pengembangan potensi perempuan pesisir d

PENDAHULUAN
1. Letak Geografis
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak di bagian barat dari Provinsi
Sulawesi Selatan, dengan Ibukota Pangkajene dan sebagai pusat pelayanan
wilayah bagi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, selain itu karena letaknya yang
sangat strategis dekat Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan letak
astronomi, Kabupaten pangkajene dan kepulauan berada pada 11.00’ Bujur Timur
dan 040. 40’ – 080. 00’ Lintang Selatan.
Secara Administratif Luas wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
yaitu 12.362,73 Km2 (setelah diadakan analisis Bakosurtanas) untuk wilayah laut
seluas 11.464,44 Km2, dengan daratan seluas 898,29 Km2, dan panjang garis
pantai di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu 250 Km, yang membentang
dari barat ke timur. Dimana Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari 13
kecamatan, dimana 9 kecamatan terletak pada wilayah daratan dan 4 kecamatan
terletak di wilayah kepulauan.
Batas administrasi dan batas fisik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
adalah sebagai berikut :
– Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru.
– Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros.
– Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone.
– Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan Madura,

Pulau Nusa Tenggara dan Pulau Bali.

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan kabupaten yang struktur
wilayah terdiri atas 2 bagian utama yang membentuk kabupaten ini yaitu :
1. Wilayah Daratan
Secara garis besar wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ditandai
dengan bentang alam wilayah dari daerah dataran rendah sampai pegunungan,
dimana potensi cukup besar juga terdapat pada wilayah daratan Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan yaitu ditandai dengan terdapatnya sumber daya alam
berupa hasil tambang, seperti batu bara, marmer, dan semen. Disamping itu potensi
pariwisata alam yang mampu menambah pendapatan daerah.
Kecamatan yang terletak pada wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan yaitu terdiri dari : Kecamatan Pangkajene, Kecamatan Balocci,
Kecamatan Bungoro, Kecamatan Labakkang, Kecamatan Ma’rang, Kecamatan
Segeri, Kecamatan Minasa Te’ne, Kecamatan Tondong Tallasa dan Kecamatan
Mandalle.
2. Wilayah Kepulauan
Wilayah kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan wilayah yang
memiliki kompleksitas wilayah yang sangat urgen untuk dibahas, wilayah kepulauan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memiliki potensi wilayah yang sangat besar

untuk dikembangkan secara lebih optimal, untuk mendukung perkembangan wilayah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Kecamatan yang terletak di wilayah Kepulauan Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan yaitu : Kecamatan Liukang Tupabiring, Kecamatan Liukang Tupabiring
Utara, Kecamatan Liukang Kalmas, dan Kecamatan Liukang Tangaya.
Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara merupakan gugusan 42 pulau-pulau
kecil diselat Makassar yang terletak pada kisaran 4-5 derajat Lintang Selatan dan
12-13 derjat Bujur Timur. Luas total wilayah daratan kepulauan ini adalah 140 Km
bujursangkar. Kecamatan ini berbatasan dengan Kabupaten barru di sebelah utara
dengan kota Makassar di sebelah selatan.

Desa Mattiro Bombang salah satu desa yang termasuk wilayah kecamatan
Liukang Tupabbiring Utara. Pulau Salemo termasuk dalam wilayah desa Mattiro
Bombang, Ibukota kecamatan Liukang Tupabiring Utara berada di Kelurahan Mattiro
Sompe yaitu pulau Balang Lompo yang berjarak 22 Km dari ibukota kabupaten
Pangkep.
2. Karakteristik Masyarakat Pesisir dan Kepulauan
1. Ditentukan oleh interaksi faktor sosial, ekonomi dan lingkungan
2. Tergantung pada musim misalnya nelayan pada musim paceklik menjadi
penganggur

3. Bersifat konsumtif saat musim penangkapan dan kekurangan saat musim
paceklik
4. Sistim pinjam saat paceklik dan bayar saat musim tangkapan misalnya
kepada juragan atau pedagang pengumpul (rentenir)
5. Wanita dan anak – anak ikut bekerja mencari nafkah (putus sekolah)
6. Pengelolaan SDA kurang memiliki pengetahuan dapat merusak lingkungan
Masyarakat Desa di daerah kepulauan harus menjadi garda depan dalam
mengelola potensi kepulauan. Potensi kepulauan di Indonesia, Menurut
Menteri

Desa,

Marwan

Jafar,

mempertahankan ketahanan

bisa


pangan

dimanfaatkan
di

sektor

untuk

wisata

dan

maritim.

