Surat Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak

Surat Perjanjian Kerja Untuk
Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)
PERJANJIAN KERJA
Nomor: __________________
Pada hari ini, ________ tanggal __ _______ 2011, di Jakarta, yang bertanda
tangan di bawah ini:
1. _________________ (nama Direktur), Direktur, bertindak untuk dan
atas
namaPT.
__________________,
beralamat
di
____________________, sebuah perusahaan Badan Hukum
Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor
__ yang dibuat di hadapan Notaris ______________, S.H. tanggal ___
___________ _____ dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat
keputusannya
tanggal
__
____________

_______
Nomor:
________________ dan telah mengalami beberapa kali perubahan
Anggaran Dasar, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
“PERUSAHAAN”;
2. _____________ (nama karyawan), pemegang Kartu Tanda Penduduk
No.: ______________ beralamat di _____________________,
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “KARYAWAN”.
PERUSAHAAN dan KARYAWAN secara bersama-sama selanjutnya disebut
PARA PIHAK. PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Bahwa, PERUSAHAAN adalah sebuah perusahaan Perseroan Terbatas
yang ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak dibidang
___________________;
2. Bahwa, untuk menjalankan ruang lingkup kegiatan usahanya tersebut,
PERUSAHAAN membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
keahlian dibidang ______________________ untuk bekerja bagi
PERUSAHAAN;
3. Bahwa, KARYAWAN memiliki keahlian dibidang __________________;


4. Bahwa, PERUSAHAAN dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya
tersebut
bermaksud
untuk
mempekerjakan
KARYAWAN
berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu
(PKWTT) sebagaimana yang akan diatur dalam perjanjian ini, dan
KARYAWAN telah sepakat untuk bekerja berdasarkan Perjanjian Kerja
Waktu Tidak Tertentu tersebut bagi PERUSAHAAN.
Selanjutnya, untuk maksud seperti yang telah diuraikan diatas, PARA PIHAK
sepakat untuk membuat PERJANJIAN KERJA ini dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal 1
Definisi
Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan:
1. “Perjanjian Kerja” berarti Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu.
2.
“Peraturan
Perusahaan”

berarti
Peraturan
Perusahaan
PT.
____________________ sebagaimana yang telah mendapat pengesahan
dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakata
berdasarkan
Surat
Pengesahan
Nomor:
___________
tanggal
_______________;
3. “Keputusan Perusahaan” berarti keputusan yang dibuat oleh
PERUSAHAAN secara tertulis sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Kerja ini
dan pelaksanaan dari Peraturan Perusahaan;
4. “Masa Percobaan” berarti masa percobaan kerja bagi PEKERJA selama 3
(tiga) bulan pertama sejak ditandatanganinya perjanjian ini;
Pasal 2
Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu

PERUSAHAAN dengan ini sepakat untuk mempekerjakan KARYAWAN dan
KARYAWAN dengan ini sepakat untuk bekerja bagi PERUSAHAAN
berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu (selanjutnya diebut
“Perjanjian Kerja”).
Pasal 3

Hak dan Kewajiban PERUSAHAAN
(1)

Hak PERUSAHAAN

a. PERUSAHAAN berhak untuk menerima hasil pelaksanaan pekerjaan dari
KARYAWAN dengan Ruang Lingkup Pekerjaan sebagaimana diatur dalam
pasal 7 Perjanjian Kerja ini;
b. PERUSAHAAN berhak untuk membuat Keputusan Perusahaan dalam
rangka melaksanakan Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja ini;
c. PERUSAHAAN berhak untuk melakukan penempatan, pemindahan dan
evaluasi KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Perusahaan;
d. PERUSAHAAN berhak untuk mememberikan Peringatan Lisan,

Peringatan Tertulis dan Sanksi kepada KARYAWAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
e. PERUSAHAAN berhak untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
dengan KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;
(2) Kewajiban PERUSAHAAN
a PERUSAHAAN berkewajiban untuk memberikan Gaji kepada KARYAWAN
dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 9 Perjanjian Kerja ini;
b PERUSAHAAN berkewajiban untuk mengikutsertakan KARYAWAN dalam
program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c PERUSAHAAN berkewajiban untuk memberikan Tunjangan Kesehatan,
Tunjangan Kematian dan Tunjangan Hari Raya Keagamaan kepada
KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;
d PERUSAHAAN berkewajiban untuk memberikan Uang Pesangon dan
Uang Penghargaan Masa Kerja kepada KARYAWAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
Pasal 4


