Hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(1)

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DENGAN PRESTASI MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Rosihan Anwar Lubis

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAKSI

Penelitian yang berjudul “Hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar mahasiswa FISIP Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta” ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran status sosial ekonomi orangtua mahasiswa, untuk mengetahui bagaimana prestasi mahasiswa, dan untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Subjek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011-2013, dengan jumlah sampel sebanyak 100 mahasiswa. Alasan dipilihnya mahasiswa tiga angkatan tersebut karena frekuensi kehadiran mahasiswa tersebut di kampus masih tinggi dibanding angkatan di atasnya yang sudah mulai mengerjakan tugas akhir. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni stratified random sampling atau sampel acak yang distratifikasikan. Metode pengambilan data digunakan metode angket dan metode dokumentasi. Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variable dependen adalah uji korelasi Spearman karena menyangkut soal hubungan beberapa variabel.

Dari hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa variable independen status pendidikan, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dan kepemilikan kekayaan dengan variabel dependen prestasi belajar mahasiswa memiliki nilai sig < 0.05, yang artinya cukup signifikan. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis awal (H0) diterima yakni terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa.


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu „alaikum Wr. Wb

Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Untuk itu penulis ucapkan rasa syukur atas terselesaikannya skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana dalam Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi yang berjudul “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orangtua dengan Prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta”ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanagambaran status sosial ekonomi orangtua mahasiswa, untuk mengetahui bagaimana prestasi Mahasiswa, dan untuk mengetahui apakah status sosial ekonomi orangtua berhubungan dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam NegeriJakarta.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini telah melibatkan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, perorangan maupun lembaga. Maka, dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bpk. Prof. Dr. Bachtiar Effendy, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bpk. Prof. Dr. Zulkifly, MA., Selaku Ketua Program Studi Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(8)

3. Bpk. Husnul Khitam, selaku Sekretaris Program Studi Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus pembimbing skripsi penulis yang senantiasa membimbing, memotivasi dan menginspirasi penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Jazakumullah ahsana al jaza.

4. Ibu Joharatul Jamilah dan Ibu Cucu Nurhayati, selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan arahan kepada penulis sehingga dapat memperbaiki skripsi ini. 5. Segenap dosen civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Khususnya Program Studi Sosiologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala ilmu dan pengetahuan selama penulis menempuh studi di kampus tercinta ini, baik di dalam maupun di luar kelas perkuliahan.

6. Ayahanda dan Ibunda penulis tercinta atas bimbingan moral dan spiritual, dukungan, do‟a dan restunya.

7. Kakak-kakak dan adik penulis yang tercinta.

8. Teman-teman Sosiologi angkatan 2009, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penyusunan penulisan tugas akhir yang berupa skripsi ini laksana setetes air yang jatuh dalam luasnya samudra. Namun penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat sedikit memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Akhir kata, penulis berbesar hati apabila para pembaca sudi memberikan kritik, saran dan masukan dalam rangka pembelajaran untuk penulisan dan penelitian kedepannya.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb


(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………...……….………... i

ABSTRAKSI ……… iii

DAFTAR ISI ……… iv

DAFTAR TABEL ……… vi

DAFTAR GAMBAR ………... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Pernyataan Masalah ……….. . 1

B. Pertanyaan Penelitian ………. 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……….. 2

D. Tinjauan Pustaka ……… 3

E. Kerangka Teoretis ……….. 7

1. Status Sosial Ekonomi……….... 7

2. Prestasi Belajar……….... 11

F. Hipotesis ………... 12

G. Metode Penelitian ……...……….……... 16

1. Jenis Penelitian …..……… 16

2. Lokasi Penelitian …..………. 17

3. Populasi dan Sampel..……….... 17

4. Teknik Pengambilan Sampel ………... 18


(10)

6. Jenis Data ……….……. 20

7. Metode Analisis Data ……… 20

H. SistematikaPenulisan ………... 22

BAB II GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ……….. 24

1.Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ………... 24

2.Visi, Misi, dan Tujuan ……… 25

3.Fasilitas dan Sarana Pendidikan ……….……… 26

B. Gambaran Umum FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ….…… 28

1. Sejarah Singkat FISIP UIN Syarif hidayatullah Jakarta ….….... 28

2. Program Studi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ….……. 29

3. Profil Mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta …... 31

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Analisis Deskriptif ………..… 36

B. Deskripsi Status Sosial Ekonomi Responden ……….... 38

C. Deskripsi Prestasi Belajar Responden ……… 54

D. Analisis Data ...……….…………... 59

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ……….……… 64

B. Saran ……….………... 65

DAFTAR PUSTAKA ………..…………... ix LAMPIRAN ………


(11)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1: Populasi berdasarkan jurusan dan angkatan ……… 18

2. Tabel 1.2: Distribusi Sampel ………. 19

3. Tabel 1.3: Kelas Interval ……… 22

4. Tabel 2.1: Jumlah Mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam tiga Tahun Terakhir ……….…….……. 31

5. Tabel 2.2: Jumlah Mahasiswa/i FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jurusan ………. 32

6. Tabel 2.3: Data Mahasiswa berdasarkan jenis kelamin ……….. 33

7. Tabel 2.4: Latar Belakang Sekolah MahasiswaUIN Jakarta ……….. 33

8. Tabel 2.5: Tabel pendapatan orangtua ………... 34

9. Tabel 3.1: Data sampel berdasarkan jenis kelamin ……… 36

10.Tabel 3.2: Data sampel berdasarkan program studi dan angkatan ……... 37

11.Tabel 3.4: Tingkat Pendidikan Formal Ayah ……… 38

12.Tabel 3.5: Tingkat Pendidikan Formal Ibu ………... 39

13.Tabel 3.6: Tingkat Pendapatan Ayah ……… 40

14.Tabel 3.7: Tingkat Pendapatan ibu ……… 41

15.Tabel 3.8: Kepemilikan Kendaraan ……… 42

16.Tabel 3.9: Kepemilikan Elektronik ……… 42

17.Tabel 3.10: Keadaan Tempat Tinggal ………..………….. 43

18.Tabel 3.11: Kondisi Tempat Tinggal ………. 44


(12)

20.Tabel 3.13: output deskriptif responden angkatan 2011 ……… 46

21.Tabel 3.14: Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2011 ….. 47

22.Tabel 3.15: output deskripsi responden angkatan 2012 ……….. 49

23.Tabel 3.16: Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2012 …. 50

24.Tabel 3.17: output deskripsi responden angkatan 2013 ………. 51

25.Tabel 3.18: Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013 …. 52

26.Tabel 3.19: analisis deskriptif responden angkatan 2011 ……… 54

27.Tabel 3.20: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2011 ………. 55

28.Tabel 3.21: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2012 ………... 56

29.Tabel 3.22: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2012 ……….. 57

30.Tabel 3.23: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2013 ………. 58

31.Tabel 3.24: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2013 ………. 59

32.Tabel 3.25: Hubungan antara Pendapatan Orangtua dengan Prestasi……... 60

33.Tabel 3.26: Hubungan antara Pendidikan Orangtua dengan Prestasi…….. 61

34.Tabel 3.27: Hubungan antara Tempat Tinggal Orangtua dengan Prestasi .. 62


(13)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1:Hubungan antara Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat……. 16 2. Gambar 3.1: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa... 45 3. Gambar 3.2: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua responden

angkatan 2011 ……….. 48 4. Gambar 3.3: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua responden

angkatan 2012 ………..……… 50 5. Gambar 3.4: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua responden

angkatan 2013 ………...………..………….... 53 6. Gambar 3.5: Diagram Pie tentang prestasi responden angkatan 2011 ……... 55 7. Gambar 3.6: Diagram Pie tentang prestasi responden angkatan 2012 .…….. 57 8. Gambar 3.7: Diagram Pie tentang prestasi responden angkatan 2013……….. 59


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Masalah yang menjadi fokus dalam skripsi ini adalah “hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta”. Masalah ini perlu untuk dikaji lebih dalam karena seiring dengan persaingan dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, penguasaan sumber daya manusia akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang menjadi salah satu modal utama, untuk itu perlu disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia adalah dengan menempuh jalur pendidikan hingga perguruan tinggi. Namun, keberhasilan suatu penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi sangat tergantung oleh status sosial ekonomi. Problem pendidikan di perguruan tinggi menuntut setiap keluarga untuk dapat menyiapkan segala biaya yang berhubungan dengan kebutuhan pendidikan anaknya. Hal ini akan memberi dampak yang kurang berhasil bagi usaha meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Faktor sosial ekonomi merupakan faktor yang dominan dalam usaha meningkatkan prestasi belajar. Dengan kata lain status ekonomi social dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

Hal tersebut kemungkinan dapat kita lihat di mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta, karena di dalam Fakultas tersebut terdapat


(15)

mahasiswa-mahasiswi dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi yang berbeda. Adanya perbedaan status sosial ekonomi tersebut mempunyai pengaruh terhadap proses pembelajaran terutama dalam membiayai seluruh keperluaan pembelajaran serta berpengaruh juga terhadap prestasi akademik mereka.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah di atas, maka dapat ditarik beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah status sosial ekonomi orangtua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta?

