Pengaruh status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat

(1)

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAMIYAH

CIPUTAT

Oleh: ATIRAH NIM: 102011023542

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H/2006 M


(2)

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAMIYAH

CIPUTAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh: ATIRAH NIM: 102011023542

Di Bawah Bimbingan

Dra. Zikri Neni Iska M.Psi NIP: 150 275 290

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H/2006 M


(3)

KATA PENGANTAR

ﻢﻴﺣﺮﻟا

ﻦﻤﺣﺮﻟا

ﷲا

ﻢﺴﺑ

Alhamdulillah, segala puji hanya penulis limpahkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat begitu banyak. Senandung Iman dan Islam semoga tetap ada dalam hati penulis, berkat kasih sayang-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tercurah pada suri tauladan manusia, Muhammad SAW semoga kita semua dapat meneladani beliau hingga akhir masa, amin.

Skripsi ini penulis ajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam.

Berbagai pihak telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini lebih optimal. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono M.A, selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam, dan Bapak Drs. Sapiuddin Sidiq M. Ag, selaku sekertaris jurusan Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Zikri Neni Iska, M. Psi, selaku pembimbing akedemik dan pembimbing skripsi, penulis haturkan terimakasih, karena ibu banyak sekali membantu


(4)

penulis dalam penyelesaian skripsi ini, nasehat-nasehat ibu akan penulis ingat selalu.

3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah menanamkan berbagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis. Begitu pula penulis haturkan terimakasih kepada pihak perpustakaan Tarbiyah dan Perustakaan Utama, semoga koleksi bukunya semakin banyak dan dapat lebih bermanfaat.

4. Keluarga tercinta Ayahanda, H. M. Tasir (alm), Ibunda Hj. Zuriyyah (almh), Doaku senantiasa menyertai umi dan abah, semoga surga dan rahmat Allah selalu bersama kalian.

5. Kakak-kakaku tersayang (H. Basuki MS dan Hj. Yayah Muhayah), penulis ucapkan terimakasih banyak, karena kalian sudah merawat dan mendidik penulis hingga saat ini, dan telah begitu sabar dalam mengarungi berbagai cobaan hidup yang menimpa. Dorongan dan doa dari kalian sangat menentukan keberhasilan ananda dalam menjalani hidup ini. Semoga kita tetap dapat menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersabar dan bersyukur. Tak lupa yang tersayang kedua keponakanku Ade Kurniawan dan Abdul Aziz Ar-Rouf, jangan pernah tinggalkan shalatnya ya.

6. Untuk sohib-sohibku tersayang di kosan bunga, Lili, Euis, Putri, Uni Iyet, Uni Rina, Pipih, Alfi, Eva, Ina, Intan, Rohayati, Nunung, dan Eem, semoga ikatan silaturahim senantiasa ada sampai kapanpun. Untuk teman-teman UKM Pramuka, ‘C Mania’, Canggung 2004, begitu banyak kenangan indah bersama kalian, Semoga persahabatan ini tetap abadi.


(5)

7. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih banyak.

Akhir kata, penulis berharap kritik dan saran terhadap karya tulis ini yang jauh dari sempurna. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis.

Jakarta, 5 November 2006


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Perumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Metode Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 9

1. Pengaruh Status Sosial Ekonomi ... 9

2. Pengaruh Orang Tua ... 12

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Sosial Ekonomi 15 4. Prestasi Belajar... 20

B. Kerangka Berfikir ... 27


(7)

BAB III PROFIL SEKOLAH

A. Sejarah Singkat SMP Islamiyah Ciputat ... 30

B. Visi dan Misi SMP Islamiyah Ciputat ... 31

C. Prestasi yang pernah diraih ... 32

D. Keadaan Murid... 32

E. Keadaan Guru ... 33

F. Ekstrakulikuler ... 36

G. Struktur Organisasi SMP Islamiyah Ciputat ... 37

H. Keadaan Sarana dan prasarana... 38

BAB VI HASIL PENELITIAN A. Pengumpulan Data ... 39

B. Pengolahan Data ... 40

C. Perumusan Hipotesa... 70

D. Analisa dan Interpretasi Data ... 70

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 76

B. Saran-saran... 77


(8)

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya diselenggarakan dalam rangka membebaskan manusia dari berbagai persoalan hidup yang melingkupinya, pendidikan bagi

freire merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi manusia agar terhindar dari berbagai bentuk penindasan, kebodohan sampai kepada ketertinggalan, oleh karena itu manusia sebagai pusat pendidikan maka manusia harus menjadikan pendidikan sebagai alat pembebasan untuk mengantarkan manusia menjadi mahluk yang bermartabat.1

Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang pembangunan yang diperioritaskan pelaksanaannya, sebagai upaya mencapai salah satu tujuan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Posisi strategis bidang pendidikan dalam pembangunan bangsa perlu selalu diupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas oleh lembaga-lembaga pendidikan yang ada. Sekolah sebagai salah satu lembaga, yang memiliki tugas dan fungsi untuk mengupayakan, meningkatkan dan membina potensi-potensi para siswa agar memiliki suatu kualitas dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

1

Firdaus M. Yunus, “ Pendidikan Berbasis Realitas Sosial Paulo Freire & YB. Mangun Wijaya, (Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004), Cet. Ke-1, h. 1


(10)

diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Karena itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.2

Krisis ekonomi yang berkepanjangan, mengakibatkan semakin banyaknya penderitaan dan kesengsaraan rakyat, hal tersebut terbukti dengan semakin bertambahnya tingkat kemiskinan, pengangguran, hak dan perlindungan tenaga kerja tidak terjamin, kriminalitas, anak-anak jalanan, serta semakin banyaknya anak-anak yang putus sekolah karena terbentur ekonomi. Keadaan ekonomi keluarga mempunyai peranan yang sangat penting terhadap perkembangan anak-anak, bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak didalam keluarganya itu lebih luas, bahkan ia mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang dapat ia kembangkan apabila adanya alat-alat. Sedangkan ekonomi orang tua yang hidup dalam status soaial ekonomi yang serba kekurangan akan mengalami tekanan-tekanan fundamental seperti dalam memperoleh nafkah sehari-hari yang kurang memadai, sehingga orang tua kurang dapat mencurahkan perhatian yang lebih mendalam terhadap pendidikan anaknya, apabila ia disulitkan dengan kebutuhan hidup sehari-hari.3

2

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, llmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), Cet.ke-1, h. 91

3

W.A. Garungan DIPL. PSYCH, “ Psikologi Sosial” (Bandung Eresco, 1998), Cet. Ke-2. h. 181-182


(11)

Dengan demikian anak didik yang berasal dari keluaga yang keadaan ekonominya lemah diasumsikan sulit memperoleh prestasi belajar yang baik, karena keterbatasan sarana penunjang dalam belajar.4

Bagi peserta didik pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang dalam pencapaian prestasi yang memuaskan dalam pembelajaran. Namun pada kenyataannya tampak jelas bahwa peserta didik itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, pendekatan belajar dan yang teramat penting latar belakang ekonomi keluarga yang terkadang amat mencolok antara satu peserta didik dengan peserta didik yang lain. Begitupun permasalahan yang terjadi pada anak didik di SMP Islamiyah Ciputat, keanekaragaman yang dimiliki oleh peserta didik menjadi penentu dalam meraih prestasi belajar yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam bentuk karya ilmiah dengan judul

"PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAMIYAH CIPUTAT".

B. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan yang terdapat pada judul ini maka penulis membatasainya pada:

4


(12)

1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa yang dimaksud status sosial ekonomi orang tua siswa dalam hal ini adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan sosial ekonomi baik berupa pendapatan, kekayaan, jabatan atau kedudukan orang tua dimasyarakat.

2. Prestasi belajar siswa, yang dimaksud adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa selama satu semester pada seluruh bidang studi.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa di SMP Islamiyah Ciputat?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat?

3. Bagaimana pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat?

D. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh data tentang status sosial ekonomi orang tua siswa di SMP Islamiyah Ciputat.


(13)

2. Mendapatkan data dan kesimpulan tentang prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat

3. Untuk mengetahui apakah status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat.

E. Metode Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Sekolah yang dijadikan tempat penelitaian adalah SMP Islamiyah ciputat, Jl. Kihajar Dewantara No.23 Ciputat Kabupaten Tangerang Banten 15419.

2. Populasi dan Sampel

Dalam hal ini populasi penelitian adalah keseluruhan Siswa-siswi SMP Islamiyah Ciputat. Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah "cara mengumpulkan data dari populasi dengan mengambil sebagian saja anggota populasi".5 Dalam pengambilan sampel ini penulis menggunakan cara strata stratified random sampling yaitu "pengambilan sampel dengan cara memisahkan anggota-anggota populasi dalam kelompok-kelompok yang tidak tumpang tindih.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini diperlukan beberapa teknik, adapun teknik teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah:

5

M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), cet. Ke-1, h. 115


(14)

a. Observasi langsung ke lapangan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan, adapun objek observasi adalah: keadan lingkungan sekolah, fasilitas belajar siswa, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, dan keadaan siswa sendiri tentunya.

b. Interview atau wawancara, interview merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan. Ciri utama dalam interview ini adalah bertatap muka langsung antara si peneliti dengan yang diteliti. Dalam hal ini penulis akan mengadakan wawancara langsung dengan kepala sekolah SMP Islamiyah Ciputat.

c. Angket, teknik ini dapat dipandang sebagai interview tertulis, dengan berbagai pertanyaan untuk dijawab tertulis pula oleh responden. Dengan teknik ini pila akan memudahkan di dalam mengambil kesimpulan mengenai latar belakang sosial ekonomi terhadap hasil belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat.

d. Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan mempelajari data yang sudah direkomendasikan oleh kepala sekolah SMP Islamiyah Ciputat. 4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Tujuan analisa data dalam penelitian ini yaitu untuk membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi satu data yang teratur serta tersusun lebih berarti sehingga mudah dipahami


(15)

bukan hanya oleh penulis tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian ini.

Untuk mengolah data, penulis mengambil pola perhitungan statistik dalam bentuk distribusi frekuensi. Pedoman yang penulis gunakan untuk mencari presentasi setiap data sebagai berikut:6

Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Terlebih dahulu dicari variansi dua kelompok dengan rumus:

S2 =

2 n n

n ) X ( X n

) X ( X

2 1

2 2 2 2

2 1

2 1 2

1

− +

Σ − Σ + Σ − Σ

b. Setelah diketahui S2, kemudian rumus uji “t” dapat dihitung

c. Selanjutnya uji “t” dilihat signifikansinya dengan jalan melihat harga kritik atau “ Critical Value For t “ dengan tiga tahap:

1) Mengidentifikasi angka tingkat keabsahan yang sesuai, atau df 2) Menentukan harga kritik “t”, berdasarkan tabel harga kritik “t” 3) Menyatakan hasil pengujian signifikansi tersebut.

