Pembelajaran getaran dan gelombang untuk siswa kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dibandingkan dengan metode ceramah - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG UNTUK SISWA

KELAS VIII SMP KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA

MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DIBANDINGKAN DENGAN

METODE CERAMAH

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika

  

Oleh:

Ig. Fajar Sriwidodo

NIM. 061424005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Ig. Fajar Sriwidodo, “Pembelajaran Getaran dan Gelombang untuk Siswa

Kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Menggunakan Metode

Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together)

Dibandingkan Dengan Metode Ceramah”. Program Studi Pendidikan Fisika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2011.

  Tujuan dari Penelitian ini adalah: (1) Diketahuinya prestasi belajar siswa pada penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT, (2) Diketahuinya perbandingan metode kooperatif tipe NHT dengan metode ceramah, (3) Meningkatkan keterampilan kooperatif siswa pada pembelajram kooperatif tipe NHT, (4) Diperolehnya tanggapan siswa pada penerapan metode kooperatif tipe NHT. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4-19 Oktober 2010 di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII A dan VIII B yang masing-masing berjumlah berjumlah 25 siswa dan 24 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu: Pretest, Pembelajaran menggunakan tipe NHT, Postest, Pengisian angket, dan Wawancara. Tes tertulis (Pretest dan Postest) yang diberikan berupa tes esay yang terdiri dari 5 soal. Penerapan metode NHT terbagi atas belajar dalam kelompok terdiri dari 4 siswa dengan pemberian nomor pada setiap siswa dan dilanjutkan dengan presentasi antar kelompok. Pengisian angket berhubungan dengan keterampilan kooperatif siswa selama proses pembelajaran. Wawancara terhadap siswa berhubungan dengan tanggapan mereka terhadap penerapan metode NHT yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode NHT meningkatkan prestasi belajar siswa pada kedua kelas berdasarkan perhitungan statistik p = .000 < α = .05 (signifikan) dan p = .000 < α = .05 (signifikan), (2) Kelas dengan metode NHT lebih baik dibandingkan dengan kelas dengan metode ceramah berdasarkan perhitungan statistik p = .004 < α = .05 (signifikan) dan p = .000 < α = .05 (signifikan), (3) Penerapan metode NHT membuat siswa lebih terampil bekerja sama di kelas berdasarkan perhitungan statistik p = .000 < α = .05 (signifikan) dan p = .002 < α = .05 (signifikan). (4) Tanggapan siswa tehadap penerapan metode NHT sangat positif. Dengan metode NHT siswa lebih aktif dan bekerjasama dalam kelompok sehingga dapat memacu semangat belajar.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Ig. Fajar Sriwidodo, “Teaching Vibrations and Wave for Students in Grade

  

VIII of SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Using NHT Type (Numbered

Heads Together) of Cooperative Method Compared With Teaching

Methods”. Physic Education Study Program, Department of Mathematic and

Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata

Dharma University Yogyakarta 2011.

  The aim of this study are: (1) Knowing the student’s performance on the using of cooperative teaching method type NHT, (2) Knowing comparison NHT type cooperative method with the lecture method, (3) The improvement of student’s cooperative ability in cooperative teaching method type NHT, (4) Knowing the students reaction on the using of cooperative teaching method type NHT . The study has done on October 4-19, 2010 in SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. The sample of this study were the students in grade VIII class A and B, each consist of 25 and 24 students. The data collection done in 5 steps: Pretest, teaching using NHT type, Postest, fill in the questionnaire, and interview. The writen test (Pretest dan Postest) consists of 5 questions of essay. The application of NHT method consist of work in group a of 4 by giving number to each student, and continued by presentation from each groups. The questionnaire is related with the student’s cooperative ability during the learning process. The interview is relasted with the student’s response on the using of NHT method that has been done. The result of the study shows: (1) the application of NHT method improves the students performance in both class based on the statistical calculation p = .000 < α = .05 (significant) and p = .000 < α = .05 (significant), (2) class with NHT method is better than the class which using lecturing method based on the statistical calculation p = .004 < α = .05 (significant) and p = .000 < α = .05 (significant), (3) the application of NHT method improves the student’s ability to work together in class based on the statistical calculation p = .000 < α = .05 (significant) and p = .002 < α = .05 (significant). (4) The student’s response on the application of NHT method is very positive. Through NHT method students be more active and cooperative in group, thus it increases the willingness of the students to study.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih atas penyertaanmu selama ini. Semua ini karena begitu besar atas rahmat, kasih, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini berjudul ‘‘ Pembelajaran Getaran dan Gelombang untuk Siswa Kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Dibandingkan Dengan Metode Ceramah’’.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat berjalan dengan dengan baik tanpa proses panjang dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis secara khusus mengucapkan terima kasih, kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim M.Ed.,Ph.D, selaku dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing skripsi, dengan penuh kesabaran dan perhatian telah memberikan bimbingan, pengarahan, mengoreksi, saran dan kritik selama proses penulisan skripsi ini.

