UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA LABORAT. pdf
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
ASTM D-1140
1.
LINGKUP
Metode ini mencakup penentuan dari distribusi
ukuran butir tanah yang tertahan oleh saringan
No. 200
2.
3.
DEFINISI
Tanah butir kasar (coarse grained soils) :
ukuran butirnya > 0.075 mm (tertahan oleh
saringan no 200)
Tanah butir halus (fine grained soils) :
ukuran butirnya < 0.075 mm (lolos dari
saringan no 200)
Gradasi : distribusi ukuran butir tanah
MAKSUD DAN
APLIKASI
TUJUAN
Satu set ayakan (sieve), yang lengkap
dengan saringan dengan urutan ukuran
diameter lubang sesuai dengan standar,
yaitu no 4, 10, 20, 40, 80, 120, 200, dan pan
Stopwatch
Timbangan dengan ketelitian 0.01 g
Kuas
Mesin pengayak (sieve shaker)
Palu karet
Shaker (Pengayak)
Sieve (Ayakan)
SERTA
Percobaan ini dimaksudkan untuk menegtahu
distribusi ukuran butir tanah butir kasar.
Tujuannya adalah mengklasifikasikan tanah
butir kasar berdasarkan nilai koefisien
keseragaman (Cu) dan kurva distribusi ukuran
butir.
4.
MANFAAT
Diperoleh perkiraan umum sifat teknis tanah
berdasarkan jenis tanah yang ditentukan dari uji
ini.
5.
KETERBATASAN
Bentuk butir tanah pada umumnya adalah bulat
dan atau runcing, dimana bentuk butir ini
menentukan menentukan sifat mekanisnya. Uji
ini tidak mempertimbangkan bentuk butiran
tersebut.
6.
7.
KETENTUAN
Ukuran diameter saringan harus mengikuti
standar ASTM. Ukuran ayakan yang standar
adalah sebagai berikut :
No. Saringan
4
10
20
40
80
120
200
Ukuran Lubang (mm)
4.750
2.000
0.850
0.425
0.180
0.125
0.075
PERALATAN
Alat-alat yang digunakan :
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
8.
Contoh tanah yang akan digunakan harus
dikeringkan terlebih dahulu (hingga kering
udara) dan tidak berbongkah-bongkah. Gunakan
palu karet untuk menghancurkan bongkahan
tanah. Tanah harus kering dan jumlah tanah
yang diuji kurang lebih 500 gr.
9.
PROSEDUR UJI
1.
Ayakan dibersihkan dengan menggunakan
kuas kering, sehingga lubang-lubang dari
ayakan bersih dari butir-butir yang
menempel
Masing-masing ayakan dan pan ditimbang
beratnya.
Kemudian ayakan tadi disusun menurut
nomor ayakan (ukuran lubang terbesar
diatas)
Ambil contoh tanah seberat 500 gram, lalu
masukkan ke dalam ayakan teratas dan
kemudian ditutup.
Susunan ayakan dikocok dengan bantuan
sieve shaker selama kurang lebih 10 menit.
Diamkan selama 3 menit agar debu-debu
mengendap.
Masing-masing ayakan dengan contoh
tanah yang tertinggal ditimbang, diperoleh
berat tanah tertahan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Cu
PERSIAPAN UJI
D60
D10
dimana :
D60
D10
= diameter kebersamaan (diameter
sehubungan dengan 60% lebih
halus)
= diameter
efektif
(diameter
sehubungan dengan 10% lebih
halus)
Dari grafik tersebut didapat pula koefisien
kelengkungan (Coefficient of Curvature)
D30
Cu
D10 xD60
2
di mana :
D30
= diameter sehubungan dengan
30% lebih halus
Catatan :
Berdasarkan USCS (Unified Soil Classification
System), ditentukan bahwa tanah yang
bergradasi baik (well graded) adalah yang
memenuhi :
Untuk gravel :
Cu > 4 dan 1 < Cc < 3
Untuk pasir :
Cu > 6 dan 1 < Cc < 3
Bila syarat di atas tidak terpenuhi, maka tanah
tersebut bergradasi buruk (poor graded)
11. LAMPIRAN
10. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN
HASIL UJI
Hitung berat tanah yang tertahan oleh
masing-masing saringan
Hitung jumlah berat tanah yang lolos
saringan tersebut secara kumulatif