Selanjutnya, penulis mengadakan seleksi data untuk menentukan keabsahan (validitas) data dan kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan tabulasi, sehingga diperoleh frekuensi setiap jawaban dan presentasi responden sesuai dengan kenyataan perhitungan kemudian menganalisa dan menginterpretasikannya.

6

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1986), Cet ke- 1. h. 26I


(16)

F. Sistematika Penulisan

Karya Ilmiah ini terdiri dari lima bab, dibahas dalam beberapa sub bab. Secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penyusunan.

Bab II: Tinjuan teoritis tentang status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar, dimana didalamnya membahas tentang pengertian status sosial ekonomi, pengertian orang tua, faktor-faktor yang mempengaruhi status sosial ekonomi, kedudukan orang tua di masyarakat. Sedangkan tinjauan teoritis tentang prestasi belajar membahas tentang pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pengaruh latar belakang ekonomi terhadap prestasi belajar, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesa.

Bab III: Gambaran umum tentang profil sekolah SMP Islamiyah Ciputat, yang terdiri dari sejarah singkat SMP Islamiyah Ciputat, letak geografis, Visi dan Misi, prestasi yang pernah diraih, keadaan murid, keadaan guru, ekstrakurikuler, struktur organisasi, keadaan sarana dan prasarana. Bab IV: Merupakan hasil penelitian yang membahas tentang pengumpulan data,

pengolahan data, perumusan hipotesa, analisa dan interpretasi data. Bab V: Merupakan penutup yang berupa kesimpulan dari hasil penelitian dari


(17)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua 1. Pengertian Status Sosial Ekonomi

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa Status adalah keadaan, kedudukan (orang, benda, Negara dan sebagainya).7 Adapula yang mengartikan status adalah kedudukan seseorang dalam kelompok serta dalam masyarakat.8 Sedangkan secara harfiah status berarti posisi atau keadaan dalam suatu jenjang atau hirarki dalam suatu wadah sebagai simbol dari hak dan kewajiban dan jumlah peranan yang ideal dari sesorang.9 Status selain merupakan unsur yang baku dalam sistem berlapis-lapis, juga mempunyai arti penting bagi sistem sosial masyarakat. Selaras dengan itu Nursal Luth dan Daniel Fernandez “ Mengatakan bahwa yang dimaksud dengan status adalah posisi yang diduduki seseorang dalam suatu kelompok”. Dengan demikian

status menunjukan kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat.10

7

W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), Cet. Ke-1, h. 918

8

Mayor Polak, Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas, (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru, 1979), Cet. Ke-1, h. 162

9

Soedjono Soekanto, Kamus Sosiologi, (Jakarta: CV. Rajawali, 1983), Cet. Ke-1, h. 347

10

Nursal Luth dan Daniel Fernandez, Panduan Belajar Sosiologi, (Jakarta: PT. Galaxi Puspa Mega, 1995), Cet. Ke-l, h. 141


(18)

Sementara pengertian sosial berasal dari bahasa Inggris yaitu society

asal kata socius yang berarti kawan. Selanjutnya yang dimaksud dengan sosial adalah segala sesuatu mengenai masyarakat dan kemasyarakatan.11 Sedangkan menurut Soedjono Soekanto, bahwa yang dimaksud dengan sosial adalah prestise secara umum dari seseorang dalam masyarakat.12

Rauck dan Warren mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

Status sosial selalu mengacu kepada kedudukan khusus seseorang dalam lingkungan yang di sertainya, martabat yang diperolehnya dan hak serta tugas yang dimilikinya. Status sosial tidak hanya terbatas pada statusnya dalam kelompok sendiri dan sesungguhnya status sosialnya mungkin mempunyai pengaruh terhadap status dalam kelompok-kelompok yang berlainan”.13

Adapun istilah ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Oikonomia, kata ini berasal dari kata Oikos dan Nomos, Oikos beraiti rumah tangga dan Nomos berarti tata laksana atau pengaturan. jadi ekonomi berarti pengaturan tata laksana rumah tangga, Perkataan ekonomi mengandung arti tentang hubungan manusia dalam usahanya dalam memenuhi kebutuhannya. 14

Ekonomi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, yaitu pengetahuan mengenai asas-asas penghasilan (produksi), pembagian (distribusi) dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan,

11

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarata: Bakai Pustaka, 1982), Cet. Ke-1, h. 918

12

Soedjono Soekanto, Kamus Sosiologi, Op. Cit. h. 347

13

Joseph Raucek Dan Roland Warren, Pengantar Sosiologi, Terjemahan Sahal Simamura ,(Jakarta: Bina Aksara, 1984),Cet. Ke-1, h. 234

14

Made Suyasa, Ekonomi Dan Koperasi, ( Bandung: Ganeca Exact Bandung, 1990), Cet. Ke-II


(19)

perindustrian, perdagangan barang-barang serta kekayaan) di lingkungan tempat dia tinggal. Hal demikian merupakan tuntutan dasar untuk memenuhi segala kebutuhan.15

Masih berbicara dalam masalah pengertian ekonomi, menurut Alferd Marshall dalam bukunya yang terkenal “ Principles Of Ekonomics (1890)”

dikutif oleh Tom Sumadi mengatakan, ekonomi adalah studi tentang manusia sebagaimana mereka hidup dan berbuat secara berfikir dalam urusan kehidupan biasa. Selanjutnya dikatakan bahwa ekonomi mempelajari segi tindakan yang paling erat berhubungan dengan memperoleh dan menggunakan barang-barang yang di perlukan bagi kesejahteraan.16

Dari beberapa pengertian diatas sapat disimpulkan seperti yang telah dikemukakan oleh Thamrin Nasution yaitu:

“ Status Sosial Ekonomi adalah suatu tingkatan yang dimiliki oleh seseorang yang didasarkan pada kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh sehingga mempunyai peranan pada status sosial seseorang dalam struktur masyarakat. Penghasilan atau pekerjaan tertentu juga dapat menentukan tinggi rendahnya status seseorang.”17

Pengertian diatas diperkuat lagi oleh Maftuh dan Ruyadi dengan bahasa yang lebih sederhana, bahwa status sosial ekonomi menurut pendapat

15

Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,1982),Cet. Ke-1, h. 220

16

Tom Gunadi, Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 45, (Bandung: Angkasa, 1990), Cet. Ke-1. h. 111

17

Thamrin Nasution dan Muhammad Nur, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, ( Jakarta: Gunung Mulia,1986), Cet. Ke-2, h. 34


(20)

mereka adalah” status seseorang dalam masyarakat dilihat dari segi pendapatan, kekayaan, dan jabatan”.18

Dan akhirnya penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan status sosial ekonomi adalah kondisi yang menggambarkan kedudukan seseorang atau keluarga dalam masyarakat berdasarkan kondisi kehidupan ekonomi atau kekayaan. Hal ini membuktikan betapa dominannya faktor kehidupan ekonomi seseorang dalam menentukan status sosial, walaupun kita sadari bahwa status sosial banyak dipengaruhi oleh unsur lain, seperti pendidikan keturunan dan jabatan di mana unsur-unsur tersebut juga akan dapat mempengaruhi kehidupan.

2. Pengertian Orang Tua

Telah disadari oleh banyak ahli pendidikan, bahwa pendidikan berawal dan dilakukan oleh keluarga, secara sadar atau tidak sadar keluarga lebih berperan didalamnya yaitu orang tua, yang telah merancang bentuk pengajaran dan pendidikan untuk masa depan anak-anak mereka, mulai dari bentuk pengenalan terhadap keluarga, benda dan dirinya, serta bentuk pengenalan terhadap lingkungan sekitar atau sosial masyarakat. Seperti ditulis oleh AmirDien dalam bukunya Pengantar Ilmu Pendidikan, bahwa orang tua

18

Bunyamin Maftuh dan Yadi Ruyadi, Penuntun Belajar Sosiologi, ( Bandung: Ganeca Exact, 1995), Cet. Ke-1, h. 34


(21)

adalah orang yang pertama dan terutama yang wajib bertanggung jawab atas pendidikan anaknya.19

Secara defenitif orang tua dapat diartikan sebagai orang yang melahirkan, membesarkan dan merawat atau mendidik serta membimbing orang yang lebih muda dari padanya. Orang tua dapat diartikan pula ibu dan ayah sebagai suami isteri yang telah melahirkan anak dan memiliki tanggung jawab keagamaan.20

Sedangkan pendapat lain yang dikemukankan Kartini Kartolo, bahwa yang dimaksud dengan orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap sedia dalam memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang dilahirkannya.21

اًرﺎ

ْ ﻜ ْهأو

ْ ﻜ ْأ

اﻮ

اﻮ اء

ﺬ ا

ﺎﻬ أﺎ

) ...

مﺮ ﺘ ا

:

6

(

Artinya:

Hai orang-oarang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka . . . (QS. At Tahrim)

Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan masyarakat dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya. dan orang tua sebagai pemimpin keluarga haruslah menjadi penanggung jawab atas keselamatan dunia akhirat. Maka orang tua wajib mendidik anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencari ilmu pengetahuan.

19

Drs. Amir Dain Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional, 1973), h. 99

20

Syahmin Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi, (Jakarta: Kalam Mulia, 1986), h.133

21


(22)

Dalam surat at-Tahrim ayat 6 Allah Swt menegaskan kepada orang tua bahwa pendidikan keluarga harus dan merupakan kewajiban kodrati untuk memperhatikan anak-anaknya serta mendidiknya sejak anak itu kecil, bahkan sejak didalam kandungan.

