View of Melalui Pembelajaran Model Kontruktivisme Dapat Meningkatkan Kemampuan Memahami Sejarah Kemerdekaan Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VI SDN Tunjung 4 Kecamatan Burneh Tahun Pelajaran 2017/2018.

Melalui Pembelajaran Model Kontruktivisme Dapat Meningkatkan -Muallimin

Melalui Pembelajaran Model Kontruktivisme Dapat Meningkatkan
Kemampuan Memahami Sejarah Kemerdekaan Mata Pelajaran PKn
Siswa Kelas VI SDN Tunjung 4 Kecamatan Burneh Tahun Pelajaran
2017/2018.

Muallimin
SDN Tunjung 4 Burneh-Bangkalan

Abstrak: Tujuan penelitian ini mengungkap a). Pengaruh pembelajaran model
konstruktivisme terhadap hasil belajar mata pelajaran PKn. b) Ingin mengetahui
seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran PKn setelah diterapkannya
pembelajaran model konstruktivisme pada siswa Kelas VI SDN Tunjung 4
Kecamatan Burneh Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri
dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi.
Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VI SDN Tunjung 4 Kecamatan Burneh
Tahun Pelajaran 2017/2018. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar
observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi
belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I

(72,02), siklus II (79,32), Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran model
konstruktivisme dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa Kelas VI
SDN Tunjung 4 Kecamatan Burneh Tahun Pelajaran 2017/2018. serta model
pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran PKn.
Kata Kunci: Kontruktivisme,Perumusan Pancasila.
Abstract: The objectives of this study reveal a). The influence of constructivism
model learning on the learning outcomes of Civics subjects. b) Want to know how far
the understanding and mastery of Civics subjects after the implementation of
constructivism model learning in students of Class VI SDN Tunjung 4 Sub Burneh
Lesson Year 2017/2018. This research uses action research for three rounds. Each
round consists of four stages: design, activity and observation, reflection, and
refission. Target of this research is student of Class VI SDN Tunjung 4 Sub-District
of Burneh Lesson Year 2017/2018. Data obtained in the form of formative test
results, observation sheet of teaching and learning activities. From the analysis results
obtained that the achievement of student learning increased from cycle I to cycle II
that is, cycle I (72,02), cycle II (79,32), conclusion from this research is
constructivism model learning can have positive effect to student learning motivation
VI SDN Tunjung 4 Kecamatan Burneh Lesson Year 2017/2018. as well as this
learning model can be used as one of the alternative learning of Civics.
Keywords: Kontruktivisme, Formulation of Pancasila.


173

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 173-187

pelajaran

Pendahuluan
Upaya

untuk

PKn

diperlukan

diskusi

meningkatkan


kolaboratif dengan guru mata pelajaran.

kualitas proses dan hasil belajar para

Berdasarkan hasil wawancara dengan

siswa pada setiap jenjang dan tingkat

guru murid kelas VI SDN Tunjung 4

pendidikan

Kecamatan

perlu

diwujudkan

agar


Burneh

tahun

pelajaran

diperoleh kualitas sumber daya manusia

2017/2018 tentang perumusan pancasila

Indonesia

menunjang

mata pelajaran PKn diketahui dari 27

pembangunan nasional. Upaya tersebut

siswa memperoleh nilai di bawah KKM


menjadi tanggung jawab semua tenaga

sebesar 72,97% dan hanya 10 siswa yang

kependidikan. Dalam konteks ini, peran

memperoleh nilai di atas KKM atau

guru sangat strategis sebab guru yang

hanya 27,02% dari jumlah siswa yang

langsung dapat

tuntas. Hal ini berarti murid kelas VI

yang

dapat


membina

siswa

di

sekolah melalui proses pembelajaran.
Dalam

keseluruhan

SDN Tunjung 4 Kecamatan Burneh

proses

tahun pelajaran 2017/2018

belum

pendidikan di sekolah, kegiatan belajar


mencapai syarat ketuntasan minimal.

mengajar

Dan selain

merupakan kegiatan

yang

itu, berdasakan

hasil

paling pokok. Hal itu berarti berhasil

wawancara dengan guru bidang studi

atau


tujuan

PKn di kelas VI SDN Tunjung 4

proses

Kecamatan Burneh didapatkan bahwa

tidaknya

pendidikan

pencapaian

bergantung

pada

belajar yang dialami oleh siswa sebagai


murid kelas VI

anak didik.

