MENELIK STRATEGI PENGEMBANGAN ALUTSISTA (2)

MENELIK STRATEGI PENGEMBANGAN ALUTSISTA
MATRA LAUT DI INDONESIA
Studi Pada Pengadaan Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) AS 565 Panther

Oleh Taufik Nurhidayatulloh
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 170410120022 – Indonesia
Email : [email protected]

Abstract
There are six prominent characters in expanding navy strength founded on geographic position,
natural resources, climate region, extensive of area, society and government characteristic. These
are divided into several strategies including Blue Water Navy, Green Water Navy and Brown
Water Navy. In Supporting Indonesian policy on building maritime axis, Green Water Strategy
confronts a variety of submarine threats and is poorly supported by military instrumental weapon
system. Whereas Indonesia is recognized as maritime choke points and central of trading.
Therefore the procurement of A S565 Panther Anti-Submarine Warfare to reactivate squadron
100 to watch over littoral area becomes essential. This study is conducted by qualitative method
with case study approach and literature analysis. This paper aims to examine the strategy
development of maritime security by procurement of A S565 Panther and provides six conditions
in developing effective strategy of the procurement process.
Keywords : Instrumental Weapon System, Maritime Security, A S565 Panther

Abstrak
Enam karakteristik yang mempengaruhi pengembangan kekuatan laut didasarkan pada letak
geografis, sumber daya alam dan iklim, luas wilayah, karakter masyarakat dan kareakter
pemerintahannya dimana dibagi kedalam strategi Blue Water Navy, Green Water Navy, Brown
Water Navy. Dalam mendukung kebijakan Indonesia sebagai poros maritim, strategi Green Water
Navy mengalami berbagai kendala sepeti ancaman kapal selam asing yang dapat mengancam
keamanan maritim Indonesia dan diperburuk dengan kondisi alutsista Indonesia yang masih
tertinggal dengan beberapa negara sekawasan. Padahal Indonesia menjadi jalur penting
perdagangan. Untuk itu strategi menghidupkan skuadron 100 yang menjaga kawasan litoral
pengadaan Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) Panther menjadi hal yang penting. Dalam
analisisnya, karya tulis ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus dimana
menggunakan sumber sekunder. Tulisan ini berusaha untuk menganalisis pengembangan strategi

kemanan maritim melalui pengadaan Helikopter Panther AS565 serta memberikan enam kondisi
dalam membangun efektifitas strategi dalam proses pengadaan helikopter ini.
Keywords : Alutsista, Keamanan Maritim, Helikopter Panther A S565

PENDAHULUAN
Memiliki


ditelusuri, perdebatan penguasaan laut dimulai

wilayah

geografis

yang

besar

membuat Indonesia memiliki keuntungan
signifikan terhadap pengelolaan sumber daya
yang ada. Postur geografis yang dikelilingi
dan

dipisahkan

keuntungan

oleh


kompetitif

laut

memberikan

tersendiri

bagi

Indonesia. Sejarah membuktikan bahwa peran
laut secara signifikan memengaruhi berbagai
aspek kehiduan

dari sosial-budaya hingga

kondisi ekonomi suatu negara. Fungsi laut
secara umum dapat digambarkan kedalam
enam kategori1 meliputi sumber makanan bagi

umat manusia, jalan raya perdagangan, sarana
untuk

penaklukan,

tempat

pertempuran-

pertempuran, tempat bersenang-senang, dan
alat pemisah atau pemersatu bangsa. Fungsifungsi

tersebut

telah

secara

universal


dirasakan umat manusia. Seiring dengan
berkembangnya fungsi laut dan penggunaan
teknologi,

maka

penguasaan

laut

dorongan
secara

terhadap

eksklusif

oleh

sekelompok orang semakin menyeruak. Jika

1

Didik Mohamad Sodik. Hukum Laut
Internasional dan Pengaturannya di
Indonesia (Bandung: Refika Aditama,
2011) hlm. 1