Kembali kepada pengertian orang tua, jadi secara umum dapat dikatakan bahwa orang tua adalah ayah dan ibu kandung, dan hal ini diperkuat dalam al-Quran bahwa istilah orang tua menunjuk kepada ibu dan bapak, seperti dalil-dalil berikut ini:

ﻪ ﺎ و

ْهو

ﻰ ﻋ

ﺎًْهو

ﻪ أ

ﻪْﺘ

ﻪْﺪ اﻮﺑ

نﺎ ْﺈْا

ﺎ ْ وو

ْا

إ

ﻚْﺪ اﻮ و

ْﺮﻜْﺷا

نأ

ْ ﺎﻋ

)

نﺎ

:

14

(

Artinya:

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya: ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan meyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kembalimu”. QS Al-luqman:14

ْﺪ ﻮْاﺎﺿر

ﷲا

ﺎﺿر

,

و

ْﺪ ﻮْا

ﻂْﺨ

ﷲا

ﻂْﺨ

Artinya:

“ Keridhaan Allah terletak pada keridhaan ibi-bapak dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan ibu- bapaknya” (HR. Ibnu Majah22)

Dari pengeritian diatas akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab atas penghidupan anak-anak yang dilahirkannya, tanggung jawab tersebut meliputi: memelihara, membiayai, membimbing dan mendidik anak-anaknya dari semenjak mereka belum mengenal dirinya sendiri sampai

22


(23)

mereka mampu mengenal dirinya sendiri dan lingkungannya dimana didalamnya juga termasuk bagaimana orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan yang semestinya diperoleh oleh anak untuk masa depannya.23

Jadi pada akhirnya bahwa yang dimaksud dengan status sosial ekonomi orang tua menurut penulis adalah kedudukan orang tua dalam masyarakat berdasarkan pada pendidikan dan pekerjaan disertai dengan kemampuan orang tua dalam memenuhi segala kebutuhan keluarga sehari-hari, termasuk kemampuan orang tua dalam membiayai dan menyediakan fasilitas belajar anak sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap anak-anaknya.

3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Status Sosial Ekonomi a. Pendidikan

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan, karena itulah sering dinyatakan

23


(24)

pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia, pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarkan hidupnya.24

Didalam Undang-undang Pendidikan Nasional atau disingkat UU SISDIKNAS memberikan penjelasan mengenai pengertian pendidikan, yaitu sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalia diri, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.25

Sementara Hery Noer dan Munzien memberikan pandangan yang berbeda mengenai defenisi pendidikan yaitu, pendidikan adalah “ seni mentransfer warisan dan ilmu membangun masa depan” dan beliau menambahkan dari defenisi tersebut bahwa pendidikan memiliki dua fungsi:26

1) Memilih warisan budaya yang relevan bagi perkembangan zaman, ketika pendidikan itu berlangsung sehingga bentuk dan kepribadian masyarakat dapat terpelihara.

2) Memperhitungkan semangat dalam melakukan perubahan dan pembaharuan yang terus menerus, serta mempersiapkan generasi

24

Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, ( Surabaya: Usaha Nasional,1988), Cet. Ke-3, h. 2

25

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasiona, (Depertemen Pendidikan Nasional, 2003)

26

Drs. Hery Noer Aly dan Drs. H. Munzier S.M.A, Watak Pendidikan Islam, ( Jakarta: Friska Agung Insani, 2003), Cet. Ke-2, h. 24-25


(25)

sesuai dengan prinsip yang ada bukanlah tetap yang terus menerus, melainkan perubahan yang terus menerus.

Pendidikan dapat digunakan juga untuk membantu seseorang dalam meningkatkan taraf hidupnya ketingkat yang lebih tinggi melalui usaha mereka sendiri. Menurut B.j Chandler dalam bukunya yang berjudul

“ Education and Teacher” yang dikutif oleh tim dosen FIP- IKIP malang mengatakan:

“ Bahwa adanya korelasi yang signifikan anatara tingkat pendidikan dengan tingkat keadaan ekonomi ( Standard Of Living)”.

Jadi pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan seseorang tetapi juga meningkatkan keahlian atau keterampilan tenaga kerja, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas. Produktivitas di satu pihak dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan di pihak lain dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan yang pada akhirnya dapat menempatkan seseorang pada status sosial ekonomi pada tingkat yang lebih tinggi dari kelompok masyarakat lainnya.

b. Pendapatan

Manusia sebagai mahluk hidup memiliki berbagai macam kebutuhan, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan tertier, untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus melakukan suatu kegiatan yaitu yang biasa disebut dengan bekerja, dengan bekerja sesorang akan memperoleh penghasilan, hasil yang didapat mungkin berupa uang atau


(26)

mungkin berupa barang, pendapatan yang berupa uang akan memperlihatkan tingkat pendapatan seseorang. Muwarti B. Raharjo

memberi batasan tentang pengertian pendapatan sebagai berikut:

“pendapatan adalah penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk melakukan suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukanya yang berfungsi sebagai jaminan kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusian dan pembangunan, dinyatakan atau dinilai dalam entuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan Undang-undang dan peraturan dibayar atas perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja”27

Pengertian pendapatan juga dikemukakan oleh Gardner Ackley,

beliau mengatakan, pendapatan dapat diartikan sebagai jumlah penghasilan yang diperoleh dari jasa yang disarankan pada waktu tertentu atau yang diperoleh dari harta kekayaan.28 Pengertian ini mengandung arti bahwa pendapatan yang diperoleh seseorang bukan saja dari hasil bekerja melainkan juga berasal dari kekayaan seseorang, misalnya tanah, modal, warisan, tabungan, deposito, hasil pertanian dan lain-lain.

Pendapatan dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan, yaitu pendapatan pokok ( rutin) dan pendapatan sampingan. Sebagaimana dikemukakan oleh Mulyanto sumardi yang mengatakan:

“ Dilihat dari kegiatannya, maka pendapatan dibagi menjadi dua macam, yakni pendapatan pokok atau rutin dan pendapatan sampingan. Pendapatan pokok adalah pendapatan yang diperoleh melalui pekerjaan utama yang sifatnya stabil dan menjadi sumber

27

Muarti B. Rahardjo, Wawasan Buruh Indonesii, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1986), h. 55

28


(27)

utama keluarga. Sedangkan pendapatan sampingan adalah penghasilan yang diperoleh melalui pekerjaan tambahan diluar.”29

Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima dari semua sumber baik dengan memberikan suatu jasa atau melakukan suatu pekerjaan maupun tanpa keduanya yaitu berupa kekayaan yang dimilikinya baik berupa tanah, modal, warisan, tabungan, deposito dan lain-lain yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dan dapat dijadikan sebagai jaminan kelangsungan hidup yang layak.

c. Kedudukan Orang Tua Di masyarakat

Dalam kebudayaan masyarakat kita menjumpai berbagai pernyataan yang menyatakan persamaan manusia. Di bidang hukum misalnya, kita mengenal anggapan bahwa dihadapan hukum semua orang adalah sama: pernyataan serupa kita jumpai pula dibidang agama. Dalam adat minang kabau kita mengenal ungkapan “ Tagok sama tinggi, duduk samo randah” yang berarti bahwa setiap orang sama. Namun dalam kenyataan sehari-hari kita mengalami adanya ketidaksamaan dalam hukum. Kutipan dari buku Mosca tersebut diatas Misalnya, kita melihat bahwa dalam semua masyarakat dijumpai ketidaksamaan dibidang kekuasaan: sebagian anggota masyarakat mempunyai kekuasaan, sedangkan sisanya dikuasai. Kitapun mengetahui bahwa anggota

29


(28)

masyarakat dibeda-bedakan berdasarkan kriteria lain berdasarkan prestise dalam masyarakat. Perbedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang dimilikinya dalam sosiologi dinamakan stratifikasi sosial.30

Konsep tentang stratifikasi sosial tergantung pada cara seseorang menentukan golongan sosial itu. Adanya golongan sosial timbul karena adanya perbedaan status di kalangan masyarakat.

Stratifikasi sosial merupakan gejala umum yang dapat ditentukan pada setiap masyarakat. Oleh karena itu, betapapun sederhananya maupun kompleksnya suatu masyarakat, stratifikasi akan kita jumpai di manapun. Pada zaman kuno dulu, Aristoteles pernah menyatakan bahwa di dalam tiap Negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat dan mereka yang berada tengah-tengahnya. Secara garis besar di dalam masyarakat terdapat tiga kelas kesosialan, yaitu terdiri dari: kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), kelas bawah (lower class)

4. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi

Pengertian prestasi yang paling sederhana adalah yang terdapat dalam Kamus Besar Indonesia Populer, yaitu hasil yang telah di capai,31 ada juga yang mengartikan dengan hasil yang telah dicapai, dilakukan,

30

Kumanto Sumanto, Pengantar Sosiologi Edisi Kedua ,(Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2000), Cet. Ke-2, h. 85-86

31

Hanapi Ridwan dan Lia Mariati, Kamus Besar Indonesia Populer, ( Surabaya: Tiga Dua, 1992), Cet. Ke-2, h. 251


(29)

dikerjakan.32 Begitu pula dalam Kamus Besar Indonesia, bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)33 Sedangkan kata prestasi yang berasal dari bahasa belanda yaitu "prestatie", kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil yang telah dicapai dari yang telah ditetapkan.34 Dan menurut pendapat Syaiful Bahri bahwa:

Hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.35

Lebih lanjut lagi, dalam bukunya yang mengutip pendapat Nasrun Harahap tentang pengertian prestasi yaitu:

” prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.36

Perstasi merupakan hasil penilaian pendidikan atas pekembangan dan kemajuan siswa dalam belajar. Prestasi menunjukan hasil dari pelaksanaan kegiatan yang diikuti siswa disekolah, kegiatan belajar yang diikuti siswa dapat diukur melalui penguasaan materi yang diajarkan guru serta nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum. Bagaimanapun sebuah prestasi tidak akan pernah dihasilakan oleh seseorang bila tidak melakukan

32

Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, ( Jakarta: Pustaka Insani), Cet. Ke-1, h. 323

33

Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), Cet. Ke-7, h. 247

34

Sardiman A.M, Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1994), Cet. Ke-5, h. 38

35

Syaful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994),Cet. Ke-1, h. 23

36


(30)

kegiatan. Dalam kenyatannya untuk mendapatkan prestasi seseorang harus melalui berbagai tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Djalinus Syah bahwa prestasi merupakan hasil yang diperoleh dari hasil kerja keras yang dilakukan oleh seseorang.37

Dari beberapa pengertian prestasi yang dikemukakan oleh para ahli diatas telihat jelas perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun pada intinya sama yaitu hasil yang dapat diukur dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan yang diperoleh dengan keuletan kerja baik secara individu maupun kelompok dalam kegiatan tertentu.

b. Pengertian Belajar

Kegiatan manusia yang tidak lepas dari zaman kezaman adalah melaksanakan kegiatan belajar. Kegiatan ini merupakan hal yang esensial dan dibutuhkan oleh manusia itu sendiri, sadar atau tidak sadar ini harus dilakukan, sehingga belajar merupakan suatu kegiatan dimana dari tidak tahu menjadi tahu atau tidak dewasa menjadi dewasa.

Menurut Drs. Moh. Uzer Usman belajar diartikan sebagai Proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya”.38

37

Suhainah Suparno, Membangun Kompetensi Belajar, ( Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2000), Cet. Ke-1, h. 2

38

Drs. Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), Cet. Ke-2, h.5


(31)

B.F. Skinner berpendapat: “ Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif”. 39

Reber dalam kamus susunannya yang tergolong moderen, Dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam defenisi. Pertama belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.40

Hilgard dan Bower mengemukakan: “ belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya).”

