Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request Perusahaan Terintegrasi pada Android Platform (Studi Kasus : PT. Sinar Mitra Sepadan Finance)
Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request Perusahaan Terintegrasi pada Android Platform (Studi Kasus : PT. Sinar Mitra Sepadan Finance) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti : Christian Destia Wibowo (672011162) Ramos Somya, S. Kom., M. Cs. Christine Dewi, S. Kom., M. Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2015
Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request
Perusahaan Terintegrasi pada Android Platform
(Studi Kasus : PT. Sinar Mitra Sepadan Finance)
1) 2) 3)
Christian Destia Wibowo, Ramos Somya, Christine Dewi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
1) 2)Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: christiandestia1993@gmail.com, ramos.6005@gmail.com,
3)christine_d_13@yahoo.com
Abstract
Integrated system is a series of processes for connecting several computerized systems
and software applications, both physically and functionally. PT. SMS Finance is a
finance company that already has a system to regulate the reporting problem or request,
but the system to report problems or request assistance in the PT. SMS Finance still
manually and not well integrated, because to do the reporting, the employee should
contact the helpdesk in advance by calling or sending an email to numbers and addresses
that have been specified. The manual process problem or request of the employee when
starting up on its solution requires a long time and cost a bit. In addition, the manual
system can not be accurately documented reports. Therefore do the design and
manufacture of application to manage and record the problem or request of employees by
implementing a reporting system problem or request a well-integrated, so that accessing
and processing data on employees, helpdesk and backdesk can be done easily and
quickly.Keywords: integrated system, company, android platform, google cloud messaging.
Abstrak
Sistem terintegrasi merupakan sebuah rangkaian proses untuk menghubungkan beberapa
sistem-sistem komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik maupun secara
fungsional. PT. SMS Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang sudah memiliki
sistem yang mengatur pelaporan problem atau request, akan tetapi sistem untuk
melaporkan problem atau request bantuan di PT. SMS Finance masih manual dan belum
terintegrasi dengan baik, karena untuk melakukan pelaporan, karyawan harus
menghubungi helpdesk terlebih dahulu dengan menelpon atau mengirim email ke nomor
dan alamat yang sudah ditentukan. Proses manual problem atau request dari karyawan
saat memulai sampai pada penyelesainnya membutuhkan waktu yang lama dan biaya
yang tidak sedikit. Selain itu sistem yang masih manual tidak dapat mendokumentasikan
laporan secara akurat . Maka dari itu dilakukan perancangan dan pembuatan aplikasi
untuk mengelola dan mencatat problem atau request dari karyawan dengan
mengimplementasikan sebuah sistem pelaporan problem atau request yang terintegrasi
dengan baik, sehingga pengaksesan dan pengolahan data pada karyawan, helpdesk dan
backdesk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. 1)Kata Kunci : sistem terintegrasi, perusahaan, android platform , google cloud messaging.
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen
2) Satya Wacana, Salatiga.1. Pendahuluan
Teknologi yang terus berkembang sangat membantu setiap perusahaan terutama perusahaan berskala besar dalam mengerjakan setiap pekerjaan. Dalam suatu perusahaan berskala besar dengan jumlah karyawan yang cukup banyak, penting memiliki sebuah divisi Information Technologi (IT) yang berfungsi sebagai tempat pelaporan ketika karyawan ingin melaporkan problem atau request bantuan dari masalah yang terkait dalam proses penggunaan sistem maupun perangkat IT. Akan tetapi, sistem untuk melaporkan problem atau request bantuan itu sebagian besar masih manual dan belum terintegrasi dengan baik. Dengan perkembangan teknologi saat ini, dituntut adanya teknologi dan suatu informasi yang cepat, tepat dan akurat untuk menangani sistem tersebut, oleh karena itu penerapan aplikasi sangat diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar proses sistem yang ada, sehingga dapat menghasilkan sistem yang saling terintegrasi cepat, tepat dan akurat.
PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang ada di Indonesia. Perusahaan ini memfokuskan diri untuk memberikan pinjaman berupa pembiayaan untuk mobil bekas dan sampai saat ini telah memiliki 106 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dimana setiap cabang memiliki karyawan lebih dari 10 orang dan setiap orangnya menggunakan komputer untuk pekerjaan operasional setiap harinya. PT. SMS sudah memiliki sistem yang mengatur pelaporan problem atau request,
Finance akan tetapi sistem pelaporan problem atau request yang saat ini berjalan di PT.