sejak Imperium Roma yang ketika itu
menguasai seluruh Lautan Tengah yang
mengakibarkan suatu kondisi lautan yang
bebas dari gangguan bajak laut sehingga
semua orang dapat mempergunakan Lautan
Tengah dengan aman. Konsepsi ini dinamakan
“res communis omnium”2 dimana penggunaan
laut terbuka bagi setiap orang untuk melayari
laut terbebas dari gangguan dan ancaman
pengganggu

dalam


memanfaatkan

dan

menggunakan laut. Namun kondisi ini terbatas
pada penggunaan yang tidak bertentangan
dengan penguasaan laut secara mutlak oleh
Imperium Roma. Dan disisi lain, dalam
melaksanakan kekuasaannya banyak tanda
yang menunjukan bahwa orang Romawi
memandang laut dapat dimiliki, pemikiran ini
tertuang

pada

hukum

perdata

Romawi.


Konsep ini merupakan “res nullius” yang
memberikan pandangan bahwa laut dapat
dimiliki apabila berhastrat memilikinya bisa
menguasai melalui pendudukan, suatu paham

2

Mochtar Kusumaatmadja. Hukum
Laut Internasional (Bandung: Bina
Cipta, 1983) hlm.3

yang didasarkan atas konsepsi “occupatio”3

alutsista

(Meskipun upaya ini tidak memberikan

dikembangkan. Tidak hanya dilakukan oleh


penyelesaian yang langgeng pada sebuah

negara-negara

persengkeataan. Setelah perjalanan panjang

anggaran keamanannya diatas 2% GDP

mengenai hukum penguasaan laut yang

namun juga oleh hamper seluruh kawasan

didasarkan pada hak penguasaan sumberdaya,

guna melindungi kedaulatan negaranya. Pun

pada 1982 berhasil dirumuskan Hukum Laut

demikian Indonesia yang memiliki matra laut


PBB atau Konvensi Hukum Laut 1982.

tersendiri guna menangkal ancaman yang

Ketentuan yang merupakan perkembangan

mengancam kedaulatan NKRI. Kebijakan

progresif

penguatan kawasan laut juga diperkuat dengan

dalam

konvensi

ini

meliputi


berteknologi
maju

yang

terus

menempatkan

pelayaran internasional, negara kepulauan,

arah

zona ekonomi ekslusif, pengelolaan dan

memproyeksikan Indonesia sebagai poros

konservasi sumberdaya hayati di laut lepas,

maritime dunia. Namun ancaman dikawasan

pulau, laut tertutup atau separuh tertutup,

laut bukanlah hal yang baru. Masuknya kapal

perlindungan dan pelestarian lingkungan laut

laut disekitar kawasan natuna pada tahun 2015

termasuk pencegahan pencemaran laut.

yang terlihat oleh kapal nelayan tanpa

Pada

perkembangannya,

Negara-negara

dikawasan Asia Tenggara sangat bergantung
pada

jalur

maritim

dalam

membangun

pengembangan pereknomian pada konteks
perdagangan. Kawasan ini dikelilingi oleh
Selat Lombok, Laut Sulawesi, Laut Sulu, dan
Laut Cina Selatan. Wilayah yang melintang
dari Selat Malaka hingga ke Laut Cina Selatan
merupakan jalur tersibuk juga mencakup satu
pertiga perdagangan global4. Maka proteksi
batas-batas laut pada wilayah negara terus
berkembang hingga hari ini. Pengadaan
3 Ibid. hlm.4
4 Lihat Makmur Keliat, Keamanan Maritim
dan Implikasi Kebijakan Bagi Indonesia,
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol 13,
No. 1, Juli 2009

kebijakan

canggih

Presiden

Jokowi

yang

terdeteksi menjadi salah satu ancaman yang
terus

menggerogoti

sumber

daya

alam

Indonesia. Lebih lanjut sengkarut laut cina
selatan yang berlangsung antara Tiongkok,
Taiwan dan beberapa negara ASEAN menjadi
ancaman

yang

nyata.

