Perubahan Sosial adalah proses sosial ya
Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota
masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial,
di mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau
dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola kehidupan,
budaya dan sistem sosial lama yang kemudian menyesuaikan diri atau
menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang
baru.
Perubahan sosial terjadi ketika ada kesediaan masyarakat untuk
meninggalkan unsur-unsur budaya dan sistem sosial lama dan mulai
beralih menggunakan unsur-unsur budaya dan sistem sosial yang baru.
Perubahan sosial dipandang sebagai konsep yang serba mencakup
seluruh kehidupan masyarakat baik pada tingkat individual, kelompok,
masyarakat, negara dan dunia yang mengalami perubahan.
1.
Perubahan Pola Pikir masyarakat
Perubahan pola pikir dan sikap masyarakat menyangkut persoalan
sosial dan budaya disekitarnya yang berakibar kepada pemetaan
pola-pola pikir baru oleh masyarakat sebagai sebuah sikap yang
modern.
2.
Perubahan Perilaku Masyarakat
Perubahan perilaku masyarakat menyangkut perubahan sistemsistem sosial, di mana masyarakat meninggalkan sistem sosial lama
dan menjalankan sistem sosial baru.
3.
Perubahan Budaya Materi
Perubahan budaya materi menyangkut perubahan artefak budaya
yang digunakan oleh masyarakat.
Postmodern
Modern
Transisi
Tradisional
Agrokultural
Primitif
Fase awal kehidupan masyarakat
Manusia hidup secara terisolir dan berpindah-pindah
disesuaikan dengan lingkungan alam dan sumber
makanan yang tersedia.
Manusia saat ini hidup dalam kelompok-kelompok kecil
(band) dan terpisah dengan kelompok manusia lainnya.
Ketika lingkungan alam mulai tidak lagi mampu memberi
dukungan
terhadap
manusia,
termasuk
juga
karena
populasi manusia mulai banyak, maka pilihan budayanya
adalah bercocok tanam si suatu tempat dan memanen
hasil
pertanian
itu
serta
berburu
untuk
memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Pada fase ini budaya berpindah-pindah masih tetap
digunakan walaupun pada skala waktu yang relatif lebih
lama.
Dijalani oleh masyarakat dengan hidup secara menetap di
suatu tempat yang dianggap strategis untuk penyediaan
berbagai kebutuhan hidup masyarakat, seperti dipinggir
sungai, di pantai, di dataran tinggi, di dataran rendah yang
datar, dsb.
Pada fase ini mulai dikenal kata „desa‟ di mana beberapa
band (kelompok kecil masyarakat) memilih menetap dan
saling berinteraksi satu dan lainnya sehingga menjadi
kelompok
besar
mengembangkan
dan
budaya
menjadi
dan
komunitas
tradisi
internal
membina hubungan dengan masyarakat disekitarnya.
desa,
serta
Kehidupan desa sudah sangat maju, isolasi kehidupan hampir tidak
ditemukan lagi dalam skala luas.
Transportasi sudah lancar walaupun untuk masyarakat desa tertentu
masih menjadi masalah.
Penggunaan media informasi sudah hampir merata.
Namun, secara geografis masyarakat transisi berada dipinggiran
kota serta hidup mereka masih secara tradisional, termasuk pola
pikir dan sistem sosial lama masih silih berganti dan mengalami
penyesuaian dengan hal-hal baru dan inovatif.
Umumnya
masyarakat
transisi
bersifat
mendua
atau
ambigu
terhadap sikap, pandangan, dan perilaku mereka sehari-hari.
Pola
pikir
masih
individualistis.
tradisional
tetapi
perilaku
sudah
terlihat
Peningkatan
kualitas
perubahan
sosial
yang
lebih
jelas
meninggalkan fase transisi.
Kehidupan masyarakat sudah kosmopolitan dengan kehidupan
individual yang sangat menonjol, profesionalisme di segala
bidang dan penghargaan terhadap profesi.
Sekurelisme menjadi sangat dominan dalam sistem religi dan
kontrol sosial masyarakat serta sistem kekerabatan mulai
diabaikan.
Anggota masyarakat hidup pada sistem yang sudah mekanik,
kaku dan hubungan-hubungan sosial ditentukan berdasarkan
kepentingan-kepentingan.
Masyarakat modern umumnya berpendidikan lebih tinggi
dari masyarakat transisi sehingga memiliki pengetahuan
yang lebih luas dan pola pikir yang lebih rasional dari
semua tahapan kehidupan masyarakay sebelumnya.