"Banyak pulau-pulau indah di Indonesia yang masih belum terawat secara
baik. Masyarakat desa seharusnya bisa menjadi garda depan dalam
pengelolaan potensi kepulauan," ujar Marwan melalui siaran pers, Jumat
(13/2/2015).


Banyak pulau-pulau indah di Indonesia
yang masih belum terawat secara baik.
Masyarakat desa seharusnya bisa

menjadi garda terdepan dalam
pengelolaan potensi kepulauan,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan potensi desa di kepulauan bisa
dimanfaatkan untuk wisata dan mempertahankan ketahanan pangan di sektor
maritim.
"Banyak pulau-pulau indah di Indonesia yang masih belum terawat secara baik.
Masyarakat desa seharusnya bisa menjadi garda terdepan dalam pengelolaan
potensi kepulauan," ujar Marwan di Jakarta, Jumat.
Pengelolaan potensi desa wisata di daerah kepulauan, harus menunjang upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah setempat.
"Upaya pengelolaan potensi desa di daerah kepulauan sebagai desa wisata,
harus tetap mementingkan kesejahteraan masyarakat setempat dan
memberdayakan sumber daya manusia yang ada di daerah tersebut," katanya
menjelaskan.
Desa di daerah kepulauan, menurut Menteri Marwan, bisa memberdayakan alam

laut dan sumber daya manusia setempat sebagai pengelola usaha desa wisata
bahari.
"Diharapkan akan mampu menambah daya tarik wisatawan yang ingin
berkunjung ke daerah tersebut. Konsep desa wisata bahari di pulau kecil harus
tetap memanfaatkan potensi yang ada di wilayah tersebut, baik potensi laut
maupun SDM," katanya.
Pemerintah akan memfasilitasi pengembangan konsep desa wisata berbasis
pulau kecil, dengan membentuk kelembagaan desa, artinya perlu adanya
lembaga desa yang dikelola masyarakat.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015

POTENSI SUMBER DAYA PEREMPUAN
Hasil Sensus 2010 menunjukkan bahwa secara nasional jumlah penduduk
Indonesia tahun 2010 sebesar 237,5 juta jiwa, jumlah penduduk laki-laki lebih
banyak dibandingkan perempuan. Persentase penduduk laki-laki sebesar 50,17
persen, sedangkan perempuan sebesar 49,83 persen. komposisi penduduk produktif
ternyata lebih banyak penduduk perempuan yaitu 66,11 persen dibandingkan laki laki sebesar 65,36 persen. Walaupun jumlahnya seimbang, namun kualitas hidup
perempuan masih lebih rendah daripada kaum laki-laki. Potensi kuantitatif dari SDM
perempuan Indonesia ini sayangnya belum diimbangi dengan potensi kualitatif

secara seimbang. Dengan kata lain, walaupun saat ini cukup banyak perempuan
Indonesia yang menunjukkan bahwa dirinya mampu bersaing sekaligus memberikan
kontribusi yang tidak kalah besarnya dalam berbagai bidang pembangunan, mulai
dari ilmu pengetahuan, teknologi, politik, ekonomi, sosial, dan bahkan pertahanan
dan keamanan, namun masih lebih banyak lagi perempuan Indonesia yang belum
mampu menunjukkan potensi dan jati dirinya secara optimal, karena masih
terkungkung oleh keterbatasan/kemiskinan secara struktural, kultural, dan alamiah.
Rendahnya

kualitas

hidup

perempuan

akan

mempengaruhi

Indeks


Pembangunan Manusia Indonesia secara keseluruhan, terutama di bidang-bidang
strategis seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi, yang pada akhirnya akan
berdampak negatif terhadap proses pembangunan bangsa yang sedang kita
lakukan. Padahal perempuan yang berkualitas hidup prima dapat menjadi aset
pembangunan nasional yang memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap
proses pembangunan yang berkesetaraan dan berkeadilan.
Pemberdayaan perempuan memiliki bidang garapan yang luas. Salah satu
bidang yang menarik untuk dibahas adalah pemberdayaan ekonomi bagi
perempuan.

