Media massa sebagai Arena Berpolitik di

Media Massa sebagai Arena Berpolitik di Indonesia

Ujian Akhir Semester Sistem Politik Indonesia
Dosen Pengampu : Joko Purnomo, S.IP., MA

OLEH :

Dani Al Aulia Zarkasyi (105120401121027)

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

Latar Belakang
Pada saat ini kita menyadari bahwa media massa memiliki peran yang cukup
signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir kegiatan yang
kita lakukan menggunakan ataupun bersumberkan media massa, penggunaaan media massa
disebagian besar kegiatan sehari-hari menuntut kita untuk menemukan dan memilih bentuk
media massa yang sesuai untuk mendapatkan informasi, hiburan ataupun berinteraksi dengan

masyarakat. Pemanfaatan media massa sendiri sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia
pada umumnya, mulai dari masrakat perkotaan hingga pedesaan yang memanfaatkan
hadirnya media massa untuk mendapatkan informasi ataupun berinteraksi.
Saat ini setiap orang memerlukan media informasi yang menyiadakan informasi,
hiburan ataupun edukasi. Hadirnya kebutuhan primer bagi setiap orang, menuntut individu
untuk memilih media massa yang tepat dan cocok sebagai konsumsi mereka sesuai dengan
kebutuhan. Hal ini menjadikan media massa berupa surat kabar ataupun media massa
elektronik menjadi pilihan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan. Banyak yang
disajikan oleh media massa untuk konsumenya, diantaranya adalah hiburan, edukasi maupun
informasi. Informasi yang ditawarkan oleh media massapun beragam, mulai dari informasi
ekonomi, olahraga, lifestyle maupun politik. Banyaknya pilihan menu yang ditawarkan oleh
media massa sehingga menarik konsumen untuk mengkonsumsinya.
Media massa yang mudah dan terjangkau adalah kebanyakan madia massa yang
dipilih oleh konsumen untuk pemenuhan kebutuhan mereka. Media massa elektronik
merupakan kebanyakan media massa yang dipilih oleh kebanyakan konsumen karena
menjadi media massa yang mudah untuk dinikmati dan terjangkau. Banyak informasi yang
didapatkan dari satu media massa ini, hal ini yang menjadikan televisi menjadi media massa
favorit kebanyakan khalayak, terutama di Indonesia. Program-program yang ditawarkanpun
tidak hanya terfokus pada satu titik saja, saat ini banyak produsen yang menyelipkan iklan
maupun acara-acara yang bersifat politik kedalam program mereka.

Media massa khususnya televisi yang menunjukkan peranya sebagai alat untuk
menyalurkan informasi dari sumber kepada konsumen, dalam perkembanganya bahwa media
massa memiliki pengaruh diberbagai wilayah bagi kehidupan sosial budaya masyarakat,
perekonomian maupun politik. Dari aspek sosial-budaya, media adalah institusi sosial yang
membentuk definisi dan citra realitas serta dianggap sebagai ekspresi sosial yang berlaku
umum; secara ekonomis, media adalah institusi bisnis yang membantu masyarakat untuk

memperoleh keuntungan dari berbagai usaha yang dijalankan; sedang dari aspek politik,
media memberi ruang bagi kepentingan berbagai kelompok sosial-politik yang ada dalam
masyarakat demokratis1.
Banyaknya peran yang dimiliki oleh media massa (Televisi) menarik munculnya
beberapa kelompok ataupun individu yang memanfaatkan peran dari media massa dan
menggunakanya sebagai “kendaraan” untuk mendapatkan keuntungan kelompok maupun
individu, sehingga pada saat ini mendorong suatu kelompok ataupun individu memiliki
sebuah bentuk media massa sendiri untuk dapat mengantarkan fokus tujuan mereka kepada
masyarakat Indonesia secara terus menerus.
Ketertarikan akan hadirnya media massa pada saat ini secara tidak langsung telah disepakati
oleh beberapa elit politik Indonesia terbukti dari kepemilikina beberapa media