SMS Finance adalah sebuah sistem yang sifatnya masih manual, dikatakan manual karena untuk melakukan pelaporan, karyawan harus menghubungi
helpdesk terlebih dahulu, dengan menelpon atau mengirim email ke nomor dan
alamat yang sudah ditentukan. Helpdesk akan menerima problem atau request yang dilaporkan oleh karyawan untuk dicatat dan diproses. Selain mencatat permintaan dari karyawan, helpdesk juga harus memberi pertolongan pertama terhadap kendala yang dilaporkan karyawan, jika problem atau request tersebut diluar pengetahuan dan cakupan dari helpdesk, selanjutnya laporan harus diteruskan ke pihak IT Support atau biasa disebut backdesk sesuai dengan fungsinya masing-masing, dengan menginformasikan mengenai problem atau reque st dari karyawan melalui telepon atau email.
Dari deskripsi proses problem atau request dari karyawan saat memulai sampai pada penyelesainnya membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Hal ini disebabkan helpdesk hanya berada di satu lokasi yaitu Jakarta, sehingga untuk biaya komunikasi karyawan cabang yang berada di luar Jakarta akan dikenakan tarif telepon interlocal. Begitu pula helpdesk yang harus melakukan eskalasi (forward message) ke backdesk yang berada di gedung yang berbeda.
Melihat dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka dilakukan perancangan dan pembuatan aplikasi untuk mengelola dan mencatat problem atau
request dari karyawan dengan mengimplementasikan sebuah sistem pelaporan
problem atau request yang terintegrasi dengan baik, sehingga pengaksesan data
pada karyawan, helpdesk dan backdesk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Selain itu juga berguna mengukuran tingkat masalah dari problem atau request sehingga dapat ditangani dengan baik dan menghasilkan solusi tepat untuk mengatur sumber daya yang ada, selain itu juga sebagai solusi untuk mengurangi biaya penggunaan telepon.
Aplikasi pelaporan problem atau request perusahaan ini akan dibuat pada android platform, karena berdasarkan analisis data hampir seluruh karyawan PT. SMS Finance telah memiliki smartphone android, dan PT. SMS Finance telah menerapkan sistem absensi yang berbasis android, yang berarti aplikasi berbasis android platform sudah tidak asing lagi untuk digunakan. Aplikasi yang akan dibuat hanya akan diimplementasikan pada PT. SMS Finance, Jakarta Selatan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka akan dibuat objek dari penelitian dengan judul “Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request Perusahaan Terintegrasi pada Android Platform (Studi Kasus : PT. Sinar Mitra Sepadan
Finance ) ”.
2. Kajian Pustaka
Pada penelitian yang berjudul “Perancangan dan Pembuatan Integrated
Transactional Restaurant Information System untuk Mango Terrace Resto
”, aplikasi program yang dibangun yaitu aplikasi transaksi Mango Terrace Resto yang terintegrasi dapat digunakan untuk menangani sistem transaksi yang selama ini masih dilakukan secara manual dengan lebih cepat dan tingkat keakuratan yang lebih tinggi [1]. Pada penelitian ini aplikasi dibangun dengan tujuan membuat sistem yang terintegrasi dengan baik.
Penelitian yang dilakukan sebelumnya yang berjudul “Penerapan Teknologi Google Cloud Messaging Service Sebagai Pengiriman Push
Notification pada Aplikasi Mobile Commerce
Berbasis Android” memanfaatkan teknologi dari Google Cloud Messaging (GCM) Service sebagai pengiriman
message . Pada penelitian yang dilakukan menghasilkan suatu aplikasi mobile
commerce yang dirancang menggunakan konsep mobile commerce yang dimulai
dari registrasi, pemesanan barang, hingga pada proses pembayaran dan pengiriman message singkat yang memanfaatkan teknologi GCM untuk pemberian informasi mengenai pemesanan yang terjadi dan informasi yang digunakan untuk mengkonfirmasi pembayaran dan pengiriman barang, objek yang digunakan adalah Toko Moachi Gemini, Semarang [2]. Hal ini juga akan diterapkan pada penelitian kali ini, hanya saja pengiriman notification oleh GCM akan diterapkan pada obyek yang berbeda yaitu PT. Sinar Mitra Sepadan Finance. Selain itu, jika dalam penelitian sebelumnya lebih kepada aplikasi mobile
commerce yaitu aplikasi penjualan dan pembelian, pada penelitian kali ini lebih
kepada sistem terintegrasi pelaporan problem atau request kepada bagian IT yang terjadi pada suatu perusahaan.
