RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016
RENCANA KERJA
PEMERINTAH DAERAH
(RKPD)
KOTA MATARAM
TAHUN 2016
2016
WALIKOTA MATARAM
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PERATURAN WALIKOTA MATARAM
NOMOR 9 TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KOTA MATARAM TAHUN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MATARAM,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan menggunakan bahan dari Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan rangkuman hasil Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) Kota Mataram Tahun 2015 yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah dan Provinsi; b. bahwa untuk mengarahkan pembangunan tahunan Kota Mataram, perlu rencana kerja sebagai pedoman dan arah kebijakan pembangunan Kota Mataram Tahun 2016;
c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana bahwa dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota Mataram tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016.
1. Mengingat : Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3531); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014; 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 32);
13. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018;
14. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);
15. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 3 Seri D), sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2013 Nomor 1 Seri D);
16. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 1 Seri E);
17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2009 Nomor 1 Seri E)
18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2011 Nomor 3 Seri E) 19. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2011 Nomor 2 Seri D). Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2013 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah Kota Mataram.
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA MATARAM TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2016
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Mataram.
2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Mataram.
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Walikota adalah Walikota Mataram.
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah satuan/unit kerja lingkup Pemerintah Daerah Kota Mataram.
7. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016 yang selanjutnya disingkat RKPD Tahun 2016 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari
2016 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
8. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah yang memuat prioritas pembangunan yang merupakan hasil Musyawarah
Pembangunan Bermitra Masyarakat Tahun 2015.
9. Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat selanjutnya disingkat MPBM adalah suatu pola musyawarah dalam pengelolaan pembangunan dengan menemukan masalah, penyebab masalah dan potensi untuk penanganannya dengan prinsip dasar partisipatif, transparan, akuntabilitas, responsif yang bermitra masyarakat, dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah.
10. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat RAPBD adalah rancangan keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
11. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selanjutnya disingkat RAPBN adalah rancangan keuangan tahunan pemerintah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan ditetapkan dengan undang-undang.
14. Plafon Anggaran adalah patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA SKPD
setelah disepakati Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
15. Pelaksanaan Anggaran SKPD yang
Dokumen selanjutnya disingkat DPA SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.16. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disingkat DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA, adalah suatu dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh menteri/pimpinan lembaga serta disahkan oleh Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dokumen pelaksanaan pendanaan kegiatan serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah.
17. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat LAKIP adalah merupakan bentuk laporan pertanggungjawaban dari satuan kerja perangkat daerah terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta realisasi rencana kerja selama 1 (satu) tahun.
BAB II PENYUSUNAN RKPD Pasal 2 (1) RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, kebijakan keuangan daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan pembangunan
(2)
RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
dengan sistematika sebagai berikut:BAB I PENDAHULUAN BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB VI PENUTUP Pasal 3 RKPD sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini digunakan sebagai: a. pedoman SKPD lingkup Pemerintah Kota Mataram dalammenyusun Rencana Kerja (RENJA)-SKPD Tahun 2016;
b.pedoman penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA)
APBD bagi SKPD lingkup Pemerintah Kota Mataram.Pasal 4 Dalam rangka penyusunan RAPBD Tahun 2016: a.
Pemerintah Daerah menggunakan RKPD Tahun 2016,
sebagai bahan pembahasan Kebijakan Umum, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara di DPRD; b.SKPD lingkup Pemerintah Kota Mataram menggunakan
RKPD Tahun 2016 sebagai bahan pembahasan RencanaKerja dan Anggaran dengan DPRD.
Pasal 5 Dalam hal RKPD Tahun 2016 sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 apabila terdapat perbedaan dengan hasil Kesepakatan
Bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD yangtertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun 2016
dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun
2016, maka Program dan Kegiatan menggunakan hasil
Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Daerah dengan
DPRD tentang KUA Tahun 2016 dan PPAS Tahun 2016.BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 6 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Mataram.
