Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, aktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi - USD Repository
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,
FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR
DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI
KE PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus : Pada Siswa-siswi IPA dan IPS kelas XI SMA Pangudi Luhur
Sedayu
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh :
DWI WIDIYANTO
NIM : 011334092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PERSEMBAHAN
Seandainya layak, kupersembahkan untuk mereka yang senantiasa ada
dihati, yang telah memberikan doa dan restu, semangat serta bantuan dalam
berbagai bentuk sehingga skripsi ini memberikan kebanggaan bagi diriku dan
bagi mereka semua, yaitu : Kepada Bapakku dan Ibuku tercinta yang
PUSIYO WIDAYATI
dengan tulus dan doa restunya, aku bisa menjadi seperti ini
Kepada kakakku ANNARIMANINGSIH dan adikku AGUS
TRINUGROHO Kepada mbahku (simpen)
ATMO DIWIRYO
Kepada blik dan pak lik yang ada di nanggulan, gamping, jakarta,
surakarta, jember Seseorang yang akan jadi bidadariku, yang akan aku cintai
sepenuh hati dalam hidup dan mati, yang akan aku harapkan jaditeman perjuangan merenda masa depan, dan menapaki jalan ilahi
Buat diriku yang satu-satunya orang yang akan terus berhubungan
dengan seluruh hidupku.
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,
FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR
DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI
KE PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus : Siswa-siswi IPA dan IPS kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu
Dwi Widiyanto
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan status sosialekonomi orang tua dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2)
hubungan faktor lingkungan belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi; (3) hubungan prestasi belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi; dan (4) hubungan status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan
belajar dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur
Sedayu, yang berjumlah 80 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner dan dokumentasi. Untuk menjawab masalah pertama, kedua dan
ketiga, digunakan analisis korelasi product moment, sedangkan untuk menjawab
masalah keempat digunakan analisis korelasi ganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara status
sosial ekonomi orang tua dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r =
0,003 ; ρ = 0,981); (2) ada hubungan antara faktor lingkungan belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r = 0,388 ; ρ = 0,000); (3) tidak adahubungan antara prestasi belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
(r = -0,196 ;ρ = 0,82); (4) ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua,
faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi (R = 0,420 ; ρ = 0,002).
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENTS’ SOCIAL ECONOMY
STATUS, LEARNING ENVIRONMENT FACTOR, LEARNING
ACHIEVEMENT AND THE INTEREST OF CONTIUNING STUDY TO
UNIVERSITY
A Case study : The students of IPA and IPS the XI grade of SMA Pangudi Luhur
Sedayu
Dwi Widiyanto
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2007
The objective of this research are to know about: (1) parents’ economy
social status and the interest of continuing study to university; (2) the relationship
of learning environment factor and the interest of continuing study to university;
(3) the relationship of learning achievement and the interest of continuing study to
university; and (4) the relationship between parents’ economy social status,
learning environment factor, learning achievement and the interest of continuing
study to university.The population of this research is 80 students of the XI grade of SMA
Pangudi Luhur Sedayu. The data of this research taken by applying questionnaire
and documentation. To answer the first problem, second problem, and third
problem, product moment correlation analysis was applied, and to answer the
fourth problem double correlation analysis was used.The result of this research shows that: (1) there is no relationship between
parents’ economy social status and the interest of continuing study to university (r
= 0,003 ; ρ = 0,981); (2) there is relationship between learning environment factor and the interest of continuing study to university (r = 0,388 ; ρ = 0,000); (3) thereis no relationship between study achievement and the interest of continuing study
to university (r = -0,196 ; ρ = 0,82); (4) there is relationship between parents’
social economy, social achievement and the interest of continuing study to
university (R = 0,420 ; ρ = 0,002).KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Faktor Lingkungan Belajar,
dan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.Dalam Penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi
ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakartra.
2. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Laurentinus Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Universitas sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. Fx. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan
waktunya, memberikan saran, masukan, dan pengarahan-pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.
5. Laurentinus Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
menyediakan waktunya, memberikan saran, masukan, dan pengarahan- pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama penulis belajar di USD.
7. Drs. Markoes Padmonegoro, selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur
Sedayu yang telah memberikan ijin untuk penelitian dan Blik Sri yang telah membantu penulis dalam pencarian data.8. yang tercinta,
Kedua orang tuaku, Bapak PUSIYO dan Ibu WIDAYATI dan kakakku ANNA dan adikku AGUS , yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, doa restu, perhatian, dukungan baik moril maupun materiil, serta semangat kepada penulis.
