Makalah Ilmu Jiwa Perkembangan PROGRAM S

Makalah Ilmu Jiwa Perkembangan

Membentuk Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Sejak Masa
Kanak - Kanak
DosenPengampu: Hidayatus Sholihah,S.Pd.I.,M.Pd.,M.Ed

Disusun Oleh :
Anjabun Najib : 31501502189

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Membentuk
Remaja Yang Unggul Dan Berpretasi Sejak Masa Kanak – Kanak” dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis berterima kasih pada Ibu Hidayatus

Sholihah,S.Pd.I.,M.Pd.,M.Ed selaku Dosen mata kuliah Ilmu Jiwa Perkembangan yang
telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita “Membentuk Remaja Yang Unggul Dan Berpretasi Sejak Masa
Kanak – Kanak” penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna . Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang ,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Semarang, Desember 2016

Penyusun

2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN...................................................................................................... 4
A.

Latar Belakang Masalah...................................................................................... 4

B.

Rumusan Masalah.............................................................................................. 5

BAB II..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN........................................................................................................ 6
A.

Perkembangan Fisik, Kognitif, Dan Psikosossial Pada Anak..........................................6
1.


Perkembangan Fisik Pada Anak..........................................................................6

2.

Perkembangan Kognitif Pada Anak.....................................................................7

3.

Perkembangan Psikososial Pada Anak..................................................................9

B.

Usaha Memaksimalkan Perkembangan Yang Terjadi Pada Anak...................................10
1.

Memaksimalkan Perkembangan Fisik Pada Anak..................................................10

2.


Memaksimalkan Perkembangan Kognitif Pada Anak..............................................11

3.

Memaksimalkan Perkembangan Psikososial Pada Anak..........................................11

C. Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Dilihat Dari Sudut pandang Islam Dan Sudut Pandang
Psikologi.............................................................................................................. 12
1.

Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Menurut Sudut pandang Islam.........................13

2.

Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Menurut Sudut Pandang Psikologi....................14

BAB III................................................................................................................. 15
PENUTUP............................................................................................................. 15
A.


Kesimpulan.................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 16

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah perkembangan manusia tfak hanya terjadi dari masa kelahiran saja, akan
tetapi sejak terjadinya fertilisasi manusia sudah mengalami perkembangan, fertilisasi
adalah proses bertemnunya sel sperma dengan sel ovum. Mulai saat itu manusia tumbuh
dan berkembang hingga mempunya bagian – bagian tubuh yang lengkap.
Menurut E.B. Hurlock perkembangan manusia bersifat kualitatif dan kuantitatif,
yakni ada yang tidak dapat dihitung dan ada pula yang dapat dihitung, sebgai contoh,
perkembangan otak manusia tidak akan dapat dilihat dan tidak dapat langsung dihitung,
tetapi dengan melihat gejala – gejala perkembangan yang terjadi kita dapat mengetahui
bahwa otak manusia juga berkembang.
Masa awal anak - anak terjadi antara umur 2 tahun sampai anak berumur 6 tahun,
sedangkan masa akhir anak berlangsung sekitar umur 7 sampai umur 12 tahun. Pada masa

awal anak, anak akan banyak mencoba hal baru dan ingin selalu tahu apa yang ada di
sekitarnya, sedangkan masa akhir anak, anak akan mempelajari apa yang ada di
sekitarnya dan memulai untuk bekerja keras dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya.
Orang tua kebanyakan tidak mengetahui akan pentingnya perkembangan anak
mereka, sehingga mereka tidak mengetahui kecepatan dan keterlambatan perkembangan
anak mereka, padahal jika terjadi keterlambatan pada perkembangan anak, anak akan
membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat agar tidak berdampak berkelanjutan pada
si anak.
Pentingnya perkembangan yang terjadi pada anak, menyebabkan kita sebagai
calon pendidik untuk mengetahui bagaimana perkembangan yang terjadi pada anak, dan
bagaimana agar perkembangan tersebut berjalan dengan maksimal dan dengan hasil yang
sempurna, anak adalah benih benih remaja yang akan memajukan suatu bangsa, jika
perkembangan pada masa anak sudah bersifat baik, maka akan menghasilkan remaja
4