Sistem terintegrasi (integrated system) merupakan sebuah rangkaian proses untuk menghubungkan beberapa sistem komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik maupun secara fungsional. Sistem terintegrasi akan menggabungkan komponen sub sistem ke dalam satu sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut sebagai satu kesatuan sistem [3].
Google Cloud Messaging (GCM) merupakan proyek yang dikembangkan
oleh Google Inc. GCM sendiri berfungsi untuk menyampaikan informasi berupa
message singkat (notification message) ke perangkat mobile Android. GCM
memberikan kemudahan kepada para pengguna dalam menyampaikan message secara gratis dan tidak terikat besarnya suatu message yang dikirimkan dan penyampaian message yang dikirimkan oleh GCM dapat diterima secara realtime [4].
PT. SMS Finance yang memliki kepanjangan dari Sinar Mitra Sepadan
Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang memfokuskan diri pada
pinjaman berupa pembiayaan mobil bekas. PT. SMS Finance didirikan pada tanggal 26 November 2000 dan berkantor pusat di Wisma Millenia Lt.1-2, Jl. MT. Haryono Kav. 16, Jakarta Selatan 12810, dan mulai beroperasi pada bulan Juni 2001.
Sistem pelaporan problem atau request di PT. SMS Finance disebut dengan istilah ticketing. Pengertian ticket disini bukanlah ticket yang dikeluarkan oleh suatu maskapai penerbangan ataupun biro travel, ticket yang dimaksud lebih tepatnya adalah nomor antrian pelayanan terhadap pelaporan problem atau request oleh karyawan.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam merancang aplikasi menggunakan 4 tahapan penelitian yaitu: 1) Identifikasi Masalah. 2) Perancangan Sistem. 3) Pembuatan Aplikasi. 4) Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam metode penelitian ini dapat ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Tahap pertama: Identifikasi Masalah, pada tahap ini yang dilakukan adalah meneliti dan mengamati sistem berjalan mengenai sistem pelaporan yang masih manual di PT. SMS Finance, kemudian mengidentifikasi masalah apa yang timbul dari penggunaan sistem yang masih manual tersebut. Mengidentifikasi proses bisnis sistem berjalan, dan membuat rancangan usulan proses bisnis. 2) Tahap kedua: Perancangan Sistem, perancangan sistem dilakukan menggunakan diagram
Unified Modelling Language (UML). Perancangan sistem berupa diagram
meliputi: use case diagram, sequence diagram, activity diagram, class diagram dan deployment diagram. Selain perancangan sistem juga dilakukan perancangan
database dan perancangan user interface dari aplikasi. 3) Tahap ketiga:
Pembuatan Aplikasi, pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi sesuai dengan perancangan sistem yang telah dibuat. Pembuatan aplikasi client-server terdiri dari dua aplikasi, yaitu aplikasi server beserta web service-nya berbasis web dibuat dengan menggunakan framework PHP dengan memanfaatkan desain- desain dari JQuery. Sedangkan untuk aplikasi client berbasis mobile dibuat dengan menggunakan java native dibantu dengan beberapa teknologi pembantu seperti Google Cloud Messaging (GCM). 4) Tahap keempat: Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian, pada tahap ini dilakukan pengimplementasian aplikasi yang telah selesai dibuat pada device Android, kemudian dilakukan pengujian/testing untuk mengetahui apakah aplikasi telah sesuai dengan perancangan yang dilakukan dan apakah sudah tidak ditemukan kesalahan/bug pada aplikasi. Aplikasi tersebut diuji langsung pada objek penelitian yaitu PT. SMS Finance di Jakarta Selatan.
