Hewan langka di indonesia dan .doc (12)

Bahasa Indonesia “Kepunahan Hewan
Buas di Indonesia”
Makalah Bahasa Indonesia
“ Kepunahan Hewan Buas di Indonesia”
Guru Pembimbing :
Ely S.pd.
Nama Kelompok :
1. Eva Fatma Hidayati

(08)

2. Meis Wahyu Ismayanti

(16)

3. Yuliana Firdaus

(17)

4. Diyah Putri Ekowati


(19)

KELAS : XI IPS 3

SMA NEGERI 1 SUMBERREJO
TAHUN AJARAN 20013/2014

Makalah Bahasa Indonesia
“ Kepunahan Hewan Buas di Indonesia”
Guru Pembimbing :
Ely S,pd.
Nama Kelompok :
1. Eva Fatma Hidayati

(08)

2. Meis Wahyu Ismayanti

(16)


3. Yuliana Firdaus

(17)

4. Diyah Putri Ekowati

(19)

KELAS : XI IPS 3

SMA NEGERI 1 SUMBERREJO
TAHUN AJARAN 20013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas rahmat dan Hidayahnya maka makalah ini
yang berjudul “Kepunahan Hewan Buas di Indonesia ”telah kami selesaikan.
Dalam buku ini disimpulkan bahwa pentingnya menjaga kelestarian guna mencegah
kepunahan hewan buas di Indonesia
Tentulah makalah yang disusun ini belumlah menjadi makalah yang sempurna,tanpa adanya
pembimbing kami yang bernama Ibu ely S,Pd.
Untuk ini kami perlu adanya sebuah kritik dan saran dari Bapak,Ibu Guru dan dengan Temanteman.

TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI

1. Halaman
Judul……………………………………………………………………………………
……………. 1
2. Kata
Pengantar………………………………………………………………………………
…………………. 2
3. Daftar
isi………………………………………………………………………………………
…………………. 3
4. BAB I Pendahuluan

v Latar
Belakang……………………………………………………………………………………….
4
v Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………….. 5
v

Tujuan…………………………………………………………………………………………
……….. 7
v
Manfaat…………………………………………………………………………………………
……… 8
1. BAB II Pembahasan
v
…………………………………………………………………………………………………
…………. 2
1. BAB III Penutup
v
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
……. 29
v
Saran……………………………………………………………………………………………
…….. 30
1. Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………………
…………….. 31


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Isu kepunahan telah merebak dikalangan masyarakat sejak dulu, para ilmuan berargumentasi
jika kondisi terus berulang, dapat diprediksikan beberapa puluh tahun lagi kita, anak cucu