Maka

upaya

menghidupkan kembali skuadron 100 yang
pernah Berjaya pada 1960an akan dilakukan
dengan pemesanan sebelas helikopter anti
kapal selam Panther AS 565 buatan Airbus
Helicopter yang bekerjasama dengan PT DI
dalam proses instalasi.
Perumusan Masalah

Dari penjabaran mengenai potensi serta

Dictionary,

ancaman yang berlangsung terkait kedaulatan

dipandang sebagai berikut:
“the science and art of employing the
political, economic, psychological,
and military forces of a nation or
group of nations to afford the
maximum support to adopted policies
in peace or war ; the art of devising or
employing plans or strategems toward
a goal”5

Indonesia khususnya pada kawasan laut,
terdapat rumusan masalah sebagai berikut
“bagaimna strategi pengembangan kemanan
matra

laut

antikapal

pada

selam

kedaulatan

pengadaan
(AKS)

Negara

usaha

Kesatuan

helikopter
menjaga

strategi

secara

umum

Republik
Dijelaskan bahwa strategi merupakan

Indonesia?”

sebuah ilmu dan seni dalam penggunaan
Maksud dan Tujuan
Maksud

dari

berbagai instrument dalam mewujudkan

studi

ini

adalah

untuk

menjelaskan dan menganalisis pengembangan
alutsista yang dilakukan oleh matra laut guna
mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Sasaran yang ditetapkan
untuk mencapai tujuan tersebut adalah :

sesuatu yang telah direncakan. Melihat
perkembangannya strategi tidak hanya
secara

tradisional

aktivitas

militer,

berkaitan
namun

dengan

juga

telah

didefinisikan secara luas kedalam Five Ps
termasuk as plan, ploy, pattern, position,
dan

perspective6.

Strategi

berkaitan

- Menggambarkan perkembangan tantangan

dengan bagaimana pemimpin mencoba

dan ancaman terkait kedaulatan Indonesia

untuk membangun arahan untuk organisasi

pada kawasan laut

dan

- Menggambarkan usaha matra laut dalam

seperangkat

pengadaan alutsista helikopter antikapal selam

ditentukan sebelumnya.
Sedangkan strategy as ploy, melihat

(AKS) sebagai upaya menjaga kedaulatan
-

Menganalisis

alutsista

melalui

strategi

pengembangan

pengadaan

helikopter

antikapal selam (AKS) Panther AS565

Jika melihat penjabaran mengenai strategi
Merriam

tindakan

mendorong

kedalam
yang

kepada

telah

domain

kompetisi langsung, dimana ancaman serta
cara

lainnya

digunakan

dalam

mendapatkan keuntungan. Lebih lanjut
strategy as pattern memfokuskan kepada

Tinjauan Teori

pada

strategi

menempatkannya

Webster’s

Collegiate

5 Lihat Merriam Websters’s Collegiate Dictionary 10 th
Edition
6 Henry Mintzberg, The Strategy Process Concepts
Contexts Cases (New Jearsey:Pearson Education,2003)
hal 3-5

tindakan dimana bergerak menuju titik

important objective to be achieved),

pertemuan

pada

kebijakan yang mendasari dan membatasi

konsistensi dalam perilaku organizasi.

suatu tindakan (the most significant

Strategy

policies guiding or limiting action), serta

yang
as

menekankan

position

memperlihatkan

lingkungan kompetisi dimana bagaiamana

program

digunakan untuk membuat pertahanan dan

mendapatkan tujuan tersebut (the major

strategy as perspective melihat bagaimana

programs

kehendak menyebar melalui kelompok

Sedangkan luttwak9 menjabarkan strategi

masyarakat

dan

sebagai

kebiasaan.