yanga unggul dan berprestasi, dengan adanya remaja yang unggul dan berprestasi di suatu
negri, akan membuat negri tersebut menjadi maju.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial yang terjadi pada anak
2. Bagaimana memaksimalkan perkembangan yang terjadi pada anak
3. Bagaimana remaja yang unggul dan berprestasi menurut sudut pandang islam dan
sudut pandang psikologi

C.

5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Fisik, Kognitif, Dan Psikosossial Pada Anak
Masa anak – anak dibagi menjadi dua tahap, yakni masa awal anak – anak,
dan masa akhir anak – anak, pertumbuhan fisik yang terjadi pada masa awal anak anak berlangsung lebih pesat dibanding dengan pertumbuhan fisik yang terjadi ketika
bayi. Pada masa ini anak memasuki periode sensitive, dimana suatu periode dimana
suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan, dan dibimbing agar tidak terhambat
proses tumbuh kembangnya.
Masa anak – anak akhir berlangsung antara umur 7 sampai 12 tahun, proses
pertumbuhan yang terjadi pada periode ini berlangsung relative lambat dan konsisten,
pada masa ini anak akan bersifat aktif dalam mempelajari segala seuatu yang ada di

lngkungan sekitarnya.
1. Perkembangan Fisik Pada Anak
Pada awal masa anak – anak para ahli psikologi menyebutnya sebagai
masa pra sekolah, yakni antara umur 2 sampai umur 6 tahun. Perkembangan fisik
merupakan dasar bagi perkembangan anak.
a. Tinggi Badan
Pertumbuhan tinggi badan pada anak masa awal biasanya bertambah
antara 2,5 sampai dengan 3.5 inchi. Pada usia enam tahun, biasanya anak
akann mencapai tinggi 46,6 inchi.
b. Berat Badan
Pertambahan berat badan yang terjadi setiap tahunnya rata – rata
berkisar antara 3 sampai 5 pon, dan pada saat anak mencapai umur 6 tahun,
rata rata anak akan mencapai krang lebih 7 kali berat badan pada saat lahir.
c. Perbandingan Tubuh
Penampilan pada masa bayi pada masa anak – anak sudah tidak nampak
lagi, tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan kaki yang lebih panjang dan
lurus.
d. Postur Tubuh

6


\Perbedaan dalam tubuh pada masa kanak – kanak ada 3 macam, ada
yang postur tubuhnya gemuk (Endomorfik), ada yang kuat berotot
(Mesomorfik), da nada yang relative kurus (Ektomorfik).
Pada masa ini atau masa prasekolah, anak sangat membutuhksn gii dan
vitamin yang cukup, kebanyakan anak – anak yang hidup ditimpa kemiskinan dan
kemlaratan di Afrika, India, Pakistan cenderung bertubuh pendek dan kurus apabila
disbanding dengan anak – anak lainnya.
2. Perkembangan Kognitif Pada Anak
Kognitif berarti kemampuan berfikir, atau kemampuan seseorang dalam
mennggunakan otak, perkembangan kognitif berarti perkembangan emampuan
seorang anak dalam menggunakan otaknya dan menggukanan kemampuan
berfikirnya, dunia kognitif pada anak bersifat aktif, bebas, dan kreatif, dan
fantastis. Perkembangan mental dan imajinasi mereka semakin berkembang
menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu, 1 pada saat ini anak sudah mampu
menirykan dan mencontoh perilaku dan bahsa orang dewasa disekitar mereka.
a) Tahap Pra – Operasional
Piaget menyebut prasekolah anak sebagai masa Pra – operasional, yakni
anak belum mampu menunjukan operasi, yakni tindakan – tindakan
internalisasi yang membuat anak mampu melakukan sesutau secara mental