Ditetapkan di Mataram pada tanggal 6 April 2015
WALIKOTA MATARAM,
H. AHYAR ABDUH Diundangkan di Mataram pada tanggal 6 April 2015 SEKRETARIS DAERAH
KOTA MATARAM,
H. LALU MAKMUR SAID
Pemerintah Kota Mataram
BAB 1 PENDAHULUAN Menguraikan gambaran umum penyusunan RKPD yang meliputi latar belakang, dasar hukum
penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika dokumen serta maksud dan tujuan
penyusunan RKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.1.1. LATAR BELAKANG
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2016 menjadi pedoman transisi sebagai akibat telah berakhirnya pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015, dan belum tersusunnya RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021.
Pedoman masa transisi dimaksud bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD Kota Mataram ini berakhir dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil Pemilukada pada periode berikutnya.
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dinyatakan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Bagi daerah yang memiliki masa RPJMD yang telah berakhir, penyusunan dan penetapan RKPD Tahun 2016 agar berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok Tahun 2016 dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
RKPD mempunyai kedudukan, peran dan fungsi yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat:
a.
Secara substansial memuat arah kebijakan ekonomi dan keuangan daerah, rencana
program, kegiatan, prakiraan maju, dan SKPD penanggung jawab program/kegiatan yang wajib dilaksanakan pemerintahan daerah dalam 1 (satu) tahun;Pemerintah Kota Mataram b.
Sebagai normatif menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang akan diusulkan oleh kepala daerah untuk disepakati bersama dengan DPRD sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD); c.
Secara operasional memuat arahan untuk peningkatan kinerja pemerintahan di bidang pelayanan dan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan daerah yang menjadi tanggung jawab masing-masing Kepala SKPD dalam melaksanakan tugas fungsinya yang ditetapkan dalam Rencana Kerja SKPD;
d.
Secara faktual menjadi tolok ukur untuk menilai capaian kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah merealisasikan program dan kegiatan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Penyusunan RKPD Kota Mataram Tahun 2016 dilakukan melalui proses tahapan sesuai Pasal 101 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sebagai berikut: a.
Persiapan penyusunan RKPD meliputi tahapan-tahapan: Pembentukan Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2016 (berdasarkan Surat Keputusan Walikota Mataram Nomor 363/III/2015 tanggal
18 Maret 2015); orientasi mengenai RKPD, penyusunan agenda kerja, penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah; serta koordinasi forum perencana SKPD Kota Mataram (berdasarkan Surat Keputusan Walikota Mataram Nomor 87/I/2015 tanggal 29 Januari 2015); b. Perumusan rancangan awal RKPD Kota Mataram 2016, meliputi pengolahan data dan informasi; analisis gambaran umum dan kondisi daerah; analisis ekonomi dan keuangan daerah; evaluasi kinerja tahun lalu; penelaahan terhadap kebijakan pemerintah nasional/provinsi; c.
Penyusunan Rancangan RKPD, merupakan kelanjutan dari tahap penyusunan rancangan awal RKPD Tahun 2016 yang disempurnakan berdasarkan masukan dari Rancangan Renja SKPD Tahun 2016 dan melakukan sinergitas prioritas dan sasaran pembangunan nasional/provinsi.
d.
Pelaksanaan Musrenbang RKPD, Musrenbang RKPD di Kota Mataram dilakukan melalui pola yang bernama "Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM)" berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 27 Tahun 2001; merupakan suatu pola musyawarah dalam pengelolaan pembangunan dengan menemukan masalah, penyebab masalah dan potensi untuk penanganannya dengan prinsip dasar partisipatif, transparan, akuntabilitas, responsif yang bermitra masyarakat (tindakan bersama dengan masyarakat) dengan pelibatan berbagai perwakilan stakeholder pembangunan, antara lain delegasi DPRD, SKPD Pemerintah Provinsi NTB dan lingkup Pemerintah Kota Mataram, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda, akademisi, fasilitator pembangunan, pimpinan organisasi profesi, LSM, kepala lingkungan kader
Pemerintah Kota Mataram Posyandu, dan pemangku kepentingan lainnya, dengan tetap memperhatikan persentase keterwakilan gender. Pelaksanaan MPBM meliputi tahapan-tahapan:
MPBM Tingkat Kelurahan dilaksanakan pada tanggal 7 s/d 18 Februari 2015, proses pelaksanaannya difasilitasi oleh Tim Fasilitator Pembangunan Kelurahan. MPBM Tingkat Kecamatan dilaksanakan pada 21 s/d 28 Februari 2015, proses pelaksanaannya difasilitasi oleh Tim Fasilitator Pembangunan Kecamatan. MPBM Tingkat Kota Mataram Tahun 2015 dalam rangka penyusunan RKPD Kota Mataram Tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 10 - 11 Maret 2015.