Hitung persentase jumlah berat tanah yang
lolos saringan tersebut terhadap total berat
tanah
Dari
hasil-hasil
percobaan
tersebut
digambarkan suatu grafik dalam suatu
susunan koordinat semilog, yaitu dimana
ukuran diameter butir sebagai absis dalam
skala log dan % lebih halus sebagai ordinat
dengan skala linier (skala biasa)
Dari grafik di atas didapat koefisien
keseragaman :
Pembuktian rumus Stokes
Gaya geser, F = 6 ..R. v
Berat = mg = 4/3 .R3.s.g
Gaya ke atas = 4/3 .R3.w.g = B
Jadi untuk butiran yang jatuh dalam larutan
4/3 .R3.w.g + 6 ..R. v = 4/3 .R3.s.g
2R 2 g
( s w )
sehingga v =
9
1 Dg
v
s w
18
di mana :
D = diameter butir
v = kecepatan
s = berat isi butir
w = berat isi air
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
= 1 gr/cm3
= viskositas larutan (air)
s = Gs. w = Gs
v
1 D
18 10
2
G s G w g G s G w g
1800 v
(mm)
G s G w g
D
1800
g D2
Bila partikel / butir berdiameter D jatuh pada
ketinggian L cm dalam waktu t menit, maka :
1800 L
30 L
D
G s G w t g G s G w t g
DK
L
(mm)
t
Tabel 1
Properties of Distilled Water
Temperatur
(C)
4
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Specific
Gravity of
Water, Gw
1.00000
0.99897
0.99889
0.99862
0.99844
0.99823
0.99802
0.99780
0.99757
0.99733
0.99708
0.99682
0.99655
0.99627
0.99598
0.99568
Viscocity of
Water,
0.01567
0.01111
0.01083
0.01056
0.01030
0.01005
0.00981
0.00958
0.00936
0.00914
0.00894
0.00874
0.00855
0.00836
0.00818
0.00801
Tabel 2
Correction Factor for Unit Weight of Solid
Unit Weight of
Soil Solid, Gs
2.85
2.80
2.75
2.70
2.65
2.60
2.55
2.50
Correction
Factor, a
0.96
0.97
0.98
0.99
1.00
1.01
1.02
1.04
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Tabel 3
Properties Correction Factors
Temperatur
Ct
(C)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
-1.10
-0.90
-0.70
-0.50
-0.30
0.00
0.20
0.40
0.70
1.00
1.30
1.65
2.00
2.50
3.05
3.80
Tabel 4
Values of K for Several Unit Weight of Soil Solids and Temperature Combination
Temperatur
(C)
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
2.50
0.0151
0.0149
0.0148
0.0145
0.0143
0.0141
0.0140
0.0138
0.0137
0.0135
0.0131
0.0132
0.0130
0.0129
0.0128
2.55
0.0148
0.0146
0.0144
0.0143
0.0141
0.0139
0.0137
0.0136
0.0134
0.0133
0.0131
0.0130
0.0128
0.0127
0.012.6
Unit Weight of Soil Solid
2.60
2.65
2.70
2.75
0.0146
0.0144
0.0141
0.0139
0.0144
0.0142
0.0140
0.0138
0.0142
0.0140
0.0138
0.0136
0.0140
0.0138
0.0136
0.0134
0.0139
0.0137
0.0134
0.0133
0.0137
0.0135
0.0133
0.0131
0.0135
0.0133
0.0131
0.0129
0.0134
0.0132
0.0130
0.0128
0.0132
0.0130
0.0128
0.0126
0.0131
0.0129
0.0127
0.0125
0.0129
0.0127
0.0125
0.0124
0.0128
0.0126
0.0124
0.0122
0.0126
0.0124
0.0123
0.0121
0.0125
0.0123
0.0121
0.0120
0.0124
0.0122
0.0120
0.0118
2.80
0.0137
0.0136
0.0134
0.0132
0.0131
0.0129
0.0128
0.0126
0.0125
0.0123
0.0122
0.0120
0.0119
0.0118
0.0117
2.85
0.0136
0.0134
0.0132
0.0131
0.0129
0.0127
0.0126
0.0124
0.0123
0.0122
0.0120
0.0119
0.0117
0.0116
0.0115
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Tabel 5
Value of L (Effective Depth) for Use in Stokes Formula for Diameter of Particles from ASTM Soil
Hydrometer 152 H
Original Hyd.
Reading
(Corrected for
Meniscus Only)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Effective
Depth, L (cm)
16.3
16.1
16.0
15.8
15.6
15.5
15.3
15.2
15.0
14.8
14.7
14.5
14.3
14.2
14.0
13.8
13.7
13.5
13.3
13.2
13.0
12.9
12.7
12.5
12.4
12.2
12.0
11.9
11.7
11.5
11.4
Original Hyd.