2. Bagaimanakah prestasi akademik mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta?

3. Apakah status ekonomi orangtua ada hubungannya dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta?

C. Tujuan Penelitihan

Berdasarkan pertanyaan masalah tersebut, tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran status sosial ekonomi orang tua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta,

2. Untuk mengetahui prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta,

3. Untuk mengetahui status sosial ekonomi orang tua berhubungan dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta.


(16)

Sedangkan manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Secara Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan wacana pemikiran bagi ilmu pengetahuan, mengenai hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi akademik Mahasiswa.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk menentukan pengembanga maupun kebijakan fakultas di masa mendatang.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang mahasiswa tentunya bukan penelitian yang baru. Dunia mahasiswa merupakan objek penelitian yang tidak pernah habis. Penelitian tentang mahasiswa telah banyak dimuat di dalam buku-buku, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, ataupun disertasi. Dengan demikian penelitian yang membahas tentang mahasiswa bukanlah penelitian yang baru, karena telah ada penelitian sebelumnya.

Penelitian (thesis) yang dilakukan oleh Marthinus Maxi Mintjelungan (2011) misalnya, yang berjudul “Hubungan Status Sosial Eonomi dan Keaktifan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik UNIMA”. Penelitian tersebut bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang


(17)

belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Pemrograman Internet dan Untuk mempelajari pola hubungan antara status social ekonomi dan keaktifan belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar. Dari hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara status sosial ekonomi dan keaktifan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.

Persamaan penelitian Marthinus dengan penelitian ini adalah fokus kajiannya yang sama-sama membahas tentang status sosial ekonomi yang dikaitkan dengan prestasi belajar. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup penelitian dan keaktifan belajar. Peneliti hanya memfokuskan diri pada pengaruh status sosial ekonomi saja.

Selain Marthinus, ada juga penelitian (thesis) yang dilakukan oleh Ana Purwati (2009). Penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua Dan Persepsi Siswa Atas Lingkungannya Terhadap Perilaku Konsumsi Yang Diintermediasi Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMA sekota Malang”. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengungkap pengaruh status sosial ekonomi orangtua dan persepsi siswa atas lingkungannya terhadap perilaku konsumsi yang diintermediasi prestasi belajar ekonomi siswa SMA se Kota Malang. Salah satu hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi orangtua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.

Persamaan penelitian ini adalah fokus kajiannya yang sama-sama membahas tentang status sosial ekonomi orang tua (mahasiswa). Sedangkan perbedaannya terletak variabel independennya bukan hanya status sosial ekonomi orang tua, namun juga Persepsi Atas Lingkungannya. Sedangkan


(18)

peneliti hanya memfokuskan diri pada pengaruh status sosial ekonomi saja.

Berikutnya ada juga penelitian yang dilakukan oleh Jumiati (2009), penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga, Internalitas Kegiatan Promosi, dan Pengalaman Belajar Bidang Studi Ekonomi terhadap Rasionalitas dalam Berkonsumsi Peserta Didik SMA Negeri Se-Kota Malang”. Penelitian tersebut bertujuan untuk menjelaskan: (1) pengaruh tingkat kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap rasionalitas dalam berkonsumsi peserta didik SMA negeri se-Kota Malang; (2) pengaruh tingkat internalitas kegiatan promosi terhadap tingkat rasionalitas dalam berkonsumsi peserta didik SMA negeri se-Kota Malang; (3) pengaruh tingkat kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap tingkat internalitas kegiatan promosi peserta didik SMA negeri se-Kota Malang

Dari hasil analisis deskriptif koefisien regresi pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap internalitas kegiatan promosi R2 = 0,187, pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap pengalaman belajar R2 = 0,137, dan pengaruh kondisi sosial ekonomi, internalitas kegiatan promosi dan pengalaman belajar terhadap rasionalitas berkonsumsi R2 = 0,685. Dengan kata lain, terdapat pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap pengalaman belajar.

Persamaan penelitian ini adalah fokus kajiannya yang sama-sama membahas tentang status sosial ekonomi orang tua (mahasiswa). Sedangkan perbedaannya terletak variabel independennya bukan hanya status sosial ekonomi orang tua, namun juga Internalitas Kegiatan Promosi, dan Pengalaman Belajar. Sedangkan peneliti hanya memfokuskan diri pada


(19)

Selanjutnya juga ada penelitian dari Gde Indra Surya Diputra (2010), penelitian tersebut berjudul “Analisis Pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Rata-Rata Masa Kerja Guru, Dan Rasio Siswa Tidak Mampu Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Denpasar”.

Penelitian ini tidak hanya menganalisis Bantuan Operasional Sekolah terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar negeri di kota Denpasar, tetapi juga memasukan variabel rata-rata masa kerja guru dan rasio siswa tidak mampu untuk melihat apakah ada pengaruhnya baik secara parsial ataupun simultan terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gde Surya menyebutkan bahwa peningkatan pada ketiga variabel bebas tersebut akan meningkatkan prestasi siswa di sekolah dasar penerima dana BOS di Kota Denpasar.

Persamaan penelitian ini adalah variabel dependennya yang sama-sama prestasi belajar. Sedangkan perbedaannya terletak variabel independennya, yakni Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Rata-Rata Masa Kerja Guru, Dan Rasio Siswa Tidak Mampu. Sedangkan peneliti hanya memfokuskan diri pada status sosial ekonomi.

Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Henry Eryanto (2012). Penelitian yang berjudul “Pengaruh Modal Budaya, Tingkat Pendidikan Orangtua dan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Prestasi Akademik Pada Mahasisa Fakultas Ekonomi Univrsitas Negeri Jakarta” ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh modal budaya, tingkat pendidikan orangtua dan tingkat pendapatan orangtua terhadap prestasi akademik. Serta meneliti faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa Fakultas Ekonomi Univrsitas Negeri Jakarta. Hasil penlitian


(20)

tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh modal budaya, tingkat pendidikan orangtua dan tingkat pendapatan orangtua terhadap prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Persamaan penelitian ini adalah variabel dependennya yang sama-sama prestasi. Sedangkan perbedaannya terletak variabel independennya, yakni Modal Budaya. Sedangkan peneliti hanya memfokuskan diri pada status sosial ekonomi.

E. Kerangka Teoretis

1. Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Status Sosial ekonomi menurut Abdul Syani (1994) adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001) status sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan pengertian status sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat tinggal.

Menurut Soetjiningsih (2004) Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga yang tinggi


(21)

akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena dengan pendapatan orang tua yang tinggi dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder. Dan dengan itu anak akan menjadi anak yang smart dan mempunyai banyak pengetahuan, dengan itu pula anak bisa berprestasi.

Seperti halnya yang dikatakan oleh Soetjiningsih (2004) di atas bahwa pendapatan orangtua yang tinggi akan menunjang tumbuh kembang anak. Apalagi pada era globalisasi dan modernisasi seperti saat ini harta atau uang merupakan unsur yang penting bagi kehidupan manusia. Karena kebutuhan manusia di dunia ini semuanya membutuhkan yang namanya uang baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan skunder.

Tetapi pada dewasa ini kebutuhan yang paling mencolok yang dihadapi setiap keluarga di dunia ini adalah pendidikan, pendidikan pada dewasa ini memang mengalami peningkatan yang sangat signifikan begitu juga dengan biaya pendidikan yang sangat mahal. Keadaan seperti ini tidak berarti bagi orangtua yang berstatus sosial ekonomi tinggi, bagi mereka untuk membiayai pendidikan dan kebutuhan pendidikan anaknya itu tidak ada masalah karena mereka memiliki uang jadi seperti biaya kuliah dan perlengkapan kuliah itu bisa terpenuhi tanpa adanya suatu kendala yang berarti. Berbanding terbalik dengan hal tersebut, bagi orangtua yang berstatus sosial rendah akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya dan keadaan seperti ini mengakibatkan anak tersebut sulit untuk mendapatkan informasi dari luar dan bisa menghambat prestasinya karena mereka tidak didukung oleh fasilitas-fasilitas yang serba modern dan mereka tidak didukung oleh keuangan yang cukup untuk membeli buku dan perlengkapan


(22)

kuliah lainnya, mereka bisa makan saja bersyukur apalagi bisa beli buku. Dengan demikian harta atau uang itu sangat penting bagi kehidupan manusia.