yang sebelumnya hanya dapat mereka lakukan secara fisik. Tindakan operasi
adalah tindakan 2 arah.
Dalam tahap ini anak mulai mempresentasikan apa yang ada dalam
fikirannya dengan bayangan, kata – kata, dan perspektif apa yang ada dalam
fikirannya, anak mulai dapat menggambar dengan imajinasi yang ada dalam
fikiran mereka. Pemikiran pra operasional dibagi menjadi 2 sub tahap, yakni
sub tahap pemikiran simbolik dan sub tahap pemikiran intiuitif.2
1) Sub Tahap Pemikiran Simbolik
Sub tahap simbolik adalah sub tahapo pertama dalam pemikiran
pra operasinal, dan terjadi pada anank kira kira umur 2 sampai 4 tahun,
anak pada usia ini menggambarkan objek objek seperti rumah, mobil, dan
benda disekitarnya dengan desain – desain acak, mereka mulai mampu
menggunakan bahasa yang digunakan orang dewasa di sekitarnya, mereka
1 www.scribt.com-perkembangan-anak-usia-dini-2-6-tahun dikutip 14 Desember 2016
2 C. Asri Budiningsih. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Reineka Cipta. Hal 37 - 38

7

bermain seolah olah mereka menjadi seseorang ataupun sesuatu, dan
mereka mulai meniru segala perbuatan orang disekitar lingkungannya.

2) Sub Tahap Pemikiran Intuitif
Subtahap intuitif adalah subtahap bagian kedua dari masa pra
operasional sia ank, mereka akan bersifat ingirn tahu atas segala apa yang
ada dalam lingkungan sekitarnya, dan pertanyaan demi pertanyaan si
anank manimbulkan bahwa si anak sudah memiliki minat dan mereka
mulai mencari tahu akan segala hal lingkungan sekitarnya.
Piaget menyebut tahap ini sebagai tahap intuitif karena dalam
tahap ini si anak begitu yakin dengan segala apa yang diktahuinya dan
menurut pemahaman mereka sendiri, yakni mereka mengetahui sesuatu
tetapi mengetahui tanpa menggunakan pemikiran rasional mereka,3 dalam
hal ini menunjkan bahwa adanya perkembangan kognitif si anak yang
ditunjukan dengan rasa ingin tahunya akan segala hal.
b) Tahap Operasional Konkret
Tahap ini terjadi antara umur 7 sampai 12 tahun, tanda pokok yang
muncul pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan – aturan
yang ada d gan jelas dan logis, dan ditandai dengan kekekalan dan revisable.
Anak
sudah
mampu
unutk
melakukan
pengelompokan,
penglasifikasian, dan pengaturan masalah dengan menggunakan otak mereka
untuk berfikir dan mengambil keputusan. Namun meskipun demikian anak
masih sulit untuk menggnakan pemikiran abstrak.4
Pada masa akhir anak kemampuan kosakata dan kemampuan
berbahasanya semakin meningkat, anak juga seudah mempunyai kemajuan
dalam memahami konsep waktu, dan jarak walaupun pemahaman mereka
dalam angka masih sangat terbatas.
Mereka mampu menguasai multibahasa pada masa akhir anak, secara
formal ,mereka sudah dapat diajarkan membaca dan menulis secara benar.

