PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI
PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT
SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH
SUCI PRASTIWI
F11112052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI
PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT
SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK
Suci Prastiwi, Sukamto, Henny Sanulita
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Email : Suciprastiwi74@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil menyimak informasi
siswa dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT. Penelitian ini
dilatarbelakangi rendahnya keterampilan siswa SMA Negeri 10 Pontianak dalam
menyimak. Nilai yang diperoleh siswa tidak mencapai KKM 75 yang ditetapkan
oleh pihak sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dan bentuk penelitiannya adalah kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah
guru, siswa kelas XC dan dokumen. Data dalam penelitian ini adalah RPP, hasil
observasi dan hasil belajar menyimak informasi. Teknik yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah teknik pengukuran, observasi dan studi dokumenter. Nilai
rata-rata hasil belajar siswa sebelum melakukan PTK dengan rata-rata 65,83.
Kemudian, pada siklus I dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT
mengalami peningkatan dengan rata-rata 74,16. Selanjutnya, nilai pada siklus II
meningkat lagi dengan rata-rata 80,83. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
terjadi peningkatan pada nilai siswa dalam menyimak setelelah menggunakan
pendekatan kooperatif tipe NHT.
Kata kunci: keterampilan menyimak, pendekatan kooperatif, NHT.
Abstrac: This study to aims to improve the skill of listening information using
method of NHT in class XC SMA Negeri 10 Pontianak in learning 2015/2016.
The main purpose of this research is due to lack of students’ ability of SMA

Negeri 10 Pontianak in listening. Students’ score obtained does not reach KKM
75 which is by the school. The method that was used in this research is
descriptive method and form of research is qualitative. This source of research
data are teacher, student of Grade XC and document. The data in this research are
RPP, observation of listening information.The technique used in this research is
measurement technique, observation and documentary study. The average score of
students’ learning outcome before PTK with average 65,83, then on cycle I with
using cooperative approach Tipe NHT has increase average 74,16. Next on cycle
II has more increased average 80,83. Based on the data, there was an increased
after using cooperative approach Tipe NHT.
Key words : ability of listening, cooperative approach, NHT

K

eterampilan menyimak dibedakan dari mendengar dan mendengarkan,
mendengar yaitu mencakup bunyi melalui alat indra tanpa unsur
kesengajaan, sedangkan mendengarkan adalah mencakup bunyi melalui alat indra
dengan perhatian penuh karena ada unsur suatu kesengajaan. Pada hakikatnya
menyimak adalah mendengarkan memahami bahan atau materi simakan, karena
itu dapat dikatakankan bahwa tujuan utama dari menyimak adalah menangkap dan

memahamai pesan, ide, atau gagasan yang terkandung dalam bahan atau materi
simakan.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 10 Pontianak Kelas XC dengan
alasan karena di SMA Negeri 10 Pontianak belum pernah dilaksanakan penelitian
mengenai keterampilan menyimak. Selain itu Berdasarkan hasil pengamatan
selama mengajar dan diskusi yang dilakukan peneliti dengan guru bahasa
Indonesia kelas X yaitu Ibu Dra. Anna Yuniarti, menunjukkan tingkat aktivitas
belajar siswa masih rendah. Faktor penghambat dalam kegiatan menyimak masih
sering dialami siswa, khususnya siswa kelas X di SMA Negeri 10 Pontianak.
Kesulitan pokok yang dihadapi siswa khususnya kelas XC dalam kegiatan
menyimak adalah menghubungkan berbagai ide yang didengar untuk membangun
suatu pemahaman. Siswa seringkali mengalami kesulitan yang berkaitan dengan
kemampuan berpikir, khususnya menarik simpulan dari apa yang telah
disimaknya. Akibatnya siswa pasif, kurang aktif dalam bertanya maupun
menjawab pertanyaan dalam proses belajar mengajar. Kelas XC memiliki rata-rata
sebsesar 65,83. KKM yang ditetapkan pihak sekolah dalam aspek menyimak yaitu
75,00. Sehingga, peneliti dan guru menetapkan kelas XC sebagai objek penelitian,
guna untuk memperbaiki pembelajarab menyimak siswa.
Berdasarkan data yang diperoleh maka perlu diadakannya pembenahan
dalam pengelolaan dan proses pembelajaran pada siswa. Peneliti menawarkan