massa


elektronik (Televisi) dan surat kabar : MNC Media Group yang meliputi MNC TV, RCTI,
Global TV, dan harian cetak Sindo berada di bawah kepemilikan Hary Tanoesoedibjo yang
juga menjadi ketua dewan pertimbangan partai Hanura sekaligus ketua umum ormas Perindo,
Aburizal Bakrie ketua umum partai Golkar pemilik dari ANTV dan TV One, sedangkan
Surya Paloh sebagai ketua umum partai Nasdem merupakan pemilik dari Metro TV dan
harian cetak Media Indonesia Group2.
Kepemilikan media massa oleh elit politik di Indonesia merupakan wujud dari
keterbukaan pikiran untuk berpolitik secara modern dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi di era globalisasi seperti saat ini. Kepemilikan media massa oleh beberapa elit
politik di Indonesia ini merupakan respon dari cara berpolitik yang modern, dimana cara
berpolitik dengan penggunaan media massa juga telah dilakukan oleh banyak negara diluar,
seperti di Amerika Serikat. Effendi Ghazali mengemukakan posisi media di perpolitikan
Indonesia dengan menggunakan grafik berikut3 :

1

Prastyia, D. (2013, May 19). Berdikari Online. Retrieved October 4, 2013, from Kabar Rakyat:
http://www.berdikarionline.com
2

Ibid.
3
Karim, I. (2013, Oktober 25). Indonesia Lawyers Club. (E. Ghazali, Interviewer)

Government

Media

Civil Society

Politics

Tabel 1 : Posisi media dilingkup politik menurut Effendi Ghazali.
Masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat madani dengan rasa
keingintahuan tentang hal-hal yang baru menjadikan mereka sebagai masyarakat yang “lapar”
akan adanya informasi baru sebagai konsumsi mereka sebagai masyarakat madani.
Masyarakat sebagai partisipan politik memiliki daya tarik bagi elit politik untuk dapat
merangkul semua kalangan masyarakat yang ada demi pemenuhan suara politik mereka.
Daya tarik yang ditimbulkan dari peran masyarakat ini yang menjadikan perpolitikan di
Indonesia lebih memiliki corak tersendiri, dimana elit politik dituntut untuk berinovasi dalam

mengajak masyarakat untuk pemenuhan suara politik mereka.
Effendi Ghazali menjelaskan posisi strategis yang dimiliki media massa yang berada
ditengah-tengah kehidupan yang menjadi dalah satu kebutuhan bagi masyarakat yang
kemudian dimanfaatkan oleh elit politik untuk berpoltik. Posisi strategis yang digambarkan
Effen Ghazali memiliki peran yang cukup signifikan untuk kepentingan elit politik dalam
berpolitik untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.
Berjalanya siklus yang berawal dari partai politik kemudian mengarah ke media
massa dan kemudian bertujuan ke civil society untuk mendapatkan kekuasaan
dipemerintahan. Pemerintahan disini dapat diartikan sebagai tujuan politis dari setiap partai
politik untuk mendapatkan posisi ataupun kekuasaan yang mendorong elit politik untuk
mencari sebuah alat untuk pemenuhan tujuan tersebut, media massa dianggap sebagai alat
yang efektif sebagai “motor” untuk pergerakan mereka. Konsumsi yang tinggi akan hadirnya
media massa ditengah tengah masyarakat menjadikannya sebagai tempat penyampaian
maupun sosialisasi politik kepada masyarakat. Pemerintahan Indonesia juga menggunakan

media untuk berpolitik, pemerintah yang telah memenangkan pemilihan umum melakukan
sosialisasi kepada publik terhadap apa yang akan, sedang, dan telah mereka lakukan untuk
membangun kepercayaan publik ke pemerintahan.

Konseptualisasi

Strategi politik
Strategi adalah sebuah perencanaan dengan tingkat kematangan yang sudah
diuji untuk mendapatkan sebuah tujuan secara kelompok/individu. Umumnya, strategi
digunakan oleh kelompok yang sedang dalam masa persaingan dengan kelompok lain.
Seperti partai politik ataupun elit politik yang menggunakan sebuah strategi untuk
sebuah pemenangan dalam pemilihan umum. Strategi politik adalah sebuah rencana
yang sistematik dan mengimplementasikannya dalam mencapai tujuan memenangkan
dalam bidang politik4. Melalui strategi politik inilah partai politik ataupun politisi
mampu memenangkan dalam setiap momentum perebutan kekuasaan seperti
pemilihan umum yang umumnya diselenggarakan disebuah Negara.
Kampanye
Dalam strateginya, sebuah partai politik atau politisi tentunya melakukan
sebuah kampanye untuk memperkenalkan identitas mereka dan mendapatkan simpati
serta dukungan dari masyarakat. Kampanye melalui media massa (Televisi) dipilih
oleh partai politik ataupun politisi untuk digunakan sebagai tempat untuk
berkampanye, mengingat banyak konsumsi masyarakat di televisi. Setelah
berakhirnya Era Reformasi (1999 – 2013) banyak partai politik yang mulai aktif untuk
memperkalkan diri ke masyarakat dengan menggunakan Televisi sebagai tempat
berkampanye, seperti pemasangan iklan ataupun pembuatan acara-acara tertentu yang
didanai dari suatu partai politik5. Hal ini menjadikan Televisi sebagai “Politik Media”