  2. Dosen penguji, terima kasih atas segala saran-saran dan kritik yang telah disampaikan selama pendadaran.

  3. Ibu Maria Hartini, S. Pd. selaku kepala sekolah SMP Kanisius Gayam Yogyakarta yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian.

  4. Ibu Rani Herawati, S. Pd. selaku guru mata pelajaran fisika yang telah memberi waktu, ruang, dan kesempatan kepada saya sehingga siswa- siswi kelas VIII dapat saya jadikan sebagai subyek penelitian.

  5. Seluruh dosen dan karyawan JPMIPA yang telah membantu penulis dalam memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Siswa-siswi SMP Kanisius Gayam Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dalam perolehan data penelitian.

  7. Bapak dan Ibuk (Bapak Sukarmin dan Ibu Sri), yang telah memberikan dukungan, semangat, kasih sayang, dan doa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  8. Mas & Mbakku: Mas Ir & mbak Yahya, Mbak Ninik & Mas Yono, Mbak Ida & Mas Agung yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  9. Era dan Ambar yang telah membantu peneliti selama penelitian, Lusi yang telah meminjami Laptop.

  10. Buat teman-teman P.Fis angkatan 2006 : Ambar, Dede, Gagan, Benny, Dion, Hendrikus, Lusi, Mella, Nurma, Yulist, Ari, Suster Yuliant, Rudy, Miranda, Desi, Lia, Ratna, Enita, Nani, Nana.

  11. Teman-teman: Era (P.fis), Wisnu (P.Fis), Eko (P.Fis), Melly (P.Fis), Mas Darto (CM), Evi (PBI), Rista (P.Mat), Gigih (Mat), Dedy (Mat), Dewi (Sastra Inggris), Wisnu (P.Mat), Mas Muji (P.Mat), Liyuz (P.Mat), Suster Iren, teman-teman JKMK, HMJP.MIPA, PPL, KKN dan semua teman-temanku selama kuliah. Terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama kuliah.

  12. Teman-teman Tipiez : Mas Jembat (Ridwan), Mas Gondrong (Bayu), Mas Aan, Mas Bani. Aku nyusul kalian lulus bro…

  13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, doa, saran, kritik, dan dukungan selama kuliah sampai penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata semoga penelitian ini menjadi bermanfaat untuk setiap pembaca.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .....................................................................................

  1 B. Dasar Teori ...........................................................................................

  5 1. Pembelajaran Kooperatif...............................................................

  5 2. NHT (Numbered Heads Together)……………………………...

  22 3. Prestasi Belajar.............................................................................

  28 4. Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang………………………..

  28 C. Kaitan Teori dengan Penelitian……………………………………….

  36 D. Pembatasan Masalah.............................................................................

  36 E. Rumusan Masalah…………………………………………………….

  37 F. Tujuan Penelitian ..................................................................................

  37 G. Manfaat Penelitian.................................................................................

  38

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .....................................................................................

  39 B. Waktu dan Tempat Penelitian…….......................................................

  39 C. Subjek Penelitian……………................................................................

  39 D. Treatment .............................................................................................

  39 E. Instrument Penelitian ............................................................................

  45 F. Metode Analisis Data…………………………………………………

  51 1. Pretest dan Postest…………….......................................................

  51 2. Kuesioner .......................................................................................

  52 3. Wawancara .....................................................................................

  53 BAB IV. DATA & ANALISIS DATA A. Deskripsi penelitian…………………………………………………...

  54 B. Data Penelitian………………………………………………………..

  55 C. Analisis Data………………………………………………………….

  65 D. Pembahasan………………………………………………………….

  78 BAB V. KESIMPULAN & SARAN A. Kesimpulan ...........................................................................................

