ANALISIS PENERAPAN DAN KNOWLEDGE MANAGEMENT

TUGAS 2

ANALISIS PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA LEMBAGA ILMU
PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)

Penyusun :
Teguh Tri Pangestu

1401154200

Annisa Nursetyani

1401154522

Alifyuda Nigel Pratama

1401154262

MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY

2017

Gambaran Umum Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

1. Sejarah LIPI
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan sebuah Lembaga
Pemerintahan Non Kementerian (LPKN) yang berada pada koordinasi Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang bertanggung jawab langusung
kepada Presiden. LIPI berdiri pada tahun 1967 berdasarkan keputusan MPRS No. 18/B/1967.
Sebelum adanya LIPI, pemerintah membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia
(MIPI) melalui Undang-Undang No. 6 Tahun 1956. MIPI bertugas untuk membimbing
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan memberikan pertibangan kepada
pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan. Dan pada tahun 1962, pemerintah
membentuk Departemen Urusan Riset Nasional (DURENAS) dimana MIPI ditempatkan di
dalamnya untuk membangun dan mengasuh lembaga riset nasional. Pada tahun 1966,
DURENAS berganti menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS)
Kemudian pada Agustus 1967, pemerintah membubarkan MIPI dan LEMRENAS dan
membentuk LIPI. Seluruh tugas yang dilaksanakan oleh LAMRENAS dan MIPI ditampung
oleh LIPI.
LIPI memiliki tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan, diantaranya

membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar
dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia, mencari kebenaran ilmiah, dan
mempersiapkan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Adapun bidang penelitian unggulan
yang ada di LIPI, antara lain:
1. Keanekaragaman Hayati, Lingkungan dan Maritim
2. Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan
3. Kesehatan dan Farmasi
4. Material Maju
5. Energi dan Transportasi
6. Teknologi, Informasi dan Komunikasi serta Pertahanan dan Keamanan
7. Dinamika Sosial, Kemanusiaan dan Kebudayaan
8. Inovasi Teknologi dan Pendayagunaan Iptek

2. Visi dan Misi
Visi

:

Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian, pengembangan
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatnya daya saing bangsa.


Misi

:

1. Menciptakan invensi ilmu pengetahuan yang dapat mendorong inovasi dalam
rangka meningkatkan daya saing ekonomi bangsa;
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk konservasi dan
pemanfaatan Sumber Daya berkelanjutan;
3. Meningkatkan pengakuan internasional dalam bidang ilmu pengetahuan;
4. Meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui aktivitas ilmiah.

3. Tujuan dan Fungsi LIPI
Tujuan :
1. Peningkatan temuan, terobosan dan pembaharuan ilmu pengetahuan serta
pemanfaatannya dalam mewujudkan daya saing bangsa
2. Peningkatan nilai tambah dan kelestraian Sumber Daya Indonesia
3. Peningkatan posisi dan citra Indonesia di komunitas global dalam bidang ilmu
pengetahuan
4. Peningkatan budaya ilmiah masyarakat Indonesia


Berdasarkan Keppres No. 103 Tahun 2001, LIPI memiliki fungsi :
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian ilmu
pengetahuan;
2. Penyelenggaraan riset keilmuan yang bersifat dasar;
3. Penyelanggaran riset inter dan multi disiplin terfokus;
4. Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan kecenderungan iptek;
5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI;
6. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
penelitian ilmu pengetahuan;
7. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum.

Konsep Knowledge Management yang Diterapkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI adalah salah satu organisasi yang
menerapkan knowledge management dengan sangat baik. LIPI memiliki lebih dari satu konsep
manajemen yang diterapkan, seperti forum internal, repositori ilmiah, dan website.
Forum internal adalah fasilitas yang berupa forum komunikasi internal khusus untuk
karyawan LIPI yang dapat diakses pada www.intra.lipi.id. Forum tersebut hanya dapat diakses