Lebih lanjut Suharsimi memberikan pandangannya tentang pengertian belajar yaitu, “belajar adalah suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahaan dalam dirinya baik berupa pengetahuan, keterampilan ataupun sikap.”41

39

Drs. Abdul Latif, Psikologi Pendidikan, (Cirebon: FAkultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati, 1996), Cet. Ke-1, h. 34

40

Muhibbin Syah, M.ED., Pikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-7, h. 91

41

Suharsimi Arikunto, Menejemen Pengajaran Secara Manusia, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1990),Cet.Ke-1, h. 2


(32)

Dari pengertian-pengertian yang telah diungkapkan oleh para ahli diatas, maka penulis menulis adanya kesamaan mengenai pengertian belajar, kesamaan tersebut yaitu adanya perubahan baik pada pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang mana perubahan itu dihasilkan sebagai hasil dari latihan atau pengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah merupakan tingkah laku yang lebih baik atau sebaliknya dan perubahan yang terjadi setelah melalui proses belajar itu terjadi berkat latihan dan pengalaman sehingga perubahan tersebut relatif mantap. Perubahan yang terjadi meliputi berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis seperti perubahan pada cara berpikir, keterampilan, kecakapan kebiasaan maupun sikap.

Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkahlakunya berkembang menjadi lebih baik. Samua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Dari pemahaman tentang pengertian prestasi dan belajar maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar siswaadalah merupakan hasil yang dicapai dari aktivitas atau kegiatan belajar siswa.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan gambaran dari hasil belajar yang berupa kesan-kesan akibat adanya perubahan dalam diri kegiatan belajar yang dilakukannya. Jadi


(33)

hasil prestasi belajar tersebut juga dapat dipandang sebagai perubahan kemampuan yang telah terjadi setelah siswa belajar.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar42

Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua bagian yaitu faktor Internal dan faktor eksternal siswa.

Faktor-faktor yang berasal dari luar siswa (Eksternal) terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instumental. Sedangakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Internal) adalah berupa faktor fisiologis dan faktor psikologis pada diri siswa.

1) Faktor-faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: faktor lingkungan alam/ non sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang termasuk lingkungan non sosial seperti: keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat gedung sekolah, dan sebagainya.

2) Faktor-faktor Instrumental

Faktor instrumental ini terdiri dari gedung/ sarana fisik kelas, sarana/ alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum/materi pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan memepengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

42

Drs. H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. Ke-2, h,59-60


(34)

3) Faktor-faktor Kondisi Internal Siswa

Faktor kondisi siswa ini sebagaimana telah diuraikan di atas ada dua macam yaitu kondisi fisiologis siswa dan psikologis siswa.

Faktor kondisi fisiologis terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya. Adapun faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah faktor minat, bakat, inteligensi, motivasi dan kemampuan-kemapuan kognitif.

Menurut Roestiyah, membagi faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seorang anak dengan melihat keadaan keluarga siswa, faktor tersebut antara lain43

1) Cara orang tua mendidik 2) Suasana keluarga

3) Pengertian orang tua 4) Latar belakang kebudayaan

d. Pengaruh Latar Belakang Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar

Peranan keluarga khususnya orang tua akan sangat menentukan besarnya pengaruh proses pendidikan anak di lingkungan keluarga, dan pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah. Tingkat kesadaran sebagian orang tua untuk mendoroang anaknya agar belajar di rumah masih kurang karena faktor ekonomi mereka yang

43

Drs. Roestiyah. NK, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet. Ke-2, h. 155


(35)

rendah, bahkan banyak orang tua yang memiliki anggapan bahwa pendidikan anaknya adalah tanggung jawab sekolah saja.

Sementara data menunjukan bahwa prestasi belajar anak di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor yang biasanya dikelompokan menjadi faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan individu anak (misalnya IQ dan pendidikan awal anak). Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, baik di negara maju maupun di Negara berkembang menunjukan bahwa pada umumnya faktor keluarga mempunyai faktor yang dominan terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Variabel yang menentukan dalam faktor keluarga tersebut, termasuk tingkat sosial ekonomi orang tua (tingkat pendidikan, pekerjaan, dan jumlah penghasilan).

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal siswa yang salah satunya adalah lingkungan keluarga dapat mempengaruhi prestasi belajar di sekolah, karena secara psikologis seorang anak mendapat dukungan orang tua terhadap anak pada saat belajar dirumah serta motivasi dan penyediaan fasilitas belajar yang anak butuhkan yang dapat menunjang segala aktivitas belajar anak di sekolah.

B. Kerangka Berfikir

Suatu keluarga mengemban peran tertentu dalam kaitannya dengan perkembangan siswa, terutama dalam meningkatkan prestasi belajarnya, karena prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dalam keluarga


(36)

seperti pendapatan dan tingkat pendidikan orang tua yang merupakan indikator dari status sosial ekonomi orang tua.

Status sosial ekonomi orang tua dapat dilihat dari kemampuan orang tua didalam memberikan jaminan kebutuhan keluarganya termasuk kebutuhan fasilitas pendidikan kepada siswa, sedangkan prestasi belajar siswa dapat terlihat dari minat dan motivasi siswa dalam memahami dan menjalankan proses belajar sebagai sarana pencapaian prestasi belajar yang diinginkan, pengaruh antara status soaial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar yang diinginkan, jadi pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa dapat dikatakan ada pengaruhnya sebab bagi siswa yang memiliki fasilitas belajar yang cukup memadai maka motivasi siswa untuk belajar akan meningkat sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik bagi siswa, sebaliknya bagi siswa yang tingkat status sosial ekonominya rendah sehingga fasilitas belajar yang dibutuhkan oleh siswa kurang memadai maka akan dapat mempengaruhi semangat siswa tersebut dalam belajar dan hal ini tentunya akan mengakibatkan prestasi belajar yang kurang baik, oleh karena itu status ekonomi orang tua yang tinggi dapat pula menentukan terciptanya prestasi belajar yang baik.

C. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara dan dibuat berdasarkan fakta yang ada serta akan di buktikan kebenarannnya. Maka dugaan


(37)

sementara penelitian ini, berdasarkan pada teori-teori yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut:

Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat korelasi positif yang signifikan antara Status sosial orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Hipotesis Nihil (Ho) : Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Status

sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa.


(38)

BAB III PROFIL SEKOLAH

A. Sejarah Singkat SMP Islamiyah Ciputat

SMP Islamiyah merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan sebuah Yayasan Islamiyah telah ada sejak tanggal 12 Mei 1965, namun baru mendapatkan status hukum pada tanggal 5 Agustus tahun 1976 bertepatan dengan tanggal 1 Ramadhan 1398 Hijriyah, berdasarkan akta No. 16 tanggal 11 Agustus 1978. Yang berdiri diatas lahan tanah seluas 1.600 M2. yang bertempat di Jalan Ki Hajar Dewantara No. 23 Ciputat Tangerang Banten, dan sebagai pendirinya adalah:

1. Drs. H. Zarkasih, MA : Sebagai Ketua 2. H. Abdul Munir, BA : Sebagai Wakil Ketua 3. A. Saiful Millah, BA : Sebagai Sekretaris I 4. Arifin Bin Ishak, BA : Sebagai Sekretaris II 5. M. Anwar Nur : Sebagai Bendahara I 6. Ny. Muniroh Nur : Sebagai Bendahara II 7. M. Yusuf Taujiri, : Sebagai Anggota 8. Ahmad Basyari, BA : Sebagai Anggota 9. Djajadi Adnan, BA : Sebagai Anggota

Yayasan Islamiyah pada mulanya mendirikan sekolah yang berfokus pada pendidikan Guru Agama (PGA), namun seiring dengan perkembangan jaman dan


(39)

keadaan lingkungan Yayasan Islamiyah menyelenggarakan juga SMEA I, TK Cendrawasih Cimanggis, yang dimulai tahun pelajaran 1980/1981.

Sejalan dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan permintaan masyarakat semakin meningkat sehingga dalam perkembangan pendidikanpun semakin berkembang. Mengingat perkembangan tersebut, Yayasan Islamiyah pun berupaya untuk mengembangkan diri dengan menyelenggarakan sekolah-sekolah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Maka, berdirilah sekolah MTs, SMP, dan Juga SMK, Madrasah Aliyah Islamiyah. SMP Islamiyah ini dikukuhkan pada tanggal 06 Januari 1969 dengan Nomor: 326/I.02.4/R.1983. dengan proses belajar mengajar dilaksanakan dengan pagi dan siang.

B. Visi dan Misi SMP Islamiyah Ciputat

SMP Islamiyah mempunyai Visi : “Iman dan Taqwa merupakan perwujudan dan landasan manusia yang bertanggung jawab, berbudi luhur dan disiplin terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dari visi tersebut SMP Islamiyah membuat misi-misinya yaitu:

1. Mendidik siswa menjadi manusia yang berbudi luhur, bertanggung jawab, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Membina dan mengembangkan minat dan baakat siswa.


(40)

C. Prestasi yang pernah diraih

Perjalanan panjang telah dilalui, tantangan dan hambatan telah banyak dihadapi oleh SMP Islamiyah. Dari panjangnya perjalanan tersebut tentunya banyak hal-hal yang pernah diperoleh terutama prestasi.

Adapun prestasi yang pernah didapat diantaranya: 1. Juara I MTQ tk. Remaja tahun 1996

2. Juara I (Busana Muslim tk. Remaja) 3. Harapan I festival Band tahun 2001

4. Juara II dan PBB Dasar terbaik gerak jalan tahun 2006

Selain dari prestasi-prestasi diatas yang pernah diraih SMP Islamiyah, masih banyak lagi prestasi yang lainnya baik yang didapat dari lomba-lomba maupun dari festival yang pernah di ikuti di berbagai daerah. Yang dalam hal ini tidak dapat kami cantumkan semuanya.

D. Keadaan Murid

Pasang surut dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan merupakan suatu variasi yang tak lepas dari pengaruh dan sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi yang baik dari unsur para pengelola, perkembangan penduduk, masyarakat lingkungan dan sebagainya. Perkembangan yang dialami SMP Islamiyah secara kuantitas berupa jumlah murid dari tahun ke tahun mengalami kemajuan dan kemunduran. Hal ini bisa dilihat dari grafik perkembangan siswa dari tahun ajaran 2002-2003 sampai dengan 2005-2006.