Di dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat perbedaan status antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya, antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Di dalam kehidupan masyarakat ada yang mempunyai status sosial yang tinggi dan ada pula yang mempunyai status sosial yang rendah. Begitu juga dengan keadaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, di dalam angkatan tersebut terdapat mahasiswa-mahasiswi dengan latar belakang status sosial ekonomi orang tua yang berbeda-beda. Ada yang berstatus sosial ekonomi tinggi dan ada juga yang berstatus sosial ekonomi rendah, yang tergolong status sosial ekonomi tinggi yaitu orang tua yang berkerja sebagai pemilik perusahaan, pemilik tanah atau perkebunan, pengusaha, pegawai negeri atau pegawai pemerintahan. Dan orang tua yang tergolong berstatus sosial rendah yaitu mereka yang bekerja sebagai buruh, pedagang kaki lima, pegawai swasta dan lain sebagainya. Dengan demikian kalau dilihat dari bentuknya seakan-akan status manusia dalam masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke bawah. Menurut konsep status sosial, di dalam sekelompok masyarakat tertentu pasti di dalamnya terdapat beberapa orang yang lebih dihormati daripada orang lainnya.

Hal tersebut bisa terjadi pula di kalangan mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, karena di dalam angkatan tersebut terdiri dari status sosial ekonomi yang berbeda-beda antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain dan hal tersebut bukan hanya berdampak pada prestasi akademik mahasiswa saja, bisa saja dari perbedaan status sosial


(23)

ekonomi yang berbeda-beda tersebut menimbulkan kecemburuan sosial dan bisa juga mengakibatkan konflik antara mahasiswa yang berstatus sosial ekonomi rendah dengan mahasiswa yang status sosial ekonominya tinggi. Karena mereka mahasiswa yang status sosialnya rendah itu merasa bahwa mahasiswa yang berlatar belakang status ekonomi tinggi itu bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan dan kebutuhan perkuliaan mereka bisa terpenuhi dengan begitu mudahnya yang menyebabkan mereka bisa dengan mudahnya juga mendapatkan informasi dari dunia luar dan hal tersebut bisa menunjang prestasi akademik mereka. Dan bukan hanya itu saja dari perbedaan status sosial ekonomi tersebut menyebabkan adanya jarak antara mahasiswa kaya dengan mahasiswa miskin. Oleh karena itu mahasiswa yang berstatus sosial tinggi itu bergaul dengan mahasiswa yang berstatus sosial tinggi saja dan mereka enggan berbaur dengan kelompok yang berstatus sosial rendah. Karena mereka menganggap tidak sejajar dengan kelompok yang berstatus sosial rendah.

Keadaan sosial ekonomi setiap orang berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Dalam Maftukhah (2007) sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994) adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi.

Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan pendidikan dan keperluan lain. Berbeda dengan orangtua yang pendapatannya rendah akan kesulitan untuk membiayai atau memenui kebutuhan anak dan ini akan menimbulkan


(24)

kekecewaan terhadap anak. Anak menjadi kecewa karena dia memerlukan peralatan dan perlengkapan kuliah tetapi hal tersebut tidak terpenuhi, dan akhirnya semangat untuk kuliah yang tadinya besar dapat menurun kembali. Dengan demikian faktor sosial ekonomi dalam hal ini tingkat pendapatan orangtua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

Menurut Hamalik dalam Maftukhah (2007) bahwa keadaan sosial ekonomi yang baik dapat yang menghambat ataupun mendorong dalam belajar. Masalah biaya pendidikan juga merupakan sumber kekuatan dalam belajar karena kurangnya biaya pendidikan akan sangat mengganggu kelancaran belajar. Salah satu fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah pendapatan keluarga. Tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa di sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan akan membutuhkan sosial ekonomi orangtua.

2. Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni "prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestasi, kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Zainal Arifin, 1991:2).

Slameto (1995) mengatakan bahwa, “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.


(25)

Sedangkan menurut Saiful Bahri Djamarah (1994), prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah penguasaan dan perubahan tingkah laku dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar dan penilaiannya diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru ataupun dosen kepada peserta didiknya sebagai indikasi sejauhmana mereka telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.

F. Hipotesis

Menurut Arikunto (1998 : 67) Hipotesis adalah “Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Sedangkan menurut Margono (2004 : 67) “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.” Dari uraian kedua tokoh penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Berdasarkan kerangka berfikir, maka hipotesis dalam penelitian adalah :


(26)

Mahasiswa/i FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha : Ada hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan Prestasi Belajar Mahasiswa/i FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sedangkan variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Status sosial ekonomi orangtua sebagai variabel X 2. Prestasi mahasiswa sebagai variabel Y

Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur variabel. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu:

1.Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini, adalah kondisi sosial ekonomi orangtua mahasiswa, yaitu:

(1) Pendidikan

Pendidikan merupakan sesuatu yang diperoleh seseorang melalui proses belajar dalam suatu pendidikan baik pendidikan formal, non formal, informal. Jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah, jenjang pendidikan sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan pra-sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

(2) Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang.


(27)

(3) Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas.

Pemilikan kekayaan atau fasilitas adalah kekayaan dalam bentuk barang-barang dimana masih bermanfaat dalam menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu antara lain:

1) Barang-barang berharga

Menurut Abdulsyani (1994), bahwa pemilikan kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti perhiasan, televisi, kulkas dan lain-lain dapat menunjukkan adanya pelapisan dalam masyarakat.

Dalam penelitian ini barang-barang dapat menunjukkan keadaan sosial ekonomi seseorang. Barang-barang yang berharga tersebut antara lain tanah, sawah, rumah dan lain-lain. Barang-barang tersebut bisa digunakan untuk membiayai pendidikan anak. Semakin banyak kepemilikan harta yang bernilai ekonomi dimiliki orangtua maka akan semakin luas kesempatan orangtua untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya, dan orangtua dapat mencukupi semua fasilitas belajar anak, sehingga dapat memotivasi anak untuk berprestasi.

2) Jenis-jenis kendaraan pribadi.

Kendaraan pribadi dapat digunakan sebagai alat ukur tinggi rendahnya tingkat sosial ekonomi orangtua. Misalnya: orang yang mempunyai mobil akan merasa lebih tinggi tingkat sosial ekonominya dari pada orang yang mempunyai sepeda motor.


(28)

(4) Jenis Tempat Tinggal.

Menurut Kaare Svalastoga dalam Aryana untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang dari rumahnya, dapat dilihat dari:

1) Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas, menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain.

2) Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bambu. Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi, pada umumnya menempati rumah permanent, sedangkan keluarga yang keadaan sosial ekonominya menengah kebawah menggunakan semi permanen atau tidak permanen.

3) Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati pada umunya semakin tinggi tingkat sosial ekonominya.

Rumah dapat mencerminkan suatu tingkat sosial ekonomi bagi keluarga yang menempati. Apabila rumah tersebut berbeda dalam hal ukuran dan kualitas rumah. Rumah yang dengan ukuran besar, permanen dan milik pribadi dapat menunjukkan bahwa status sosial ekonominya tinggi berbeda dengan rumah yang kecil, semi permanen dan menyewa menunjukkan bahwa status sosial ekonominya rendah.

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai pencapaian yang telah diraih oleh mahasiswa, dalam hal ini secara akademik. Variabel ini dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut;


(29)

a. Indeks Prestasi (IP)

b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Hubungan antara faktor yang mempengaruhi tingkat sosial ekonomi (variabel babas) terhadap prestasi belajar (variabel terikat) dapat ditunjukkan pada skema berikut:

Variable X Variabel Y

Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendapatan

Kepemilikan Kekayaan/Fasilitas

Jenis Tempat Tinggal

G. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei. Penelitian survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1989:3). Penelitian ini termasuk dalam kerangka penelitian eksplanatif (explanatory research). Penelitian ini bermaksud menguji hubungan antar variabel yang

Prestasi Belajar

Gambar I.I:


(30)

dihipotesiskan (Faisal, 2003:21). 2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kampus dua fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jl Kertamukti No.5 Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan.

