Dentin Tersier Yang Terbentuk Pada Gigi Molar Rahang Bawah Atrisi Akibat Menyirih

DENTIN TERSIER YANG TERBENTUK PADA GIGI MOLAR RAHANG BAWAH ATRISI AKIBAT MENYIRIH

  SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteraan Gigi

  Oleh : RAHMAT SETIADI NABABAN

  NIM : 080600035 Pembimbing: 1. Yendriwati, drg., M.Kes.

  2. Yumi Lindawati, drg., MDSc.

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

  Fakultas Kedokteran Gigi Biologi Oral Tahun 2015

  Rahmat Setiadi Nababan

  DENTIN TERSIER YANG TERBENTUK PADA GIGI MOLAR RAHANG BAWAH YANG ATRISI AKIBAT MENYIRIH xi + 45 halaman

  Dentin tersier adalah jaringan yang dibentuk sebagai respon yang terlokalisasi terhadap stimulus eksternal yang kuat dalam penggunaan gigi geligi. Atrisi akibat pengunyahan yang cepat dan berlebihan seperti menyirih akan memicu odontoblast-

  

like cell membentuk dentin tersier. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui

  dentin tersier yang terbentuk pada gigi penyirih di setiap puncak pulpa yaitu linguomesial, linguodistal, bukomesial, bukodistal dan fisur, melihat perbedaan distribusi dentin tersier pada atap pulpa di setiap bagian puncak pulpa dan melihat hubungan dentin tersier yang terbentuk dengan usia, lama menyirih dan atrisi gigi.

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross-

  

sectional , dengan melakukan observasi pada 11 gigi molar satu atau molar dua rahang

  bawah untuk melihat dentin tersier yang terbentuk pada gigi penyirih yang mengalami atrisi. Sampel ditanam di dental stone sampai sepertiga akar gigi, dibelah secara vertikal menggunakan diamound bur disc dari arah mahkota gigi sampai ke batas dental stone. Sampel diobservasi dan difoto dibawah Olympus SZX16

  microscope yang dilengkapi kamera dan terintegrasi dengan komputer.

  Hasil penelitian diperoleh dentin tersier yang terbentuk ditemukan pada setiap puncak pulpa dari gigi yang mengalami atrisi dengan distribusi pada bagian linguomesial 90%, linguodistal 72,8%, bukomesial 100%, bukodistal 100%, dan fisur 90,9%.

  Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dentin tersier yang terbentuk ditemukan pada 11 sampel gigi molar bawah yang mengalami atrisi akibat menyirih.

  Dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa dan fisur gigi yang mengalami atrisi lebih banyak ditemukan dibagian bukal serta belum diperoleh hubungan yang signifikan antara dentin tersier yang terbentuk dengan usia penyirih, lama menyirih, dan derajat atrisi (p>0,05).

  Daftar rujukan : 42 (1993-2014)

DENTIN TERSIER YANG TERBENTUK PADA GIGI MOLAR RAHANG BAWAH ATRISI AKIBAT MENYIRIH

  SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteraan Gigi

  Oleh : RAHMAT SETIADI NABABAN

  NIM : 080600035 Pembimbing: 1. Yendriwati, drg., M.Kes.

  2. Yumi Lindawati, drg., MDSc.

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PERNYATAAN PERSETUJUAN

  Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji Medan, 24 April 2015

  Pembimbing: Tanda tangan

  1. Yendriwati, drg., M.Kes ………………………

  2. Yumi Lindawati, drg., MSDc ………………………

  TIM PENGUJI SKRIPSI Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 24 April 2015

  TIM PENGUJI KETUA : Yendriwati, drg., M.Kes ANGGOTA : 1. Yumi Lindawati, drg,. MDSc

  2. Lisna Unita, drg, M.Kes

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dentin Tersier Yang Terbentuk Pada Gigi Molar Rahang Bawah Atrisi Akibat Menyirih” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana kedokteran gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

  Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Yendriwati, drg,. M.Kes dan Yumi Lindawati, drg., MDSc selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada :

  1. Prof. H. Nazruddin, drg., C.ort., Ph.D., Sp.Ort selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

  2. Rehulina Ginting, drg,. M.Si Selaku Ketua Departemen Ilmu Biologi Oral dan Lisna Unita, drg., M.Kes., Minasari, drg., MM., Dr. Ameta Primasari, drg., M.Kes., MDSc., selaku dosen di Departemen Ilmu Biologi Oral.

