Pengaruh Derajat Keasaman (pH) Pada Proses Fermentasi Tetes Tebu Menjadi Asam Oksalat Oleh ASPERGILLUS NIGER - Ubaya Repository
PENDAHULUAN
Indonesia mempunyai surnber bahan alan yang banyak,
terdiri
darj- sumber hayati
yang nellnpah
ber hayati
dan non hayati.
di tanah alr
kita
Salah satu surn
adalah tanaman
tebu, yang nerupakan bahan dasar dalan industri
hasilkan
tananan tebu juga rneng-
utananya gula tebu,
sanping hasil
sarnping, yaitu
hasil
gu1a. Di-
tetes
tebri.
Mengingat bahwa penananan tebu dewasa ini
oleh penerintah,
intensilkan
maka kebutuhan pabrik
bahan dasar penbuatan gula tidak
hingga diperkirakan
hasil
tetes
yaitu
saapingnyapun akan
dengan melalui
tebu untuk nembuat asam sitrat,
dan bunbu masak, tetapi
karena tetes
hasl-l tetes
tebu yang dihasilkan
proses
tbn tetes
tebu nasih berliepah,
cukup besar, yaitu
2
). Berdaearkan data
rata
tahun dapat menghasilkan JOO.0OOsampai 52O.OOO
tebu. Sedang pemakaian dalarn negeri nasih terba
tas pada sekitar
eksport,
cuka
etanol , asam
gul-a dj' Indonesia,
) buah pabrik
i.nl
fermentasi
yang diperoleh
tiap
se-
tebu saat
( ,
rata
akan
rneningkat.
3% dar:- jurnlah tebu yang digilin6
darl
di
nengal-anl kesulltan,
Mesklpun didalan usaha nenanfaatkan tetes
sudah dilakuhan,
]ebih
20 - 25%, antara ?5 - BAI nasi-h harus di
terutama ke Jepang. Oleh karena J-tu,
rnenarik untuk nengadakan penelitian
an ha€j-1 sarnping dari
sangatlah
mengenai pendayaguna-
pabrik gufa yang berupa tetes
Didalarn pembuatan ssan sitrat
tebu.
dengan ferrnentasi
te
sarn -
tes tebu, di-peroleh pula asan oksal-at sebagai hasif
pin6nya.
Seperti
yang telah
nanfaat sebagai bahan reagensia dalarn laboratorium
bahan pernbersih radiator
1ilj-n,
industri
tekstil
penyanakan. Dalarn industri
rnembuatrayon, se11uloid,
kimia
lai-nnya,
untuk
dalarn
pxoses
di-gunakan untuk
bahan warna, tinta,
dalarn fotografi,
pernurnian g1iserol.
an dapat
sebagai
dipakai-
kulit
dan industri
bahan kimia
Di bidang obat-obat-'
( in vltro
koagulan
anti
kimia,
juga
zat pemutih,
notor,
ber -
asaln oksalat
diketahui,
)
( 6 ).
14elihat begitu
naka tidaklah
banyal< orang se1alu ber -
mengherankan bila
usaha untuk nendapatkan asam oksalat
ant ara lain
oksalat,
banyak nanfaat dari- asan
secara sintesis.
dengan berbagai cara
fernentasi
lain-lain
dan
( 5, r4 ).
Secara nikrobiologioksalat
kai
yang efektif,
bahan dasar tetes
produksi
tetes
asan oksalat
telah
yaitu
ditenukan pembuatan asam
secara fermentasi
tebu. Mengingat yang berperan dalam
adafah gulanya dan kadar gula dalan
tebu masih sekitar
5, - lEl,
kan bahan baku yang cukup potensialoksafat
ri
dengan rnerna
secaaa besar-besaran.
naka tetes
tehu merupa
untuk produksi
Disamping itu,
asa.n
ditinjau
harga yang murah, naka secara ekonomi cara ini
da-
sangat
nenguntungkan ( 5 ).