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006 : 130). Jadi yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh individu yang akan dijadikan responden dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa tiga angkatan terakhir, yaitu angkatan 2011, 2012 dan 2013. Alasan dipilihnya mahasiswa tiga angkatan tersebut karena frekuensi kehadiran mahasiswa tersebut di kampus masih tinggi dibanding angkatan di atasnya yang sudah mulai mengerjakan tugas akhir. Selanjutnya mengapa peneliti tidak menyertakan mahasiswa angkatan 2014, karena mahasiswa angkatan 2014 belum memperoleh indeks prestasi (IP) maupun indeks prestasi kumulatif (IPK). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sendiri terdiri dari empat program studi, yaitu program studi Sosiologi, Ilmu Politik, Hubungan Internasional (Reguler), dan Hubungan Internasional (Internasional). Sedangkan jumlah mahasiswa FISIP dari angkatan 2011-2013 adalah sebanyak 831 mahasiswa dengan sampel sebanyak 100 responden yang diambil secara proporsional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:


(31)

Tabel 1.1: Populasi Berdasarkan Jurusan dan Angkatan

4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni stratified random sampling atau sampel acak yang distratifikasikan. Teknik ini dipilih karena unsur populasi berkarakteristik heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian.

Penentuan sampel dalam penelitian menggunakan pengambilan sampel Proportionate Stratified Random Sampling (sampel berstrata dengan pendekatan proporsional) dengan menggunakan formula yang dikembangkan oleh Slovin (dalam Kusmayadi, 2000:74).

Berdasarkan hasil penghitungan dengan formula tersebut, dengan populasi sebanyak 831, maka sampel yang didapat adalah sebesar 99, 879 dibulatkan menjadi 100. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.

No Program Studi

Populasi (Angkatan)

2011 2012 2013

1. HI 137 132 108

2. Ilmu Politik 106 67 75

3. Sosiologi 62 66 78


(32)

Kemudian jumlah keseluruhan sampel itu akan didistribusikan ke tiap fakultas dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

ds = Distribusi sampel ns = Nominal sampel P = Populasi

Setelah dihitung dengan menggunakan dua rumus di atas, maka distribusi sampelnya dapat dilihat seperti pada tabel di bawah:

Tabel 1.2: Distribusi Sampel

5. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data sangat dibutuhkan dalam penelitian, sebab dapat menentukan keberhasilan suatu penelitian. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengumpulan data, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Dalam penelitian ini,

No

Program Studi

Populasi (Angkatan)

Distribusi Sampel (Angkatan)

2011 2012 2013 2011 2012 2013

1. HI 137 132 108 16 16 13

2.. Ilmu Politik 106 67 75 13 8 9

3. Sosiologi 62 66 78 8 8 9


(33)

mahasiswa. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi (Arikunto, 2002: 128).

6. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1). Data primer, merupakan data yang diperoleh dari lapangan melalui alat bantu angket yang dibagikan kepada responden berupa pertanyaan tentang status sosial ekonomi orangtua dan prestasi belajar. 2). Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari dokumen dari akademik, internet untuk mengakses masalah status sosial ekonomi, karya-karya ilmiah berupa tesis dan buku-buku yang relevan dengan topik penelitian ini.

7. Metode Analisis Data 1.Deskriptif Presentatif

Deskriptif presentatif digunakan untuk memberikan deskriptif atau pembahasan dalam penelitian ini. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan teknik analisis ini, yaitu:

a. Membuat tabel distribusi jawaban angket X dan Y

b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan.

c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.

d. Menurut Ali dalam Aryana (2004) langkah yang selanjutnya adalah menentukan skor tersebut kedalam rumus sebagaiberikut:


(34)

Keterangan:

DP = Deskriptif persentase n = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah seluruh nilai yang diharapkan

Data yang di peroleh melalui angket (sebagai metode utama) dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya. 2) Membuat tabulasi data.

3) Data yang telah ditabulasi kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis crosstab dan spearman untuk mengetahui bagaimana hubungan status sosial ekonomi orangtua terhadap prestasi belajar.

Untuk mempermudah analisis data, yang berasal dari angket bertingkat maka perlu diketahui skor yang diperoleh responden dari hasil angket yang telah diisi (Arikunto, 2006). Untuk itu perlu ditentukan kriteria penyekoran sebagai berikut :

1). Untuk alternatif jawaban a diberi skor 4 2). Untuk alternatif jawaban b diberi skor 3 3). Untuk alternatif jawaban c diberi skor 2 4). Untuk alternatif jawaban d diberi skor 1

Perhitungan frekuensi persebaran hasil penelitian pada korelasi antara status sosial ekonomi orangtua terhadap prestasi belajar mahasiswa. Untuk menentukan kriteria penskoran adanya hubungan status sosial ekonomi orangtua terhadap prestasi belajar menggunakan perhitungan sebagai berikut:


(35)

1) Persentase skor maksimal = (4: 4) x 100% = 100% 2) Persentase skor minimal = (1:4) x 100% = 25% 3) Rentang = 100% - 25% = 75% 4) Panjang kelas interval = 75% : 4 = 18,75%

Dengan panjang kelas interval 18,75% dan persentase skor minimal 25%, maka diperoleh kelas-kelas interval sebagai berikut:

Tabel 1.3: Kelas Interval

No. Persentase Kriteria

1 25%-43.75% Tidak baik

2 43.76%-62.5% Kurang baik

3 62.51%-81.25% Baik

4 81.26%-100% Sangat baik

2.Uji korelasi Spearman

Uji hubungan yang tepat untuk kedua variabel tersebut adalah Spearman. Analisis ini digunakan untuk menguji data dengan skala ordinal. Untuk melakukan pengolahan data, maka perlu menggunakan software SPSS versi 15 untuk mengolah data kuantitatif.

H. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan, akan membahas mengenai pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritis, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan.


(36)

Selanjunya pada bab II akan membahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi gambaran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang didalamnya membahas sejarah dan fasilitas dan sarana yang terdapat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya pembahasan mengenai gambaran umum FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta didalamnya membahas pula tentang sejarah, program-program studi yang terdapat di FISIP serta menyajikan tentang profil mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kemudian pada bab III akan dihabas mengenai hasil penelitian beserta analisis. Dalam bab ini disajikan deskripsi status sosial ekonomi orangtua responden, deskripsi presasi responden, dan diakhiri oleh analisis data mngenai hubugan status sosial ekonomi dengan prestasi.

Sedangkan pada bab terakhir atau penutup, yakni bab IV, berisi pembahasan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian serta diakhiri dengan saran dari peneliti.


(37)

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti akan menyajikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian. Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Jakarta. Namun, sebelum masuk pada gambaran umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Jakarta, terlebih dahulu peneliti akan menyajikan gambaran umum Universitas Islam Negeri Jakarta.

A. Gambaran Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1. Sejarah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, Tangerang Selatan. Sejak berdirinya ADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama) pada tahun 1957, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini telah berusia 54 tahun. Lembaga pendidikan ini telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, sebagai institusi riset yang mendukung proses pengembangan bangsa dan sebagai institusi pengabdian masyarakat yang terus mendorong program peningkatan kesejahteraan sosial. Selama setengah abad tersebut, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu Universitas Islam terkemuka di Indonesia. Secara singkat sejarah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terbagi ke dalam


(38)

beberapa periode, yaitu periode perintisan, periode Fakultas IAIN al-Syarif Hidayatullah, dan periode Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Pada periode terakhir, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah berdiri pada tanggal 20 Mei 2002 dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden RI Nomor 031 tanggal 20 mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi diubah menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah memiliki 13 Fakultas yaitu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Fakultas Dirasah Islamiyah (FDI), Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Sumber Daya Alam dan Lingkungan (FSDAL) dan Sekolah Pascasarjana.

2. Visi, Misi, dan Tujuan Visi

Berdaya saing tinggi dan terdepan dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keislaman, keilmuan, kemanusiaan, dan keindonesiaan.

Misi

1) Menghasilkan sarjana yang memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan global;

2) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendiidikan untuk mengembangkan dan mengitegrasikan aspek keislaman,


(39)

keislaman dan keindonesiaan;

3) Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian yang bermanfaat bagi kepentingan keilmuan dan kemasyarakatan;

4) Membangun good university governance dan manajemen yang profesional dalam mengelola sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada sivitas akademika dan masyarakat;

5) Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga nasional, regional, maupun internasional.

Tujuan

1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, bidang keagamaan, sosial maupun sains dan teknologi;

2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama, sosial dan sains teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

3. Fasilitas dan Sarana Pendidikan.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki tiga lokasi kampus. Pertama, kampus I yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda Ciputat. Kedua, kampus II yang terletak di Jl. Kertamukti Ciputat. Ketiga, kampus III yang terletak di Desa Cikuya, Tigaraksa, Kabupaten Tengerang. Kampus III ini direncanakan akan dimanfaatkan sebagai laboratorium agrobisnis dan


(40)

bisnis industri.

