Pengaruh pengembangan Infrastruktur MERR (1)
TUGAS INDIV IDU
K ajian S tudi K as us :
Pe mba ng una n Infra struktur
J a la n MERR II-C Sura b a ya da n
Pe ng a ruhnya Te rha da p Pe ng e mb a ng a n
Wila ya h
MAT A KULIAH :
S is tem Wilayah L ingkungan dan Hk. Pertanahan
DOS E N :
Dr. E ko B udi S antos o, L ic .R er.R eg
Oleh :
Nama
NR P
: ANDI C ANDR A S E P T AP R AS E T Y A
: 03111750077014
PR OGR AM PAS C A S AR J ANA (S 2)
BIDANG KE AHLIAN MANAJ E ME N AS E T INF R AS T R UKT UR
DE PAR TE ME N T E KNIK S IPIL
F AKULT AS TE KNIK S IPIL, LINGKUNGAN DAN KE BUMIAN
INS T IT UT T E KNOLOGI S E PULUH NOPE MBE R
2018
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Pe ng a nta r
S istem Wilayah Lingkungan dan Hak Pertanahan merupakan salah satu mata kuliah yang
diajarkan pada Program Pasca S arjana T eknik S ipil Institut T eknologi S epuluh Nopember
S urabaya (IT S ) bidang keahlian Manajemen Aset Infrastruktur. Mata kuliah tersebut memiliki
peran penting dalam mengimplementasikan disiplin ilmu lingkungan, pengembangan wilayah
dan peraturan pertanahan terkait penyelenggaraan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan R akyat (PUPR ).
Dalam upaya memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang diberikan dalam
perkuliahan, maka diberikan penugasan oleh Dosen Pengampu mata kuliah terkait.
Dokumen ini menjadi laporan pelaksanaan tugas tersebut, dengan topik kajian studi kasus
adalah “Pembangunan Infras truktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya
Terhadap Pengembangan Wilayah”. Kajian disusun dalam bentuk makalah singkat (paper)
yang terdiri dari 3 bahasan utama, yakni pendahuluan, pembahasan dan penutup. S emoga
hasil kajian ini dapat memenuhi harapan dari pemberi tugas dan dapat bermanfaat baik bagi
lainnya.
1|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Daftar Is i
Pengantar ........................................................................................................ 1
Daftar Isi ........................................................................................................... 2
1. Pendahuluan .................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 3
1.2 R umusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 T ujuan ....................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 4
2. Gambaran Umum ............................................................................................ 5
2.1 Gambaran Umum Kota S urabaya ............................................................. 5
2.2 Gambaran Umum Perekonomian Kota S urabaya ...................................... 9
2.3 Potensi Pengembangan Wilayah ............................................................... 11
3. Pembahas an .................................................................................................... 15
3.1 Pembangunan J alan ME R R II-C ................................................................ 15
3.2 Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C T erhadap Penggunaan Lahan 16
3.3 Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C T erhadap Pertumbuhan E konomi
Wilayah ...................................................................................................... 20
4. Penutup ............................................................................................................ 23
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 23
4.2 S aran ......................................................................................................... 23
Daftar Pus taka ................................................................................................. 25
2|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
B ab 1. Pendahuluan
1.1 L atar B elakang
S urabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah J akarta, dengan jumlah
penduduk mencapai 3.282.156 jiwa dan luas wilayah 326,37 km2, merupakan pusat
perekonomian dan pendidikan di J awa T imur. S urabaya sebagai gerbang pintu masuk
Indonesia bagian timur dituntut untuk memiliki sarana dan prasarana serta infrastuktur
yang memadai demi menunjang laju perekonomian yang ada.
Prasarana transportasi menempati peranan penting dan khusus dalam menunjang
pengembangan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan. S alah satu prasarana
transportasi berupa jalan, yang manadapat mempengaruhi perkembangan kota S urabaya
kedepannya. Prasarana tersebut seyogyanya berupa akses jalan yang mudah serta dapat
menghubungkan antar wilayah.Berkembangnya suatu jaringan jalan akibat dari
pertumbuhan suatu daerah, baik pertumbuhan industri, perdagangan, maupun
pertumbuhan sosial ekonominya. S eiring dengan pesatnya perkembangan kota, dimana
volume kendaraan yang melintas tidak sebanding dengan tersedianya jalan. S eakan
kendaraan terus bertambah setiap tahunnya namun luas ataupun lebar jalan tidak
bertambah.Hal ini yang menyebabkan kepadatan kendaraan di ruas jalan tertentu yang
dapat memicu terjadinya kemacetan. Kemacetan inilah yang dapat menghambat mobilitas
warga kota serta menghambat pergerakkan roda perekonomian. S urabaya yang dinamis
membutuhkan penyediaan jalan yang memadai. Berdasarkan pernyataan tersebut,
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat J enderal Bina Marga melaksanakan
program dengan membangun jaringan jalan yang dapat menghubungkan daerah
pinggiran kota atau daerah luar kota menuju ke pusat kota. J aringan jalan ini bertujuan
untuk memudahkan warga kota untuk bermobilitas serta dapat memecah kepadatan di
ruas-ruas jalan tertentu yang biasanya padat oleh kendaraan bermotor.
Untuk menjawab permasalahan yang ada, dibangunlah jalan lingkar / ring road untuk
menjawab masalah yang telah ada sehingga tidak bertambah parah. S alah satu upaya
yang terealisasi adalah pembangunan J alan Lingkar Tengah T imur atau Middle E ast R ing
R oad II-C (ME R R II-C ).Proyek pembangunan jaringan jalan ini merupakan lanjutan dari
proyek pembangunan jaringan jalan ME R R II-A dan ME R R II-B. Proyek ME R R II-A dimulai
dari persimpangan jalan Kenjeran, Kecamatan Kenjeran, S urabaya hingga persimpangan
jalan Mulyorejo (kampus C Universitas Airlangga), Kecamatan Mulyorejo, S urabaya.
Proyek ME R R II-B dimulai dari persimpangan jalan Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo,
3|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
S urabaya hingga persimpangan jalan Arif R ahman Hakim, Kelurahan Klampis Ngasem,
Kecamatan S ukolilo, S urabaya. Kedua proyek tersebut (ME R R II-A dan ME R R II-B) sudah
terealisasi terlebih dahulu. S edangkan proyek ME R R II-C dimulai dari persimpangan Arif
R ahman Hakim, Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan S ukolilo, S urabaya hingga
persimpangan Pondok C andra, Kelurahan T ambak S umur, Kecamatan Waru, Kabupaten
S idoarjo. Proyek jaringan jalan ME R R II-C ini sepanjang 7,56 km. Dengan adanya proyek
tersebut dapat mempersingkat jarak tempuh dari S idoarjo menuju ke S urabaya T imur
(Peraturan Daerah Kota S urabaya Nomor 3 T ahun 2007).
Latar belakang yang telah diutakan di atas mendasari pemilihan topik kajian studi
kasus
yakni “Pembangunan
Infras truktur J alan
ME R R
II-C
S urabaya
dan
Pengaruhnya Terhadap Pengembangan Wilayah”. Beberapa permasalahan yang akan
dikaji dalam studi kasus ini akan dijelaskan pada bahasan selanjutnya.
1.2 R umus an Masalah
Terdapat beberapa rumusan permasalahan sebagai tujuan yang ingin dicapai dalam kajian
ini antara lain :
1. Pembangunan J alan ME R R II-C
2. Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C T erhadap Penggunaan Lahan
3. Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C terhadap Pertumbuhan E konomi
1.3 Tujuan
T ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pengembangan
infrastruktur, yang dalam studi kasus kali ini adalah J alan ME R R II-C S urabaya terhadap
perkembangan suatu wilayah
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah, dengan mengetahui pengaruh dari
pengembangan infrastruktur terhadap perkembangan suatu wilayah, seperti yang kita
dapat pada studi kasus ini, maka kita dapat menentukan strategi yang tepat terkait
pengembangan infrastruktur kewilayahan.
4|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
B ab 2. Gambaran Umum
2.1 Gambaran Umum K ota S urabaya
Kota S urabaya adalah ibu kota ProvinsiJ awa T imur, Indonesia, sekaligus kota
metropolitan terbesar di provinsi tersebut. S urabaya merupakan kota terbesar kedua di
Indonesia setelah J akarta. Kota ini terletak 796 km sebelah timur J akarta, atau 415 km
sebelah barat laut Denpasar, Bali. S urabaya terletak di pantai utara Pulau J awa bagian
timur dan berhadapan dengan S elat Madura serta Laut J awa.
S urabaya memiliki luas sekitar 350,54 km²dengan penduduknya berjumlah 2.765.487 jiwa
(2010). Daerah metropolitan S urabaya yaitu Gerbangkertosusila yang berpenduduk
sekitar 10 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia
setelah J abodetabek. S urabaya dilayani oleh sebuah bandar udara, yakni Bandar Udara
Internasional
J uanda,
serta
dua
pelabuhan,
yakni
Pelabuhan
T anjung
Perak dan Pelabuhan Ujung.
Peta K ota S urabaya
5|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Geografis
Geologi
Kondisi geologi Kota S urabaya terdiri dari Daratan Alluvium; F ormasi Kabuh;
Pucangan; Lidah; Madura; dan S onde. S edangkan untuk wilayah perairan, S urabaya
tidak berada pada jalur sesar aktif ataupun berhadapan langsung dengan samudera,
sehingga relatif aman dari bencana alam. Berdasarkan kondisi geologi dan wilayah
perairannya, S urabaya dikategorikan ke dalam kawasan yang relatif aman terhadap
bencana gempa bumi maupun tanah amblesan sehingga pembangunan infrastruktur
tidak memerlukan rekayasa geoteknik yang dapat menelan biaya besar.
Topografi
S urabaya terletak di tepi pantai utara provinsi J awa T imur. Wilayahnya berbatasan
dengan S elat Madura di sebelah utara dan timur, Kabupaten S idoarjo di sebelah
selatan, serta Kabupaten Gresik di sebelah barat. S ebagian besar wilayah S urabaya
merupakan dataran rendah yaitu 80,72% dengan ketinggian antara -0,5 – 5m S HVP
atau 3 – 8 m di atas permukaan laut, sedangkan sisanya merupakan daerah
perbukitan yang terletak di wilayah S urabaya Barat (12,77%) dan S urabaya S elatan
(6,52%). Di wilayah S urabaya S elatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah
dan Gayungan yang ketinggiannya antara 25 – 50 m di atas permukaan laut dan di
wilayah S urabaya Barat memiliki kontur tanah perbukitan yang bergelombang.
S truktur tanah di S urabaya terdiri dari tanah aluvial, hasil endapan sungai dan pantai,
dan di bagian barat terdapat perbukitan yang mengandung kapur tinggi. Di S urabaya
terdapat muara Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan S ungai Brantas. Kali Mas
adalah salah satu dari tiga sungai utama yang membelah sebagian wilayah S urabaya
bersama dengan Kali S urabaya dan Kali Wonokromo. Areal sawah dan tegalan
terdapat di kawasan barat dan selatan kota, sedangkan areal tambak berada di
kawasan pesisir timur dan utara.
Iklim
S urabaya memiliki iklim tropis seperti kota besar di Indonesia pada umumnya di
mana hanya ada dua musim dalam setahun yaitu musim hujandan kemarau. C urah
hujan di S urabaya rata-rata 165,3 mm. C urah hujan tertinggi di atas 200 mm terjadi
6|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
pada kurun J anuari hingga Maret dan November hingga Desember. S uhu udara ratarata di S urabaya berkisar antara 23,6 °C hingga 33,8 °C.
Pemerintahan
Dasar hukum bagi kota S urabaya adalah Undang-Undang R epublik Indonesia Nomor 12
T ahun 1950, tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Di J awa Timur. S urabaya
berstatus sebagai kota yang menjadi bagian dari provinsi J awa T imur. Wilayah kota
S urabaya kemudian dibagi lagi menjadi 31 kecamatan dan 163 kelurahan.