Vlehmer pada tahun 1B9l ( 14 ) rnenguraikan
pembuatan asarn oksalat
secara fermentasi
tentang
dengan mengguna-
3
kan jamur. Berdasarkan penelitlannya,
sejumlah besar jainur
menpunyai kemarnpuanuntuk menghasilkan
laln
Aspergi-ll-us niger,
luteum, Penicilllum
cor pirlfornis,
Aspergill-us
gis!4g,
Ustulina
asam oksalat
clavatus,
antara
Penicilliun-
Paecifomyces divaricatum,
vulgari-s dan soesles lain
Mu
dari Mu
oor.
Currie
pergillus
pada tahun 1917 ( 14 ) rnenyatakan bahwa As -
gj.ger adalah jarnur yang paling
buatan asam oksalat
tasi. asam sitrat
secara fermentasi.
lazin
dilakukan
sesuai untuk penMenurutnya, fernen-
pada pH di bawah 2,2O. Di
katakan pula ( 3, 12 ) bahwa nakln tinggi
tasi. yaitu
antara 2r0O - Jr)O dan dengan nerubah jurnlah ga
rafl-garan
anorganik
alih
asan sitrat
dari
( 14 ), naka produk utamanya akan bernenjadi- asam oksalat.
Atas dasar hal tersebut
lahan,
tasl
di atas,
tirnbullah
permasa-
apakah dengan adanya perubahan pH pada media fernen
dapat nenpengaruhi hasil
Proses fernentasi
as aro oksalat.
dengan nedia tetes
berlangsung selarna 7 - 14 hari
proses fermentasi
dihentikan
rapkan sudah diperoleh
Dari hasil
hipotesis
fementasl
dia
pH rnedia fernen-
pada hari
ferrnentasi
( 14 ), dapat ditarik
tebu oleh Aspergillus
diubah-ubah.
ke 10, dinana di-ha-
yang optinum.
bahwa ada perbedaan junlah
tetes
umunnya
( 14 ). pada penelj_tian ini
asam oksalat
penelitian
tebu,
asam oksal-at
niger
apabila
suatu
}rasi.l
pH ne
4
Jika didapatkan bahwa pH berpengaruh terhadap hasil
fermentasi,
maka diharapkan pula dengan nengatur pll
pembiakan Asper8iflus
oksalat
yang dihasifkan
ningkatan
nilai
niger
akan nneningkatkan jumlah
dan dapatlah
hasil--hasil
klranya
media
asan
menjadj-kan pe
sarnping pada ununnya.
Indonesia mempunyai surnber bahan alan yang banyak,
terdiri
darj- sumber hayati
yang nellnpah
ber hayati
dan non hayati.
di tanah alr
kita
Salah satu surn
adalah tanaman
tebu, yang nerupakan bahan dasar dalan industri
hasilkan
tananan tebu juga rneng-
utananya gula tebu,
sanping hasil
sarnping, yaitu
hasil
gu1a. Di-
tetes
tebri.
Mengingat bahwa penananan tebu dewasa ini
oleh penerintah,
intensilkan
maka kebutuhan pabrik
bahan dasar penbuatan gula tidak
hingga diperkirakan
hasil
tetes
yaitu
saapingnyapun akan
dengan melalui
tebu untuk nembuat asam sitrat,
dan bunbu masak, tetapi
karena tetes
hasl-l tetes
tebu yang dihasilkan
proses
tbn tetes
tebu nasih berliepah,
cukup besar, yaitu
2
). Berdaearkan data
rata
tahun dapat menghasilkan JOO.0OOsampai 52O.OOO
tebu. Sedang pemakaian dalarn negeri nasih terba
tas pada sekitar
eksport,
cuka
etanol , asam
gul-a dj' Indonesia,
) buah pabrik
i.nl
fermentasi
yang diperoleh
tiap
se-
tebu saat
( ,
rata
akan
rneningkat.
3% dar:- jurnlah tebu yang digilin6
darl
di
nengal-anl kesulltan,
Mesklpun didalan usaha nenanfaatkan tetes
sudah dilakuhan,
]ebih
20 - 25%, antara ?5 - BAI nasi-h harus di
terutama ke Jepang. Oleh karena J-tu,
rnenarik untuk nengadakan penelitian
an ha€j-1 sarnping dari
sangatlah
mengenai pendayaguna-
pabrik gufa yang berupa tetes
Didalarn pembuatan ssan sitrat
tebu.
dengan ferrnentasi
te
sarn -
tes tebu, di-peroleh pula asan oksal-at sebagai hasif
pin6nya.