Kecamatan

Penelitian

tahun

pelajaran

2017/2018 mengalami kesulitan dalam

dilakukan untuk menggali masalah dari

pembelajaran menulis khususnya tentang

kenyataan-kenyataan yang terdapat di


perumusan

lingkungan pendidikan, yaitu permasa-

negara mata pelajaran PKn. Siswa

lahan yang dihadapi oleh guru. Dengan

terkadang sulit membedakan ciri-ciri

demikian, untuk mengetahui permasa-

perumusan pancasila

lahan

Kegiatan

terjadi


kelas

Burneh

ini

yang

tindakan

SDN Tunjung 4

dalam

proses

pengajaran sejarah kemerdekaan mata

pancasila

dasar

dengan konteks.

pembelajaran

menunjukkan

174

sebagai

kegiatan

di

sekolah

pembelajaran

Melalui Pembelajaran Model Kontruktivisme Dapat Meningkatkan -Muallimin

menulis belum optimal. Hal tersebut

dasar

ditunjukkan kurang mampunya siswa

pancasila, tidak tahu bagaimana dan dari

dalam mengemukakan pendapat dan

mana

gagasannya secara kreatif serta kurang

pancasila sebagai dasar negara mata

mampu mendapatkan dan mengum-

pelajaran PKn. Belum lagi, perasaan

pulkan informasi yang aktual sebagai

takut salah, takut berbeda dengan apa

bahan tulisan. Penyebab ketidakopti-

yang

malan tersebut antara lain dikarenakan

sehingga

metode yang digunakan oleh guru

pelajaran pancasila sebagai dasar negara

kurang tepat, guru masih mendominasi

mata pelajaran PKn berkurang dan pada

kelas dan kurang memberi kesempatan

akhirnya menghilangkan minat siswa

kepada

dalam mengetahui Perumusan pancasila

siswa

mengekspresikan

untuk
diri

berkreasi,

secara

bebas.

Ketika pembelajaran Perumusan panca-

negara

mesti

dan

pembelajaran

memulai

diinstruksikan
respon

perumusan

oleh
siswa

gurunya
terhadap

sebagai dasar negara mata pelajaran
PKn.
Dalam studi pendahuluan, melalui

sila sebagai dasar negaraditentukan oleh
untuk

pengamatan dan wawancara dengan guru

berkreasi, mengekspresikan, melukiskan

kelas dan murid kelas VI SDN Tunjung

jati dirinya atau lingkungan sekitarnya

4 Kecamatan Burneh tahun pelajaran

sesuai pengalamannya menjadi terke-

2017/2018

kang.

pancasila sebagai dasar negara mata

guru.

Hak

otonomi

siswa

pembelajaran Perumusan

Realita pembelajaran yang seperti

pelajaran PKn kurang memaksimalkan

ini membawa dampak kurang baik untuk

kemampuan siswa. Hal tersebut dapat

siswa. Siswa mengalami kesulitan ketika

dilihat pada: (1) siswa kesulitan dalam

harus Perumusan pancasila sebagai dasar

menemukan menulis perbedaan peru-

negaradan

pancasila.

musan pancasila mata pelajaran PKn; (2)

Peserta didik bingung apa yang harus ia

siswa kurang mempunyai data yang

lakukan

tugas

aktual dan faktual sebagai bahan untuk

tersebut. Sulit menemukan data yang

mengidentifikasi jenis-jenis perumusan

aktual dan faktual serta menarik untuk

pancasila

bahan Perumusan pancasila sebagai

Berdasarkan hal tersebut, masalah yang

pembelajaran

untuk

mengerjakan

175

mata

pelajaran

PKn.

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 173-187

Pembelajaran

dihadapi para peserta didik adalah

dengan

metode

kesulitan memperoleh data yang aktual,

konstruktivistik ini digunakan agar siswa

faktual, dan menarik sebagai bahan

mampu menemukan masalah (sering

Perumusan

muncul

pancasila

sebagai

dasar

dari

siswa

sendiri

)

dan

negara mata pelajaran PKn. Salah satu

selanjutnya membantu siswa menyele-

penyebabnya adalah kurangnya keterli-

saikan dan menemukan langkah-langkah

batan dan kesempatan yang diberikan

pemecahan masalah tersebut. Metode

kepada siswa untuk mengalami langsung

Konstruktivistik didasarkan pada belajar

dalam

pancasila

kogntif yang menekankan pada pembela-

sebagai dasar negara mata pelajaran

jaran kooperatif, pembelajaran generatif,

PKn. Eanes (1997:484) berpendapat

bertanya, inkuiri atau menemukan dan

bahwa pembelajaran menulis yang baik

keterampilan

haruslah memberi model proses dan

(Suyatno, 2004:33).

proses

Perumusan

metakognitif

lainnya

Dengan menyoroti latar belakang

praktik yang terarah dan sistematis.
Oleh karena itu, peneliti berkola-

tersebut, metode konstruktivistik dipilih

borasi dengan guru kelas untuk meran-

sebagai

cang sebuah pembelajaran yang mampu

pengajaran dalam Perumusan pancasila

peserta

selama

sebagai dasar negara mata pelajaran PKn

belajar-mengajar.

karena metode ini dianggap sebagai cara

Salah satu alternatif dalam penelitian ini,

yang efektif untuk mengarahkan seluruh

yaitu menerapkan metode pembelajaran

potensi siswa sehingga siswa lebih

konstruktivistik. Metode konstruktivistik

termotivasi selama mengikuti proses

ini dikembangkan oleh Piaget dan

belajar-mengajar yang berdampak positif

Vigotsky

pada hasil belajarnya.