kita, dan generasi mendatang terancam tidak dapat melihat hewan-hewan buas di Indonesia
lagi.
Berdasarkan hasil penelitian, yang memicu terjadinya kepunahan hewan buas di Indonesia
adalah terjadinya ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup sekitar. Di
Indonesia ini hewan-hewan langka semakin hari semakin terdesak kehidupannya oleh
beberapa aktivitas manusia dan perubahan iklim. sehingga, banyak terdapat hewan yang
berkurang jumlahnya dan lambat tahun mengalami kepunahan.
Dengan melihat kondisi yang telah dipaparkan tersebut, penyusun merasa prihatin. Oleh
karena itu penyusun merasa terdorong untuk menyusun karya tulis ini dengan tema
kepunahan hewan buas di Indonesia. Karya tulis ini kami susun dengan harapan semoga
penyusun dan pembaca dapat mengetahui dampak dari kepunahan hewan buas di Indonesia,
serta cara menanggulanginya dengan bijaksana.
2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kepunahan?
2. Apa penyebab terjadinya kepunahan hewan buas di Indonesia?
3. Apa pengaruh terjadinya kepunahan hewan buas di Indonesia?
4. Bagaimana cara menanggulangi kepunahan hewan buas di Indonesia?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kepunahan.
2. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kepunahan hewan buas di Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh yang di timbulkan oleh kepunahan hewan buas di
Indonesia.
4. Untuk mengetahui cara menanggulangi kepunahan hewan buas di Indonesia.
4. Manfaat
Penyusun mengharapkan karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Agar pembaca tahu betapa pentingnya menjaga kelangsungan hidup hewan buas di Indonesia.
Selain itu , penyusun berharap pembaca mulai bisa memahami kondisi alam yang ada di
Indonesia saat ini yang mengalami kerusakan yang dapat mengganggu dan merusak
ekosistem hewan buas di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian kepunahan
Kepunahan dalam biologi berarti hilangnya keberadaan dari sebuah spesies atau
sekelompok takson. Waktu kepunahan sebuah spesies ditandai dengan matinya individu
terakhir spesies tersebut, walaupun kemampuan untuk berkembang biak tidak ada lagi
sebelumnya. Tetapi dikarenakan wilayah sebaran sebuah spesies atau takson yang bisa sangat
luas, sehingga sangat sulit untuk menentukan waktu kepunahan. Kesulitan ini dapat berujung
kepada suatu fenomena yang dinamakan takson Lazarus, di mana sebuah spesies dianggap
telah punah tetapi muncul kembali.
Melalui proses evolusi, spesies yang baru muncul dari suatu mekanisme spesiasi (dalam
bahasa Inggris: speciation) di mana jenis makhluk hidup baru muncul dan berkembang biak
secara lancar bila mereka mempunyai ecology niche. Spesies akan punah bila mereka tidak
bisa bertahan bila ada perubahan pada ekologi mereka ataupun bila persaingan semakin ketat
dengan makhluk hidup lain yang lebih kuat. Umumnya, suatu spesies akan punah dalam
waktu 10 juta tahun, dihitung dari permulaan kemunculannya. Beberapa spesies, biasanya
juga disebut fosil hidup, telah bertahan dan tidak banyak berubah selama ratusan juta tahun.
Salah satu contoh fosil hidup adalah buaya.
Sebelum manusia memenuhi muka bumi, laju kepunahan makhluk hidup cukup rendah,
walaupun beberapa kepunahan massal telah terjadi sebelum itu. Sejak kira-kira 100.000 tahun
yang lalu, seiring dengan laju populasi manusia yang semakin tinggi, laju kepunahan
makhluk hidup menjadi sangat cepat, jauh lebih cepat dari kepunahan Cretaceous-Tertiary,

yang terjadi sekitar 65.5 juta tahun yang lalu. Kepunahan ini dinamakan kepunahan
Holocene, salah satu dari enam jenis kepunahan yang sudah diidentifikasikan sampai saat ini.
Suatu spesies dinamakan punah bila anggota terkahir dari spesies tersebut mati. Kepunahan
terjadi bila tidak ada lagi makhluk hidup dari spesies tersebut yang dapat berkembang biak
dan membentuk generasi. Suatu spesies juga disebut punah secara fungsional, bila beberapa
anggotanya masih hidup tetapi tidak mampu berkembang biak, misalnya karena sudah tua,
atau hanya ada satu jenis kelamin.
2. Penyebab Kepunahan Hewan Buas di Indonesia
Berikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan:
1. Bencana Alam
Gempa yang dahsyat, tsunami, gunung meletus bisa mengurangi jumlah komunitas hewan
dan tumbuhan. Adanya bencana super dahsyat seperti tumbukan meteor seperti yang terjadi
ketika jaman dinosaurus memungkinkan banyak spesies yang mati dan punah tanpa ada satu
pun yang selamat untuk meneruskan keturunan di bumi. Sama halnya dengan jika habitat
spesies tertentu yang hidup di lokasi yang sempit terkena bencana besar seperti banjir,
kebakaran, tanah longsor, tsunami, tumbukan meteor, dan lain sebagainya maka kepunahan
mungkin tidak akan terelakkan lagi.