Maka

menjadi

norma

Mintzberg

dan

melihat

yang
that

dilakukan
are

to

penggunaan

kecerdikan

dalam

guna

accomplish).
metode

mengajak

dan

ataupun

strategi bukan hanya berkaitan dengan

memaksa. Disamping itu, Mintzberg10

musuh atau kompetitor ataupun market,

mengungkapkan adanya beberapa kriteria

melainkan

yang

fundamental
organisasi

mengenai
yang
sebagai

beberapa

berkaitan
instrumen

isu

dengan
untuk

tindakan dan persepsi kolektif. Strategi
pun bertalian dengan seperangkat cara
dalam menjalankan sesuatu seperti yang
diungkap Bernard Brodie7 :
“Strategy is a "how to do it" study, a
guide to accomplishing something and
doing it efficiently. As in many other
branches of politics, the question that
matters in strategy is: Will the idea
work? More important, will it be likely
to
work
under
the
special
circumstances under which it will next
be tested?”
Lebih lanjut, dalam menjalankan strategi
yang efektif, Mintzberg8 mengungkapkan

mendukung

strategi.

Adapun

terkait
hal

efektivitas
yang

perlu

dipertimbangkan meliputi :
a. Clear, decisive objective : Semua
upaya

yang

dilakukan

haruslah

dimingerti, pasti, dan dapat diperoleh
sehingga

dapat

keberlanjutan

serta

memastikan
kohesi

dalam

melangsungkan sebuah strategi.
b. Maintaining the initiative: sikap reaktif
berkepanjangan

menyebabkan

keresahan, munurunkan daya juang,
serta menyerah terhap permasalahan
yang mengemuka.
c. Concentration: Kompetensi

khusus

akan menghasilkan kesuksesan yang

adanya dimensi penting meliputi adanya
tujuan yang akan dicapai (the most
7 Dikutip Colin S. Gray. Strategy and History (New
York : Routledge,2006) hlm.2
8 Henry Mintzberg, Op.Cit. hal 7

9 Edward Luttwak dikutip Eligar Sadeh dalam Space
Stratefy in the 21st Century (New York :
Routledge,2013) hlm.17
10 Henry Mintzberg, Op.Cit. hal 16

besar

terhadap

yang

pengalaman sosial, nilai, serta dinamika

direncanakan.
d. Flexibility: Hasil yang didapatkan dari

masyarakat. Seperti yang digambarkan

konsentrasi

pencapaian

dan

konsesi

dimana

memungkinkan aktor dibalik sebuah
strategi

menggunakan

sumberdaya yang ada

kembali
pada posisi

tertentu di waktu yang berbeda
e. Coordinated and committed leadership
:

Apakah

strategi

menyediakan

pemimpin yang bertanggungjawan dan

Denzin dan Lincoln11 mengenai penelitian
kualitatif:
“Qualitative reseach involves the
studied use and collection of a variety
empirical materials- case study;
personal experience; intropection; life
story; interview; artifacts;cultural text
and
productions;
observational,
historical, interactional, and visual
text- that describe routine and
problematic moments and meaning in
individuals’ live .”

berkomitmen dalam mencapai setiap
tujuan utama? Pemimpin haruslah

Adapun studi yang digunakan dalam

dipilih

oleh

penelitian ini adalah studi kasus dimana

keberpihakannya dan nilai yang sesuai

menekankan pada pemahaman mendalam

dengan kebutuhan perannya. Strategi

mengenai

yang berhasil memerlukan komitmen,

individu, organisasi, proses, program, atau

bukan hanya penerimaan.
f. Surprise : Strategi haruslah memiliki

institusi diambil, diimplementasikan serta

dan

kecepatan

dan

digerakan

ketepatan

terhadap

permasalahan yang mungkin muncul
secara mendadak tanpa direncanakan.
g. Security : Disamping itu, keamanan
dalam penggunaan sumberdaya dan
sumber penting lainnya memerlukan
sistem yang mampu mencegah adanya

mengapa

berbagai

dampak

Sumber

data

sebuah

yang

yang

tindakan

ditimbulkan12.