SKPD pelaksana MPBM Perencanaan Tingkat Kelurahan dan Kecamatan adalah Kecamatan se-Kota Mataram didampingi oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mataram; dan pelaksana MPBM Tingkat Kota adalah Bappeda Kota Mataram.
Forum Gabungan SKPD, adalah wadah pembahasan Renja SKPD untuk penyelarasan program dan kegiatan sesuai tupoksi SKPD berdasarkan usulan hasil MPBM Kecamatan serta penajaman indikator dan target kinerja program dan kegiatan. Berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, penyelenggaraan Forum SKPD dapat dilaksanakan dengan menggabungkan beberapa SKPD sekaligus dengan mempertimbangkan tingkat urgensi, efisiensi dan efektifitas, sehingga pelaksanaan Forum SKPD di Kota Mataram dibagi dalam tiga forum sesuai dengan Tiga Program Unggulan Pemerintah Kota Mataram, yaitu: 1) Forum Gabungan Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), dilaksanakan oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram; 2)
Forum Gabungan Bidang Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram; dan
3) Forum Gabungan Bidang Sarana dan Prasarana (SARPRAS) dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram.
Penetapan SKPD penyelenggara Forum Gabungan SKPD Kota Mataram sesuai Surat Keputusan Walikota Mataram Nomor 63/I/2015 tanggal 22 Januari 2015 dan pelaksanaannya pada tanggal 3 s/d 4 Maret 2015.
e.
Perumusan rancangan akhir RKPD, merupakan tahap finalisasi RKPD Kota Mataram 2016 oleh Tim Koordinasi Penyusunan RKPD 2016 dan TAPD Pemerintah Kota Mataram dengan melibatkan Tim Pengkaji Kebijakan Publik Pemerintah Kota Mataram.
f.
Penetapan RKPD, RKPD Kota Mataram Tahun 2016 ditetapkan dengan Peraturan Walikota Kota Mataram Nomor 9 Tahun 2015 sesuai berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 bahwa RKPD ditetapkan paling lambat pada minggu keempat bulan Mei Tahun 2015.
Pemerintah Kota Mataram Adapun prinsip penyusunan RKPD Kota Mataram 2016 adalah sebagai berikut: a.
Proses perencanaan, dilakukan melalui proses bottom up dan top down planning dengan keterpaduan pendekatan participatory dan komprehensif, serta dilaksanakan melalui empat jalur strategi yaitu: pro-growth, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah; pro job, yang dapat memperluas kesempatan kerja; pro-poor, yang memihak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat miskin; serta pro-environment/pro-green economy, dengan tetap memperhatikan keberlanjutan fungsi dan kelestarian lingkungan hidup.
b.
Program dan kegiatan pembangunan direncanakan dengan memperhatikan usulan masyarakat pada MPBM, prioritas dan sinergitas pembangunan Pusat, Provinsi dan Kota, didasarkan permasalahan pembangunan daerah yang dihadapi. Prioritas pembangunan juga difokuskan pada upaya penyelesaian masalah mendesak dan berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan rakyat serta didukung oleh upaya-upaya untuk menciptakan keadaan Kota Mataram yang kondusif.
c.
Kemampuan fiskal daerah, berpengaruh dalam penyusunan program prioritas pembangunan yang dituangkan dalam RPKD 2016.