Identifikasi masalah salah satunya dilakukan dengan menganalisa proses bisnis sistem berjalan. Proses sistem ticketing yang sekarang ada di PT. SMS masih menggunakan sistem manual atau belum memiliki sistem
Finance
perangkat lunak yang terintegrasi dalam mengontrol proses bisnis. Adapun beberapa proses dalam sistem ticketing yang sekarang berjalan dapat digambarkan sebagai berikut :
Frontdesk Call (Helpdesk)
· Melaporkan yang berhubungan dengan system & problem & request perangkat IT 1 request yang 3 2 · Memberi nomor 4 · Menerima dilaporkan User problem & User tiket ke User
3
2 · Mencatat problem & request · Mengategorian problem & request · Eskalasi dan & request ke mengirim ProblemProblem & Result Backdesk · Mencatat Result
Request Solution Backdesk Solution dari · Menginformasikan status tiket ke User · Menerima eskalasi
Laporan problem & · Menerima report / laporan yang Backdesk terkait · Menyelesaikan kegiatan operasional IT. · Menginformasikan diberikan oleh 5 status dan result problem & request request dari Helpdesk
Backdesk Manager solution ke (Bagian IT) helpdesk
Gambar 2 Proses Bisnis Sistem Berjalan
Penjelasan sistem ticketing yang sekarang berjalan di PT. SMS Finance :
1. User melaporkan problem atau request ke helpdesk dengan menggunakan telepon atau email.
2. Helpdesk mencatat problem atau request user dan mengategorikannya pada aplikasi Microsoft Excel.
3. Helpdesk menginformasikan nomor ticket ke user yang didapat dari data yang dicatatnya. 4. menelpon ke Backdesk untuk mengeskalasikan problem atau
Helpdesk request yang didapat dari user.
5. Backdesk segera menyelesaikan tugasnya sesuai fungsi masing-masing bagian.
6. Backdesk menelpon helpdesk untuk menginformasikan status dan Result dari problem atau request user.
Solution
7. Helpdesk menelpon kembali user untuk menginformasikan status ticket sudah solved.
8. Backdesk mengirimkan laporan pekerjaan problem atau request ke Manager IT.
Melihat dari proses bisnis berjalan dengan sistem yang masih manual, maka diusulkan lah proses bisnis yang baru. Tidak banyak perubahan di dalam usulan proses bisnis yang baru, perubahan yang paling mencolok adalah dibagian sistem yang masih manual diubah menjadi sistem yang sudah terintegrasi. Proses bisnis diusulkan adalah sebagai berikut: User Karyawan User Helpdesk User Backdesk
Melaporkan problem atau Helpdesk menerima laporan dan request kepada helpdesk memproses problem atau request Ya Laporan teratasi? Mengeskalasi pelaporan kepada backdesk Tidak Backdesk menerima eskalasi laporan Menghubungi karyawan dan memproses problem atau request Tidak Eskalasi Teratasi? problem atau request telah teratasi eskalasi laporan telah teratasi Menerima laporan bahwa laporan Menghubungi karyawan bahwa bahwa laporan telah teratasi Ya Penjelasan sistem ticketing dengan proses bisnis yang diusulkan:
1. Karyawan melaporkan problem atau request dengan melakukan penginputan ke dalam sistem, setelah penginputan telah selesai maka karyawan akan mendapatkan nomor ticket.
2. Helpdesk melakukan penanganan awal dari nomor ticket tersebut, jika
ticket diluar kemampuan atau pengetahuan helpdesk maka ticket dieskalasi
ke backdesk. Akan tetapi jika helpdesk dapat mengatasi masalah dari karyawan, maka ticket tidak perlu dieskalasi ke bagian backdesk, dan ticket dinyatakan solved.
3. Backdesk menerima eskalasi ticket dari helpdesk dan segera melakukan penanganan. Ditangan backdesk, ticket harus solved. 4. yang sudah mendapat penanganan dari backdesk dan terselesaikan
Ticket maka dinyatakan solved.
Arsitektur sistem pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Arsitektur Sistem
Pada Gambar 4 terdapat dua aplikasi dalam arsitektur ini yaitu aplikasi
mobile dan aplikasi web. Aplikasi mobile diimplementasikan ke perangkat mobile
dan ditujukan untuk digunakan oleh user, sedangkan Aplikasi web diimplementasikan pada laptop/PC dan ditujukan kepada admin untuk melihat dan mengelola data ticket maupun data karyawan. Untuk dapat menjalankan kedua aplikasi, semua perangkat harus terhubung dengan koneksi internet. Kedua aplikasi terhubung dengan web service (JSON), dan web service berperan menghubungkan aplikasi mobile dan aplikasi web dengan database pada server.