dipakai

dalam

penelitian ini adalah berbagai literatur.
Analisis

Strategi

Alustsista

Pengembangan

Matra

Laut

Melalui

Pengadaan Helikopter Antikapal Selam
(AKS) Panther AS 565

masalah yang muncul tanpa diduga.
Terdapat sedikitnya enam karakteristik
Metode Penelitian
Penulis

memutuskan

yang
menggunakan

metode kualitatif di dalam skripsi ini.
Keputusan ini didasarkan pada tingkat
permasalahan

yang

terikat

oleh

mempengaruhi

kekuatan

laut

pengembangan

didasarkan

yang

11 Norman K. Denzin, Yvonna S. Lincoln, The Sage
Handbook of Qualitative Research Third Edition
(California:Sage Publication,2005), 3-4
12 Robert K. Yin, Case Study Research Design and
Methods(California:Sage Publication, 2009),17

memengaruhi kondisi laut suatu bangsa

Kondisi ini dirasa penting karena aktivitas

seperti letak geografis, sumber daya alam

perairan di laut yang cukup penting

dan

karakter

khususnya negara asia tenggara membuat

kareakter

keamanan laut di Indonesia menjadi faktor

proyeksi

vital dalam keamanan mengingat wilayah

angkatan laut terbagi kedalam tiga bagian

perairan Indonesia digunakan sebagai jalur

yaitu

lintas

iklim,

luaswilayah,

masyarakat

dan

pemerintahannya.
Blue

Adapun

Water

Navy

dimana

laut

internasional.

Selain

itu,

menjangkau samudra dan perairan antar

Indonesia memiliki empat dari 9 choke

benua (kapal induk yang terdiri dari kapan

points14 dimana sangat vital sebagai jalur

induk sebagai inti, kapal jelajah, kapal

transportasi laut untuk perdagangan dan

selam

Green

jalur minyak, mencakup Selat Malaka,

Water13 Navy yaitu wilayah litoral hingga

Selat Sunda,Selat Lombok, dan Ombai

batas

Wetar. Karena itu, secara geopolitik

dan

kapal

terluar

laut

pendukung.
dangkal,

wilayah

kepulauan, dan pulau-pulau terluar suatu

kondisi

negara, dimensi jangkauannya bisa dicapai

dipengaruhi oleh perkembangan alutsista

ribuan mil. (kekuatannya berupa kapal

strategis.

cepat rudal dan torpedo yang mampu
menjangkau jarak 2000 mil). Dan terakhir
adalah Brown Water Navy yaitu wilayah
perairan di sekitar pantai atau yang biasa
dikenal sebagai wilayah litoral. (terdiri
dari

kapal-kapal

patroli

dengan

persenjataan defensif seperti meriam untuk
tugas mendasar seperti orperasi anati dan
perlindungan kegiatan ekonomi perairan).
Ini

yang

menjadi

kebijakan

utama

pengembangan alutsista matra laut.

Indonesia

sangat

Namun postur kekuatan laut Indonesia saat
ini menunjukan karakter senjata TNI AL
masih

belum

proporsional.

Dalam

menjalankan kebijakan green water navy,
alutsista yang dimiliki hanya didukung
oleh sebelas jenis kapal patroli sebanyak
120 buah, dengan tujuh fregate, 23 kapal
corvette, serta 130 kapal pendukung
dengan fungsi komando, penyapu ranjau,
transport, pendarat, riset, dan survei
maritim15. Adapun perbandingan alutsista
yang

13 konsep ini diolah dari Sam J (1984) dalam
Makmur Keliat, Keamanan Maritim dan
Implikasi Kebijakan Bagi Indonesia, Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol 13, No. 1,
Juli 2009

nasional

mendukung

kemanan

adalah sebagai berikut16 :
14 Ibid. hlm 13
15 Ibid. hlm 14
16 Ibid. hlm.15

maritime

lama menjadi polemik. Diera presiden
Jokowi

yang

maritime

menempatkan

sebagai

prioritas

poros
telah

mendorong penguatan matra ini kedalam
revisi rencana strategis MEF (Minimum
Essential

Force).