1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Dasar hukum penyusunan RKPD Kota Mataram Tahun 2016, sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Mataram (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3531); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5049); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4124);
Pemerintah Kota Mataram 8.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4598); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4693); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2016; 15. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2008 tentang Kebijakan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016; 21. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018;
Pemerintah Kota Mataram 22.
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029; 23. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram; 24. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025; 25. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013; 26. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah; 27. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram 2011-2031; 28. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa umum;
29. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan
Tertentu; 30. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 16 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha.
1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
Dalam sistem negara kesatuan, perencanaan pembangunan daerah merupakan
bagian integral dari perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah harus mengacu sekaligus merupakan penjabaran dari rencana pembangunan nasional. Oleh karena itu dokumen-dokumen perencanaan baik yang bersifat jangka panjang, menengah maupun tahunan harus selaras dan sejalan satu sama lain.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) diterjemahkan di daerah melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Kedua dokumen tersebut menjadi dasar penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah di masing-masing tingkatan, selanjutnya RPJMN maupun RPJMD menjadi acuan bagi Kementerian/Lembaga di tingkat pusat dalam menyusun RENSTRA K/L dan menjadi acuan SKPD di Kota Mataram untuk menyusun RENSTRA SKPD. Rencana lima tahunan diterjemahkan ke dalam rencana tahunan berupa RKP di tingkat nasional dan RKPD Kota Mataram di tingkat Kota Mataram.
Sebagai dokumen resmi pemerintah daerah, RKPD disusun berdasarkan Renja SKPD yang mengacu pada Renstra SKPD yang mana dokumen ini mempunyai kedudukan strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan jangka menengah yang bersifat taktis strategis dengan perencanaan penganggaran tahunan daerah yang bersifat teknis operasional. Sebagai rencana pembangunan tahunan, RKPD merupakan pedoman dalam penyusunan KUA, PPAS dan RAPBD. Lebih jelas lihat Gambar 1.
Pemerintah Kota Mataram Gambar 1
Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pusat dan Daerah
Sumber: Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Berdasarkan uraian diatas, maka RKPD Kota Mataram Tahun 2016 disusun mengacu kepada RPJPD Kota Mataram Tahun 2005-2025, karena RPJMD Kota
Mataram Tahun 2011-2015 yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi, program Kepala Daerah terpilih telah berakhir. Selain itu, memperhatikan RPJMN 2015-2019, RKP Tahun 2016, RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat 2013-2018 dan RKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016. Selanjutnya RKPD Kota Mataram 2016 dijadikan pedoman bagi penyusunan RAPBD Kota Mataram TA. 2016.
1.4. SISTEMATIKA DOKUMEN
Sistematika RKPD Kota Mataram Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan Memuat latar belakang, dasar hokum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika dokumen RKPD, maksud dan tujuan. BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan. Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi, demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan.
Pemerintah Kota Mataram
BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Memuat penjelasan tentang kondisi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber- sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
BAB IV Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Daerah Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak di tingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.
BAB V Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah. BAB VI Penutup
1.5. MAKSUD DAN TUJUAN
RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rancangan kerja, pendanaan dan prakiraan maju adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun yang disusun dengan maksud untuk memberikan Arah, Kebijakan Umum dan Prioritas Pembangunan Daerah.
RKPD juga sebagai landasan dan pedoman kebijakan operasional bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Mataram dalam menyusun Rencana Kerja berdasarkan program dan kegiatan, serta Rencana Kerja Anggaran sesuai dengan peran, tugas dan fungsi masing-masing SKPD; dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki guna peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta memberikan arahan perencanaan pembangunan Kota Mataram Tahun 2016.
Tujuan dari penyusunan RKPD adalah untuk mewujudkan keterpaduan perencanaan pembangunan tahunan secara efektif dan efisien guna mempertajam prioritas pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhan yang dapat mengatasi permasalahan, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan dapat mencapai hasil yang optimal, melalui: a.
Penetapan prioritas dan sasaran pembangunan daerah; b. Perumusan rencana program dan kegiatan strategis pembangunan daerah; c. Penetapan target indikator kinerja dan pagu anggaran indikatif per kegiatan.