Secara
geografis,
masyarakat
modern
menempati
lingkungan perkotaan yang cenderung gersang dan jauh
dari situasi yang rindang, ditambah lagi karena kehidupan
mereka yang serba mekanik.
Memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kebutuhan
rekreasi di akhir minggu untuk rileks dan melepaskan
kepenatan.
Fase perkembangan masyarakat yang pertama-tama dikenal di
Amerika akhir tahun 1980-an di Indonesia dideteksi ada sejak tahun
1990-an.
Masyarakat postmodern sesungguhnya adalah masyarakat modern
yang secara finansial, pengetahuan, relasi dan semua prasyarat
sebagai masarakat modern sudah dilampauinya.
Masyarakat
postmodern
kelebihan-kelebihan
adalah
tertentu
masyarakat
dimana
modern
kelebihan
dengan
tersebut
menciptakan pola sikap dan perilaku serta pandangan-pandangan
mereka terhadap diri dan lingkungan sosial yang berbeda dengan
masyarakat modern atau masyarakat sebelum itu.
a.
Memiliki pola hidup nomaden, artinya kehidupan mereka
yang terus bergerak dari satu tempat ke tempat lain
menyebabkan orang sulit menemukan mereka.
b.
Secara sosiologis mereka berada pada titik nadir, antara
struktur dan agen, yaitu pada kondisi tertentu orang
postmodern patuh pada strukturnya, namun pada sisi
lain ia mengekspresikan dirinya sebagai agen yang
mereproduksi struktur atau paling tidak agen yang
terlepas dari strukturnya.
c.
Manusia
postmodern
lebih
suka
menghargai
privasi
dan
kegemaran mereka melebihi apa yang mereka anggap berharga
dalam hidup mereka, dengan demikian kegemaran mereka anehaneh dan unik.
d.
Kehidupan pribadi yang bebas menyebabkan mereka menjadi
sangat sekuler, memiliki pemahaman nilai-nilai sosial yang
subjektif dan liberal sehingga cenderung mobile pada seluruh
komunitas masyarakat dan agama serta pandangan politik
mereka.
e.
Pemahaman
orang-orang
post
modern
yang
bebas
pula
menyebabkan mereka cenderung melakukan gerakan back to
nature, back to village, banct to traditional atau bahkan back to
religi, namun karena pemahaman mereka yang luas tentang
persoalan kehidupan, maka “gerakan kembali” itu memiliki
perspektif yang berbeda.
Tingkat Analisis
Wakil Kawasan Studi
Wakil unit-unit Studi
Global
Organisasi Internasional, GNP, data perdagangan
ketimpangan
internasional
Peradaban
Lingkungan
hidup Inovasi ilmiah, kesenian
peradaban atau pola- dan inovasi lain, institusi
pola perubahan lain
sosial
Kebudayaan
Kebudayaan;
non materiil
Masyarakat
Sistem
stratifikasi; Pendapatan;
kekuatan
struktur,
demografi, dan
gengsi,
peran;
masalah sosial
tingkat migrasi, tingkat
pembunuhan, dll
Komunitas
Sistem
stratifikasi, Pendapatan;
kekuatan
struktur,
demografi, dan
gengsi,
peran;
masalah sosial
pertumbuhan penduduk,
tingkat pembunuhan, dll
materiil, Teknologi,
nilai-nilai
ideologi,
Tingkat Analisis
Wakil Kawasan Studi
Wakil unit-unit Studi
Institusi
Ekonomi; pemerintahan; Pendapatan
keluarga;
agama; perkawinan dan pola pemilihan umum;
keluarga; pendidikan
jamaah
gereja
dan
masjid;
tingkat
perceraian;
proporsi
penduduk di Perguruan
Tinggi.
Organisasi
Struktur; pola interaksi; Peranan;
klik
struktur
kekuasaan
; persahabatan;
produktivitas
administrasi;
tingkat
produksi; output pekerja.
Interaksi
Tipe
komunikasi
Peradaban
Sikap
interaksi; Jumlah konflik; kompetisi
atau kedekatan; identitas
keseringan
dan
kejarangan
partisipasi
interaksi.
Keyakinan
berbagai
aspirasi
mengenai
ersoalan;
Berdasarkan
tabel
perubahan
sosial
di
atas
menunjukkan bahwa selain perubahan sosial itu
terjadi
secara
vertikal,
namun
implikasi
dari
perubahan sosial vertikal itu mengubah semua aspek
dalam kehidupan manusia, masyarakat, dan dunia
serta semua kehidupan sosial mereka yang umumnya
terjadi tidak saja vertikal namun juga horizontal
bahkan membentuk pola perubahan lainnya, seperti
memutar (siklus), mengulang (repetition), memecah,
menyatu (diffusion), dsb.
masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial,
di mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau
dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola kehidupan,
budaya dan sistem sosial lama yang kemudian menyesuaikan diri atau
menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang
baru.