Pada tahap perancangan sistem menggunakan UML (Unified Modeling
Language ) yang berfungsi untuk menggambarkan prosedur dan proses kerja dari
aplikasi. Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua
aktor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang
memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun [5]. Use case diagram pada
aplikasi ini terdapat 2 aktor utama yaitu admin dan user, akan tetapi user dibagi
menjadi 3 aktor lagi yaitu: karyawan, helpdesk dan backdesk. Use case diagram user
Mengubah Data Tiket Membuat Nomor antrian tiket Membuat Tiket Baru <<include>> Karyawan Backdesk Helpdesk Melihat Data Tiket
Gambar 5 Use Case Diagram User
Gambar 5 menunjukkan bahwa pada aplikasi sistem pelaporan problem atau request, user karyawan dapat membuat ticket baru yang otomatis menciptakan nomor antrian ticket, mengubah data ticket dan melihat data ticket. helpdesk dapat mengubah data ticket dan melihat data ticket. User backdesk
User
dapat mengubah data ticket dan melihat data ticket. Use case diagram admin dapat dilihat pada Gambar 6. Ubah User Hapus User
Tambah User Kelola Data User Lihat Data User
<<extend>> <<extend>> <<include>> <<extend>> <<extend>>ADMIN
<<include>>Tambah Tiket Kelola Data Tiket Lihat Tiket
<<extend>> <<extend>>
Ubah Tiket Hapus Tiket
Gambar 6 Use Case Diagram Admin Gambar 6 menunjukkan bahwa pada aplikasi
sistem pelaporan problem atau , admin dapat melakukan kelola data ticket dan kelola data user. Pengelolaan
request data meliputi tambah data, ubah data, lihat data dan hapus data.
Activity diagram menggambarkan aliran aktifitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi,
dan bagaimana mereka berakhir [6]. Activity diagram user karyawan untukmembuat
dapat dilihat pada Gambar 7 ticket baru .
Karyaw an Sistem Database
Memasukan Username dan Password Validasi User, mengirim Login Menampilkan informasi data ke database server berhasil login Request Data membuat tiket baru Memilih menu Menampilkan form isian data tiket dan mendapatkan nomor tiket Mengisi form isian data tiket Mengirim data tiket ke database server Insert data Data tiket disimpan, dan karyawan mendapatkan nomor tiket dan tiket di kirim kepada helpdesk
Gambar 7 Activity Diagram User Membuat Ticket
Gambar 7 menggambarkan aktivitas user karyawan ketika membuat ticketbaru. User masuk form login, lalu memasukkan username dan password, kemudian
sistem melakukan validasi apakah username dan password sesuai atau tidak dengan
mengirimkan data ke database server. Apabila sesuai maka sistem akan mempilkan
informasi berhasil login. Karyawan memilih menu membuat ticket baru, kemudian
sistem manampilkan form isian data ticket, di dalam menu ini karyawan akan secara
otomatis mendapatkan nomor antrian ticket, kemudian karyawan diminta untuk
mengisi data-data isian untuk membuat ticket baru. Apabila telah selesai dalam
penginputan data, maka sistem akan mengirimkan data tersebut ke database server, di
dalam database server data tersebut disimpan, lalu sistem akan mengirimkan ticket
tersebut kepada helpdesk untuk diproses.Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan
objek beserta hubungan satu sama lain [6]. Class diagram pada aplikasi ini dapat
dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Class Diagram Sistem
Gambar 9 Class Diagram Database
Gambar 8 dan gambar 9 merupakan class diagram dari aplikasi sistem
aplikasi pelaporan problem atau request. Class diagram menggambarkan relasi antar
kelas yang saling berhubungan di dalam sistem ini dan relasi antar database.4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan akan dijelaskan melaui tampilan-tampilan dan fungsi pada setiap form aplikasi. Selain itu juga akan dilakukan pengujian menggunakan pengujian alpha dan pengujian betha. Berikut merupakan hasil dan pembahasan dari tampilan-tampilan aplikasi yang telah dibuat.