Pemerintah Kota Mataram
BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu (Tahun 2014) dan permasalahan pembangunan daerah .
2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Gambaran Umum Kondisi Daerah menjelaskan tentang kondisi daerah mencakup Aspek Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek
Pelayanan, dan Aspek Daya Saing dengan indikator makro, sebagai berikut:
INDIKATOR MAKRO Karakteristik Lokasi dan Wilayah Potensi Pengembangan Wilayah
ASPEK GEOGRAFI DAN
Wilayah Rawan Bencana
DEMOGRAFI
Demografi Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan
ASPEK KESEJAHTERAAN
Ekonomi
MASAYARAKAT
Fokus Kesejahteraan Sosial Fokus Seni Budaya dan Olahraga
ASPEK PELAYANAN UMUM
Fokus Layanan Urusan Wajib Fokus Layanan Urusan Pilihan Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
ASPEK DAYA SAING
Fokus Iklim Berinvestasi Fokus Sumber Daya Manusia Pemerintah Kota Mataram
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah a. Luas dan Wilayah Administrasi
Kota Mataram adalah salah satu dari 10 (sepuluh) bagian wilayah kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan terletak di Pulau Lombok,
2
dengan luas wilayah 61,30 Km (6.130 Ha). Luas wilayah Kota Mataram 0,30
2
persen dari luas Provinsi Nusa Tenggara Barat (20.153,15 Km ), menjadikan Kota Mataram sebagai kota terkecil dari kabupaten/kota yang ada. Adapun luas wilayah Kota Mataram dirinci menurut kecamatan dan kelurahan dapat dilihat pada berikut
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kota Mataram menurut Kecamatan dan Kelurahan Luas No. Kecamatan Kelurahan (Ha) Kecamatan Ampenan 5.69%
1. Kecamatan Ampenan
Ampenan Selatan
83,92 6.08% Ampenan Selatan
7.82% Ampenan Tengah 8.64% 4.37%
Ampenan 59,00 Ampenan Utara
Tengah
Banjar 8.94%
Ampenan Utara 249,36
Bintaro
Banjar 41,37
26.36%
Bintaro 81,77 Dayan Peken
16.99%
Dayan Peken 53,87
Kebon Sari 8.87%
Kebon Sari 57,52
Pejarakan Karya
Pejarakan Karya 73,94
6.24% Pajeruk
Pajeruk 84,54
Taman Sari
Taman Sari 160,71
Luas Kecamatan Ampenan 945,29 Luas No. Kecamatan Kelurahan (Ha)
2. Kecamatan Cakranegara 51,34 Kecamatan Cakranegara
Cakranegara Barat
Cakranegara Barat 5.31% 21.92%
Cilinaya 128,94
Cilinaya
Sapta Marga 85,72
Sapta Marga 6.37% 13.33%
Cakra Timur 67,03
Cakra Timur
Mayura 101,97
Mayura 8.86% 13.38%
Cakra Selatan 73,24
Cakra Selatan
Cakra Selatan
Cakra Selatan Baru
55,76
6.93%
Baru
5.77% Cakra Utara 10.54% 7.57%
Cakra Utara 129,43
Karang Taliwang
Karang Taliwang 61,59
Sayangsayang
Sayangsayang 212,00
Luas Kecamatan Cakranegara 967,02
Pemerintah Kota Mataram
67,81 Tanjung Karang 257,01 Karang Pule 106,75 Jempong Baru 465,25
45.08% Kecamatan Sekarbela
13.10% 6.57% 24.90% 10.34%
Selagalas Bertais Mandalika Babakan Turida Dasan Cermen Abian Tubuh Baru
15.32% 6.20% Kecamatan Sandubaya
10.03% 9.74% 10.62% 19.13%
Kecamatan Mataram Pejanggik Mataram Timur Pagesangan Pagesangan Barat Pagesangan Timur Pagutan Barat Pagutan Pagutan Timur Punia 28.97%
17.31% 8.46% 8.13%
18.17% 6.99% 10.23% 9.62%
Luas Kecamatan Sekarbela 964,19 9.61% 11.47%
Kekalik Jaya 135,18 Tanjung Karang Permai
No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)
