELIGIUS DALAM NOVEL SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN KAJIAN RELIGIUS DALAM NOVEL JANGAN BIARKAN SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY JANGAN BIARKAN SURAU INI ROBOH KARYA TAUFIQURRAHMAN

0 62 12

Strategi Meningkatkan Nasabah Pada Bmt Usaha Mulya Pondok Indah

10 95 68

Sistem Informasi Direktorat jenderal Pajak (SIDJP) Wajib Pajak Terdaftar Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Terdaftar Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Atas Kegiataan Esktensifikasi Pada KPP Majalaya

1 14 1

ANALISIS HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP DITINJAU DARI SKILL ARGUMENTASI ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DI LABORATORIUM NYATA DAN MAYA

4 85 57

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA KUBULIKU JAYA KECAMATAN BATU TULIS KABUPATEN LAMPUNG BARAT DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA

13 91 69

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Antara Pengajar Muda dan Peserta Didik Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar ( Studi pada Program Lampung Mengajar di SDN 01 Pulau Legundi Kabupaten Pesawaran )

3 53 80