Sebenarnya,

banyak

fakta

yang

menunjukkan


bahwa

dalam

pembangunan, perempuan seringkali menjadi pihak tertinggal. Terdapat dua
indikator keberhasilan pembangunan, yaitu
1. Akses dan kontrol akan pembangunan bisa dilakukan atau didapatkan perempuan
dan laki-laki.
2. Hasil pembangunan bisa diterima oleh perempuan dan laki-laki secara adil,
proporsional, dan berkelanjutan, baik di areal publik atau domestik.
Keberdayaan perempuan di bidang ekonomi adalah salah satu indikator
meningkatnya kesejahteraan. Saat perempuan menjadi kaum terdidik, mempunyai
hak-hak kepemilikan, dan bebas untuk bekerja di luar rumah serta mempunyai
pendapatan mandiri, inilah tanda kesejahteraan rumah tangga meningkat. Lebih dari
seabad lalu telah dikemukakan Kartini, bahwa tiap wanita mesti memiliki
kemandirian secara ekonomi, agar dirinya punya kuasa dan posisi dalam hubungan
domestik, keluarga, dan lingkungan sosial.
Penguatan dan optimalisasi perempuan secara berkesinambungan dalam
kehidupan ekonomi merupakan hal yang sangat penting, kita bisa melihat fakta dan

data bahwa perempuan sangat sering menjadi pihak yang lemah, kalah, dan
termarginalkan terutama di bidang ekonomi. Kualitas penduduk perempuan yang
kurang menggembirakan merupakan akibat dari pendekatan pembangunan yang
belum mengindahkan kesetaraan dan keadilan gender. Ini semua berawal dari
diskriminasi terhadap perempuan yang menyebabkan wanita tidak memiliki akses,
kesempatan, dan kontrol atas pembangunan, serta tidak memperoleh manfaat dari
pembangunan yang adil dan setara dengan laki-laki. Hal ini tentunya akan
menyebabkan dampak dan akibat baik bagi perempuan itu sendiri maupun bagi
lingkungan keluarga dan sekitarnya. Kemiskinan ekonomi perempuan menjadi salah
satu akar utama terjadinya kekerasan.
KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
Peranan perempuan dengan sosok sebagai pemimpin, seiring dengan
berjalannya waktu sudah mulai menjadi hal yang lumrah dan tetap akan
mempengaruhi terhadap tujuan atau target yang hendak dicapai.,khususnya di
Negara Indonesia. Hal ini diharapkan kepemimpinan perempuan akan berdampak
pada usaha-usaha yang ada di Indonesia khususnya.

Berikut definisi Kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli, untuk lebih
memahami apa sebenarnya kepemimpinan.
1. Yukl (Stogdill, 1994, 259) kepemimpinan diartikan dalam kaitannya dengan ciriciri individual, perilaku, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi,

hubungan peran serta persepsi oleh orang lain mengenai keabsahan dari
pengaruh.
2. Rivai dan Mulyadi (2010, 2) pengertian kepemimpinan secara luas meliputi
proses memengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok
dan budayanya.
1. Pengembangan Usaha
Memulai peluang-peluang bisnis tentu tidak mudah untuk menggampainya
dalam sekejap, butuh adanya proses yang dilalui meskipun harus dilalui secara
perlahan, ibarat kura - kura yang ingin sampai ditempat tujuan meskipun jalannya
lambat tapi dia gigih untuk mencapai garis finish, dan akhirnya hal itu tercapai.
Membutuhkan strategi usaha, baik bagi usaha-usaha kecil yang baru memulainya
maupun usaha-usaha besar yang sudah lama menjalankannya.
Di jabarkan oleh Rianse (2011: hal. 133) dalam bukunya kewirausahaan yang
coba mengembangkan teori strategi dalam berwirausaha bisnis atau dalam
pengembangan usaha yang akan dirintis, diantaranya:
1. Memulai bisnis atau usaha (Rianse: hal. 133-135). Kesulitan utama menjadi
pengusaha atau wirausaha bukan pada perencaan, melainkan kapan harus
memulai. Memulai suatu bisnis tidak serumit dibayangkan banyak orang. Banyak
orang ingin selalu sempurna sehingga mempersiapkan sesuatu secara
berlebihan. Faktanya banyak pebisnis sukses memulai bisnis atau usaha nya
dengan sangat sederhana. Apa sebenarnya yang membuat orang bisa dengan
tegas memutuskan untuk memulai bisnis?, diantaranya adalah keadaan atau
kondisi terdesak, faktor dari keluarga pebisnis, sengaja terjun untuk menjadi
pebisnis, kerja sampingan (iseng) atau hanya coba-coba.
2. Mencari peluang bisnis (Rianse: hal.135-137). Tajamkan pancaindra dan lihatlah
peluang-peluang yang ada disekitar. Mendeteksi peluang-peluang bisnis yang