KebakaranHutan.
Terbakarnya Hutan pada setiap musim kemarau baik yang terjadi secara alami maupun akibat

aktivitas pembukaan lahan oleh manusia, sangat merusak habitat satwa liar tersebut. Bahkan
tak jarang satwa-satwa liar tersebut yang ikut mati terbakar.
2. Didesak Populasi Lain Yang Kuat
Kompetisi antar predator seperti macan tutul dengan harimau mampu membuat pesaing yang
lemah akan terdesak ke wilayah lain atau bahkan bisa mati kelaparan secara masal yang
menyebabkan kepunahan.
3. Aktivitas Manusia
Adanya manusia terkadang menjadi malapetaka bagi keseimbangan makhluk hidup di suatu
tempat. Manusia kadang untuk mendapatkan sesuatu yang berharga rela membunuh secara
membabibuta tanpa memikirkan regenerasi hewan atau tumbuhan tersebut. Gajah misalnya
dibunuhi para pemburu hanya untuk diambil gadingnya, harimau untuk kulitnya, monyet
untuk dijadikan binatang peliharaan, dan lain sebagainya.
Perubahan areal hutan menjadi pemukiman, pertanian dan perkebunan juga menjadi salah
satu penyebab percepatan kepunahan spesies tertentu. Mungkin di Jakarta jaman dulu
terdapat banyak spesies lokal, namun seiring terjadinya perubahan banyak spesies itu hilang
atau pindah kedaerah wilayah lain yang lebih aman.
a. Perburuan Satwa Liar / Satwa Langka
Perburuan terhadap satwa liar sebenarnya telah dimulai dari jaman nenek moyang kita.
Namun pada jaman itu nenek moyang kita berburu binatang untuk dikomsumsi. Berbeda
dengan jaman sekarang, berburu binatang liar tujuan utamanya tidak lagi untuk di komsumsi,

tapi untuk di ambil bagian tubuhnya untuk dibuat kerajinan seperti kerajinan kulit dan lainlain. Dan yang lebih parah lagi ada juga yang berburu satwa liar hanya untuk hobi.
b. Perdagangan Satwa Liar / Satwa Langka
Besarnya potensi keuntungan yang diperoleh dari perdangan satwa liar khusunya satwa
langka telah mendorong meningkatnya aktivitas perdagangan satwa. Semakin langka satwa
tersebut maka harganya akan semakin mahal. Ini merupakan ancaman yang sangat serius bagi
kelestarian satwa liar terutama satwa-satwa yang sudah langka.
c. Pembalakan Hutan
Hutan merupakan tempat tinggal (habitat alami) bagi sebagian besar satwa liar, khusunya di
daerah tropis seperti Indonesia. Tingginya aktivitas pemalakan hutan (pembalakan liar) yang
terjadi, telah menggangu dan merusak serta menghilangkan habitat para satwa liar tersebut.
d. Pembangunan Pemukiman
Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan semakin sempitnya lahan pemukiman yang
tersedia maka sebagai konsekuensinya hutanlah satu-satunya pilihan untuk disulap menjadi
pemukiman. Dengan begitu satwa liar akan semakin tergusur dan terdesak dari habitatnya.
3. Pengaruh Terjadinya Kepunahan Hewan Buas Di Indonesia

Keseimbangan ekosistem sangat penting untuk kelestarian alam. Jika hutan ditebang secara
sembarangan, kerugiannya bukan hanya bahaya banjir, tetapi juga hilangnya keanekaragaman
hayati dan punahnya hewan-hewan liar. Harimau Jawa dan Bali sudah punah karena terusmenerus diburu. Habitat Orangutan juga teracam. Kerugian terbesar dari hilangnya
keanekaragaman hayati adalah hilangnya pohon-pohon unik yang mungkin memiliki khasiat

