PEMETAAN GURU SMK (STUD1 EKSPLORATIF DI KOTA PADANG)

Bidang Ilmu: Pendidikan

LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DOSEN MADYA

PEMETAAN GURU SMK (STUD1 EKSPLORATIF DI KOTA PADANG)

y,-"a-.,

Oleh:

Drs. Ganefri, hl.Pd., Ph.D
(Ketua Tim Peneliti)

! ;

.

-.

..


( 6 hp"t

TCL

i.;.y!,?~~~/MhFfiff:Hd
l - -

,.5.v

x.i:,q2

: :,ql
.

i

,
.9


. , q,s:
.1 , .

.

-

-.

"

L-MY,

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

--

a~&
- p-r


? r o / ~ dI

Dana DlPA APBN-P Uni~rersitasNegeri Padang
Sesuai dengan Surat Pelillgasan Pelaksanaan Penelitian Dosen Madya
Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 20 12
Nomor: 703/UN35.2/PG/20 12 Tanggal 3 Dese~nber20 12

2012

. -

,

a

bpjT,FK\f%

,


Dibiaj.ai oleh:

. --'----.r*.-*;i

,:-.-. I,.l;:.
,.:~~~~,,~~.$\~i.~~~
- , :-;.

.

~

.

.

(1)

I


-

.--.-___I

LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN DOSEN MADYA
Judul Penelitian

: PEMETAAN GURU SMK (STUD1

Bidang Ilmu
Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian

: Pendidikan
: Kota Padang
: Juli - Desember 2012

EKSPLORATIF DI KOTA PADANG


A. Ketua Peneliti
Nama Lengkap
LembagaAnstitusi
Unit Organisasi
Alamat Institusi
Telpon//Faks/E-mail

: Drs. Ganefri, M.Pd., Ph.D

B. Anggota Peneliti
1 Nama Lengkap
Lembagahnstitusi
Unit Organisasi
Alamat Institusi
Telpon//Faks/E-mail
2

Nama Lengkap
LembagalInstitusi
Unit Organisasi

Alamat Institusi
Telpon//Faks/E-mail

-?

A

Universitas Negeri Padang
Teknik Elektro FT - UNP Padang
Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang
08 1267396403 1 ganefri fi@,,vahoo.co.id

:
:
:
:
:

Dra. Asmar Yulastri, M.Pd
Universitas Negeri Padang

PKK FT - UNP Padang
Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang
0821 745274641 a.vulastri@,yahoo.co.id

Elfizon, S.Pd., M.Pd.T
Universitas Negeri Padang
Teknik Elektro FT - UNP Padang
Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang
08526303 1824 / elfizon24@,),nmail.com
Rp. 15.000.000,: (I,ima Belas Juta Rupiah)
:
:
:
:
:

-&bw-->
Penelitian

,.qc*v;f;


:
:
:
:

Dekan. Fak tas Teknik UNP

Menyetujui
K ~ t u a~ e * b a ~Penelitian
a
UNP
''x.

I

I

Dr. H: Alwen Bentri. M-


PENGANTAR

Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilmu serta teraparmya. Dalam
ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen
untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajamya, baik
yang secara langsung dibiayai oleh dana Universitas Negeri Padang maupun dana
dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan mstansi terkait.
Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang
belterjasama dengan Pimpinan Universitas, telah nie~nfasilitasi peneliti untuk
melaksanakan penelitian tentang Pemetaan Guru SMK (Studi Eksploratif di Kota
Padang), sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Dosen Madya
Universitas Negeri Padang Tahun Anggaran 20 12 Nomor: 703/UN35.2/PG/20 12
Tanggal 3 Desember 20 12.
Kami menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab
berbagai permasalahan pembangunan. khususnya yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian tersebut di atas. Dengan selesainya penelitian ini, Lembaga
Penelitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat
dipakai sebagai bagian upaya penting dalam peningkatan mutu pendidikan pada
umumnya. Di samping itu, hasil penelitian ini juga diharapkan memberikan masukan
bagi instansi terkait dalatn rangka penyusunan kebijakan pembangunan.

Hasil penelitian ini telah ditelaah oleh tim pembahas usul dan laporan
penelitian. keliiudian untuk titjuan diseminasi, hasil penelitian ini telah diseminarkan
ditingkat Universitas. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pada umumnya dan khususnya peningkatan mutii staf akademik Universitas
Negeri Padang.
Pada kese~npatanini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini, terutama kepada pimpinan
lembaga terkait yang menjadi objek penelitian, responden yang menjadi sampel
penelitian, dan tim pereviu Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang. Secara
khusus, kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Padang
yang telah berkenan memberi bantuan pendanaan bagi penelitian ini. Kami yakin
tanpa dedikasi dan kerjasama yang terjalin selama ini. penelitian ini tidak akan dapat
diselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baik ini akan
rnenjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Terima Icasih.

,
,

Padang, Desember 20 12
Ketua Le~nbagaPenelitian
' Universitas Negeri Padang,

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan guru Sekolah Menengah Kejuruan
lchususnya Kota Padang yang dapat digunaltan untuk mendukung kebijakan
pengembangan SMK hingga perbandingan dengan jumlah SMU mencapai 70 : 30
Metode yane digunakan dalarn melakukan analisis data dan informasi benlpa
describe analisis, yaitu menggambarkan kondisi SMK yang ada di kota Padang terutama
yang berltaitan dengan kondisi guru yang ada dan pengembangan program keahlian.
Hasil penelitian ini memperlihat untuk setiap program keahlian untuk setiap
sekolah di kota Padang. Berdasarkan temuan penelitian ditarik kesimpulan sebagai
berikut Guru SMK yang Non PNS lebih banyak daripada guru PNS. Ini memberikan
indikasi bahwa kekurangan guru SMK masih terjadi diseluruh provinsi Indonesia. Guru
SMK berdasarkan jenjang Pendidikan, temyata lebih dari 90% guru-guru SMK sudah
memiliki pendidikan D4 & S1. Untuk ini peningkatan pendidikan guru untuk jenjang
yang lebih tinggi perlu dilakukan dalam bidang pendidikan kejuruan. Guru SMK
berdasarkan kelompok umur, berdasarkan data yang diperoleh ternyata umur guru pada
usia produktif dibawah 50 tahun adalah mencapai 63.4%. Perbandingan jenis kelamin
gum SMK antara laki-laki dan perempuan adalah relatif berimbang. Untuk SMK
teknologi di dominasi oleh Guru iaki- laki, sedangkan untuk guru SMK bisnis dan
manajemen didominasi ole11 guru perempuan.
Peta tersebut dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan guru Sh/lI< di
seluruh Indonesia dan di kota Padang khususnya. Kebijakan perluasan jumlah SMK
hingga mencapai perbandingan 70 dan 30 untuk SMU dan diberlakukannya Surat
Keputusan Direktur Jendral Mandikdasmen nomor 25 1/C/KEP/MN/2008, berdampak
pada meningkatnya keburtuhan guru SMK. Oleh sebab itu hasil studi ini dapat dijadikan
kebijakan untuk memenuhi guru SMK sesuai dengan program dan kompetensi keahlian.