3. Perkembangan Psikososial Pada Anak
Pada periode ini perkembangan biologis dan fisik berjalan dengan sangat
cepat, tetapi berbeda dengan perkembangan psikososial si anak yang masih
bergantung pada lingkungannya terutama keluarganya, oleh sebab itu dalam
periode ini keluarga sangat berperan penting dalam mempersiapkan si anak untuk
3 John W. Santrok. 2011. Perkembangan Anak. Aceh : Salemba Humanika hal. 46-47
4 C. Asri Budiningsih. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Reineka Cipta. Hal 38-39

8

terjun ke lingkungannya yang lebih luas, terutapa pada lingkungan sekolah yang
terdapat teman sebayanya.
Anak mulai memunculkan emosi dan reaksi atas apa yang dialaminya, dan
emosi ini dipengaruhi oleh lingkunagnnya terutama lingkunagn rumah atau
keluarga. Biasanya anak pada masa ini masih belum mampu mengontrol emosinya
dengan baik. Dan biasanya anak akan melampiaskan kemarahannya dengan
merusak benda – benda disekitarnya.
Perkambnagan psikososial anak ditandai dengan meningkatnya intensitas
hubungan dengan teman sebayanya, dan semakin meningkat waktu demi waktu.
Menurut E.B Hurlock anak pada periode ini mengalami perkembangan
perilaku social dan perilaku tidak social .
Pada usia sekolah dasar, pemahaman diri atau konsep diri anak mengalami
perubahan yang sangat pesat. Menurut Santrock (1995), perubahan-perubahan ini
dapat dilihat sekurang-kurangnya dari tiga karakteristik pemahaman diri, yaitu (1)
karakteristik internal, (2) karakteristik aspek-aspek social, dan (3) karakteristik
perbandingan social.5
Pada masa akhir anak perkembangan psikososial nya mulai meningkat,
dan ditandai dengan pemahaman mereka mengenai kebutuhan mereka maupun
peratran – peraturan.
Perkembangan psikososial si anak sangat dipengaruhi oleh keluarga dan
lingkungan sekitarnya maupun teman sebayanya, dan dalam hal tersebut persepsi
akan diri sia anak akan terbentuk pada periode ini,.

B. Usaha Memaksimalkan Perkembangan Yang Terjadi Pada Anak
Perkembangan anak merupakan suatu hal yang penting yang harus
diperhatikan oleh setiap orang tua dan seorang pendidik, karena dengan maksimalnya
perkembangan yang terjadi pada masa anak, anak akan tumbuh menjadi seorang
remaja yang unggul dan berprestasi dan menjadi suatu pemuda yang berguna bagi
suatu bangsa.

5 Desmita. 2005 . Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hlm.181

9

Berikut ini adalah beberapa contoh dalam memaksimalkan perkembangan si
anak baik fisik, kognitif, maupun psikososial si anak agar tumbuh dan bekembang
dengan baik.
1. Memaksimalkan Perkembangan Fisik Pada Anak
Salah satu tujuan perkembangan anak adalah mereangsang pertumbuhan
fisik-motorik melalui kegiatan – kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga.
Tak kalah penting dalam hal ini orang tua harus memberi asupan gii dan
vitamin yang cukup bagi sia anak, dikarenakan salah satu factor penting dalam
perkembangan fisik anak adalah memperoleh gii dan vitamin yang cukup.
Anak dilatih untuk berbuat sesuatu yang melatih pergerakan badannya agar
semua badannya terfungsikan dengan baik dan terlatih untuk melakukan suatu
pekerjaan.
Istirahat yang cukup juga dibutuhkan bagi si anak untuk memaksimalkan
perkembangan fisiknya, dikarenakan ketika si anak istirahat, maka pertumbuhan
fisiknya sedang berkembang.
Menurut agama islam pendidikan fisik yang tepat bagi sianak adlah tiga
hal, yakni berenang, memanah, dan berkuda. Berenang sangat penting bagi
peprtumbuhan fisik si anak dikarenakan dalam kegiatan berenang semoa organ
gerak dalam tubuh si anak bergerak semuanya dan memaksa si anak untuk melatih
nafas, dan gerakan yang stabil yang dilakukan oleh si anak, sedangkan memanah
dalam pendidikan si anak adalah untuk melatih kemampuan si anak dalam
mellatih focus dan konsentrasinya terhadap sesuatu. Sedangkan yang terakhir
adalah berkuda, manfaat berkuda disini mengacu pada reflek si anak, anak dilatih
untuk tetap siaga dan siap saat kegiatan berkuda tersebut, maka sebagai seorang
muslim kita sudah diberi contoh yang baik untuk emlatih perkembangan anak
secara maksimal oleh Rasulullah S.A.W.
2. Memaksimalkan Perkembangan Kognitif Pada Anak
Sesungguhnya orang tua berperan