Gambar 10 Tampilan Login Aplikasi
Gambar 10 merupakan tampilan login aplikasi. User diminta untuk mengisikan username dan password. Username dan password didapat dari sistem pusat pengolahan data admin, jadi user tidak perlu untuk mendaftarkan diri untuk mendapatkan username dan password. Jika validasi user sukses dan user baru pertama kali login dan devicenya belum terdaftar, maka akan masuk ke form registrasi device user seperti pada Gambar 11. Jika sudah terregistrasi, maka akan masuk ke form-form menu sesuai level dari user tersebut.
Gambar 11 Tampilan Halaman Registrasi Gambar 12 GCM Push Notification
Gambar 11 menampilkan tampilan form registstrasi, jika user menekan tombol Register, maka device dan user tersebut akan terdaftar ke dalam sistem aplikasi dan jika sukses registrasi maka sistem akan mengirimkan notification seperti pada Gambar 12.
Kode Program 1 GCM Push Notification 01 public function send_notification($registatoin_ids, $message) { 02 include_once './config.php'; 03 $url = 'https://android.googleapis.com/gcm/send';
04 $fields = array('registration_ids' => $registatoin_ids,'data' => $message,);
05 define("GOOGLE_API_KEY","AIzaSyA_W78mIe4KGnp0xBp_P2MHVpbTwZku6js"); 06 $headers = array('Authorization: key=' . GOOGLE_API_KEY ,'Content-Type: 07 application/json'); 08 $ch = curl_init(); 09 curl_setopt($ch, CURLOPT_POST, true); 10 curl_setopt($ch, CURLOPT_HTTPHEADER, $headers); 11 curl_setopt($ch, CURLOPT_RETURNTRANSFER, true); 12 curl_setopt($ch, CURLOPT_SSL_VERIFYPEER, false); 13 curl_setopt($ch, CURLOPT_POSTFIELDS, json_encode($fields)); 14 $result = curl_exec($ch); 15 if ($result === FALSE) {die('Curl failed: ' . curl_error($ch));} 16 curl_close($ch); 17 echo $result;}Kode Program 1 merupakan function PHP yang digunakan untuk mengirimkan Push Notification dari GCM. Fungsi PHP akan mengambil GCM
Registration Id dari device user, setelah mendapatkan id nya maka fungsi akan
mengirimkan notification beserta message kepada device tersebut.
Gambar 13 Tampilan Menu User Karyawan Gambar 14 Tampilan Menu User Frontdesk
Gambar 15 Tampilan Menu User Backdesk
Gambar 13, 14 dan 15 menunjukan tampilan menu pada masing-masing
level . Terdapat 3 level user pada aplikasi ini, yaitu: level karyawan pada Gambar
13 yang memiliki menu: New Ticket, Ticket Status, Chart Ticket dan Log Out.Level helpdesk pada Gambar 14 yang memiliki menu: Ticket Status, Ticket Bucket
dan Log Out. Level backdesk pada Gambar 15 yang memiliki menu: Ticket Status, Ticket Bucket dan Log Out.
Gambar 16 Halaman Karyawan Membuat Ticket Baru
Gambar 16 menampilkan halaman membuat ticket baru pada menu karyawan New Ticket. Beberepa field sudah diisikan secara otomatis oleh sistem, beberapa field karyawan harus menginputkan sendiri. Setelah lengkap dalam mengisi maka karyawan harus menekan tombol Submit, jika berhasil maka akan muncul keterangan bahwa ticket berhasil dibuat. Tombol Cancel jika ditekan akan kembali ke menu utama yaitu pada Gambar 13.
Gambar 17 Halaman Melihat Data Ticket Status
Gambar 17 menampilkan halaman untuk melihat data ticket, baik ticket yang belum diproses, masih diproses maupun yang sudah terselesaikan. Terdapat 3 status ticket yaitu open yang berarti ticket belum diproses, inprogress yang berati ticket masih dalam tahap pemrosesan dan yang terakhir close yang berarti
ticket sudah diproses dan teratasi.