Pemerintahan Daerah
S ecara administratif pemerintahan kota S urabaya dipimpin oleh seorang wali
kota dan wakil wali kota yang membawahi koordinasi atas satuan kerja perangkat
daerah (S KPD) yang terdiri dari sekretariat daerah kota; staf-staf ahli; sekretariat
DPR D kota; dinas-dinas; badan-badan; inspektorat daerah; kecamatan yang
dikepalai oleh seorang camat (termasuk satuan yang setingkat); dan kelurahan yang
dikepalai oleh seorang lurah (termasuk satuan yang setingkat). S eluruh pegawai
S KPD merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. S elain
itu, wali kota S urabaya juga memiliki mitra kerja setingkat lain yang ikut berperan
penting dalam pembangunan kota S urabaya yaitu forum koordinasi pimpinan
daerah (F orkopimda) kota S urabaya yang beranggotakan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota S urabaya; Ketua DPR D Kota S urabaya; Komandan Korem 084/Bhaskara J aya;
Komandan Kodim 0830/S urabaya Utara; Komandan Kodim 0831/S urabaya T imur;
Komandan Kodim 0832/S urabaya S elatan; Kapolrestabes S urabaya; Kapolres KP3
T anjung Perak S urabaya; Ketua Pengadilan Negeri S urabaya; Ketua Pengadilan
Agama S urabaya; dan Ketua Kejaksaan Negeri S urabaya. S ejak tahun 2005, wali
kota dan wakil wali kota S urabaya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada,
setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPR D kota. Wali Kota dan Wakil Wali Kota
S urabaya saat ini adalah T ri R ismaharini dan Wisnu S akti Buana yang berasal
dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
7|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Pembagian Wilayah Administratif
Kota S urabaya terdiri atas 31 kecamatan dan 163 kelurahan. Berikut adalah daftar
kecamatan di S urabaya yang dibagi dalam 5 wilayah:
S urabaya Pusat
T egalsari
S imokerto
Genteng
Bubutan
S urabaya Timur
Gubeng
Gunung Anyar
S ukolilo
T ambaksari
Mulyorejo
R ungkut
T enggilis Mejoyo
S urabaya B arat
Benowo
Pakal
Asemrowo
S ukomanunggal
T andes
S ambikerep
Lakarsantri
S urabaya Utara
Bulak
Kenjeran
S emampir
Pabean C antikan
Krembangan
S urabaya S elatan
Wonokromo
Wonocolo
Wiyung
Karangpilang
J ambangan
Gayungan
8|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Dukuh Pakis
S awahan
2.2 Gambaran Umum Perekonomian K ota S urabaya
Menurut S ensus Penduduk T ahun 2010, Kota S urabaya memiliki jumlah penduduk
sebanyak 2.765.487 jiwa. Dengan wilayah seluas 350,54 km², maka kepadatan penduduk
Kota S urabaya adalah sebesar 7.890 jiwa per km².
Letak Kota S urabaya yang sangat strategis berada hampir di tengah wilayah
Indonesia dan tepat di selatan Asia menjadikannya sebagai salah satu hub penting bagi
kegiatan perdagangan di Asia T enggara.
S ebagai kota metropolitan, S urabaya menjadi pusat kegiatan ekonomi, keuangan,
dan bisnis di daerah J awa T imur dan sekitarnya. S ebagai salah satu pusat perdagangan,
S urabaya tidak hanya menjadi pusat perdagangan bagi wilayah J awa T imur, namun juga
memfasilitasi wilayah-wilayah di J awa T engah, Kalimantan, dan kawasan Indonesia
T imur. S urabaya dan kawasan sekitarnya merupakan kawasan yang paling pesat
pembangunan ekonominya di J awa T imur dan salah satu yang paling maju di Indonesia.
S elain itu, S urabaya juga merupakan salah satu kota terpenting dalam menopang
perekonomian Indonesia.
S ebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan
perdagangan. S urabaya adalah pusat perdagangan yang mengalami perkembangan
pesat. Industri-industri utamanya antara lain galangan kapal, alat-alat berat, pengolahan
makanan dan agrikultur, elektronik, perabotan rumah tangga, serta kerajinan tangan.
Banyak perusahaan multinasional besar yang berkantor pusat di S urabaya, seperti PT
S ampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever Indonesia, Pakuwon Group, J awa Pos
Group dan PT PAL Indonesia. S elain itu, S urabaya juga merupakan kota pelabuhan
terbesar kedua di Indonesia setelah J akarta. Pelabuhan terpenting di S urabaya
adalah Pelabuhan T anjung Perak yang merupakan pelabuhan perdagangan, peti kemas,
dan penumpang terbesar kedua di Indonesia setelah Pelabuhan T anjung Priok di J akarta.
Di S urabaya juga terdapat T erminal Pelabuhan Teluk Lamong yang merupakan terminal
pelabuhan penyangga utama Pelabuhan T anjung Perak. T erminal Pelabuhan Teluk
Lamong ini menjadi green port pertama di Indonesia serta merupakan salah satu terminal
pelabuhan tercanggih di dunia di mana seluruh sistem operasinya otomatis dan
menggunakan komputer.
9|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
K awasan Pusat B isnis
Dalam kurun waktu 2 dekade, S urabaya dan kota-kota satelit di sekitarnya telah
mempunyai andil finansial yang vital di Indonesia dikarenakan sektor perdagangan,
industri, dan jasanya yang terus berkembang. Hal ini kemudian menyebabkan daya beli
masyarakat meningkat dan indeks kepercayaan konsumen yang berkembang pesat. Hal
ini tentunya menarik minat investor untuk ikut andil dalam perubahan wajah kota,
sehingga mendorong munculnya "Kawasan Bisnis T erpadu" / C entral Business
District (C BD) sebagai pusat-pusat kegiatan bisnis di S urabaya. Kawasan bangunan
tinggi (highrise building) berada di sekitar J alan T unjungan, Basuki R achmat, Darmo,
Mayjend S ungkono, H.R . Muhammad, dan Ahmad Y ani, sedangkan kawasan industri di
S urabaya di antaranya adalah S urabaya Industrial E state R ungkut (S IE R ), Karangpilang
dan Margomulyo. Berikut ini adalah beberapa kawasan C BD yang termasuk ke
dalam kawasan emas di kota S urabaya:
1. K awas an Pus at B is nis S urabaya Pusat
Kawasan ini terletak di sekitar J alan Basuki R achmat, J alan E mbong
Malang, dan J alan Bubutan. Kawasan ini telah berkembang sebagai pusat
bisnis di wilayah J awa T imur sejak 3 dekade lalu dan menjadi salah satu
jantung utama kegiatan bisnis dan perdagangan di S urabaya. Beberapa ciri
khas bangunan yang ada di kawasan ini di antaranya adalah Wisma BR I
S urabaya, Hotel Bumi S urabaya, Wisma Dharmala S urabaya, T he Peak
R esidence, S heraton Hotel, dan lain sebagainya.
2. K awas an Pus at B is nis S urabaya Barat
Kawasan ini terletak di sekitar J alan Mayjend S ungkono, J alan
Adityawarman, J alan H.R . Muhammad, dan J alan Bukit Darmo. Kawasan ini
berkembang sebagai pusat bisnis baru di S urabaya sejak tahun 1990-an.
Dahulu, kawasan ini dikenal sebagai salah satu kawasan mati yang tidak
berkembang di wilayah S urabaya. Namun, saat ini telah berkembang sebagai
salah satu kawasan pusat bisnis dan perdagangan yang paling pesat
perkembangannya di wilayah J awa T imur, dengan berdirinya highrise
building dan perumahan-perumahan elite yang tertata rapi di kawasan ini.
Beberapa ciri khas bangunan yang ada di kawasan ini di antaranya adalah
Adhiwangsa Apartment, Waterplace R esidence, Puri Matahari, Beverly Park
Apartment, T he V ia & T he Vue Apartment, C iputra World Hotel, Puncak Permai
Apartment, R ich Palace Hotel, dan lain sebagainya.
10|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
2.3 Potensi Pengembangan Wilayah
Kota S urabaya sebagai ibu kota Provinsi J awa T imur memiliki peran strategis pada
skala nasional sebagai pusat pelayanan kegiatan Indonesia T imur, dan pada skala
regional sebagai kota perdagangan dan jasa yang pada simpul transportasi (darat, udara
dan laut) nasional dan internasional sehingga memberi peluang bagi Kota S urabaya untuk
meningkatkan perannya sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
Letak Kota S urabaya sangat strategis, menghubungkan antara Kota S urabaya
dengan kota-kota di sekitarnya yaitu kota/kabupaten yang ada dalam Gerbangkertosusilo,
sehingga sangat mendukung percepatan pembangunan di Kota S urabaya. Demikian juga
sebaliknya, pertumbuhan Kota S urabaya juga berpengaruh pada perkembangan
kota/kabupaten di sekitarnya, secara sektoral maupun keruangan.
Kota S urabaya memiliki kawasan strategis yang berpotensi dikembangkan secara
berkelanjutan untuk mendukung eksistensi pengembangan wilayah kota di masa
mendatang, diantaranya adalah :
a. Kawasan S trategis untuk Pendukung Pertumbuhan E konomi
Kawasan-kawasan yang akan dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi adalah :
- Kawasan Pergudangan dan Industri Margomulyo di Kecamatan Asemrowo dan
Kecamatan Benowo berada di Unit Pengembangan X I T ambak Oso Wilangun
Ditinjau dari aksesbilitas karena letaknya berdekatan dengan pelabuhan T anjung
Perak
dan J alan T ol S idoarjo–S urabaya–Gresik,
Kawasan Industri dan
Pergudangan Margomulyo merupakan kawasan strategis untuk dioptimalisasi dan
dikembangkan dengan orientasi pada industry smart and clean dengan didukung
oleh infrastruktur yang memadai.
- Kawasan T unjungan dan sekitarnya di Kecamatan Bubutan berada di Unit
Pengembangan V I T unjungan S ebagai kawasan pusat perdagangan dan
perkantoran, kawasan Tunjungan merupakan salah satu pusat kota yang sangat
potensial untuk terus dikembangkan karena memiliki sejarah dan mengalami masa
keemasan pada dekade 1940 hingga akhir 1970an dengan karakteristik shoppingstreet dan shopping arcade, sehingga dikenal dan menjadi salah satu icon kota
S urabaya dengan J argon “R ek Ayo R ek Mlaku – Mlaku nang T unjungan”. Kawasan
ini memerlukan penanganan dan pengelolaan yang optimal untuk mendukung
percepatan pertumbuhan ekonomi KotaS urabaya.
11|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
- Kawasan Kaki J embatan Wilayah S uramadu-Pantai Kenjeran dan Kawasan Kota
T epi Pantai (Waterfront C ity) di Kecamatan Bulak berada di Unit Pengembangan III
T ambak Wedi, merupakan kawasan strategis ditinjau dari lokasinya yang berada di
kawasan kaki J embatan S uramadu dan pesisir Pantai Bulak - Kenjeran yang
memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai wisata pesisir dan laut.
Keberadaan J embatan S uramadu dan Pantai Kenjeran diharapkan dapat
memberikan peningkatan potensi dan peran Kota S urabaya, sebagai pusat
kegiatan regional. Di samping itu, kawasan ini memiliki potensi sebagai kawasan
perdagangan dan jasa skala regional.
- Kawasan Kota T epi Pantai (Waterfront C ity) di Kecamatan Asemrowo dan
Kecamatan Benowo berada di Unit Pengembangan X I T ambak Oso Wilangun,
merupakan kawasan strategis dengan konsep pengembangan penggunaan lahan
mixed-use pendukung kawasan pelabuhan yang terintegrasi dengan rencana
pengembangan T erminal Multipurpose T eluk Lamong sebagai kawasan pelabuhan
penunjalakng Pelabuhan Utama T anjung Perak.
- Kawasan T erpadu S urabaya Barat di Kecamatan Pakal di Unit Pengembangan X II
S ambikerep dan Benowo di Unit Pengembangan X I T ambak Oso Wilangon,
merupakan kawasan terpadu yang pusatnya akan dikembangkan di S tadion Gelora
Bung T omo sebagai pusat olahraga berskala nasional dan akan terintegrasi dengan
pengembangan fungsi perdagangan dan jasa di sekitarnya.
b. Kawasan S trategis untuk Kepentingan S osial Budaya
Kawasan yang dikembangkan dari sudut kepentingan sosial dan budaya adalah
kawasan adat tertentu, kawasan dan konservasi warisan budaya. Kawasan strategis
sosial-budaya yang ada di Kota S urabaya adalah :
- Kawasan Makam S unan Ampel di Kecamatan S emampir berada di Unit
Pengembangan V T anjung Perak, yang merupakan kawasan cagar budaya dengan
karakter dan daya tarik kuat sebagai obyek wisata ziarah di Indonesia yang
berkembang tidak hanya sebagai kampung budaya yang khas dengan beragam
aktivitasnya tetapi juga memiliki kultur religi yang kuat.