metode yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti
menggunakan metode Numbered Head Together (yang selanjutnya ditulis NHT)
sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyimak siswa. Metode kooperatif
tipe NHT adalah model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa sebagai
objek utama dalam pembelajaran. Setiap siswa akan diberikan nomor kemudian
secara acak guru akan memanggil nomor siswa untuk menjawab pertanyaan.
Siswa yang nomornya dipanggil harus siap mengemukakan gagasannya. Dengan
demikian siswa diharapkan menjadi lebih aktif, menguasai keterampilan
menyimak serta menyampaikan gagasannya dalam proses belajar mengajar.
Informasi merupakan kabar atau berita yang berisi suatu peristiwa atau
kejadian. Informasi sangat penting bagi setiap orang. Melalui informasi tersebut,
akan diperoleh berbagai pengetahuan, wawasan, dan tampak kreatifitas,
Darmawati (2015:18). Setiap hari orang akan mendengarkan informasi dari
berbagai sumber, misalnya berita di televisi atau radio. Informasi juga dibaca
melalui surat kabar atau internet. Maka dari itu sumber informasi terdapat dua
macam, yaitu melalui tuturan langsung dan tuturan tidak langsung. Menyimak
informasi adalah kegiatan mendengarkan dengan bersungguh-sungguh sebuah
informasi dari berbagai sumber, baik melalui sumber tuturan langsung dan tidak
langsung. Melalui kemampuan mendengarkan informasi dari tuturan langsung dan
tidak langsung, seseorang akan dapat terbiasa mengambil manfaat dari informasi


yang telah didapat. Djiwandono, (2010:114) mengungkapkan sasaran utama tes
kemampuan menyimak adalah kemampuan peserta tes untuk memahami isi
wacana yang dikomunikasikan secara lisan langsung oleh pembicara atau sekadar
rekaman laudio atau radio. Pada tes menyimak wacana yang harus dipahami yaitu
wacana lisan yang didengar langsung atau lewat rekaman.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan
siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan
dalam pembelajaran kooperatif proses pelaksanaan pembelajarannya tidak hanya
belajar dari guru kepada siswa, siswa dapat saling mebejarkan siswa lainnya.
Pembelajaran oleh rekan sebagai dirasa lebih efektif dari pada pembelajaran oleh
guru. Numbered Head Together adalah suatu pendekatan yang dikembangkan
oleh Spencer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah
materi yang tercakup dalam suatu pelajaran, dan mengecek pemaham mereka
terhadap pelajaran tesebut. Sebagai pengganti langkah mengajukan pertanyaan
kepada seluruh kelas, (Majid, 2013:192).
Pada dasarnya NHT merupakan varian dari diskusi kelompok. Huda, (2013:
203) mengungkapkan bahwa metode NHT ini cocok untuk memastikan
akuntabilitas individu dalam diskusi kelompok. Tujuan dari NHT adalah memberi
kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan

jawaban yang paling tepat. Selain untuk meningkatkan kerja sama siswa, NHT
juga bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Dalam hal
ini, guru akan membuat langkah-langkah dalam pembelajaran NHT. Langkah
tersebut yaitu persiapan, pembentukan kelompok, mengajukan pertanyaan,
berfikir bersama, menjawab, memberikan kesimpulan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah umum dalam penelitian
ini adalah “bagaimanakah peningkatan kemampuan menyimak informasi dengan
pendekatan kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XC SMA Negeri 10 Pontianak
tahun pelajaran 2015/2016?” Adapun submasalah dari penelitian ini adalah
sebagai berikut. (1) Bagaimanakah peningkatan kemampuan mengidentifikasi isi
dalam informasi. (2) Bagaimanakah peningkatan kemampuan mengidentifikasi
pelaku dalam informasi. (3) Bagaimanakah peningkatan kemampuan
mengidentifikasi waktu dan tempat dalam informasi. (4) Bagaimanakah
peningkatan kemampuan menyimpulkan isi dalam informasi dengan pendekatan
kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XC SMA Negeri 10 Pontianak tahun
pelajaran 2015/2016 ?
Sejalan dengan penulisan di atas maka tujuan umum dalam penulisan ini
adalah mengetahui peningkatan hasil penerapan model kooperatif tipe NHT pada
siswa kelas XC SMAN 10 Pontianak tahun ajaran 2015/2016, sedangkan tujuan
khusus dalam penelitian ini untuk mengetahui (1) Pendeskripsian peningkatan