Gambar 19 Halaman Frontdesk Memproses Ticket Masuk Gambar 18 Halaman Melihat Data Ticket Bucket
Gambar 20 Halaman Backdesk Memproses Eskalasi Ticket Gambar 21 Halaman User Membalas Message
Gambar 18 menampilkan Ticket Bucket (pada user helpdesk dan backdesk) atau Chart Ticket (pada user karyawan). Ticket Bucket adalah kumpulan list ticket yang status ticektnya masih close atau solved. Jadi pada setiap list menampilkan
ticket yang belum di proses maupun sedang diproses. Pada user helpdesk, jika
memilih salah satu list ticket maka akan masuk ke menu proses ticket helpdesk seperti pada Gambar 19. Gambar 19 menampilkan rincian problem atau request pelaporan ticket, jika terdapat beberapa hal yang helpdesk perlu tanyakan ke karyawan, maka helpdesk harus menginputkan message setelah itu menekan tombol Answer. Tombol eskalasi berfungsi untuk mengeskalasi/memforward
ticket kepada backdesk apabila masalah yang ditangani diluar kemampuan dari
helpdesk . Tombol Status Close berfungsi jika helpdesk mampu menangani
problem atau request dari user tanpa memerlukan bantuan dari backdesk, dan
berfungsi juga sebagai pengubah status ticket menjadi close yang berarti masalah teratasi atau terselesaikan.
Pada user backdesk jika memilih salah satu list ticket, maka akan masuk ke menu proses ticket backdesk seperti pada Gambar 20. Gambar 20 menampilkan rincian problem atau request pelaporan ticket, jika terdapat beberapa hal yang
backdesk perlu tanyakan ke karyawan, maka backdesk harus menginputkan
message dan setelah itu menekan tombol Answer. Di tangan backdesk problem
atau request harus terselesaikan disini, jika masalah sudah teratasi maka backdesk menekan tombol Status Close yang berfungsi sebagai pengubah status ticket menjadi close yang berarti masalah teratasi atau terselesaikan.
Pada user karyawan jika memilih salah satu list ticket maka akan masuk ke menu proses Answer message seperti pada Gambar 21. Gambar 21 menampilkan rincian problem atau request pelaporan ticket, jika terdapat beberapa hal yang yang ditanyakan oleh helpdesk atau backdesk maka message akan ditampilkan di halaman ini dan karyawan harus menjawab pertanyaan tersebut dengan mengisikan message pada field yang telah tersedia, setelah itu menekan tombol
Answer untuk memproses message.
Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari aplikasi dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi pelaporan problem atau
request ini menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan
pengujian beta.Valid Ubah data ticket Form diisi dengan benar
Gagal membuat ticket
Sukses membuat ticket Gagal membuat ticket ValidForm diisi beberapa atau kosong
Sukses membuat ticket
Valid Membuat ticket Form diisi dengan benar
Gagal login Sukses login Gagal login
Valid Login Username dan password benar Username dan password salah maupun kosong Sukses login
Gagal registrasi Sukses registrasi Gagal registrasi
Registrasi user Form diisi dengan benar Form diisi beberapa atau kosong Sukses registrasi
Output yang dihasilkan sistem Status Pengujian
Tabel 2 Hasil Pengujian Aplikasi Mobile Fungsi yang diuji Kondisi Output yang diharapkan
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi web dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
Load data user Sukses load data Sukses load data Valid Load data ticket Sukses load data Sukses load data Valid
Sukses ubah data Sukses ubah data Valid Hapus data ticket Data yanga akan dihapus dipilih Sukses hapus data Sukses hapus data Valid
Gagal tambah data Sukses tambah data Gagal tambah data
Pengujian alpha adalah pengujian aplikasi yang dilakukan oleh pembuat aplikasi dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Pengujian alpha menggunakan metode blackbox yaitu pengujian fungsi-fungsi aplikasi secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Pengujian ini dilakukan dengan memperhatikan apakah fungsi telah berjalan sesuai rancangan dan sesuai yang diharapkan. Berikut adalah hasil pengujian dari aplikasi web dan aplikasi
Tambah data ticket Form diisi dengan benar Form diisi beberapa atau kosong
Sukses tambah data
Sukses ubah data Sukses ubah data Valid Hapus data user Data yanga akan dihapus dipilih Sukses hapus data Sukses hapus data Valid
Valid Ubah data user Form diisi dengan benar
Gagal tambah data Sukses tambah data Gagal tambah data
Form diisi beberapa atau kosong
Sukses tambah data
Valid Tambah data user Form diisi dengan benar
Gagal login Sukses login Gagal login
Username dan password salah maupun kosong Sukses login
Login Username dan password benar
Output yang dihasilkan sistem Status Pengujian
Tabel 1 Hasil Pengujian Aplikasi Web Fungsi yang diuji Kondisi Output yang diharapkan
mobile .
