IDENTIFIKASI PENYEBAB DAN DAMPAK CONTRACT CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA DAN KUALITAS PADA PROYEK GEDUNG DI KOTA PADANG

  IDENTIFIKASI PENYEBAB DAN DAMPAK CONTRACT CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA DAN KUALITAS PADA PROYEK GEDUNG DI KOTA PADANG ARTIKEL

FAKHRIZAL NIM: 1110018312018

  

Program Studi Teknik Sipil

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA

  The Identification of Cause an Impact Contract Change Order to Cost and Quality for Building Project in Padang City

  1

  

2

  1 Fakhrizal , Zaidir , M. Nursyaifi Yulius l

  Civil Engineering Program, Postgraduate Programe of Bung Hatta University

2 Civil Engineering Program, Postgraduate Programe of Andalas University

  E-mail: [email protected]

  ABSTRACT

  In a process application of a project often find problems one of the problem is about the same changes. The changes can be in pre activity, middle activity or post activity. The cause of change usually from the request of owner. The request can make the change design, we call it change order. The purpose of the research is to identity and analysis the cause and impact the contract change order (CCO) to cost variant, quality variant in a project construction. This research was using descriptive method.The phases of this agreement change will make an addendum or an amandemen contract. In a contract activity, we know some terminologies such as pre contract, and post contract. In the case, there is differences between field condition when the project done with the picture or specification in the contract document.In this the impact of change order will investigate to cost variant and research, quality variant. Most of the causes of change order from the 8 (eight) project are the change of design, not suitable picture and more work or less work.In the general, the impact of these changes order are the increase of fee / cost and time. The increase of cost is not depend on the item of work which changes but depend on the part need changed.The time of working will longer if get contract change order and the project will not finish on time: From the 8 (eight) projects which happen to contract change order, one of them add more cost, until 10 %. From the first cost 17,62 % (project P2). So, the project must do the negotiation. The impact of change order to the quality building is 35,7 % it’s mean that the impact of change order is not influences to the building.

  Key word: Contract Change Order, Building

PENDAHULUAN volume pekerjaan yang tercantum dalam

1. Latar Belakang kontrak, menambah dan/atau mengurangi

  Contract Change Order ( perubahan jenis pekerjaan, mengubah spesifikasi teknis

  kontrak kerja) pada proyek konstruksi adalah pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan sebuah peristiwa dimana kontrak dengan atau mengubah jadwal pelaksanaan. pekerjaan yang telah terdesain mengalami Perubahan juga mengakibatkan proyek perubahan karena terdapat perbedaan dengan terlambat dan biaya yang melambung tinggi kondisi di lapangan yang mana perubahan (cost overruns). Akibat sering terjadinya tersebut disepakati oleh pemilik pekerjaan change order (perubahan pekerjaan) dimana yang berakhir di arbitrase (pengadilan). Bertitik tolak dari hal tersebut maka akan diteliti apa penyebab utama dari change

  order (perubahan pekerjaan), dan dampaknya

  Dari penelitian ini, dapat di peroleh manfaat sebagai berikut :

  Change Order terhadap beberapa kasus

  1. Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada pembahasan penyebab, dan dampak

  7. Batasan Masalah

  Change Order agar dapat berguna untuk diterapkan di dunia kerja.

  4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Contract

  3. Untuk mengetahui apakah kualitas dari pekerjaan tersebut bisa sesuai dengan rencana.

  2. Untuk mengetahui berapa besarnya perbedaan harga dan perbedaan kualitas yang terjadi pada proyek konstruksi.

  1. Dapat memberikan informasi kepada pengembang dan kontraktor tentang penyebab dan dampak yang terjadi dari penerapan Contract Change Order..

  5. Manfaat Penelitian

  terhadap proyek-proyek konstruksi di Kota Padang baik proyek yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta.

  Change Order terhadap biaya dan kualitas pada pembangunan gedung.

  2. Untuk megetahui secara pasti dampak

  1. Untuk mengetahui secara pasti penyebab

  2. Apakah dampak Change Order terhadap biaya dan kualitas proyek pembangunan gedung.

  Order pada proyek pembangunan gedung.

  1. Apakah penyebab terjadinya Change

  3. Pertanyaan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada pembahasan penyebab, dan dampak dari Contract Change Order terhadap beberapa kasus proyek kontruksi di Kota padang, yang dalam penelitian ini hanya pada kasus proyek konstruksi gedung di Kota Padang.