dimana kehidupan berpolitik sudah berada didalam media massa.
Politik Media
Menurut Siti Aminah dalam jurnalnya yang berjudul “Politik Media,
Demokrasi dan Media Politik” menjelaskan bahwa “Politik media merupakan sebuah
sistem politik, politisi saecara individual dapat terus menambah ruang privat dan
publiknya, sehingga mereka tetap dapat mengurusi masalah politik ketika ia tengah
duduk di kursi kerjanya, yaitu melalui komunikasi yang bisa menjangkau masyarakat
sasarannya melalui media massa.” Didalam jurnalnya juga, Siti Aminah juga

4
5

Hafidz, M. (2010). Strategi Politik. FISIP UI , 2.
Danial, A. ( 2009). Iklan politik TV: modernisasi kampanye politik pasca Orde Baru. PT LKiS Pelangi Aksara.

menjelaskan aktor-aktor yang berada dibalik politik media adalah politisi, jurnalis,
dan orang –orang atau masyarakat yang digerakkan oleh dorongan kepentingan
khusus.
Aktor dibalik politik mediapun memiliki tujuan tersendiri. Bagi politis,
memiliki tujuan untuk dapat menggunakan komunitas massa yang digunakan sebagai

mobilisasi dukungan politik dari publik yang mereka perlukan untuk pemenuhan dan
pemenangan di suatu pemilihan umum dan juga dapat memainkan image ketika
politis berada dalam kekuasaan. Tujuan bagi jurnalis didalam politik media adalah
untuk menuangkan inspirasi dan membuat tulisan maupun acara sehingga
mendapatkan keuntungan tersendiri bagi jurnalis. Bagi masyarakat yang memiliki
kepentingan khusus, politik media sangat bagi mereka karena dengan adanya politik
media, mereka dapat mengawasi politik dan menjaga politisi agar tetap berjalan sesuai
dengan kiblatnya.

Pembahasan
Cara berpolitik modern secara tidak kita sadari telah kita lakukan sebagai bentuk dari
keikutsaertaan dalam membangun dunia politik di Indonesia. Cara modern ini santer
dilakukan di Amerika Serikat seperti yang diutarakan Danial di bukunya yang berjudul “Iklan
politik TV: modernisasi kampanye politik pasca Orde Baru”, dalam buku ini juga diutarakan

bahwa cara berpolitik modern dengan pennggunaan televisi telah ada di Indonesia dan santer
pada zaman orde baru. Reformasi adalah sebagai garis besar adanya praktik berpolitik
melalui televisi, karena pada sebelumnya kebebasan beraspirasi di Indonesia dibatasi oleh
rezim.
Kebebasan yang telah didapatkan oleh seluruh masyarakat inilah yang menjadikan

banyaknya kalangan yang mengoptimalkan peran maupun fungsi dari televisi sebagai media
massa untuk digunakan sebagai arena berpolitik. Hal ini terbukti dari beberapa contoh iklan
maupun program-program yang ditawarkan di televisi, yang menjadikan kita sebagai
konsumen “dipaksa” untuk mengkonsumsi program ataupun iklan mereka yang bermuatan
politik didalamnya. Pemilihan program ataupun iklan yang diberikan oleh produsen kepada
konsumen bukan tanpa maksud, tujuan keuntungan materi merupakan tujuan utama dari
setiap produsen. Program-progam atau iklan bermuatan politik tidak secara sengaja telah
dikonsumsi oleh masyarakat luas, terutama oleh kaum muda yang peka akan apa yang
ditunjukkan dari televisi.
Program Televisi
TV One
Acara yang ditawarkan oleh setiap telivisi tentunya berbeda meskipun
apabila ditarik dari garis besarnya memilili kesamaan, seperti program televisi
yang ditawarkan oleh TV One kepada konsumenya. TV One merupakan
stasiun televisi swasta yang berada dalam naungan keluarga Aburizal Bakri
yang merupakan politikus besar di Indonesia. TV One menawarkan program
unggulan yang bermuatan politik, seperti Indonesia Lawyer Club (ILC).
Indonesia Lawyer Club merupakan program unggulan dari TV One yang