- Kawasan Kota Lama S urabaya di Kecamatan Krembangan, Kecamatan Pabean
C antian, Kecamatan S emampir dan Kecamatan Bubutan berada di Unit
Pengembangan V T anjung Perak dan Unit Pengembangan VI T unjungan. Kawasan
ini merupakan kawasan yang pada era kolonial terdelienasi sebagai kawasan
eropa, kawasan arab dan kawasan cina.
12|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
- Bangunan dan lingkungan pada kawasan Darmo-Diponegoro serta kawasan
kampung lama T unjungan di Kecamatan T egalsari berada di Unit Pengembangan
VI T unjungan yang merupakan kawasan bangunan dan lingkungan cagar budaya.
c. Kawasan S trategis untuk Kepentingan Penyelamatan Lingkungan Hidup
Kawasan yang dikembangkan untuk meningkatkan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup di Kota S urabaya adalah:
- Kawasan Kebun Binatang S urabaya di Kecamatan Wonokromo berada di Unit
Pengembangan V II Wonokromo, merupakan hutan kota di kawasan Wonokromo
yang berfungsi sebagai tempat perlindungan satwa, hutan kota dan rekreasi alam,
juga berperan dalam mengatur iklim mikro di Kota S urabaya. Melihat nilai strategis
sebagai kawasan wisata dalam kota, maka keberadaan KBS harus dipertahankan
dan dijaga kelestariannya.
- Kawasan Pantai T imur S urabaya di Kecamatan Gunung Anyar, Kecamatan
R ungkut, Kecamatan S ukolilo dan Kecamatan Mulyorejo, yang berada di Unit
Pengembangan I R ungkut dan Unit Pengembangan II Kertajaya merupakan
kawasan lindung alam berupa vegetasi mangrove yang berada di pesisir timur Kota
S urabaya. Kawasan Mangrove Pamurbaya sangat berperan penting dalam
menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan sebagai barrier alami dari proses
abrasi dan intrusi air laut.
- Kawasan sekitar Kali Lamong di Kecamatan Benowo dan Kecamatan Pakal yang
berada di Unit Pengembangan X I T ambak Oso Wilangun dan Unit Pengembangan
S ambikerep X II, merupakan kawasan perlindungan setempat/sempadan sungai
yang dimanfaatkan sebagai R uang T erbuka Hijau (R TH), penyediaan vegetasi, dan
pendukung utilitas kota.
d. Kawasan S trategis Pendayagunaan S DA dan T eknologi T inggi
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan S umber Daya Alam (S DA)
dan/atau teknologi tinggi adalah penghasil S DA yang sangat potensial untuk
kepentingan masyarakat beserta perangkat atau instalasi pengolahannya atau
kawasan khusus untuk pengembangan teknologi untuk kepentingan strategis negara
dan kepentingan umum. Kawasan strategis S DA dan T eknologi T inggi di Kota
S urabaya adalah:
- Kawasan Industri Pengembangan Perkapalan di Kecamatan Pabean C antian
berada di Unit Pengembangan V T anjung Perak, merupakan salah satu kawasan
13|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
yang digunakan dalam pengembangan teknologi perkapalan tingkat nasional.
S ebagai industri perkapalan nasional, kawasan industri ini memiliki nilai strategis
dan diperlukan upaya dalam menjaga dan meningkatkan nilai atau potensi kawasan
tersebut.
- Kawasan industri/industrial estate di Kecamatan R ungkut berada di Unit
Pengembangan I R ungkut, merupakan kawasan industri dan pergudangan yang
telah lama berdiri di Kota S urabaya dan diarahkan menjadi kawasan industri
dengan teknologi tinggi yang ramah lingkungan.
- Kawasan Depo dan Pengolahan BBM, berada di Unit Pengembangan V T anjung
Perak yang memiliki fungsi sebagai penyimpanan bahan bakar minyak dan
pengelolaan BBM, sehingga kawasan ini memiliki nilai strategis dalam kaitannya
dengan sistem energi di Kota S urabaya dan sekitarnya.
- Kawasan pengelolaan sampah teknologi tepat guna penghasil energi pada T PA
Benowo di Kecamatan Benowo berada di Unit Pengembangan X I T ambak Oso
Wilangun, merupakan kawasan yang digunakan untuk pemrosesan akhir sampah
di Kota S urabaya dengan konsep: “Waste to E nergy”.
S elain potensi pengembangan kawasan strategis, perkembangan Kota S urabaya juga
didukung oleh pengembangan dan pembangunan infrastruktur yang meliputi:
1. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak untuk T erminal Peti Kemas/R eklamasi di
T eluk Lamong.
2. Pengembangan jaringan jalan arteri yang menghubungkan antar pusat utama kota
dengan pusat kota di kabupaten yang berbatasan langsung.
3. Pengembangan jalur komuter/kereta api double track serta angkutan massal dan
prasarana pendukungnya yang menghubungkan pusat-pusat pelayanan kota.
14|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
B ab 3. Pembahas an
3.1 Pembangunan J alan ME R R II-C
Pemerintah Kota S urabaya dalam upaya menanggulangi permasalahan kemacetan
telah membentuk program untuk memperlancar arus lalu lintas, salah satunya adalah
program pembangunan jalan ME R R (Midlle E ast R ing R oad) atau jalan lingkar timur.
Pembangunan J alan Lingkar T imur Dalam ini merupakan pembangunan prasarana
transportasi yang pembangunan fisiknya dilakukan oleh pemerintah pusat yaitu Balai
Besar Pelaksanaan J alan Nasional V . Pembangunan jalan tersebut merupakan suatu
kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pekerjaan Umum berdasarkan UU No.38 T ahun
2004 tentang J alan.
Pembangunan J alan Lingkar T imur (Middle E ast R ing R oad) ME R R IIC tersebut
bertujuan untuk menyelesaikan R uas J alan Lingkar Timur dalam (ME R R II) Kota S urabaya
sepanjang 10,925 Km, menghubungkan akses ruas T ol Waru – Bandara J uanda menuju
ke utara melalui J alan ME R R II-C yaitu J alan Kenjeran menuju akses J embatan
S uramadu, memperlancar arus lalu lintas khususnya di wilayah S urabaya S elatan dan
T imur dimana saat ini pengembangan di wilayah tersebut sangat pesat.
Proyek ME R R II-A dimulai dari
persimpangan jalan Kenjeran, Kecamatan
Kenjeran, S urabaya hingga persimpangan jalan Mulyorejo (kampus C Universitas
Airlangga),
Kecamatan Mulyorejo,
S urabaya.
Proyek ME R R
II-B
dimulai dari
persimpangan jalan Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo S urabaya hingga persimpangan
jalan Arif R ahman Hakim, Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan S ukolilo, S urabaya.
Kedua proyek tersebut (ME R R II-A dan ME R R II-B) sudah terealisasi terlebih dahulu.
S edangkan proyek ME R R II-C dimulai dari persimpangan Arif R ahman Hakim, Kelurahan
Klampis Ngasem, Kecamatan S ukolilo, S urabaya hingga persimpangan Pondok C andra,
Kelurahan T ambak S umur, Kecamatan Waru, Kabupaten S idoarjo. Proyek jaringan jalan
ME R R II-C ini sepanjang 7,56 km. Dengan adanya proyek tersebut dapat mempersingkat
jarak tempuh dari S idoarjo menuju ke S urabaya T imur.
15|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Berikut merupakan gambar peta lokasi proyek pembangunan jalan ME R R II-C
Gunung Anyar:
Peta Lokasi ME R R II-C
3.2 Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C Terhadap Penggunaan L ahan
Kota S urabaya mengalami perkembangan yang sangat pesat untuk tingkat
pertumbuhan ekonominya, berdasarkan data dari R PJ MD Kota S urabaya tahun
2010-2015,
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi
dari
sektor
tersier
(perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan,
persewaan dan jasa) sangat mendominasi. Y ang mana sektor tersier
mengalami peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2006 sebesar 66,31% dan
pada tahun 2010 mencapai 68,94%. Dampak dari peningkatan sektor tersier
tersebut dapat dilihat dari banyaknya pembangunan mall, pertokoan,
perkantoran dan ruko-ruko.
Disamping itu konsentrasi perkembangan fisik Kota S urabaya itu sendiri yang
berada di kawasan pusat kota dan membujur dari kawasan utara hingga selatan
kota, pada saat ini cenderung bergeser ke kawasan barat dan kawasan timur
kota. S ecara umum perkembangan fisik kota tersebut didominasi oleh adanya
pembangunan kawasan perumahan (housing estate) dan fasilitas perniagaan.
16|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Pergeseran Perkembangan F isik S urabaya
Peningkatan sektor tersebut pada dasarnya merupakan suatu dampak dari adanya
pembangunan jalan perkotaan. Dimana dengan adanya aksesibilitas yang baik, maka
akan mampu meningkatkan sektor perekonomian dari wilayah tersebut, seperti pada Kota
S urabaya yang ditunjukkan dengan bertambahnya panjang jalan sebagai akibat dari
pembangunan ruas jalan baru. Tercatat pada tahun 2010 panjang ruas jalan di Kota
S urabaya mengalami peningkatan mencapai 1.911,34 kilo meter (R PJ MD Kota S urabaya
2010-2015), yang mana sebelumnya pada tahun 2009 masih sepanjang 6.207 meter
(J awa Pos, 13 Agustus 2009). Pembangunan ruas jalan baru di Kota S urabaya tersebut
berdampak pada meningkatnya nilai lahan. S alah satu contohnya adalah penambahan
ruas jalan baru di wilayah S urabaya T imur, yaitu jalan ME R R IIC - Gunung Anyar yang
menghubungkan dengan Bandara J uanda telah meningkatkan harga lahan. Hal tersebut
selaras dengan pendapat dari Wang (2009), yang mana mengatakan bahwa nilai pasar
lahan akan meningkat karena faktor kemudahan aksesibilitas untuk mencapai suatu
lokasi. Ditambahkan pula oleh Olawande (2011) bahwa kemudahan aksesibilitas dan
konektifitas berpotensi meningkatkan nilai tanah.
Dengan adanya pembangunan jalan ME R R tersebut, terdapat perubahan fungsi
lahan di sekitar ME R R dari permukiman yang cenderung mengarah ke fungsi
perdagangan dan jasa. Kondisi tersebut mengakibatkan permasalahan kota yang salah
satunya adalah tuntutan terhadap penyediaan lahan yang semakin meningkat untuk
17|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
kepentingan fasilitas perdagangan dan jasa maupun fasilitas umum di sepanjang ME R R
dan berpotensi mengubah rencana struktur tata ruang di wilayah tersebut.
1. Penggunaan L ahan Tahun 2009
Hasil Kajian T im T eknis R T R W Kota S urabaya tahun 2009 dijelaskan bahwa lahan
disepanjang J alan ME R R II-C diperuntukkan sebagai lahan pemukiman dan lahan
pertanian. Penggunaan lahan diperuntukkan sebagai lahan pemukiman seluas sekitar
126.278,35 m²meliputi kawasan perumahan dan pemukiman kampung. Penggunaan
lahan diperuntukkan sebagai lahan pertanian seluas sekitar 654.100,19 m² yang
tersebar di berbagai kawasan.
2. L uas an Perubahan L ahan Tahun 2019-2014
Pembangunan jaringan jalan ME R R II-C mengakibatkan perubahan penggunaan
lahan antara tahun 2009 sebelum adanya jalan ME R R II-C dan tahun 2014 setelah
adanya jalan ME R R II-C . Hasil analisis menunjukkan lahan yang banyak mengalami
perubahan adalah lahan pemukiman dan lahan pertanian. Lahan pemukiman yang
mengalami perubahan seluas sekitar 126.278,35 m² dan lahan pertanian yang
mengalami perubahan seluas sekitar 654.100,19 m². Perhitungan luasan lahan yang
diperlukan berdasarkan Balai Besar Pelaksana J alan Nasional V tahun 2008 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 T ahun 1985 adalah sebagai berikut:
Daerah terdampak pembebasan tanah
18|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
3. Penggunaan L ahan Tahun 2014
Penggunaan lahan di kawasan J alan ME R R II-C mengalami penurunan, baik lahan
pemukiman dan lahan pertanian. Adanya pembangunan jaringan jalan ME R R II-C
mengakibatkan perubahan penggunaan lahan yang dulunya lahan pemukiman dan
lahan pertanian, kini telah berubah menjadi sebuah jaringan jalan dan lahan yang
diperuntukkan perdagangan dan jasa. S elain adanya penurunan luasan penggunaan
lahan berupa lahan pemukiman dan lahan pertanian, tetapi juga menambah luasan
penggunaan lahan tertentu lainnya. Bertambahnya luasan penggunaan lahan ini
diperuntukkan sebagai lahan perdagangan dan jasa. Penambahan tersebut
disebabkan akibat adanya faktor pendorong yaitu lokasi. Dengan lokasi yang strategis,
penggunaan lahan untuk kawasan perdagangan dan jasa kedepannya akan
mengalami pertumbuhan.
