MATERI RUAS GARIS BERARAH VIA

OLEH :
1. ASRIA HIRDA YANTI

( 4007
007014 )

2. ANNIE RACHMAWATI

( 40061
06116 )

3. RUPITA FITRIANI

( 40070
07036 )

4. PERA HIJA TERISTIANA

( 40070
07001 )


5. HARTATI SUSANTI

( 40071
07166 )

PROGR
RAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIK
TIKA
JURUSAN PENDIDIKAN
PE
MATEMATIKA DAN ILMU
MU ALAM
SEKOLAH TINNGI
T
KEGURUAN DAN ILMU PENDI
DIDIKAN
PERS
RSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
IA
(STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU)

2010

RUAS GARIS BERARAH
Definisi : Suatu ruas (garis berarah adalah sebuah ruas garis yang salah satu
ujungnya dinamakan (titik) pangkal dan ujung yang lain dinamakan (titik) akhir.
Apabila A dan B dua titik. Lambang

kita gunakan sebagai ruas berarah

dengan pangkal A dan titik akhir B.
Definisi :

apabila SA (A) = D dengan titik P titik tengah BC
•B

•D
• P

A•


•C

Contoh :
Diberikan titik A, B, C dan F pada bidang Euclid seperti berikut :
B•

A•
C•
F•
Lukis : i) D sehingga
ii) E sehingga
Penyelesaian
i.

apabila SP (A) = D, dengan P titik tengah
diperoleh dengan cara menarik titik tengah
kemudian mencari D sehingga D = SP (A)

. Akibatnya titik D


, anda namakan titik P,

ii.

apabila SQ (B) = E, dengan Q merupakan titik tengah
Karena SQ (A) = F maka Q merupakan titik tengah

.

. Karena Q titik

maka SQ (B) = E. sehingga titik Q, kemudian mencari titik E

tengah

sehingga E = SP (B)
B•

•D


A•

•C
•F
•E

Teorema : Andaikan

dan

dua garis berarah yang tidak segaris, maka segi

empat ABCD sebuah jajaran genjang jika dan hanya jika

dan

Bukti:
dan

1. Andaikan


. Jika P titik tengah

, maka Sp (A) = D menurut

definisi ke-ekivalenan: diagonal segiempat ABDC membagi sama panjang
di P. Ini berarti ABDC sebuah paralelogram.
2. Andaikan ABDC sebuah paralelogram maka diagonal-diagonal

dan

berpotongan dititik P. Sehingga Sp (A) = D sebuah titk tengah
maupun titik tengah
Akibat : Jika

=

. Jadi

dan


=

dan

sejajar atau segaris.

Contoh :
Buktikan bahwa apabila

maka AB = CD dan

//

Penyelesaian :
Kita perhatikan dua kasus, yaitu
i.

Apabila A, B dan C kolinear, maka


=

,

=

atau

=

.

ii.

Apabila A, B dan c tidak kolinear, maka
maka

dan

=


//
atau

//

Teorema : Diketahui ruas-ruas garis berarah
1.

,

,

. Jadi apabila

=

=

, dan


maka

( sifat refleksi )

2. Jika

maka

3. Jika

dan

(simetrik)
maka

(transitif)

Bukti :
1. Namakanlah titik tengah


dengan P, maka Sp (A) = B. Jadi

maka segiempat ABDC jajaran genjang. Karena

2. Karena

segiempat CDBA = segiempat ABDC, maka segiempat CDBA jajaran
genjang. Akibatnya
maka segiempat ABDC jajaran genjang. Akibat lebih

3. Karena
lanjut
Karena
lanjut

dan

=

. . . . . (1)

maka segiempat CDEF jajaran genjang. Akibat lebih

=
=

//

dan

//

. . . . . (2)

Berdasarkan (1) dan (2) dapat disimppulkan bahwa :
=

dan

//

Jadi segiempat sebuah jajaran genjang. Akibatnya

Teorema : Diketahui sebuah titik P dan suatu ruas berarah
tunggal Q sehingga

=
•B

A•

•R

•Q
•P

maka ada titik

Bukti :
Untuk membuktikan keberadaan Q andaikan R titik tengah
atau

maka

.

Untuk membuktikan ketunggalan titik Q. Andaikan
oleh karena R titik tengah
Jadi ini berarti

. Jika Q – Sr (A)

. Jadi SR (A) = T

. Berhubung peta A oleh SR tunggal, maka T = Q.

satu-satunya ruas garis berarah dengan pangkal P dan titik
.

akhir Q yang ekivalen dengan

Akibat I : Jika P1 = (x1, y1), P2 = (x2, y2) dan P3P = (x3, y3) titik- titik yang
diketahui maka titik P (x3 + x2 – x1, y3 + y2 – y1) adalah titik tunggal sehingga