Helikopter

Panther

dilengkapi dengan teknologi sonar DS-100
Helicopter Long Range Active Sonar
(HELRAS).

Alat

tersebut

mampu

mendeteksi benda yang ada di kedalaman
Melihat kondisi tersebut penguatan matra

500 meter dari permukaan laut. Lebih

laut yang yang digaungkan Panglima TNI

lanjut resolusi Doppler dan denyut yang

Jenderal

panjang, alat tersebut mampu mendeteksi

Gatot

Nurmantyo

bukanlah

menjadi isapan jempol semata, hal tersebut

kapal

dibuktikan dengan rencana pembelian

kecepatan sangat rendah.17

sebelas helicopter anti kapal selam (AKS)
dimana
menghidupkan

diproyeksikan
skuadron

100

dapat
dimana

mampu mengejar kapal selam illegal yang
merampas sumber daya alam Indonesia
dan mempertahankan keamanan maritim.
Diharapkan dengan adanya pembelian ini
dapat mendukung kuatnya tipe Green
Water Navy. Ini menjadi program yang
mendukung tujuan yang berakar pada
kebijakan utama matra laut.
Helikopter buatan prancis ini akan hadir

selam

meski

melaju

dengan

Helikopter yang dipesan dipesan dengan
green condition kepada PT Dirgantara
Indonesia yang mana bertanggungjawab
dalam merakit sistem yang ada sebelum
diserahkan kepada angkatan laut. Dimana
diproyeksikan diselesaikan selama tiga
tahun.

Helikopter

nantinya

mampu

beroperasi baik di kapan perang atauun
land bases. Helikopter anti kapal selam ini
juga dapat digunakan secara efektif
di pertasan Indonesia.

pada 2017. Langkah penghidupan kembali
skuadron 100 yang pernah disegani pada
eranya 1960 dinilai tepat. Minimnya matra
penjaga kadulatan laut Indonesia sudah

17 Dapat ditemukan misalnya dalam
https://www.flightglobal.com/news/articles/i
ndonesia-orders-11-as565-asw-helicopters405651/ yang diakses pada Minggu 20
Desember pukul 23.00

Secara umum Eurocopter AS 565 Panther

jarak jauh, 68mm roket, delapan misil air-

merupakan helikopter yang diperuntukan

to-air. Senjata ini diintgrasikan dengan

bagi

penglihatan

kegiatan

milter

pengembangan

Crouzet

HDH-2A

dan

Eurocopter AS365 Dauphin dua mesin.

autopilot. Dalam meningkatkan kemanan.

Helikopter ini bisa digunakan dalam

Sebenarnya

penyerangan

helikopter salah satu pesaing besar adalah

dalam

penyerbuan,

fire

support, anti kapal selam, menangkal
ancaman permukaan, search and rescue,
dan evakuasi medis.Diawali pada tahun
1980 Aerospatiale, sebuah perusahaan
kapal

terbang

prancis,

mengembangkan

memutuskan

helikopter

guna

keperluan militer yang dinamakan AS365
Panther. Hingga generasinya sekarang,
Panther

mampu

operasi

SAR,

melakukan

vertical

berbagai

replenishment,

dalam

kompetisi

industri

Harbin Z-9 buatan Cina.19
Phillippe Monteux, Airbus Helicopters
Executive, menekankan bahwa Panther
AS565 merupakan salahsatu helikopter
terbaik dikelasnya. Ia berujar :
“The Panther now becomes one of the
world’s most capable light/medium antisubmarine warfare platforms, with an
advanced ASW suite and the capability to
operate from corvettes or small frigates,”20

surveillance, special forces operation,

Kondisi ini juga diperlihatkan dengan

anti-submarine

keberhasilan helikopter ini pada perang

warfare

hingga

Anti-

surface warfare18.

teluk dan operasi Atlanta pada 200821.