  84 B. Saran .....................................................................................................

  84 C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................

  85 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  86 LAMPIRAN .....................................................................................................

  88

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif.........................

  58 Tabel 12 Hasil Kuesioner NHT siswa kelas VIII A.......................................

  67 Tabel 19 Analisis pretest-postest submateri getaran dengan pembelajaran metode NHT....................................................................................

  66 Tabel 18 Analisis pretest submateri gelombang............................................

  64 Tabel 17 Analisis pretest submateri getaran..................................................

  63 Tabel 16 Hasil wawancara siswa...................................................................

  62 Tabel 15 Hasil Kuesioner Ceramah siswa kelas VIII B.................................

  61 Tabel 14 Hasil Kuesioner Ceramah siswa kelas VIII A................................

  60 Tabel 13 Hasil Kuesioner NHT siswa kelas VIII B.......................................

  57 Tabel 11 Hasil pretest dan posttest siswa kelas VIII B..................................

  5 Tabel 2 Soal pretest dan posttets berdasarkan tujuan pembelajaran............

  56 Tabel 10 Hasil pretest dan posttest siswa kelas VIII A..................................

  55 Tabel 9 Hasil pretest dan posttest siswa kelas VIII B..................................

  54 Tabel 8 Hasil pretest dan posttest siswa kelas VIII A..................................

  54 Tabel 7 Jadwal dan proses pengumpulan data penelitian............................

  50 Tabel 6 Pembagian materi dan metode yang digunakan.............................

  49 Tabel 5 Wawancara Untuk Siswa................................................................

  48 Tabel 4 Distribusi soal angket......................................................................

  46 Tabel 3 Tujuan dan kisi-kisi LKS.................................................................

  68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 20 Analisis pretest-postest submateri getaran dengan pembelajaran metode ceramah..............................................................................

  69 Tabel 21 Analisis pretest-postest submateri gelombang dengan pembelajaran metode ceramah………………………………….

  70 Tabel 22 Analisis pretest-postest submateri gelombang dengan pembelajaran metode NHT.............................................................

  71 Tabel 23 Analisis perbandingan metode NHT dan ceramah pada submateri getaran.............................................................................................

  72 Tabel 24 Analisis perbandingan metode NHT dan ceramah pada submateri gelombang........................................................................................

  73 Tabel 25 Analisis perbandingan keterampilan kooperatif siswa pada submateri getaran.............................................................................

  74 Tabel 26 Analisis perbandingan keterampilan kooperatif siswa pada submateri gelombang.......................................................................

  76 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Tahap metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together)...............................................

  24 Gambar 2 Proses Pembelajaran NHT....................................................

  25 Gambar 3 Contoh getaran………..........................................................

  29 Gambar 4 Gelombang transversal…......................................................

  31 Gambar 5 Gelombang longitudinal........................................................

  31 Gambar 6 Panjang gelombang transversal.............................................

  32 Gambar 7 Panjang gelombang longitudinal...........................................

  33 Gambar 8 Gelombang sedang merambat (gelombang berjalan)………

  34 Gambar 9 Gelombang datang dan gelombang pantulpada ujung tali yang terikat…………………………………………………

  34 Gambar 10 Gelombang datang dan gelombang pantulpada ujung tali yang tidak terikat…...………………………………………

  35 Gambar 11 Pembagian kelompok heterogenitas berdasarkan kemampuan akademik……………………………………...

  41

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) submateri getaran dengan metode ceramah..........................................

  89 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) submateri getaran dengan metode NHT…...........................................

  94 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) submateri gelombang dengan metode ceramah................................... 100 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) submateri gelombang dengan metode NHT…………………………. 109 Lampiran 5 Soal pretest 1 (getaran) ......................................................... 119 Lampiran 6 Soal pretest 2 (gelombang).................................................... 120 Lampiran 7 Soal posttest 1 (getaran)................................................... 121 Lampiran 8 Soal posttest 2 (gelombang) ................................................. 122 Lampiran 9 Soal LKS 1 (getaran)………………………………………. 123 Lampiran 10 Soal LKS 2 (gelombang)…………………………………... 127 Lampiran 11 Pedoman jawaban pretest & posttest 1 (getaran)………….. 131 Lampiran 12 Pedoman jawaban pretest & posttest 2 (gelombang)……… 133 Lampiran 13 Pedoman jawaban LKS 1 (getaran)………………………... 136 Lampiran 14 Pedoman jawaban LKS 2 (gelombang)……………………. 140 Lampiran 15 Pembagian kelompok kelas VIII A ……………………….. 145 Lampiran 16 Pembagian kelompok kelas VIII B………………………... 146