DAFTAR IS1

Halaman

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

DAFTAR IS1 .................................................................................................

v

..
HALAMAN PENGESAHAN .................. ..................................................... I I
...
PENGANTAR...................................................................................,,.......... I 11
ABSTRAK .................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................. ...... ... . ................. ........ vii
...
DAFTAR GAMBAR ........................................................................,............ v I I I
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
B. Rulnusan Masalah ......................................................................

C. T ~ ~ j u dan
a n Ruang Lingkup Penelitian .......................................

BAB I1 KAJIAN PUSTAKA
A. Sekolah Menengah Kejuruan .....................................................
B. Kualifikasi Guru Sekolah Menengah Kejuruan ..........................

C. HasiI Yang Sudah Dicapai.. . . . .. . . . . . . . .. . .. . .. . .. . .. ... . . . . . . . .. ... ...
D. Kerangka Berfikir.. . . . .. . ... .........................................................

E. Pertanyaan Penelitian . . . . . . . . .. . ..................................................

BAB I11 METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................... 18

B. Pendekatan Studi .......................................................................

18

C. Variabel dan Data yang diperlukan ............................................

19

D. SumberData .............................................................................

20

E. Metode Pengumpulan Data ...... ................................... ,..............

20

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................

20

BAB IV HASII. DAN PEMBAlIASAN

A . Data SMK Kota Padang ............................................................. 23
B . Data Kelompok Bidang Keahlian ...............................................

24

C . Data Siswa ...............................................................................

26

D. Data Guru .................................................................................. 27
BAB 111 METODE PENELITIAN
A . Kesimpulan ............................................................................... 32

B . Implikasi ...................................................................................33
C . Rekomendasi ............................................................................ 34
DAFTARPUSTAKA .................................................................................... 35
LAMPIRAN ...........................................................................
36

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 :

Macam Bidang Keahlian SMK ..............................................................

10

Tabel 2 :

Perbandingan SMK Negeri dan Swasta Kota Padang .........................

23

Tabel 3 :

Kelompok Keahlian SMK di Kota Padang ........................................

25

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4 :

............. . .. . .. . ..........
Skema alur tahapan penelitian .......... ... ......... . ..... . .. . .. . .. ....
Perbandingan SMK Negeri dan Swasta di Kota Padang.. ..........
Kelompok Keahlian SMK di Kota Padang ....... .... ...... .. .... ... .

Gambar 5 :

Perbandingan Ju~nlahGuru PNS dan Non PNS di Kota Padang.. .

28

Gambar 6 :

Perbandingan Jumlah Guru PNS dan Non PNS di Kota Padang.. .

29

Gambar 7 :

Perbandingan Usia Guru di Kota Padang.. ..... ...... ... . ..... ....... .

29

Gambar 8 :

Data Guru SMK Berdasarkan Jenis Kelamin di Kota Padang.. .....

30

Gambar 1 :
Gambar 2 :
Gambar 3 :

Sltematis Kerangka Teoritis Penelitian

16
19

24
25

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akibat dari krisis ekonomi yang melanda tanah air kita sejak
pertengahan tahun 1997 sangat terasa dengan semakin meningkatnya jumlah
lulusan sekolah menengah atas yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Banyaknya lulusan SMU yang tidak dapat bekerja dan tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi tersebut merupakan sumbangan yang cukup besar pada
pengangguran. Untuk itu pemerintah mendorong untuk dikembangkannya
jumlah SMK di seluruh kabupatedkota dengan harapannya lulusan SMK dapat
bekerja pada orang lain atau membuka lapangan kerja sendiri.
Pengembangan SMK di masing-masing kabupatenlkota akan dilakukan
hingga akhimya akan dicapai perbandingan antara SMK dengan SMU menjadi
70 : 30. T ~ ~ j u auntuk
n
terus meinperbanyak SMK adalah karena lulusan SMK

lebih rnudah masuk ke pasar kerja ketimbang lulusan SMA karena Llmumnya
mata pelajaran di SMK sudah disertai dengan praktik keterampilan.
Dalam analisis proyeksi pengembangan SMK ada tiga kemungkinan
yang dapat terjadi yaitu program keahlian yang akan mengalami perkembangan
yang sangat pesat, program keahlian mengalami perkembangan yang wajar
(stabil), dan program keahlian yang akan mengalami kejenuhan. Program
keahlian yang diproyeksikan akan mengalami perkembangan yang sangat pesat
adalah kelompok program Pertanian, Paricvisata. Perikanan, kelautan. dan
Tel.tnologi Informasi.
Diperkiraltan pada tahun 2020 jumlah SMK yang akan membulta
kelompok program tesebut mencapai 6.15 1 . Kelompok program cukup stabil
dan diproyeksikan akan mengalami perkembangan yang wajar adalah
kelompok program Teknologi dan Industri serta Kelompok Seni dan Kerajinan,
diperltirakan akan mencapai 3.178 SMK yang menyelenggarakan program
tersebut. Sedangkan kelompok program Bisnis dan Manajemen, merupaltan

program yang diproyeksikan akan mengalami kejenuhan di pasar kerja dan
jumlahnya cederung akan menurun dan diproyeksikan pada tahun 2020 hanya
923 SMK yang menyelenggarakan program tersebut.
Upaya pengembangan SMK hingga mencapai 70 dibandingkan dengan
SMU, tentunya akan membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten
dibidangnya, sehingga pengelolaan SMK akan mencapai efisien dan efektivitas
yang tinggi. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan (SMK) untuk mencapai
tujuan yang diinginkan tidak hanya tergantung pada gedung yang megah,
media pembelajaran yang lengkap, peralatan praktik yang canggih, kurikulum
yang baik, serta sarana pembelajaran lainnya yang dimiliki, melainkan juga
tergantung pada sumber daya manusia yang mengelola lembaga pendidikan
tersebut. Diantara sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan pada kegiatan
pembelajaran di SMK adalah guru.
Peranan guru dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Menengah
Kejuruan tidak hanya dituntut untuk dapat mengajar dan mengembangkan
pembelajaran, melainkan harus memiliki kemampuan keahlian yang sesuai
dengan ~nateriyang diajarkan. Guru sebagai sumber daya nlanilsia yang ada di
Sekolah (SMK) mempunyai peranan ynng sangat menentilkan dan merupakan
kunci keberhasilan dalam mencapai ti~juanpendidikan, karena guru adalah
pengelola pelaksanaan pembelajaran bagi para siswa. Agar pelaksanaan
pembelajaran ini berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
pembelajaran maka harus disediakan guru yang profesional dan berkualitas
sesua dengan kebutilhan tiap-tiap sekolah baik yang berkaitan dengan jumlah,
kualifikasi maupun spesialisasinya.
Hal ini sesuai dengan pasal 42 ayat ( I ) Undang - undang Nomor 30
Tahun 2003 tentang Sistem Penclidilian Nasional yang menyatakan bahna guru
sebagai pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kelvcnangan mengajam~.a.sehat jasmani dan rohani. serta
memiliki kernatnpuan untuk mewujudkan tiljuan pendidikan nasional. Dengan
demikian guru harus memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan, kompetensi
yang terstandar, dan malnpu mendukung dan menyelenggarakan pendidikan
secara profesional sehingga akan menghasilkan mutu pendidikan yang baik.