Di lingkungan kampus I tersedia 8 gedung perkuliahan dan perkantoran megah dan asri 7 lantai dengan perincian:

1. Kantor Rektorat

2. Kantor- kantor urusan administrasi universitas 3. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan

4. Fakultas Adab dan Humaniora 5. Fakultas syariah dan Hukum 6. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 7. Fakultas Dakwah dan Komunikasi 8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 9. Fakultas Sains dan Teknologi

10. Student Center dan Masjid aal-Jami’ah 11. Laboratorium Terpadu

12. Perpustakaan Utama 13. Auditorium Utama 14. Wisma Usaha 15. Lab School

16. Lapangan Sepakbola Sementara di kampus II terdapat:

1. Fakultas Psikologi

2. Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan 3. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 4. Sekolah Pascasarjana


(41)

5. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) 6. Pusat Bahasa

7. Center for the Study of Religion dan Culture (CSRC) 8. SYAHIDA Inn

9. Kebun Percobaan

10. Lab School (TK Ketilang dan Madrasah Pembangunan) 11. Komplek Perumahan Dosen

12. Asrama Mahasiswa/i

13. Kantor Kompertais dan Pusat Pelatihan PTAIS 14. Rumah Sakit Syarif Hidayatullah

15. Masjid Fatullah

B. Gambaran Umum FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

1. Sejarah Singkat FISIP Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan fakultas termuda di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sebelum Fakultas Sumber Daya Alam dan Lingkungan (FSDAL) diresmikan pada pertengahan tahun 2014. Didirikan pada bulan Juli tahun 2009, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) langsung membuka tiga program studi yaitu, Sosiologi, Ilmu Politik dan Hubungan Internasional.

Program studi tersebut bukan merupakan program studi yang baru karena ketiga program studi tersebut sudah ada sebelumnya. Program Studi Sosiologi merupakan perluasan dari Program Studi Sosiologi Agama (SA) dan Program Studi Ilmu Politik adalah pengembangan dari Program Studi


(42)

Pemikiran Politik Islam yang awalnya berada di bawah naungan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat sejak tahun 2004. Program Studi Hubungan Internasional juga sudah berkembang beberapa tahun sebelumnya di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Berdirinya FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009 merupakan upaya pemantapan dan reorganisasi kajian-kajian ilmu sosial di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selain alasan keilmuan, pembentukan FISIP juga untuk menjawab tuntutan dinamika masyarakat ke depan. Perubahan sosial yang berjalan cepat. Lahir dari institut pendidikan tinggi yang menggeluti Peradaban Islam, posisi FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta cukup strategis. Berbekal pengetahuan ke-Islaman yang mendalam, FISIP akan memadukan warisan keilmuwan Barat dan Islam dalam mengembangkan ilmu-ilmu sosial.

2. Program Studi FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejak berdirinya pada tahun 2009 yang lalu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas ini telah membuka tiga program studi yaitu:

a. Program Studi Ilmu Politik

Program studi ini bertujuan untuk mengembangkan kajian yang mengintegrasikan khazanah ilmu politik baik yang konvensional maupun yang bersumber dari tokoh-tokoh muslim dengan realitas politik di Indonesia. Secara umum program studi ini bertujuan untuk ikut serta mengembangkan ilmu sosial yang terpadu dengan ilmu-ilmu agama alam suatu disiplin ilmu-ilmu politik. Secara khusus, Program


(43)

Studi ini ditujukan untuk menghasilkan sarjana Muslim yang memiliki keahlian dalam bidang pemikiran politik dalam Islam yang berkaitan dengan Negara-negara minoritas Muslim. Lulusan prodi ini diharapkan mampu menguasai teori dan metodologi ilmu politik, baik yang berkembang di Barat maupun yang berasal dari khazanah Islam.

b. Program Studi Sosiologi

Secara umum, Program Studi ini bertujuan untuk ikut serta mengembangkan ilmu-ilimu sosial yang terpadu dengan ilmu-ilmu agama dalam suatu disiplin ilmu sosiologi agama. Secara khusus, Program Studi ini ditujukan untuk menghasilkan sarjana Muslim yang yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu-ilmu sosial keagamaan, khususnya bidang penelitian fenomena sosial keagamaan dan mampu memecahkan persoalan-persoalan yang ditimbulkan.

Di samping mempelajari warisan akademik Barat, Prodi Sosiologi juga mengkaji ilmu-ilmu kemasyarakatan yang dikembangkan para ahli non-Barat. Pemaduan ini bertujuan memberikan wawasan yang lebih luas tentang teori, metodologi, dan berbagai hasil penelitian sosial. Di antara bidang yang mendapat perhatian lebih khusus adalah sosiologi agama. Selain penting dikaji, sosiologi agama belum banyak dikembangkan secara mendalam oleh FISIP di Perguruan Tinggi lain di Indonesia.

c. Program Studi Hubungan Internasional.

Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beorientasi pada tuntutan global, yaitu


(44)

kecendrungan berkembangnya hubungan ekonomi politik internasional dan hubungan politik strategi internasional. Program studi ini juga bertujuan menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan mengkaji, meneliti, dan menerapkan ilmu hubungan internasional dalam merespon isu-isu di dunia internasional.

3. Profil Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan data pada tahun 2011-2013 jumlah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1: Jumlah Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam 3 Tahun Terakhir

No Angkatan Jumlah

1 2011 305

2 2012 265

3 2013 261

Total 831

Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa FISIP dari 3 program studi yaitu Sosiologi, Ilmu Politik dan Hubungan Internasional pada tahun 2011 berjumlah 305 mahasiswa, pada tahun 2012 berjumlah 265 mahasiswa, dan tahun 2013 berjumlah 260 mahasiswa. Jumlah mahasiwa 2 tahun terakhir menunjukkan penurunan dari jumlah mahasiswa pada tahun 2011, hal itu dikarenakan program studi Hubungan Internasional yang kelas internasional tidak membuka kelas baru.


(45)

Tabel 2.2: Jumlah Mahasiswa/i FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2011-2013 Berdasarkan Jurusan

No Tahun Jurusan Jumlah

1 2011

Sosiologi 62

Ilmu Politik 106

Hubungan Internasional 137

2 2012

Sosiologi 66

Ilmu Politik 67

Hubungan Internasional 132

3 2013

Sosiologi 108

Ilmu Politik 75

Hubungan Internasional 78

Total 831

Tabel di atas adalah jumlah mahasiswa berdasarkan jurusan dari tahun 2011-2013 yang menunjukkan bahwa Program Studi Sosiologi pada tiap tahunnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan, terutama pada tahun 2013 sehingga tahun tersebut menjadi tahun yang fantastis bagi Program Studi Sosiologi mengingat di tahun-tahun sebelumnya Program Studi ini selalu menempati posisi terakhir di FISIP dalam hal jumlah mahasiswa. Sementara Program Studi Hubungan Internasional cenderung mengalami penurunan jumlah mahasiswa yang cukup signifikan selama 3 tahun terakhir, terutama pada tahun 2013 yang jumlahnya merosot hingga hampir 50%


(46)

dibanding tahun 2011. Hal itu dikarenakan program studi Hubungan Internasional yang kelas internasional tidak membuka kelas baru.

Tabel 2.3: Data Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 462

2 Perempuan 369

Total 831

Tabel di atas menunjukkan bahwa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) didominasi oleh mahasiswa berjenis kelamin laki-laki, yakni sebanyak 462 orang. Sedangkan mahasiswa berjenis kelamin perempuan sebanyak 369 orang.

Tabel 2.4: Latar Belakang Sekolah Mahasiswa UIN Jakarta

No Latar Belakang Sekolah

Tahun Persentase

2011 2012 2013

1 SMA Negeri 127 110 115 42.35%

2 SMA Swasta 56 59 54 20.33%

3 MA Negeri 65 43 41 17.93%

4 MA Swasta 19 14 20 6.37%

5 SMK 14 17 11 5.04%

6 Pesantren 24 22 20 7.94%


(47)

Sementara berdasarkan latar belakang sekolah, didominasi oleh mahasiswa berlatar belakang dari SMA Negeri dalam tiga tahun terakhir yakni sebanyak 352 mahasiswa. Disusul oleh lulusan SMA Swasta sebanyak 169 mahasiswa, lulusan dari MA Negeri sebanyak 149 mahasiswa, lulusan dari Pesantren 60 mahasiswa, lulusan dari MA Swasta sebanyak 53 mahasiswa, sedangkan lulusan dari SMK sebanyak 42 mahasiswa. Perguruan tinggi seperti Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta bisa menjadi alternatif pilihan di tengah mahalnya masuk perguruan tinggi negeri, oleh karena itu tidak heran jika mahasiswa yang dari SMA Negeri jumlahnya tinggi.