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 17 Foto proses pembelajaran dengan metode NHT…………... 147 Lampiran 18 Surat permohonan ijin dari kampus ..................................... 150 Lampiran 19 Surat keterangan penelitian .................................................. 151

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam dunia pendidikan di Indonesia masih terdapat persepsi umum yang

  menganggap bahwa tugas seorang guru adalah mengajar dan memberi informasi dan pengetahuan kepada siswa. Paradigma lama yang sudah berkembang menganggap siswa sebagai kertas putih kosong yang harus diisi oleh gurunya atau tabularasa. Pada paradigma ini guru menjadi kunci utama dalam proses belajar, gurulah yang aktif memberi informasi dan pengetahuan kepada siswa. Sedangkan siswa hanya pasif menunggu informasi dan pengetahuan yang diberikan oleh gurunya. Balajar adalah kegiatan aktif siswa untuk membentuk pengetahuannya (Suparno, 1997:16). Dalam melakukan belajar seharusnya siswalah yang harus aktif dan membangun sendiri pengetahuannya, tidak tergantung sepenuhnya pada pengajar atau guru.

  Menurut teori konstruktivisme, peran seorang pengajar atau guru adalah sebagai mediator dan fasilitator yang membantu siswa agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. Seorang guru perlu belajar mengerti cara berpikir siswa sehingga dapat membantu memodifikasinya. Guru perlu membantu mengaktifkan siswa untuk berpikir. Hal ini dapat dilakukan dengan membiarkan siswa berusaha menyelesaikan persoalan yang dihadapi dan membantu mereka hanya sejauh dengan persoalan yang ada dan memberikan orientasi serta arah tetapi tidak boleh memaksakan arah itu. Hal ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memakan waktu lama, tetapi siswa yang akan menemukan sendiri suatu pemecahan dan hasil pemikiran tersebut akan menyiapkan siswa untuk menghadapi persoalan-persoalan yang baru (Von Glaserfeld, 1989 dalam Suparno, 1997:67).

  Ada beberapa model pembelajaran yang sering digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu model pembelajaran yang sering digunakan adalah model pembelajaran kompetisi. Dalam model pembelajaran kompetisi, siswa belajar dalam suasana persaingan dan biasanya guru memakai imbalan atau reward sebagai sarana untuk memotivasi siswa dalam memenangkan kompetisi dengan sesama siswa. Model kompetisi bisa menimbulkan rasa cemas yang bisa memacu siswa untuk meningkatkan kegiatan belajar mereka, tetapi bila rasa cemas tersebut terlalu berlebihan kemungkinan akan merusak motivasi siswa. Model kompetisi juga akan menciptakan suasana permusuhan di kelas. Untuk dapat berhasil, seorang siswa harus mengalahkan teman-teman sekelasnya. Selain itu, siswa dalam belajarnya juga akan merasa terlalu terbebani oleh tuntutan untuk memperoleh nilai tes dan ujian yang tinggi. Model kompetisi ini masih dominan dipakai dibanyak sekolah. Dalam pemikiran banyak pengajar, model ini dianggap satu-satunya yang bisa dipakai untuk meningkatkan prestasi siswa.

  Ada model lain yang perlu dikembangkan selain model kompetisi, yaitu model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Kebanyakan pengajar atau guru masih jarang menerapkan sistem kerjasama di dalam kelas. Alasannya adalah kekhawatiran bahwa dengan model kerjasama, kelas akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  terjadi kekacauan dan siswa akan cenderung tidak belajar jika mereka ditempatkan dalam kelompok yang tidak sesuai dengan keinginannya atau siswa hanya akan mengobrol dan bercanda saja. Selain itu, banyak orang mempunyai kesan negatif mengenai kegiatan kerjasama atau belajar dalam kelompok. Banyak siswa juga tidak senang disuruh bekerjasama dengan siswa yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam kelompok mereka, dan temannya yang kurang mampu hanya menumpang saja pada hasil jerih payah mereka. Sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu kelompok dengan siswa yang lebih pandai (Lie, 2010:28).