Helikopter ini dibekali sepasang mesin

Kesimpulan

turbomecca

yang

Dari analisis diatas, pembelian helikopter

memungkinkan kondisi terdesak yang

Panther AS565 buatan prancis ini penulis

dapat menghidupkan mesin kedua pada

simpulkan sudah tepat didasarkan pada

saat mesin pertama tidak dapat digunakan.

tujuan yang berakar pada kebijakan utama

Panther dapat mengangkut sampai sepuluh

matra laut. Menghidupkan skuadran 100

tentara pada sekali penerbangan dengan

guna menjaga keamanan marittim serta

dua pilot yang menerbangkan helikopter.

memperkuat proyeksi tipe green navy

Persenjataan yang dilengkapi pada armada

yang

arriel

turboshaf

menekankan

keamanan

ini diantaranya amnusi 20mm meriam
18 Airbus Helicopters yang diakses pada
minggu 20 Desember 2015 pada 23.15

19 Flightglobal. Opcit.
20 Flightglobal. Opcit
21 Airbus Helicopters, Opcit.

litoral

menjadi decisive objective dalam strategi
ini. Namun dalam membuat strategi
penguatan dan pengembangan kemanan
maritime lebih efektif dibutuhkan enam
kondisi penting yang harus diperhatikan
seperti pertama membangun sinergitas
dengan parlemen dalam setiap keputusan
yang diambil dimana kebijakan sangatlah
erat dengan aktivitas politik, jangan
sampai kemudian strategi ini dipolitisasi
sehingga

mengakibatkan

tertundanya

strategi ini. Kedua dibutuhkan adanya
konsistensi anggaran terkait penguatan
alutsista matra laut yang dapat mendukung
proses pengadaan yang berkelanjutan.
Ketiga, dibutuhkan adanya usaha dalam
membangun kompetensi sumber daya
manusia yang harus dapat mengikuti
teknologi yang dipergunakan. Kelima,
komitmen pemimpin matra laut sesuai
dengan

kebutuhan

perannya,

jangan

sampai situasi ini menjadi manipulasi
kepentingan politik ataupun golongan.
Keenam, sudah semestinya peningkatan
alutsista
menangkal

menjadi
ancaman

prioritas

dalam

dimasa

datang

melihat postur alutsista Indonesia yang
masih mengkhawatirkan dilapangan.
Daftar Pustaka
Didik Mohamad Sodik. Hukum Laut
Internasional dan Pengaturannya di

Indonesia (Bandung: Refika Aditama,
2011) hlm. 1
Mochtar Kusumaatmadja. Hukum Laut
Internasional (Bandung: Bina Cipta,
1983) hlm.3
Makmur Keliat, Keamanan Maritim dan
Implikasi Kebijakan Bagi Indonesia, Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol 13, No. 1,
Juli 2009
Merriam Websters’s Collegiate Dictionary 10th Edition
Henry Mintzberg, The Strategy Process Concepts
Contexts Cases (New Jearsey:Pearson Education,2003)
hal 3-5
Colin S. Gray. Strategy and History (New York :
Routledge,2006) hlm.2
Eligar Sadeh dalam Space Stratefy in the 21st Century
(New York : Routledge,2013) hlm.17
Norman K. Denzin, Yvonna S. Lincoln, The Sage
Handbook of Qualitative Research Third Edition
(California:Sage Publication,2005), 3-4
Robert K. Yin, Case Study Research Design and
Methods(California:Sage Publication, 2009),17
https://www.flightglobal.com/news/articles/i
ndonesia-orders-11-as565-asw-helicopters405651/ yang diakses pada Minggu 20
Desember pukul 23.00