DASAR DASAR ANATOMI TUBUH YANG BERKAITAN

DASAR DASAR ANATOMI TUBUH
YANG BERKAITAN ERAT DENGAN
BENTUK BENTUK PEKERJAAN
TUGAS KELOMPOK I
MATA KULIAH ERGONOMI
DOSEN PENGAMPU
DR. SUNARSIEH, M.KES

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
YUNIAR / NIM 121510240
ALNALDO / NIM
M ROHAN / NIM
MARYAM / NIM
KELAS REGULER B/EXTENSI
SEMESTER IV T.A 2013/2014

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2014


1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya
dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada
saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia
ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi.
Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan
dimensi tubuh agar tidak melelahkan..
Melalui makalah ini kelompok berupaya mempresentasikan tentang:
1. Dasar-dasar Biomekanika
2. Gaya Statis dan Gaya Dinamis
3. Konsep Anatomi tubuh yang berkaitan dengan Pekerjaan
4. Konsep Body Movement


B. TUJUAN UMUM
Tujuan yang akan dicapai pada pembuatan makalah ini adalah :


Memahami Dasar-dasar Biomekanika.



Memahami Gaya Statis dan Gaya Dinamis



Memahami Konsep Anatomi tubuh yang berkaitan dengan Pekerjaan.



Memahami Konsep Body Movement

2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar-Dasar Biomekanika
Biomekanika

adalah

suatu

ilmu

pengetahuan

yang

merupakan

kombinasi dari ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, dengan berdasar
pada biologi dan juga pengetahuan lingkungan kerja. Oleh Winter (1990),

mendefinisikan bahwa biomekanika dari gerakan manusia adalah ilmu yang
menyelidiki, menggambarkan dan menganalisis gerakan manusia.
Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan postur
kerja, beban kerja dan proses perancangan peralatan kerja misalnya
pembuatan alat bantu gerak yang dapat digunakan untuk meringankan
penderita cacat maupun peralatan kerja lainnya. Peralatan yang digunakan
secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar
sesuai dengan keadaan biomekanika seseorang. Penggunaan kekuatan otot
yang berlebihan untuk menggunakan atau menggerakan peralatan dapat
mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanika menghindari hal tersebut, dan
mengupayakan agar dengan pengeluaran energi yang minimum namun dapat
dicapai hasil yang optimal.

B. Gaya Statis dan Gaya Dinamis
Gaya pada tubuh dalam keadaan statis berarti objek/tubuh dalam
keadaan seimbang dan berarti pula jumlah gaya yang bekerja sama dengan

3

nol, dan jumlah momen gaya yang bekerja pada tubuh juga sama dengan

nol (Hukum I Newton, Hukum III Newton).
Gaya pada tubuh dalam keadaan Dinamis berarti objek/tubuh dalam
keadaan tidak setimbang dan berarti pula jumlah gaya yang bekerja tidak sama
dengan nol, dan jumlah momen gaya yang bekerja pada tubuh juga tidak sama
dengan nol (Hukum II Newton).
Dalam Konsep Biomekanika, ada dua klasifikasi penting Terkait Gaya
yaitu:
1. General Biomechanic.
General Biomechanic adalah bagian dari Biomekanika yang berbicara
mengenai hukum – hukum dan konsep – konsep dasar yang mempengaruhi
tubuh organic manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak.
Dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Biostatics adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya menganalisis
tubuh pada posisi diam atau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan
seragam (uniform).
b) Biodinamic adalah bagian dari biomekanik umum yang berkaitan dengan
gambaran gerakan – gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang
terjadi (kinematik) dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam
tubuh (kinetik) (Tayyari, 1997).
2. Occupational Biomechanic.

Didefinisikan sebagai bagian dari biomekanik terapan yang mempelajari
interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan

4

tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar
produktifitas kerja dapat meningkat.