  2. Pernyataan Masalah

  2. Penelitian ini difokuskan terhadap

  Order ini pada Cost variant dan Quality variant saja.

  2. Tahapan Perekayasaan dan perencanaan (Engineering And Design)

  3. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement)

TINJAUAN PUSTAKA

  Proyek adalah suatu kegiatan investasi yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang diharapkan dapat memperoleh keuntungan dalam suatu periode tertentu (Bappenas TA- SRRP, 2003). Kegiatan Proyek adalah kegiatan yang hanya dillaksanakan satu kali dan umumnya berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu.

  Tahapan proyek konstruksi terdiri dari:

  2. Defenisi Proyek

  perubahan secara tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk mengubah beberapa kondisi awal, seperti menambah, mengutangi pekerjaan, adanya perubahan ini dapat mengubah spesifikasi biaya kontrak dan jadwal pembayaran, jadwal proyek.

  4. Tahap Pelaksanaan (Construction)

  5. Tahap Test Operasional (Commissioning)

  1. Pendahuluan Contract Change Order adalah kontrak

  4. Gambaran Umum Contract Change Order

  a. Pengertian Contract Change Order Contract Change Order (Perubahan

  Kegiatan Pekerjaan) adalah perubahan yang terjadi pada saat pelaksanaan kontrak, dimana perubahan ini disebabkan oleh adanya perpanjangan waktu, penambahan atau pengurangan nilai kontrak sebagai akibat adanya revisi desain (Smith,1995).

  b. Tujuan Change Order

  Menurut Fisk (2006) tujuan dari

  change order adalah:

  a. Untuk mengubah rencana kontrak dengan adanya metoda khusus dalam pembayaran

  c. Untuk persetujuan tambahan pekerjaan

  6. Tahap Operasional dan Pemeliharaan (Operasinal and Maintenance) e. Untuk mengikuti penyesuaian terhadap

  9. Perencanaan gambar/spesifikasi yang harga satuan kontrak. tidak jelas f. Untuk pengajuan pengurangan biaya

  e. Dampak Change Order

  insentif proposal adalah perubahan

  1. Perubahan biaya

  proposal value engineering 2. mempengaruhi produktifitas

  g. Untuk menyesuaikan skedul proyek

  3. Komplik akibat perubahan

  4. Efek beruntun:

  h. Untuk menghindari perselisihan antara

  f. Kesimpulan

  pihak kontraktor dan pemilik Proyek-proyek yang mengalami Change Order berpengaruh besar terhadap biaya dan

c. Jenis Change Order

  Pada umumnya terdapat dua tipe dasar waktu suatu pekerjaan, sementara untuk perubahan yaitu (1) Direct change kualitas sudah sesuai dengan yang (perubahan formal) dan (2) Construction disyaratkan di dalam dokumen kontrak,

  

change (perubahan informal): karena delapan proyek gedung yang diteliti

d. Faktor Penyebab terjadinya Change semuanya telah diterima oleh owner.

  Order

  1. Kesalahan dalam perencanaan dan METODELOGI PENELITIAN desain

  1. Pendahuluan

  2. Kesalahan dalam perhitungan estimasi Metode yang akan digunakan untuk volume penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu

  3. Kontrak yang tidak lengkap suatu metoda yang membahas Contract 4. Ketidak sesuaian antara gambar dan Change Order secara mendalam. kondisi lapangan Adapun langkah-langkah dari penelitian ini

  5. Kutipan dari spesifikasi yang tidak adalah: 1. lengkap Pendekatan Penelitian 2.

  6. Investasi yang tidak cukup saat Instrumen Pengumpulan Data 4.

  7. Pertimbangan keselamatan kerja di Pengolahan Data

  Penelitian metode kualitatif adalah

  1. Performance, tingkat dimana penelitian yang dalam mencari jawaban yang karakteristik utama produk beroperasi. benar terhadap suatu permasalahan, adalah

  2. Feature, elemen kedua dari produk yang penelitian yang memerlukan pemahaman merupakan komplemen dari secara mendalam dan menyeluruh untuk karakteristik utama produk. menghasilkan kesimpulan penelitian.