Akibat II : Jika Pn = (xn, yn), n = 1, 2, 3, 4 maka

jika dan hanya

jika x2 – x1 = x4 - x3 dan y2 – y1 = y4 - y3
Bukti akibat I :
dan misal R titik tengah

Misalkan P = (x, y), karena
(P3) = P2 atau R titik tengah
R=

,

maka SR

. Akibatnya diperoleh hubungan

,

=

Jadi, x = x3 + x2 – x1 dan y = y3 + y2 – y1
P = (x3 + x2 – x1, y3 + y2 – y1)
Bukti akibat II :
Karena

, misalkan titik tengah

akibatnya R =

,

=

Sehingga x2 + x3 = x1 + x4 dan y2 + y3 = y1 + y4

,

, maka R titik tengah

Atau x2 - x1 = x4 - x3 dan y2 - y1 = y4 - y3
Karena x2 – x1 = x4 - x3 dan y2 – y1 = y4 - y3
dan !" ! # $%x – x" ( ) %y – y" (
!+ !, # $%x, – x+ ( ) %y, – y+ ( - !" ! # !+ !, . . . . (1)
Karena x2 – x1 = x4 - x3 dan y2 - y1 = y4 - y3 dan koefisien arah dari
.
.
adalah

Koefisien arah dari

.

.

-

//

adalah

. . . .(2)

Berdasarkan (1) dan (2) dapat disimpulkan
Definisi : Andaikan

sebuah garis berarah dan k suatu bilangan real. Apabila

k > 0, maka k /01 adalah ruas garis berarah /!1 sehingga P 2 /01 dan AP = k
(AB).
Apabila k > 0 maka k

adalah ruas gari berarah

dengan P anggota sinar

sedangkan AP = |k| AB. Dikatakan bahwa

yang berlawanan arah dengan
.

adalah kelipatan
Contoh :

Apabila diberikan titik-titik A dan B seperti dibawah ini, lukislah :
i.
ii.

"
+

3,

Penyelesaian :
i.

"

Karena K = > 0, maka
(AB).

"

adalah

sehinggga P 2

dengan AP =

"

+

Karena k = 3 < 0, maka 3

ii.

,

yang berlawanan dengan

+

adalah

,

sehingga Q anggota sinar
+

+

, dengan AQ = | 3 | AB = AB.
,

,

B•
•P
•A
•Q

Soal :
1. Diketahui titik A, B, C, D tiap tiga titik tak ada yang segaris. Lukislah :
a) Titik E sehingga
b) Titik F sehingga
c) SA (

)

2. Diketahui A = (2,1), B = (3,4) dan C = (-1,5). Tentukan
a) D sehingga
b) E sehingga
"

c) F sehingga

3. Jika A = (1, 3), B = (2, 7) dan C = (-1, 4) adalah titik-titik sudut
parallelogram ABCD. Tentukan koordinat-koordinat titik D.
Penyelesaian :
1. Karena

maka

. Akibatnya SP (A) = E dengan titik tengah

. Sehingga titik E diperoleh dengan cara mencari titik P sebagai titik

dari

, kemudian mencari E sehingga E = SP (A).

tengah dari
Karena
tengah

maka

. Akibatnya SP (B) = F dengan Q titik

. Sehingga titik F diperoleh dengan cara mencari titik Q sebagai

titik tengah dari

, kemudian mencari titik F sehingga F = SP (B).

Karena SA (A) = A dan BI = SP (B) dengan A titik tengah dari
(

)=

4

4,

maka SP

D•

•C
• P
•A

B•

•B1

Q •
E•
2. Karena

•F

, dimisalkan D = (x, y) didapat hubungan

x2 - x1 = x4 – x3 dan y2 - y1 = y4 – y3
x – (-1) = 3 – 2 dan y – 5 = -4 – 1. Sehingga x = 0 dan y = 0. Jadi D = (0, 0).
Karena

, dimisalkan E = (x, y) didapat hubungan

x2 - x1 = x4 – x3 dan y2 - y1 = y4 – y3
x – 2 = -1 – 3 dan y – 1 = 5 + 4. Sehingga x = -2 dan y = 10. Jadi D = (-2, 10).
Karena

"
"

, k > 0, maka F 2

dan AF =

"

AC. Jadi F titik tengah

. Jadi D = ( , 3)
3. Karena ABCD suatu jajaran genjang, maka

. Misalkan D = (x, y)

maka didapat hubungan x2 - x1 = x4 – x3 dan y2 - y1 = y4 – y3
2 – 1 = -1 – x dan 7 – 3 = 4 – y. sehingga x = -2 dan y = 0. Jadi D = (-2, 0)

Dokumen yang terkait

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Muthmainnah, Nana Aryana

0 0 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING MENGGUNAKAN MEDIA FLASH PADA MATERI REAKSI REDOKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PONTIANAK

0 0 10

PENGGUNAAN MEDIA APLIKASI CARTOON STORY MAKER DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR UNTUK MENGETAHUI MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMP GUPPI PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 20142015

0 0 21