Materi Kuliah Jurusan Hukum tentang Hukum Internasional Dunia Kuliah EICHMANN CASE 1961

EICHMANN CASE 1961
oleh :
Cindy Meiza Lintang ( A10 01 150 )
Arum Hardiyanti ( A10 04 204 )
Safita Ratna Narthfilda ( A10 04 209 )
Alvenra Mully ( A10 04 249 )
Sahat Parulian ( A 10 04 250 )

LATAR BELAKANG


Adolf Eichmann atau lengkapnya Otto
Adolf Eichman lahir di kota kecil bernama
Solingen di negara Jerman pada tanggal
19 Maret 1906, berayahkan seorang
pedagang bernama Adolf Karl Eichman
yang sempat menjadi tentara AustroHungarian. Eichman kecil hidup dan besar
di kota tersebut walaupun sempat
berpindah tempat ke Linz untuk
sementara akibat dari Perang Dunia I.


Pada tahun 1939 hingga Bulan Mei 1945 ia di pindahkan di
Berlin dan bekerja di Reich Main Security Office atau RSHA
( semacam Badan pertahanan Jerman). Pada awalnya ia
mempunyai pekerjaan sebagai penanggung jawab
terhadap kebijakan Nazi tentang Bangsa Yahudi di semua
negara di daerah jajahan Jerman di wilayah Eropa yang
berjumlah sekitar 16 negara.
Adolf Eichman termasuk orang yang ikut terlibat dalam
Proyek Nazi yang bernama “Solusi Terakhir Bagi OrangOrang Yahudi” ( The final Solutions of The Jewis
Questions/ Endlosung Juden Frage) Dimana Eichman
pertama-pertama ditugaskan sebagai seorang kordinator
dalam pengiriman orang-orang Yahudi ke kamp-kamp
konentrasi sepeerti di Silabor, Chelmni, Treblinka, dan

.

Auchswitz- Birkenau

Proyek solusi terakhir sendiri adalah suatu proyek Nazi
yang mempunyai tujuan nutuk melenyapkan bangsa

Yahudi di Benua Eropa. Proyek ini dipimpin oleh Heinrich
Himller seoarang Panglima SS (Schutzstuffel) diperkirakan
proyek ini telah menelan korban 4 juta sebagian besar
bangsa Yahudi dan diantaranya kaum homoseksual, Gipsi,
Ulama, dan penjahat Jerman.
Eichmann sendiri pada akhirnya tidak hanya sebagai
koordinator tetapi lebih besar daripada itu, melainkan
pernah bekerja sebagai pendata orang Yahudi di Eropa dan
Eichman ikut membantu penyeleksian gas-gas beracun
seperti sianida, Zyklon B untuk digunakan membunuh
kaum Yahudi di kamp-kamp konsentrasi.

Peradilan Israel sendiri yang mengadili kasus Eichmann memberikan
12 tuntutan di antaranya adalah:
1. sebagai salah satu penanggung jawab atas pembunuhan jutaan
bangsa yahudi
2. sebagai pendesign pengondisian yang buruk terhadap kaum yahudi
pada saat sebelum dibunuh
3. penyebab perusakan mental dan fisik tahanan yahudi
4. ikut melakukan penyeterilisasian bangsa yahudi dan pemberhentian

kelahiran bayi yahudi
5. dia yang melakukan perbudakan, kelaparan dan pendeportasian
jutaan bangsa yahudi
6. penyebab tuntutan pembunuhan bangsa Yahudi berdasarkan doktrin
Nasionalisme, Rasial, agama dan politik
7. penyebab perampasan benda-benda bangsa yahudi dengan cara
kekerasan perampokan, teror, dan paksaan
8. penyebab kejahatan perang
9. penyebab pendeportasian setengah juta bangsa polandia
10. penyebab pendeportasian bangsa slovenia
11. penyebab pendeportasian seribuan bangsa gipsi
12. penyebab pendeportasian dan pembunuhan 100 anak chechnya di
desa Lidice

Oleh karena tindakannya Peradilan Israel mengadilinya
sebagai penjahat dalam HAM dan Kejahatan terhadap
suku Yahudi pada tahun 1961 dan sanksi yang diberikan
oleh peradilan ini adalah hukuman mati pada tanggal 31
Mei tahun 1962


PERMASALAHAN







Dalam kasus ini ada tiga perspektif
Hukum internasional yang terkait,
yaitu :
1. Mengenai Hak Asasi Manusia
2. Mengenai Status Pengadilan
Nuremberg di Israel ( Ekstradisi dan
Prinsip Yurisdiksi Universal ).
3. Mengenai Tanggung Jawab
Komando

Hak Asasi Manusia









Eichmann telah melakukan “extra ordinary
crimes” yaitu :
1. war crimes ( memperlakukan tawanan
perang dengan tidak mengindahkan hakhak manusia ).
2. crimes against humanity
( memperlakukan kaum yahudi sebagai
budak, membiarkan mereka kelaparan,
dan mendeportasi mereka ke kamp-kamp
pengungsian ).
3. Genocide ( pemusnahan ras/bangsa
tertentu ) terhadap kaum yahudi.

