Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA antara Penggunaan Metode Inkuiri dengan Metode Konvensional pada Siswa Kelas III SDN Mlowo Karangtalun 01 Tahun Ajaran 2014/2015 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobog
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mlowo Karangtalun 01 dan SD Negeri Mlowo Karangtalun 04 kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Mlowo Karangtalun 01 dan siswa SD Negeri Mlowo Karangtalun 04, dengan jumlah siswa 24 di SD N Mlowo Karangtalun 01 dan 18 siswa di SDN Mlowo Karangtalun 04. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas
III SD N Mlowo Karangtalun 01 sebagai kelas eksperimen berjumlah 24 siswa dan siswa kelas III SD N Mlowo Karangtalun 04 sebagai kelas kontrol berjumlah 18 siswa. Rekapitulasi jumlah siswa kelas III SD N Mlowo Karangtalun 01 dan SDN Mlowo Karangtalun 04 tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Subyek Penelitian SD Negeri Mlowo Karangtalun 01 dan SDN Mlowo
Karangtalun 04
Jenis Kelamin Kelas Kelompok Jumlah siswa
Laki-laki Perempuan
III
01 Eksperimen Mlowo
14
10
24 Karangtalun
III
04 Kontrol Mlowo
13
5
18 Karangtalun Jumlah keseluruhan
27
15
42
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai dari mengidentifikasi masalah pembelajaran di kelas, dengan mewawancarai guru kelas III SDN Mlowo dan juga reliabel. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mencari data rata-rata nilai semester siswa untuk menguji kedua kelas tersebut homogen atau tidak. Seteleh mengetahui kedua kelas tersebut homogen, peneliti melaksanakan penelitian di SDN Mlowo Karangtalun.
Penelitian pada kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015. Penelitian dilakukan sesuai dengan tahap-tahap perencanaan pembelajaran seperti yang telah didesain sesuai dengan RPP. Penelitian menggunakan metode konvensional pada kelas III SDN Mlowo Karangtalun 04. Pelaksanaan penelitian yang kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2015 di SDN 01 Mlowo Karangtalun, peneliti menggunakan metode pembelajaran inkuiri. Langkah pertama yang dilakukan guru adalah guru melakukan berdoa karena saat penelitian mendapat jam pelajaran pertama, setelah itu apersepsi dan menyampaikan tujuan. Dalam kegiatan inti, guru memberikan suatu permasalahan pada siswa untuk menggali pengetahuan siswa. Setelah semua siswa mengerti , guru memberikan permasalahan tentang kegunaan benda yang terbuat dari kayu, kertas, kaca, dan plastik lalu siswa mencari jawaban yang ditulis dibuku siswa masing-masing kemudian dibacakan di depan kelas. Setelah semua selesai, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan. Untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi yang telah dipelajari, guru memberikan soal posttest untuk dikerjakan siswa.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest dan Nilai Posttest Kelas Kontrol Tabel 4.2 Hasil Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig.
(2- tailed) Mean
Differen ce Std.
Error Differe nce
95% Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper Nilai
Equal variances assumed
16.505 .000 5.242 41 .000 19.444 3.710 11.905 26.983 Equal variances not assumed
5.242 21.011 .000 19.444 3.710 11.730 27.159 Berdasarkan tabel 4.2 uji beda rata-rata dapat dilihat bahwa F hitung
Levene’s Test sebesar 16,505 dengan nilai signifikan 0,000 > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa populasi ini memiliki varian yang sama atau homogen.Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai t adalah 5,242 dengan signifikan 0,000 0,05 berarti H
1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa di kelas kontrol.
4.3.2 Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest dan Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Tabel 4.3 Hasil Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest Kelas EksperimenIndependent Samples Test
Levene's Test t-test for Equality of Means for Equality of Variances
F Sig. T Df Sig. Mean Std. 95% (2- Differe Error Confidence taile nce Differe Interval of the d) nce Difference
Lower Upper Equal 14.537 .000 5.226 41 .000 21.042 4.026 12.937 29.146 varianc es assum ed
Nilai Equal 5.226 33.551 .000 21.042 4.026 12.855 29.228 varianc es not assum ed
Berdasarkan tabel 4.3 uji beda rata-rata dapat dilihat bahwa F hitung
Levene’s Test sebesar 14,537 dengan nilai signifikan 0,000 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa populasi ini memiliki varian yang sama atau homogen.Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai t adalah 5,226 dengan signifikan 0,000
0,05 berarti H
1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
4.3.3 Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen Tabel 4.4 Hasil Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig.