sebenarnya berkonsentrasi pada ranah hukum, namun dengan berjalanya


waktu program yang dipandu langsung oleh Karni Ilyas seringkali
mengangkat tema tentang perpolitikan Indonesia6.
Program yang di tujukan ke masyarakat ini bertujuan untuk
memberikan pengetahuan politik kepada konsumen dengan mendatangkan
pembicara yang berkompeten, yang terdiri dari para ahli maupun politikus
secara langsung. Pembahasan tema yang seringkali mengarah ke politik ini
membuat konsumen menganggap bahwa Indonesia Lawyers Club berusaha
untuk membuka pikiran konsumen untuk mengetahui apa yang sedang terjadi
dengan dunia politik di Indonesia saat itu. Pada saat tertentu penayangan
Indonesia Lawyers Club mendatangkan politikus asal partai demokrat Ruhut

Sitompul dan mengundang Anas Urbaningrum melalui teleconference untuk
pembahasan masalah “hambalang” dan di momen ini sangat terasa muatan
politik berada didalamnya.
Program berita merupakan salah satu program wajib bagi televisi di
Indonesia, tidak terkecuali TV One yang menjadikan program berita menjadi
program andalan. TV One dikenal dekat dengan adanya berita mengenai
informasi politik di dalam maupun diluar negeri. Didalam programnya, TV
One mencantumkan “kabar pemilu” sebagai salah satu program dalam acara

beritanya dimana didalam program ini menyajikan perkembangan politik
menjelang pemilu yang akan diselenggarakan di Indonesia7. Program ini tentu
saja bermuatan politik, dimana setiap beritanya menginformasikan tentang
perkembangan dan isu-isu yang ada didunia politik Indonesia.
Metro TV
Metro TV adalah sebuah stasiun televisi swasta yang memiliki banyak
program yang mengambil tema perkembangan dan perubahan sosial, hal ini
tercermin pada acara yang ditawarkanya kepada konsumen. Mulai dari berita,
hiburan hingga talkshow yang ditawarkan kepada konsumen memiliki muatan
yang disampaikan secara lugas. Sentilan-sentilun merupakan salah satu acara
hiburan yang ditawarkan Metro TV kepada konsumenya, acara yang dipandu
6

tvone news+sport. (2013). Retrieved January 15, 2014, from tvone: http://video.tvonenews.tv/

7

Ibid

oleh Butet dan Slamet Raharjo ini seringkali mengangkat tema tentang
perpolitikian

dengan

mendatangkan

sumbernya

secara

langsung8.

Mengundang Joko Widodo yang merupakan Gubernur Jakarta merupakan
salah satunya.
Politika adalah salah satu contoh program dokumenter Metro TV,
dimana didalam program tersebut menayangkan seluk-beluk maupun history
dari sosok politik yang menjadi sorotan publik9. Seperti yang pernah
ditayangkan adalah perjalanan karir politik dari Gubernur Banten yang terseret
kasus korupsi, Ratu Atut menjadi sorotan publik karena dianggap membangun
dinasti politik di Propinsi Banten dan menggelapkan sejumlah uang. Program
politika ini secara langsung menanamkan kepada konsumen tentang
pengetahuan dan perkembangan politik di Indonesia. Dalam hal ini juga dapat
dijadikan sebagai pembelajaran politik karena program ini menyajikan fakta
dan data yang dapat dipercaya.
Talkshow merupakan prograrm yang populer di dunia pertelevisian

Indonesia, karena dianggap lebih menarik dan inovatif dengan menampilkan
pembawa acara dengan narasumber sehingga terjadi komunikasi dua arah
secara langsung. Mata Najwa adalah salah satu program unggulan Metro TV
yang dipandu langsung oleh Najwa Shihab anak dari Quraisy Shihab. Mata
Najwa seringkali mengangakat masalah sosial yang menjadi sorotan publik,
seperti masalah politik maupun perkembangan isu politik yang beredar
dimasyarakat10. Mengundang narasumber merupakan jurus ampuh dari Mata
Najwa untuk mendapatkan informasi yang akurat, seperti yang pernah
disajikan adalah mengundang Sukarwo dan Gus Ipul yang pada saat itu akan
mengikuti pemilihan Gubernur Jawa Timur.
Iklan
Iklan memiliki definisi yang luas, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah iklan sebagai berita pesanan untuk mendorong khalayak ramai agar tertarik
8