Kondisi nyata yang ada di lapangan menunjukkan bahwa mutu
pendidikan kita temyata masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan
siswa. Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan adalah ketersediaan
guru yang belum memadai baik secara ltuantitas maupun kualitas. Mutu
pendidikan yang kurang mengembirakan

ini juga

berlaku

di SMK.

Karakteristik program keahlian yang terdapat di SMK cenderung fluktuatif, ha1
ini disebabltan kebutuhan tenaga Iterja yang ada juga berubah-ubah sesuai
dengan ltebutuhan lapangan kerja yang ada di masyarakat. Perubahan tersebut
tentunya akan berpengaruh pada jumlah guru yang ada di SMK.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan keadaan guru S M K Negeri
yang dilakukan oleh Direktorat Dikmenjur menyimpulkan bahwa dari sisi
jumlah dan spesialisasi guru temyata masih mengalami kekurangan, sedangka
dari sisi lain mengalami kelebihan. Kelebihan maupun kekurangan guru SMK
tersebut tersebar pada guru program Normatif. Adaptif, Produktif, maupun
guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) di semua provinsi.
Kondisi kelebihan dan kekurangan guru di SMK yang terjadi dari tahun
ke tahun merupakan masalah yang cukup rumit dan ~iiemerlukankehati-hatian
dalam proses penyelesaiannya. Penuntasan masalah kelebihan dan kekurangan
guru dimaksud dilakukan antara lain melalui rekruitmen Guru Baru
(pengangkatan guru PNS secara reguler atau crash program) dan alih
spesialisasi dan mutasi guru yang ada (lintas kabupaten atau provinsi).
Berdasarkan kualitas guru yang ada, temyata masih banyak guru-guru
kita

yang

belum

memenuhi

kualifikasi

sebagai

guru

seperti

yang

dipersyaratkan dala~nundang-undang sisdiknas. Tidak hanya di Indonesia saja
yang kualifikasi gurunya masih belum ~iiemenuhipersyaratan minimal, nalnun
ha1 yang salna juga

diala~ni oleh negara-negara

berpendudult

besar.

Berdasarltan hasil pembahasan dalam pertemuan se~nbilanmenteri pendidikan
negara-negara berpenduduk besar yang menyatakan bahwa hanya sekitar 50
persen guru yang mempi~nyailatar belakang pendidikan sarjana kependidikan.
Sedangkan di lndonesia hanya sepertiga guru berlatar belakang pendidikan
setara sarjana.

Data guru tahun 2005 menyebutkan bahwa jumlah guru di sekolah
negeri dan swasta secara nasional mencapai 2.365.237 orang. Sedangkan data
pada tahun 2001 menyebutkan bahwa guru yang memenuhi kualifikasi untuk
taman kanak- kanak (TK) sebanyak 9,8 , Sekolah Dasar sebanyak 46,l , SMP
sebanyak 85,4, SMA sebanyak 66,2, dan SMK 56,4. Secara keseluruhan yang
memenuhi kualifikasi hanya 56. Disamping kualifikasi yang tidak sesuai
dengan persyaratan minimal, masih banyak guru yang keahliannya tidak sesuai
dengan apa yang diajarkan. ha1 ini akan berdampak pada kemampuan guru
dalam

melaksanakan

pembelajaran

secara

efektif,

bermakna,

dan

menyenangkan.
Diberlakukannya keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah tentang Spektrum keahlian pendidikan menengah
kejuruan, menjadikan SMK saat ini memiliki 121 kompetensi keahlian. Tujuan
dikeluarkannya keputusan tersebut adalah agar SMK daiam mengembangkan
program keahlian tidak semaunya membuat nama sendiri terhadap program
tersebut. Disamping itu perubahan kurikulum, distribusi guru yang tidak
merata, banyaknya guru SMK Negeri yang terdaftar sebagai pengajar di SMK
Swasta. dan masalah lain yang ada di lapangan berdampak pada pemetaan gum
saat ini. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan ulang terhadap kondisi guru
yang ada pada saat ini.
Dikarenakan luasnya lingkup permasalahan dan lokasi penelitian serta
terbatasnya dana dan waktu maka penelitian ini hanya akan melakukan
kegiatannya di wilayah provinsi Sumatera Barat. Dikarenakan luasnya
permasalahan yang akan diungkap lebih mendala~nmaka wilayah penelitian ini
akan dibatasi pada Kota Padang. Obyek penelitian hanya dibatasi pada
penyelenggaraan penclidikan di SMK yang ~nencakupkeberadaan guri~SMK
beserta kualifikasinya d itinjau dari banyaknya ragam Program Keahlian,
rombongan belajar (Rnmbel), dan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan
bidang studi atau mata pelajaran yang diampu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
Bagaimanakah prediksi kebutuhan guru SMK di Kota Padang untuk periode
waktu tiga tahun kedepan ditinjau dari kondisi SMK saat ini beserta program
lteahlian dan rombongan belajar yang ada saat ini?
Tujuan dan Ruang Lingkup Penlitian
1. Tujuan

a. Tujuan Umum
Studi ini bertujuan untuk memetakan guru Sekolah Menengah Kejuruan
khususnya Kota Padang yang dapat digunakan unti~k mendukung
kebijakan pengembangan SMK hingga perbandingan dengan jumlah
SMU mencapai 70 : 30 .
b. Tujuan Operasional

Tujuan Operasional dari studi ini adalah:
1 ) Mendapatkan data jumlah kompetensi keahlian yang dilaksanakan di
masing-masing SMK di kota Padang.
2) Mendapatkan data profil semua guru SMK yang ada di kota Padang
berdasarkan kelompok mata pelajaran (normatif, adaptif, produktif,
dan pengembangan diri).
3)

Mendapatkan data jumlah

guru SMK untuk

masing-masing

kelompok kompetensi keahlian.
4) Mendapatkan data beban tugas sernua guru SMK di kota Padang
5 ) Mendapatkan data jurnlah SMK yang mengalami kelebilian. dan

kekurangan guril di kota Padang
6) Mendapatkan data penyebaran guru i~ntukmasing-masing SMK di

kota Padang
7) Mendapatkan data kebutuhan gum SMK berdasarkan spektrum

keahlian yang diberlakukan saat ini.