(2- taile d)
Mean Differe nce
Std. Error
Differe nce 95%
Confidence Interval of the
Difference Lower Upper nilai
Equal variances assumed
1.067 .308 .538 41 .593 2.778 5.162 -7.654 13.210 Equal variances not assumed
.552 39.416 .584 2.778 5.033 -7.400 12.955 Berdasarkan tabel 4.4 uji beda rata-rata dapat dilihat bahwa F hitung
Levene’s Test sebesar 1.067 dengan nilai signifikan 0,308 > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki varian yang sama atau homogen.Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai t adalah 0.538 dengan signifikan 0,593 > 0,05 berarti H diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4.3.4 Uji Beda Rata-rata Nilai Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.5 Uji T Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Independent Samples Test
Levene's Test t-test for Equality of Means for Equality of Variances F Sig. T df Sig. Mean Std. 95%
(2- Differe Error Confidence taile nce Differe Interval of the d) nce Difference
Lower Upper Equal 5.367 .026 1.892 41 .046 4.375 2.312 -.297 9.047 variances assumed nilai Equal 2.031 38.178 .035 4.375 2.154 .015 8.735 variances not assumed
Berdasarkan tabel 4.5 uji beda rata-rata dapat dilihat bahwa F hitung
Levene’s Test sebesar 5,367 dengan nilai signifikan sebesar 0,026 > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki varian yang sama atau homogen. Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai t adalah 1.892 dengan signifikan 0,046 < 0,05 berarti H ditolak dan H
1 diterima . Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
H : rata-rata nilai kelompok eksperimen tidak lebih baik dari rata-rata nilai kelompok kontrol. Artinya bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode inkuiri dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional (Ceramah). H
1 : rata-rata nilai kelompok eksperimen lebih baik dari rata-rata nilai
kelomok kontrol. Artinya bahwa ada perbedaan signifikan terhadap rerata hasil belajar siswa yang menggunakan metode inkuiri dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional (Ceramah)
Tabel 4.6 Perbedaan hasil belajar siswa
Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Siswa kelas III
Group Statisticsabsen N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilai kontrol
18 76.67 5.145 1.213 eksperimen 24 81.04 8.720 1.780
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa penelitian yang dilakukan menggunakan metode pembelajaran inkuiri berhasil. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan rata-rata/ mean pada kelompok eksperimen lebih unggul dari kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan rata-rata 81.04, inkuiridalam pembelajaran IPA materi benda dan kegunaannya siswa kelas III SD terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji Hipotesis penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri hasilnya lebih baik daripada kelompok kontrol yang menggunakan model konvensional dalam pembelajaran.
Hasil ini dapat menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Mlowo Karangtalun
01 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan sebagai kelas eksperimen. Metode pembelajaran inkuiri efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan melibatkan siswa aktif dalam menggali atau menambah informasi khususnya dalam mata pelajaran IPA. Sesuai dengan pendapat Mulyasa (2003: 234) metode inkuiri mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif. Selain itu pembelajaran inkuiri juga memiliki kelebihan diantaranya Pembelajaran inkuiri menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran inkuiri ini dianggap lebih bermakna. Pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Inkuiri merupakan metode yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, peserta didik yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh peserta didik yang lemah dalam belajar pembelajaran yang menyenangkan dan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Hal tersebut juga dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diberi perlakuan yang berbeda, kelompok siswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri nilai rata-rata 81.04, sedangkan kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional nilai rata-rata 76.67. hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budi Prayitno (2012). Penelitian tersebut menyatakan bahwa H ditolak dan H diterima yang berarti metode pembelajaran
1 inkuiri memiliki pengaruh yang signifikan ditinjau dari hasil belajar IPA.
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa metode inkuiri memberikan pengaruh positif terhadap siswa. Metode inkuiri dalam sintaksnya lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajarannya. Dengan menggunakan metode inkuiri seluruh siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dan berantusias untuk melakukan percobaan. Selain itu dengan menggunakan metode konsep yang ada dalam materi lebih konkrit sehingga siswa dapat menemukan sendiri pemecahan masalah dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari kerja kelompoknya. Semua siswa aktif berdiskusi untuk menjawab pertanyaan pada LKS yang diberikan guru. Siswa lebih percaya diri dalam menyampaikan hasil kerjaan didalam kelas. Dan siswa lebih tenang saat mengerjakan soal posttest yang diberikan guru tanpa bertanya kepada temannya. Hasil yang didapatkan juga sudah mencapai KKM yang telah ditentukan di SDN Mlowo Karangtalun 01.
Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode inkuiri memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada materi benda dan kegunaannya, siswa kelas III SDN Mlowo Karangtalun 01 tahun ajaran