Programs. (2012). Retrieved January 15, 2014, from Metrotvnews:
http://www.metrotvnews.com/videoprogram
9

Ibid
Ibid

10

pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga disebutkan sebagai pemberitahuan
kepada khalayak mengenai barang dan jasa yang dijual, dipajang di media massa
ataupun tempan umum11. Berdasarkan definisi tersebut iklan dapat diartikan sebagai
tempat untuk menjual produk kepada konsumen dengan cara halus dan menawarkan
citra yang baik sehingga konsumen menarik untuk memilih produk tersebut ataupun
beranggapan baik tentang produk yang ditawarkan. Iklan umumnya dibuat semenarik
mungkin untuk memberikan kesan yang baik kepada konsumen, iklan lebih menarik
apabila ditampilkan melalui gambar yang bergerak seperti iklan di televisi. Akhmad
Danial dalam bukunya yang berjudul “Iklan politik TV: modernisasi kampanye politik
pasca Orde Baru” Yulianti menulis :
Perkembangan demokrasi di tanah air memasuki era baru yang ditandai dengan
kebangkitan para media strategis, image makers, dan konsultan politik di belakang
tim sukses kampanye para calon presiden. Indonesia telah memasuki era “President
for Sale” dimana kemenangan kandidat dalam Pemilu akan sangat ditentukan oleh
kepiawaian konsultan politik dan biro iklan dama menjual isu, image, dan janji-janjo
politisi yang menjadi klienya... Iklan-iklan politik di televisi menjual kandidat
presiden, seperti produsen menjajakan produk sabun dan sikat gigi12.

Iklan ARB
Abu Rizal Bakrie merupakan calon presiden dari partai Golkar untuk
Pemilu tahun 2014, Bang Ical yang merupakan sapaan Bakrie diubah menjadi
ARB untuk memudahkan masyarakat mengenalnya sebagai calon presiden
2014 nanti. Iklan kampanye Bakrie seringkali muncul di Televisi swasta,
seperti TV One dan ANTV yang merupakan perusahaan dalam naunganya.
Bakrie menggunakan televisinya sebagai tempat untuk mengenalkan ke publik
bahwasanya dia ikut serta dalam persaingan menjadi RI 1 ditahun 2014. Hal
ini diambil oleh Bakrie karena dianggap TV One dan ANTV adalah stasiun
televisi swasta yang memiliki banyak konsumen dengan hadirnya program
unggulan didalamnya, apalagi dua stasiun televisi tersebut miliknya dan pada

11

Definisi-definisi iklan. (2014). Retrieved January 15, 2014, from www.bimbingan.org:
http://www.bimbingan.org/definisi-iklan.htm
12
Danial, A. ( 2009). Iklan politik TV: modernisasi kampanye politik pasca Orde Baru. PT LKiS Pelangi Aksara. Hal
4-5.

tahun 2014 akan menyiarkan pertandingan Piala Dunia sehingga animo
masyarakat untuk mengkonsumsi TV One dan ANTV sangat tinggi13.
Iklan Hary Tanoe
Hanura adalah salah satu partai peserta Pemilu 2014, dimana Wiranto
duduk sebagai ketua umum yangn juga akan berangkat menjadi calon presiden
dari partai Hanura. Wiranto menggandeng Hary Tanoe sebagai wakilnya, Hary
yang memiliki beberapa stasiun televisi yang tergabung dalam MNC Group ini
menggunakan keuntunganya sebagai pemilik. Hary menjadikan televisinya
sebagai tempat untuk mensosialisasikan keberangkatanya dengan Wiranto
untuk ikut serta dalam pemilihan presiden 2014. Hary menggunakan iklan
sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan citra baik kepada khalayak.
Iklan bermuatan politik ini seringkali dijumpai di 3 group televisi swasta milik
Hary, hal ini menjadi wajar ketika beberapa elit politik lainya juga
menggunakan televisinya untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat
akan keikutsertaanya dalam Pemilu 201414.
Iklan Nasional Demokrat
Nasional Demokrat atau yang lebih dikenal sebagai NasDem
merupakan partai baru dan lolos verifikasi untuk ikut serta dalam Pemilu
2014, partai yang diketuai oleh Surya Paloh yang dikenal sebagai politikus
berpengalaman. Surya Paloh menjadi ketua umum NasDem ketika dia
memutuskan untuk keluar dari Golkar dan membentuk partai baru. Surya
Paloh yang juga bos dari Metro TV ini menjadikan televisi swastanya untuk
menjadi tempat mengenalkan partai barunya kepada khalayak, tidak jarang ada
iklan panjang yang disajikan oleh Metro TV untuk menceritakan berdirinya
dan mensosialisasikan tujuan, visi dan misi NasDem. Dalam hal periklanan