9. Teruntuk Mbahku Atmo Diwiryo ‘Simpen’, Bulik Jumini, lik Parno, lik
Sarono, blik Pur terima kasih atas dorongan dan semangatnya selama ini.
10. Buat adik sepupuku Sulis (Alm), Heni, Lyla n si kecil Ega belajar yang rajin
gapai cita-cita setinggi mungkin dengan keyakinan dan perjuangan.11. Keluarga besarku di Nanggulan makasih atas semuanya.
12. Buat tanteku FITRI thank’s
13. Teman-teman seperjuanganku Pendidikan Akuntansi ; Joko ‘suthur’,
Taryono, Heru ‘Kompos’, Allan ‘jembling’, Wawan ‘bakwan’, Satya, Heru ‘Grandong’, Anry ‘kontrek’, Sunu ‘Paijo n Paijem’, Beni ‘bendot’ , Yudha ‘gudhel’, Eka ‘colly’, Diar ‘Beda’, Adi ‘Sardjoe’, Sigit ‘wewek’, Arie ‘teklek’, Cipi, Remond, Andre, Anton ‘Burket’, Titus ‘Pakde’, Sunu C, thank’s atas kebersamaannya.
14. Temen-temen kampungku GIYOSO : Nardi ‘Nthit’, Waldiyono ‘tolet’,
Adam ‘klomoh’, Maman ‘Menyul’, Andi ‘Simbah’, Wawan ‘Wowok’, Agus ‘Bladus’, Supri ‘Weker’, Supri ‘Cibonk’, Heri ‘bemo’ and base campku THUNTENG, Akhirnya aku jadi S.Pd dab!!A l- Muminum T unasJaya
15. Thank’s to Rismas & Giyoso atas kepercayaan yang
diberikan selama ini.16. Pendidikan Akuntansi 2001 yang tidak bisa sebutkan satu persatu.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis.Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, 2 Oktober 2007 Penulis Dwi Widiyanto
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
MOTTO ...................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAAN .................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................
1 B. Batasan Masalah ..............................................................................
5 C. Rumusan Masalah ...........................................................................
5 D. Tujuan Penelitian ............................................................................
6 E. Manfaat Penelitian ..........................................................................
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka .............................................................................
8
1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ........................
8
2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua ............................................
11
3. Lingkungan Belajar ..................................................................
14
4. Prestasi Belajar .........................................................................
21 B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan .............................................
23 C. Kerangka Berfikir ............................................................................
24
1. Hubungan antara status ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi .....................................
24
2. Hubungan antara faktor lingkungan belajar siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi .....................................
25
3. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi .....................................
27
4. Hubungan antara status ekonomi orang tua faktor lingkungan
belajar dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi .......................................................................28 D. Hipotesis Penelitian .........................................................................
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...............................................................................
30 B. Waktu dan Tempat Penelitian .........................................................
31 C. Populasi ...........................................................................................
31 D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .........................................
31 E. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
36 F. Teknik Pengujian Kuesioner ...........................................................
37 G. Teknik Analisis Data ......................................................................
41
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Gambaran umum sekolah ...............................................................
59 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................................
88 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
87 C. Saran-saran ......................................................................................
86 B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................
81 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan .....................................................................................
74 D. Pembahasan ....................................................................................
71 C. Pengujian Hipotesis ........................................................................
61 B. Pengujian Prasyarat Analisis ...........................................................
59 J. Usaha Antara Sekolah Dengan masyarakat ....................................
47 B. Visi dan Misi ...................................................................................
58 I. Hubungan antara Sekolah dengan Masyarakat ...............................
57 H. Majelis Sekolah / Dewan Sekolah ..................................................
56 G. Kurikulum .......................................................................................
55 F. Sarana dan Prasarana dan Fasilitas Sekolah ...................................
53 E. Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu ................................................
52 D. Sumber Daya Manusia ....................................................................
50 C. Organisasi .......................................................................................
90
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas .....................................66 Tabel 5.8 Deskripsi Fasilitas Keluarga ........................................................
73 Tabel 5.15 Rangkuman Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ......................................................................