Tabel 2.5: Tabel Pendapatan Orangtua

No Penghasilan Orangtua Jumlah Prosentase

1 < Rp 1.000.000 98 11.80 %

2 Rp 1.000.000 – Rp 3.500.000 232 27.83 % 3 Rp 3.500.000 – Rp 7.500.000 70 8.43 %

4 Rp 7.500.000 – Rp

15.000.000 25 3.01 %

5 Rp 15.000.000 – Rp

25.000.000 17 2.04 %

6 Rp 25.000.000 – Rp

50.000.000 4 0.48 %

7 Tidak mengisi 385 46.38 %


(48)

Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar orangtua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang mempunyai pendapatan antara Rp. 1.000.00 – Rp 3.600.000 sebanyak 232 atau 27.83% dari total mahasiswa angkatan 2011-2013.

Urutan ke 2 adalah orangtua yang berpendapatan antara Rp. 3.500.000 – 7.500.000 sebanyak 70 atau 8.43%. Sementara pendapatan orangtua mahasiswa yang kurang dari Rp. 1.000.000 sebanyak 98 atau 11.80%. Sedangkan orangtua mahasiswa yang memilik pendapatan antara Rp. 7.500.000 – Rp. 15.000.000 sebanyak 25 atau 3.01%. Pendapatan orangtua mahasiswa tertinggi yaitu Rp. 25.000.000 ke atas adalah sebesar 4 atau 0,4%.

Berdasarakan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar latar belakang orangtua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta adalah golongan menengah karena pendapatan orangtua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang antara Rp. 1.000.000 – Rp 3.500.000 sebanyak 231 atau 27.83% dari total mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011-2013 yang berjumlah 831 mahasiswa. Kategori golongan menengah ini berdasarkan pada orang yang berpendapatan perkapita sekitar US$ 3000-5000/tahun.


(49)

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Pada bab ini, peneliti akan menyajikan mengenai deskripsi status sosial ekonomi orangtua mahasiswa berdasarkan angkatan, deskripsi prestasi mahasiswa berdasarkan angkatan dan analisis hubungan dengan menggunakan uji korelasi spearman. Sebelum masuk pada analisis deskripsi status soaial ekonomi orangtua mahasiswa berdasarkan angkatan, terlebih dahulu peneliti akan memaparkan deskripsi status sosial ekonomi responden secara keseluruhan.

1. Analisis Deskriptif

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Setelah mendapatkan 100 responden kemudian peneliti mengkategorikannya berdasarkan jenis kelamin. Sehingga menghasilkan sebanyak 52 responden yang berjenis kelamin laki-laki, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 48 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1: Data Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 52

2 Perempuan 48


(50)

Tabel 3.2: Data Sampel Berdasarkan Program Studi dan Angkatan

Subjek penelitian terbagi atas 3 program studi yakni program studi Hubungan Internasional (Reguler dan Internasional), program studi Ilmu Politik, dan program studi Sosiologi. Berdasarkan tabel di atas, mayoritas sampel berasal dari program studi Hubungan Internasional yakni sebanyak 47 mahasiswa atau sebesar 47 % dari jumlah sampel. Sementara posisi kedua ditempati oleh program studi Ilmu Politik yakni sebanyak 31 mahasiswa atau sebesar 31 % dari jumlah sampel. Sedangkan sisanya yakni sedikitnya 22 % sampel diambil dari program studi Sosiologi.

Di samping itu, subjek dalam penelitian juga dapat dikelompokkan berdasarkan angkatan, yakni angkatan 2011, 2012, dan 2013. Berdasarkan tabel tersebut, mayoritas sampel berasal dari angkatan 2011 yakni sebanyak

No Program Studi

Sampel (Angkatan)

Total

2011 2012 2013

1. HI 18 16 13 47

2.. Ilmu Politik 13 8 10 31

3. Sosiologi 8 9 5 22


(51)

39 mahasiswa atau secara persentase sebesar 39% dari jumlah sampel. Sementara pada angkatan 2012 sebanyak 33 mahasiswa atau secara persentase sebesar 33% dari jumlah sampel. Sedangkan sisanya yakni sedikitnya 28% diambil dari angkatan 2013.

2. Deskripsi Status Sosial Ekonomi Responden

Status sosial ekonomi responden dapat diketahui dari beberapa indikator seperti; tingkat pendidikan, pendapatan, kepemilikan kekayaan atau fasilitas, dan jenis tempat tinggal.

1) Pendidikan

Dalam penelitian ini, pendidikan mencakup pendidikan formal dan non-formal. Pedidikan formal meliputi; Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Akhir (SMA), dan Perguruan Tinggi. Sementara pendidikan non-formal seperti khursus dan sebagainya.

a. Pendidikan formal ayah

Tabel 3.4: Tingkat Pendidikan Formal Ayah No.

Pendidikan ayah

Kriteria Jumlah Persentase

1 Perguruan Tinggi 37 37

2 SMA 62 62

3 SMP 1 1

4 SD 0 0


(52)

Pendidikan formal ayah dalam table di atas menunjukkan dapat ditunjukan sebanyak 37% tamat Perguruan Tinggi termasuk dalam kategori sangat baik, 62% tamat SMA dalam kategori baik, adapun yang tamat SMP sebesar 1% yang termasuk dalam kategori kurang baik.

b. Pendidikan formal ibu

Tabel 3.5: Tingkat Pendidikan Formal Ibu

No.

Pendidikan Ibu

Kriteria Jumlah Persentase

1 Perguruan Tinggi 30 30

2 SMA 65 65

3 SMP 5 5

4 SD 0 0

Jumlah 100 100

Tabel tersebut menunjukkan bahwa 30% ibu responden telah tamat dari Pergurun Tinggi yang termasuk kriteria sangat tinggi. Sedangkan sebanyak 65% yang tamat SMA, yang termasuk ke dalam kriteria baik. Sementara sisanya, sebanyak 5% tamat SMP, yang termasuk ke dalam kriteria baik.

2) Pendapatan

Pendapatan dalam penelitian ini meliputi penghasilan utama dan penghasilan tambahan ayah, penghasilan utama dan penghasilan tambahan ibu, dan penghasilan anggota keluarga lainnya.


(53)

a. Pendapatan ayah

Tabel 3.6: Tingkat Pendapatan Ayah

No.

Pendapatan ayah

Kriteria Jumlah Persentase

1 > Rp3.500.000 18 18

2 Rp 2.500.000- Rp. 3.500.000 40 40

3 Rp. 1.500.00-Rp. 2.500.000 39 39

4 < Rp 1.500.000 3 3

Jumlah 100 100

Hasil analisis penelitian menunjukkan sebanyak 18% ayah responden mempunyai penghasilan lebih dari Rp.3.500.000 perbulannya. Sementara 40% lainnya mempunyai penghasilan yang berkisar antara 2.500.000,- sampai Rp. 3.500.000,- perbulan. Adapun 39% pendapatan ayah yang berkisar antara Rp. 1.500.00,- sampai Rp. 2.500.000,- perbulan. Sedangkan sisanya, sebesar 3% memiliki pendapatan kurang dari Rp.1.500.000 perbulan.

b. Pendapatan ibu

Hasil analisis penelitian menunjukkan sebanyak 10% ibu tergolong memiliki penghasilan lebih dari Rp. 3.500.000,- perbulan. Sementara yang berpenghasilan antara 2.500.000,- sampai Rp. 3.500.000,- sebanyak 45%. Sedangkan yang berpenghasilan antara Rp. 1.500.00,- sampai Rp.


(54)

2.500.000,- sebanyak 33%. Adapun yang berpenghasilan kurang dari Rp. 1.500.000,- sebanyak 12%. Untuk lebih jelas lihat tabel berikut:

Tabel 3.7: Tingkat Pendapatan Ibu

No.

Pendapatan ibu

Kriteria Jumlah Persentase

1 > Rp3.500.000 10 10

2 Rp 2.500.000- Rp. 3.500.000 45 45

3 Rp. 1.500.00-Rp. 2.500.000 33 33

4 < Rp 1.500.000 12 12

Jumlah 100 100

3) Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas.

Dalam penelitian ini, kekayaan atau fasilitas adalah kekayaan dalam bentuk barang-barang yang menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu mencakup: barang-barang elektronik dan kendaraan pribadi.

a. Kepemilikan kendaraan

Berdasarkan hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa semua orang tua responden memiliki kendaraan. Sebanyak 31% memiliki mobil pribadi, 22% memiliki mobil dinas, 47% mempunyai sepeda motor. Untuk lebih jelasnya pada tabel berikut:


(55)

Tabel 3.8: Kepemilikan Kendaraan No.