  3. Comformance quality, derajat dimana produk memenuhi spesifikasi dan bebas

3. Instrumen Pengumpulan Data dari cacat.

a. Penyebab Terjadinya Change Order

  4. Realibility, kekonsistenan dari kinerja Kebanyakan penyebab Change Order setiap waktu dan dari pembelian ke adalah kesalahan dalam perencanaan dan pembelian. desain selain itu ada juga yang disebabkan

  5. Durability, harapan terhadap umur hidup oleh ketidak sesuaian antara gambar dan produk. kondisi yang ada di lapangan.

  6. Serviceability, kemudahan dari produk b. Dampak Change Order terhadap untuk diservis.

  7. Style and Design, penampilan atau

  Biaya Karena perencanaan dan desain perasaan orang terhadap kualitas produk.

  berubah maka hal tersebut bisa membuat

  d. Instrumen Pengolahan Data

  scope pekerjaan bertambah atau berkurang Instrumen pengolahan data adalah data- ini bisa menjadi dampak terhadap data yang didapatkan dari dokumentasi penambahan atau pengurangan Biaya. proyek, wawancara atau yang lainnya. Data

  c. Dampak Change Order terhadap yang dikumpulkan ada 2 jenis data, yakni: Kualitas a. Data Primer

  Kualitas produk merupakan salah satu Pengumpulan data primer dilakukan faktor pembentuk persepsi kepuasan dengan metode wawancara langsung dengan konsumen. Kualitas didefinisikan secara luas pihak kontraktor dan owner.yang dilengkapi keseluruhan (Zeithaml, V.A, 1993). dalam kuisioner yang isinya berupa:

  2. Data penyebab secara umum dari

  3. Rencana Anggaran Biaya dari proyek Contract Change Order (CCO). yang menggunakan Contract Change 3. Pengisian angket yang meliputi data-data Order ( CCO ). proyek yang berkaitan dengan Contract

  e. Pengumpulan Data

  Change Order ( CCO ) yang dilengkapi Pengumpulan data dilakukan dari dengan estimasi anggaran dan dokumentasi proyek dan wawancara pengendalian biaya proyek.. langsung dari sumber atau responden yang

  4. Kritik dan saran yang ditujukan pada terkait dengan objek penelitian. Selain itu responden pengisi kuisioner yang pengumpulan data dilakukan dengan cara: sifatnya dapat memberi masukan pada

  1. Kajian literatur tentang faktor penelitian penelitian ini.

  2. Kuisioner (wawancara) Jumlah sample yang diambil

  3. Penentuan sampel (populasi) berdasarkan kasus proyek konstruksi yang

  f. Analisa Data Penelitian

  dikelompokan dalam 2 kelompok bangunan Analisa data penelitian diolah dari data yaitu : dokumen addendum Contract Change Order 1. Bangunan komersial yang terdiri dari pada suatu Contract Change Order (CCO). bangunan perumahan dan gedung. Analisa Komparatif ini terdiri dari analisa

  2. Bangunan fasilitas umum yang terdiri Kualitatif dan Analisa Kuantitatif dari Pusat perbelanjaan bangunan A. Analisa Kualitatif

   pemerintahan, dll. Analisa Kualitatif yaitu observasi

b. Data Sekunder. partisipatif,

   Data sekunder adalah data yang berasal wawancara mendalam dengan dari hasil laporan, studi literatur, atau data koresponden publikasi lainnya. Data sekunder yang

  B. Analisa Kuantitatif dikumpulkan pada penelitian ini antara lain : Analisa kuantitatif digunakan dengan

  1. Literatur terkait dengan Contract Change metode varian. Untuk analisa yang

  2. Dokumen addendum Contract Change maka teknik pengolahan data menggunakan yang ditetapkan pada beberapa Proyek Gedung Pemerintahan dan swasta.

  Untuk hipotesis ini menggunakan analisa statistik untuk menganalisa data penyebab terjadinya Contract Change Order ( CCO ) dan adanya ketergantungan antar variable. Data yang digunakan berjenis ordinal yaitu data penyebab dari CCO digunakan angka index dan tingkat kesetujuan. Untuk menguji dan membandingkan adanya ketergantungan antara type proyek dengan penyebab CCO, juga ketergantungan antara variable yang berpengaruh terhadap terjadinya CCO pada proyek konstruksi digunakan analisis of varians dengan penerapan sample yang lebih dari 2 dimana :

  Cost Varian ( CV ) yang didapat setelah melalui perhitungan selisih anggaran akhir dengan anggaran awal Varian biaya (CV) = BCWS-ACWS.