sesuai dengan potensi yang dimiliki, maka bidang bisnis dapat ditentukan
kemudian. Peluang sering kali tidak datang dalam wujud aslinya. Hanya orang
jeli yang bisa menangkap peluang tersebut dan kemudian memanfaatkannya.
3. Modal berwirausaha (Rianse: hal.140-141), kewirausahaan ditandai dengan
kemampuan seseorang untuk terus melangkah dengan modal seadanya. Jiwa
kewirausahaan adalah jiwa yang mampu menciptakan nilai tambah dari
keterbatasan. Hakikatnya, modal tidak harus dalam bentuk uang. Sebenarnya
telah ada modal yang intangible (wujud) berlimpah dalam diri setiap orang. Modal
terbesar adalah diri kita sendiri. Kita dianugerahi pancaindra semaksimal
mungkin; kita punya otak, punya mata, punya telinga, punya kesehatan, punya
niat atau kemauan, punya semangat, kreativitas. Modal itu adalah masalah
mindset.
4. Strategi komunikasi bisnis (Rianse:hal.143-145). Model komunikasi bisnis yang
efektif adalah komunikasi yang dibangun berdasarkan simbiosis mutualis dengan
melibatkan media sebagai katalisator interaksi antar komponen. Teknologi
informasi dan komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak
langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala
aktivitas.
5. Strategi memilih lokasi bisnis (Rianse: hal. 153), lokasi atau tempat merupakan
strategi pemasaran yang dapat menaikkan minat konsumen. Dapatkan tempat
yang kira - kira dapat menciptakan iklim yang kondusif dan nyaman.
6. Strategi pemasaran (Rianse: hal. 158). Diterangkan oleh Kasmir (2008) bahwa
strategi pemasaran bertujuan untuk meraih konsumen sebanyak-banyaknya,
menjatuhkan, melawan atau menghadapi serangan pesaing yang ada dan yang
akan masuk. Hal terpenting dalam strategi pemasaran ini adalah menjaga
kesetiaan konsumen.
7. Strategi keuangan (Rianse: hal. 181), strategi keuangan adalah salah satu cara
mengelola keuangan dalam menjalankan bisnis. Hal ini sangat penting untuk
menjamin keberlangsungan bisnis saat ini dan saat mendatang. Strategi

keuangan yang baik dapat menjamin kemampuan dalam menyiapkan dana untuk
berbagai keperluan bisnis.
8. Strategi bersaing/analisis pesaing (Rianse, hal. 184-185). Keberhasilan bisnis
salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Output dari
kemampuan tersebut menopang manajemen dalam memutuskan di mana akan
bersaing dan bagaimana posisi diantara pesaing.
2.Pengaruh Kepemimpinan Perempuan Terhadap Pengembangan Usaha
Kepemimpinan perempuan umumya di masyarakat, sudah mulai tumbuh
diberbagai kegiatan sosial ataupun di masyarakat. Kaum perempuan menyadari
bahwa ternyata peran mereka juga dibutuhkan, tidak hanya harus laki-laki yang
memimpin, perempuan pun juga bisa memimpin. Perempuan yang menurut Kanter
(1977, hal. 233-236) memiliki empat faktor yang berpengaruh dalam kepemimpinan
perempuan, yaitu pemimpin yang dapat mengasihi, membimbing, dan memberi
semangat terhadap angotanya hingga mencapai tujuan organisasi yang nantinya
akan berdampak pada perkembangan usaha yang dijalankannya.
Kontribusi masyarakat perempuan sangat bermakna bagi perkembangan
perekonomian nasional. Lebih dari 30 juta pengusaha mikro, kecil dan menengah,
60 persennya adalah perempuan. Namun kondisi saat ini perempuan pengusaha
mikro dan kecil masih belum menggembirakan. Kendala terbesar yang dihadapi
oleh perempuan pengusaha mikro, kecil dan menengah pada umumnya pada aspek
pemasaran, permodalan, sumber daya manusia dan teknologi serta rendahnya
penguasaan perempuan terhadap aset produksi.
Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah atau skala rumahan
mengandung aspek - aspek strategi, antara lain:
- Meningkatkan pendapatan keluarga melalui kegiatan produktif yang dikerjakan di
rumah, tanpa perlu mengurangi kewajiban pokok kerumahtanggaan.
- Meningkatnya jumlah unit usaha, membawa dampak dalam memperbesar
peluang bagi masyarakat untuk bekerja, mengurangi pengangguran, dan
meningkatkan kesejahteraan.