Seperti
yang telah
nanfaat sebagai bahan reagensia dalarn laboratorium
bahan pernbersih radiator
1ilj-n,
industri
tekstil
penyanakan. Dalarn industri
rnembuatrayon, se11uloid,
kimia
lai-nnya,
untuk
dalarn
pxoses
di-gunakan untuk
bahan warna, tinta,
dalarn fotografi,
pernurnian g1iserol.
an dapat
sebagai
dipakai-
kulit
dan industri
bahan kimia
Di bidang obat-obat-'
( in vltro
koagulan
anti
kimia,
juga
zat pemutih,
notor,
ber -
asaln oksalat
diketahui,
)
( 6 ).
14elihat begitu
naka tidaklah
banyal< orang se1alu ber -
mengherankan bila
usaha untuk nendapatkan asam oksalat
ant ara lain
oksalat,
banyak nanfaat dari- asan
secara sintesis.
dengan berbagai cara
fernentasi
lain-lain
dan
( 5, r4 ).
Secara nikrobiologioksalat
kai
yang efektif,
bahan dasar tetes
produksi
tetes
asan oksalat
telah
yaitu
ditenukan pembuatan asam
secara fermentasi
tebu. Mengingat yang berperan dalam
adafah gulanya dan kadar gula dalan
tebu masih sekitar
5, - lEl,
kan bahan baku yang cukup potensialoksafat
ri
dengan rnerna
secaaa besar-besaran.
naka tetes
tehu merupa
untuk produksi
Disamping itu,
asa.n
ditinjau
harga yang murah, naka secara ekonomi cara ini
da-
sangat
nenguntungkan ( 5 ).
Vlehmer pada tahun 1B9l ( 14 ) rnenguraikan
pembuatan asarn oksalat
secara fermentasi
tentang
dengan mengguna-
3
kan jamur. Berdasarkan penelitlannya,
sejumlah besar jainur
menpunyai kemarnpuanuntuk menghasilkan
laln
Aspergi-ll-us niger,
luteum, Penicilllum
cor pirlfornis,
Aspergill-us
gis!4g,
Ustulina
asam oksalat
clavatus,
antara
Penicilliun-
Paecifomyces divaricatum,
vulgari-s dan soesles lain
Mu
dari Mu
oor.
Currie
pergillus
pada tahun 1917 ( 14 ) rnenyatakan bahwa As -
gj.ger adalah jarnur yang paling
buatan asam oksalat
tasi. asam sitrat
secara fermentasi.
lazin
dilakukan
sesuai untuk penMenurutnya, fernen-
pada pH di bawah 2,2O. Di
katakan pula ( 3, 12 ) bahwa nakln tinggi
tasi. yaitu
antara 2r0O - Jr)O dan dengan nerubah jurnlah ga
rafl-garan
anorganik
alih
asan sitrat
dari
( 14 ), naka produk utamanya akan bernenjadi- asam oksalat.
Atas dasar hal tersebut
lahan,
tasl
di atas,
tirnbullah
permasa-
apakah dengan adanya perubahan pH pada media fernen
dapat nenpengaruhi hasil
Proses fernentasi
as aro oksalat.
dengan nedia tetes
berlangsung selarna 7 - 14 hari
proses fermentasi
dihentikan
rapkan sudah diperoleh
Dari hasil
hipotesis
fementasl
dia
pH rnedia fernen-
pada hari
ferrnentasi
( 14 ), dapat ditarik
tebu oleh Aspergillus
diubah-ubah.
ke 10, dinana di-ha-
yang optinum.
bahwa ada perbedaan junlah
tetes
umunnya
( 14 ). pada penelj_tian ini
asam oksalat
penelitian
tebu,
asam oksal-at
niger
apabila
suatu
}rasi.l
pH ne
4
Jika didapatkan bahwa pH berpengaruh terhadap hasil
fermentasi,
maka diharapkan pula dengan nengatur pll
pembiakan Asper8iflus
oksalat
yang dihasifkan
ningkatan
nilai
niger
akan nneningkatkan jumlah
dan dapatlah
hasil--hasil
klranya
media
asan
menjadj-kan pe
sarnping pada ununnya.