2. RuangLingkup
Lingkup studi ini meliputi selnua Sekolah Menengah Kejuruan yang
ada di Kota Padang baik SMK Negeri maupun SMK Swasta. Sasarannya
adalah Sumber Daya Manusia yang ada di SMK dengan profil guru semua
program keahlian dan kelompok mata pelajaran (normatif, adaptif,
produktif, dan pengembangan diri)

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Sekolah Menengah Kejuruan.
Undang-undang

Dasar

1945

mengamanatkan

upaya

untuk

mencerdaskan ltehidupkan bangsa. Oleh karena itu pemerintah mengusahakan
danmenyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan
undang- undang yaitu Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

Dalam pasal 12 ayat (1) Undang-undang Nomor 20

tersebut menetapkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuan. Salah satu bentuk satuan pendidikan menengah adalah Sekolah
Menengah Kejuruan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuman pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat. Pendidikan kejuman menurut .Sukamto (1988) adalah program
pendidikan yang bertujuan untuk membantu anak didik mengembangkan
potensinya ke arah suatu pekerjaan. Pendidikan kkejuman adalah subsistem
pendidikan yang secara khusus membantu peserta didik dalam memperisapkan
dirinya untuk memasuki lapangan kerja (NTVET, 1996). Pendidikan kejuruaan
menurut Calhoun & Finch, ( 1 982), mengartikan pendidikan kejuruan sebagai
berikut.
"Vocational sdt/cation trs orgcmized rtlz/cationtrl progrcrnls which ore
clirectly re1crtc.d lo the prc)pcrrcrtion of' ind;vitl~rcrlsfor puid or rrnpaicl
eniployf~lent.or for adcjitior7al prc.par.ution .fir u ccrrccr. regriiyv other
than a. baccalaureate of advanced degree "

Jadi, pendidikan kejuman adalah jenis pendidikan yang berkaitan erat
dengan proses penyiapan peserta didiknya untult m e m a s ~ ~ klapangan
i
kerja atau
pendidikan yang lebih ditekankan pada penyiapan dalam memenuhi tuntutan
jenjang karir dari pada tuntutan ~ ~ n t umemperoleh
k
gelar akademik..

Sebagai bagian dari sistem Pendidikan Nasional, SMK mempakan
pendidikan yang lebih mengutamakan pengembangan kemampuan peserta
didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di
lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri di
kemuadian hari. Dengan kata bahwa SMK berperan dalam menyiapkan peserta
didik agar siap bekerja, baik bekerja secara mandiri maupun mengisi lowongan
pekerjaan yang ada. Sehinga arah pengembangan SMK harus diorientasikan
pada penentuan permintaan pasar kerja.
Di bagian lain, Calhoun & Finch juga menyebutkan bahwa komponen
yang menyangkut ketenagakerjaan mencakup tiga aspek pokok,yaitu (1)
kesempatan kerja bagi semua yang memerlukannya dalam suatu stmktur
lapangan kerja yang menjamin kesinambungan antara pilihan perorangan,
penghasilan yang memadai, dan pemenuhan masyarakat akan barang dan jasa;
(2) pendidikan dan pelatihan yang mampu rnengembangkan potensi manusia
secara optimal; dan (3) mekanisme penyesuaian antara manusia dan pekerjaan,
tanpa memgikan perorangan maupun jumlah produksi. Dari ketiga kornponen
tersebiit sangat jelas, bahwa dunia pendidikan mempakan salah satu komponen
penting dalarn dunia ketenagakerjaan, khususnya dalam komponen kedua yang
it11 bisa dipenuhi oleh SMK (pada jenjang Sekolah Menengah) maupun
pendidikan Vokasi (Pada jenjang Pendidiltan Tinggi).
Tingginya keterkaitan penyelenggaraan pendidikan kejuman dengan
tuntutan dunia kerja, maka pendidikan kejuman hamslah memiliki sifat
responsive-aktif, serta adaptabilitas dan fleksibilitas tinggi, seperti yang
ditetapkan oleh sang pencetiis. Calhoun & Finch yang menyebutkan bah\va :
f ' ~ ~ o ~ ed7/cci/ion
~ ~ l i o ~sholr/(/
~ / bc' e v ~ t ~ ~ i a lon
e d /he bcr.sis of' econonlic
is econornictrll~~{fjicienr lt>hcn(LIIi/
efficiency. I,'octrtioncil rcll~ctr~ion
IW~?I'N~'P.S .s/rrtken/.cJi)r.s~~ei.ific,johs
in the con7iliuni!\>on /he hasis of nlc/t?
polver needs: (0) it inszrre.~an ac/eqlrnre labor .rz4pply,for an occzrpa/ional
area: L I M (c)
~
[he S I Z I C / C ~gets
I
~he,joh
for which he ~vustr-crinecl"

Kebenaran Itesimpulan Calhoun & Finch juga dirasakan di Indonesia.
Pada Edisi Senin, 02 Mei 2005 Harian SlNAR HARAPAN ~nenulisheadline
tentang "Mendidik Tenaga Terampil dan Pintar Butuh Dukungan Industri".
Tulisan tersebut menyoroti perlunya sinergi antara dunia pendidikan dan dunia

industry agar lulusannya memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia industri.
Kondisi ini sudah dilakukan di beberapa SMK dan Politeknik terkemuka di
Indonesia, seperti SMK PIKA Semarang, SMK Mikael Surakarta, POLMAN
Bandung, ATMI Solo, POLMAN ASTRA, dan Politeknik lainnya, sehingga
para lulusannya 100 terserap dunia kerja.
SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja,
dituntut mampu menghasilltan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh
dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya
adaptasi dan daya saing yang tinggi. Atas dasar itu, pengembangan kurikulum
dalam

rangka

disesuaikan

penyempumaan

pendidikan

menengah

kejuman

harus

dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja serta dapat

mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Disamping kurikulum, pengembangan program keahlian juga harus
disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Berdasarkan ha1 tersebut,
program keahlian tersebut kemudian dikelompokkan menjadi kelompok bidang
industri. usaha, dan profesi. Penamaan bidang keahlian dan program keahlian
pada kurikulum SMK Edisi 2006 dikembangkan mengacu pada nama bidang
dan program keahlian yang berlaku pada kurikulum sebelumnya. Jenis keahlian
baru diwadahi dengan jenis program keahlian baru atau spesialisasi barn pada
program keahlian yang relevan.
Didalam

perkembangannya

dikembangkanoleh

banyak

program

keahlian

yang

masing-masing SMK penamaannya tidak mengikuti

ketentuan yang diberiakukan. Penarnaan yang tidak tidak berdasarkan
Itetentuan yang berlaku akan menyulitkan dalam pengelolaan dan penyediaan
tenaga pendidik serta ketidakjelasan akan pengakuan masyarakat pengguna.
Oleh itu Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah pada
tanggal