5. Kecamatan Sekarbela
Luas Kecamatan Sandubaya 1.032,00 No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)
63,95
Selagalas 299,00 Bertais 103,50 Mandalika 100,48 Babakan 109,56 Turida 197,44 Dasan Cermen 158,07 Abian Tubuh Baru
4. Kecamatan Sandubaya
Luas Kecamatan Mataram 1.076,53 No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)
110,12 Pagutan Barat 103,58 Pagutan 186,39 Pagutan Timur 91,03 Punia 87,53
75,28 Pagesangan Timur
Pejanggik 103,49 Mataram Timur 123,51 Pagesangan 195,60 Pagesangan Barat
3. Kecamatan Mataram
Kekalik Jaya Tanjung Karang Permai Tanjung Karang Karang Pule Jempong Baru Pemerintah Kota Mataram
No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)
6. Kecamatan Selaparang
Rembiga 315,00 Karang Baru 237,00 Monjok Timur 36,88 Monjok 134,70 Monjok Barat 50,42 Mataram Barat 68,64 Gomong 38,84 Dasan Agung 79,25 Dasan Agung Baru
115,75
Luas Kecamatan Selaparang 1.076,48 Luas Kota Mataram 6.130,03
Rembiga Karang Baru Monjok Timur Monjok Monjok Barat Mataram Barat Gomong Dasan Agung Dasan Agung Baru Ampenan
10.75% Kecamatan Selaparang
4.68% 6.38% 3.61% 7.36%
29.26% 22.02% 3.43% 12.51%
KOTA MATARAM
10 55 9,46 15,43 Sekarbela 5 34 10,32 16,84 Mataram 9 55 10,76 17,55 Selaparang 9 61 10,77 17,57 Cakranegara
(%) Ampenan
Jumlah 50 321 61,30 100,00
Sumber: BPS Kota Mataram
Jumlah
Lingkungan
Luas Wilayah (Km 2 ) Persentase
Jumlah Kelurahan dan Lingkungan Menurut Kecamatan
serta Luas Wilayah di Kota Mataram Tahun 2014 Kecamatan Jumlah KelurahanTabel 2.2
Secara administrasi Kota Mataram terbagi dalam 6 wilayah Kecamatan, 50 Kelurahan dan 321 lingkungan. Kecamatan Cakranegara memiliki jumlah wilayah kelurahan dan lingkungan terbanyak yaitu 10 Kelurahan dan 72 lingkungan sedangkan Kecamatan Sekarbela memiliki jumlah wilayah kelurahan dan lingkungan terkecil yaitu 5 Kelurahan dan 34 lingkungan, sebagaimana tabel dan berikut :
15.43% Sekarbela 16.84% Mataram
17.55% Selaparang 17.57%
Cakranegara 15,77%
Sandubaya 16.84%
10 72 9,67 15,77 Sandubaya 7 44 10,32 16,84 Pemerintah Kota Mataram b.
Letak dan Batas Wilayah o
Secara astronomis Kota Mataram terletak pada posisi antara 08 33’ dan
o o o
08 38’ Lintang Selatan dan antara 116 04’ dan 116 10’ Bujur Timur, dengan panjang garis pantai 9 km dengan batas wilayah yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat : Selat Lombok Bagian Barat Kota Mataram
Gambar 2.1. Letak Geografis Kota Mataram di Provinsi NTB c.Topografi
Bentuk topografi wilayah Kota Mataram bervariasi dari datar sampai agak curam dengan klasifikasi sebagai berikut: Lereng 0 –2%, bentuk wilayah datar, seluas 4.652,057 Ha (75,9 %). Lereng 2 –8%, bentuk wilayah agak landai, seluas 1.299,147 Ha (21,20%). Lereng 8-15%,bentuk wilayah bergelombang, seluas 174,283 Ha (2,84 %). Lereng 15-25%, bentuk wilayah curam, seluas 4,568 Ha (0,07%). Kondisi tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Mataram adalah hamparan datar. Ketinggian tanah bervariasi yaitu Kecamatan Cakranegara mencapai 25 meter, Kecamatan Mataram 15 meter dan Kecamatan Ampenan 5 meter dari permukaan laut termasuk daerah pantai.