mengikuti

didik

termotivasi

proses

(Suyatno,

2004:33)

yang

alternatif

tindakan

dalam

menekankan bahwa perubahan kognitif

Berdasarkan uraian di atas, pene-

hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi

litian ini bertujuan untuk mengetahui

yang telah dipahami sebelumnya diolah

peningkatan kemampuan siswa pada

melalui proses ketidakseimbangan dalam

mata pelajaran PKn dengan metode

upaya memperoleh informasi baru.

konstruktivistik siswa kelas VI

176

SDN

Melalui Pembelajaran Model Kontruktivisme Dapat Meningkatkan -Muallimin

Tunjung 4 Kecamatan Burneh tahun

likan seluruh kegiatan kelas (Nur,

pelajaran 2017/2018.

2001:2).
Tujuan

Berdasarkan latar belakang peneli-

penggunaan

metode

tian di atas, masalah penelitian ini

konstruktivistik

dirumuskan sebagai berikut. Apakah

(Nuryanto,

dengan penerapan model pembelajaran

berikut. 1) Memotivasi siswa bahwa

kontruktivisme

belajar adalah tanggung jawab siswa itu

dapat

meningkatkan

menurut

2004:6)

Sutiyono

adalah

sebagai

pancasila

sendiri. 2) Mengembangkan kemampuan

sebagai dasar negara mata pelajaran PKn

siswa untuk mengajukan pertanyaan

murid kelas VI

penting dan mencari jawaban akan

kemampuan

Kecamatan

Perumusan

SDN Tunjung 4

Burneh

tahun

pelajaran

pertanyaan sendiri. 3) Membantu siswa
untuk mengembangkan pengertian atau

2017/2018?
Tujuan Penelitian ini adalah Untuk
mengetahui

peningkatan

Perumusan

pancasila

kemampuan

sebagai

negara mata pelajaran PKn

dasar

pemahaman konsep secara lengkap. 4)
Mengembangkan

kemampuan

siswa

untuk menjadi pemikir yang mandiri.
Metode

dengan

konstruktivistik

metode konstrutivistik murid kelas VI

pengajaran

SDN Tunjung 4 Kecamatan Burneh

pengajaran top-down daripada bottom-

tahun pelajaran 2017/2018.

up. Top-down berarti bahwa siswa mulai

Konstruktivistik merupakan suatu

lebih

dalam

menekankan

pada

dengan masalah-masalah yang kompleks

metode yang penekanannya berpusat

untuk

dipecahkan

pada siswa yang aktif, metode konstruk-

memecahkan atau menemukan (dengan

tivistik sering disebut pengaja-ran yang

bantuan

terpusat pada siswa atau student centered

pilan dasar yang diperlukan. Top-down

instruction. Di dalam kelas yang terpusat

ini

pada siswa, peran guru adalah membantu

tradisional

siswa menemukan fakta, konsep atau

keterampilan

prinsip bagi diri mereka sendiri, bukan

dilatihkan untuk mewujudkan keteram-

memberikan ceramah atau mengenda-

pilan-keterampilan yang lebih kompleks

guru)

berlawanan
di

(Nur, 2001:4).

177

dan

selanjutnya

keterampilan-keteram-

dengan
mana

dasar

Bottom-up

keterampilan-

secara

bertahap

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 173-187

Dalam

pengajaran

top-down,

Piaget dan Vigotsky (Suyatno,

siswa mulai dengan suatu tugas yang

2004:33) menekankan bahwa perubahan

kompleks, lengkap dan autentik, artinya

kognitif hanya terjadi jika konsepsi-

bahwa tugas-tugas itu bukan merupakan

konsepsi yang telah dipahami sebelum-

bagian atau penyederhanaan dari tugas-

nya diolah melalui proses ketidakseim-

tugas yang akhirnya diharapkan dapat

bangan

dilakukan siswa, melainkan

informasi

tugas itu

merupakan tugas yang sebenarnya.

dalam

upaya

memperoleh

Untuk

itu,

baru.

dalam

konstruktivistik terdapat empat aspek

Metode konstruktivistik bekerja

yang

penting

dalam

pengembangan

dengan arah yang sebaliknya, dimulai

perubahan kognitif yang bertumpu dari

dengan masalah (sering muncul dari

aspek sosial dalam belajar.

siswa

sendiri

)

dan

selanjutnya

membantu siswa menyelesaikan bagaimana

menemukan

Tunjung 4 Kecamatan Burneh tahun
pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 37

2001:5).
Suyatno

(2004:32-33)

metode konstruktivistik adalah bahwa
belajar itu menemukan. Meskipun guru
menyampaikan sesuatu kepada siswa,
mereka melakukan proses mental atau
kerja otak atas infomasi

itu agar

informasi tersebut masuk ke dalam
pemahaman mereka. Metode konstruktivistik didasarkan pada belajar kognitif
yang menekankan pada pembelajaran
kooperatif,

Penelitian ini dilakukan di SDN

langkah-langkah

memecahkan masalah tersebut (Nur,

Menurut

Metode Penelitian

pembelajaran

generatif,

siswa dengan komposisi 24 siswa lakilaki dan 13 siswa perempuan. Siswa
kelas VI SDN Tunjung 4 Kecamatan
Burneh dipilih menjadi subjek penelitian
karena menurut hasil pembelajan dan
wawancara dengan guru kelas, murid
kelas VI

Burneh memiliki nilai rata-rata yang
relatif rendah dan belum mencapai syarat
ketuntasan minimal.
Rancangan Penelitian

strategi bertanya, inkuiri atau menemukan dan keterampilan metakog-nitif
lainnya (bagaimana seharusnya belajar).