  ACWS = Jumlah aktual dari pengeluaran atau dana yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan pada kurun waktu tertentu. yang telah diselesaikan terhadap untuk melaksanakan proyek tersebut

  Varian biaya (CV) = Perbedaan biaya yang terjadi antara anggaran awal dengan anggaran akhir. Quality varian (QV) = Perbedaan kualitas pelaksanaan pekerjaan yang terjadi antara kualitas awal dengan kualitas akhir

  4. Studi Literatur

  Studi literatur diperoleh dari bermacam- macam buku teks dan jurnal tentang penelitian change order di beberapa daerah di Indonesia dan kutipan dari beberapa buku tentang penelitian change order di luar negeri. untuk mengetahui dasar-dasar teori dan perkembangan terbaru Change Order pada proyek konstruksi. Dan akhirnya didapat beberapa factor penyebab dari change order seperti:

  Faktor Penyebab terjadinya Change Order

  Penyebab Change Order menurut Hsieh, Lu & Lu (2004)

  1. Kesalahan dalam perencanaan dan desain volume

  4. Ketidak sesuaian antara gambar dan yang dipilih secara acak yang mempunyai kondisi lapangan data yang akurat seperti yang tercantum pada

  5. Kutipan dari spesifikasi yang tidak Tabel 4.1. dibawah ini. lengkap Tabel 4.1. Pengelompokan Bangunan secara

  6. Investasi yang tidak cukup saat umum perencanaan Kelompok No Jenis Bangunan

  Bangunan

  7. Pertimbangan keselamatan kerja di

  I Bangunan Pusat Perbelanjaan lapangan Komersial ( P1 )

  Kampus A (P4)

  8. Perubahan metode kerja Kampus B (P3)

  9. Perencanaan gambar/spesifikasi yang

  2 Bangunan Rumah Sakit (P2) Fasilitas tidak jelas Umum

  10. dll Perkantoran ( P5)

  3 Bangunan Industri (P6) industri

HASIL DAN PEMBAHASAN

  4 Bangunan Bangunan Rumah ( Residensial P7)

1. Pendahuluan

  Bangunan Rumah Tujuan penelitian ini adalah untuk

  (P8) Teknik pengumpulan data dilakukan melalui mengidentifikasi dan menganalisis penyebab dua tahap yaitu : dari Contract Change Order serta

  1. Tahap I dengan pengajuan kuisioner mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat untuk menunjang pertanyaan. penerapan Contract Change Order tersebut

  2. Tahap ke dua pengumpulan dokumen terhadap Cost variant dan Quality variant yang terkait dengan Contract Change pada proyek gedung di Kota Padang.

  Order yang melibatkan owner .

  Indikator yang diteliti adalah proyek- proyek yang mengalami Contract Change

  2. Deskriptif Analisis Proyek Order (CCO) pada saat pelaksanaannya

  a. Proyek Konstruksi pada Kelompok

  dimana dititik beratkan pada setiap item

  Bangunan Komersial

  pekerjaan konstruksi terhadap perbedaan

  1. Proyek Bangunan Pusat perbelanjaan biaya dan Kualitas.

  (P1)

  b. Proyek Konstruksi Kelompok Bangunan Fasilitas Umum

  2. Proyek Bangunan Kantor ( P5 )

  c. Proyek Konstruksi Kelompok Bangunan Industri

  1. Proyek Bangunan Industri (P6)

  d. Proyek Konstruksi Kelompok Bangunan Residential

  1. Proyek Perumahan (P7)

  2. Proyek Perumahan (P8)

  1. Proyek Bangunan Rumah sakit ( P4 )

  Ide untuk perubahan Konfirmasi perubahan Gambar & Spesifikasi Evaluasi Teknis dan biaya Instruksi Lapangan Pelaksanaan Lapangan Usulan Biaya Ide Untuk perubahan Pengesahan Tidak

  Tidak Ya Ya

  Ide Untuk perubahan

3. ANALISIS DATA

a. Prosedur perubahan secara umum yang diajukan oleh owner.