Reading
(Corrected for
Meniscus Only)
31.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Effective
Depth, L (cm)
11.2
11.1
10.9
10.7
10.5
10.4
10.2
10.1
9.9
9.7
9.6
9.4
9.2
9.1
8.9
8.8
8.6
8.4
8.3
8.1
7.9
7.8
7.6
7.4
7.3
7.1
7.0
6.8
6.6
6.5
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
ASTM D-1140
Nama Instansi
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Deskripsi Tanah
No.
Saringan
:
:
:
:
Diameter
Saringan
(mm)
Kedalaman Sampel Tanah
Nama Operator
Nama Engineer
Tanggal Pengujian
Berat
Saringan
(gr)
Berat
Tanah
Tertahan +
Saringan
(gr)
Berat
Tanah
Tertahan
(gr)
:
:
:
:
% Tanah
Tertahan
% Tanah
Lolos
4
10
20
40
80
120
200
Pan
Jumlah =
Catatan :
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
ASTM D-1140
Nama Instansi
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Deskripsi Tanah
:
:
:
:
Kedalaman Sampel Tanah
Nama Operator
Nama Engineer
Tanggal Pengujian
:
:
:
:
GRAFIK DISTRIBUSI UKURAN BUTIR
CLAY
SAND
SAND
GRAVEL
100
90
80
% Lolos (%)
70
60
50
40
30
20
10
0
0.001
0.01
0.1
1
10
Diameter, D (mm)
Catatan :
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
ASTM D-1140
Nama Instansi
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Deskripsi Tanah
:
:
:
:
Kedalaman Sampel Tanah
Nama Operator
Nama Engineer
Tanggal Pengujian
:
:
:
:
Persentase Kerikil (%)
Persentase Pasir (%)
Persentase Lanau/Lempung (%)
D10 (mm)
D30 (mm)
D60 (mm)
Cu
Cc
Catatan :
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
ASTM D-1140
Nama Instansi
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Deskripsi Tanah
:
:
:
:
Kedalaman Sampel Tanah
Nama Operator
Nama Engineer
Tanggal Pengujian
:
:
:
:
FOTO ALAT UJI
Peralatan Uji Saringan
Peralatan Uji Saringan
Peralatan Uji Saringan
Pengujian Saringan
Pengujian Saringan
FOTO PROSES PENGUJIAN
Pengujian Saringan
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
ASTM D-1140
1.
LINGKUP
Metode ini mencakup penentuan dari distribusi
ukuran butir tanah yang tertahan oleh saringan
No. 200
2.
3.
DEFINISI
Tanah butir kasar (coarse grained soils) :
ukuran butirnya > 0.075 mm (tertahan oleh
saringan no 200)
Tanah butir halus (fine grained soils) :
ukuran butirnya < 0.075 mm (lolos dari
saringan no 200)
Gradasi : distribusi ukuran butir tanah
MAKSUD DAN
APLIKASI
TUJUAN
Satu set ayakan (sieve), yang lengkap
dengan saringan dengan urutan ukuran
diameter lubang sesuai dengan standar,
yaitu no 4, 10, 20, 40, 80, 120, 200, dan pan
Stopwatch
Timbangan dengan ketelitian 0.01 g
Kuas
Mesin pengayak (sieve shaker)
Palu karet
Shaker (Pengayak)
Sieve (Ayakan)
SERTA
Percobaan ini dimaksudkan untuk menegtahu
distribusi ukuran butir tanah butir kasar.
Tujuannya adalah mengklasifikasikan tanah
butir kasar berdasarkan nilai koefisien
keseragaman (Cu) dan kurva distribusi ukuran
butir.
4.
MANFAAT
Diperoleh perkiraan umum sifat teknis tanah
berdasarkan jenis tanah yang ditentukan dari uji
ini.
5.
KETERBATASAN
Bentuk butir tanah pada umumnya adalah bulat
dan atau runcing, dimana bentuk butir ini
menentukan menentukan sifat mekanisnya. Uji
ini tidak mempertimbangkan bentuk butiran
tersebut.
6.
7.
KETENTUAN
Ukuran diameter saringan harus mengikuti
standar ASTM. Ukuran ayakan yang standar
adalah sebagai berikut :
No. Saringan
4
10
20
40
80
120
200
Ukuran Lubang (mm)
4.750
2.000
0.850
0.425
0.180
0.125
0.075
PERALATAN
Alat-alat yang digunakan :
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
8.
Contoh tanah yang akan digunakan harus
dikeringkan terlebih dahulu (hingga kering
udara) dan tidak berbongkah-bongkah. Gunakan
palu karet untuk menghancurkan bongkahan
tanah. Tanah harus kering dan jumlah tanah
yang diuji kurang lebih 500 gr.