istimewa secara medis. Keanekaragaman hayati hutan Kalimantan misalnya, mungkin
memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih besar dibandingkan jika hutan ditebang untuk
dijadikan perkebunan kelapa sawit. Sangat penting bahwa hutam tropis Indonesia dilestarikan
demi menjaga keanekaragaman hayati dan pelestarian satwa.
4. Cara Menanggulangi Kepunahan Hewan Buas Di Indonesia
Untuk menanggulangi kepunahan dan menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan langka,
maka dibentuk suatu daerah konservasi bagi hewan dan juga tumbuhan di alam. Berikut ini
beberapa daerah konservasi tersebut :
1. Taman nasional
Merupakan kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di
perairan
2. Cagaralam
Merupakan kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan ekosistem
yang perkembangannya diserahkan kepada alam
3.Hutan wisata
Merupakan kawasan hutan yang karena keberadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina dan
dipertahankan sebagaihutan, yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan,
konservasi alam dan rekreasi
4.Taman hutanraya
Merupakan kawasan konservasi alam yang terutama dimanfaatkan untuk koleksi tumbuhan
dan hewan.
5. Kebun Raya
Merupakan suatu tempat yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata
yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup.
6. Taman laut
Merupakan wilayah lautan yang memiliki cirri khas berupa keindahan atau keunikan alam.
7. Wana wisata
Merupakan kawasan hutan yang disamping fungsi utamanya sebagai hutan produksi, juga
dimanfaatkan sebagaiobjek wisata hutan
8. Hutan lindung
Merupakan kawasan hutan alam yang biasanya terletak di daerah pegunungan yang
dikonservasikan untuk tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata
air.
9. Suaka Margasatwa
Merupakan suatu daerah yang ditujukan untuk perlindungan yang diberikan kepada hewan –
hewan yang hamper punah.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan isi pembahasan masalah pada bab sebelumnya, penyusun dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :


Kepunahan hewan buas di Indonesia merupakan masalah serius yang sedang di
hadapi saat ini. Kenyataan ini karena ternyata kepunahan hewan sangat berbahaya
bagi keseimbangan ekosistem dan kelaangsungan makhluk hidup lainya



.Penanganan masalah kepunahan hewan buas di Indonesia sebenarnya cukup
sederhana, yaitu dengan membentuk suatu daerah konservasi untuk hewan-hewan
langka. Alasannya guna melestarikan dan mengembangbiakkan hewan-hewan yang
hampir punah.



Aktivitas manusia yang kurang peduli akan lingkungan hidup dapat menimbulkan
kepunahan bagi hewan-hewan yang terlindungi. Kepunahan ini merupakan salah satu
bencana yang dapat berakibat fatal bagi kehidupan mendatang karena system rantai
makanan tidak seimbang.

2. Saran
Berdasarkan isi pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat memberikan beberapa saran
sebagai berikut.
1. Manusia harus ikut serta dalam melestarikan lingkungan sekitar agar ekosistem tetap
terjaga.
2. Diharapkan pemerintah dapat mengajak masyarakat untuk lebih menghargai serta
melindungi mahluk hidup lain tidak terkecuali hewan-hewan buas yang langka.
3. Pembangunan lahan baru yang mengakibatkan hutan menjadi sasaran harus
dihilangkan guna memberi tempat tinggal untuk hewan sebagai habitat aslinya.
DAFTAR PUSTAKA
Advertisements

Share this:


Twitter



Facebook5



Google


June 19, 2014Ana

Post navigation



Leave a Reply

Blog at WordPress.com.


Follow



Gambar hewan-hewan langka di Indonesia ini saya lengkapi dengan link menuju artikel
yang memberikan penjelasan selengkapnya. Gambar-gambar berikut merupakan gambar
hewan langka yang mempunyai status keterancaman tertinggi (Critically Endangered) di
Indonesia sebagaimana ditetapkan IUCN Redlist.

Silahkan klik gambar binatang untuk melihat gambar hewan lebih besar. Sedangkan jiuka
ingin melihat diskripsi dan penjelasan lengkap serta gambar lainnya dari binatang tersebut
silakan klik tautan yang tersedia.
Berikut gambar-gambar hewan langka di Indonesia dengan status keterancaman tertinggi:


Gambar Badak Jawa; Javan rhino (Rhinoceros sondaicus). Penjelasan detail dan gambar
lainnya baca: Badak Jawa Satwa Terlangka Di Dunia, dan Penangkaran Badak Jawa di
Gunung Honje,
dan
Hasil
Sensus
Populasi
Badak Jawa



Gambar Badak Sumatera; Sumatran rhino (Dicerorhinus sumatrensis). Penjelasan detail dan
gambar lainnya: Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) Diambang Punah



Gambar Macan Tutul Jawa; Java Leopard (Panthera pardus melas). Penjelasan selengkapnya
dan gambar lainnya baca: Macan Tutul Jawa Kucing Besar Terakhir Di Jawa



Gambar Rusa Bawean; Bawean Deer (Axis kuhlii). Penjelasan lengkap dan gambar lainnya
baca:
Rusa
Bawean,
Pelari
Ulung
yang
Semakin Kritis.