22

Agi~stus 2008

menerbitkan

surat

keputusan

nomor

251/C/KEP/MN/2008 tentang spectrum keahlian pendidikan menengah
kejuman. Sebagai pertimbangan dikeluarkannya SK tersebut adalah bahwa
spektrum keahlian yang telah diberlakukan sudah tidak sesuai dengan tilntutan
kurikulum tingakat satuan pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan tututan dunia kerja. Spektrum keahlian pada dasamya
menggambarkan alur atau pola pengelompokkan program keahlian yang
disusun berdasarkan kesetaraan atau kaitan dengan kompetensi kerja yang
diperlukan oleh dunia kerja terkait.
Berdasarkan SK tersebut, ada 6 bidang keahlian yang dikembangkan di
Sekolah Menengah Kejuman, dengan total program studi keahlian sebanyak

40, dan kompetensi kaahlian sebanyak 121. Tabel 1 berikut menun-iukkan
jumlah program studi keahlian dan kompetensi keahlian masing-masing bidang
keahlian.
Tabel 1. Macam Bidang Keahlian SMK

Lulusan dari sekolah kejuman termasuk sekolah menengah kejuruan
memiliki bekal yang beorientasi pada jabatan. Dengan demikian maka lulusan
sekolah menengah kejuman dituntut

(

1 ) tnampu menunjukkan pengliasaan

pengetahuan dan kelnampilan khusus yang minimal untuk bidang ker-ja
tertentu.

(2) mampu

rnenu~.?iukkan kemampuan

dasar

akadelnik

dan

pengetahuan penunjang yang sesuai dengan awal karir, dan (3) mampu
menunjukkan kelnampuan akademik. sosial, dan kejuman guna pengembangan
karir di masa datang, demikian lnenurut Butler (1972).
Substansi atau materi yang diajarltan di SMK disajikan dalam bentuk
berbagai kompetensi yang dinilai penting dari perlu bagi peserta didik.
Kompetensi menurut Spencer yang dikutip oleh Wahid Mitnandir (2009)

adalah karakter mendasar yang dimiliki seseorang yang menyebabkan orang
tersebut sanggup menunjukkan kinerja yang efektif dalam suatu pekerjaan.
Dalam kaitan ini, kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi yang
dibutuhkan untuk menjadi manusia Indonesia yang cerdas dan pekerja yang
kompeten, sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan oleh industri,
dunia usaha dan asosiasi profesi. Oleh karena itu substansi diklat dikemas
dalam berbagai mata diklat yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi
program Normatif, Adaptif, Produktif, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri
(Wardiman, 1996).
Program normatif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membentulc peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memililti norma-norma
kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial anggota
masyarakat baik sebagai warga Negara Indonesia maupun sebagai warga dunia.
Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang
selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bemegara. Program ini berisi mata
diklat yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap dan perilaku yang hams
diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, di samping
kandungan pengathuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Mata diklat
pada kelompok normative berlaku sama untuk semua program keahlian.
Program adaptif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetah~~an
yang luas dan menyelesaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja serta mampu mengembangkan
diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Program
adaptif berisi mata dilclat yang lebih menitikberatkan pada pemberian
kesempatan kepada peserta didik ~ ~ n t uniemahami
k
dan lnenguasai konsep dan
prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan seharihari dan atau melandasi konipetensi ~lntukbekerja.
Program adaptif diberikan agar peserta didilc tidak hanya memahami
dan menguasai "apa" dan "bagaimana" suatu pekerjaan dilakukan. tetapi
member juga pemahaman dan penguasaan tentang " mengapa " Iial tersebut
harus dilakukan. Program adaptif tercliri dari kelompok mata diklat yang

berlaku sama bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku
bagi program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing
program keahlian.
Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam ha1 SKKNl belum ada,
maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh fomm yang di
anggap mewakili dunia usahalindustri atau asosiasi profesi. Program produktif
bersifat melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak'ditentukan
oleh dunia usahalindustri atau asosiasi profesi. Program produktif diajarkan
secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian
Muatan lokal mempakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek
pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
local ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang
diselenggarakan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat. dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatanpengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan

sosial.

bela.jar.

dan

pembentilkan

karier

peserta

didik.

Pengembangan diri bagi peserta diclik SMK terutama diti~jukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.

B. Kualifikasi Guru Sekolah Menengah Kejnruan
Kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien mempakan salah satu
indikator yang menunjukkan keberhasilan suatu sekolah. Karena pembela-jaran

yang efektif dan efisien akan menghasilkan lulusan yang profesional dan
berkualitas yang mampu bersaing dalam mengisi kebutuhan pembangunan.
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan (SMK) untuk mencapai tujuan yang
diinginkan tidak hanya tergantung pada gedung yang megah, media
pembelajaran yang lengkap, peralatan praktik yang canggih, kurikulum yang
baik, serta sarana pembelajaran lainnya yang dimiliki, melainkan juga
tergantung pada sulnber daya manusia yang mengelola lembaga pendidikan
tersebut. Diantara sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan pada kegiatan
pernbelajaran di SMK adalah guru.
Guru sebagai sumber daya manusia (SDM) yang ada di sekolah
khususnya Sekolah Menengah Kejuman (SMK) mempunyai peranan yang
sangat menentukan dan mempakan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan
pendidikan, karena gum adalah pengelola pembelajaran bagi para siswa. Jika
guru kurang memiliki kompetensi yang cukup memadai, maka hasil belajar
yang diperoleh kurang baik. Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diperlukan gum
yang profesional dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap SMK baik
jumlah, kualifikasi maupun spesialisasinya.
Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen yang menyatakan bahwa gum adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan.melatih,
dan tnengevaluasi. Dalarn pasal 8 disebutkan bahwa guru harus memiliki
klasififikasi akademik, kompetensi. sertlfikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani. serta rnemiliki k e m a m p ~ ~ a nuntuk mewujudkan tujuan nasional.
Kompetensi guru yang dilnaksud meliputi komptensi pedagogik, kepribadian.
sosial. dan professional.
Pelaltsanaan pembelajaran di SMK lebih banyak menekankan pada
pembelajaran praktik. sehingga kebcradaan fasilitas yang berupa sarana dan
prasarana praktik sangat diperlukan. Upaya yang telah dilakukan pemerintah
berupa penataan kembali kebijakan pendidikan kejuruan khususnya SMK
dengan disertai pembangunan sarana dan prasarana praktik atau laboratorium.
Sarana yang berupa gedung dan prasarana yang berupa alat-alat praktik