d. Geologi dan Jenis Tanah
Satuan batuan yang tersingkap di Kota Mataram terdiri dari batuan gunung api, batuan sedimen, serta batuan terobosan yang umurnya berkisar dari jaman tersier sampai kuarter. Formasi bantuan yang terbentuk adalah Formasi Pemerintah Kota Mataram Kalipalung (TQp) yang mempunyai anggota Selayar (TQs), Formasi Kalibalak (TQb), dan Formasi Lekopiko (Qvl) dengan jenis batuan sebagai berikut: Formasi Kalipalung : Breksi gampingan dan lava.
: Batu pasir tuffan dan batu lempung tuffan dengan Anggota Selayar sisipan tipis karbon.
Formasi Kalibabak : Breksi dan lava.
: Tuff berbatu apung, breksi lahar, dan lava. Formasi Lekopiko Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, dan pecahan koral tersebar hampir di seluruh Kota Mataram, khususnya di daerah muara sungai. Kota termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat. Busur tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan melengkung mengitari Laut Banda. Kota Mataram sendiri tidak memiliki daerah pegunungan dengan timbulan kasar.
e. Hidrologi
Kota Mataram memiliki potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat di beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan Rembiga (Kecamatan Selaparang), Kelurahan Sayangsayang (Kecamatan Cakranegara), dan Kecamatan Mataram memiliki kedalaman akuifer 5-7 m. Sedangkan Kelurahan Monjok dan Kelurahan Dasan Agung bagian utara (Kecamatan Selaparang) memiliki kedalaman air tanah hingga 15 m. Di samping potensi akuifer, Kota Mataram masih dapat mensuplai kebutuhan air bersih yang berasal dari mata air Sarasuta, Ranget, dan Saraswata di Kecamatan Narmada (Kabupaten Lombok barat).
Titik-titik mata air tersebar di Kelurahan Pejeruk, Karang Baru, Sayangsayang, Cakranegara Utara, Dasan Cermen, Babakan, Mandalika, dan Pagesangan Tengah. Kota Mataram dialiri empat sungai besar yang berfungsi sebagai drainase alam, yaitu Sungai Jangkok (86 km dengan luas 1.712,12 Ha), Sungai Ancar (21 km dengan luas 858,47 Ha), Sungai Brenyok (42 km dengan luas 2.277,55 Ha), dan Sungai Midang (26 km dengan luas 562,47 Ha). Hulu sungai-sungai tersebut berada di sekitar lereng Gunung Rinjani dan bermuara di Selat Lombok.
f. Klimatologi
Menurut Stasiun Klimatologi I Mataram, suhu udara rata-rata di Mataram berkisar antara 21,03°C sampai dengan 26,62°C. Untuk kelembaban udara rata- rata bervariasi, dari 77% sampai dengan 87%. Curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Januari sebesar 424 mm dan hari hujan terbanyak tercatat pada bulan Januari sebesar 29 hari. Pemerintah Kota Mataram g.
Penggunaan lahan
Pola guna lahan di Kota Mataram dalam kurun waktu 10 tahun terakhir cenderung berkembang secara linier, konsentrik, dan parsial. Perkembangan pola linear terjadi karena tata guna lahan mengikuti pola jaringan jalan yang ada, seperti pada koridor utama Kota Mataram di Jalan Yos Sudarso
- – Jalan Langko – Jalan Pejanggik – Jalan Selaparang – Jalan Sandubaya (Ampenan-Mataram-
Cakranegara). Perkembangan guna lahan secara konsentrik ditunjang pola jaringan jalan yang berbentuk grid (mengelompok) seperti yang tersebar di Kawasan Cakranegara dan sekitarnya.