SDN Tunjung 4 Kecamatan

Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan
oleh guru pada waktu mengajar di dalam

178

Melalui Pembelajaran Model Kontruktivisme Dapat Meningkatkan -Muallimin

kelas dan tujuannya untuk memperbaiki

pembelajaran

mengenai

perumusan

dan meningkatkan pembelajaran dengan

pancasila mata pelajaran PKn, kemudian

menggunakan metode konstruktivistik.

guru menyampaikan tujuan pembela-

Dalam penelitian tindakan kelas ini

jaran dan memberikan apersepsi selama

guru meneliti sendiri kegiatan yang

sepuluh menit kepada siswa. Guru

dilakukannya di dalam kelas. Dengan

menunjukkan

melibatkan siswa, melalui tindakan-

pancasila mata pelajaran PKn

tindakan

diren-

diambil dari guntingan Koran dan

canakan, dilaksanakan, dan dievalua-

majalah kepada siswa. Guru dan siswa

sikan. Penelitian ini dilakukan dengan

sama-sama

berkolaborasi dengan guru pamong yang

pembelajaran,

bertindak sebagai pengamat. Guru dan

sebagai mediator, siswa yang harus aktif

siswa sama-sama terlibat dalam proses

dan

pembelajaran,

hanya

pembelajarannya. 3) Observasi, Dalam

sebagai mediator siswa yang harus aktif

tahap observasi, peneliti mengamati

dan

perilaku dan perubahan sikap yang

pembelajaran

yang

namun

bertanggung

guru

jawab

atas

contoh

terlibat

perumusan
yang

dalam

proses

guru

hanya

namun

bertanggung

jawab

atas

terjadi pada siswa setelah diterapkannya

pembelajarannya.
Penelitian ini dilaksanakan dengan
dua siklus yang masing-masing memiliki

tindakan kelas dan dibantu oleh seorang
pengamat

yaitu

Kepala

Sekolah.

1)

Pengamat mengamati proses pembela-

Perencanaan, Dalam tahap ini guru

jaran sesuai dengan instrumen yang

mempersiapkan segala instrumen yang

tersedia. Instrumen meliputi aktivitas

akan digunakan dalam penelitian antara

guru dan siswa di kelas, dan hasil tes dan

lain; lembar pengamatan aktivitas guru

data respon siswa terhadap pembelajaran

dan siswa, rencana pembelajaran, bahan

Perumusan

dan media pembelajaran, penyusunan

negara mata pelajaran PKn dengan

soal dan angket respon siswa. 2)

metode konstruktivistik. 4) Refleksi,

Implementasi, Pada tahap implementasi

Pada tahap ini, guru mengkaji, melihat

ini,

dan

empat

tahapan

kegiatan

dengan

guru

sebagai

berikut.

pembelajaran
menyampaikan

diawali
topik

pancasila

sebagai

mempertimbagkan

atas

dasar

hasil

implementasi. Tahap refleksi dilihat dari

179

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 173-187

tahap

implementasi

dan

observasi,

Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada 2

melalui tahap ini dirancang tindakan
siklus

September 2017 jam pelajaran kesatu

berikutnya yaitu siklus I dan siklus II.

dan kedua di kelas VI SDN Tunjung 4

Tiap siklus terjadilah tahap perencanaan

Kecamatan Burneh.

– tindakan – observasi – refleksi.

siswa sebanyak 37 siswa terdiri atas 24

yang

akan

diterapkan

pada

Jumlah seluruh

siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada proses pembelajaran siklus I,

Data penelitian yang diperoleh

jumlah siswa yang hadir 37 siswa.

dalam penelitian ini adalah data dari
lembar observasi berupa pengamatan
aktivitas guru dan siswa pada setiap
siklus

pembelajaran,

hasil

tes

kemampuan siswa pada setiap siklus,
dan data respon siswa terhadap proses
pembelajaran pada setiap siklus. 1) Data
hasil tes kemampuuan siswa digunakan
untuk mengetahui kemampuan dan hasil
belajar siswa dalam kegiatan belajarmengajar Perumusan pancasila sebagai
dasar

negara

mata

pelajaran

PKn

dengan menerapkan metode konstruktivistik. 2) Data respon siswa digunakan
untuk mengetahui efektivitas proses
pembelajaran

Perumusan

pancasila

sebagai dasar negara mata pelajaran PKn
dengan

menerapkan

konsruktivistik.