Bangunan baru di jalan ME R R 2014
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa bangunan baru untuk perdagangan dan jasa
tumbuh seluas 49.988 m²dan rata-rata lebar bangunan sebesar 26,08 meter dari tepi
jalan. Berdasarkan Peta R encana Pola R uang, alokasi lahan untuk perdagangan dan
jasa seluas 195.014,2 m² dan luasan kawasan perdagangan dan jasa yang telah
terbangun sekitar 20,40% dari alokasi lahan.
4. K es es uaian antara J alan ME R R II-C saat ini dengan R TR W K ota S urabaya
Pembangunan J alan ME R R II-C ini telah direncanakan oleh Pemerintah Daerah yang
tertuang dalam R encana T ata R uang dan Wilayah (R TR W) Kota S urabaya no. 3 tahun
2007 tentang R encana jaringan J alan Utama Kota S urabaya. Berdasarkan R TR W
dijelaskan bahwa penggunaan lahan di sepanjang jalan ME R R II-C diperuntukkan
19|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
sebagai ruang perdagangan dan jasa serta ruang sarana pelayanan umum. Luasan
untuk ruang tersebut telah dialokasikan seluas sekitar 245.002,2 m². Mengacu pada
pengamatan langsung di lapangan, masih belum sesuai dengan rencana tersebut,
terlihat masih terdapatnya lahan asli berupa lahan pemukiman dan lahan pertanian
yang masih belum terbangun. Lokasi lahan yang masih belum terbangun ini tersebar
di sepanjang J alan ME R R II-C , diantaranya berada di Kelurahan Klampis Ngasem,
Kelurahan Kedung Baruk, dan Kelurahan R ungkut Kidul. Adapun luasan keseluruhan
lahan yang belum terbangun seluas 195.014,2 m²dari luasan alokasi seluas 245.002,2
m². Berdasarkan tabel bangunan baru diatas, lahan yang telah terbangun untuk
perdagangan dan jasa seluas sekitar 49.988 m² atau 20,40% dari alokasi lahan.
S edangkan untuk lahan yang masih belum terbangun seluas sekitar
195.014,2 m²
atau 79,60% dari alokasi lahan perdagangan dan jasa yang telah direncanakan.
S elanjutnya sesuai dengan rencana, proyek jalan ME R R II-C diharapkan bisa
rampung pada akhir tahun 2014 atau selambat-lambatnya awal tahun 2015. Namun,
progres pembangunan jalan ME R R II-C per bulan S eptember tahun 2014 hanya
mencapai sekitar 88%. Kendala yang dihadapi ialah kendala dalam pembebasan
lahan di daerah Gunung Anyar. Kendala klasik ini yang mengakibatkan pembangunan
jalan ME R R II-C belum 100% rampung dari target rencana R TR W Kota S urabaya yang
telah ditetapkan. Apabila proyek tersebut memenuhi target, maka proyek ini bisa
menuntaskan rangkaian jaringan jalan ME R R sebelumnya yang mana ME R R II-A dan
ME R R II-B telah terlebih dulu rampung dan nantinya bisa menghubungkan antara
akses J embatan S uramadu dengan Bandara J uanda. Dengan demikian, hanya
terdapat dua poin yang belum mencapai target dalam pembangunan jalan ME R R II-C
bila disesuaikan dengan R encana T ata R uang Wilayah Kota S urabaya. Pertama,
penyelesaian lahan yang masih tersedat sekitar 12%. Kedua, masih terdapat lahan
yang belum terbangun seluas 195.014,2 m² dari luas alokasi keseluruhan sekitar
245.002,2 m²atau 79,60% dari alokasi lahan untuk perdagangan dan jasa.
3.3 Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C Terhadap Pertumbuhan E konomi
Dampak dari adanya pembangunan ruas jaringan jalan ME R R II-C ini terhadap daerah
sekitarnya ditinjau dari segi perekonomian antara lain :
1.
Dapat menjadi pusat bisnis baru.
Ini terlihat dari adanya bangunan baru yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa.
Peruntukan lahan yang semula diperuntukkan sebagai lahan pemukiman maupun
lahan pertanian, kini lahan diperuntukkan sebagai perdagangan dan jasa yang
20|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
nantinya dapat menjadi pusat bisnis baru sehingga daerah tersebut memiliki nilai jual
yang sangat tinggi. Adanya daya tarik terhadap pembangunan pusat bisnis baru ini tak
lepas dari strategisnya daerah tersebut akibat adanya ME R R II-C sehingga
pengembangan wilayah di pinggiran kota khususnya S urabaya bagian timur dapat
berkembang pesat.
2.
Dapat meningkatkan harga Nilai J ual Objek Pajak (NJ OP) di daerah sekitar J alan
ME R R IIC .
Harga NJ OP meningkat diakibatkan karena faktor aksesibilitas yang tinggi.
Aksesibilitas yang tinggi ini disebabkan karena mudah dijangkau seiring adanya jalan
ME R R II-C . Dapat simpulkan bahwa jarak dan akses yang mudah dapat menentukan
harga lahan. Hal ini dapat mengakibatkan adanya perbedaan di masingmasing
kawasan. Perbedaan peningkatan harga NJ OP ini berdasarkan jarak daerah tersebut
dengan J alan ME R R II-C . S emakin dekat dengan J alan ME R R II-C , maka semakin
tinggi harga NJ OP. S ebaliknya, jika jarak semakin jauh dengan J alan ME R R II-C maka
harga NJ OP semakin rendah. Namun, harga bisa kembali mengalami peningkatan di
kawasan yang jauh dengan ME R R II-C akibat adanya ruang publik yang telah ada
sebelumnya sehingga dapat meningkatkan kembali harga lahan tersebut. Peningkatan
harga NJ OP di daerah sekitar jalan ME R R II-C ini bisa menguntungkan bagi penduduk
sekitar yang memiliki lahan tersebut. Lahan yang semula berharga murah, kini seiring
adanya jalan ME R R II-C harga lahan tersebut meningkat tajam. Namun, peningkatan
harga NJ OP juga merugikan bagi pihak tertentu. Pihak tersebut ialah para
pengembang ataupun para penanam modal di daerah sekitar tersebut. Mereka harus
membayar mahal untuk mendapatkan lahan tersebut, namun mereka nantinya
mendapatkan keuntungan yang besar pula dengan strategisnya lahan yang mereka
miliki.
3.
Mendorong Pembangunan Infrastruktur lain (contoh : penambahan jalan arteri baru
lainnya).
Penambahan jalan arteri baru ini diperuntukkan sebagai jalan penghubung antara ruas
jalan lainnya dengan J alan ME R R II-C , sehingga nantinya dapat menjadi sebuah
jaringan jalan. Dengan adanya jalan penghubung ini, dapat meningkatkan aksesibilitas
serta memudahkan jangkauan dari jalan lain menuju J alan ME R R II-C ataupun
sebaliknya sehingga dapat meningkatkan dan memudahkan mobilitas
bagi
masyarakat. S alah satunya ialah jalan arteri baru yang berada di persimpangan J alan
Arif R ahman Hakim. Adanya jalan arteri ini dapat mempermudah akses antara J alan
21|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Klampis, J alan Arif R ahman Hakim, dan J alan Menur Pumpungan dengan J alan
ME R R II-C .
4.
Berkurangnya daerah ruang terbuka hijau.
Pembangunan jalan ME R R II-C ini jelas mengorbankan ruang terbuka hijau, semisal
lahan pertanian maupun lahan kosong.Meski dalam pembangunan J alan ME R R II-C
ini juga memperhatikan aspek lingkungan, namun luasan yang ada setelah adanya
J alan ME R R II-C tidak seluas dengan luasan sebelum adanya J alan ME R R II-C .
Berkurangnya daerah ruang terbuka hijau di daerah sekitar J alan ME R R II-C dapat
berdampak pada menurunkan kualitas lingkungan dan peranan lingkungan di daerah
ME R R II-C itu sendiri. Penurunan kualitas lingkungan dan peranan lingkungan ini
dapat berupa berkurangnya daerah resapan air serta menurunnya kualitas udara di
daerah sekitar J alan ME R R II-C . Berkurangnya daerah resapan air dapat menurunkan
peranan lingkungan dalam meresap air di permukaan, sehingga dapat mengakibatkan
banjir disaat musim penghujan. Kemudian dapat menurunkan kualitas udara akibat
polusi dari kendaraan bermotor. Dengan adanya daerah ruang terbuka hijau,
diharapkan dapat mengatur kualitas udara yang ada bahkan juga dapat mengatur
cuaca lokal di daerah sekitar J alan ME R R II-C .
22|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
B ab 4. Penutup
4.1 K esimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, dampak pembangunan ruas jaringan
jalan ME R R II-C terhadap Perkembangan daerah disekitarnya adalah :
1. T erdapat adanya perubahan penggunaan lahan akibat dari pembangunan jalan
ME R R II-C per tahun 2009. Pembangunan jalan tersebut setidaknya mengubah
lahan permukiman seluas sekitar 126.278,35 m²/ 126,28 ha serta lahan pertanian
seluas sekitar 654.100,19 m²/ 654,10 ha. S elanjutnya, luas penggunaan lahan yang
telah mengalami perubahan per tahun 2014 di sekitar jalan ME R R II-C yaitu seluas
sekitar 49.988 m²dari total luas lahan 780.378,54 m²atau sekitar 6,41%.
2. Dapat menarik pembangunan pusat bisnis baru, ini terlihat dari adanya bangunan
baru yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa.Adanya daya tarik terhadap
pembangunan pusat bisnis baru ini tak lepas dari strategisnya daerah tersebut akibat
adanya ME R R II-C sehingga pengembangan wilayah khususnya S urabaya timur
dapat berkembang pesat.
3. Dapat meningkatkan harga Nilai J ual Objek Pajak (NJ OP). Harga NJ OP meningkat
diakibatkan karena kemudahan aksesibilitas seiring adanya jalan ME R R II-C .
4. Mendorong Pembangunan Infrastruktur lain , seperti penambahan jalan arteri baru
lainnya untuk menunjang akses ke jalan ME R R II-C
5. Daerah ruang terbuka hijau semakin berkurang. Adanya pembangunan bangunan
baru akibat jalan ME R R II-C ini, mengakibatkan berkurangnya daerah ruang terbuka
hijau. R uang disekitar jalan ME R R II-C semula berupa lahan terbuka kini telah
menjadi bangunan baru seiring adanya jalan ME R R II-C , sehingga luasan ruang
terbuka hijau semakin berkurang.
4.2 S aran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diambil yaitu :
1. S ehubungan dengan ketidaksesuaian dengan R TR W, seyogyanya perlu adanya
perubahan pada R T R W dengan menyesuaikan arah pengembangan baru kawasan
yang terdampak jalan ME R R II-C
23|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
2. Berkurangnya ruang terbuka hijau yang digunakan untuk pembangunan jalan ME R R
II-C ini harus lah mendapatkan penggantian yang sepadan untuk menjaga kualitas
lingkungan Kota S urabaya
24|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Daftar Pus taka
Murthy, Widhi Khrisna. 2014. Dampak Pembangunan J aringan J alan ME R R (Middle
E ast R ing R oad) II-C terhadap Perubahan Penggunaan Lahan (Tahun 20092014). Pendidikan Geografi, F akultas Ilmu S osial, Universitas Negeri
S urabaya.
R adar S urabaya. 2010. S urabaya Timur Bakal Mulus. Terbit hari R abu, 24 F ebruari
2010 halaman 9.
Badan Perencanaan Pembangunan Kota S urabaya.2014. Dokumen R encana Pola
R uang Wilayah Kota S urabaya.
Balai Besar Pelaksana J alan Nasional (BPJ N) V _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ , 2008
Dinas C ipta Karya dan Tata R uang Kota S urabaya. 2015. Dokumen Perencanaan
S trategis 2011-2015. S urabaya.
Pemerintah Kota S urabaya. 2010. R encana Pembangunan J angka Menengah
Daerah Kota S urabaya Tahun 2010 – 2015. S urabaya.