merupakan identitas dari suatu Sekolah Menegah Kejuruan. Oleh karena itu,
maka kompetensi guru SMK terutama yang guru mata pelajaran produktif
dalam memanfaatkan sarana dan prasarana praktik sangat diperlukan.
Kemampuan guru dalam memanfaatkan sarana dan prasarana praktik
yang baik akan memperlancar kegiatan pembelajaran praktik, sehingga
kompetensi lulusan SMK akan dapat ditingkatkan. Pasal 35 ayat (1) Undangundang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Gum dan Dosen menyebutkan bahwa
kewajiban guru mencakup kegiatan pokok dan tugas tarnbahan. Kegiatan
pokok seorang guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta
didik. Sedangkan tugas tambahan guru meliputi tugas tambahan struktural dan
tugas tambahan khusus yang hanya berlaku pada jenis sekolah tertentu, untuk
menangani masalah khusus yang belum diatur dalam peraturan yang mengatur
organisasi sekolah. Sedangkan beban kerja seoarang guru diituangkan dalam
pasal 35 ayat (2) yang menyatakan bahwa beban kerja guru sekurangkurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka
dalam 1 (satu) minggu.
Dalam melaksanakan tugas pokok yang terkait langsung dengan proses
pembelajaran guru hanya melaksanakan tugas mengampu 1 (satu) jenis mata
pelajaran saja, sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam sertifikat
pendidiknya. Disamping itu, guru sebagai bagian dari manajemen sekolah,
akan terlibat lansung dalam kegiatan manajerial tahunan sekolah. yang terdiri
dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Rincian kegiatan tersebut
anatara lain penerimaan siswa baru, penyusunan kurikulum dan perangkat
lainnya. pelaksanaan pembelajaran termasuk teshlangan, Ujian Nasional (UN),
11-iiansekolah. dan kegiatan lain. Tugas tiap guru dalam siklus tahunan tersebut
secara spesifik ditentukan oleh manajemen sekolah tempat guru bekerja.
Sebagai tenaga profesional, gum baik PNS mallpun bukan PNS dalam
melaksanakan tugasnya berkewajiban memenuhi jam kerja yang setara dengan
beban kerja pegawai lainnya yaitu 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja
( a 6 0 menit) per minggu. Dalam melaksanakan tugas, gum mengacu pada
jadwal tahunan atau kalender akademik dan jadwal pelajaran. Kegiatan tatap

muka dalam satu tahun dilakukan kurang lebih 38 minggu atau 19 minggu per
semester. Kegiatan tatap muka gum dialokasikan dalam jadwal pelajaran yang
disusun secara mingguan. Khusus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada
kalanya jadwal pelajaran tidak disusun secara mingguan, tapi mengunakan
sistim blok atau perpaduan antara sistim mingguan dan blok. Pada kondisi ini,
maka jadwal pelajaran disusun berbasis semester, tahunan, atau bahkan per tiga
tahunan. Diluar kegiatan tatap muka, guru akan terlibat dalam aktifitas
persiapan tahunanlsemester, ujian sekolah maupun Ujian Nasional (UN), dan
kegiatan lain akhir tahunlsemester.

C. Hasil yang sudah dicapai
Berdasarkan studi dokumentasi yang dilakukan pada tahun pertama

2009 diperoleh data yang menunjukkan adanya perbedaan jumlah SMK antara
yang catat dalam buku Identitas SMK tahun 2008 yang dikeluarkan oleh
Direktorat Pembinaan SMK Depdiknas dengan data hasil penelitian. Hasil
penelitian, secara indtatif jumlah SMK se DIY, Kalsel, dan Kaltim
sekolah; jumlah program Keahlian

=

1 157, jumlah rombel

= 4998.

=

423

dan jumlah

guru 15385. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat secara kuantitatif rasio
antara guru dan sekolah =3 1 : 1, rasio antara guru dan program keahlian

= 14 : 1,

dan rasio antara gurlu dan rombel=3: 1 .
Program keahlian yang dominan dilaksanakan di ketiga wilayah
provinsi diatas adalah Teknik Mekanik Otomotip, Teknik Komputer dan
Jaringan, Akuntansi, Multimedia, Penjualan, dan Administrasi Perkantoran.
Untilk DIY tarnbah Tata Busana. Penyelenggaraan program keahlian masih
beli~mnielnperhatikan potensi yang dimiliki masing-masing daerah.
Berdasarkan hasil penelitian tahun pertama tersebut nialia pel-lu
dilakukan pengkajian

lebih

mendalarn

tentang

kebutilhan

gum yang

seyogyanya dipenuhi. Analisis kebuti~han guln tersebut dikaitkan dcngan
kondisi dari jumlah SMK, jumlah dan macam program Iceahlian dan jumlah
rom bongan bela-jar serta adanya spektruln program keahlian di SMK yang
dikeluarkan oleh Direktorat Pe~iibinaanSMK Depdiknas.

D. Kerangka Berpikir
Studi dilaksanakan mengikuti alur pikir sebagaimana digambarkan
dalam diagram alur berikut. Berdasarkan gambar di bawah dapat dikemukakan
bahwa telaah tentang keberadaan guru SMK dilatarbelakangi oleh empat ha1
yaitu profil guru yang ada saat ini, perkembangan spektrum keahlian,
kelanjutan studi, dan analisis profil gum berkaitan dengan SK Dirjen
Dikdasmen nomor 25 lllKEP/MN/2008 tentang Spektrum Keahlian.