72 Tabel 5.13 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ..................................................
71 Tabel 5.12 Tabel Uji Normalitas ....................................................................
70 Tabel 5.11 Deskripsi Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi ..........
69 Tabel 5.10 Deskripsi Prestasi Belajar ............................................................
68 Tabel 5.9 Deskripsi Lingkungan Belajar ......................................................
65 Tabel 5.7 Deskripsi Fasilitas Keluarga ........................................................
38 Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Penelitian ...............................
64 Tabel 5.6 Deskripsi Pendapatan Ibu .............................................................
64 Tabel 5.5 Deskripsi Pendapatan Ayah .........................................................
63 Tabel 5.4 Deskripsi Pekerjaan Pokok Ibu ....................................................
62 Tabel 5.3 Deskripsi Pekerjaan Pokok Ayah .................................................
61 Tabel 5.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu ................................................
40 Tabel 5.1 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah .............................................
80
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ....................................................................................92 Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas ............................................................
97 Lampiran 3 Distribusi Frekuensi .................................................................... 102
Lampiran 4 Data Induk Penelitian ................................................................. 123
Lampiran 5 Uji Normalitas dan Lineritas ...................................................... 134
Lampiran 6 Analisis Product Moment dan Regresi ....................................... 139
Lampiran 7 Sumbangan Efektif dan Relatif ................................................... 151
Lampiran 8 Tabel r, t, dan F ........................................................................... 154
Surat Ijin Penelitian ........................................................................................ 159
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sukses dalam hidup merupakan suatu kondisi yang selalu diinginkan
oleh setiap orang. Salah satu cara untuk menuju ke kondisi tersebut sukses adalah melalui pendidikan. Pencapaian sukses melalui jalur pendidikan memerlukan waktu yang panjang, dengan berbagai kendala baik eksternal maupun internal. Kendala eksternal adalah segala hal yang berasal dari luar individu. Contohnya adalah lingkungan sosial dan keluarga. Sedangkan untuk kendala internal adalah segala hal yang berasal dari dalam diri individu yang bersangkutan. Contoh kendala internal adalah kondisi fisik, minat, dan motivasi.
Pada masyarakat yang semakin maju itu, prestasi seseorang di bidang pendidikan dipandang amat penting. Karenanya lembaga-lembaga pendidikan formal (sekolah) cenderung sangat menekankan proses belajar yang baik, suasana kompetitif di kelas, dan keberhasilan siswa dalam menempuh tes atau ujian. Persoalan prestasi atau keberhasilan siswa dalam belajar mendapat perhatian khusus. Alasannya lulusan diharapkan mampu melihat akibat-akibat yang mungkin timbul dihadapi dikemudian hari sebagai akibat pilihan- pilihannya mengenai sekolah dan pekerjaan.
Pendidikan sering dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Karena itu banyak orang tua yang tidak ragu-ragu
memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan anak-anaknya. Ada
harapan dari para orang tua bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang semakin besar pula kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang
lebih baik. Sayangnya, untuk memperoleh pendidikan diperlukan biaya yang
cukup banyak. Biaya pendidikan yang tinggi inilah yang kadang menjadi
kendala bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak
diantara mereka putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya untuk pendidikan.