Hak dan Kewajiban KARYAWAN
(1)

Hak KARYAWAN

a KARYAWAN berhak untuk menerima Gaji dari PERUSAHAAN dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 9 Perjanjian Kerja ini;
b KARYAWAN berhak untuk memperoleh Waktu Istirahat Kerja, Waktu Libur
Kerja, Waktu Cuti Kerja, Izin Meninggalkan Jadwal Kerja dari PERUSAHAAN
dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c
KARYAWAN berhak untuk memperoleh Fasilitas Kesejahteraan berupa
diikutsertakan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Tunjangan
Kesehatan, Tunjangan Kematian dan Tunjangan Hari Raya Keagamaan dari
PERUSAHAAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Peruahaan;
d
KARYAWAN berhak untuk mengajukan Pengunduran Diri kepada
PERUSAHAAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perusahaan;

e
KARYAWAN berhak untuk memperoleh Uang Pesangon dan Uang
Penghargaan Masa Kerja dari PERUSAHAAN dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.
(2)

Kewajiban KARYAWAN

a KARYAWAN berkewajiban untuk melaksanakan Ruang Lingkup pekerjaan
sebagaimana diatur dalam pasal 7 Perjanjian Kerja ini;
b KARYAWAN berkewajiban untuk mematuhi Kewajiban dan Larangan yang
berlaku bagi KARYAWAN sebagaiam diatur dalam Peraturan Perusahaan;
c
KARYAWAN berkewajiban untuk melaksanakan Jadwal Waktu Kerja
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.
Pasal 5
Masa Percobaan
(1) KARYAWAN wajib menjalani Masa Percobaan untuk jangka waktu paling
lama 3 (tiga) bulan sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja ini;


(2) PERUSAHAAN berhak untuk melakukan evaluasi Masa Percobaan
terhadap KARYAWAN pada akhir bulan ketiga sejak ditandatanganinya
Perjanjian Kerja ini dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Dalam hal KARYAWAN lulus evaluasi Masa Percobaan maka
KARYAWAN akan diangkat menjadi KARYAWAN TETAP berdasarkan Surat
Pengangkatan sebagai KARYAWAN TETAP;
b. Dalam hal KARYAWAN tidak lulus evaluasi Masa Percobaan maka
KARYAWAN akan diberhentikan secara sepihak oleh PERUSAHAAN.
Pasal 7
Ruang Lingkup Pekerjaan
(1)
Ruang lingkup pekerjaan KARYAWAN meliputi pekerjaan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Jabatan

: ______________;

b. Departemen


: ______________;

c. Tugas Pokok

: ______________;

d. Deskripsi Pekerjaan : ______________.
(2) Selain melakukan pekerjaan berdasarkan ruang lingkup tersebut
sebagaimana dimaksud ayat (1), KARYAWAN juga sepakat untuk
melaksanakan pekerjaan tambahan diluar ruang lingkup tersebut
sebagaimana dimaksud ayat (1) yang ditugaskan oleh PERUSAHAAN
sepanjang untuk kepentingan ruang lingkup pekerjaan tersebut sebagaimana
dimaksud ayat (1) dengan menyesuaikan dengan kemampuan KARYAWAN.
(3) Pelaksanaan pekerjaan tambahan tersebut sebagaimana dimaksud ayat
(2) dilaksanakan dengan pemberian Upah Lembur kepada KARYAWAN yang
besarnya sebagaimana diatur dalam Peraturan perusahaan.
Pasal 8
Waktu Kerja
(1) Jangka waktu pelaksanaan Ruang Lingkup Pekerjaan sebagaimana
dimaksud pasal 7 Perjanjian Kerja ini adalah untuk selama waktu tidak