metode

Pada data penelitian ditunjukkan
bahwa aktivitas guru yang dominan pada
kegiatan belajar-mengajar siklus pertama
adalah memberikan informasi sebanyakbanyaknya kepada siswa (19,51%), dan
aktivitas guru dalam menyampaikan
materi pelajaran (14,63%). Dalam hal ini
guru lebih banyak memberikan informasi kepada siswa yaitu menjelaskan
atau menyampaikan materi pelajaran
Perumusan

pancasila

sebagai

negaradan

pembelajaran

dasar

pancasila

dengan menggunakan metode konstruktivistik. Guru memberikan informasi
yang berupa pengetahuan ini bertujuan
agar siswa mengetahui metode yang
dipakai dan lebih mudah untuk menggali
pengetahuan siswa dalam pembelajaran
Perumusan

pancasila

sebagai

negara mata pelajaran PKn.

180

dasar

Melalui Pembelajaran Model Kontruktivisme Dapat Meningkatkan -Muallimin

Aktivitas guru dalam mengguna-

PKn. Aktivitas guru dalam membantu

kan media dan menggali pengetahuan

siswa menemukan masalah dan idenya

siswa lewat bertanya sebanyak (9,76%).

sendiri (4,88%). Dalam hal ini guru

Dalam hal ini guru menggunakan media

hanya

pembelajaran

guntingan

dengan penggunaan media siswa harus

pembelajaran pancasila yang diambil

bisa menemukan masalah atau idenya

dari gambar kalender. Dengan media

sendiri yang muncul dari contoh media

yang digunakan guru ternyata dapat

yang

menggali

pembelajaran

berupa

pengetahuan

siswa

dan

membantu

digunakan

siswa,

oleh

misalnya

guru

Perumusan

dalam

pancasila

sebagai dasar negara mata pelajaran

memancing siswa dalam bertanya.
Aktivitas guru dalam menyam-

PKn.
Di

paikan tujuan pembelajaran, memberi

akhir

pembelajaran

guru

memberi

memberikan penghargaan pada siswa

kesempatan untuk berdiskusi, memberi

(2,44%) dan membantu siswa melakukan

tugas (7,32). Dalam

hal ini guru

refleksi pembelajaran (4,88%). Guru

memnyampaikan tujuan pembelajaran

meminta siswa dari tiap-tiap kelompok

Perumusan

dasar

untuk merefleksikan pembelajaran pada

negara mata pelajaran PKn dengan

hari itu dan memberikan penghargaan

menggunakan metode konstruktivistik

pada siswa di akhir pembelajaran.

motivasi

pada

siswa,

pancasila

sebagai

yang di dalam penerapannya siswa untuk

Pada data penelitian ditunjukkan

berpartisipasi aktif baik dalam berdiskusi

bahwa aktivitas siswa yang dominan

atau mengerjakan tugas. Guru hanya

adalah memperhatikan materi pelajaran

sebagai

yang

motivator

dan

fasilitator

disampaikan

(27,78%),

dan

sehingga keberhasilan belajar-mengajar

mencatat hal-hal yang penting (16,68%).

berasal dari diri siswa sendiri.

Dalam hal ini siswa memperhatikan

Aktivitas guru dalam membuka

penjelasan dan mencatat hal-hal penting

pelajaran (4,88%). Dalam hal membuka

yang disampaikan oleh guru untuk

pelajaran dengan melakukan identifikasi

memperoleh pengetahuan atau infomasi

pengetahuan

dari guru tentang materi pembelajaran

awal

siswa

tentang

perumusan pancasila mata pelajaran

181

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 173-187

Perumusan

pancasila

sebagai

dasar

yaitu Perumusan pancasila sebagai dasar
negaradan pembelajaran pancasila.

negaradan pembelajaran pancasila.
Aktivitas siswa dalam mengerjakan

Pada akhir pembelajaran siswa

tugas (11,11%), mengajukan pertanyaan

juga masih kurang berani dan percaya

atau bertanya (8,33%), aktif dalam

diri dalam menyajikan hasil karyanya

proses belajar-mengajar (8,33%), dan

sendiri

siswa

pelajaran

berdiskusi

(8,33%).

Keempat

(perumusan
PKn)

pancasila

dan

juga

mata
untuk

aktivitas ini saling berkaitan, siswa

menyimpulkan atau merefleksi pembela-

dalam mengerjakan tugas harus aktif

jaran pada hari itu.
Data hasil belajar siswa dalam

bertanya jika siswa mengalami kesulitan,
baik itu bertanya kepada guru ataupun

pembelajaran

berdiskusi dengan sesama teman. Guru

sebagai dasar negara mata pelajaran PKn

memberikan

dengan metode konstruktivistik siklus

kesempatan

berdiskusi

Perumusan

kepada siswa untuk menemukan masalah

pertama

sehingga siswa mampu mengungkapkan

penelitian berikut, secara terperinci dapat

dan

dalam

dilihat pada lampiran 9. Dari data

pancasila

penelitian juga dapat dketahui bahwa

sebagai dasar negaradan pembelajaran

hasil belajar yang dicapai siswa pada

pancasila.