(41)

0 200 400 600 800 1000 1200

02/03 03/'04 04/'05 05/'06 Tahun Pelajaran

Grafik Perkembangan Siswa SMP Islamiyah Ciputat

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah

Tabel: 1

Tabel: 2

Tahun

Ajaran Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah 02/03 377 333 259 969 03/'04 362 346 297 1005 04/'05 380 360 298 1038 05/'06 307 354 337 998

1426 1393 1191 4010

E. Keadaan Guru

Suatu lembaga pendidikan bisa dikatakan sebuah organisasi yang luas, dalam hal ini tentunya organisasi tersebut mempunyai acuan dan target yang harus dia capai. Oleh karena hal tersebut dalam hal kemampuan guru, tentunya tidak semuanya memiliki kemampuan yang sama, karena manusia diciptakan oleh Tuhan dengan keunikan tersendiri.

Adapun tenaga pengajar yang tersedia di SMP Islamiyah Ciputat tahun pelajaran 2005/2006, dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:


(42)

Tabel 3. Guru SMP Islamiyah Ciputat tahun pelajaran 2005/2006

PENDIDIKAN TERAKHIR Nama guru

PERG. TINGGI FAK JURUSAN /

PROGRAM STUDI

Guru bidang Studi

Mudalih, S.Ag. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Tadris / IPS IPS/Geografi

Sarmuji H M, SPd.

STKIP Purnama

Jkt Pendidikan IPS / Ekonomi IPS/Ekonomi

Dra. Wiwin

Alawiyah IKIP M Jkt FIP Filsafat & Sosiologi Tata Boga/Kwrg

Hj. Siti Choimah AR.

PGA 6 Th.

Yoyakarta Agama Islam Pend. Agama

Saan Saputra, S.Pd. STKIP Purnama Jkt Ilmu Sosial

Adm. Perkantoran /

PDU Kesenian/Sejarah Rudinanto,

S.Pd. IAIN SGD Bdg Tarbiyah

Fisika / Pendidikan

Fisika Fisika Dede Saroni,

S.Ag. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah

Tadris / Bahasa

Indonesia B.Indonesia Drs. Sukoyo IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Tadris / Matematika Matematika

Abdul Rozak,

S.Ag. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Bahasa Arab Pend. Agama

Syukriyah,

S.Ag. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah

Tadris / Bahasa

Indonesia B.Indonesia H. M. Yatim,

S.Ag.

STIT MAA

Ciputat Tarbiyah

Pendidikan Agama

Islam Ibadah Faiz Fikri Nur,

S.Ag.

STIT Al-Hikmah

Jkt Tarbiyah Pendidikan Ilmu

Agama Pend. Agama

Drs. Junaidi IKIP M Jakarta FIP

Teori & Sejr. Pend. /

Sejarah IPS/Sejarah Dra. Dian Rivia IAIN Syahid Jkt Tarbiyah

Tadris / Bahasa

Indonesia B.Indonesia Desi Wulandari,

S.Pd. IKIP M Jakarta FPMIPA Pendidikan Matematika Matematika

Neneng

Junarsih, BA. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Tadris / Bahasa Inggris B.Inggeris Ade Laily Si,

SAg. IAIN SGD Bdg Ushuludin Dakwah PPkn/Kwrg

Muh. Ilyas Arif,

BA. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Tadris / Bahasa Inggris Fisika Sri Herawati,

S.Pd.

IKIP Negeri

Jakarta FPMIPA

Kimia / Pendidikan


(43)

Drs. M. Amin IAIN Syahid Jkt Tarbiyah

Pendidikan Agama

Islam Pend. Agama

Nur Endah S, S.Pd.

Univ. Muh.

Surakarta FKIP Matematika Matematika

Sarmadih, S.Pd.

UNINUS

Bandung FKIP

Bhs. & Sastra / Bhs.

Indonesia B.Indonesia Shohril

Universitas

Terbuka FKIP

Pend. Jasmani &

Kesehatan Penjaskes Drs. Syamsul

Hadi IKIP Madiun FPIPS

Geografi / Pend.

Geografi PS.Geografi Rita Sari

Universitas

Terbuka FKIP PGSD / Pendidikan SD Tata Boga

Hermawan Drs. M. Hasyim

IKIP Negeri

Padang FPOK Pend. Olah Raga Penjaskes

Efrianti, SSi.

Unv. Andalas

Pdg FMIPA Kimia / Kimia Analis Kimia

Sumarja, SS. IAIN Syahid Jkt Adab Bahasa dan Sastra Arab Fisika

Nuryasin, S.Pd. UPI Bandung FPBS B. Inggris B. Inggris

Drs. Nana Supriatna

IKIP

Muhamadiyah

Jkt FPBS B. Indonesia B.Indonesia

M.Taufik Sidik UIN Jkt FPBS B. Inggris B. Inggris

Wiwi Tarwiyah,

SE. PS/Ekonomi

Lia Rosmawati,

S.Pd UIN Jkt FPBS B. Inggris B.Inggeris

Husen Sakilin,

S.Pd Matematika

Hasan Basri, SE TIK

Fuad Faisal, S.Ag

STAI Yamisa

Bdg Tarbiyah

Pendidikan Agama

Islam TIK

Drs. Sayuti PS/Sejarah

Abdul Rosid SMEA Perdagangan Komputer

Achmad

Djuanda PGA Pend. Agama Pegawai TU

Ade Jumarna SMA IPS Pegawai TU


(44)

F. Ekstrakurikuler

Untuk mengembangkan dan peningkatan bakat dan kemampuan siswa, SMP Islamiyah menawarkan berbagai ekstrakurikuler yang dapat dijadikan suatu kegiatan siswa diluar jam pelajaran, hal ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa terhadap bidang yang dikuasainya, diantaranya:

1. Paskibra 2. Pramuka 3. Rohis

4. Palang Merah Remaja (PMR) 5. Futsal

6. Voley ball 7. Sepak Bola 8. Marawis 9. Band

10.KIR (Kelompok Ilmiyah Remaja)

Kegiatan ekstra kurikuler ini dilaksanakan setiap hari minggu, dan dilaksanakan secara bersamaan dengan unit lainnya (MTs, MA, dan SMK), hal ini dikarenakan pada hari-hari lainnya semua lokal dipergunakan secara penuh sehingga apabila dilaksanakan pada hari tersebut dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.


(45)

Kepala sekolah

Mudalih, S.Ag

Wk. Kepala

Koord. TU

Dede Saroni, S.Ag

Staf. TU

Ade Jumarna Ach. Djuanda Ida Farida

PKS. Kurikulum Sarmuji, HM, S.Pd

PKS. Kesiswaan Dra. Wiwin A

BK/BP Drs. Sukoyo Hj. Choimah Dede Saroni, S.Ag

Dewan Guru

Siswa

Laboratorium Fuad Faissal, S.Ag

Perpustakaan Siti Maimanah, S.P PKS. Sarana & Pra PKS. Humas G. Struktur Organisasi SMP Islamiyah


(46)

H. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di sekolah dapat mendukung kelancaran proses pendidikan, kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki akan mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan di sekolah dan tentunya juga akan berpengaruh terhadap mutu lulusannya.

Di bawah ini dapat dilihat tabel sarana dan prasarana yang ada di SMP Islamiyah Ciputat.

Tabel: 4

No Jenis Jumlah

1 Ruang teori/ruang kelas 24

2 Laboratorum Fisika Dan Biologi 3

3 Laboratorium bahasa 1

4 Ruang Perpustakaan 1

5 Ruang Komputer 3

6 Ruang Tata Usaha 1

7 Ruang Koperasi Sekolah 1

8 Ruang Kepala Sekolah 1

9 Ruang Guru 1

10 Ruang UKS 1

11 Ruang OSIS 1

12 Kantin Sekolah 2

13 Ruang BP/BK 1

14 WC Guru dan Karyawan 3

15 Mushola 1

16 WC Siswa 6

17 Ruang Keterampilan 1

18 Brankas 2

19 Meja Guru 40

20 Kursi Guru 40

21 Televisi 4

22 VCD dan DVD Player 2

23 Organ 1


(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang pengaruh status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat, yang dilaksanakan pada tanggal 22 september sampai tanggal 29 september 2006 tlah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk menjawab persoalan dalam skripsi ini.

Data-data dalam bab ini, akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya diolah dan dianalisa secara statistik serta diinperstasikan sehingga diperoleh suatu kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini.

A. Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan table-tabel. Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini hanya mengguankan sample sebesar 25 % saja dari 280 siswa kelas I. Data-data yang dikumpulkan dari responden sebanyak 70 anak siswa dan siswi, yang yang diambil secara acak dari 7 kelas, yang terdiri dari 1 10 siswa, kelasVIII-2 10 siswa, kelasVIII-3 10 siswa, kelasVIII-4 10 siswa, kelasVIII-5 10 siswa, kelasVIII-6 10 siswa, kelasVIII-7 10 siswa, teknik pengambilan sample yang digunakan yaitu random sampling ( penentuan secara acak)


(48)

B. Pengolahan Data

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan didalam angket diolah dalam bentuk table. Hal tersebut berguna untuk menghitung besar presentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab I.adapun anggota sample yang dijadikan responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel: 5

Daftar nilai rapot semester II responden tahun ajaran 2005/ 2006 No Nama Siswa Jenis Kelamin Indeks Prestasi Kelas

1 Agung Prasetyo Laki-laki 7,0 VIII – 1

2 Anggi Andrian. P Perempuan 6,5 VIII – 1

3 Ayang Zuhri Laki-laki 6,6 VIII – 1

4 Ayu Lestari Perempuan 7,1 VIII – 1

5 Cecep Abu Waris Laki-laki 7,3 VIII – 1

6 Reni Oktavia Perempuan 6,9 VIII – 1

7 Syifa Fauziah Perempuan 7,6 VIII – 1

8 Tri Chintya Putri Perempuan 7,0 VIII – 1

9 Yeti Fitri Yeni Perempuan 7,3 VIII – 1

10 Yoga Setiana Laki-laki 6,3 VIII – 1

11 Abdurrahman Laki-laki 6,4 VIII – 2

12 Ayu St. Komalasari Laki-laki 7,0 VIII – 2

13 Dwi Handayani Perempuan 7,2 VIII – 2

14 Maya Eva Anjari Perempuan 6,7 VIII – 2

15 M. Yusuf Laki-laki 7,0 VIII – 2

16 Nurhasana Perempuan 6,3 VIII – 2

17 Ibnu Subarkah Laki-laki 6,4 VIII – 2

18 Riki Ridwan Laki-laki 6,8 VIII – 2

19 Sri Rahmawati Perempuan 7,0 VIII – 2

20 Tio Saputra Laki-laki 7,0 VIII – 2


(49)