Pengelompokan guru SMK berdasarkan:
1) Umur
2) Jenjang pendidikan
3) Bidang keahlian
4) Mata
pelajaran
yang
diampu
(kelompok
normatif,
adaptif,
Produktifl dan pengembangan diri)
5) Pendidikan dan pelatihan yang sesuai
dengan bidang keahliannya.
6) Pengalaman DUDI.
7) Jumlah beban kerja tiap minggu.

i
Analisis Spektrum
Keahlian yang ada
di SMK

SMP/MTs dan

dikembangkan masing-masing SMK

kabupaten/kota
menampung
lulusan SMPIMTs dan yang sederajat

Analisi profil guru SMK sesuni
spectrum keahlian yang ada di SMK
berdasarkan
Diktur
Jenderal
Manajemen
Dikdasmen
nomor
25 1 /C/KEP/MN/2008

Kebutuhan gu1.11SMK
untuk masing-masing
I
kornpetensi keahlian 1/
dan kelompok mata
pelqjaran

Gambar 1. Skernatis Kerangka Teoritis Penelitian

Kebijakan
tentang
pengadaan
guru SMK
sesuai
dengan
pengemban
gan SMK
hinggga
mencapai
perbanding
an jumlah
SMK
dengan
SMU
sebanyak
70:30

E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian-kajian di muka maka dapat diajukan pertanyaan
penelitian yang akan dicari pemecahannya melalui penelitian ini sebagai
berikut:
Bagaimanakah prediksi kebutuhan guru SMK di Kota Padang untuk
jangka waktu tiga tahun mendatang ditinjau dari jumlah Program
Keahlian, Ro~nbongan Belajar dan kesesuaian latar belakang dengan
bidang stiidi/mata pelajaran yang diampu?

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama lima bulan yaitu
mulai bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Desember 2012. Lokasi penelitian
adalah Kota Padang khususnya di sejumlah sekolah menengah kejuruan baik
negeri maupun swasta.

B. Pendekatan Studi

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.
Langkah kegiatan yang dilakukan dalam penelftian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, mengumpulkan data profil guru SMK dan data program keahlian
a
diperoleh dari
yang dilaksanakan oleh semua SMK di Indonesia. ~ g t tersebut
Direktorat Petnbinaan SMK. Ditjen Mandikdasrnen. Sedangkan tnetode
dokumentasi dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yang ada di Dinas
Pendidikan Kota Padang. Kerlua, menyususun desain Penelitian, Ketiga,
menpusun kisi-kisi dan instrumen penelitian serta melakukan i ~ j i coba
instrumen. Keenzprrt, melakukan pengumpulan data. Tahapan ini akan dirinci
lebih Ian-jut pada penjelasan metode pengambilan data. Kelima, Pengolahan
data dan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan, serta menyusun bahan
kebijakan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi tentang peta kebutuhan guru
SMK. Secara umum, metodologi penelitian ini dapat digambarkan secara
diagra~natissepcrti berikut.

DATA SEBARAN SMK
DARl DIREKTORAT
PENDl DlKAN
MENENGAH
KEJURUAN
BERSIFAT DATA
EKUNDER)
SUMBER DATA :
DIKMENJUR

DIPERLUKAN SENSURS UNTUK
MELIHAT PETA GURU SMK SE
INDONESIA, MENCANGKUP:
1. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
2.USIA
3.BIDANG KEAHLIAN
4.SERTlFlKAT
KEAHLlANlKOMPETENSl
5.MATA PELAJARAN YANG DIAMPU
6. DLL

1. Kebijakan perbandingan

SMK:SMU = 70 :30

2. Peraturan Dijen
Mendisdakmen tentang 121
Program Keahlian SMK
3.

Hasil studi dikrnenjur
tentang Iulusan'SMK yang
lebih terserap dicatatan
SMK tersebut rnernenuhi
Standar Nasional
Pendidikan yang di
isyaratkan Depdiknas

ANALISIS PENYIAPAN
SMK YANG
BERKUALITAS; DlLlHAT
DARl SEGl TENAGA
, PENDlDlK (BAIK DARl
SEGl
JUMLAHBKUALIFIKASI)

4. Hasil studi BAPPENAS yang
menunjukan kecilnya angka
pengangguran lulusan SMK

1

STANDAR NASIONAL
PENDlDlKAN
1. IS1
2
PROSES
3. TENAGA
PENDlDlK
4. DLL

I

TENTANG KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
DAERAHKHUSUSNYA
SEKOLAH DAN
INDUSTRI (DATA
BAPPENASIBAPPEDA)

HASIL:
1. JUMLAH SMK YANG
SEKARANG ADA:
2. JUMLAH PROGRAM
STUD1 KEAHLIAN DAN
KOMPETENSI KEAHLIAN.
3. JUMLAH GURU SMK PER
BIDANG KEAHLIAN
SETIAP SEKOLAH;
4. JUMLAH GURU SMK
YANG PERLU Dl UPGRADE UNTUK TlAP
SEKOLAH (DARI SEGl
KUALI FIKASI
PENDIDIKAN)
5. JENlS PEMBEKALAN
KETRAMPILAN
TAMBAHAN DAN
JUMLAH GURU YANG
DIPERLUKAN BAG1 SMK
UNTUK TlAP DAERAH

Gambar 2. Sketna alur tahapan penelitian

C. Variabel dan data yang diperlukan
1. Variabel yang d i g ~ ~ n a k a n

a. Profil guru semua program keahlian.
b. Jumlah kompetensi keahlian yang saat ini dilaksanakan baik SMK Negeri
maupun Swasta di Kota Padang.

2. Data yang diperlukan
a. Data yang diinginkan dari variabel profil guru adalah :

1) Data profil masing-masing guru SMK yang ada di lokasi penelitian.

2) Data jumlah guru SMK untuk masing-masing kelompok kompetensi
keahlian dan kelompok mata pelajaran (normatif, adaptif, produktif,
dan pengembangan diri).

3) Data beban tugas guru dan jumlah siswa masing-masing SMK
dilokasi penelitian.

4) Data jumlah SMK yang mengalami kelebihan dan kekurangan guru.

5) Data penyebaran guru SMK untuk kota padang
6) Data kebutuhan guru SMK berdasarkan spektrum keahlian yang
diberlakukan saat ini.
b. Data yang diinginkan dari variabel kompetensi keahlian adalah data
tentang jumlah dan nama kompetensi keahlian yang saat ini dilaksanakan
oleh SMK di lokasi penelitian.

D. Sumber Data
Data primer diperoleh dengan lnelakukan survei ke SMK. Sedangkan
data sekunder dapat diperoleh melalui Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat
Jenderal PMPTK, dinas pendidikan kota di lokasi penelitian.

E. Metode Pengumpulan Data
Data

akan

dikumpilkan

dengan

dokumentasi

dan

wawancara.

Dokumentasi digunakan ilntuk mengklarifikasi data guru SMK hasil penelitian
tahun pertama 2012 dengan data mutakhir tahun 2015. Wawancara digilnakan
irntuk mempel-oleh data tambahan guna mclengkapi informasi kebutulian guru.