dan digunakan oleh civitas LIPI untuk bertukar informasi, pikiran, ataupun pendapat. Pada
forum internal terdapat fasilitas-fasilitas seperti forum untuk diskusi, forum beasiswa, kolom
tanggapan, blog, dan lain-lain. Contohnya salah satu civitas LIPI mengajukan sebuah topik lalu
civitas yang lain dapat menanggapi, memberi saran, ataupun bertanya. Sehingga pada forum
internal LIPI inilah knowledge management antar civitas internal berjalan dengan sangat baik.
LIPI juga memiliki repositori ilmiah yang dapat diakses pada www.isjd.lipi.go.id. ISJD
atau Indonesian Scientific Journal Database ini merupakan database jurnal dari seluruh
Indonesia.
Kemudian untuk kegiatan knowledge management dengan eksternal LIPI memiliki
website tersendiri yang dapat diakses oleh masyarakat umum pada www.lipi.go.id. Pada
website ini masyarakat dapat mencari informasi ataupun bertanya berbagai hal mengenai LIPI.
Selain itu LIPI juga memiliki akun resmi Youtube, Twitter, Facebook, dan LinkedIn yang
tercantum pada website. Akun-akun tersebut dikelola oleh satuan kerja, pranata humas, dan
PPID atau Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi.
Setiap satuan kerja di LIPI memiliki SOP (System Operating Procedure) masingmasing. Dan yang mengatur seluruh SOP di LIPI adalah biro umum.
LIPI juga mengadakan kegiatan training bagi civitasnya. Training ini dikelola oleh
Pusbindiklat atau Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan untuk para peneliti. Ada banyak
pendidikan dan pelatihan bagi civitas LIPI, seperti pelatihan penelitian, pelatihan pengolahan
data, pelatihan public speaking, dan lain-lain. Informasi ini dapat diakses melalui
www.pusbindiklat.lipi.go.id.

Pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh civitas LIPI harus berdasarkan jabatan yang
dimiliki oleh civitas LIPI tersebut. Contohnya seperti civitas LIPI pada bagian humas, mereka
harus mengikuti pelatihan photography. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan ini pejabat
fungsional harus meminta kepada kepala satuan kerja masing-masing civitas LIPI untuk
mengusulkan civitasnya mengikuti pendidikan dan pelatihan kepada pusbindiklat tersebut.

Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi civitas internal LIPI biasanya dilakukan
perperiode yaitu sebanyak 3 kali dalam setahun, namun dapat berubah sesuai dengan
ketersediaan dana yang diberikan oleh pemerintah. Sedangkan untuk para peneliti diluar civitas
internal LIPI kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi peneliti ini dapat dilakukan setiap bulan.
Selain itu kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi para peneliti ini memiliki dua kategori.
Kategori yang pertama adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk para peneliti tingkat
pertama dan peneliti muda serta kategori yang kedua adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan
untuk para peneliti tingkat kedua. LIPI memiliki 5 ketegori peneliti, diantaranya :
-

Peneliti tingkat pertama yang memiliki golongan 3A, 3B

-


Peneliti Muda yang memiliki golongan 3C, 3D.

-

Peneliti Madya dengan golongan 4A, 4B, dan 4C.

-

Peneliti Utama dengan golongan D dan E.

-

dan profesor riset.
Kenaikan jabatan atau ketegori peneliti ini biasanya dilakukan sebanyak satu kali dalam

setahun, namun jika peneliti tidak aktif melakukan penelitian selama lebiih dari 5 tahun maka
peneliti tersebut akan diberhentikan.
LIPI tentunya memiliki peraturan-peraturan yang berlaku untuk menjaga dan
meningkatkan selalu kedisiplinan yang dimiliki civitas-civitasnya. Peraturan-peraturan tersebut
tertulis jelas dan dapat dilihat oleh seluruh civitas internal LIPI maupun masyarakat umum di

www.bosdm.lipi.go.id.
Namun sayangnya LIPI masih kurang baik dalam memberikan apresiasi kepada civitas
LIPI. Belum ada reward yang diberikan dari LIPI kepada peneliti terbaik, satuan kerja, ataupun
civitas LIPI yang lain. Peneliti LIPI hanya mendapat reward dari menteri.

Model Penerapan Knowledge Management

1. Sharing Session
Pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, sharing session merupakan hal
yang sudah biasa karena dapat dilakukan setiap saat bagi para peneliti. LIPI sendiri
memberikan sebuah wadah bagi para peneliti yang terdaftar untuk saling bertukar
informasi yaitu Intra.lipi.co.id. Sehingga banyak dari mereka yang aktif untuk membagi
dan mencari informasi secara online dan mudah. Intra.lipi.co.id hanya dapat diakses
oleh peneliti yang sudah terdaftar. Sehingga memang tertutup bagi masyarakat umum.
Dalam Intra.lipi.co.id terdapat Forum Umum yang dapat diakses oleh semua
peneliti yang terdaftar. Kemudian ada pula Forum Grup yang dapat diakses oleh peneliti
yang memiliki kesamaan tertentu. Teruntuk Forum Umum terdapat beberapa topik yang
dapat dibahas seperti Administrasi, Berita, Dana, Diskusi Bebas, Fungsional dan
sebagainya. Peneliti juga dapat menambahkan topik yang akan dibahas atau dibagikan
sehingga pembahasan yang dibagikan memang sangat beragam.

LIPI sendiri tentu membagikan pengetahuan yang telah mereka dapat bagi
masyarakat umum melalui media sosial, seperti Youtube dan Facebook dimana akunakun tersebut dikelola oleh PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi)
sebagai satuan kerja pranata humas LIPI.