25|t ag e
K ajian S tudi K as us :
Pe mba ng una n Infra struktur
J a la n MERR II-C Sura b a ya da n
Pe ng a ruhnya Te rha da p Pe ng e mb a ng a n
Wila ya h
MAT A KULIAH :
S is tem Wilayah L ingkungan dan Hk. Pertanahan
DOS E N :
Dr. E ko B udi S antos o, L ic .R er.R eg
Oleh :
Nama
NR P
: ANDI C ANDR A S E P T AP R AS E T Y A
: 03111750077014
PR OGR AM PAS C A S AR J ANA (S 2)
BIDANG KE AHLIAN MANAJ E ME N AS E T INF R AS T R UKT UR
DE PAR TE ME N T E KNIK S IPIL
F AKULT AS TE KNIK S IPIL, LINGKUNGAN DAN KE BUMIAN
INS T IT UT T E KNOLOGI S E PULUH NOPE MBE R
2018
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Pe ng a nta r
S istem Wilayah Lingkungan dan Hak Pertanahan merupakan salah satu mata kuliah yang
diajarkan pada Program Pasca S arjana T eknik S ipil Institut T eknologi S epuluh Nopember
S urabaya (IT S ) bidang keahlian Manajemen Aset Infrastruktur. Mata kuliah tersebut memiliki
peran penting dalam mengimplementasikan disiplin ilmu lingkungan, pengembangan wilayah
dan peraturan pertanahan terkait penyelenggaraan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan R akyat (PUPR ).
Dalam upaya memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang diberikan dalam
perkuliahan, maka diberikan penugasan oleh Dosen Pengampu mata kuliah terkait.
Dokumen ini menjadi laporan pelaksanaan tugas tersebut, dengan topik kajian studi kasus
adalah “Pembangunan Infras truktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya
Terhadap Pengembangan Wilayah”. Kajian disusun dalam bentuk makalah singkat (paper)
yang terdiri dari 3 bahasan utama, yakni pendahuluan, pembahasan dan penutup. S emoga
hasil kajian ini dapat memenuhi harapan dari pemberi tugas dan dapat bermanfaat baik bagi
lainnya.
1|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Daftar Is i
Pengantar ........................................................................................................ 1
Daftar Isi ........................................................................................................... 2
1. Pendahuluan .................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 3
1.2 R umusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 T ujuan ....................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 4
2. Gambaran Umum ............................................................................................ 5
2.1 Gambaran Umum Kota S urabaya ............................................................. 5
2.2 Gambaran Umum Perekonomian Kota S urabaya ...................................... 9
2.3 Potensi Pengembangan Wilayah ............................................................... 11
3. Pembahas an .................................................................................................... 15
3.1 Pembangunan J alan ME R R II-C ................................................................ 15
3.2 Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C T erhadap Penggunaan Lahan 16
3.3 Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C T erhadap Pertumbuhan E konomi
Wilayah ...................................................................................................... 20
4. Penutup ............................................................................................................ 23
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 23
4.2 S aran ......................................................................................................... 23
Daftar Pus taka ................................................................................................. 25
2|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
B ab 1. Pendahuluan
1.1 L atar B elakang
S urabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah J akarta, dengan jumlah
penduduk mencapai 3.282.156 jiwa dan luas wilayah 326,37 km2, merupakan pusat
perekonomian dan pendidikan di J awa T imur. S urabaya sebagai gerbang pintu masuk
Indonesia bagian timur dituntut untuk memiliki sarana dan prasarana serta infrastuktur
yang memadai demi menunjang laju perekonomian yang ada.
Prasarana transportasi menempati peranan penting dan khusus dalam menunjang
pengembangan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan. S alah satu prasarana
transportasi berupa jalan, yang manadapat mempengaruhi perkembangan kota S urabaya
kedepannya. Prasarana tersebut seyogyanya berupa akses jalan yang mudah serta dapat
menghubungkan antar wilayah.Berkembangnya suatu jaringan jalan akibat dari
pertumbuhan suatu daerah, baik pertumbuhan industri, perdagangan, maupun
pertumbuhan sosial ekonominya. S eiring dengan pesatnya perkembangan kota, dimana
volume kendaraan yang melintas tidak sebanding dengan tersedianya jalan. S eakan
kendaraan terus bertambah setiap tahunnya namun luas ataupun lebar jalan tidak
bertambah.Hal ini yang menyebabkan kepadatan kendaraan di ruas jalan tertentu yang
dapat memicu terjadinya kemacetan. Kemacetan inilah yang dapat menghambat mobilitas
warga kota serta menghambat pergerakkan roda perekonomian. S urabaya yang dinamis
membutuhkan penyediaan jalan yang memadai. Berdasarkan pernyataan tersebut,
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat J enderal Bina Marga melaksanakan
program dengan membangun jaringan jalan yang dapat menghubungkan daerah
pinggiran kota atau daerah luar kota menuju ke pusat kota. J aringan jalan ini bertujuan
untuk memudahkan warga kota untuk bermobilitas serta dapat memecah kepadatan di
ruas-ruas jalan tertentu yang biasanya padat oleh kendaraan bermotor.
Untuk menjawab permasalahan yang ada, dibangunlah jalan lingkar / ring road untuk
menjawab masalah yang telah ada sehingga tidak bertambah parah. S alah satu upaya
yang terealisasi adalah pembangunan J alan Lingkar Tengah T imur atau Middle E ast R ing
R oad II-C (ME R R II-C ).Proyek pembangunan jaringan jalan ini merupakan lanjutan dari
proyek pembangunan jaringan jalan ME R R II-A dan ME R R II-B. Proyek ME R R II-A dimulai
dari persimpangan jalan Kenjeran, Kecamatan Kenjeran, S urabaya hingga persimpangan
jalan Mulyorejo (kampus C Universitas Airlangga), Kecamatan Mulyorejo, S urabaya.
Proyek ME R R II-B dimulai dari persimpangan jalan Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo,
3|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
S urabaya hingga persimpangan jalan Arif R ahman Hakim, Kelurahan Klampis Ngasem,
Kecamatan S ukolilo, S urabaya. Kedua proyek tersebut (ME R R II-A dan ME R R II-B) sudah
terealisasi terlebih dahulu. S edangkan proyek ME R R II-C dimulai dari persimpangan Arif
R ahman Hakim, Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan S ukolilo, S urabaya hingga
persimpangan Pondok C andra, Kelurahan T ambak S umur, Kecamatan Waru, Kabupaten
S idoarjo. Proyek jaringan jalan ME R R II-C ini sepanjang 7,56 km. Dengan adanya proyek
tersebut dapat mempersingkat jarak tempuh dari S idoarjo menuju ke S urabaya T imur
(Peraturan Daerah Kota S urabaya Nomor 3 T ahun 2007).
Latar belakang yang telah diutakan di atas mendasari pemilihan topik kajian studi
kasus
yakni “Pembangunan
Infras truktur J alan
ME R R
II-C
S urabaya
dan
Pengaruhnya Terhadap Pengembangan Wilayah”. Beberapa permasalahan yang akan
dikaji dalam studi kasus ini akan dijelaskan pada bahasan selanjutnya.
1.2 R umus an Masalah
Terdapat beberapa rumusan permasalahan sebagai tujuan yang ingin dicapai dalam kajian
ini antara lain :
1. Pembangunan J alan ME R R II-C
2. Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C T erhadap Penggunaan Lahan
3. Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C terhadap Pertumbuhan E konomi
1.3 Tujuan
T ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pengembangan
infrastruktur, yang dalam studi kasus kali ini adalah J alan ME R R II-C S urabaya terhadap
perkembangan suatu wilayah
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah, dengan mengetahui pengaruh dari
pengembangan infrastruktur terhadap perkembangan suatu wilayah, seperti yang kita
dapat pada studi kasus ini, maka kita dapat menentukan strategi yang tepat terkait
pengembangan infrastruktur kewilayahan.
4|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
B ab 2. Gambaran Umum
2.1 Gambaran Umum K ota S urabaya
Kota S urabaya adalah ibu kota ProvinsiJ awa T imur, Indonesia, sekaligus kota
metropolitan terbesar di provinsi tersebut. S urabaya merupakan kota terbesar kedua di
Indonesia setelah J akarta. Kota ini terletak 796 km sebelah timur J akarta, atau 415 km
sebelah barat laut Denpasar, Bali. S urabaya terletak di pantai utara Pulau J awa bagian
timur dan berhadapan dengan S elat Madura serta Laut J awa.
S urabaya memiliki luas sekitar 350,54 km²dengan penduduknya berjumlah 2.765.487 jiwa
(2010). Daerah metropolitan S urabaya yaitu Gerbangkertosusila yang berpenduduk
sekitar 10 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia
setelah J abodetabek. S urabaya dilayani oleh sebuah bandar udara, yakni Bandar Udara
Internasional
J uanda,
serta
dua
pelabuhan,
yakni
Pelabuhan
T anjung
Perak dan Pelabuhan Ujung.
Peta K ota S urabaya
5|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Geografis
Geologi
Kondisi geologi Kota S urabaya terdiri dari Daratan Alluvium; F ormasi Kabuh;
Pucangan; Lidah; Madura; dan S onde. S edangkan untuk wilayah perairan, S urabaya
tidak berada pada jalur sesar aktif ataupun berhadapan langsung dengan samudera,
sehingga relatif aman dari bencana alam. Berdasarkan kondisi geologi dan wilayah
perairannya, S urabaya dikategorikan ke dalam kawasan yang relatif aman terhadap
bencana gempa bumi maupun tanah amblesan sehingga pembangunan infrastruktur
tidak memerlukan rekayasa geoteknik yang dapat menelan biaya besar.
Topografi
S urabaya terletak di tepi pantai utara provinsi J awa T imur. Wilayahnya berbatasan
dengan S elat Madura di sebelah utara dan timur, Kabupaten S idoarjo di sebelah
selatan, serta Kabupaten Gresik di sebelah barat. S ebagian besar wilayah S urabaya
merupakan dataran rendah yaitu 80,72% dengan ketinggian antara -0,5 – 5m S HVP
atau 3 – 8 m di atas permukaan laut, sedangkan sisanya merupakan daerah
perbukitan yang terletak di wilayah S urabaya Barat (12,77%) dan S urabaya S elatan
(6,52%). Di wilayah S urabaya S elatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah
dan Gayungan yang ketinggiannya antara 25 – 50 m di atas permukaan laut dan di
wilayah S urabaya Barat memiliki kontur tanah perbukitan yang bergelombang.
S truktur tanah di S urabaya terdiri dari tanah aluvial, hasil endapan sungai dan pantai,
dan di bagian barat terdapat perbukitan yang mengandung kapur tinggi. Di S urabaya
terdapat muara Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan S ungai Brantas. Kali Mas
adalah salah satu dari tiga sungai utama yang membelah sebagian wilayah S urabaya
bersama dengan Kali S urabaya dan Kali Wonokromo. Areal sawah dan tegalan
terdapat di kawasan barat dan selatan kota, sedangkan areal tambak berada di
kawasan pesisir timur dan utara.
Iklim
S urabaya memiliki iklim tropis seperti kota besar di Indonesia pada umumnya di
mana hanya ada dua musim dalam setahun yaitu musim hujandan kemarau. C urah
hujan di S urabaya rata-rata 165,3 mm. C urah hujan tertinggi di atas 200 mm terjadi
6|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
pada kurun J anuari hingga Maret dan November hingga Desember. S uhu udara ratarata di S urabaya berkisar antara 23,6 °C hingga 33,8 °C.
Pemerintahan
Dasar hukum bagi kota S urabaya adalah Undang-Undang R epublik Indonesia Nomor 12
T ahun 1950, tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Di J awa Timur. S urabaya
berstatus sebagai kota yang menjadi bagian dari provinsi J awa T imur. Wilayah kota
S urabaya kemudian dibagi lagi menjadi 31 kecamatan dan 163 kelurahan.