Perubahan sosial terjadi ketika ada kesediaan masyarakat untuk
meninggalkan unsur-unsur budaya dan sistem sosial lama dan mulai
beralih menggunakan unsur-unsur budaya dan sistem sosial yang baru.
Perubahan sosial dipandang sebagai konsep yang serba mencakup
seluruh kehidupan masyarakat baik pada tingkat individual, kelompok,
masyarakat, negara dan dunia yang mengalami perubahan.
1.
Perubahan Pola Pikir masyarakat
Perubahan pola pikir dan sikap masyarakat menyangkut persoalan
sosial dan budaya disekitarnya yang berakibar kepada pemetaan
pola-pola pikir baru oleh masyarakat sebagai sebuah sikap yang
modern.
2.
Perubahan Perilaku Masyarakat
Perubahan perilaku masyarakat menyangkut perubahan sistemsistem sosial, di mana masyarakat meninggalkan sistem sosial lama
dan menjalankan sistem sosial baru.
3.
Perubahan Budaya Materi
Perubahan budaya materi menyangkut perubahan artefak budaya
yang digunakan oleh masyarakat.
Postmodern
Modern
Transisi
Tradisional
Agrokultural
Primitif
Fase awal kehidupan masyarakat
Manusia hidup secara terisolir dan berpindah-pindah
disesuaikan dengan lingkungan alam dan sumber
makanan yang tersedia.
Manusia saat ini hidup dalam kelompok-kelompok kecil
(band) dan terpisah dengan kelompok manusia lainnya.
Ketika lingkungan alam mulai tidak lagi mampu memberi
dukungan
terhadap
manusia,
termasuk
juga
karena
populasi manusia mulai banyak, maka pilihan budayanya
adalah bercocok tanam si suatu tempat dan memanen
hasil
pertanian
itu
serta
berburu
untuk
memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Pada fase ini budaya berpindah-pindah masih tetap
digunakan walaupun pada skala waktu yang relatif lebih
lama.
Dijalani oleh masyarakat dengan hidup secara menetap di
suatu tempat yang dianggap strategis untuk penyediaan
berbagai kebutuhan hidup masyarakat, seperti dipinggir
sungai, di pantai, di dataran tinggi, di dataran rendah yang
datar, dsb.
Pada fase ini mulai dikenal kata „desa‟ di mana beberapa
band (kelompok kecil masyarakat) memilih menetap dan
saling berinteraksi satu dan lainnya sehingga menjadi
kelompok
besar
mengembangkan
dan
budaya
menjadi
dan
komunitas
tradisi
internal
membina hubungan dengan masyarakat disekitarnya.
desa,
serta
Kehidupan desa sudah sangat maju, isolasi kehidupan hampir tidak
ditemukan lagi dalam skala luas.
Transportasi sudah lancar walaupun untuk masyarakat desa tertentu
masih menjadi masalah.
Penggunaan media informasi sudah hampir merata.
Namun, secara geografis masyarakat transisi berada dipinggiran
kota serta hidup mereka masih secara tradisional, termasuk pola
pikir dan sistem sosial lama masih silih berganti dan mengalami
penyesuaian dengan hal-hal baru dan inovatif.
Umumnya
masyarakat
transisi
bersifat
mendua
atau
ambigu
terhadap sikap, pandangan, dan perilaku mereka sehari-hari.
Pola
pikir
masih
individualistis.
tradisional
tetapi
perilaku
sudah
terlihat
Peningkatan
kualitas
perubahan
sosial
yang
lebih
jelas
meninggalkan fase transisi.
Kehidupan masyarakat sudah kosmopolitan dengan kehidupan
individual yang sangat menonjol, profesionalisme di segala
bidang dan penghargaan terhadap profesi.
Sekurelisme menjadi sangat dominan dalam sistem religi dan
kontrol sosial masyarakat serta sistem kekerabatan mulai
diabaikan.
Anggota masyarakat hidup pada sistem yang sudah mekanik,
kaku dan hubungan-hubungan sosial ditentukan berdasarkan
kepentingan-kepentingan.
Masyarakat modern umumnya berpendidikan lebih tinggi
dari masyarakat transisi sehingga memiliki pengetahuan
yang lebih luas dan pola pikir yang lebih rasional dari
semua tahapan kehidupan masyarakay sebelumnya.
Secara
geografis,
masyarakat
modern
menempati
lingkungan perkotaan yang cenderung gersang dan jauh
dari situasi yang rindang, ditambah lagi karena kehidupan
mereka yang serba mekanik.
Memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kebutuhan
rekreasi di akhir minggu untuk rileks dan melepaskan
kepenatan.
Fase perkembangan masyarakat yang pertama-tama dikenal di
Amerika akhir tahun 1980-an di Indonesia dideteksi ada sejak tahun
1990-an.
Masyarakat postmodern sesungguhnya adalah masyarakat modern
yang secara finansial, pengetahuan, relasi dan semua prasyarat
sebagai masarakat modern sudah dilampauinya.
Masyarakat
postmodern
kelebihan-kelebihan
adalah
tertentu
masyarakat
dimana
modern
kelebihan
dengan
tersebut
menciptakan pola sikap dan perilaku serta pandangan-pandangan
mereka terhadap diri dan lingkungan sosial yang berbeda dengan
masyarakat modern atau masyarakat sebelum itu.
a.
Memiliki pola hidup nomaden, artinya kehidupan mereka
yang terus bergerak dari satu tempat ke tempat lain
menyebabkan orang sulit menemukan mereka.
b.
Secara sosiologis mereka berada pada titik nadir, antara
struktur dan agen, yaitu pada kondisi tertentu orang
postmodern patuh pada strukturnya, namun pada sisi
lain ia mengekspresikan dirinya sebagai agen yang
mereproduksi struktur atau paling tidak agen yang
terlepas dari strukturnya.
c.
Manusia
postmodern
lebih
suka
menghargai
privasi
dan
kegemaran mereka melebihi apa yang mereka anggap berharga
dalam hidup mereka, dengan demikian kegemaran mereka anehaneh dan unik.
d.
Kehidupan pribadi yang bebas menyebabkan mereka menjadi
sangat sekuler, memiliki pemahaman nilai-nilai sosial yang
subjektif dan liberal sehingga cenderung mobile pada seluruh
komunitas masyarakat dan agama serta pandangan politik
mereka.
e.
Pemahaman
orang-orang
post
modern
yang
bebas
pula
menyebabkan mereka cenderung melakukan gerakan back to
nature, back to village, banct to traditional atau bahkan back to
religi, namun karena pemahaman mereka yang luas tentang
persoalan kehidupan, maka “gerakan kembali” itu memiliki
perspektif yang berbeda.
Tingkat Analisis
Wakil Kawasan Studi
Wakil unit-unit Studi
Global
Organisasi Internasional, GNP, data perdagangan
ketimpangan
internasional
Peradaban
Lingkungan
hidup Inovasi ilmiah, kesenian
peradaban atau pola- dan inovasi lain, institusi
pola perubahan lain
sosial
Kebudayaan
Kebudayaan;
non materiil
Masyarakat
Sistem
stratifikasi; Pendapatan;
kekuatan
struktur,
demografi, dan
gengsi,
peran;
masalah sosial
tingkat migrasi, tingkat
pembunuhan, dll
Komunitas
Sistem
stratifikasi, Pendapatan;
kekuatan
struktur,
demografi, dan
gengsi,
peran;
masalah sosial
pertumbuhan penduduk,
tingkat pembunuhan, dll
materiil, Teknologi,
nilai-nilai
ideologi,
Tingkat Analisis
Wakil Kawasan Studi
Wakil unit-unit Studi
Institusi
Ekonomi; pemerintahan; Pendapatan
keluarga;
agama; perkawinan dan pola pemilihan umum;
keluarga; pendidikan
jamaah
gereja
dan
masjid;
tingkat
perceraian;
proporsi
penduduk di Perguruan
Tinggi.
Organisasi
Struktur; pola interaksi; Peranan;
klik
struktur
kekuasaan
; persahabatan;
produktivitas
administrasi;
tingkat
produksi; output pekerja.
Interaksi
Tipe
komunikasi
Peradaban
Sikap
interaksi; Jumlah konflik; kompetisi
atau kedekatan; identitas
keseringan
dan
kejarangan
partisipasi
interaksi.
Keyakinan
berbagai
aspirasi
mengenai
ersoalan;
Berdasarkan
tabel
perubahan
sosial
di
atas
menunjukkan bahwa selain perubahan sosial itu
terjadi
secara
vertikal,
namun
implikasi
dari
perubahan sosial vertikal itu mengubah semua aspek
dalam kehidupan manusia, masyarakat, dan dunia
serta semua kehidupan sosial mereka yang umumnya
terjadi tidak saja vertikal namun juga horizontal
bahkan membentuk pola perubahan lainnya, seperti
memutar (siklus), mengulang (repetition), memecah,
menyatu (diffusion), dsb.