Kepemilikan Kendaraan

Kriteria Jumlah Persentase

1 Mobil pribadi 31 31

2 Mobil dinas 22 22

3 Sepeda motor 47 47

4 Tidak memiliki kendaraan 0 0

Jumlah 100 100

b. Kepemilikan barang elektronik

Tabel 3.9: Kepemilikan Elektronik

No.

Kepemilikan elektronik

Kriteria Jumlah Persentase

1 Komputer , kulkas, televisi,

dan radio 40 40

2 Kulkas, televisi, dan radio 17 17

3 Televise, dan radio 43 43

4 Radio 0 0

Jumlah 100 100

Tabel tersebut menyebutkan bahwa semua orang tua responden minimal memiliki barang elektronik televisi. Sebanyak 40% orang tua responden memiliki komputer, kulkas, televisi, dan radio. 17% lainnya hanya memiliki kulkas, televisi dan radio. Sedangkan 43% lainnya hanya memiliki televisi dan radio.


(56)

4) Jenis Tempat Tinggal.

Dalam penelitian ini, jenis tempat tinggal diukur dari status rumah yang ditempati, kondisi fisik bangunan, dan besarnya rumah yang ditempati.

1) Keadaan tempat tinggal

Tabel 3.10: Keadaan Tempat Tinggal

No.

Kondisi tempat tinggal

Kriteria Jumlah Persentase

1 Rumah pribadi 42 42

2 Rumah dinas/kantor 18 18

3 Rumah family/keluarga 23 23

4 Rumah sewaan 17 17

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden, yakni sebesar 42% responden menempati rumah pribadi. 18% berikutya menempati rumah dinas/kantor. 23% responden menempati rumah family/keluarga, dan 17% sisanya menempati rumah sewaan.

2) Kondisi fisik tempat tinggal

Jenis bangunan tempat inggal (rumah) menurut kondisi fisiknya meliputi bangunan permanen, semi permanen, kayu dan bambu. jelasnya dapat lihat tabel berikut.


(57)

Tabel 3.11: Kondisi Tempat Tinggal

No.

Kondisi tempat tinggal

Kriteria Jumlah Persentase

1 Permanen 56 56

2 Semi-permanen 32 32

3 Bambu/papan 12 12

4 Tepas 0 0

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden, yakni sebesar 56% memiliki tempat tinggal dengan bangunan yang permanen. Sebanyak 32% memiliki tempat tinggal dengan jenis bangunan semi permanen. Sedangkan 12% memiliki tempat tinggal dengan jenis bangunan bambu/papan.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Mayoritas responden memiliki status sosial ekonomi dalam kategori baik, yakni sebesar 43%. Sedangkan 19% responden termasuk ke dalam status sosial sosial ekonomi kategori kurang baik. Sementara responden yang termasuk ke dalam kategori tidak baik angkanya cukup tinggi, yakni sebesar 24%. Dan sisanya, sebesar 14% responden termasuk status sosial ekonomi dalam kategori sangat baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.


(58)

Tabel 3.12:Status Sosial Ekonomi Orangtua

No.

Tingkat Sosial Ekonomi Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase

1 81,27-100 Sangat baik 14 14

2 62,52-81,26 Baik 43 43

3 43,76-62,51 Kurang baik 19 19

4 25,00-43,75 Tidak baik 24 24

Jumlah 100 100

Gambar 3.1

Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Siswa a. Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2011

Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 40 pertanyaan mengenai status sosial ekonomi dari 39 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2011 diperoleh skor minimum 62.00 dari


(59)

160.00 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 142.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 102.7179. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 79.0000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 77.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut.

Tabel 3.13: Output Deskriptif Responden Angkatan 2011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 62.00 2 5.1 5.1 5.1

64.00 2 5.1 5.1 10.3

67.00 1 2.6 2.6 12.8

68.00 1 2.6 2.6 15.4

69.00 1 2.6 2.6 17.9

71.00 1 2.6 2.6 20.5

72.00 1 2.6 2.6 23.1

73.00 1 2.6 2.6 25.6

74.00 1 2.6 2.6 28.2

75.00 3 7.7 7.7 35.9

77.00 5 12.8 12.8 48.7

79.00 1 2.6 2.6 51.3

123.00 1 2.6 2.6 53.8

128.00 2 5.1 5.1 59.0

129.00 2 5.1 5.1 64.1

131.00 1 2.6 2.6 66.7

132.00 1 2.6 2.6 69.2

135.00 1 2.6 2.6 71.8

136.00 2 5.1 5.1 76.9

138.00 1 2.6 2.6 79.5

139.00 2 5.1 5.1 84.6

141.00 4 10.3 10.3 94.9

142.00 2 5.1 5.1 100.0


(60)

Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa jumlah sampel pada angkatan 2011 yakni sebanyak 39 responden. Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2011 kategori sangat baik angkanya paling tinggi, yakni sebanyak 14 orang atau sebesar 35,9%. Sedangkan 5 orangtua responden atau 12.8% dalam status sosial sosial ekonomi kategori baik. Adapun orangtua responden yang dalam status kurang baik yakni sebanyak 13 orang atau sebesar 33,4%. Sedangkan sisanya, 7 orang atau sebesar 17,9% orangtua responden status sosial ekonominya masuk dalam kategori tidak baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie seperti berikut.

Tabel 3.14: Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2011

No. Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase

1 81,27-100 Sangat baik 14 35,9

2 62,52-81,26 Baik 5 12,8

3 43,76-62,51 Kurang baik 13 33,4

4 25,00-43,75 Tidak baik 7 17,9


(61)

Gambar 3.2: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2011

b. Status sosial ekonomi orangtua mahasiswa angkatan 2012

Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 40 pertanyaan mengenai status sosial ekonomi dari 33 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2012 diperoleh skor minimum 73.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 134.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 109.3939. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 127.0000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 76.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut:

sangat baik baik kurang baik tidak baik


(62)

Tabel 3.15: Output Deskripsi Responden Angkatan 2012

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 73.00 1 3.0 3.0 3.0

75.00 1 3.0 3.0 6.1

76.00 4 12.1 12.1 18.2

78.00 2 6.1 6.1 24.2

79.00 1 3.0 3.0 27.3

80.00 2 6.1 6.1 33.3

81.00 1 3.0 3.0 36.4

82.00 1 3.0 3.0 39.4

125.00 1 3.0 3.0 42.4

127.00 3 9.1 9.1 51.5

128.00 1 3.0 3.0 54.5

129.00 4 12.1 12.1 66.7

130.00 2 6.1 6.1 72.7

131.00 3 9.1 9.1 81.8

132.00 2 6.1 6.1 87.9

133.00 3 9.1 9.1 97.0

134.00 1 3.0 3.0 100.0

Total 33 100.0 100.0

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa jumlah sampel pada angkatan 2012 yakni sebanyak 33 responden. Pada angkatan 2012 ini tidak adanya orangtua responden yang status sosial ekonominya termasuk dalam kategori tidak baik. Namun demikian, status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2012 dalam kategori kurang baik angkanya paling tinggi, yakni sebanyak 13 orang atau sebesar 39.4%. Sedangkan 9 atau secara persentase 27.3% orangtua responden status sosial sosial ekonominya dalam kategori baik. Adapun orangtua responden yang dalam status sangat baik


(63)

yakni sebanyak 11 orang atau sebesar 33,3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie seperti berikut:

Tabel 3.16: Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2012

No. Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase

1 81,27-100 Sangat baik 12 36,4

2 62,52-81,26 Baik 8 24,2

3 43,76-62,51 Kurang baik 13 39,4

4 25,00-43,75 Tidak baik 0 0

Jumlah 33 100

Gambar 3.3: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2012

sangat baik baik kurang baik tidak baik


(64)

c. Status sosial ekonomi orangtua mahasiswa angkatan 2013

Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 40 pertanyaan mengenai status sosial ekonomi dari 28 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2013 diperoleh skor minimum 73.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 143.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 113.0000. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 129.5000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 134.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut.