Pemerintahan Daerah
S ecara administratif pemerintahan kota S urabaya dipimpin oleh seorang wali
kota dan wakil wali kota yang membawahi koordinasi atas satuan kerja perangkat
daerah (S KPD) yang terdiri dari sekretariat daerah kota; staf-staf ahli; sekretariat
DPR D kota; dinas-dinas; badan-badan; inspektorat daerah; kecamatan yang
dikepalai oleh seorang camat (termasuk satuan yang setingkat); dan kelurahan yang
dikepalai oleh seorang lurah (termasuk satuan yang setingkat). S eluruh pegawai
S KPD merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. S elain
itu, wali kota S urabaya juga memiliki mitra kerja setingkat lain yang ikut berperan
penting dalam pembangunan kota S urabaya yaitu forum koordinasi pimpinan
daerah (F orkopimda) kota S urabaya yang beranggotakan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota S urabaya; Ketua DPR D Kota S urabaya; Komandan Korem 084/Bhaskara J aya;
Komandan Kodim 0830/S urabaya Utara; Komandan Kodim 0831/S urabaya T imur;
Komandan Kodim 0832/S urabaya S elatan; Kapolrestabes S urabaya; Kapolres KP3
T anjung Perak S urabaya; Ketua Pengadilan Negeri S urabaya; Ketua Pengadilan
Agama S urabaya; dan Ketua Kejaksaan Negeri S urabaya. S ejak tahun 2005, wali
kota dan wakil wali kota S urabaya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada,
setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPR D kota. Wali Kota dan Wakil Wali Kota
S urabaya saat ini adalah T ri R ismaharini dan Wisnu S akti Buana yang berasal
dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
7|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Pembagian Wilayah Administratif
Kota S urabaya terdiri atas 31 kecamatan dan 163 kelurahan. Berikut adalah daftar
kecamatan di S urabaya yang dibagi dalam 5 wilayah:
S urabaya Pusat
T egalsari
S imokerto
Genteng
Bubutan
S urabaya Timur
Gubeng
Gunung Anyar
S ukolilo
T ambaksari
Mulyorejo
R ungkut
T enggilis Mejoyo
S urabaya B arat
Benowo
Pakal
Asemrowo
S ukomanunggal
T andes
S ambikerep
Lakarsantri
S urabaya Utara
Bulak
Kenjeran
S emampir
Pabean C antikan
Krembangan
S urabaya S elatan
Wonokromo
Wonocolo
Wiyung
Karangpilang
J ambangan
Gayungan
8|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Dukuh Pakis
S awahan
2.2 Gambaran Umum Perekonomian K ota S urabaya
Menurut S ensus Penduduk T ahun 2010, Kota S urabaya memiliki jumlah penduduk
sebanyak 2.765.487 jiwa. Dengan wilayah seluas 350,54 km², maka kepadatan penduduk
Kota S urabaya adalah sebesar 7.890 jiwa per km².
Letak Kota S urabaya yang sangat strategis berada hampir di tengah wilayah
Indonesia dan tepat di selatan Asia menjadikannya sebagai salah satu hub penting bagi
kegiatan perdagangan di Asia T enggara.
S ebagai kota metropolitan, S urabaya menjadi pusat kegiatan ekonomi, keuangan,
dan bisnis di daerah J awa T imur dan sekitarnya. S ebagai salah satu pusat perdagangan,
S urabaya tidak hanya menjadi pusat perdagangan bagi wilayah J awa T imur, namun juga
memfasilitasi wilayah-wilayah di J awa T engah, Kalimantan, dan kawasan Indonesia
T imur. S urabaya dan kawasan sekitarnya merupakan kawasan yang paling pesat
pembangunan ekonominya di J awa T imur dan salah satu yang paling maju di Indonesia.
S elain itu, S urabaya juga merupakan salah satu kota terpenting dalam menopang
perekonomian Indonesia.
S ebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan
perdagangan. S urabaya adalah pusat perdagangan yang mengalami perkembangan
pesat. Industri-industri utamanya antara lain galangan kapal, alat-alat berat, pengolahan
makanan dan agrikultur, elektronik, perabotan rumah tangga, serta kerajinan tangan.
Banyak perusahaan multinasional besar yang berkantor pusat di S urabaya, seperti PT
S ampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever Indonesia, Pakuwon Group, J awa Pos
Group dan PT PAL Indonesia. S elain itu, S urabaya juga merupakan kota pelabuhan
terbesar kedua di Indonesia setelah J akarta. Pelabuhan terpenting di S urabaya
adalah Pelabuhan T anjung Perak yang merupakan pelabuhan perdagangan, peti kemas,
dan penumpang terbesar kedua di Indonesia setelah Pelabuhan T anjung Priok di J akarta.
Di S urabaya juga terdapat T erminal Pelabuhan Teluk Lamong yang merupakan terminal
pelabuhan penyangga utama Pelabuhan T anjung Perak. T erminal Pelabuhan Teluk
Lamong ini menjadi green port pertama di Indonesia serta merupakan salah satu terminal
pelabuhan tercanggih di dunia di mana seluruh sistem operasinya otomatis dan
menggunakan komputer.
9|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
K awasan Pusat B isnis
Dalam kurun waktu 2 dekade, S urabaya dan kota-kota satelit di sekitarnya telah
mempunyai andil finansial yang vital di Indonesia dikarenakan sektor perdagangan,
industri, dan jasanya yang terus berkembang. Hal ini kemudian menyebabkan daya beli
masyarakat meningkat dan indeks kepercayaan konsumen yang berkembang pesat. Hal
ini tentunya menarik minat investor untuk ikut andil dalam perubahan wajah kota,
sehingga mendorong munculnya "Kawasan Bisnis T erpadu" / C entral Business
District (C BD) sebagai pusat-pusat kegiatan bisnis di S urabaya. Kawasan bangunan
tinggi (highrise building) berada di sekitar J alan T unjungan, Basuki R achmat, Darmo,
Mayjend S ungkono, H.R . Muhammad, dan Ahmad Y ani, sedangkan kawasan industri di
S urabaya di antaranya adalah S urabaya Industrial E state R ungkut (S IE R ), Karangpilang
dan Margomulyo. Berikut ini adalah beberapa kawasan C BD yang termasuk ke
dalam kawasan emas di kota S urabaya:
1. K awas an Pus at B is nis S urabaya Pusat
Kawasan ini terletak di sekitar J alan Basuki R achmat, J alan E mbong
Malang, dan J alan Bubutan. Kawasan ini telah berkembang sebagai pusat
bisnis di wilayah J awa T imur sejak 3 dekade lalu dan menjadi salah satu
jantung utama kegiatan bisnis dan perdagangan di S urabaya. Beberapa ciri
khas bangunan yang ada di kawasan ini di antaranya adalah Wisma BR I
S urabaya, Hotel Bumi S urabaya, Wisma Dharmala S urabaya, T he Peak
R esidence, S heraton Hotel, dan lain sebagainya.
2. K awas an Pus at B is nis S urabaya Barat
Kawasan ini terletak di sekitar J alan Mayjend S ungkono, J alan
Adityawarman, J alan H.R . Muhammad, dan J alan Bukit Darmo. Kawasan ini
berkembang sebagai pusat bisnis baru di S urabaya sejak tahun 1990-an.
Dahulu, kawasan ini dikenal sebagai salah satu kawasan mati yang tidak
berkembang di wilayah S urabaya. Namun, saat ini telah berkembang sebagai
salah satu kawasan pusat bisnis dan perdagangan yang paling pesat
perkembangannya di wilayah J awa T imur, dengan berdirinya highrise
building dan perumahan-perumahan elite yang tertata rapi di kawasan ini.
Beberapa ciri khas bangunan yang ada di kawasan ini di antaranya adalah
Adhiwangsa Apartment, Waterplace R esidence, Puri Matahari, Beverly Park
Apartment, T he V ia & T he Vue Apartment, C iputra World Hotel, Puncak Permai
Apartment, R ich Palace Hotel, dan lain sebagainya.
10|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
2.3 Potensi Pengembangan Wilayah
Kota S urabaya sebagai ibu kota Provinsi J awa T imur memiliki peran strategis pada
skala nasional sebagai pusat pelayanan kegiatan Indonesia T imur, dan pada skala
regional sebagai kota perdagangan dan jasa yang pada simpul transportasi (darat, udara
dan laut) nasional dan internasional sehingga memberi peluang bagi Kota S urabaya untuk
meningkatkan perannya sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
Letak Kota S urabaya sangat strategis, menghubungkan antara Kota S urabaya
dengan kota-kota di sekitarnya yaitu kota/kabupaten yang ada dalam Gerbangkertosusilo,
sehingga sangat mendukung percepatan pembangunan di Kota S urabaya. Demikian juga
sebaliknya, pertumbuhan Kota S urabaya juga berpengaruh pada perkembangan
kota/kabupaten di sekitarnya, secara sektoral maupun keruangan.
Kota S urabaya memiliki kawasan strategis yang berpotensi dikembangkan secara
berkelanjutan untuk mendukung eksistensi pengembangan wilayah kota di masa
mendatang, diantaranya adalah :
a. Kawasan S trategis untuk Pendukung Pertumbuhan E konomi
Kawasan-kawasan yang akan dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi adalah :
- Kawasan Pergudangan dan Industri Margomulyo di Kecamatan Asemrowo dan
Kecamatan Benowo berada di Unit Pengembangan X I T ambak Oso Wilangun
Ditinjau dari aksesbilitas karena letaknya berdekatan dengan pelabuhan T anjung
Perak
dan J alan T ol S idoarjo–S urabaya–Gresik,
Kawasan Industri dan
Pergudangan Margomulyo merupakan kawasan strategis untuk dioptimalisasi dan
dikembangkan dengan orientasi pada industry smart and clean dengan didukung
oleh infrastruktur yang memadai.
- Kawasan T unjungan dan sekitarnya di Kecamatan Bubutan berada di Unit
Pengembangan V I T unjungan S ebagai kawasan pusat perdagangan dan
perkantoran, kawasan Tunjungan merupakan salah satu pusat kota yang sangat
potensial untuk terus dikembangkan karena memiliki sejarah dan mengalami masa
keemasan pada dekade 1940 hingga akhir 1970an dengan karakteristik shoppingstreet dan shopping arcade, sehingga dikenal dan menjadi salah satu icon kota
S urabaya dengan J argon “R ek Ayo R ek Mlaku – Mlaku nang T unjungan”. Kawasan
ini memerlukan penanganan dan pengelolaan yang optimal untuk mendukung
percepatan pertumbuhan ekonomi KotaS urabaya.
11|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
- Kawasan Kaki J embatan Wilayah S uramadu-Pantai Kenjeran dan Kawasan Kota
T epi Pantai (Waterfront C ity) di Kecamatan Bulak berada di Unit Pengembangan III
T ambak Wedi, merupakan kawasan strategis ditinjau dari lokasinya yang berada di
kawasan kaki J embatan S uramadu dan pesisir Pantai Bulak - Kenjeran yang
memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai wisata pesisir dan laut.
Keberadaan J embatan S uramadu dan Pantai Kenjeran diharapkan dapat
memberikan peningkatan potensi dan peran Kota S urabaya, sebagai pusat
kegiatan regional. Di samping itu, kawasan ini memiliki potensi sebagai kawasan
perdagangan dan jasa skala regional.
- Kawasan Kota T epi Pantai (Waterfront C ity) di Kecamatan Asemrowo dan
Kecamatan Benowo berada di Unit Pengembangan X I T ambak Oso Wilangun,
merupakan kawasan strategis dengan konsep pengembangan penggunaan lahan
mixed-use pendukung kawasan pelabuhan yang terintegrasi dengan rencana
pengembangan T erminal Multipurpose T eluk Lamong sebagai kawasan pelabuhan
penunjalakng Pelabuhan Utama T anjung Perak.
- Kawasan T erpadu S urabaya Barat di Kecamatan Pakal di Unit Pengembangan X II
S ambikerep dan Benowo di Unit Pengembangan X I T ambak Oso Wilangon,
merupakan kawasan terpadu yang pusatnya akan dikembangkan di S tadion Gelora
Bung T omo sebagai pusat olahraga berskala nasional dan akan terintegrasi dengan
pengembangan fungsi perdagangan dan jasa di sekitarnya.
b. Kawasan S trategis untuk Kepentingan S osial Budaya
Kawasan yang dikembangkan dari sudut kepentingan sosial dan budaya adalah
kawasan adat tertentu, kawasan dan konservasi warisan budaya. Kawasan strategis
sosial-budaya yang ada di Kota S urabaya adalah :
- Kawasan Makam S unan Ampel di Kecamatan S emampir berada di Unit
Pengembangan V T anjung Perak, yang merupakan kawasan cagar budaya dengan
karakter dan daya tarik kuat sebagai obyek wisata ziarah di Indonesia yang
berkembang tidak hanya sebagai kampung budaya yang khas dengan beragam
aktivitasnya tetapi juga memiliki kultur religi yang kuat.