  3. Cut Nurliza, drg., M.Kes selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan dan dukungan moral yang diberikan.

  4. Pegawai Departemen Biologi Oral : Ibu Naisah dan Ibu Dani atas bantuan moril yang telah diberikan.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang tersayang ayahanda H. RP. Nababan, ibunda tercinta L.Sinambela, saudara penulis Indra Nababan, Iren, Ayu, menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, serta dukungan dan doa yang diberikan selama ini.

  Selanjutnya terimakasih juga penulis ucapkan kepada Betaria Pasaribu, Harnaldes Limbong, Lamser Hutasoit, Junaidi, Martin, Indra agung (bempong) dan semua teman seperjuangan stambuk 2008, teman-teman mahasiswa skripsi di BO dan sahabat-sahabat Pelangi Kost atas kebersamaan dan kekeluargaan selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi.

  Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, pengembangan ilmu dan masyarakat.

  Medan, April 2015 Penulis, RAHMAT SETIADI NABABAN NIM.: 080600035

  

DAFTAR ISI

Halaman

  4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dentin Pulpa Kompleks ..........................................................

  10 2.2 Menyirih .................................................................................

  9 2.1.3.2 Dentin Reparatif .....................................................................

  8 2.1.3.1 Dentin Reaksioner ..................................................................

  7 2.1.3 Dentin Tersier .........................................................................

  7 2.1.2 Dentin Sekunder .....................................................................

  5 2.2.1 Dentin Primer .........................................................................

  4 1.5.2 Manfaat Praktis .......................................................................

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................ HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ..........................................................

  4 1.5.1 Manfaat Teoritis .....................................................................

  4 1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................

  3 1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................

  3 1.3 Hipotesa ..................................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................................

  KATA PENGANTAR ................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................. vi DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

  11

  2.3.1 Daun Sirih ...............................................................................

  31

  25 3.6 Variabel Penelitian .................................................................

  25 3.7 Alat dan Bahan Penelitian ......................................................

  26 3.8 Defenisi Operasional ..............................................................

  26 3.9 Prosedur Penelitian .................................................................

  27 3.10 Pengolahan Data dan Analisa Data ........................................

  29 BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Persentase Distribusi Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa ..........................................................................

  4.2 Hubungan Usia Penyirih dengan Dentin Tersier yang Terbentuk pada Puncak Pulpa ................................................

  24 3.4 Kriteria Pemilihan Sampel .....................................................

  31

  4.3 Hubungan Lama Menyirih dengan Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa ................................................

  33

  4.4 Hubungan Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa Dengan Derajat Atrisi ..................................................

  34 BAB V PEMBAHASAN

  5.1 Persentase Distribusi Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa ..........................................................................

  36

  24 3.5 Besar Sampel Penelitian .........................................................

  24 3.3.2 Sampel ....................................................................................

  12 2.3.2 Kapur ......................................................................................

  17 2.7 Hubungan Atrisi dengan Dentin Tersier .................................

  12 2.3.3 Pinang .....................................................................................

  13 2.3.4 Gambir ....................................................................................

  13 2.4 Frekuensi, Lama Menyirih dan Usia Penyirih ........................

  13 2.5 Atrisi Gigi ...............................................................................

  14 2.5.1 Derajat Atrisi ..........................................................................

  15 2.5.2 Faktor Penyebab Atrisi Patologis ...........................................

  16 2.6 Hubungan Menyirih dengan Atrisi .........................................