  Order (CCO)

  Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa masing-masing pengguna barang / Jasa merupakan bagian yang berhak menguji kebenaran data perubahan yang diperoleh. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk hak dari kedua belah pihak tersebut. Kedua belah pihak tersebut juga berhak menolak usulan apabila usulan perubahan masih bisa dipertahankan pada kondisi awal. Oleh karena itu diperlukan Panitia Peneliti Pelaksana Kontrak untuk mengklarifikasi usulan tersebut dan bila perlu bernegosiasi dengan pihak Penyedia Jasa untuk tindak

Gambar 4.9. diagram arus Contract Change

  Sesuai dengan administrasi suatu proyek maka usulan perubahan yang diajukan baik oleh owner, kontraktor ataupun pihak lain maka dibuatlah sebuah diagram arus yang menggambarkan tahap pengusulan perubahan seperti gambar 4.9:

  b. Penyebab Contract Change Order

  Dari analisa penyebab secara umum dari Change Order ini adalah yang terbanyak atau dominnan terjadi pada tahap Perencanaan dan perubahan desain.

  f. Analisis dampak Change Order terhadap kualitas

  banyaknya item pekerjaan yang mengalami change order tidak berpengaruh terhadap besarnya penambahan biaya pada proyek, tetapi tergantung dari item pekerjaan mana yang mengalami change order. Semakin besar anggaran yang dibutuhkan untuk satu item pekerjaan yang mengalami change order maka semakin besar pula penambahan biaya yang ditimbulkannya.

  Change Order (CCO) . Jumlah atau

  Dari hasil analisa data diketahui bahwa biaya pada proyek konstruksi dari delapan proyek yang diteliti umumnya anggarannya bertambah akibat dari dampak Contract

  yaitu proyek konstruksi yang dibagi atas empat kelompok besar yaitu bangunan public, semi public dan privat dan bangunan residential.

  ditinjau dari segi biaya

  d. Faktor-faktor penyebab Change Order

  Penyebab Change Order yang diamati dari 8 kasus proyek yang dikaji terjadinya

  pihak lain. Dari proyek yang diteliti didapat presentase pengajuan change order yaitu dari owner berkisar 63.64 % , Kontraktor 27.27 % dan pihak lain 9.09 %.

  owner ( pemilik ), kontraktor, dan pihak-

  Change Order yang terjadi pada proyek konstruksi ada yang diajukan oleh

  c.Pihak-Pihak Penyebab Change Order

  pertengahan dari pelaksanaan proyek dimana presentasenya adalah pada awal proyek 30% pertengahan proyek 50% dan akhir proyek 20% (table 4.10. dan pie chart). Ini disebabkan karena proyek yang dikerjakan umumnya tidak melaksanakan studi kelayakan lebih dahulu, sehingga pada waktu pelaksanaan sering tidak sesuai dengan kondisi lapangan.

  change order yang banyak pada tahap

  Kualitas produk merupakan salah satu faktor pembentuk persepsi kepuasan konsumen. Dalam pandangan konsumen, nilai suatu produk merupakan kualitas produk yang dinikmati konsumen dengan pengorbanan sejumlah uang atau sumber luas sebagai superiorotas produk secara antara standar yang spesifik dengan performa dan kesesuaian aktualnya, kualitas produk memiliki variabel berupa spesifikasi yang sesuai, kualitas yang tahan lama dan kualitas yang dapat dipercaya.

  Di dalam menentukan dimensi kualitas kita memakai metode wawancara terhadap narasumber delapan owner (pemilik bangunan) dengan memberikan tujuh pertanyaan berdasarkan tujuh dimensi yang dikemukan oleh Zeithaml, V.A, 1993 (isi wawancara berdasarkan terlampir). Hasil wawancara yang dilakukan kepada 8 owner berdasarkan dari empat jenis pengelompokkan bangunan secara umum:

  1. Bangunan Komersial

  a. Pusat Perbelanjaan (P1)

  b. Kampus A (P4)

  c. Kampus B (P3)

  2. Bangunan Fasilitas Umum

  a. Rumah Sakit (P2)

  b. Perkantoran (P5) Bangunan Dari pengelompokkan bangunan secara umum, seperti yang di atas kami mengambil responden untuk diwawancara yaitu owner dari kedelapan proyek yang diteliti. Dengan berupa pertanyaan dengan jawaban seperti tabel berikut ini:

PRESENTASE HASIL WAWANCARA

  Dampak Change Order Terhadap Kualitas P1 P

  Persent ase Apakah change order berdampak performance produk yang dihasilkan

2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total

  1 3 37,5% Apakah change order berdampak feature produk yang dihasilkan

  1 3 37,5% Apakah change order berdampak serviceability produk yang dihasilkan

  1

  20 35,7 %

  1 3 37,5 % Total

  1

  1

  1 3 37,5% Apakah change order berdampak style and design produk yang dihasilkan

  1

  1

  1

  1

  1

  0% Apakah change order berdampak durability produk yang dihasilkan

  1 4 50% Apakah change order berdampak reability produk yang dihasilkan

  1

  1

  1

  1 4 50% Berapa tingkatan conformance quality apabila terjadi change order terhadap produk yang dihasilkan

  1

  1

  1

  

Keterangan: 1 = Iya Contract change Order (CCO) yang

0 = Tidak terbanyak karena permintaan owner.

  2. Dampak dari Contract Change Order Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa itu diketahui dari delapan proyek Change Order tidak mutlak berpengaruh konstruksi yang diteliti umumnya terhadap Kualitas bangunan yang diteliti mengalami penambahan biaya. dengan persentase yang dihasilkan Besarnya penambahan anggaran menurut wawancara yang ditabel dengan biaya yang terjadi tidak tergantung hasil 35,7 %. Persentase didapatkan dari banyaknya item pekerjaan yang berdasarkan pertanyaan yang diajukan dichange order tetapi tergantung dari kepada delapan owner pemilik bangunan bagian mana yang membutuhkan gedung. Nilai itu menyatakan bahwa biaya yang besar dalam dampak change order terhadap kualitas pelaksanaannya. Dampak Contract proyek tidak begitu berpengaruh. Change Order ( CCO ) terhadap kualitas bangunan dipersentasekan

  

KESIMPULAN DAN SARAN sebesar 35,7% yang menyatakan

  berpengaruh terhadap kualitas

1. Kesimpulan gedung.

  1. Faktor penyebab Change Order dari

  2. Saran

  delapan proyek yang diteliti Dari kesimpulan diatas maka dapat umumnya penyebab terbesar adalah diberikan saran yang sekiranya perubahan desain atau bermanfaat baik bagi peneliti

  “ketidaksesuaian gambar“ kemudian selanjutnya . diikuti dengan adanya pekerjaan

  1. Penelitian ini merupakan studi kasus tambah dan pekerjaan kurang. dan hanya dilakukan pada delapan

  Proses pengolahan Contract Change proyek saja. Maka untuk penelitian

  Order umumnya banyak dilakukan

  pada saat pertengahan pelaksanaan dilakukan dengan jumlah proyek proyek. Dan pihak-pihak penyebab solusi penanganan-penanganan apa Clough, Richard H, and Sears gleen A saja yang dapat dilakukan oleh pihak 1994, Construction Contracting, sixth kontraktor dan pengembang untuk edition New York, Jhon Wiley & Sons. meminimalisir penyebab dan Inc dampak dari contract change order. Cox, Robert K, 1997, Change Order and

  2. Bagi owner sebelum tahap Claims, Journal of Management in perencanaan ditenderkan sebaiknya Engineering dilakukan studi kelayakan lebih Donald S Barrie, Boyd C Poulson, JS dahulu sehingga perubahan lingkup 1993, Manajemen Proyek Konstruksi kerja akibat tidak sesuainya gambar Professional dengan kondisi di lapangan dapat Direktorat Bina Marga, dep. Pekerjaan dihindari. Umum & Kimpraswil, Pedoman Praktis

  Kendali Mutu Pelaksanaan Proyek,

  DAFTAR PUSTAKA Jakarta

  Erna J, W Pieter (2006), Thesis Analisa Ahuja, Hira N and Waish, Michael A Penyebab Contract Change Order pada

  (1984), Succesfull Mrthods In Cost Gedung T Universitas Kristen Petra Engineering, Canada, Jhon Wiley & Fisk Edward R 2006, Construction Project Sons. Inc. Administrasion.

  Barrie, Donald S and Poulson, Byod C, Jr Hanna, Award S, Russel, Jeffrey S, Gotzio, (1992). Professional Construction Timothy W. 1999. Impact of Change Management, third edition, Singapore, Order on Labor Efficiency for Mc Graw Hill Mechanical Constructions.

  Bartholomew, Strurt H (2002), Construction Contracting Business and Legal Principles, Second edition, New

  Bina Nusantra, 2008, Administrasi