22 Bambang Laki-laki 7,0 VIII – 3

23 Erwin Laki-laki 6,5 VIII – 3

24 Fajar Ridwan Laki-laki 6,6 VIII – 3

25 Leni Perempuan 7,0 VIII – 3

26 M. Rangga. S Laki-laki 6,9 VIII – 3

27 Dindi Fitriani Perempuan 6,8 VIII – 3

28 Restu Prastio Laki-laki 7,0 VIII – 3

29 Ihfadilah Putra Laki-laki 6,5 VIII – 3

30 St. Aminah Perempuan 6,7 VIII – 3

31 Ayu Putri Perempuan 7,2 VIII – 4

32 Deny Gustiar Laki-laki 6,6 VIII – 4

33 Febria. M Laki-laki 7,0 VIII – 4

34 Jaka Fardila Laki-laki 6,9 VIII – 4

35 Dita Priana Perempuan 6,9 VIII – 4

36 Mustopa Laki-laki 7,0 VIII – 4

37 St. Azizah I.P Perempuan 7,0 VIII – 4

38 Uray Oktavia Sari Perempuan 6,3 VIII – 4

39 Zefri Romadhan Laki-laki 6,7 VIII – 4

40 Via Renata Perempuan 7,0 VIII – 4

41 Andi Kurniawan Laki-laki 6,8 VIII – 5

42 Dina Andriana Perempuan 7,0 VIII – 5

43 Ilman AW Laki-laki 6,5 VIII – 5

44 M. Yanis Laki-laki 6,8 VIII – 5

45 M. Ikbal Laki-laki 6,5 VIII – 5

46 Setiana Sundar Laki-laki 6,8 VIII – 5

47 Syarifudin Laki-laki 7,0 VIII – 5

48 Rusli. A Laki-laki 6,3 VIII – 5

49 Tri Setia Ninggsih Perempuan 6,8 VIII – 5

50 Khomala Sari Perempuan 7,0 VIII – 5

51 Annisa Nurbaiti Perempuan 7,1 VIII – 6

52 Dwi Fresti. Y Perempuan 6,5 VIII – 6

53 Enggar Laki-laki 6,8 VIII – 6

54 Eva Nur Saputri Perempuan 7,0 VIII – 6

55 Miratus Sholeha Perempuan 6,5 VIII – 6

56 Nur Latif. S Perempuan 6,8 VIII – 6

57 Jordanus Saleh Laki-laki 6,6 VIII – 6

58 Wahyu Muji. R Laki-laki 7,0 VIII – 6

59 Nopia Jamil Perempuan 7,0 VIII – 6

60 Ina Anggraini Perempuan 6,3 VIII – 6

61 A. Nurul Qomar Laki-laki 7,2 VIII – 7


(50)

63 Dewi Setiawati Perempuan 6,7 VIII – 7

64 Dewi Ratmawati Perempuan 6,0 VIII – 7

64 Elis Lestari Perempuan 6,0 VIII – 7

66 K. Vika Kartika Sari Perempuan 6,7 VIII – 7

67 Mayang Sari Perempuan 7,1 VIII – 7

68 Susi Mulyati Perempuan 6,8 VIII – 7

69 Wulandari Perempuan 6,8 VIII – 7

70 Yunita Perempuan 7,2 VIII – 7

Tabel: 6

Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Pegawai Negeri Sipil

Aspek yang dijaring Jumlah

Responden Alternatif Jawaban f P

1

1. Apa latar belakang pendidikan Bapak: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD 1 0 0 0 100 % 0 % 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %

2. Apa latar belakang pendidikan Ibu: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD 0 1 0 0 0 % 100 % 0 % 0%

Jumlah 1 100 %

3. Apakah penghasilan bapak: a. Perbulan

b. Perminggu c. Perhari

d. tidak menentu

1 0 0 0 100 % 0 % 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %

4. Apakah penghasilan Ibu: a.Perbulan

b.Perminggu c.Perhari

d.Tidak menentu

0 0 0 1 0 % 0 % 0 % 100 %


(51)

5. Berapa penghasilan Bapak: a. 1.500.000- 2.500.000 b. 500.000 – 1.400.000 c. 400.000 – 100.000 d. Kurang dari 50.000

1 0 0 0 100 % 0 % 0 % 0%

Jumlah 1 100 %

6. Berapa penghasilan Ibu: a. 1.500.000 – 2.500.000 b. 500.000 – 1.400.000 c. 400.000- 100.000 d. Tidak ada

0 0 0 1 0 % 0% 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %

7. Apakah Bapak/Ibu selalu menabung:

a. Ya selalu b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

0 1 0 0 0 % 100 % 0 % 0%

Jumlah 1 100 %

8. Apakah dari penghasilan Bapak/Ibu sudah mencukupi a. Lebih dari cukup

b. Cukup c. Pas-pasan d. Kurang 1 0 0 0 100 % 0 % 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %

9. Didalam keluarga

pengeluaran biaya yang paling banyak untuk: a. Biaya sekolah anak b. Biaya sewa rumah c. Biaya listrik d. Biaya makan

0 0 0 1 0 % 0 % 0 % 100 %

Jumlah 1 100 %

10. Berapa jumlah anak Bapak/ Ibu masih sekolah a. 1 orang

b. 2 orang c. 3 orang d. 4 orang lebih

0 2 0 0 0 % 100 % 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %


(52)

Mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak:

a. Tidak sama sekali b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 1 0 0 0 100 % 0 % 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %

12.Menurut Bapak/Ibu lebih

besar mana antara pendapatan dan pengeluaran:

a. Lebih besar pendapatan b. Seimbang

c. Tidak menentu

d. Lebih besar pengeluaran

0 0 1 0 0 % 0 % 100 % 0 %

Jumlah 1 100%

13. Dimana biasanya anak anda belajar pada waktu belajar di rumah:

a. Di ruang belajar khusus b. Di dalam kamar

c. Di ruang tamu d. di ruang makan

1 0 0 0 100 % 0 % 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %

14. Apakah bapak\Ibu selalu memenuhi semua buku-buku pelajaran yang anak anda butuhkan:

a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya sedikit d. Tidak sama sekali

1 0 0 0 100 % 0 % 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %

15. Apakah bapak \ibu selalu memenuhi semua peralatan sekolah seperti: Tas, Buku tulis, Pulpen, Pensil, Penggaris, Penghapus dll…

a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian

c.Hanya buku tulis dan pulpen 1 0 0 100 % 0 % 0 %


(53)

d. Tidak sama sekali 0 0 %

Jumlah 1 100 %

16. Apakah bapak\ ibu selalu memberikan uang saku (uang jajan) pada waktu anak sekolah:

a. Selalu memberikan b. kadang-kadang c. Jarang sekali d. Tidak pernah

1 0 0 0 100 % 0 % 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %

17. Berapa besar biasanya bapak\ ibu memberikan uang saku:

a. Rp. 7.500- Rp. 10.000 b. Rp. 5000- Rp. 7.500 c. Rp. 2.500- Rp. 5.000 d. Rp. 1.000- Rp. 2.500

1 0 0 0 100 % 0 % 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %

18. Status kepemilikan rumah Bapak/Ibu:

a. Milik sendiri b. Rumah dinas c. Kontrakan

d. Rumah ortu/mertua

0 1 0 0 0 % 100 % 0 % 0 %

Jumlah 1 100 %

19. Harta Bapak/Ibu selain rumah:

a. Perusahaan b. Rumah kontrakan c. Tanah

d. Tidak ada

0 0 0 1 0 % 0 % 0 % 100 %

Jumlah 1 100 %

20. Kendaraan pribadi yang Bapak/Ibu miliki: a. Mobil b. Motor c. Sepeda 1 0 0 100 % 0 % 0 %


(54)

d. Tidak ada 0 0 %

Jumlah 1 100 %

21. Kedudukan Bapak dimasyarakat:

a. Tokoh masyarakat b. Ulama

c. Guru / Ustadz d. Warga biasa

0 0 0 1

0 % 0 % 0 % 100 %

Jumlah 1 100 %

22. Kedudukan ibu di masyarakat

a. Tokoh masyarakat b. Ulama

c. Guru/ustadzah d. Warga biasa

0 0 0 1

0 % 0 % 0 % 100 %

Jumlah 1 100 %

Berdasarkan table ini, 100 % latar belakang pendidikan bapak menjawab perguruan tinggi, 100 % latar belakang pendidikan ibu menjawab SMA /SLTA, 100 % dengan penghasilan bapak perbulan, 100 % ibu dengan tidak ada penghasilan, 100 % dengan gaji sebesar Rp. 1.500.000- Rp. 2.500.000,100 % tidak ada penghasilan dari pihak ibu, 100 % orang tua siswa kadang-kadang menabung, 100 % penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 100 % pengeluaran biaya yang paling banyak untuk biaya makan, 100 % orang tua siswa memiliki 2 orang anak saja, 100 % tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, 100 % orang tua siswa menjawab tidak menentu antara pendapatan dan pengeluaran, 100 % anak belajar di ruangan belajar khusus, 100 % orang tua siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 100 % orang tua siswa memenuhi semua peralatan sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 100 % orang tua siswa selalu


(55)

memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 100 % orang tua siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500- 10.000, 100 % status kepemilikan rumah orang tua adalah rumah dinas, 100 % memeiliki harta ( tanah), 100 % mempunyai mobil, 100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa, dan 100 % kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.