siklus pertama ini rata-rata 72,02. Pada

menemukan

pembelajaran

Aktivitas

idenya

Perumusan

siswa

menemukan

dapat

pembelajaran

dilihat

pancasila

Perumusan

pada

data

pancasila

masalah dan idenya sendiri (5,56%),

sebagai dasar negara mata pelajaran PKn

menghasilkan produk atau karyanya

siklus pertama siswa yang dikatakan

(5,56%), merefleksi atau menyimpulkan

tuntas hanya 72,97%.

hasil belajarnya (5,56%), menyajikan

Siklus II
Siklus

hasil karyanya (2,78%). Dalam hal ini,

II

dilaksanakan

pada

siswa masih belum dapat menggali

tanggal 9 September 2017 jam pelajaran

pengetahuannya sendiri. Hal itu dapat

pertama dan kedua di kelas VI SDN

dilihat dari persentase rendahnya siswa

Tunjung 4 Kecamatan Burneh sebanyak

menghasilkan produk atau karyanya

37 siswa terdiri atas 24 siswa laki-laki
dan 13 siswa perempuan. Pada proses

182

Melalui Pembelajaran Model Kontruktivisme Dapat Meningkatkan -Muallimin

pembelajaran siklus II, jumlah yang

sendiri dari siklus I sampai dengan siklus

hadir 37 siswa.

II mengalami peningkatan dengan rata-

`Data hasil belajar siswa dalam
pembelajaran

Perumusan

pancasila

rata (10,13). Hal inilah yang merupakan
tujuan

dari

penerapan

metode

sebagai dasar negara mata pelajaran PKn

konstruktivistik. Dan pada kenyataannya

dengan

metode

menggunakan

konstruktivistik

siklus

metode

kedua

dilihat pada data penelitian

konstruktivistik

dapat

diterapkan

secara

khususnya

dalam

ini

berhasil

pembelajaran

pembelajaran

Perumusan

terperinci dapat dilihat pada lampiran 10.

pancasila sebagai dasar negara mata

Dari data penelitian dapat dketahui

pelajaran PKn. Aktivitas guru dalam

bahwa hasil belajar yang dicapai siswa

menggunakan media pembelajaran dari

pada siklus kedua nilai rata-rata 79,32.

siklus I sampai dengan siklus II dengan

Pada

mata

rata-rata (8,72%). Dalam siklus I media

pelajaran PKn siklus kedua siswa yang

yang digunakan oleh guru hanya berupa

tuntas 100%.

contoh

pembelajaran

menulis

Aktivitas guru dalam menyam-

perumusan

pancasila

mata

pelajaran PKn saja agar siswa dapat

paikan materi pelajaran dari siklus I

menemukan

sampai siklus II mengalami penurunan

pancasila mata pelajaran PKn yang ada.

dengan

Aktivitas

rata-rata

(10,2%).

Hal

ini

ide

guru

dari

dalam

perumusan

memberikan

menunjukkan guru menjelaskan materi

kesempatan pada siswa untuk berdiskusi

pelajaran atau memberikan informasi

dari siklus I sampai dengan siklus II

kepada

siswa

mengalami penurunan dengan rata-rata

dengan

rata-rata

sebanyak-banyaknya
(14,56%)

hanya

(4,61%). Hal ini dilakukan oleh guru

dilakukan pada siklus I sedangkan pada

agar

siswa

bisa

mandiri

belajar

siklus II guru ingin menggali pengeta-

menemukan masalah dan idenya sendiri.

huan siswa lewat bertanya yang pada

Ativitas guru dalam memberikan

siklus II mengalami peningkatan dengan

tugas dari siklus I sampai dengan siklus

rata-rata (11,61%).

II mengalami peningkatan pada siklus II

Aktivitas guru dalam membatu

dengan rata-rata (8,47%). Dalam siklus I

siswa menemukan masalah dan idenya

guru kurang membimbing siswa dalam

183

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 173-187

mengerjakan tugas. Aktivitas guru dalam

yang tuntas belajar pada siklus I

memberikan penghargaan pada siswa

sebanyak72,97%, dan siklus II sebanyak

mengalami peningkatan mulai dari siklus

100%.