Pada akhirnya saat siswa hendak mengambil keputusan studi lanjut, mereka
harus mempertimbangkan dua hal (W.S Winkel, 1984:31): (1) Kemampuan
intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup dan kemampuan finansial
dan (2) Tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban
keluarga.Dalam penelitian ini penulis bermaksud menyelidiki minat studi lulusan
SMA Pangudi Luhur melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini menarik
untuk dilakukan penelitian oleh sebab lulusan SMA Pangudi Luhur
kebanyakan setelah lulus banyak yang langsung mencari kerja. Sedangkan
tujuan pendidikan SMA Pangudi Luhur bukanlah untuk itu, tetapi lulusan
diharapkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.Ada banyak faktor yang menyebabkan tinggi/rendahnya minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi, faktor-faktor tersebut antara lain status
sosial ekonomi orang tua, lingkungan belajar, prestasi belajar, motivasi, dan
kurikulum sekolah. Penelitian ini akan memfokuskan pada faktor status sosial
ekonomi orang tua, lingkungan belajar dan prestasi belajar. Ketiga faktor
tersebut diduga kuat merupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi
tinggi/rendahnya minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.Status sosial ekonomi orang tua adalah salah satu pembeda penduduk
dalam suatu masyarakat. Status sosial masyarakat menunjukkan sejumlah
tingkatan atau lapisan ekonomi yang berjenjang dalam masyarakat dari lapisan
tinggi sampai dengan lapisan bawah. Siswa dari latar belakang status sosial
ekonomi orang tua yang tinggi diduga kuat akan mempengaruhi minat siswa
melanjutkan ke perguruan tinggi yang tinggi pula, hal ini disebabkan orang tua
siswa tersebut cenderung tidak masalah biaya pendidikan. Sedangkan siswa
dari latar belakang status sosial ekonomi orang tua yang rendah minat siswa
melanjutkan ke perguruan tinggi akan rendah pula.Terkategorikan sebagai status sosial ekonomi adalah tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Pada umumnya orang-
orang sependapat bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan yang
dicapai oleh seseorang, maka semakin luas wawasan serta pengetahuannya
dalam berbagai bidang. Dengan tingkat pendidikan orang tua yang tinggi maka
orang tua tersebut akan mempunyai wawasan yang luas sehingga cenderung
akan mengarahkan anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi. Jenis pekerjaan berhubungan dengan tingkat pendapatan
seseorang. Jenis pekerjaan yang semakin baik maka pendapatan seseorang
akan tinggi pula. kedua hal ini diduga kuat akan mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Faktor lingkungan belajar adalah keseluruhan keadaan yang melingkupi
siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh pada
perkembangan individu. Dengan adanya pengaruh lingkungan belajar yang
baik akan mendorong pencapaian prestasi yang semakin baik pula. Siswa yang
berasal dari lingkungan belajar yang baik akan mempunyai prestasi belajar
yang lebih baik dari pada siswa yang berasal dari lingkungan belajar yang
buruk. Siswa yang mempunyai prestasi belajar yang baik akan mempunyai
minat yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Oleh sebab siswa
tersebut mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan pendidikan di
perguruan tinggi. Hal tersebut menandakan adanya pengaruh positif
lingkungan belajar dan prestasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.Terkategorikan sebagai lingkungan belajar adalah lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga yang
baik akan membuat siswa dapat belajar dengan kondusif di rumah sehingga
prestasi belajar yang dicapai akan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
berasal dari lingkungan keluarga yang kurang baik. Lingkungan sekolah yang
baik yang dicirikan sarana dan prasarana yang memadai akan mendukung
siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga prestasi belajar yang dicapai
siswa akan baik pula. Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana
siswa menjalin hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain.
Siswa yang berasal dari lingkungan masyarakat yang baik diduga kuat juga
akan mempengaruhi prestasi belajar yang baik pula.Berdasarkan uraian tersebut di atas penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penelitian ini merupakan studi kasus di SMA Pangudi Luhur dengan judul “Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Faktor Lingkungan, Dan Prestasi Belajar Dengan Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi”.
B. Batasan Masalah Mengingat begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini dikembangkan 3 (tiga) faktor penduga diantaranya status sosial ekonomi, faktor lingkungan, dan prestasi belajar.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ?
2. Apakah ada hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ?
3. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ?
4. Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain :
1. Bagi Universitas Sanata Dharma Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menambah perbendaharaan bacaan, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
2. Bagi Sekolah Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang berhubungan dengan studi lanjut siswa.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka
1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan pada seseorang, selain itu minat merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat kuat dan penting untuk suatu kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil
yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya.
Menurut W.S Winkel (1991:30), minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Pendapat lain dikemukakan oleh Bimo Walgito (1977:38), yang menyatakan minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu obyek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek itu. Minat juga diartikan sebagai kesadaran seseorang bahwa obyek, seseorang sesuatu soal atau suatu situasi
mengandung sangkut paut dengan dirinya (Whitherington, 1963:124).
Berbicara tentang minat, munculnya tidak terbetuk secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses
sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di dalam
keluarga.Kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar yang berbeda-
beda pada peserta didik akan menimbulkan minat yang bervariasi. Peserta
didik juga mempunyai obyek minat yang berbeda-beda antara lain minat
pada sekolah, minat pada pekerjaan dimasa mendatang dan lainnya.