- Meningkatkan pendidikan, kewirausahaan dan kesehatan masyarakat sebagai
bagian dari pembinaan kualitas hidup ibu dan anak.
- Membangun jaringan pemasaran produk industri rumahan untuk menjamin
keberlanjutan usaha.
- Mengintegrasikan berbagai sumberdaya finansial guna memperkuat permodalan
usaha.
- Aplikasi teknologi tepat guna dan tepat sasaran untuk meningkatkan kualitas
produk dan kepercayaan konsumen.
BEKERJA SAMA DALAM KELOMPOK
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain.
Meskipun hidup berkecukupan, kecerdasan yang cukup dan kekuatan fisik yang
cukup, ia akan selalu membutuhkan lingkungan dimana dia bisa berbagi, saling
memberi support dan bergotong royong. Manusia tidak hanya membutuhkan agama,
ilmu pengetahuan, atau hiburan atau kesenian, tetapi juga kebersamaan. Semuanya
diperlukan. Karena dengan agama hidup lebih terarah, dengan pengetahuan hidup
akan lebih mudah, dengan seni hidup lebih indah dan dengan kebersamaan hidup
akan lebih berfaedah.
Manfaat kelompok bagi individu
1) Pekerjaan lebih bervariasi
2) Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang
benar
3) Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru
Manfaat kelompok bagi organisasi
1) Meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil
2) Meningkatkan produktivitas tim kerja
3) Lebih fleksibel dalam operasional kerja
4) Meningkatkan rasa tanggungjawab
Berikut ini menjelaskan tentang ciri – ciri kelompok yang baik:
1) Kelompok adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi
dan kepentingan.
2) Sama-sama bekerja bukanlah kelompok, itu adalah kerja individual.
3) Filosofi kelompok: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda
mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
4) Ketika berada dalam kelompok, segala ego pribadi, sektoral, departemen harus
disingkirkan.
5) Dalam kelompok yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.

6) Keragaman individu dalam kelompok memang sebuah nilai plus namun bisa
menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
7) Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi
modal sukses bersama.
8) Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan
segera terealisasi.
9) Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team.
Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama
bermuara kemana?
10) Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam kelompok yang akan
mempercepat proses pencapaian target.
11) Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada
pemboikotan kerjasama.
12) Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target
tidak perlu waktu yang lama.
13) Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work

Cara membangun kerja sama kelompok yang lebih baik, adalah :
1.

Fokus
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan teratur.
Orang-orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutinnya,
sehingga kehilangan gambaran dari tujuan utama secara keseluruhan.

2.

Definisikan Peran
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam suatu
tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim
terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu dalam
pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif.

3. Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah
mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur,
serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik atau aturan
tertentu, tim akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
4.

Bagikan Informasi

Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor.
Produktivitas dan moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak
informasi yang tidak jelas berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau peralihan.
Bagikan dan sebarkanlah semua informasi yang memang perlu dikomunikasikan ke
semua anggota tim, dan jangan lupa untuk terus meng-update informasi tersebut
sesering mungkin.
5.

Kepercayaan
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata Anda
sendiri. Bila Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji untuk memberikan
sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut.

6.

Dengarkan
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka
kesempatan

untuk

menyampaikan

pendapat

dalam

rapat

atau

saat brainstorming. Pertimbangkan setiap saran mereka. Kita tidak akan pernah
benar-benar tahu saran dan pendapat mana yang terbaik sampai kita sendiri
membuktikannya.
7. Bersabar
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun, bersabarlah.
Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa mengatasi
masalahnya sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja.
8. Dukungan
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal. Dorong
mereka untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan untuk
keluar dan melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman dalam
melakukan tugas supaya dapat menemukan potensi unik dalam diri mereka sendiri.
9. Tunjukan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap. Bila
mereka melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang
mereka akan memberikan yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan Anda.
Fokuslah juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat
kesalahan orang lain saja.
10. Have Fun

Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi yang
tinggi dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan ciptakan
suasana yang sesantai mungkin.
11. Delegasi
Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila diperlukan), lalu
biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan seperti
apa hasil yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim Anda mengembangkan cara mereka
sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah ditetapkan.
12. Berikan Penghargaan
Rayakan keberhasilan bersama-sama dan berikan penghargaan kepada anggota tim
tapi tidak secara individual. Hindari semua tindakan yang bisa menimbulkan
kecemburuan di antara anggota.
13. Terus-menerus memberi inspirasi kepada semua anggota tim. Bila berbicara tentang
hal apa pun yang berhubungan dengan tim, gunakanlah kata 'kita' dan bukan kata
'saya'.

Tips bekerja sama dalam kelompok sehingga mungkin bisa membantu agar
tercapai harmoni dan soliditas antar sesama anggota tim, yaitu:
1. Mengenal setiap personil tim.
2. Temukan kesamaan untuk memperlancar komunikasi carilah kesamaan antara anda
dan rekan sekerja.
3. Hargai kesempatan orang lain bicara.
4. Bersikap ramah.
5. Tuliskan dan dokumentasikan.
6. Terbuka dan jujur.
7. Kendalikan emosi.
8. Selalu tawarkan solusi.