  Model pembelajaran kooperatif sebenarnya bukanlah hal baru bagi guru. Model pembelajaran kooperatif sudah diterapkan selama bertahun-tahun, tetapi hanya saja dalam menerapkan model ini belum sistematik dan praktis.

  Banyak pengajar atau guru hanya membagi siswa dalam kelompok lalu memberi tugas untuk menyelesaikan sesuatu tanpa pedoman mengenai pembagian tugas. Hal ini mengakibatkan siswa merasa ditinggal sendiri, karena mereka belum berpengalaman, merasa bingung dan tidak tahu bagaimana harus bekerjasama menyelesaikan tugas tersebut sehingga keributan dan kegaduhanlah yang terjadi. Pada dasarnya pembagian kerja yang kurang adil tidak perlu terjadi dalam kerja kelompok jika pengajar menerapkan model pembelajaran kooperatif learning.

  Ada macam-macam model pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). Beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  guru di Indonesia sudah mulai menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, diantaranya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Tri Setya Rahmawati di Jurusan Pendidikan Akuntansi UNES (2009), Andreas Peti Fefiyana di Jurusan Pendidikan Matematika USD (2009). Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode kooperatif tipe NHT mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, ternyata metode pembelajaran kooperatif tipe NHT belum banyak diterapkan pada mata pelajaran fisika di Sekolah Menengah Pertama.

  Dengan beberapa pertimbangan di atas, penulis meneliti “Pembelajaran Getaran dan Gelombang untuk Siswa Kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Dibandingkan Dengan Metode Ceramah”.

  Diharapkan dengan penelitian ini didapatkan desain pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan dapat merealisasikan tujuan dari pembelajaran kooperatif serta membantu guru dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. DASAR TEORI

1. Pembelajaran Kooperatif 1.a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

  Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Selain untuk mencapai hasil belajar akademik, model ini juga efektif untuk mengembangkan ketrampilan sosial siswa. Pada pembelajaran kooperatif siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Masing-masing anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif setiap kelompok tidak hanya bertanggung jawab pada belajar untuk dirinya sendiri, tetapi juga harus membantu teman satu kelompoknya untuk mengerti dan menguasai bahan pelajaran. Sehingga setiap kelompok harus memastikan bahwa setiap anggota kelompoknya mengerti dan menguasai bahan pelajaran.

  Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif (Arends, 1997, dalam Yusuf, 2003:29)

  Tabel 1. Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif Fase Tingkahlaku Guru

  Fase 1 : Guru menyampaikan semua tujuan Menyampaikan tujuan dan yang ingin dicapai pada pelajaran memotivasi siswa dan memotivasi siswa belajar Fase 2 : Guru menyajikan informasi secara Menyajikan informasi garis besar materi yang akan dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Fase Tingkahlaku Guru

  Fase 3 : Guru menjelaskan kepada siswa Mengorganisasikan siswa bagaimana caranya membentuk ke dalam kelompok- kelompok belajar dan membantu kelompok belajar setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien Fase 4 : Guru membimbing kelompok- Membimbing kelompok kelompok belajar pada saat mereka bekerja dan belajar mengerjakan tugas mereka Fase 5 : Guru mengevaluasi hasil belajar Evaluasi tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

  Fase 6 : Guru memberikan penghargaan Memberikan penghargaan kepada siswa terhadap hasil belajar individu dan kelompok

  Dari berbagai hasil penelitian tentang pembelajaran kooperatif menyatakan bahwa pada pembelajaran kooperatif mempunyai keunggulan dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit, dapat meningkatkan nilai siswa, dan siswa dapat belajar mengembangkan ketrampilan sosialnya dalam berinteraksi dengan anggota kelompoknya dengan berbagai latar belakang sosial yang berbeda-beda.

  1.b. Tujuan Pembelajaran kooperatif

  Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Slavin, (dalam Yusuf, 2003:1) menyatakan bahwa tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.

  Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et al. (2000), yaitu: 1) Hasil belajar akademik

  Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur pembelajaran kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Di samping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.

  2) Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.

  3) Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.

  Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

  1.c. Unsur-unsur dalam Pembelajaran Kooperatif

  Menurut Roger dan David Johnson dalam Lie (2010:32) ada lima unsur yang harus dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif. Kelima unsur tersebut adalah:

  1. Saling ketergantungan positif Setiap anggota kelompok memiliki rasa ketergantungan dalam kelompok, keberhasilan kelompok sangat ditentukan oleh kekompakan anggota-anggota dalam kelompok tersebut.