F. Metocle Pengolahan clan Analisis Data

Metode yang digunaltan dalam ~nelakukananalisis data dan inforrnasi
berupa describe analisys, yaitu menggambarkan kontlisi SMK yang ada di kota
Padang teriltama yang berkaitan dengan kondisi gilril yang ada dan
pengembangan program keahlian. Adapun data yang akan cliklarifikasi dan

dianalisis adalah :

1. Data jumlah SMK, baik Negeri maupun swasta di Kota Padang
2. Data jumlah program keahlian untuk setiap SMK di Kota Padang
3. Data jumlah guru untuk setiap sekolah untuk setiap program keahlian di
Kota padang

4. Data jumlah guru berdasarkan jenjang pendrdikan formal untuk setiap
program keahlian untuk tiap sekolah di Kota Padang

5. Data jutnlah guru berdasarkan usia untuk setiap program keahlian untuk
tiap SMK di Kota Padang

6. Data jumlah guru berdasarkan sertiflkasi keahlian program keahlian untuk
tiap sekolah di Kota Padang

7. Data jumlah guru berdasar rulnpun mata pelajaran (adaptif, normatif,
produktif, dan pengembangan diri) untuk setiap sekolah di Kota Padang

8. Data beban tugas guru per minggu
9. Data jumlah siswa keseluruhan untuk tiap program keahlian untuk tiap
sekolah di kota padang

G . Hasil yang Diharapkan
1. Output
Peta guru SMK untuk setiap program keahlian untuk setiap sekolah di kota
Padang. Peta tersebut dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan guru
SMK di seluruh Indonesia dan di kota Padang khususnya. Kebijakan
perluasan jumlah SMK hingga mencapai perbandingan 70 dan 30 untuk
SMU

dan

diberlakukannya

Mandikdaslnen

nomor

Surat

Keputilsan

251/C/KEP/MNR008.

Direktur
berdampak

Jendral
pada

meningkatnya keburtuhan guru SMK. Oleh sebab itu hasil studi ini dapat
di.jadikan kebijakan untitk ~nemenuhiguru SMK sesuai dengan program
dan kompetensi keahlian.

2. Outcome
Kebijakan layanan Pendidikan Menengah Kejuruan yang dapat memenuhi
kebutuhan pasar kerja

3. Benefit

Terserapnya lulusan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di pasar
kerja
4. Dampak
Berkurangnya pengangguran terdidik dan terpenuhinya kebutuhan tenaga
lterja di Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI).

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab in, disampaikan hasil penelitian meliputi data mengenai jumlah
SMK negeri maupun swasta, jumlah program keahlian masing-masing SMK,
jumlah siswa dan peminat, data guru untilk setiap program keahlian SMK, jen-jang
pendidikan, usia, sertifikasi keahlian, rumpun mata pelajaran, beban tugas
mengajar dan keadaan fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar, seperti labor
workshop, ruang pameran dan sebagainya.

A. Data SMK Kota Padang
Data informasi SMK ~nelip~iti
nama sekolah. nomor induk sekolah
(NIS), Statuslakreditasi, alamat sekolah. nomor telepon dan fax, nama kepala

sekolah. program keahlian. Data informasi sekolah ilntuk masing-masing SMK
di Kota Padang (Lampiran I )
Data perbandingan SMK Negeri dan Swasta di kota Padang adalah
untult mengeidentifikasi prediksilkemampuan Pemerintah dalam membangun
SMK berdasarkan peminat, potensi ekonomi (SDA) atail berdasarkan sarana
prasarana yang tersedia serta potensi

kejuruan.

Idealnya

Pemerintah

membangun dan rnengernbangkan SVK (potensi ke.iuruan) berdasarkan kepada
sumber daya alam daerah setempat (potensi ekonomi). Data perbandingan
SMK herdasarkan status dan program keahlian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbandingan S V K Negeri dan Swasta Kota Padang

1

SMK

1

Negcri

Swasta

I

Jumlah

I

I

Persentase

I

23%

77%

/

I

Jumlah SMK Negeri di kota Padang adalah 23% scdangkan jumlah
SMK Swasta Jauh lebih besar 77%. Hal ini menandakan upaya tingginya minat
23

masyarakat untuk masuk SMK sehingga persentase SMK Swasta Lebih tinggi
dari SMK Negeri yang diupayakan pemerintah. Presentase perbandingan SMK
Negeri dan Swasta di Kota padang Seperti Grafik yang di perlihatkan grafik
berikut:

Swasta

Grafik 3. Perbandingan SMK Negeri dan Swasta di Kota Padang
Grafik diatas memperlihatkan upaya swasta mendirikan SMK Swasta
mencerminkan

tingginya

perhatian

masyarakat

dalam

membina

dan

memasyarakatkan pendidikan kejuruan di kota Padang. Upaya ini tersebar
diseluruhpenjuru kota padang, ha1 menggambarkan pedulinya masyarakat
kepada dunia pendidikan.
Tingginya minat rnasyarakat untuk tnasuk SMK memicu pemerintah
ilntuk mengembangkan SMK di kota padang dengan berbagai program
keahlian yang di butuhkan oleh dunia kerja/industr>. Hal ini merupakan salah
satit bentilk dukungan terhaclap program pemerintali dalam mencipkan SDM
yag siap pakai dan mandiri.

B. Data Kelompok Keahlian
Data Kelompok Keahlian yang dilaksanakan i ~ n t i ~masing-masing
k
SMK di kota Padang sebagai Berikut:

Tabel 4.2 Kelompok Keahlian SMK di Kota Padang

I

44

Total

100%

Berdasarkan table diatas, kelompok Keahlian (potensi Kejuruan) di kota
Padang yang domonan dilaksanakan adalah Teknologi Industri dan Rekayasa
(43,2%), di ikuti oleh kelompok bisnis dan Manajemen ( 29,5), seterusnya
Peternakan dan Perikanan Laut (9.1%). Seni dan KeraJinan (6,1%), untuk
Pariwisata dan Perhotelan

serta Kimia dan Frmasi masing-masing (4,5%),

sementara untuk Pertanian dan Kehutanan (2.3%). Berikut kita lihat diagram
batang unti~kKeahlian SMK di Kota padang

,-

Kelo~npokKeahlian 5 M K

Grafik 4. Kelornpok Keahlian SMK di Kota Padang

Dari grafik diatas terlihat bahwa pengembangan kelompok SMK di kota
padang di dominasi oleh Teknologi Industri dan Rekayasa sebesar 43.2% dan
diikuti oleh bisnis dan manajemen. Sedangkan berdasarkan data Pendapatan
Domestik Regional Bruto (PDRB) dari Biro Pusat Statistik tahun 2009 (BPS
2009) potensi kota padang adalah bidang pariwisata, perhotelan dan restoran
sedangkan bidang Teknologi Industri dan Rekayasa dibawahnya. Hai ini
artinya Pembangunan dan pengembangan SMK ku