  17 2.8 Ciri-ciri Molar 1 dan Molar 2 Rahang bawah ........................

  24 3.3.1 Populasi ..................................................................................

  19

  2.9 Olympus SZX1 Microscope ....................................................

  19 2.10 Landasan Teori .......................................................................

  20 2.11 Kerangka Konsep ...................................................................

  23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian .............................................................

  24 3.2 Tempat dan Waktu .................................................................

  24 3.3 Populasi dan Sampel...............................................................

  5.2 Hubungan Usia Penyirih dengan Dentin Tersier yang

  5.3 Hubungan Lama Menyirih dengan Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa ................................................

  39

  5.4 Hubungan Dentin Tersier yang Terbentuk Pada Puncak Pulpa dengan Derajat Atrisi ....................................................

  39 BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan .............................................................................

  42 6.2 Saran .......................................................................................

  42 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

  43 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman 1. Karakteristik sampel.......................................................................................

  30 2. Persentase distribusi dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa .........

  31

  3. Hubungan usia penyirih dengan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bagian lingual .......................................................................................

  31

  4. Hubungan usia penyirih dengan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bagian bukal ........................................................................................... 32

  5. Hubungan lama menyirih dengan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bagian lingual ......................................................................................... 33

  6. Hubungan lama menyirih dengan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bagian bukal ........................................................................................... 33

  7. Hubungan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bagian lingual dengan derajat atrisi ......................................................................................... 34

  8. Perbedaan dentin tersier yang terbentuk pada puncak pulpa bagian bukal dengan derajat atrisi .......................................................................................... 35

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman 1. Struktur gigi .................................................................................................

  6 2. Dentin primer, dentin sekunder .................... ...............................................

  7 3. Dentin tersier akibat atrisi (40X)..................................................................

  11 4. Indeks atrisi gigi ...........................................................................................

  16 5. Gigi atrisi ......................................................................................................

  17 6. Olympus SZX16 Microscope ........................................................................

  19

  7. Dentin tersier akibat menyirih dengan Microscope Olympus SZX16 pembesaran 1,25x1000 (Dokumentasi) .......................................................

  27

  8. Gambaran mikroskop dentin tersier pada bukal dan lingual sampel 6 (A=1,25x1000 ;B=3,2X1000) (Dokumentasi) .............................................

  35

Dokumen yang terkait

RANCANG BANGUN MESIN PENDINGIN RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI SURYA DAN CAMPURAN AIR, GARAM, DAN ES SEBAGAI MEDIA PENDINGIN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 19

Penerapan Metode Fuzzy ANP dan COPRAS Pada Pemilihan Merek Mesin Injection Molding Di PT. Mewah Indah Jaya

0 6 16

Pengaruh Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio, Dan Leverage Terhadap Opini Audit Going-Concern Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Audit - Pengaruh Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio, Dan Leverage Terhadap Opini Audit Going-Concern Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 21

Hubungan Lama Kerja dan Masa Kerja dengan Neuropati Perifer Pada Supir Angkutan Kota Trayek 95 di Kota Medan Tahun 2015

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Getaran 2.1.1 Pengertian getaran - Hubungan Lama Kerja dan Masa Kerja dengan Neuropati Perifer Pada Supir Angkutan Kota Trayek 95 di Kota Medan Tahun 2015

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Lama Kerja dan Masa Kerja dengan Neuropati Perifer Pada Supir Angkutan Kota Trayek 95 di Kota Medan Tahun 2015

0 0 9

Hubungan Lama Kerja dan Masa Kerja dengan Neuropati Perifer Pada Supir Angkutan Kota Trayek 95 di Kota Medan Tahun 2015

0 0 16

Dentin Tersier Yang Terbentuk Pada Gigi Molar Rahang Bawah Atrisi Akibat Menyirih

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dentin Pulpa Kompleks - Dentin Tersier Yang Terbentuk Pada Gigi Molar Rahang Bawah Atrisi Akibat Menyirih

0 5 19