sangat penting dalam usaha

memaksimalkan perkembangan kognitif anak, sedangkan anak membutuhkan
dorongan dan sarana yang cukup dari kedua orang tuanya agar menjadikannya
seorang anak yang unggul dan tumbuh menjadi remaja yang unggul juga.
10

Sebagai orang tua sudah menjadi keharusan baginya untuk mengetahui
potensi apakah yang ada dalam tubuh si anak, agar orang tua mampu memberi
rangsangan dan sarana yang tepat untuk si anak berdasarkan potensi yang dia
mliki.
Dengan diberinya gii yang cukup dan vitamin yang dibutuhkan si anak
dalam perkembangan kognitifnya, maka si anak akan tumbuh dan berkembang
menjadi seorang remaja yang unggul dan berprestasi. Diusahakan bagi orang tua
untuk tidak terlalu otoriter kepada si anak, karena akan mengakibatkan
tertekannya perkembangan si anak karena si anak mengalami keterbatasan dalam
segala perbuatannya.
Menurut agama islam sebaik – baik pendidikan anak adalah Al – Qur’an,
dengan mengajarkan anak apa yang terkandug dalam Al – Qur’an , maka anak
akan tumbuh dengan akhlak yang baik dan dengan moral yang sesuai dengan
masyarakat sekitar, di dalam Al – Qur’an sudah tertulis bagaimana akhlak yang
baik dan mora yang sesuai dengan norma masyarakat yang beredar
dilingkungannya, dan oarng tua harus menjadi seorang teladan abagi anak
anaknya, karena pada masa ini anak akan meniru segala perbuatan orang dewasa
di sekitarnya.
3. Memaksimalkan Perkembangan Psikososial Pada Anak
Perkembangan psikososial pada masa anak adalah suatu modal penting
untuk mencapai remaja yang aktif di masyarakat, tanpa adanya perkembangan
psikososial sia anak yang bersifat optimal, maka anak cenderung akan tumbuh
menjadi pribadi yang pemalu, dan senang menyenndiri.
Orang tua dan pendidik sangat berperan penting bagi perkembangan
psikososial anak, salah satunya adalah memberi kesempatan anak untuk bermain
di dunianya, permainan dapat memajukan aspek – aspek perkembangan seperti
motoric, kreatifitas, kecakapan

- kecakapan sosial dan kognitif dan juga

perkembangan motivasional dan emosional ( De Groos 1980 )6
Orang tua disini berperan sangat penting karena berada dalam ruang
lingkup keluarga, sedangkan factor penting dalam perkembangan psikososial anak
6 F.J Knonks , A. M. P Knoers, Siti Rahayu H. 2009. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta :
UGM Press. hal.139

11

adalah keluarga dan lingkungan sekitar. Orang tua harus melatih anaknya untuk
tidak menjadi seorang yang penakut dan pemalu dihadapan orang banyak. Sebagai
contoh anak harus dilatih bergaul dengan masyarakat dengan cara di beri perintah
untuk membelikan kebutuhan si anak sendiri maupun kebutuhan si ibu di warung
dekat rumahnya agar si anak mampu dan mengetahui bagaimana kehidupan
bermasyarakat.
Selanjutnya bagi orang tua harus mengetahui dimana dan dengan siapakah
si anak bergaul dengan teman sebayanya, apakah teman yang bersifat baik ataukah
teman yang cenderung berbuat jahat atau tidak baik, walaupun demikian orang tua
tidak diharapkan bersifat otoriter kepada si anak. Memberi pengetahuan kepada
anak akan pentingnya hidup di masyarakat adalah suatu hal yang sangat penting
dilakukan oleh orang tua kepad anaknya, agar ananknya mengetahui dan sadar
bahwa dirinya tidak akan dapat hidup di dunia ini tanpa berhubungan dengan
orang di sekitarnya.

C. Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Dilihat Dari Sudut pandang Islam
Dan Sudut Pandang Psikologi.
Satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua di dunia ini adalah,
bahwa perkembangan anak yang maksimal adalah cikal bakal remaja yang unggul dan
berprestasi, dengan maksimalnya peran orang tua dan lingkungan si anak dalam
menanggapi perkembangan si anak, akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung
jawab dan berguna bagi semua orang di sekitarnya.
1. Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Menurut Sudut pandang Islam
Penting bagi orang tua untuk memerhatikan perkembangan anaknya
dimasa kanak kanak, termasuk selektif dalam memilih sarana dan prasarana dalam
pendidikan anaknya, turut mendukung perkembangan rohani dan jasmani ke arah
yang lebih baik, membimbingnya dan memberi pengarahan tentang keagamaan
sesuai dengan perkembangan jiwanya sejak dini, sehingga tercipta generasi remaja
yang mengetahui tanggung jawabnya sebagai abdi ( hamba ) dan juga sebagai
khalifah di muka bumi ini.
Untuk membangun seorang remaja yang berguna, tidak hanya menjadi
tanggung jawab orang tua saja, melainkan guru, kyai, ulama, dan tokoh
12

masyarakat lain juga harus berperan penting bagi perkembangan seorang anak
agar menjadi remaja yang unggul.
Untuk membekali remaja agar tidak memilih jalan yang buruk, sangat baik
sekali seorang anak ditanami dalam dirinya Akhlakul Karimah

yang sesuai

dengan ajaran agama islam.Nilai – nilai akhlakul karimah adalah suatu standar
untuk mengukur adanya pelanggaran etis ataupun tidak adanya pelanggaran etis.
Berikut ini adalah contoh karakteristik remaja yang berpribadi unggul
menurut ajaran islam :
a. Berbicara dengan sopan, dan tidak berbicara seenaknya dengan teman, terlebih
dengan yang lebih tua dan hendaknya lebih bersifat saying kepada yang lebih
muda.
b. Bersikap baik kepada semua orang, terutama orang tua, dan guru, karena dari
2 orang itu lah kita mendapatkan semua ilmu.
c. Remaja yang baik harus selalu disiplin dalam segala hal, apalagi dalam
melaksanakan kewajiban sehari – hari seperti shalat lima waku.
d. Remaja islam yang baik tidak boleh ketinggalan informasi, diusahakan agar
mengakses segala informasi dari berbagai sumber, dan diharapkan agar
melakukan tabayyun terlebih dahulu dalam menyikapi segala bentuk berita.
e. Selalu rendah hati dan tidak mudah sombong.
f. Dan terakhir yang paling penting adalah selalu meneladani sifat – sifat
uswatun hasanah kita sebagai seorang muslim yakni Nabi Muhammad SAW.
Memang dalam menjadi seorang remaja yang islami tidaklah mudah,
namun semua hal diatas dapat dibentuk sejak seorang remaja masih dalam masa
kanak – kanak. Tentunya peran orang tua disini sangat penting.
Ada pepatah dalam bahasa arab yang mempunyai arti :
“Sesungguhnya seorang pemuda adalah yang mengucapkan inilah saya,
dan bukanlah seorang pemuda jika dia masih mengatakan inilah bapak saya”
Dalam syair diatas mempunyai makna bahwa pemuda atau remaja yang
unggul adalah seorang remaja yang berani bertanggung jawab atas apa yang telah
dia perbuat dan dia berani berkata bahwa inilah saya, bukan yang selalu
membangga – banggakan bapaknya atau leluhurnya.