13

Mage, R. I. (2013, November 27). sipil institute. Retrieved January 15, 2014, from http://sipilinstitut.com: http://sipil-institut.com/iklan-arb-over-dosis/
14

Hanura: Iklan Wiranto-Hary Tanoe Masih Wajar. (2013, December 10). Retrieved January 15, 2014, from
Tribun news: http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2013/12/10/hanura-iklan-wiranto-hary-tanoe-masihwajar

partai politik, NasDem memiliki jumlah terbanyak tampil dalam bentuk iklan
di televisi15.

15

KPI: Nasdem Terbanyak Iklan di TV. (2013, January 17). Retrieved January 15, 2014, from Viva news:
http://politik.news.viva.co.id/news/read/383062-kpi--nasdem-terbanyak-iklan-di-tv

Kesimpulan
Dijadikanya televisi sebagai media massa favorit bagi konsumen membuat banyak
orang yang memiliki kepentingan untuk menggunakanya sebagai alat maupun tempat untuk
mencapai tujuanya. Beberapa orang yang berkepentingan rela mengeluarkan uang banyak
untuk dapat menjadikan televisi sebagai ranah untuk memasarkan produknya, tidak terkecuali
elit politik. Partai dan orang didalamnya lebih memilih telivisi untuk digunakan sebagai
tempat berpolitik demi tercapainya tujuan politik mereka. Dari pembahasan tersebut kita bisa
menarik bahwa bagaimana optimalnya televisi yang digunakan sebagai tempat berpolitik,
mulai dari pengenalan hingga menjaga presepsi yang baik kepada khalayak.
Program dan Iklan adalah salah satu alat yang digunakan sebagai motor para politikus
di Indonesia saat ini. Mulai dari program khusus yang bertemakan politik yang dapat
digunakan untuk menjaga image dari suatu partai politik, kekuasaan maupun individu. Iklan
lebih sering digunakan untuk memasarkan ataupun mengenalkan suatu produk, seperti yang
dilakukan Surya Paloh dengan spartan mengenalkan partai barunya melalui Metro Tv.
Aburizal Bakrie yang menggunakan Tv One dan Antv untuk memasarkan namanya untuk
mempersiakan diri dalam Pemilu 2014 dan Hary Tanoe menggunakan MNC Group
(RCTI,MNCTV, dan Global Tv) untuk mempopulerkan namanya dan pasangan calon
presiden yang akan maju di Pemilu 2014.

Daftar Pustaka

Aminah, S. (t.thn.). POLITIK MEDIA, DEMOKRASI dan MEDIA POLITIK. 4.
Danial, A. ( 2009). Iklan politik TV: modernisasi kampanye politik pasca Orde Baru. PT LKiS
Pelangi Aksara.
Definisi-definisi iklan. (2014). Dipetik January 15, 2014, dari www.bimbingan.org:
http://www.bimbingan.org/definisi-iklan.htm
Hafidz, M. (2010). Strategi Politik. FISIP UI , 2.
Hanura: Iklan Wiranto-Hary Tanoe Masih Wajar. (2013, December 10). Dipetik January 15,
2014, dari Tribun news: http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2013/12/10/hanuraiklan-wiranto-hary-tanoe-masih-wajar
Karni, I. (2013, Oktober 25). Indonesia Lawyers Club. (E. Ghazali, Pewawancara)
KPI: Nasdem Terbanyak Iklan di TV. (2013, January 17). Dipetik January 15, 2014, dari Viva
news: http://politik.news.viva.co.id/news/read/383062-kpi--nasdem-terbanyak-iklan-di-tv
Mage, R. I. (2013, November 27). sipil institute. Dipetik January 15, 2014, dari http://sipilinstitut.com: http://sipil-institut.com/iklan-arb-over-dosis/
Prastyia, D. (2013, May 19). Berdikari Online. Dipetik October 4, 2013, dari Kabar Rakyat:
http://www.berdikarionline.com
Programs. (2012). Dipetik January 15, 2014, dari Metrotvnews:
http://www.metrotvnews.com/videoprogram
tvone news+sport. (2013). Dipetik January 15, 2014, dari tvone: http://video.tvonenews.tv/