I sampai dengan siklus II dengan rata-

Jadi, dapat disimpulkan bahwa

rata (3,14%). Hal ini dilakukan pada

dengan menerapkan metode kosnstruk-

siswa agar siswa termotivasi dalam

tivistik dalam pembelajaran Perumusan

pembelajaran

pancasila sebagai dasar negara mata

Perumusan

pancasila

sebagai dasar negaradan pembelajaran

pelajaran PKn

murid kelas VI

SDN

pancasila dan sebagai bentuk penghar-

Tunjung 4 Kecamatan Burneh tahun

gaan kepada siswa pada akhir pembela-

pelajaran 2017/2018 dari siklus I sampai

jaran guru memberikan hadiah pada

dengan siklus II mengalami peningkatan.

siswa yang dapat mengidentifikasi ciri-

Siswa memberikan respon yang

dan

sangat baik untuk media pembelajaran

pembelajaran pancasila dengan tepat.

yang digunakan guru sehingga dapat

Aktivitas guru dalam membantu siswa

membantu

merefleksi hasil pembelajaran dari siklus

pelajaran. Siswa berpendapat cukup baik

I

mengalami

tentang materi yang diajarkan selama

peningkatan dengan rata-rata (5,32%).

pembelajaran. Dengan tingkat pemaha-

Hal ini dilakukan guru untuk mengukur

man yang dimiliki siswa membuat siswa

pemahaman siswa pada akhir pembela-

aktif dalam mengerjakan tugas sehingga

jaran sekaligus sebagai masukan guru

siswa juga berpendapat bahwa siswa

untuk

tidak merasa kesulitan dalam Perumusan

ciri

perumusan

sampai

pancasila

siklus

perbaikan

II

pembelajaran

Perumusan

pancasila

negaradan

pembelajaran

berikutnya agar

sebagai

dasar

pancasila

siswa tidak

bosan

pancasila

siswa

memahami

sebagai

dasar

materi

negaradan

pembelajaran pancasila dengan metode
konstruktivistik.
Siswa

dengan pembelajaran yang sama dalam

sangat

senang

dengan

pembelajan Perumusan pancasila sebagai

dua kali pertemuan.
Dari data penelitian bahwa nilai

dasar

negara

mata

pelajaran

PKn

siswa pada siklus I adalah 72,02.Nilai

dengan menggunakan metode konstruk-

siswa pada siklus II adalah 79,32. Siswa

tivistik. Hal ini dapat dilihat dengan

184

Melalui Pembelajaran Model Kontruktivisme Dapat Meningkatkan -Muallimin

adanya peningkatan nilai dan respon

pancasila

siswa

pembelajaran pancasila dengan metode

yang

selalu

antusias

dalam

mengikuti pembelajaran serupa yaitu
Perumusan

pancasila

sebagai

negara mata pelajaran PKn

Siswa

Dari data penelitian nilai siswa

negaradan

sangat

senang

dengan

pembelajan Perumusan pancasila sebagai
dasar

menggunakan metode konstruktivistik.

dasar

konstruktivistik.

dasar
dengan

sebagai

negara

dengan

mata

pelajaran

menggunakan

PKn

metode

pada siklus I adalah 72,02.Nilai siswa

konstruktivistik. Hal ini dapat dilihat

pada siklus II adalah 79,32. Siswa yang

dengan adanya peningkatan nilai dan

tuntas

I

respon siswa yang selalu antusias dalam

sebanyak72,97%, dan siklus II sebanyak

mengikuti pembelajaran serupa yaitu

100%.

Perumusan

belajar

pada

siklus

Jadi, dapat disimpulkan bahwa

pancasila

sebagai

dasar

dengan menerapkan metode kosnstrukti-

negara mata pelajaran PKn

dengan

vistik dalam pembelajaran Perumusan

menggunakan metode konstruktivistik.

pancasila sebagai dasar negara mata
pelajaran PKn

murid kelas VI

SDN

Penutup
Berdasarkan hasil analisis data

Tunjung 4 Kecamatan Burneh tahun
pelajaran 2017/2018 dari siklus I sampai

Siswa memberikan respon yang
sangat baik untuk media pembelajaran
yang digunakan guru sehingga dapat
siswa

memahami

telah

dipaparkan

pada

bab

sebelumnya, pada bab ini dipaparkan

dengan siklus II mengalami peningkatan.

membantu

yang

materi

pelajaran. Siswa berpendapat cukup baik
tentang materi yang diajarkan selama
pembelajaran. Dengan tingkat pemahaman yang dimiliki siswa membuat siswa
aktif dalam mengerjakan tugas sehingga
siswa juga berpendapat bahwa siswa
tidak merasa kesulitan dalam Perumusan

simpulan dari penelitian yang telah
dilakukan sekaligus memberikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang
terkait dengan mengacu pada hasil
penelitian ini. Penerapan pembelajaran
Perumusan

pancasila

sebagai

negara mata pelajaran PKn

dasar
dalam

kegiatan belajar-mengajar yang telah
dilakukan

selama

dua

siklus

telah

terbukti berpengaruh positif terhadap
peningkatan kemampuan murid kelas VI

185

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 173-187

SDN Tunjung 4 Kecamatan Burneh

berpartisipasi aktif menemukan masalah

tahun pelajaran 2017/2018.

dan

idenya

sendiri

serta

menggali

Dari pelaksanaan tindakan selama

pengetahuannya sendiri. Hal ini dapat

penelitian dan hasil analisis terhadap

ditunjukkan dengan skor yang diperoleh,

data

yaitu siklus I (5,56%) dan siklus II

yang

telah

diperoleh,

dapat

disimpulkan beberpa hal sebagai berikut.