kemampuan mengidentifikasi isi dalam informasi. (2) Pendeskripsian peningkatan
kemampuan mengidentifikasi pelaku dalam informasi. (3) Pendeskripsian
peningkatan kemampuan mengidentifikasi waktu dan tempat dalam informasi. (4)
Pendeskripsian peningkatan kemampuan menyimpulkan isi dalam informasi
dengan pendekatan kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XC SMA Negeri 10
Pontianak tahun pelajaran 2015/2016.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deksriptif. Alasan
digunakannya metode deskriptif dalam penelitian ini karena metode deskriptif
dapat mengungkapkan permasalahan secara objektif berdasarkan fakta yang
sebenarnya. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk menguraikan,
menganalisis, dan menginterpretasikan data hasil kinerja siswa sehingga dapat
menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang peningkatan keterampilan
menyimak informasi melalui tuturan dengan pendekatan kooperatif tipe NHT
pada siswa kelas XC tahun ajaran 2015/2016.
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Penelitian kualitatif dalam pengumpulan datanya secara fundamental sangat
bergantung pada proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti itu sendiri.
Berikut beberapa pendapat ahli tentang penelitian kualitatif. Metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi, Sugiyono (2012: 1).
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur tindakan
kelas atau yang lebih dikenal dengan PTK. Iskandar (2011:48) mengemukakan
bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) dimulai dari siklus pertama yang terdiri
dari empat kegiatan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Setelah siklus pertama sudah
dilaksanakan kemudian guru/dosen (peneliti, tim peneliti) bisa menentukan
rancangan tindakan berikut pada siklus selanjutnya yaitu siklus kedua.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru, siswa dan dokumen. Guru yang
menjadi sumber dalam penelitian ini adalah Dra. Anna Yuniarti selaku guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa yang menjadi sumber dalam penelitian ini
adalah kelas XC SMA Negeri 10 Pontianak. Siswa diperlukan untuk mendapatkan
data tentang aktivitas dan hasil belajar siswa dalam keterampilan menyimak
informasi dengan pendekatan kooperatif tipe NHT. Dokumen yang terdapat dalam
sumber data yaitu berkenaan dengan RPP yang dibuat oleh guru.
Data dalam penelitian ini, yaitu; (1) RPP yang dibuat guru dan peneliti

secara kolaborasi yang mencakup perencanaan, pelaksanaan serta hasil
pengamatan dan pembelajaran keterampilan menyimak informasi dengan
pendekatan kooperatif tipe NHT siswa kelas XC SMA negeri 10 Pontianak. (2)
Hasil observasi tentang pelaksanaan pembelajaran oleh kolaborator. (3) Hasil
belajar.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu; (1) Teknik pengukuran
dalam penelitian ini dilaksanakan guru dan dilakukan oleh siswa. Teknik ini
dilaksanakan pada 25 April 2016 yang merupakan pertemuan ke-2 pada siklus I.
Kemudian, teknik pengukuran selanjutnya juga dilaksanakan pada 4 Mei 2016
yang merupakan pertemuan ke-2 pada siklus II. (2) Observasi, dilaksanakan pada
saat pembelajaran berlangsung untuk mengetahui proses dalam pembelajaran.
Observasi dilakukan dari tanggal 20 April 2016 sampai 4 Mei 2016. Proses ini
dilihat dari observasi efektif, kognitif dan psikomotor untuk mengetahui

kemampuan guru, siswa dan proses dalam melaksanakan pembelajaran. (3) Studi
Dokumenter (documentary study) dilakukan dari tanggal 20 April sampai 4 Mei
2016. Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik. Pada teknik ini peneliti menggunakan dokumentasi
pada saat pengambilan gambar disetiap kegiatan pembelajaran pada siklus I dan

Siklus II.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, (1) Tes,
tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar kerja siswa. Instrumen
yang diberikan perintah kepada siswa untuk menyimak informasi dan
mengerjakan lembar kerja siswa yang meliputi deskripsi pokok-pokok informasi
dan menyimpulkan isi informasi. (2) Pedoman observasi, digunakan peneliti
untuk menentukan dari awal perencanaan hingga kegiatan akhir. Pedoman
observasi membantu peneliti dalam setiap proses penelitian. Pedoman observasi
membantu dalam proses belajar mengajar dari kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup pada tiap siklusnya. (3) Kamera, diperlukan peneliti untuk
mendokumentasikan proses kegiatan siklus I dan II.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menganalisis dua data yang
dikumpulkan penulis, Dalam penelitian ini, ada dua data yang dikumpulkan oleh
peneliti yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif didapat dari hasil
observasi dan dokumentasi, sedangkan data kuantitatif didapatkan dari hasil tes
menyimak informasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Data kuantitatif dapat dianalisis dengan
mencari nilai rata-rata dan persentase keberhasilan siswa. Nilai rata-rata siswa
tersebut kemudian diklasifikasikan dalam kategori sangat baik, baik, cukup,
kurang, dan sangat kurang. Hasil perhitungan nilai kemampuan menyimak