2. Training
Dalam meningkatkan kualitas kinerja para penelitinya, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia melakukan training pada periode-periode tertentu. Training ini
sendiri dikelola oleh Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Peneliti Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
Training ini sendiri tidak diikuti oleh sembarangan peneliti. Karena untuk
mengikuti training tersebut, peneliti harus memiliki usulan atau diusulkan oleh satuan
kerja untuk mengikuti training, seperti Pengolahan Data dan Public Speaking. Training
yang diikuti juga tergantung berdasarkan dengan jabatan yang dipegang.
Proses training sendiri biasanya terdapat tiga kali dalam setahun bagi peneliti
internal. Tidak hanya itu, LIPI juga memberikan training bagi para peneliti eksternal
dapat dilakukan setiap bulan. Training ini juga dapat digunakan sebagai sarana
penilaian atau jalan bagi para peneliti untuk meningkatkan jabatan mereka sebagai
peneliti yang biasa dilakukan setiap dua tahun sekali.

3. Rewarding (Penghargaan)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sendiri tidak memberikan reward bagi
para peneliti yang melakukan hal-hal positif yang dapat mengembangkan LIPI. Karena
pada dasarnya LIPI menilai para peneliti tersebut melakukan hal-hal itu karena kemauan
mereka sendiri dan mereka bebas melakukan hal-hal yang mereka ingin asalkan tidak
melakukan pelanggaran sesuai dengan peraturan yang telah diberlakukan.
Meskipun begitu karena LIPI merupakan sebuah lembaga penting, maka
keberadaannya diapresiasi oleh pemerintah. Terkadang reward yang diterima oleh para
peneliti merupakan reward dari luar LIPI seperti menteri, sesuai dengan pencapaiannya.
LIPI memberikan reward atau penghargaa bagi satuan kerja. Dimana laporan
satuan kerja tersebut seperti laporan keuangan dan lainnya dinilai yang paling baik dari
satuan kerja lain.

4. System Operating Procedure (SOP)
SOP yang diterapkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia diatur oleh
Biro Umum yang mengatur layanan untuk pengaduan baik dari masyarakat umum atau
internal LIPI mengenai setiap hasil penelitian dan layanan yang telah diberikan oleh
LIPI. Biro Umum ini selalu menerima pengaduan baik saran dan kritik bagi Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia sehingga dapat melakukan evaluasi kinerjanya.

5. Kenaikan Jabatan atau Pangkat

Dalam Lembaga Ilmu Pengetahua Indonesia, untuk kenaikkan pangkat atau
jabatan sendiri merupakan hal yang sangat mungkin. Tetapi, dalam prosesnya sendiri
ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon pengampu dalam tujuan untuk naik
pangkat atau jabatan. Hal ini jugaa diatur dalam peraturan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Hal tersebut seperti tes-tes tertentu dan dengan kelengkapan berkas yang
harus dilengkapi oleh calon yang ingin naik pangkat atau jabatan.

Analisis Mandiri

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia telah cukup memberikan layanan yang peneliti
mereka butuhkan seperti Intra.lipi.go.id yang berguna bagi para penelitinya untuk berbagi
pengetahuan yang mereka miliki tentunya. Sehingga mereka juga dapat saling mengambil
pengetahuan peneliti lain yang lebih mengerti akan suatu bidang atau topik tertentu.
Dalam penerapannya, banyak peneliti yang aktif untuk menciptakan sebuah forum
diskusi bagi para peneliti. Sehingga komunikasi mereka tetap berjalan dengan baik melalui
forum diskusi tersebut. Saling membuka pikiran, membagi pengetahuan antar peneliti tentunya
sangat dibutuhkan untuk memberikan mereka pengetahuan yang lebih luas.
Dalam Intra.lipi.go.id mereka tentunya juga dapat melihat data pribadi antar peneliti
sehingga dalam penerapannya akan lebih mudah untuk melakukan diskusi. Karena dapat dilihat
dari data pribadi para peneliti pengalaman dan kegiatan mereka yang seharusnya akan
membawa mereka kedalam suatu topik pembicaraan yang mereka saling kuasai.
Dalam Intra.lipi.go.id juga tentunya ada fasilitas lain yang dapat dimanfaatkan oleh para
peneliti untuk melakukan komunikasi seperti berbagi informasi, mencari informasi dan
melakukan diskusi mengenai topik tertentu. Fasilitas tersebut antara lain adalah tawaran
beasiswa, yang dapat diikuti oleh para peneliti tentunya. Kemudian ada pula blog pribadi,
seperti blok umumnya peneliti juga dapat menulis mengenai suatu topik tertentu yang mereka
kuasai atau sedang mereka pelajari untuk mereka publish, sehingga peneliti lain dapat membaca
dan menikmatinya.
Kemudian ada pula TNDE (Tata Naskah Dinas Elektronik) dimana fasilitas ini dapat
digunakan oleh para peneliti untuk memudahkan staff LIPI dalam pengelolaan naskah dinas.
Lalu ada pula manajemen surat dan Direct Mail yang dapat digunakan oleh para peneliti untuk
sharing knowledge dan lainnya.
Salah satu cara LIPI untuk meningkatkan kinerja para penelitinya, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia juga memberikan mereka layanan training yang dapat diikuti pada
periode tertentu. Tetapi para peneliti tidak dapat mengikuti training ini dengan mudah. Karena
untuk mengikuti training ini, para peneliti harus mendapat surat usulan untuk mengikuti
training yang dapat diusulkan oleh pejabat fungsional setiap satuan kerja kepada Pusat
Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Training yang dilaksanakan oleh Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Peneliti
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bersifat terbatas maka dari itu salah satu syarat dalam
mengikuti training tersebut adalah dengan mendapat surat usulan. Sehingga dapat diketahui