Tabel: 7

Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Pegawai Swasta

Aspek yang dijaring Jumlah

Responden Alternatif Jawaban f P

27

1. Apa latar belakang pendidikan Bapak: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD 3 15 7 2 11 % 56 % 26 % 7 %

Jumlah 27 100 %

2. Apa latar belakang pendidikan Ibu: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD 1 21 5 0 4 % 78 % 18 % 0 %

Jumlah 27 100 %

3. Apakah penghasilan bapak: a. Perbulan

b. Perminggu c. Perhari

d. tidak menentu

25 0 0 2 93 % 0 % 0 % 7 %

Jumlah 27 100 %

4. Apakah penghasilan Ibu: e.Perbulan

f. Perminggu g.Perhari

h.Tidak menentu

6 0 0 21 22 % 0 % 0 % 78 %


(56)

Jumlah 27 100 % 5. Berapa penghasilan Bapak:

a. 1.500.000- 2.500.000 b. 500.000– 1.400.000 c. 400.000 – 100.000 d. Kurang dari 50.000

3 21 3 0 11 % 78 % 11 % 0 %

Jumlah 27 100 %

6. Berapa penghasilan Ibu: a. 1.500.000 – 2.500.000 b. 500.000 – 1.400.000 c. 400.000- 100.000 d. Tidak ada

0 3 9 15 0 % 11 % 33% 56 %

Jumlah 27 100 %

7. Apakah Bapak/Ibu selalu menabung:

a. Ya selalu b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

3 12 3 9 11 % 45 % 11 % 26 %

Jumlah 27 100 %

8. Apakah dari penghasilan Bapak/Ibu sudah mencukupi: a. Lebih dari cukup

b. Cukup c. Pas-pasan d. Kurang 1 15 6 5 4 % 56 % 22 % 18 %

Jumlah 27 100 %

9. Didalam keluarga

pengeluaran biaya yang paling banyak untuk: a. Biaya sekolah anak b. Biaya sewa rumah c. Biaya listrik d. Biaya makan

5 7 3 12 18 % 26 % 11 % 45 %

Jumlah 27 100 %

10.Berapa jumlah anak Bapak/ Ibu masih sekolah

a. 1 orang b. 2 orang c. 3 orang d. 4 orang lebih

1 21 5 0 4 % 78 % 18% 0 %


(57)

11. Apakah Bapak/Ibu selalu Mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak:

a. Tidak sama sekali b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 14 11 1 1 51 % 41 % 4 % 4 %

Jumlah 27 100 %

12.Menurut Bapak/Ibu lebih

besar mana antara pendapatan dan pengeluaran:

a. Lebih besar pendapatan b. Seimbang

c. Tidak menentu

d. Lebih besar pengeluaran

1 9 7 10 4 % 33 % 26 % 37 %

Jumlah 27 100 %

13. Dimana biasanya anak anda belajar pada waktu belajar di rumah:

a. Di ruang belajar khusus b. Di dalam kamar

c. Di ruang tamu d. di ruang makan

2 12 8 5 7 % 45 % 30 % 18 %

Jumlah 27 100 %

14. Apakah bapak\Ibu selalu memenuhi semua buku-buku pelajaran yang anak anda butuhkan:

a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya sedikit d. Tidak sama sekali

2 12 8 5 7 % 45 % 30 % 18 %

Jumlah 27 100 %

15. Apakah bapak \ibu selalu memenuhi semua peralatan sekolah seperti: Tas, Buku tulis, Pulpen, Pensil,

Penggaris, Penghapus dll… a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya buku tulis dan

8 5 11 30 % 18 % 41 %


(58)

pulpen

d. Tidak sama sekali 3 11 %

Jumlah 27 100 %

16. Apakah bapak\ ibu selalu memberikan uang saku (uang jajan) pada waktu anak sekolah:

a. Selalu memberikan b. kadang-kadang c. Jarang sekali d. Tidak pernah

18 7 2 0 67 % 26 % 7 % 0 %

Jumlah 27 100 %

17. Berapa besar biasanya bapak\ ibu memberikan uang saku:

a. Rp. 7.500- Rp. 10.000 b. Rp. 5000- Rp. 7.500 c. Rp. 2.500- Rp. 5.000 d. Rp. 1.000- Rp. 2.500

24 2 1 0 89 % 7 % 4 % 0 %

Jumlah 27 100 %

18.Status kepemilikan rumah Bapak/Ibu:

a. Milik sendiri b. Rumah dinas c. Kontrakan

d. Rumah ortu/mertua

2 15 9 1 7 % 56 % 33 % 4 %

Jumlah 27 100 %

19.Harta Bapak/Ibu selain rumah

a. Perusahaan b. Rumah kontrakan c. Tanah

d. Tidak ada

0 2 4 21 0 % 7 % 15 % 78 %

Jumlah 27 100 %

20. Kendaraan pribadi yang Bapak/Ibu miliki

a. Mobil b. Motor c. Sepeda d. Tidak ada

1 22 3 1 4 % 81 % 11 % 4 %


(59)

Jumlah 27 100 % 21. Kedudukan Bapak

dimasyarakat

a. Tokoh masyarakat b. Ulama

c. Guru / Ustadz d. Warga biasa

0 0 0 27

0 % 0 % 0 % 100 %

Jumlah 27 100 %

22. Kedudukan ibu di masyarakat

a. Tokoh masyarakat b. Ulama

c. Guru/ustadzah d. Warga biasa

0 0 0 27

0 % 0 % 0 % 100 %

Jumlah 27 100 %

Berdasarkan tabel ini, 11 % latar belakang pendidikan bapak menjawab perguruan tinggi, 56 % SLTA/ SMA, 26 % SLTP/ SMP, 7 % SD. 4 % latar belakang pendidikan ibu menjawab perguruan tinggi, 78 % SLTA/ SMP, 18 % SLTP/ SMP, 0 % menjawab SD. 93 % bapak dengan penghasilan perbulan. 0 % menjawab perminggu, 0 % perhari, 7 % tidak menentu. 22 % ibu dengan penghasilan perbulan, 0 % perminggu, 0 % perhari, 78 % tidak ada. 11 % bapak dengan penghasilan sebesar Rp. 1.500.000- Rp. 2.500.000, 78 % dengan penghasilan Rp. 500.000- Rp. 1.400.000, 11 % dengan penghasilan Rp. 400.000- Rp. 100.000, 0 % dengan penghasilan kurang dari 50.000. 0 % tidak ada penghasilan dari pihak ibu sebesar Rp. 1.500.000- Rp 2.500.000, % dengan penghasilan Rp.5.00.000- Rp. 1.400.000, 33 % dengan penghasilan Rp.400.000-100.00, 56 % dengan tidak ada penghasilan. 11 % orang tua siswa selalu menabung, 45 % kadang-kadang menabung, 11 % jarang menabung, 26 % tidak pernah menabung. 4 % penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 56 %


(60)

cukup, 22 % pas-pasan, 18 % kurang mencukupi. 18 % pengeluaran biaya untuk sekolah anak, 26 % untuk biaya sewa rumah, 11 % untuk biaya listrik, 45 % untuk biaya makan. 4 % orang tua siswa memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, 78 % 2 orang, 18 % 3 orang, 0 % 4 orang lebih. 51 % tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, 41 % kadang- kadang, 4 % sering, 4 % selalu kesulitan. 4 % orang tua siswa menjawab lebih besar pendapatan, 33 % seimbang, 26 % tidak menentu, 27 % lebih besar pengeluaran. 7 % anak belajar di ruangan belajar khusus, 45 % di dalam kamar, 30 % di ruang tamu, 18 % di ruang makan. 30 % orang tua siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 18 % hanya sebagian, 41 % hanya sedikit, 11 % tidak sama sekali. 67 % orang tua siswa memenuhi semua peralatan sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 26 % hanya sebagian, 7 % hanya buku tulis dan pulpen, 0 % tidak sama sekali. 89 % orang tua siswa selalu memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 7 % kadang-kadang, 4 % jarang sekali, 0 % tidak pernah memberikan. 7 % orang tua siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500- Rp.10.000, 56 % Rp.5000- Rp. 7500, 33 % Rp. 2500- Rp.5000, 15 % Rp. 1000- 2500. 7 % status kepemilikan rumah orang tua adalah milik sendiri, 56 % rumah dinas, 33 % rumah kontrakan, 15 % rumah orang tua. 0 % tidak memeiliki perusahaan, 7 % memiliki rumah kontrakan, 15 % memiliki tanah, 78 % tidak memiliki harta selain rumah. 4 % tidak mempunyai mobil, 81 % memiliki motor, 11 % memiliki sepeda, 4 % tidak memiliki kendaraan. 100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa, dan 100 % kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.


(61)

Tabel: 8

Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Wiraswasta

Aspek yang dijaring Jumlah

Responden Alternatif Jawaban f P

19

1. Apa latar belakang pendidikan Bapak: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD 1 6 10 2 5 % 32 % 53 % 10 %

Jumlah 19 100%

2. Apa latar belakang pendidikan Ibu: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD 0 4 6 9 0 % 21 % 32 % 47 %

Jumlah 19 100%

3. Apakah penghasilan bapak: a. Perbulan

b. Perminggu c. Perhari

d. tidak menentu

0 3 11 5 0 % 16 % 58 % 26 %

Jumlah 19 100%

4. Apakah penghasilan Ibu: a.Perbulan

b.Perminggu c.Perhari

d.Tidak menentu

0 3 6 10 0 % 16 % 32 % 52 %

Jumlah 19 100 %

5. Berapa penghasilan Bapak: a. 1.500.000- 2.500.000 b. 500.000– 1.400.000 c. 400.000 – 100.000 d. Kurang dari 50.000

0 3 5 11 0 % 16 % 26 % 58 %

Jumlah 19 100%


(62)

a. 1.500.000 – 2.500.000 b. 500.000 – 1.400.000 c. 400.000- 100.000 d. Tidak ada

0 1 5 13 0 % 5 % 26 % 69 %

Jumlah 19 100%

7. Apakah Bapak/Ibu selalu menabung:

a. Ya selalu b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

2 5 4 8 11 % 26 % 21 % 42 %

Jumlah 19 100%

8. Apakah dari penghasilan Bapak/Ibu sudah mencukupi a. Lebih dari cukup

b. Cukup c. Pas-pasan d. Kurang 1 3 10 5 5 % 16 % 53 % 26 %

Jumlah 19 100%

10 Didalam keluarga

pengeluaran biaya yang paling banyak untuk: a. Biaya sekolah anak b. Biaya sewa rumah c. Biaya listrik d. Biaya makan

2 5 1 11 11 % 26 % 5 % 58 %

Jumlah 19 100%

11.Berapa jumlah anak Bapak/ Ibu masih sekolah

a. 1 orang b. 2 orang c. 3 orang d. 4 orang lebih

5 6 6 2 26 % 32 % 32 % 10 %

Jumlah 19 100%

12. Apakah Bapak/Ibu selalu Mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak:

a. Tidak sama sekali b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 2 8 6 3 10 % 42 % 32 % 16 %


(63)

Jumlah 19 100%

13.Menurut Bapak/Ibu lebih

besar mana antara pendapatan dan pengeluaran:

a. Lebih besar pendapatan b. Seimbang

c. Tidak menentu

d. Lebih besar pengeluaran

0 1 8 10 0 % 5 % 42 % 43 %

Jumlah 19 100%

14. Dimana biasanya anak anda belajar pada waktu belajar di rumah:

a. Di ruang belajar khusus b. Di dalam kamar

c. Di ruang tamu d. di ruang makan

0 10 6 3 0 % 52 % 32 % 16 %

Jumlah 19 100%

17. Apakah bapak\Ibu selalu memenuhi semua buku-buku pelajaran yang anak anda butuhkan:

a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya sedikit d. Tidak sama sekali