(10%).

1) Aktivitas guru dan kegiatan belajar-

konstruktivistik

mengajar dengan menerapkan metode

kemampuan dan hasil belajar siswa kelas

konstruktivistik

VI SDN Tunjung 4 Kecamatan Burneh

perumusan

dalam

pancasila

pembelajaran
sebagai

dasar

2)

dalam

Penerapan
dapat

metode

meningkatkan

pembelajaran

Perumusan

negara mata pelajaran PKn menunjukkan

pancasila sebagai dasar negara mata

adanya peningkatan dan menjadi lebih

pelajaran PKn. Peningkatan ini dapat

baik. Guru dapat menerapkan metode

dilihat dari nilai rata-rata siklus I (72,02)

konstruktivistik

dan siklus II

dengan

baik,

yaitu

(79,32).

Dengan

membantu siswa menemukan masalah

diterapkan

dan idenya sendiri dalam pembelajaran

dalam

Perumusan

pancasila sebagai dasar negara mata

pancasila

sebagai

dasar

metode

3)

konstruktivistik

pembelajaran

negara mata pelajaran PKn. Hal ini dapat

pelajaran

ditunjukkan dengan skor yang diperoleh,

respon yang positif karena ini dapat

yaitu siklus I (4,88%) dan siklus II

dilihat dari pendapat siswa yang sngat

(15,38%). Selain itu, aktivitas murid

senang dan antusias dalam mengikuti

kelas VI SDN Tunjung 4 Kecamatan

pembelajaran

Burneh

2017/2018

sebagai dasar negaradan pembelajaran

dalam kegiatan belajar mengajar dengan

pancasila selama dua siklus. Siswa

menerapkan

berminat mengikuti pembelajaran yang

tahun

pelajaran

metode

konstruktivistik

PKn,

Perumusan

serupa

pada

pancasila sebagai dasar negara mata

karena

dengan

pelajaran PKn

konstruktivistik

pembelajaran

juga menunjukkan

adanya peningkatan dan menjadi lebih

Perumusan

baik. Dlam pembelajaran ini siswa

negara

186

memberikan

Perumusan

Perumusan

dalam

siswa

pembelajan

berikutnya

menerapkan
pada

pancasila

mata

pancasila

metode

pembelajaran
sebagai

pelajaran

PKn

dasar
dapat

Melalui Pembelajaran Model Kontruktivisme Dapat Meningkatkan -Muallimin

menjadi alternatif bagi siswa untuk
meningkatkan kemampuan dan hasil
belajar siswa. Adapun respon positif dari
siklus I (67,6%) dan siklus II (70,3%).
Dengan

meningkatnya aktivitas

guru dan siswa, kemampuan dan hasil
belajar siswa, serta adanya respon yang
positif dari murid kelas VI

SDN

Tunjung 4 Kecamatan Burneh tahun
pelajaran 2017/2018 pada tiap siklusnya
ditunjukkan
Perumusan
negara

bahwa
pancasila

mata

dikatakan

pembelajaran
sebagai

pelajaran

efektif

dan

PKn
sesuai

dasar
dapat
jika

diterapkan dengan menggunakan metode
konstruktivistik.
Daftar Pustaka
Akhadiah,
Subarti,
dkk.
1997.
Ketrampilan Menulis. Depdikbud.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) PKn
Sekolah
Menengah
Pertama.
Jakarta.
Effendi,
Uchjana
Onong.
1992.
Hubungan Masyarakat. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Ibrahim, R dan Nana Syaodih S. 2003.
Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kasali, Rhenald. 1993. Manajemen
Periklanan.
Jakarta:
Pustaka
Utama
Graffiti
(http://
www.belajardekavetiga.blogspot.c
om, diakses 23 Desember 2006).

Musaba, Zulkifli. 1994. T erampil
Menulis. Banjarmasin: Sarjana
Indonesia.
Nur, Muhammad. 2001. Pendekatan
Konstruktivistik. Surabaya: Pusat
Sains dan Matematika Sekolah
UNESA.
Nurgiantoro, Burhan. 1987. Penilaian
Dalam
Pengajaran
Sejarah
kemerdekaan
Indonesia.
Yogyakarta: BPFE.
Sudjana,
Nana.
2005.
Media
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Suryanto, Alex dan Verly, Anita. 2004.
Membangun Kompetensi. Jakarta:
Esis.
Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran
Sejarah
kemerdekaan
Indoesia.
Surabaya: SIC.
Tarigan, Henri Guntur. 1994. Menulis.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun. 2006.Paduan Penulisan
Dan Penilaian Skripsi. Surabaya:
UNESA.
Tim Penyusun Kamus Pusat Sejarah
kemerdekaan. 2002. Kamus Besar
PKn Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Yanto, Nur. 2004. Upaya Peningkatan
Pembelajaran Kalimat Aktif Dan
Pasif Pada Siswa Kelas IA SLTP
Negeri
Driyorejo
Dengan
Pendekatan
Konstruktivistik.
Surabaya: UNESA.

187