informasi dengan pendekatan kooperatif tipe NHT dari masing-masing siklus
diperbandingkan. Ada pun data penelitian yang terkumpul dari hasil tes, dan
observasi, serta wawancara yang dilakukan secara spontan oleh peneliti dalam
kegiatan refleksi dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut.(1)
Menganalisis perencanaan pembelajaran, yaitu pengelompokkan kegiatan
pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir sesuai
dengan perencanaan pembelajaran pada setiap siklus. (2) Menganalisis
pelaksanaan pembelajaran, yaitu analisis terlaksana atau tidak terlaksananya setiap
kegiatan yang telah direncanakan pada setiap siklus. (3)Data yang diperoleh dari
hasil observasi diperiksa dan dikelompokkan berdasarkan permasalahan penelitian
yang dilakukan. (4)Menganalisis hasil belajar siswa yang diperoleh dari setiap
siklus. (5)Mengadakan refleksi dengan mengevaluasi pembelajaran yang telah
dilakukan dalam setiap siklus. (6)Peneliti bersama guru merencanakan kembali
tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil tes yang dilakukan pada tindakan siklus I dan siklus II adalah hasil
tes keterampilan menyimak informasi setelah terlaksananya pembelajaran dengan
pendekatan kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XC. Hasil dari proses juga

diperoleh dari data observasi berdasarkan aktifitas siswa. Penelitian ini dilakukan
dalam dua siklus seperti penjelasan berikut ini.
Hasil Penelitian Siklus I
Perencanaan pada siklus I ini dilaksanakan pada 18 April 2016 pada tahap
perencanaan ini, peneliti melakukan diskusi dengan guru bidang studi Bahasa
Indonesia mengenai pembelajaran menyimak informasi dengan pendekatan
kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XC. Siklus I dilaksanakan dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada 20 April 2016 pukul 07.00 –
08.40, dan pada tanggal 25 April 2016 pukul 10.15 – 11.45. pelaksanaan
pembelajaran siklus I ini dilaksanakan selama 2 x 45 menit dalam setiap
pertemuandengan pokok bahasan menyimak informasi dengan tuturan tidak
langsung. Pelaksanaan siklus I meliputi tiga tahap sabagai berikut.
Tabel 1 Proses Pembelajaran Siklus II
No
1
2

Proses
Pendahuluan
Inti
a.
b.
c.

d.
e.

3

Penutup

Aspek yang dinilai
Apersepsi dan Motivasi
Eksplorasi
Penguasaan materi pembelajaran
menyimak informasi
Elaborasi
Melaksanakan pembelajaran
menyimak informasi dengan
pendekatan kooperatif tipe NHT
Kegiatan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang dialokasikan
Menggunakan media secara
efektif dan efisien
Merespon positif partisipasi siswa
Konfirmasi
Memantau kemajuan belajar
Melakukan penilaian akhir
Penutup pembelajaran

Skor
13
65

Presentase
65%
70,65%

9

75%

Berdasarkan tabel tersebut, keterampilan guru dalam proses pembelajaran
pada kegiatan pendahuluan dalam kategori cukup dengan skor 13 dan presentase
sebanyak 65%. Berdasarkan tabel tersebut, nilai proses pembelajaran pada
kegiatan inti mencapai 65 atau 70,65%. hal tersebut membuktikan bahwa, masih
perlunya melakukan beberapa perbaikan. Berdasarkan tabel tersebut, skor yang
telah didapat yaitu 9 atau 75%. dengan demikian, perlu diadakan perbaikan yaitu
dari segi menfasilitasi siswa untuk mengomunikasikan dan mengomfirmasikan
hasil kerja siswa.

Tabel 2 Hasil Tes Menyimak Informasi Siklus I
No

Kategori

1.
2.
3.
4.