Gambar Harimau Sumatera; Sumatran Tiger (Panthera tigris sumatrae). Penjelasan lebih
detail dan gambar lainnya baca: Harimau Sumatera Semakin Langka dan Pemerintah
Indonesia
Tawarkan
Harimau
Sumatera
Sebagai Peliharaan.



Gambar Orangutan Sumatera; Sumatran Orangutan (Pongo abelii). Penjelasannya dan
gambar lainnya tentang hewan ini baca:Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orangutan

Wajib Sekolah Di Pusat Rehabilitasi.



Gambar Kanguru Pohon Mantel Emas; Golden Mantled Tree Kangaroo (Dendrolagus
pulcherrimus). Penjelasan selengkapnya dan gambar lainnya baca: Kanguru Indonesia

Di Papua.


Gambar Kanguru Pohon Mbaiso; Dingiso (Dendrolagus mbaiso). Penjelasannya dan gambar
lainnya
tentang
hewan
ini
baca:
Kanguru
Indonesia
Di Papua.



Gambar Kera Hitam Sulawesi; Celebes Crested Macaque (Macaca nigra). Penjelasannya dan
gambar lainnya tentang hewan ini baca: Kera Hitam Sulawesi Endemik yang Berjambul.



Gambar Simakubo atau Monyet ekor babi; Pig-tailed Langur (Simias concolor). Penjelasan
lengkap dan gambar hewan ini lainnya baca: 25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia.

dunia paling terancam punah


Gambar Elang Flores; Flores Hawk-eagle (Spizaetus floris). Penjelasan lengkap dan gambar
hewan ini lainnya baca: Elang Flores (Spizaetus floris) Raptor Endemik Paling Terancam.



Gambar Jalak Bali; Bali Starling (Leucopsar rothschildi). Penjelasan lengkap tentang hewan

ini baca: Jalak Bali Nyaris Punah Di Habitat Asli.



Gambar Gagak Banggai; Banggai Crow (Corvus unicolor). Penjelasan lengkap dan gambar
hewan ini lainnya baca: Gagak Banggai (Corvus unicolor) Burung Langka Endemik Sulawesi.



Gambar Kakatua Kecil Jambul Kuning; Yellow-crested Cockatoo (Cacatua sulphurea).
Penjelasan lengkap dan gambar hewan ini lainnya baca: Kakatua Kecil Jambul Kuning

Nyaris Punah.


Gambar Tokhtor Sumatera; Sumatran Ground Cuckoo (Carpococcyx viridis). Penjelasan
lengkap dan gambar hewan ini lainnya baca: Burung Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)

Pernah Dianggap Punah.



Gambar Pesut Mahakam; Irrawaddy Dolphin (Orcaella brevirostris). Penjelasan lengkap dan
gambar hewan ini lainnya baca: Pesut Mahakam Mamalia Air Paling Langka.



Gambar Katak Merah; Bleeding Toad (Leptophryne cruentata). Penjelasan lengkap dan
gambar hewan ini lainnya baca: Kodok Merah atau Leptophryne cruentata Kodok

Endemik Langka.


Gambar Kura-kura Rote; Roti Island snake-necked turtle (Chelodina mccordi). Penjelasan
lengkap dan gambar hewan ini lainnya baca: Kura-kura Berleher Ular Kura-kura Eksotis dari

Indonesia Timur.

Gambar-gambar hewan langka di Indonesia yang Alamendah sampaikan ini bukanlah daftar
lengkap. Masih terdapat beberapa binatang langka lainnya termasuk yang berstatus di bawah
Critically Endangered. Untuk melihatnya silakan mengklik tautan pada artikel berjudul
Daftar Binatang Langka Indonesia atau Daftar Hewan (Burung) Langka dan
Terancam Punah. Sedangkan untuk daftar tumbuhan langka bisa dilihat di Tanaman
(Tumbuhan) Langka Indonesia yang Terancam Punah.
Semoga dengan mengenal (minimal gambar) hewan ini dapat menumbuhkan rasa cinta yang
mendorong aksi pelestarian hewan-hewan langka tersebut. Semoga.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24