13

2.

Remaja Yang Unggul Dan Berprestasi Menurut Sudut Pandang Psikologi
Dalam ilmu pendidikan ada istilah pendidikan karakter, yakni pendidikan
akhlak seorang anak didik, disini peran orang tua juga sangat dibutuhkan,
dikarenakan pendidikan pertama adalah dalam lingkungan keluarga.
Dengan pendidikan karakter seorang anak akan menjadi pribadi yang
unggul dan berprestasi dimasa mendatang, mereka diajarkan nilai religious agar
menjadi seorang pribadi yang peka terhadap lingkungan sekitarnya, disamping itu
mereka juga harus diajari nilai toleransi dan nilai cinta damai atau nilai – nnilai
kemanusiaan yang membentk remaja menjadi pribadi yang mempunyai sifat
pengasih, budi pekerti dan cinta damai.
Nilai positif dalam pendidikan berkkarakter dapat membentuk remaja yang
unggul dan berprestasi, anak yang memiliki karakter kuat akan tumbuh menjadi
remaja yang unggul dan dibanggakan, karena sehat secara fisik maupun psikis,
stabil dalam emosi, dan intelektualnya yang berkembang baik.

14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan fisik pada anak adalah dengan berkembangnya fisik dan
system syaraf pusat yang meliputi : tinggi, berat badan, postur tubuh, tulang dan otot,
lemak dan gigi.
Dalam perkembangan kognitif, anak mulai mengembangkan kemampuannya
dalam berfikir dan mulai peduli dengan sesuatu di sekitar mereka, pada masa akhir
anak – anak kemampuan bahasa si anak mengalami peningkatan dan sudah mampu
diberi bahan ajar Multilanguage, dan oada tingkat ini anak sudah mampu menirukan
segala bentuk tingkah laku orang dewasa di sekitarnya.
Adapun perkembangan psikososial pada masa anak adalah, semakin luasnya
ruang lingkup anak, tidak hanya dalam rumah, tetapi sudah menjangkau sekolah dan
kelompok bemainnya, pada masa anak – anak emosi mereka cenderung tidak stabil
dan meledak – ledak.
Orang

tua

berperan

penting

dalam

proses

memaksimalkan

proses

perkembangan yang terjadi pada anak, dengan cara memberikan asupan gii dan
vitamin yang cukup pada si anak, dan dengan melatih si anak untuk berolahraga
dengan cukup dan mengatur istirahat anak dengan teratur agar perkembangan si anak
tidak terhambat dan mencapai hasil yang optimal dan dapat menjadi remaja yang
unggul.
Remaja yang unggul dalam perspektif islam adalah seorang remaja yang
meniru uswatun hasanah dalam kehidupan mereka yakni Nabi Muhammad SAW,
dengan meniru segala tingkah laku yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad
SAW, maka seorang remaja akan menjadi remaja yang unggul dan berprestasi.
Sedangkan menurut psikologi, seorang remaja yang unggul adalah remaja
yang mempunya karakter yang baik, dan sebelumnya dia mengalami pendidikan

15

karakter dengan baik, yakni remaja yang mempunyai sifat penyayang, mempunyai
budi pekerti dan tentunya cinta damai.

16

DAFTAR PUSTAKA
C. Asri Budiningsih. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Reineka Cipta.
John W. Santrok. 2011. Perkembangan Anak. Aceh : Salemba Humanika
Elizabeth . B Hurlock . 2002. Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
F.J Knonks , A. M. P Knoers, Siti Rahayu H. 2009. Psikologi Perkembangan
Yogyakarta :UGM Press
www.scribt.com-perkembangan-anak-usia-dini-2-6-tahun dikutip 14 Desember
2016

17