9.
PROSEDUR UJI
1.
Ayakan dibersihkan dengan menggunakan
kuas kering, sehingga lubang-lubang dari
ayakan bersih dari butir-butir yang
menempel
Masing-masing ayakan dan pan ditimbang
beratnya.
Kemudian ayakan tadi disusun menurut
nomor ayakan (ukuran lubang terbesar
diatas)
Ambil contoh tanah seberat 500 gram, lalu
masukkan ke dalam ayakan teratas dan
kemudian ditutup.
Susunan ayakan dikocok dengan bantuan
sieve shaker selama kurang lebih 10 menit.
Diamkan selama 3 menit agar debu-debu
mengendap.
Masing-masing ayakan dengan contoh
tanah yang tertinggal ditimbang, diperoleh
berat tanah tertahan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Cu
PERSIAPAN UJI
D60
D10
dimana :
D60
D10
= diameter kebersamaan (diameter
sehubungan dengan 60% lebih
halus)
= diameter
efektif
(diameter
sehubungan dengan 10% lebih
halus)
Dari grafik tersebut didapat pula koefisien
kelengkungan (Coefficient of Curvature)
D30
Cu
D10 xD60
2
di mana :
D30
= diameter sehubungan dengan
30% lebih halus
Catatan :
Berdasarkan USCS (Unified Soil Classification
System), ditentukan bahwa tanah yang
bergradasi baik (well graded) adalah yang
memenuhi :
Untuk gravel :
Cu > 4 dan 1 < Cc < 3
Untuk pasir :
Cu > 6 dan 1 < Cc < 3
Bila syarat di atas tidak terpenuhi, maka tanah
tersebut bergradasi buruk (poor graded)
11. LAMPIRAN
10. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN
HASIL UJI
Hitung berat tanah yang tertahan oleh
masing-masing saringan
Hitung jumlah berat tanah yang lolos
saringan tersebut secara kumulatif
Hitung persentase jumlah berat tanah yang
lolos saringan tersebut terhadap total berat
tanah
Dari
hasil-hasil
percobaan
tersebut
digambarkan suatu grafik dalam suatu
susunan koordinat semilog, yaitu dimana
ukuran diameter butir sebagai absis dalam
skala log dan % lebih halus sebagai ordinat
dengan skala linier (skala biasa)
Dari grafik di atas didapat koefisien
keseragaman :
Pembuktian rumus Stokes
Gaya geser, F = 6 ..R. v
Berat = mg = 4/3 .R3.s.g
Gaya ke atas = 4/3 .R3.w.g = B
Jadi untuk butiran yang jatuh dalam larutan
4/3 .R3.w.g + 6 ..R. v = 4/3 .R3.s.g
2R 2 g
( s w )
sehingga v =
9
1 Dg
v
s w
18
di mana :
D = diameter butir
v = kecepatan
s = berat isi butir
w = berat isi air
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
= 1 gr/cm3
= viskositas larutan (air)
s = Gs. w = Gs
v
1 D
18 10
2
G s G w g G s G w g
1800 v
(mm)
G s G w g
D
1800
g D2
Bila partikel / butir berdiameter D jatuh pada
ketinggian L cm dalam waktu t menit, maka :
1800 L
30 L
D
G s G w t g G s G w t g
DK
L
(mm)
t
Tabel 1
Properties of Distilled Water
Temperatur
(C)
4
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Specific
Gravity of
Water, Gw
1.00000
0.99897
0.99889
0.99862
0.99844
0.99823
0.99802
0.99780
0.99757
0.99733
0.99708
0.99682
0.99655
0.99627
0.99598
0.99568
Viscocity of
Water,
0.01567
0.01111
0.01083
0.01056
0.01030
0.01005
0.00981
0.00958
0.00936
0.00914
0.00894
0.00874
0.00855
0.00836
0.00818
0.00801
Tabel 2
Correction Factor for Unit Weight of Solid
Unit Weight of
Soil Solid, Gs
2.85
2.80
2.75
2.70
2.65
2.60
2.55
2.50
Correction
Factor, a
0.96
0.97
0.98
0.99
1.00
1.01
1.02
1.04
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Tabel 3
Properties Correction Factors
Temperatur
Ct
(C)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
-1.10
-0.90
-0.70
-0.50
-0.30
0.00
0.20
0.40
0.70
1.00
1.30
1.65
2.00
2.50
3.05
3.80
Tabel 4