- Kawasan Kota Lama S urabaya di Kecamatan Krembangan, Kecamatan Pabean
C antian, Kecamatan S emampir dan Kecamatan Bubutan berada di Unit
Pengembangan V T anjung Perak dan Unit Pengembangan VI T unjungan. Kawasan
ini merupakan kawasan yang pada era kolonial terdelienasi sebagai kawasan
eropa, kawasan arab dan kawasan cina.
12|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
- Bangunan dan lingkungan pada kawasan Darmo-Diponegoro serta kawasan
kampung lama T unjungan di Kecamatan T egalsari berada di Unit Pengembangan
VI T unjungan yang merupakan kawasan bangunan dan lingkungan cagar budaya.
c. Kawasan S trategis untuk Kepentingan Penyelamatan Lingkungan Hidup
Kawasan yang dikembangkan untuk meningkatkan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup di Kota S urabaya adalah:
- Kawasan Kebun Binatang S urabaya di Kecamatan Wonokromo berada di Unit
Pengembangan V II Wonokromo, merupakan hutan kota di kawasan Wonokromo
yang berfungsi sebagai tempat perlindungan satwa, hutan kota dan rekreasi alam,
juga berperan dalam mengatur iklim mikro di Kota S urabaya. Melihat nilai strategis
sebagai kawasan wisata dalam kota, maka keberadaan KBS harus dipertahankan
dan dijaga kelestariannya.
- Kawasan Pantai T imur S urabaya di Kecamatan Gunung Anyar, Kecamatan
R ungkut, Kecamatan S ukolilo dan Kecamatan Mulyorejo, yang berada di Unit
Pengembangan I R ungkut dan Unit Pengembangan II Kertajaya merupakan
kawasan lindung alam berupa vegetasi mangrove yang berada di pesisir timur Kota
S urabaya. Kawasan Mangrove Pamurbaya sangat berperan penting dalam
menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan sebagai barrier alami dari proses
abrasi dan intrusi air laut.
- Kawasan sekitar Kali Lamong di Kecamatan Benowo dan Kecamatan Pakal yang
berada di Unit Pengembangan X I T ambak Oso Wilangun dan Unit Pengembangan
S ambikerep X II, merupakan kawasan perlindungan setempat/sempadan sungai
yang dimanfaatkan sebagai R uang T erbuka Hijau (R TH), penyediaan vegetasi, dan
pendukung utilitas kota.
d. Kawasan S trategis Pendayagunaan S DA dan T eknologi T inggi
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan S umber Daya Alam (S DA)
dan/atau teknologi tinggi adalah penghasil S DA yang sangat potensial untuk
kepentingan masyarakat beserta perangkat atau instalasi pengolahannya atau
kawasan khusus untuk pengembangan teknologi untuk kepentingan strategis negara
dan kepentingan umum. Kawasan strategis S DA dan T eknologi T inggi di Kota
S urabaya adalah:
- Kawasan Industri Pengembangan Perkapalan di Kecamatan Pabean C antian
berada di Unit Pengembangan V T anjung Perak, merupakan salah satu kawasan
13|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
yang digunakan dalam pengembangan teknologi perkapalan tingkat nasional.
S ebagai industri perkapalan nasional, kawasan industri ini memiliki nilai strategis
dan diperlukan upaya dalam menjaga dan meningkatkan nilai atau potensi kawasan
tersebut.
- Kawasan industri/industrial estate di Kecamatan R ungkut berada di Unit
Pengembangan I R ungkut, merupakan kawasan industri dan pergudangan yang
telah lama berdiri di Kota S urabaya dan diarahkan menjadi kawasan industri
dengan teknologi tinggi yang ramah lingkungan.
- Kawasan Depo dan Pengolahan BBM, berada di Unit Pengembangan V T anjung
Perak yang memiliki fungsi sebagai penyimpanan bahan bakar minyak dan
pengelolaan BBM, sehingga kawasan ini memiliki nilai strategis dalam kaitannya
dengan sistem energi di Kota S urabaya dan sekitarnya.
- Kawasan pengelolaan sampah teknologi tepat guna penghasil energi pada T PA
Benowo di Kecamatan Benowo berada di Unit Pengembangan X I T ambak Oso
Wilangun, merupakan kawasan yang digunakan untuk pemrosesan akhir sampah
di Kota S urabaya dengan konsep: “Waste to E nergy”.
S elain potensi pengembangan kawasan strategis, perkembangan Kota S urabaya juga
didukung oleh pengembangan dan pembangunan infrastruktur yang meliputi:
1. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak untuk T erminal Peti Kemas/R eklamasi di
T eluk Lamong.
2. Pengembangan jaringan jalan arteri yang menghubungkan antar pusat utama kota
dengan pusat kota di kabupaten yang berbatasan langsung.
3. Pengembangan jalur komuter/kereta api double track serta angkutan massal dan
prasarana pendukungnya yang menghubungkan pusat-pusat pelayanan kota.
14|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
B ab 3. Pembahas an
3.1 Pembangunan J alan ME R R II-C
Pemerintah Kota S urabaya dalam upaya menanggulangi permasalahan kemacetan
telah membentuk program untuk memperlancar arus lalu lintas, salah satunya adalah
program pembangunan jalan ME R R (Midlle E ast R ing R oad) atau jalan lingkar timur.
Pembangunan J alan Lingkar T imur Dalam ini merupakan pembangunan prasarana
transportasi yang pembangunan fisiknya dilakukan oleh pemerintah pusat yaitu Balai
Besar Pelaksanaan J alan Nasional V . Pembangunan jalan tersebut merupakan suatu
kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pekerjaan Umum berdasarkan UU No.38 T ahun
2004 tentang J alan.
Pembangunan J alan Lingkar T imur (Middle E ast R ing R oad) ME R R IIC tersebut
bertujuan untuk menyelesaikan R uas J alan Lingkar Timur dalam (ME R R II) Kota S urabaya
sepanjang 10,925 Km, menghubungkan akses ruas T ol Waru – Bandara J uanda menuju
ke utara melalui J alan ME R R II-C yaitu J alan Kenjeran menuju akses J embatan
S uramadu, memperlancar arus lalu lintas khususnya di wilayah S urabaya S elatan dan
T imur dimana saat ini pengembangan di wilayah tersebut sangat pesat.
Proyek ME R R II-A dimulai dari
persimpangan jalan Kenjeran, Kecamatan
Kenjeran, S urabaya hingga persimpangan jalan Mulyorejo (kampus C Universitas
Airlangga),
Kecamatan Mulyorejo,
S urabaya.
Proyek ME R R
II-B
dimulai dari
persimpangan jalan Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo S urabaya hingga persimpangan
jalan Arif R ahman Hakim, Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan S ukolilo, S urabaya.
Kedua proyek tersebut (ME R R II-A dan ME R R II-B) sudah terealisasi terlebih dahulu.
S edangkan proyek ME R R II-C dimulai dari persimpangan Arif R ahman Hakim, Kelurahan
Klampis Ngasem, Kecamatan S ukolilo, S urabaya hingga persimpangan Pondok C andra,
Kelurahan T ambak S umur, Kecamatan Waru, Kabupaten S idoarjo. Proyek jaringan jalan
ME R R II-C ini sepanjang 7,56 km. Dengan adanya proyek tersebut dapat mempersingkat
jarak tempuh dari S idoarjo menuju ke S urabaya T imur.
15|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Berikut merupakan gambar peta lokasi proyek pembangunan jalan ME R R II-C
Gunung Anyar:
Peta Lokasi ME R R II-C
3.2 Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C Terhadap Penggunaan L ahan
Kota S urabaya mengalami perkembangan yang sangat pesat untuk tingkat
pertumbuhan ekonominya, berdasarkan data dari R PJ MD Kota S urabaya tahun
2010-2015,
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi
dari
sektor
tersier
(perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan,
persewaan dan jasa) sangat mendominasi. Y ang mana sektor tersier
mengalami peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2006 sebesar 66,31% dan
pada tahun 2010 mencapai 68,94%. Dampak dari peningkatan sektor tersier
tersebut dapat dilihat dari banyaknya pembangunan mall, pertokoan,
perkantoran dan ruko-ruko.
Disamping itu konsentrasi perkembangan fisik Kota S urabaya itu sendiri yang
berada di kawasan pusat kota dan membujur dari kawasan utara hingga selatan
kota, pada saat ini cenderung bergeser ke kawasan barat dan kawasan timur
kota. S ecara umum perkembangan fisik kota tersebut didominasi oleh adanya
pembangunan kawasan perumahan (housing estate) dan fasilitas perniagaan.
16|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Pergeseran Perkembangan F isik S urabaya
Peningkatan sektor tersebut pada dasarnya merupakan suatu dampak dari adanya
pembangunan jalan perkotaan. Dimana dengan adanya aksesibilitas yang baik, maka
akan mampu meningkatkan sektor perekonomian dari wilayah tersebut, seperti pada Kota
S urabaya yang ditunjukkan dengan bertambahnya panjang jalan sebagai akibat dari
pembangunan ruas jalan baru. Tercatat pada tahun 2010 panjang ruas jalan di Kota
S urabaya mengalami peningkatan mencapai 1.911,34 kilo meter (R PJ MD Kota S urabaya
2010-2015), yang mana sebelumnya pada tahun 2009 masih sepanjang 6.207 meter
(J awa Pos, 13 Agustus 2009). Pembangunan ruas jalan baru di Kota S urabaya tersebut
berdampak pada meningkatnya nilai lahan. S alah satu contohnya adalah penambahan
ruas jalan baru di wilayah S urabaya T imur, yaitu jalan ME R R IIC - Gunung Anyar yang
menghubungkan dengan Bandara J uanda telah meningkatkan harga lahan. Hal tersebut
selaras dengan pendapat dari Wang (2009), yang mana mengatakan bahwa nilai pasar
lahan akan meningkat karena faktor kemudahan aksesibilitas untuk mencapai suatu
lokasi. Ditambahkan pula oleh Olawande (2011) bahwa kemudahan aksesibilitas dan
konektifitas berpotensi meningkatkan nilai tanah.
Dengan adanya pembangunan jalan ME R R tersebut, terdapat perubahan fungsi
lahan di sekitar ME R R dari permukiman yang cenderung mengarah ke fungsi
perdagangan dan jasa. Kondisi tersebut mengakibatkan permasalahan kota yang salah
satunya adalah tuntutan terhadap penyediaan lahan yang semakin meningkat untuk
17|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
kepentingan fasilitas perdagangan dan jasa maupun fasilitas umum di sepanjang ME R R
dan berpotensi mengubah rencana struktur tata ruang di wilayah tersebut.
1. Penggunaan L ahan Tahun 2009
Hasil Kajian T im T eknis R T R W Kota S urabaya tahun 2009 dijelaskan bahwa lahan
disepanjang J alan ME R R II-C diperuntukkan sebagai lahan pemukiman dan lahan
pertanian. Penggunaan lahan diperuntukkan sebagai lahan pemukiman seluas sekitar
126.278,35 m²meliputi kawasan perumahan dan pemukiman kampung. Penggunaan
lahan diperuntukkan sebagai lahan pertanian seluas sekitar 654.100,19 m² yang
tersebar di berbagai kawasan.
2. L uas an Perubahan L ahan Tahun 2019-2014
Pembangunan jaringan jalan ME R R II-C mengakibatkan perubahan penggunaan
lahan antara tahun 2009 sebelum adanya jalan ME R R II-C dan tahun 2014 setelah
adanya jalan ME R R II-C . Hasil analisis menunjukkan lahan yang banyak mengalami
perubahan adalah lahan pemukiman dan lahan pertanian. Lahan pemukiman yang
mengalami perubahan seluas sekitar 126.278,35 m² dan lahan pertanian yang
mengalami perubahan seluas sekitar 654.100,19 m². Perhitungan luasan lahan yang
diperlukan berdasarkan Balai Besar Pelaksana J alan Nasional V tahun 2008 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 T ahun 1985 adalah sebagai berikut:
Daerah terdampak pembebasan tanah
18|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
3. Penggunaan L ahan Tahun 2014
Penggunaan lahan di kawasan J alan ME R R II-C mengalami penurunan, baik lahan
pemukiman dan lahan pertanian. Adanya pembangunan jaringan jalan ME R R II-C
mengakibatkan perubahan penggunaan lahan yang dulunya lahan pemukiman dan
lahan pertanian, kini telah berubah menjadi sebuah jaringan jalan dan lahan yang
diperuntukkan perdagangan dan jasa. S elain adanya penurunan luasan penggunaan
lahan berupa lahan pemukiman dan lahan pertanian, tetapi juga menambah luasan
penggunaan lahan tertentu lainnya. Bertambahnya luasan penggunaan lahan ini
diperuntukkan sebagai lahan perdagangan dan jasa. Penambahan tersebut
disebabkan akibat adanya faktor pendorong yaitu lokasi. Dengan lokasi yang strategis,
penggunaan lahan untuk kawasan perdagangan dan jasa kedepannya akan
mengalami pertumbuhan.