Diperkuat dengan kesaksian seratus orang kaum Yahudi

dengan dua ribu macam bukti termasuk lebih dari 3500
dokumen yang dilakukan polisi Israel.
Kasus ini diadili menurut Israeli Nazi and Nazi Collabolators
( punishment ) law of 1951 dimana hukum ini mengaplikasi
Genocide Convention 1949. Kejahatan ini telah melanggar
aturan-aturan dalam Piagam Hak-Hak Asasi Manusia dan
Hukum Humaniter

Ekstradisi, Yurisdiksi dan Status Kewenangan
Peradilan Nuremberg


Eichmann ditangkap di Argentina pada tahun
1960 dengan cara diculik dan diselundupkan oleh
agen rahasia Israel ke Israel. Pada saat itu antara
Argentina dan Israel tidak memiliki perjanjian
Ekstradisi. Merupakan suatu pelanggaran hukum
internasional apabila negara mengirimkan agenagennya kewilayah negara lain untuk menangkap
orang yang dituduh telah melakukan kejahatan
yang bertentangan dengan Undang-Undangnya.

Prinsip yang sama dianggap berlaku sekalipun
orang yang ditangkap secara tidak lazim itu
dituduh telah melakukan kejahatan yang
melanggar hukum internasional seperti kejahatan
terhadap perdamaian atau kejahatan terhadap
kemanusiaan

Pada saat tindak pidana itu terjadi, Israel belum menjadi
suatu negara yang mempunyai seperangkat peraturan dan
lembaga-lembaga penegak hukumnya Namun apabila
berpegang pada prinsip yurisdiksi universal yang
menyatakan bahwa tindak pidana yang berada di bawah
yurisdiksi semua negara dimana pun tindak pidana
dilakukan. Karena umumnya tindakan yang bertentangan
dengan kepentingan masyarakat internasional dipandang
sebagai delik jure gentium dan semua negara berhak untuk
menangkap dan menghukum pelaku-pelakunya dimana
pun ia berada tanpa memandang kebangsaan serta tempat
dilakukannya kejahatan tersebut. Maka berlaku juga prinsip
retroaktif dalam kasus ini. Prinsip-prinsip ini dikukuhkan

dengan Konvensi Genewa 1949.

Permanent Court of Arbitration menyatakan bahwa suatu
negara yang menerima kembali seorang buronan secara
tidak lazim tidak berkewajiban untuk mengembalikan orang
hukuman itu ke negara dimana ia ditangkap. Oleh
karenanya, kasus Eichmann dinyatakan sah untuk diproses
di peradilan Nuremberg begitu juga dengan putusannya. Di
lain pihak merupakan suatu pelanggaran terhadap
kedaulatan Argentina dan untuk itu mendesak Israel
supaya memberikan ganti rugi yang layak kepada
Argentina

Tanggung Jawab Komando


Eichmann menyatakan bahwa dirinya
tidak bersalah karena dia hanya
mengikuti perintah dan tidak berniat
untuk melakukan tindakan

pembunuhan itu. Dengan perkataan
lain, Eichmann hanya mengikuti
birokrasi yang ada pada masa itu
karena dia tidak tergabung dalam
suatu kepemimpinan yang memiliki
hak untuk membuat keputusan.

Namun dalih tersebut tidak dapat diterima apabila perintah
itu secara universal diketahui sebagai hal yang melawan
hukum. Sebagaimana telah dikemukakan Mahkamah
Nuremberg, pengujian yang tepat adalah apakah pilihan
moral benar-benar memungkinkan di pihak individu-individu
yang diperintahkan untuk melakukan tindak pidana Melihat
posisi Eichmann adalah sebagai kepala bagian pada
German Gestapo yang mana ia sebagai administrator yang
bertanggung jawab dalam proyek “solusi final” ( kebijakan
yang bertujuan untuk menghancurkan kurang lebih empat
juta orang kaum Yahudi di Eropa ).

Pelanggaran hukum oleh para bawahan yang dilakukan

demi ketaatan yang dilakukan kepada perintah atasan
merupakan suatu pelanggaran dan tangggung jawab para
atasanlah terhadap tindakan yang dilakukan para bawahan
tersebut. Dalam hal ini harus ada kelalaian dalam
menjalankan tugas sebelum tersangkut tanggung jawab
komando tertinggi. Juga ditetapkan secara tegas oleh
pengadilan-pengadilan sesudah perang bahwa perintahperintah oleh alasan atau penataan terhadap UndangUndang atau peraturan-peraturan nasional, bukan
merupakan suatu pembelaan tetapi hal itu boleh dianggap
sebagai peringanan hukuman.

KESIMPULAN


Dari penjelasan diatas Eichmann terbukti secara sah dan
meyakinkan telah melakukan extra ordinary crimes.
Keputusan pengadilan Nuremberg adalah benar dan sah
untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap Eichmann. Hal
ini berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional, yaitu
prinsip yurisdiksi universal, retroaktif , dan delik jure
gentium. Juga dikuatkan dalam keputusan pengadilanpengadilan sesudah perang. Begitu juga halnya mengenai

tanggung jawab yang dibebankan pada Eichmann atas
perbuatannya meskipun didasari atas perintah atasan.
Keputusan semacam ini juga diambil untuk kepentingan
seluruh manusia di muka bumi agar pelaku kejahatan tidak
dapat menghindari hukumannya.