Eskalasit ticket Form diisi dengan Sukses eskalasi Sukses eskalasi Valid benar Form diisi beberapa Gagal eskalasi Gagal eskalasi atau kosong
Answer ticket Form diisi dengan Sukses Answer ticket Sukses Answer Valid benar ticket Form diisi beberapa Gagal Answer ticket atau kosong Sukses Answer ticket Ticket solved Data dipilih Sukses ubah data Sukses ubah data Valid
Lihat data ticket Form diisi dengan Sukses menampilkan Sukses Valid benar data ticket menampilkan data ticket
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi mobile dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan aplikasi atau calon pengguna aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yaitu dengan membagikan kuesioner kepada sample user. Sample user berjumlah 30 responden dan dipilih secara acak,
sample user pada pengujian ini adalah karyawan dari PT. SMS Finance, Jakarta
Selatan. Hasil jawaban kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 3 Hasil Jawaban Kuesioner
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Aplikasi dalam sistem ini mudah untuk digunakan
3
16
11
2 Menu-menu pada aplikasi ini mudah dipahami dan
2
19
9 sesuai dengan sistem manual yang sudah berjalan
3 Aplikasi ini mempermudah dan mempercepat dalam melakukan problem atau request mengenai
1
13
16 masalah IT
4 Aplikasi ini akan mengurangi biaya penggunaan
9
12
9 telepon
5 Melalui aplikasi ini semua dokumentasi pelaporan problem atau request bisa didokumentasikan
3
17
10 dengan baik oleh sistem
6 Sistem pelaporan problem atau request ini sudah
3
20
7 terintegrasi dengan baik
Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung presentase jawaban responden yang telah mengisi kuesioner. Perhitungan dilakukan menggunakan skala Likert [6], di mana masing-masing jawaban diberi skor 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
2. Tidak Setuju (TS) = 2
3. Cukup Setuju (CS) = 3
4. Setuju (S) = 4
5. Sangat Setuju (SS) = 5 Hasil analisis data untuk pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 36,67% responden menjawab sangat setuju, 53,33% responden menjawab setuju dan
10,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini mudah untuk digunakan.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 30,00% responden menjawab sangat setuju, 63,33% responden menjawab setuju dan
6,67% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa menu pada aplikasi ini mudah dipahami dan sudah sesuai dengan sistem yang sudah berjalan.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 53,33% responden menjawab sangat setuju, 43,33% responden menjawab setuju dan 3,34% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini mempermudah dan mempercepat proses sistem.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 4 menunjukkan sebanyak 30,00% responden menjawab sangat setuju, 40,00% responden menjawab setuju dan 30,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini akan membantu dalam pengurangan biaya penggunaan telepon.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 5 menunjukkan sebanyak 33,33% responden menjawab sangat setuju, 56,67% responden menjawab setuju dan 10,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat mendokumentasikan pelaporan problem atau request dengan baik.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 6 menunjukkan sebanyak 23,33% responden menjawab sangat setuju, 66,67% responden menjawab setuju dan 10,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini sudah terintegrasi dengan baik.
5. Simpulan
Berdasarkan analisis aplikasi sistem pelaporan problem atau request terintegrasi ini didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu terkontrolnya proses dalam pelaporan problem atau request serta penanganan yang terkoordinasi. Penggunaan sistem yang berbasis mobile dapat meminimalkan kesalahan proses, mempercepat pengolahan data karena dengan sistem yang baru ketika terjadi proses masing- masing user dapat mengetahui dengan cepat, seperti user helpdesk yang langsung mengetahui proses kurang dari 1 menit ketika terjadi proses. Berbeda dengan sistem manual yang membutuhkan waktu 1 hari karena ada beberapa prosedur yang harus dilakukan. Membuat laporan serta informasi yang dihasilkan lebih akurat karena data yang masuk kedalam sistem adalah data yang sama dengan data yang dimasukkan oleh user. Dapat mengurangi frekuensi biaya penggunaan telepon, karena setelah menggunakan sistem ini semua user menginputkan
problem atau request menggunakan aplikasi yang telah dibuat, sehingga
mengurangi frekuensi penggunaan telepon dari 20-30 kali per hari kepada
helpdesk menjadi <=10 kali di setiap harinya. Dalam rancangan sistem ini