Adapun bahaya perkembangan minat antara lain interprestasi kesenangan
sementara sebagai minat, pengaruh teman sebaya, minat berdasarkan
konsep yang tidak realistik dan bobot emosional yang negatif terhadap
minat tertentu dan sebagainya.Menurut Giartama (1990:6), minat dapat digolongkan menjadi 2 :
a. Minat secara intrinsik Minat seara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.
b. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.
Dasarkan pendapat tersebut di atas, maka minat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi pada siswa kelas III, dapat diartikan sebagai
kecenderungan yang mengarah siswa untuk memilih penguruan tinggi
sebagai kelanjutan pendidikan setelah tamat dari SMU, yang ditandai
dengan adanya perasaan senang terhadap perguruan tinggi, perasaan
tertarik, dan perasaan bahwa perguruan tinggi bersangkut paut dengan
kebutuhannya.Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademi atau profesional yang
dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi disebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademi,
sekolah tinggi istitut atau universitas.Sesuai dengan Undang-Undang No, 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menetapkan perguruan tinggi berupa, akademi,
sekolah tinggi institut, universitas serta bentuk-bentuk lain yang ditetapkan
pemerintah.
a. Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan yang lingkungannya bisa dikenal dengan pendidikan profesional.
b. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang
pendidikan kejuruan yang hanya terdiri dari satu fakultas dan dapat berdiri dari satu atau lebih jurusan.c. Institut adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni.
Institut dapat terdiri dari sejumlah fakultas dan dapat terdiri dari satu atau lebih jurusan.
d. Universitas adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan yang bersifat keilmuan dan kejuruan dalam berbagai bidang pengetahuan, teknologi dan seni yang terdiri dari banyak fakultas dan jurusan.
2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Stratifikasi atau status adalah pembedaan penduduk dalam suatu masyarakat ke dalam sejumlah tingkatan atau lapisan secara berjenjang- jenjang hierarkis dari lapisan yang tinggi sampai yang terbawah. Inti dari pelapisan dalam masyarakat adalah tidak adanya pemerataan/keseimbangan dalam pembagian hak-hak, kewajiban dan tanggung jawab diantara para anggota masyarakat, yang selanjutnya mempunyai pengaruh pada pembagian kesejahteraan diantara para warga masyarakat tersebut. Kedudukan atau status sosial bisa didefinisikan sebagai tempat dalam hubungannya dengan orang-orang lain dalam masyarakat, yang akan memberikan hak-hak serta kewajiban-kewajiban tertentu kepada individu yang menempati kedudukan tersebut. Berdasarkan cara bagaimana status diperoleh, status dapat dibedakan menjadi dua (Soerjono, 1982:234-235) :
a. Ascribed status (status yang “diharapkan”)
Kedudukan macam ini diterima oleh seseorang bukan karena usaha, melainkan karena pengaruh adat dan kebudayaan yang berlaku, atau corak masyarakat, dalam hal ini bisa dijumpai pada masyarakat feodal.
b. Achieved status (status yang dicapai dengan usaha) Kedudukan macam ini dicapai oleh seseorang berkat jerih payah usahanya sendiri. Kedudukan macam ini bersifat terbuka bagi siapa saja, asal mampu memenuhi persyaratan yang dituntut oleh kedudukan tersebut.
Mengenai status sosial ekonomi Keeves (1972:67) mengatakan
bahwa status sosial ekonominya mencakup unsur pendidikan, pekerjaan,
jabatan, penghasilan, kepemilikan barang berharga seseorang di dalam
suatu masyarakat atau kelompoknya. Hopkis (1985:59) mengatakan
bahwa status sosial ekonomi dirumuskan sebagai kombinasi dari status
sosial dan ekonomi dimana di dalamnya mencakup tingkat pendidikan,
pekerjaan, dan atau tempat tinggal. Kedudukan seseorang di masyarakat
banyak ditentukan oleh apa yang dia miliki, yang dipandang penting oleh
masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, dan pekerjaan seseorang
maka semakin tinggi pula status di masyarakat. Semakin tinggi
pendapatan yang diperoleh, dan kecenderungan memiliki banyak barang
berharga, maka mereka akan menempati posisi yang tinggi di masyarakat Hopkins (1985:59) memberikan kesimpulan bahwa status sosial
ekonomi merupakan kedudukan seseorang dipandang dari sudut sosial
ekonomi. Tentang status Miller (1970:169) menyatakan sebagai berikut :Social class or status in one of the most important variables in social research. The socioecomonic position of the person affect his chances for education, income, occupation, marriage, health, friends, and even life expetancy.