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah

Rentang
Nilai
80-100
75-85
56-74
0-55

Frekuensi

Presentase

1
22
12
1

2,7%
58,3%
36,1%
2,7%

36

100%

Ratarata
2670
36

= 74,16

Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam
menyimak informasi masil belum mencapai KKM. Hal ini dibuktikan dengan
nilai rata-rata kelas yang dicapai siswa pada siklus I, yaitu 74,16 sedangkan
KKM yang ditetapkan sekolah adalah 75. Namun, pada siklus I ini terjadi
peningkatan pada hasil menyimak siswa yang diterapkan guru membuat siswa
berpikir kritis sehingga siswa mampu untuk berpikir dalam proses pembelajaran
dan menyimak informasi.
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I dengan menggunakan
pendekatan kooperatif tipe NHT didapat hasil pembelajaran menyimak informasi
siswa mengalami peningkatan dengan rata – rata 74,16. Sebanyak 23 siswa
mencapai nilai ketuntasan dan 13 siswa belum mencapai nilai ketuntasan. Nilai
tertinggi yang diperoleh 23 siswa tersebut berada dalam rentang nilai 75 – 90.
Sedangkan nilai terendah berada dalam rentang nilai 55 – 70.
Hasil Penelitian Siklus II
Siklus ke II dilaksanakan selama dua kali pertemuan (4 x 45menit).
Alokasi waktu tersebut telah disesuaikan dan disepakati guru dan peneliti. Waktu
pelaksanaannya yaitu pada tanggal 27 April 2016 dan 3 Mei 2016 pukul 07.00 –
08.45. pelaksanaan siklus ke II meliputi tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Tabel 3 Proses Pembelajaran Siklus II
No
1
2

Proses
Pendahuluan
Inti
f.
g.
h.

i.
j.

Aspek yang dinilai
Apersepsi dan Motivasi
Eksplorasi
Penguasaan materi pembelajaran
menyimak informasi
Elaborasi
Melaksanakan pembelajaran
menyimak informasi dengan
pendekatan kooperatif tipe NHT
Kegiatan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang dialokasikan
Menggunakan media secara
efektif dan efisien
Merespon positif partisipasi siswa

Skor
18
83

Presentase
95%
90,21%

3

Konfirmasi
Memantau kemajuan belajar
Melakukan penilaian akhir
Penutup pembelajaran

Penutup

18

91,66%

Berdasarkan tabel tersebut, keterampilan guru dalam proses pembelajaran
pada kegiatan pendahuluan dalam kategori cukup dengan skor 18 dan presentase
sebanyak 95%. Berdasarkan tabel tersebut, nilai proses pembelajaran pada
kegiatan inti mencapai 83 atau 90,21%. hal tersebut membuktikan bahwa, masih
perlunya melakukan beberapa perbaikan. Berdasarkan tabel tersebut, skor yang
telah didapat yaitu 18 atau 91,66%. Ketiga aspek mengalami peningkatan yang
cukup signifikan danya terdapat sedikit kekurangan yang perlu diperbaiki
berikutnya.
Tabel 4 Hasil Tes Menyimak Informasi Siklus II
No

Kategori

1.
2.
3.
4.

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah

Rentang
Nilai
80-100
75-85
56-74
0-55

Frekuensi

Presentase

7
25
4

19,4%
69,4%
11,1%

Ratarata
2910
36

= 80,83

36

100%

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, terdapat 15 siswa dari
37 siswa yang mencapai ketuntasan minimal (KKM) untuk keterampilan
menyimak. Sisanya yaitu 22 orang belum mencapai nilai ketuntasan minimal,
dengan jumlah rata-rata yang diperoleh 65,83. Setelah diberikan tindakan dengan
pendekatan kooperatif tipe NHT pada siklus I mengalami peningkatan dengan rata
– rata 74,16. Sebanyak 23 siswa mencapai nilai ketuntasan dan 13 siswa belum
mencapai nilai ketuntasan. Setelah dilakukan perbaikan dan refleksi guna
memperbaiki kekurangan dan kesalahan oleh peneliti dan guru pada siklus II
terbukti bahwa nilai siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siswa pada
siklus II yaitu 80,83 dengan 33 siswa mencapai nilai ketuntasan, dan 4 siswa tidak
tuntas dengan rentang nilai 65-70. Pembelajaran menyimak informasi pada siklus
II dapat dikatakan berhasil karena 75% dari jumlah seluruh siswa kelas XC yaitu
27 orang mencapai nilai ketuntasan dan rata-rata yang diperoleh yaitu 80,83.
Hasil belajar yang dicapai siswa tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi
peningkatan, setelah proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
pendekatan kooperatif tipe NHT. Meskipun peningkatan tersebut belum
maksimal. Tetapi, secara klasikal, peningkatan tersebut sudah ada yang mencapai
target yang ditentukan, yaitu siswa minimal memperoleh nilai dangan rata-rata 75.