Values of K for Several Unit Weight of Soil Solids and Temperature Combination
Temperatur
(C)
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
2.50
0.0151
0.0149
0.0148
0.0145
0.0143
0.0141
0.0140
0.0138
0.0137
0.0135
0.0131
0.0132
0.0130
0.0129
0.0128
2.55
0.0148
0.0146
0.0144
0.0143
0.0141
0.0139
0.0137
0.0136
0.0134
0.0133
0.0131
0.0130
0.0128
0.0127
0.012.6
Unit Weight of Soil Solid
2.60
2.65
2.70
2.75
0.0146
0.0144
0.0141
0.0139
0.0144
0.0142
0.0140
0.0138
0.0142
0.0140
0.0138
0.0136
0.0140
0.0138
0.0136
0.0134
0.0139
0.0137
0.0134
0.0133
0.0137
0.0135
0.0133
0.0131
0.0135
0.0133
0.0131
0.0129
0.0134
0.0132
0.0130
0.0128
0.0132
0.0130
0.0128
0.0126
0.0131
0.0129
0.0127
0.0125
0.0129
0.0127
0.0125
0.0124
0.0128
0.0126
0.0124
0.0122
0.0126
0.0124
0.0123
0.0121
0.0125
0.0123
0.0121
0.0120
0.0124
0.0122
0.0120
0.0118
2.80
0.0137
0.0136
0.0134
0.0132
0.0131
0.0129
0.0128
0.0126
0.0125
0.0123
0.0122
0.0120
0.0119
0.0118
0.0117
2.85
0.0136
0.0134
0.0132
0.0131
0.0129
0.0127
0.0126
0.0124
0.0123
0.0122
0.0120
0.0119
0.0117
0.0116
0.0115
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Tabel 5
Value of L (Effective Depth) for Use in Stokes Formula for Diameter of Particles from ASTM Soil
Hydrometer 152 H
Original Hyd.
Reading
(Corrected for
Meniscus Only)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Effective
Depth, L (cm)
16.3
16.1
16.0
15.8
15.6
15.5
15.3
15.2
15.0
14.8
14.7
14.5
14.3
14.2
14.0
13.8
13.7
13.5
13.3
13.2
13.0
12.9
12.7
12.5
12.4
12.2
12.0
11.9
11.7
11.5
11.4
Original Hyd.
Reading
(Corrected for
Meniscus Only)
31.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Effective
Depth, L (cm)
11.2
11.1
10.9
10.7
10.5
10.4
10.2
10.1
9.9
9.7
9.6
9.4
9.2
9.1
8.9
8.8
8.6
8.4
8.3
8.1
7.9
7.8
7.6
7.4
7.3
7.1
7.0
6.8
6.6
6.5
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
ASTM D-1140
Nama Instansi
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Deskripsi Tanah
No.
Saringan
:
:
:
:
Diameter
Saringan
(mm)
Kedalaman Sampel Tanah
Nama Operator
Nama Engineer
Tanggal Pengujian
Berat
Saringan
(gr)
Berat
Tanah
Tertahan +
Saringan
(gr)
Berat
Tanah
Tertahan
(gr)
:
:
:
:
% Tanah
Tertahan
% Tanah
Lolos
4
10
20
40
80
120
200
Pan
Jumlah =
Catatan :
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
ASTM D-1140
Nama Instansi
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Deskripsi Tanah
:
:
:
:
Kedalaman Sampel Tanah
Nama Operator
Nama Engineer
Tanggal Pengujian
:
:
:
:
GRAFIK DISTRIBUSI UKURAN BUTIR
CLAY
SAND
SAND
GRAVEL
100
90
80
% Lolos (%)
70
60
50
40
30
20
10
0
0.001
0.01
0.1
1
10
Diameter, D (mm)
Catatan :
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
ASTM D-1140
Nama Instansi
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Deskripsi Tanah
:
:
:
:
Kedalaman Sampel Tanah
Nama Operator
Nama Engineer
Tanggal Pengujian
:
:
:
:
Persentase Kerikil (%)
Persentase Pasir (%)
Persentase Lanau/Lempung (%)
D10 (mm)
D30 (mm)
D60 (mm)
Cu
Cc
Catatan :
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
ASTM D-1140
Nama Instansi
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Deskripsi Tanah
:
:
:
:
Kedalaman Sampel Tanah
Nama Operator
Nama Engineer
Tanggal Pengujian
:
:
:
:
FOTO ALAT UJI
Peralatan Uji Saringan
Peralatan Uji Saringan
Peralatan Uji Saringan
Pengujian Saringan
Pengujian Saringan
FOTO PROSES PENGUJIAN
Pengujian Saringan
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T