bahwa mereka yang mengikuti training tersebut merupakan para peneliti yang membutuhkan
training seperti pengolahan data, public speaking dan lainnya.
Training yang diadakan oleh Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Peneliti
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tidak hanya dapat diikuti oleh para peneliti dari internal
LIPI tetapi juga dapat diikuti oleh peneliti eksternal LIPI seperti mahasiswa magang dan
lainnya. Tentunya dengan seleksi-seleksi yang diberlakukan oleh LIPI.
LIPI juga memberikan kesempatan bagi para penelitinya untuk mendapat posisi atau
jabatan yang lebih baik. Maka dari itu tentunya, semakin mereka ingin menempati tempat yang
lebih tinggi atau lebih baik, mreka harus mengikuti dan melewati beberapa syarat yang telah
ditetapkan oleh LIPI. Syarat-syarat tersebut juga sudah diatur oleh LIPI semaksimal mungkin
sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam implementasinya.
Jadi tentunya hal ini sudah sangat baik, sehingga kesempatan peneliti untuk mengetahui
mengenai ilmu sosial dan mengenai bidang penelitian yang mereka dalami dapat terus
berkembang seiring semakin tingginya jabatan yang mereka duduki.
LIPI tentunya memberikan sebuah reward, tetapi reward ini diberikan kepada satuan
kerja. Pemberian reward kepada satuan kerja ini dinilai melalui laporan-laporan yang telah
dibuat oleh satuan kerja tersebut seperti laporan keuangan dan sebagainya. Sehingga laporan
satuan kerja yang terbaiklah yang akan mendapat reward dari LIPI sendiri.
Tetapi, untuk individu penelitinya sendiri LIPI kurang mermberikan apresiasi kepada
mereka. Tetapi hal itu sebenarnya tidak masalah, karena pada dasarnya para peneliti melakukan
hal-hal itu sesuai dengan apa yang mereka mau dan mereka suka.
Meskipun begitu para peneliti LIPI mendapat perhatian dari pemerintah. maka dari itu
tidak jarang peneliti di LIPI mendapat sebuah reward dari pemerintah untuk hasil kerja mereka.
Padahal alangkah lebih baiknya jika LIPI memberikan sebuah apresiasi seperti ini kepada para
penelitinya sejak lama agar menambahkan kualitas dan semangat kerja para peneliti.
Kemudian SOP yang dimiliki oleh LIPI juga sudah tersampaikan kepada para civitas
LIPI dengan sangat baik. Karena SOP yang berlaku di LIPI diatur oleh satu kerja masingmasing sehingga menjadi lebih mudah untuk diakses dan dimengerti oleh setiap civitas LIPI.
Hal ini akan membuat civitas LIPI mudah untuk mengingatnya.

BIODATA NARASUMBER

Nama

: Hanif Fakhrurroja, S.Si., M.T.

ID. Peneliti

: 19800601 200604 1 004

Satuan Kerja

: Balai Pengembangan Instrumentasi

Satuan Kepegawaian : PNS (04 Januari 2006 – 06 Januari 2038)
Golongan

: III/d – Penata Tingkat 1

Email

: hani002@lipi.go.id
hanif.fakhrurroja@lipi.go.id
hanifoza@gmail.com

BUKTI SURVEY

Waktu Wawancara

: Selasa, 19 September 2017

Tempat Wawancara : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University

Hasil Wawancara

:

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from http://www.lipi.go.id.
Indonesia, L. I. (2017, September 19). Retrieved from http://www.lipi.go.id.

Mata kuliah

: Manajemen Pengetahuan

Diberikan oleh : Drs. ARIF PARTONO PRASETIO, M.M., CPHR.
Waktu

: September 2017