Pembahasan
Pembahasan merupakan sebuah bagian yang menyajikan hasil dari sebuah
proses penelitian secara lebih luas. Dalam hal ini, akan dibahas peningkatan
keterampilan menyiak informasi menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT
pada siswa kelas XC SMA Negeri 10 Pontianak tahun pelajaran 2015/2016.
Pembahasan proses pelaksanaan pembelajaran mengacu pada hasil observasi
terhadap kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran menyimak
informasi. Pada hasil belajar, pembahasan mengacu pada hasil tes siswa dalam
keterampilan menyimak informasi. Selain itu sikap guru dan sikap siswa juga
dapat mempengaruhi hasil belajar.
Tabel 5 Hasil Peningkatan Tes Keterampilan Menyimak Informasi
Siklus I dan II
No Keterangan
Nilai rata-rata
Peningkatan rata-rata
1.
Sebelum
65,83
menggunakan
pendekatan
kooperatif
tipe
NHT
8,33
2.
Siklus I
74,16
6,67
3
Siklus II
80,83

Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan
hasil tes keterampilan menyimak informasi dari sebelum melakukan pembelajaran
menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT, siklus I ke siklus II. Nilai yang
diperoleh sebelum melakukan tindakan rata-rata 65,83 pada siklus I rata-rata
74,16 dan siklus II 80,83.
Nilai rata-rata peningkatan siklus I dan siklus II bisa dikatakan sedang.
Peningkatan keterampilan siswa dalam menyimak informasi sama dengan tes
awal, yang membedakan peningkatan nilai menyimak informasi pada siklus I dan
II mendapatkan nilai rendah. Tes awal pada siklus I, menunjukkan bahwa dari 37
siswa, 23 siswa mendapat nilai ketuntasan. Sedangkan siklus II menunjukkan
bahwa dari 37 siswa, sebanyak 33 siswa yang tuntas. Berdasarkan data tersebut,
maka dapat dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini telah berhasil
meningkatkan keterampilan menyimak pada siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil yang diperoleh siswa sebelum menggunakan pendekatan kooperatif
tipe NHT dengan rata-rata 65,83. Hasil menyimak informasi siswa pada siklus I
setelah menggunakan pendekatan kooperatif tipe NHT mengalami peningkatan
dengan rata-rata 74,16. Peningkatan hasil menyimak informasi siswa, dari
sebelum menggunakan pendekatan kooperatif ke siklus I dengan rata-rata nilai
8,33. Nilai keterampilan siswa menyimak informasi menggunakan pendekatan

pendekatan kooperatif tipe NHT pada siklus II dengan rata-rata 80,83.
Berdasarkan data hasil menulis siswa, dari siklus I ke siklus II juga mengalami
peningkatan. Peningkatan tersebut dengan rata-rata nilai 6,67. Jadi, simpulan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan
keterampilan menyimak informasi pada siswa kelas XC SMA Negeri 10
Pontianak.
Saran
Berdasarkan uraian mengenai peneltian tindakan kelas yang telah peneliti
dan guru laksankan, dalam hal ini peneliti sarankan hal-hal sebagai berikut. Guru
dapat menggunakan pendekatan model kooperatif tipe Numbered head Together
pada proses pembelajaran menyimak. Kemudian, guru juga harus menambahkan
umpan-umpan yang dapat memancing siswa untuk lebih aktif dan berpikir secara
kritis sehingga pembelajaran lebih menyenangkan. Siswa harus lebih aktif dalam
proses pembelajaran karena siswa adalah subjek belajar dan guru hanya sebagai
fasilitator. Ketika siswa aktif maka akan timbul peningkatan dalam proses
pembelajaran karena antusiasme siswa akan menimbulkan semangat dalam proses
belajar mengajar. Dukungan dari pihak sekolah sangat diperlukan, agar guru dan
siswa dapat memanfaatkan fasilitas-fasilatas sekolah disediakan agar belajar lebih
mudah dan menyenangkan.
DAFTAR RUJUKAN
Darmawati, Uti. 2015. Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2. Klaten: Intan
Pariwara.
Djiwandono, Soenardi. 2011. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.
Jakarta: PT Indeks.
Huda, Miftahul. 2013. Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu – Isu
Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Panduan Operasional.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosda.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.