  2. Tanggung jawab perseorangan Diperlukan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok, kesadaran tanggung jawab masing-masing anggota kelompok dalam belajar sangat mendukung keberhasilan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Tatap muka Baik antar anggota kelompok maupun antar kelompok dapat bertatap muka langsung, sehingga akan mempermudah komunikasi antar siswa. Hal ini dapat mendorong sesama siswa untuk dapat lebih saling mengenal, menerima kelebihan dan kekurangan teman apa adanya.

  4. Komunikasi antar anggota Adanya komunikasi antar anggota dapat mendorong terjadinya interaksi positif, masing-masing siswa dapat belajar untuk saling menghargai pendapat teman dan menghargai perbedaan pendapat yang selalu terjadi dalam kehidupn. Siswa saling asah, saling asih dan saling asuh.

  5. Evaluasi proses kelompok Anggota-anggota kelompok berlatih untuk mengevalusi pendapat teman, melalui adu argumentasi, belajar menerima hasil evaluasi dari teman sesama anggota kelompok, pada akhirnya dapat menumbuhkan rasa toleransi pendapat dan bergaul dalam hidup bermasyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.d. Ketrampilan Kooperatif

  Pada pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya mempelajari materi pelajaran saja, tetapi siswa juga harus mempelajari keterampilan- keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk membangun hubungan kerja dan tugas kelompok. Keterampilan-keterampilan kooperatif tersebut antara lain sebagai berikut (Lungdren, 1994, dalam Yusuf, 2003:1).

  1) Keterampilan Kooperatif Tingkat Awal

  a. Menggunakan kesepakatan Yang dimaksud dengan menggunakan kesepakatan adalah menyamakan pendapat yang berguna untuk meningkatkan hubungan kerja dalam kelompok.

  b. Menghargai masukan atau pendapat orang lain Menghargai berarti memperhatikan atau mengenal apa yang dapat dikatakan atau dikerjakan anggota lain. Hal ini berarti harus selalu setuju dengan anggota lain.

  c. Berbagi tugas Pengertian ini mengandung arti bahwa setiap anggota kelompok bersedia menggantikan dan bersedia mengemban tugas/tanggungjawab tertentu dalam kelompok.

  d. Berada dalam kelompok Maksudnya di sini adalah setiap anggota tetap dalam kelompok kerja selama kegiatan berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  e. Berada dalam tugas Yang dimaksud berada dalam tugas adalah meneruskan tugas yang menjadi tanggungjawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai waktu yang dibutuhkan.

  f. Mendorong partisipasi Mendorong partisipasi berarti mendorong semua anggota kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok.

  g. Mengundang orang lain Maksudnya adalah meminta orang lain untuk berbicara dan berpartisipasi terhadap tugas, baik itu bertanya maupun menjelaskan ide atau pendapatnya.

  h. Menyelesaikan tugas dalam waktunya i. Menghormati perbedaan individu

  Menghormati perbedaan individu berarti bersikap menghormati terhadap budaya, suku, ras atau pengalaman dari semua siswa atau peserta didik. 2) Keterampilan Tingkat Menengah

  Keterampilan tingkat menengah meliputi menunjukkan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat diterima, mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan, dan mengorganisir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3) Keterampilan Tingkat Mahir Keterampilan tingkat mahir meliputi memeriksa dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan berkompromi.

  Keterampilan kooperatif yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah keterampilan kooperatif tingkat awal khususnya ketrampilan dalam menggunakan kesepakatan kelompok, berbagi tugas, menghargai pendapat orang lain, mengundang orang lain untuk aktif bertanya dan mau menjelaskan ide atau pendapatnya. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan kooperatif tersebut, maka dalam penelitian ini akan digunakan kuesioner keterampilan yang akan diisi oleh siswa setelah mereka mengalami proses pembelajaran.

  1.e. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

  Macam-macam pembelajaran kooperatif (Slavin, 2010:11): 1) Students Teams Achievement Divisions (STAD) (Pembagian

  Pencapaian Tim Siswa) Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat atau lima orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etnisnya. Guru menyampaikan pelajaran lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi pelajaran secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling membantu.

  Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata pencapaian mereka sebelumya, dan kepada masing-masing tim akan diberikan poin berdasarkan tingkat kemajuan yang diraih siswa dibandingkan hasil yang mereka capai sebelumnya. Poin ini kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lainnya. Seluruh rangkaian kegiatan, termasuk presentasi yang disampaikan guru, praktik tim, dan kuis biasanya memerlukan waktu 3-5 jam pelajaran.

  STAD telah digunakan dalam berbagai macam pelajaran yang ada, mulai dari matematika, bahasa, seni, sampai dengan ilmu sosial dan ilmu pengetahuan ilmiah. Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Para siswa bekerja sama setelah guru menyampaikan materi pelajaran. Mereka boleh berpasangan dan membandingkan jawaban masing-masing, saling membantu satu sama lain jika ada yang salah memahami, mendiskusikan penyelesaian masalah, mereka juga boleh saling memberikan kuis mengenai objek yang sedang mereka pelajari. Mereka bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dengan teman satu timnya, menilai kekuatan dan kelemahan mereka untuk membantu mereka berhasil dalam kuis.

  Meski para siswa belajar bersama, mereka tidak boleh saling bantu dalam mengerjakan kuis. Tiap siswa harus tahu materinya.

  Tanggung jawab individual seperti ini memotivasi siswa untuk memberi penjelasan dengan baik satu sama lain, karena satu- satunya cara bagi tim untuk berhasil adalah dengan membuat semua anggota tim menguasai informasi atau konsep yang diajarkan.

  Karena skor tim didasarkan pada kemajuan yang dibuat anggotanya dibandingkan hasil yang dicapai sebelumnya (kesempatan sukses yang sama), semua siswa punya kesempatan untuk menjadi “bintang”, baik dengan memperoleh skor yang lebih tinggi dari rekor mereka sebelumnya maupun dengan membuat jawaban kuis yang sempurna.

  2) Teams Games-Tournament (TGT) TGT pada awalnya dikembangkan oleh David DeVries dan

  Keith Edwards, yang merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Metode ini menggunakan pelajaran yang sama yang disampaikan guru dan tim kerja sepeti dalam STAD, tetapi mengganti kuis dengan turnamen. Dalam tuernamen siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan point bagi skor timnya. Siswa memainkan game

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ini bersama tiga orang pada “meja turnamen:, dimana ketiga peserta dalam satu meja turnamen ini adalah para siswa yang memiliki rekor nilai terakhir yang sama. Di dalam TGT teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan cara mempelajari lembar kegiatan dan masalah-masalah yang ada dalam materi pelajaran, tetapi sewaktu siswa bermain dalam game, temannya tidak boleh membantu lagi untuk memastikan tanggung jawab individual. TGT sangat sering dikombinasikan dengan STAD, dengan menambahkan turnamen tertentu pada struktur STAD yang biasanya.

  3) Jigsaw Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Aronson. dkk di Universitas Texas. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

  Keunggulan kooperatif tipe jigsaw adalah meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain.

  Selain itu, juga meningkatkan kerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

  Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok ahli dan kelompok asal. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Guru harus terampil dan mengetahui latar belakang siswa agar tercipta suasana yang baik bagi setiap angota kelompok. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

Dokumen yang terkait

Efektivitas pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing pada siswa kelas VIII Di SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2014/2015.

0 0 195

Perbandingan antara prestasi belajar fisika, keterlibatan dan respon siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan metode ceramah pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta pada pokok

0 0 159

Peningkatan pemahaman siswa mengenai getaran melalui pembelajaran dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Kanisius Juwana.

0 3 180

Perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian Tunagrahita ringan SDLB Negeri Cilacap tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 158

Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada pokok bahasan zat dan wujudnya melalui pembelajaran dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II - USD Repository

0 0 287

Intelegensi ganda dan implementasinya dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009 - USD Repository

0 0 139

Efektifitas pembelajaran fisika pokok bahasan kalor dengan metode Student Teams Achievement Division (STAD) menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dibandingkan dengan metode ceramah pada siswa kelas VII SMP Marganingsih Muntilan tahun ajaran 2008/2009 -

0 2 134

Analisis jenis paragraf dalam karangan siswa kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 3 113

Peningkatan keterlibatan dan kemampuan siswa kelas VIII SMP Kemasyarakatan Kalibawang dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode diskusi dan media gambar - USD Repository

0 0 131

Peningkatan keaktifan berbicara siswa kelas VII SMP Kanisius Wates, Kulon Progo, Yogyakarta dalam diskusi dengan menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 0 157