C. Konsep Anatomi Tubuh yang berkaitan dengan Pekerjaan
Dalam biomekanika banyak melibatkan bagian bagian tubuh yang
berkolaborasi untuk menghasilkan gerak yang akan dilakukan oleh organ tubuh
yakni kolaborasi antara Tulang, Jaringan penghubung (Connective Tissue) dan
otot.
1. Tulang
Tulang adalah alat untuk meredam dan mendistribusikan gaya/tegangan
yang ada padanya. Tulang yang besar dan panjang berfungsi untuk
memberikan perbandingan terhadap beban yang terjadi pada tulang tersebut.
2. Connective Tissue atau jaringan penghubung
a. Cartilagenous
Fungsi dari sambungan Cartilagenous adalah untuk pergerakan yang

relatif kecil. Contoh: Sambungan tulang iga ( ribs ) dan pangkal tulang iga
(sternum), dan vertebrata ( ruas-ruas tulang belakang) yaitu dikenal sebagai
interveterbratal disc.
b. Ligamen
Ligamen berfungsi sebagai penghubung antara tulang dengan tulang
untuk stabilitas sambungan (joint stability) atau untuk membentuk bagian
sambungan dan menempel pada tulang.
c. Tendon

5

Berfungsi sebagai penghubung antara antara tulang dan otot terdiri dari
sekelompok serabut collagen yang letaknya paralel dengan panjang tendon.
Tendon bergerak dalam sekelompok jaringan serabut dalam sutu area dimana
adanya gaya gesekan harus diminimumkan.
3. Otot ( Muscle )
Yang dibahas adalah otot sadar. Otot terbentuk atas visber (fibre),
dengan ukuran panjang dari 10-40 mm dan berdiameter 0,01-0,1 mm dan
sumber energi otot berasal dari pemecahan senyawa kaya energi melalui
proses aerob maupun anaerob. Kekuatan kerja otot bergantung pada, posisi

anggota tubuh yang bekerja, arah gerakan kerja, perbedaan kekuatan antar
bagian tubuh dan usia.

D. Konsep Body Movement
Tubuh manusia dipandang sebagai sistem yang terdiri dari link
(penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh
tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link, yaitu:
1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dan siku.
2. Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.
3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
4. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
5. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.

6

Dengan mendefinisikan jenis pekerjaan dan postur tubuh didalam
melakukan pekerjaan, dapat dihitung besarnya gaya dan momen yang terjadi
pada setiap link dan sendi melalui analisa mekanik. Baik pada saat tubuh

dalam posisi diam (biostatic) maupun pada saat bergerak (biodynamic).
Prinsip dasar yang

memandang tubuh sebagai sistem multiple link,

menyebabkan hasil perhitungan gaya dan momen pada suatu link akan
dipengaruhi link sebelumnya dan akan mempengaruhi link selanjutnya. Oleh
sebab itu link terakhir (link kaki) akan menahan beban yang berasal dari berat
seluruh link sebelumnya, baik beban eksternal maupun beban link itu sendiri.
Dalam menganalisis biomekanika perlu digambarkan secara diagram segmentsegment tubuh yang akan dianalisis yang bertujuan memudahkan dalam
menentukan gaya-gaya yang berpengaruh pada sistem anatomi tubuh
manusia.

7

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahwa Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan

kombinasi dari ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, dengan berdasar
pada biologi dan juga pengetahuan lingkungan kerja.
Gaya Statis adalah kondisi

dimana tubuh berada dalam keadaan

seimbang yang beratri pula bahwa jumlah gaya yang bekerja sama dengan nol,
dan jumlah momen gaya yang bekerja pada tubuh juga sama dengan nol
Gaya Dinamis adalah kondisi dimana tubuh berada dalam keadaan tidak
seimbang yang berarti pula jumlah gaya yang bekerja tidak sama dengan nol
dan jumlah momen gaya yang bekerja pada tubuh juga tidak sama dengan nol
Hubungan

Anatomi

Tubuh

dalam

biomekanika


dikarenakan

pekerjaan/gaya melibatkan bagian bagian tubuh yang berkolaborasi untuk
menghasilkan gerak yang akan dilakukan oleh organ tubuh yakni kolaborasi
antara Tulang, Jaringan penghubung dan Otot.

B. SARAN
Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja
selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama
yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen

8

Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan
masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di
Tempat Kerja serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor
terkait dalam pembinaannya.

9

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto, Eko; Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya;
2008
2. Ergonomi, Pusat Kesehatan Kerja Dep Kes RI
http://www.depkes.go.id/downloads/Ergonomi.PDF
3. ergonomi-fit.blogspot.com › Biomekanika
4. http://eprints.undip.ac.id/35538/1/ergonomi.pdf
5.http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124641-S-5870-Gambaran
%20faktor-Literatur.pdf

10