2 10 6 1 10 % 53 % 32 % 5 %

Jumlah 19 100%

18. Apakah bapak \ibu selalu memenuhi semua peralatan sekolah seperti: Tas, Buku tulis, Pulpen, Pensil, Penggaris, Penghapus dll…

a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian

c. Hanya buku tulis dan pulpen d. Tidak sama sekali

8 5 6 0 42 % 26 % 32 % 0 %

Jumlah 19 100%

19. Apakah bapak\ ibu selalu memberikan uang saku (uang jajan) pada waktu anak sekolah:

a. Selalu memberikan b. kadang-kadang

10 6

52 % 32 %


(64)

c. Jarang sekali d. Tidak pernah

3 0

16 % 0 %

Jumlah 19 100%

20. Berapa besar biasanya bapak\ ibu memberikan uang saku:

a. Rp. 7.500- Rp. 10.000 b. Rp. 5000- Rp. 7.500 c. Rp. 2.500- Rp. 5.000 d. Rp. 1.000- Rp. 2.500

0 3 10 6 0 % 16 % 52 % 32 %

Jumlah 19 100%

21.Status kepemilikan rumah Bapak/Ibu:

a. Milik sendiri b. Rumah dinas c. Kontrakan

d. Rumah ortu/mertua

5 0 10 4 26 % 0 % 53 % 21 %

Jumlah 19 100%

22.Harta Bapak/Ibu selain rumah

a. Perusahaan b. Rumah kontrakan c. Tanah

d. Tidak ada

0 2 4 13 0 % 11 % 21 % 68 %

Jumlah 19 100%

24. Kendaraan pribadi yang Bapak/Ibu miliki

a. Mobil b. Motor c. Sepeda d. Tidak ada

0 8 5 6 0 42 26 32

Jumlah 19 100%

25. Kedudukan Bapak dimasyarakat

a. Tokoh masyarakat b. Ulama

c. Guru / Ustadz d. Warga biasa

0 0 0 19 0 % 0 % 0 % 100 %

Jumlah 19 100%

26. Kedudukan ibu di masyarakat


(65)

b. Ulama

c. Guru/ustadzah d. Warga biasa

0 0 19

0 % 0 % 100 %

Jumlah 19 100%

Berdasarkan tabel ini, 5% latar belakang pendidikan bapak menjawab perguruan tinggi, 32 % SLTA/ SMA, 53 % SLTP/ SMP, 10 % SD. 0 % latar belakang pendidikan ibu menjawab perguruan tinggi, 21 % SLTA/ SMP, 32 % SLTP/ SMP, 47 % menjawab SD. 0 % bapak dengan penghasilan perbulan, 16 % menjawab perminggu, 58 % perhari, 26 % tidak menentu. 0 % ibu dengan penghasilan perbulan, 16 % perminggu, 32 % perhari, 52 % tidak ada. 0 % dengan penghasilan sebesar Rp. 1.500.000- Rp. 2.500.000, 16 % dengan penghasilan Rp. 500.000- Rp. 1.400.000, 26 % dengan penghasilan Rp. 400.000- Rp. 100.000, 58 % dengan penghasilan kurang dari 50.000. 0 % tidak ada penghasilan dari pihak ibu sebesar Rp. 1.500.000- Rp 2.500.000, 5 % dengan penghasilan Rp.5.00.000- Rp. 1.400.000, 26 % dengan penghasilan Rp.400.000-100.00, 69 % dengan tidak ada penghasilan. 11 % selalu menabung, 26 % kadang- kadang menabung. 21 % jarang menabung, 42 % tidak pernah menabung. 5 % penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 16 % cukup, 53 % pas-pasan, 26 % kurang mencukupi. 11 % pengeluaran biaya untuk sekolah anak, 26 % untuk biaya sewa rumah, 5 % untuk biaya listrik, 58 % untuk biaya makan. 10 % orang tua siswa memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, 42 % 2 orang, 32 % 3 orang, 10 % 4 orang lebih. 10 % tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, 42 % kadang- kadang, 32 % sering, 16 % selalu kesulitan. 0 % orang tua siswa menjawab lebih besar pendapatan, 5 % seimbang, 43 % tidak


(66)

menentu, 53 % lebih besar pengeluaran. 16 % anak belajar di ruangan belajar khusus, 52 % di dalam kamar, 32 % di ruang tamu, 18 % di ruang makan. 10 % orang tua siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 53 % hanya sebagian, 32 % hanya sedikit, 5 % tidak sama sekali. 42 % orang tua siswa memenuhi semua peralatan sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 26 % hanya sebagian, 32 % hanya buku tulis dan pulpen, 0 % tidak sama sekali. 52 % orang tua siswa selalu memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 32 % kadang-kadang, 16 % jarang sekali, 0 % tidak pernah memberikan. 0 % orang tua siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500- Rp.10.000, 16 % Rp.5000- Rp. 7500, 52 % Rp. 2500- Rp.5000, 32 % Rp. 1000- 2500. 26 % status kepemilikan rumah orang tua adalah milik sendiri, 0 % rumah dinas, 53 % rumah kontrakan, 21 % rumah orang tua. 0 % tidak memeiliki perusahaan, 11 % memiliki rumah kontrakan, 21 % memiliki tanah, 68 % tidak memiliki harta selain rumah. 0 % tidak mempunyai mobil, 42 % memiliki motor, 26 % memiliki sepeda, 32 % tidak memiliki kendaraan. 100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa, dan 100 % kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.

Tabel: 9

Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Pegawai Buruh

Aspek yang dijaring Jumlah

Responden Alternatif Jawaban f P

15

1. Apa latar belakang pendidikan Bapak: a. Perguruan Tinggi

b. SMA c. SLTP

0 0 6

0 % 0 % 40 %


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ackley, Gardener, Teori Ekonomi Makro, Jakarta: UT. Press, 1992

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur, llmu Pendidikan, Semarang: Rineka Cipta, 1991 Ahmadi, Abu, Sosiologi Pendidikan, Surabaya : Bina Ilmu 1982

Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, Jakarta: Pustaka Insani

Aly, Hery Noer, dan Munzier S.M.A, Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung Insani, 2003

Arikunto, Suharsimi, Menejemen Pengajaran Secara Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 1990

B. Rahardjo, Muarti, Wawasan Buruh Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1986

Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1982

Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995

Djamarah, Syaful Bahri, Prestasi Belajar dan Kompetensi guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994

Garungan, W.A. DIPL. PSYCH, Psikologi Sosial, Bandung Eresco, 1998

Gunadi, Tom, Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 45, Bandung: Angkasa, 1990

Indrakusuma, Amir Dain, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1973

Jiyono DR., dan Suparyanti. Nur, Dra., Kajian Pendidikan dan Kebudayaan “Pengembangan Peningkatan dan Pelatihan Wanita untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, Jurnal Ilmiah, No. 009, Juni 1997

Kartolo, Kartini, Peranan Kehiarga Memandu Anak, Jakarta: Rajawali, 1982

Luth, Nursal dan Fernandez, Daniel, Panduan Belajar Sosiologi, Jakarta: PT. Galaxi Puspa Mega, 1995


(2)

M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001

M. Yunus, Firdaus, Pendidian Berbasis Realitas Sosia Paulo Freire & YB. Mangun Wijaya, Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004

Maftuh, Bunyamin dan Ruyadi, Yadi, Penuntun Belajar Sosiologi, Bandung: Ganeca Exact, 1995

Muhammad, Syaikh, Silsilah Hadist Shahih, Jakarta: Pustaka Mantiq, 1997 Nasution, Prof. Drs. M.A., Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Buni Aksara, 1994

Nasution, Thamrin dan Nur, Muhammad, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, Jakarta: Gunung Mulia,1986

Polak, Mayor, Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas, Jakarta: PT. Ikhtiar Baru, 1979 Raucek, Joseph Dan Warren, Roland, Pengantar Sosiologi, Terjemahan Sahal

Simamura , Jakarta: Bina Aksara, 1984

Ridwan, Hanapi dan Mariati, Lia, Kamus Besar Indonesia Populer, Surabaya: Tiga Dua, 1992

Rostiah. NK, Dra., Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1986 Rusyan, A. Thabroni, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Karya, 1989

S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994

Sardiman A.M, Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1994

Soekanto, Soejono, Kamus Sosiologi, Jakarta CV Rajawali, 1983

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafmdo Persada 2004

Sumanto, Kumanto, Pengantar Sosiologi Edisi Kedua, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2000


(3)

Suparno, Suhainah, Membangun Kompetensi Belajar, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2000

Suyasa, Made, Ekonomi dan Koperasi, Bandung: Ganeca Exact Bandung, 1990 Syah, Muhibbin, M.ED., Pikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2002

Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, Surabaya: Usaha Nasional,1988

Umar, Musni & Dahlan, Musfihin, Terobosan Pemulihan Ekonomi Indonesia, Jakarta: Forum Kampus Kuning, 2002

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasiona, (Depertemen Pendidikan Nasional ), 2003

Usman,. Moh.Uzer Drs., Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995

W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1982


(4)

Nukilan label Nilai "t" Untuk Berbagai df.

Harga Kritik T Pada Taraf Signifikansi: df atau db

5% 1%

1 12,71 63,66

2 4,30 9,92

3 3,18 5,84

4 2,78 4,60

5 2,57 4,03

6 2,45 3,71

7 2,36 3,50

8 2,31 3,36

9 2,26 3,25

10 2,23 3,17

11 2,20 3,11

12 2,18 3,06

13 2,16 3,01

14 2,14 2,98

15 2,13 2,95

16 2,12 2,92

17 2,11 2,90

18 2,10 2,88

19 2,09 2,86

20 2,09 2,84

21 2,08 2,83

22 2,07 2,82


(5)

24 2,06 2,80

25 2,06 2,79

26 2,06 2,78

27 2,05 2,77

28 2,05 2,76

29 2,04 2,76

30 2,04 2,75

35 2,03 2,72

40 2,02 2,71

45 2,02 2,69

50 2,01 2,68

60 2,00 2,65

70 2,00 2,65

80 1,99 2,64

90 1,99 2,63

100 1,98 2,63

125 1,98 2,62

150 1,98 2,61

200 1,97 2,60

300 1,97 2,59

400 1,97 2,59

500 1,96 2,59


(6)

Dokumen yang terkait

Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa di SMP Darussalam Ciputat

0 25 86

Hubungan ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa di SMP At-Taqwa Sawah Besar Jakarta Pusat Tahun pelajaran 2013/2014

1 4 86

KESEJAHTERAAN SISWA SMP DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA Kesejahteraan Siswa Smp Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua.

0 1 17

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 2 15

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 4 13

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa.

0 0 13

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 P

0 0 16

Pengaruh motivasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

0 1 163

Pengaruh prestasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi.

0 3 158

Pengaruh motivasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa

1 8 161