tertentu dengan Jadwal Waktu Kerja, Waktu Istirahat Kerja dan,Waktu Libur
Kerjasebagai berikut:
a Jadwal Waktu Kerja adalah dari hari Senin sampai hari Jum’at, mulai pukul
08.00 (delapan nol nol) sampai dengan pukul 17.00 (tujuh belas nol nol)
setiap harinya;
b Waktu Istirahat Kerja hari Senin sampai dengan hari Kamis adalah pukul
12.00 (dua belas nol-nol) sampai dengan pukul 13.00 (tiga belas nol-nol) dan
hari Jum’at pukul 11.30 (sebelas tiga puluh) sampai dengan pukul 13.30 (tiga
belas tiga puluh);
c Waktu Libur Kerja adalah hari Sabtu dan hari Minggu dan hari libur lainnya
yang ditentukan oleh Pemerintah dan/atau PERUSAHAN;
(2) KARYAWAN berhak memperoleh Waktu Cuti Kerja dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Jika KARYAWAN telah bekerja selama lebih dari 12 (dua belas) bulan
maka KARYAWAN berhak memperoleh Waktu Cuti Kerja selama 12 (dua
belas) hari dalam setahun;
b. Jika KARYAWAN telah bekerja selama belum lebih dari 12 (dua belas)
bulan maka Waktu Cuti Kerja KARYAWAN dihitung secara prorata
berdasarkan lamanya waktu kerja KARYAWAN per-12 (dua belas) bulan dikali

12 (dua belas) hari.
(3)
KARYAWAN berhak memperoleh Izin Meninggalkan Jadwal Waktu
Kerja dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan.
Pasal 9
Renumerasi
(1)
KARYAWAN berhak memperoleh Renumerasi dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Gaji Pokok sebesar Rp. __________ (__________ rupiah);
b. Tunjangan transportasi dan uang makan harian dan tunjangan dinas luar
kota yang besarnya sebagaimana diatur dalam Peraturan perusahaan;

(2) Besarnya Gaji Pokok, tunjangan transportasi dan uang makan harian
dan tunjangan dinas luar kota sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas dapat
berubah sewaktu-waktu berdasarkan Keputusan Perusahaan dan Peraturan
Perusahaan;
Pasal 10
Fasilitas Kesejahteraan
(1)
KARYAWAN
PERUSAHAAN;

berhak

memperoleh

Fasilitas

Kesejahteraan

dari

(2) Fasilitas Kesejahteraan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas terdiri
dari:
a.

Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja;

b. Tunjangan Kesehatan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Perusahaan;
c.
Tunjangan Kematian dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Perusahaan;
d. Tunjangan Hari Raya Keagamaan dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Perusahaan;
Pasal 11
Pemutusan Hubungan Kerja
(1) PERUSAHAAN dan KARYAWAN sepakat untuk selalu mengupayakan
agar tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja, namun dalam hal Pemutusan
Hubungan Kerja tersebut tidak dapat dihindarkan, maka maksud Pemutusan
Hubungan Kerja tersebut akan dirundingkan oleh PERUSAHAAN dan
KARYAWAN;
(2)
Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak
menghasilkan kesepakatan, PERUSAHAAN berhak untuk melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja dan KARYAWAN berhak untuk melakukan
Pengunduran Diri.
Pasal 12

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Kerja
(1) Segala perselisihan yang berkaitan dengan hubungan kerja antara
PERUSAHAAN dan KARYAWAN wajib diselesaikan oleh PERUSAHAAN dan
KARYAWAN secara musyawarah untuk mufakat;
(2)
Dalam hal penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka PERUSAHAAN dan
KARYAWAN dapat menyelesaikan perselisihan tersebut melalui prosedur
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 13
Peringatan dan Sanksi
(1) PERUSAHAAN berhak memberikan Peringatan dan Sanksi kepada
KARYAWAN yang melakukan pelanggaran terhadap Kewajiban dan Larangan
KARYAWAN yang telah ditentukan berdasarkan Peraturan Perusahaan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku berupa:
a. Skorsing;
b. Pemutusan Hubungan Kerja.
(2) Pemberiang Sanksi kepada KARYAWAN sebagaimana dimaksud ayat
(1) diatas dilakukan oleh Perusahaan dengan ketentuan sebagaiamna diatur
dalam Peraturan Perusahaan
Pasal 14
Berakhirnya Perjanjian
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian ini dan
berakhir apabila terjadi Pemutusan Hubungan Kerja.
Pasal 15
Penutup
PERUSAHAAN dan KARYAWAN dalam menjalankan perjanjian ini terikat
oleh Peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan.

Demikian PERJANJIAN KERJA ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai
cukup, PERUSAHAAN dan KARYAWAN masing-masing mendapat satu
rangkap yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PARA PIHAK
PERUSAHAAN
________________ …………………..
Direktur PT. __________

KARYAWAN