Tabel 3.17: Output Deskripsi Responden Angkatan 2013 Frequenc

y Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid 73.00 2 7.1 7.1 7.1

74.00 2 7.1 7.1 14.3

76.00 1 3.6 3.6 17.9

77.00 1 3.6 3.6 21.4

78.00 2 7.1 7.1 28.6

79.00 1 3.6 3.6 32.1

83.00 1 3.6 3.6 35.7

128.00 1 3.6 3.6 39.3

129.00 3 10.7 10.7 50.0

130.00 1 3.6 3.6 53.6

132.00 1 3.6 3.6 57.1

133.00 4 14.3 14.3 71.4

134.00 5 17.9 17.9 89.3

135.00 1 3.6 3.6 92.9

142.00 1 3.6 3.6 96.4

143.00 1 3.6 3.6 100.0


(65)

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa jumlah sampel pada angkatan 2013 yakni sebanyak 28 responden. Pada angkatan 2013 ini, secara umum status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013 bisa dibilang cukup baik, hal itu terlihat dari tidak adanya oragtua responden yang status sosial ekonominya termasuk dalam kategori tidak baik. Mayoritas status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013dalam kategori sangat baik, yakni sebanyak 14 responden atau secara persentase sebesar 50%. Namun, status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013 yang masuk ke dalam kategori kurang baik angkanya juga cukup tinggi, yakni sebanyak 10 orang atau sebesar 35.7%. Sedangkan 4 responden atau secara persentase sebesar 14.3% orangtua responden status sosial ekonominya dalam kategori baik. Adapun orangtua responden yang dalam status sangat baik yakni sebanyak 14 responden atau sebesar 50%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie berikut.

Tabel 3.18: Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2013

No. Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase

1 81,27-100 Sangat baik 14 50,0

2 62,52-81,26 Baik 4 14,3

3 43,76-62,51 Kurang baik 10 35,7

4 25,00-43,75 Tidak baik 0 0


(66)

Gambar 3.4: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2013

3. Deskripsi Prestasi Responden

a. Deskripsi prestasi belajar responden angkatan 2011

Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 4 pertanyaan mengenai prestasi baik yang berupa indeks prestasi maupun indeks prestasi komulatif dari 39 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2011 diperoleh skor minimum 9 dari 16 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 16 dari 16 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 12.1795. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 12.000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 10.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut.

sangat baik baik kurang baik tidak baik


(67)

Tabel 3.19: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2011

Frequenc

y Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid 9.00 2 5.1 5.1 5.1

10.00 13 33.3 33.3 38.5

11.00 2 5.1 5.1 43.6

12.00 6 15.4 15.4 59.0

13.00 2 5.1 5.1 64.1

14.00 6 15.4 15.4 79.5

15.00 5 12.8 12.8 92.3

16.00 3 7.7 7.7 100.0

Total 39 100.0 100.0

Pada angkatan 2011 ini, secara umum prestasi responden angkatan 2011 bisa dibilang baik, hal itu terlihat dari tidak adanya responden yang prestasinya termasuk dalam kategori tidak baik. Namun demikian, prestasi responden yang termasuk ke dalam kategori kurang baik angkanya cukup tinggi, yakni sebanyak 15 orang atau secara persentase sebesar 38,5% dari total responden angkatan 2011. Sedangkan 10 responden atau secara persentase sebesar 25,6% yang prestasinya termasuk ke dalam kategori baik. Adapun sisanya sebanyak 14 responden atau secara persentase sebesar 35,9% yang prestasinya termasuk dalam kategori sangat baik. Berikut sebaran data disajikan dalam tabel dan diagram pie.


(68)

Tabel 3.20: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2011

No. Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase

1 81,27-100 Sangat baik 14 35,9

2 62,52-81,26 Baik 10 25,6

3 43,76-62,51 Kurang baik 15 38,5

4 25,00-43,75 Tidak baik 0 0

Jumlah 39 100

Gambar 3.5: Diagram Pie tentang Prestasi Responden Angkatan 2011

b. Deskripsi prestasi belajar responden angkatan 2012

Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 4 pertanyaan mengenai prestasi baik yang berupa indeks prestasi maupun indeks prestasi komulatif dari 33 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan

sangat baik baik kurang baik tidak baik


(69)

2012 diperoleh skor minimum 9 dari 16 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 16 dari 16 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 12.1795. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 12.000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 10.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut.

Tabel 3.21: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2012

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 10.00

13 39.4 39.4 39.4

12.00

4 12.1 12.1 51.5

13.00

4 12.1 12.1 63.6

14.00

5 15.2 15.2 78.8

15.00

4 12.1 12.1 90.9

16.00

3 9.1 9.1 100.0

Total 33 100.0 100.0

Pada angkatan 2012 juga tidak terdapat responden yang prestasinya termasuk dalam kategori tidak baik. Namun, prestasi responden yang termasuk ke dalam kategori kurang baik angkanya cukup tinggi, yakni sebanyak 13responden atau secara persentase sebesar 39,4% dari total responden angkatan 2012. Sedangkan 8 responden lainnya atau secara persentase sebesar 24,2% yang prestasinya termasuk ke dalam kategori baik. Adapun sisanya sebanyak 12 responden atau secara persentase sebesar 36,4% yang prestasinya termasuk dalam kategori sangat baik. Berikut sebaran data disajikan dalamtabel dan diagram pie.


(70)

Tabel 3.22: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2012

No. Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase

1 81,27-100 Sangat baik 12 36,4

2 62,52-81,26 Baik 8 24,2

3 43,76-62,51 Kurang baik 13 39,4

4 25,00-43,75 Tidak baik 0 0

Jumlah 33 100

Gambar 3.6: Diagram Pie tentang Prestasi Responden Angkatan 2012

c. Deskripsi prestasi belajar responden angkatan 2013

Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 4 pertanyaan mengenai prestasi sangat baik baik kurang baik tidak baik


(71)

mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2013 diperoleh skor minimum 10 dari 16 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 16 dari 16 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 12.5714. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 12.000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 10.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut.

Tabel 3.23: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2013

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid 10.00 8 28.6 28.6 28.6

11.00 2 7.1 7.1 35.7

12.00 3 10.7 10.7 46.4

13.00 3 10.7 10.7 57.1

14.00 6 21.4 21.4 78.6

15.00 5 17.9 17.9 96.4

16.00 1 3.6 3.6 100.0


(1)

xix c. Rp 400.000 – Rp 600.000

d.Tidak mengekos

31.Apa jenis rumah yang ditempati keluarga anda ?

a. Permanen

b.Semi permanen

c. Bamboo/papan

d.Tepas

32.Bagaimana keadaan tempat tinggal anda ? a. Rumah pribadi

b.Rumah dinas/kantor c. Rumah famili/keluarga

d.Rumah sewaan

33.Berapa luas bangunan rumah anda?

a. > 150 m2

b.100 m2 – 150 m2 c. 50 m2 – 100 m2 d.< 50 m2

34.Apakah barang-barang elektronik yang keluarga anda miliki ? a. Komputer, kulkas, televisi, radio

b.Kulkas, televisi dan radio c. Televisi dan radio

d.Radio

35.Apakah orang tua anda memiliki kendaraan sendiri ? a. Memiliki mobil pribadi

b.Memiliki mobil dinas c. Memiliki sepeda motor d.Tidak memiliki kendaraan

36.Sarana transportasi apa yang anda gunakan kekampus ? a. Naik mobil pribadi

b.Naik mobil dinas c. Naik motor


(2)

xx

d.Naik angkutan umum

37.Berapa biaya yang anda habiskan untuk keperluan transportasi dalam sebulan? a. > Rp 200.00

b.Rp 150.000 – Rp 200.000 c. Rp 100.000 – Rp 150.000 d.< Rp 100.000

38.Apa saja fasilitas belajar di rumah yang orang tua anda berikan ? a. Ruangan belajar, meja belajar, lampu belajar

b.Meja belajar dan lampu belajar c. Meja belajar

d.Tidak ada

39. Bagaimana cara anda mengerjakan tugas kuliah laptop/komputer pribadi/netbook?

a. Menggunakan laptop

b. Menggunakan computer pribadi

c. Menggunakan netbook

d. Menggunakan komputer rental

40. Bagaimana anda mengakses internet?

a. Berlangganan wifi

b. Menggunakan modem pribadi

c. Menggunakan modem orangtua/saudara

d. Menggunakan jasa warnet

III. Prestasi

1. Berapa nilai IP terakhir anda? a. 3.00

b. 2.75-3.00 c. 2.50-2.75 d. < 2.50

2. Berapa nilai IP anda sebelumnya?

a. 3.00 b. 2.75-3.00


(3)

xxi c. 2.50-2.75

d. < 2.50

3. Berapa nilai IPK terakhir anda? a. 3.00

b. 2.75-3.00 c. 2.50-2.75 d. < 2.50

4. Berapa nilai IPK anda sebelumnya?

a. 3.00 b. 2.75-3.00 c. 2.50-2.75 d. < 2.50


(4)

(5)

(6)