Bangunan baru di jalan ME R R 2014
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa bangunan baru untuk perdagangan dan jasa
tumbuh seluas 49.988 m²dan rata-rata lebar bangunan sebesar 26,08 meter dari tepi
jalan. Berdasarkan Peta R encana Pola R uang, alokasi lahan untuk perdagangan dan
jasa seluas 195.014,2 m² dan luasan kawasan perdagangan dan jasa yang telah
terbangun sekitar 20,40% dari alokasi lahan.
4. K es es uaian antara J alan ME R R II-C saat ini dengan R TR W K ota S urabaya
Pembangunan J alan ME R R II-C ini telah direncanakan oleh Pemerintah Daerah yang
tertuang dalam R encana T ata R uang dan Wilayah (R TR W) Kota S urabaya no. 3 tahun
2007 tentang R encana jaringan J alan Utama Kota S urabaya. Berdasarkan R TR W
dijelaskan bahwa penggunaan lahan di sepanjang jalan ME R R II-C diperuntukkan
19|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
sebagai ruang perdagangan dan jasa serta ruang sarana pelayanan umum. Luasan
untuk ruang tersebut telah dialokasikan seluas sekitar 245.002,2 m². Mengacu pada
pengamatan langsung di lapangan, masih belum sesuai dengan rencana tersebut,
terlihat masih terdapatnya lahan asli berupa lahan pemukiman dan lahan pertanian
yang masih belum terbangun. Lokasi lahan yang masih belum terbangun ini tersebar
di sepanjang J alan ME R R II-C , diantaranya berada di Kelurahan Klampis Ngasem,
Kelurahan Kedung Baruk, dan Kelurahan R ungkut Kidul. Adapun luasan keseluruhan
lahan yang belum terbangun seluas 195.014,2 m²dari luasan alokasi seluas 245.002,2
m². Berdasarkan tabel bangunan baru diatas, lahan yang telah terbangun untuk
perdagangan dan jasa seluas sekitar 49.988 m² atau 20,40% dari alokasi lahan.
S edangkan untuk lahan yang masih belum terbangun seluas sekitar
195.014,2 m²
atau 79,60% dari alokasi lahan perdagangan dan jasa yang telah direncanakan.
S elanjutnya sesuai dengan rencana, proyek jalan ME R R II-C diharapkan bisa
rampung pada akhir tahun 2014 atau selambat-lambatnya awal tahun 2015. Namun,
progres pembangunan jalan ME R R II-C per bulan S eptember tahun 2014 hanya
mencapai sekitar 88%. Kendala yang dihadapi ialah kendala dalam pembebasan
lahan di daerah Gunung Anyar. Kendala klasik ini yang mengakibatkan pembangunan
jalan ME R R II-C belum 100% rampung dari target rencana R TR W Kota S urabaya yang
telah ditetapkan. Apabila proyek tersebut memenuhi target, maka proyek ini bisa
menuntaskan rangkaian jaringan jalan ME R R sebelumnya yang mana ME R R II-A dan
ME R R II-B telah terlebih dulu rampung dan nantinya bisa menghubungkan antara
akses J embatan S uramadu dengan Bandara J uanda. Dengan demikian, hanya
terdapat dua poin yang belum mencapai target dalam pembangunan jalan ME R R II-C
bila disesuaikan dengan R encana T ata R uang Wilayah Kota S urabaya. Pertama,
penyelesaian lahan yang masih tersedat sekitar 12%. Kedua, masih terdapat lahan
yang belum terbangun seluas 195.014,2 m² dari luas alokasi keseluruhan sekitar
245.002,2 m²atau 79,60% dari alokasi lahan untuk perdagangan dan jasa.
3.3 Pengaruh Pembangunan J alan ME R R II-C Terhadap Pertumbuhan E konomi
Dampak dari adanya pembangunan ruas jaringan jalan ME R R II-C ini terhadap daerah
sekitarnya ditinjau dari segi perekonomian antara lain :
1.
Dapat menjadi pusat bisnis baru.
Ini terlihat dari adanya bangunan baru yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa.
Peruntukan lahan yang semula diperuntukkan sebagai lahan pemukiman maupun
lahan pertanian, kini lahan diperuntukkan sebagai perdagangan dan jasa yang
20|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
nantinya dapat menjadi pusat bisnis baru sehingga daerah tersebut memiliki nilai jual
yang sangat tinggi. Adanya daya tarik terhadap pembangunan pusat bisnis baru ini tak
lepas dari strategisnya daerah tersebut akibat adanya ME R R II-C sehingga
pengembangan wilayah di pinggiran kota khususnya S urabaya bagian timur dapat
berkembang pesat.
2.
Dapat meningkatkan harga Nilai J ual Objek Pajak (NJ OP) di daerah sekitar J alan
ME R R IIC .
Harga NJ OP meningkat diakibatkan karena faktor aksesibilitas yang tinggi.
Aksesibilitas yang tinggi ini disebabkan karena mudah dijangkau seiring adanya jalan
ME R R II-C . Dapat simpulkan bahwa jarak dan akses yang mudah dapat menentukan
harga lahan. Hal ini dapat mengakibatkan adanya perbedaan di masingmasing
kawasan. Perbedaan peningkatan harga NJ OP ini berdasarkan jarak daerah tersebut
dengan J alan ME R R II-C . S emakin dekat dengan J alan ME R R II-C , maka semakin
tinggi harga NJ OP. S ebaliknya, jika jarak semakin jauh dengan J alan ME R R II-C maka
harga NJ OP semakin rendah. Namun, harga bisa kembali mengalami peningkatan di
kawasan yang jauh dengan ME R R II-C akibat adanya ruang publik yang telah ada
sebelumnya sehingga dapat meningkatkan kembali harga lahan tersebut. Peningkatan
harga NJ OP di daerah sekitar jalan ME R R II-C ini bisa menguntungkan bagi penduduk
sekitar yang memiliki lahan tersebut. Lahan yang semula berharga murah, kini seiring
adanya jalan ME R R II-C harga lahan tersebut meningkat tajam. Namun, peningkatan
harga NJ OP juga merugikan bagi pihak tertentu. Pihak tersebut ialah para
pengembang ataupun para penanam modal di daerah sekitar tersebut. Mereka harus
membayar mahal untuk mendapatkan lahan tersebut, namun mereka nantinya
mendapatkan keuntungan yang besar pula dengan strategisnya lahan yang mereka
miliki.
3.
Mendorong Pembangunan Infrastruktur lain (contoh : penambahan jalan arteri baru
lainnya).
Penambahan jalan arteri baru ini diperuntukkan sebagai jalan penghubung antara ruas
jalan lainnya dengan J alan ME R R II-C , sehingga nantinya dapat menjadi sebuah
jaringan jalan. Dengan adanya jalan penghubung ini, dapat meningkatkan aksesibilitas
serta memudahkan jangkauan dari jalan lain menuju J alan ME R R II-C ataupun
sebaliknya sehingga dapat meningkatkan dan memudahkan mobilitas
bagi
masyarakat. S alah satunya ialah jalan arteri baru yang berada di persimpangan J alan
Arif R ahman Hakim. Adanya jalan arteri ini dapat mempermudah akses antara J alan
21|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Klampis, J alan Arif R ahman Hakim, dan J alan Menur Pumpungan dengan J alan
ME R R II-C .
4.
Berkurangnya daerah ruang terbuka hijau.
Pembangunan jalan ME R R II-C ini jelas mengorbankan ruang terbuka hijau, semisal
lahan pertanian maupun lahan kosong.Meski dalam pembangunan J alan ME R R II-C
ini juga memperhatikan aspek lingkungan, namun luasan yang ada setelah adanya
J alan ME R R II-C tidak seluas dengan luasan sebelum adanya J alan ME R R II-C .
Berkurangnya daerah ruang terbuka hijau di daerah sekitar J alan ME R R II-C dapat
berdampak pada menurunkan kualitas lingkungan dan peranan lingkungan di daerah
ME R R II-C itu sendiri. Penurunan kualitas lingkungan dan peranan lingkungan ini
dapat berupa berkurangnya daerah resapan air serta menurunnya kualitas udara di
daerah sekitar J alan ME R R II-C . Berkurangnya daerah resapan air dapat menurunkan
peranan lingkungan dalam meresap air di permukaan, sehingga dapat mengakibatkan
banjir disaat musim penghujan. Kemudian dapat menurunkan kualitas udara akibat
polusi dari kendaraan bermotor. Dengan adanya daerah ruang terbuka hijau,
diharapkan dapat mengatur kualitas udara yang ada bahkan juga dapat mengatur
cuaca lokal di daerah sekitar J alan ME R R II-C .
22|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
B ab 4. Penutup
4.1 K esimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, dampak pembangunan ruas jaringan
jalan ME R R II-C terhadap Perkembangan daerah disekitarnya adalah :
1. T erdapat adanya perubahan penggunaan lahan akibat dari pembangunan jalan
ME R R II-C per tahun 2009. Pembangunan jalan tersebut setidaknya mengubah
lahan permukiman seluas sekitar 126.278,35 m²/ 126,28 ha serta lahan pertanian
seluas sekitar 654.100,19 m²/ 654,10 ha. S elanjutnya, luas penggunaan lahan yang
telah mengalami perubahan per tahun 2014 di sekitar jalan ME R R II-C yaitu seluas
sekitar 49.988 m²dari total luas lahan 780.378,54 m²atau sekitar 6,41%.
2. Dapat menarik pembangunan pusat bisnis baru, ini terlihat dari adanya bangunan
baru yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa.Adanya daya tarik terhadap
pembangunan pusat bisnis baru ini tak lepas dari strategisnya daerah tersebut akibat
adanya ME R R II-C sehingga pengembangan wilayah khususnya S urabaya timur
dapat berkembang pesat.
3. Dapat meningkatkan harga Nilai J ual Objek Pajak (NJ OP). Harga NJ OP meningkat
diakibatkan karena kemudahan aksesibilitas seiring adanya jalan ME R R II-C .
4. Mendorong Pembangunan Infrastruktur lain , seperti penambahan jalan arteri baru
lainnya untuk menunjang akses ke jalan ME R R II-C
5. Daerah ruang terbuka hijau semakin berkurang. Adanya pembangunan bangunan
baru akibat jalan ME R R II-C ini, mengakibatkan berkurangnya daerah ruang terbuka
hijau. R uang disekitar jalan ME R R II-C semula berupa lahan terbuka kini telah
menjadi bangunan baru seiring adanya jalan ME R R II-C , sehingga luasan ruang
terbuka hijau semakin berkurang.
4.2 S aran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diambil yaitu :
1. S ehubungan dengan ketidaksesuaian dengan R TR W, seyogyanya perlu adanya
perubahan pada R T R W dengan menyesuaikan arah pengembangan baru kawasan
yang terdampak jalan ME R R II-C
23|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
2. Berkurangnya ruang terbuka hijau yang digunakan untuk pembangunan jalan ME R R
II-C ini harus lah mendapatkan penggantian yang sepadan untuk menjaga kualitas
lingkungan Kota S urabaya
24|t ag e
Pembangunan Infrastruktur J alan ME R R II-C S urabaya dan Pengaruhnya Terhadap
Pengembangan Wilayah
Daftar Pus taka
Murthy, Widhi Khrisna. 2014. Dampak Pembangunan J aringan J alan ME R R (Middle
E ast R ing R oad) II-C terhadap Perubahan Penggunaan Lahan (Tahun 20092014). Pendidikan Geografi, F akultas Ilmu S osial, Universitas Negeri
S urabaya.
R adar S urabaya. 2010. S urabaya Timur Bakal Mulus. Terbit hari R abu, 24 F ebruari
2010 halaman 9.
Badan Perencanaan Pembangunan Kota S urabaya.2014. Dokumen R encana Pola
R uang Wilayah Kota S urabaya.
Balai Besar Pelaksana J alan Nasional (BPJ N) V _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ , 2008
Dinas C ipta Karya dan Tata R uang Kota S urabaya. 2015. Dokumen Perencanaan
S trategis 2011-2015. S urabaya.
Pemerintah Kota S urabaya. 2010. R encana Pembangunan J angka Menengah
Daerah Kota S urabaya Tahun 2010 – 2015. S urabaya.
25|t ag e