Kedudukan seseorang dalam masyarakat akan mempengaruhi
kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Status sosial ekonomi
akan mempengaruhi seseorang untuk menuntut ilmu dan mempersiapkan
masa depanya. Tentang hal ini Johnson (1986:131) berpendapat :Kegiatan individu, apakah itu diharapkan untuk sekedar memperisapkan hidup biologisnya atau memenuhi pelbagai kebutuhan manusia yang lain, dibatasi oleh kedudukan sosial ekonomi itu yang kebetulan ia miliki dalam lingkungan sosial dan material ini. Juga cara individu melihat dunia dikondisikan oleh kedudukannya yang tertentu dalam lingkungan sosial dan materialnya.
Adanya perbedaan status sosial masyarakat akan memberikan
kesempatan atau fasilitas hidup yang berbeda pula, seperti keselamatan
hidup, harta benda, standar hidup kebebasan dan tingkah laku. Di samping
itu juga akan memberikan perbedaan dalam memperoleh kesempatan
dalam menekuni jenjang pendidikan. Hal tersebut berarti bahwa keluarga
yang mendapatkan fasilitas lebih banyak akan lebih berpeluang untuk
mengenyam pendidikan yang lebih tinggi pula. Dengan adanya perbedaan
dalam hal kemampuan, sebagai akibat perbedaan situasi sosial, maka di sini sekolah dihargai bukan karena nilai pendidikannya saja tapi juga sebagai simbol status masyarakat.
Keadaan keluarga juga akan berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan anak. Ia dapat diartikan bahwa sikap, cita-cita, minat, motivasi anak terhadap suatu objek akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang tuanya. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang cukup, ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan kecakapannya yang tidak dapat dikembangkan apabila tidak ada alatnya. Hal ini dapat diartikan bahwa anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya cukup, mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan kemampuannya dari pada anak yang berasal dari keluarga ekonomi lemah. Sehingga dengan keadaan sosial yang lebih tinggi dapat meningkatkan minat siswa dalam melanjutkan studi di perguruan tinggi, lain halnya dengan keadaan sosial ekonomi yang rendah, minat siswa untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi juga rendah karena biaya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi dirasa terlalu berat. Jadi, dalam tingkat pendidikan anak dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi orang tuanya.
3. Lingkungan Belajar
a. Lingkungan Keluarga Siswa yang mengalami proses belajar, supaya berhasil sesuai dengan tujuan yang harus dicapainya perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Petterson dan Loeber
(1984) seperti dikutip oleh (Muhibbin Syah, 1995:138) mengatakan
bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan
belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri.Menurut Roestiyah (1982:159), faktor-faktor yang datang dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu : a. Cara mendidik Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menhadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras itu akan menjadi penakut.
b. Suasana keluarga Hubungan antara anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang di dalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Susana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberi motivasi yang mendalam pada anak.
c. Pengertian orang tua Anak belajar pelu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.
d. Keadaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukuplah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang.
e. Latar belakang Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar. Menurut W.S Winkel (1989:109), keadaan sosial-ekonomi
menunjukan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan inilah tergantung sampai seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan material untuk belajar. Keadaan sosial-kultur menunjukkan pada taraf kebudayaan yang dimiliki keluarga, yang dapat tinggi, tengah atau rendah. Dari keadaan ini tergantung kemampuan bagi anak untuk berbahasa dengan baik, corak pergaulan antara orang tua dan akan, serta pandangan keluarga mengenai pendidikan sekolah. Sebenarnya, yang penting di sini bukanlah keadaan itu sendiri, melainkan kondisi intern pada siswa yang timbul sebagai akibat dari keadaan itu. Namun, akibat itu tidak harus timbul secara otomatis atau dengan sendirinya.
Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, kerap menentukan apakah kondisi intern akan menguntungkan belajar atau menghambatnya.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keluarga dan bagaimana sikap anak menanggapi lingkungannya dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang di tempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya, maka harus diperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.
b. Lingkungan Sekolah Kemampuan belajar dimiliki manusia merupakan bekal yang membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar maka dia berkembang, mulai dari lahir sampai mencapai umur tua. Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan suatu institut yang
mendampingi belajar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak
perkembangan yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (W.S
Winkel, 1989:ix).