Analisis jenis-jenis kalimat dalam karangan narasi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS JENIS-JENIS KALIMAT
DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII
SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

Petronela Susi
141224055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS JENIS-JENIS KALIMAT
DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII
SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

Petronela Susi
141224055


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO


“Karena masa depanmu sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang”
(Amsal 28:13)

“Rahasia kesuksesan adalah melakukan hal yang biasa secara tak biasa”
(Jhon D Rockefeller Jr)

“Hindari mengeluh dan menyalahkan orang lain. Seburuk apapun keadaan,
selalu mecari cara untuk melakukan perbaikan. Orang yang bersikap positif
selalu melihat kesulitan sebagai peluang, bukan peluang sebagai kesulitan”
(Luh Ketut Suryani)

“Jangan suka menunda waktu untuk hal penting karena akan merugikan
dirimu sendiri”
(Petronela Susi)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Dengan penuh ucapan syukur kepada-Nya, skripsi ini saya persembahkan kepada:

Yesus Kristus Yang Mahakuasa yang selalu menyertaiku dan memampukanku
untuk menyelesaikan skripsi ini.

Kedua orangtuaku Bapak Lorensius Layang dan Ibu Margareta Manit yang selalu
memberi semangat, doa, dan dukungan kepada penulis.

Kedua adikku Yulius Medianto dan Fery Piterson yang menjadi penyemangat
mengerjakan skripsi ini.

Orang terkasih Agustinus Kuncoroyang selalu memberi semangat, mendoakan,
tempat berkeluh kesah, dan pemberi motivasi selama mengerjakan skripsi ini.


Ibu Yuliana Sridiasih, Bapak Heribertus Sunarta, Andria Slamet Sriutami yang
telah mendoakan, memberi dukungan, dan nasihat.

Segenap teman-teman PBSI angkatan 2014 atas pengalaman yang
diperoleh bersama.

Segenap sahabat-sahabatku yang namanya tidak bisa disebutkan satu
persatu yang telah memberikan dukungan, semangat, dan menghibur saya
dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda terima kasih atas dukungan
dan cinta kasih yang diberikan selama ini kepada penulis.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRAK
Susi, Petronela. 2019. Analisis Jenis-Jenis Kalimat dalam KaranganNarasi
Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 YogyakartaTahun Ajaran
2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.
Penelitian ini mengkaji tentang jenis kalimat yang dihasilkan oleh siswa
kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Tujuan
penelitian ini mendeskripsikan jenis kalimat berdasarkan susunan dan berdasarkan
maksud. Jenis kalimat berdasarkan susunan terbagi menjadi kalimat majemuk
setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat tunggal sedangkan kalimat
berdasarkan maksud terdiri dari kalimat berita.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena penelitian ini
mendeskripsikan jenis-jenis kalimat dalam karangan narasi siswa. Sumber data
dalam penelitian ini adalah 32 karangan narasi siswa. Data dalam penelitian ini
adalah kalimat-kalimat dalam karangan narasi siswa. Objek penelitian ada dua,
yaitu kalimat berdasarkan susunan dan kalimat berdasarkan maksud. Penelitian ini
menggunakan teknik tes tertulis berupa uraian. Tes ini terdiri dari sejumlah
pertanyaan tertulis untuk memperoleh jawaban dari siswa berupa karangan narasi.
Berdasarkan hasi analisis data, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa
kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 sudah

dapat menghasilkan kalimat berdasarkan susunan dan berdasarkan maksud. Pada
karangan narasi yang dihasilkan oleh siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 terdapat 9 kalimat majemuk setara, 4
kalimat majemuk bertingkat,119 kalimat tunggal, dan 38 kalimat berita yang
dijadikan sebagai data dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Kalimat, Jenis-jenis Kalimat, dan Karangan Narasi

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Susi, Petronela. 2019.Analysis of Sentence Types on A Student’s Narrative
EssayGrade VII in SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta in the Academic
Year 2017/2018. Thesis. Yogyakarta: JPBS, FKIP, USD.
This research reviewed the sentence types produced by the seventh grade
students of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta in the academic year 2017/2018. The
purpose of this research described sentence types based on arrangement and
meaning. The sentence type based on arrangement divided into equivalent
compound sentence, inequivalent compound sentence, and simple sentence. The

sentence type based on its meaning divided into news sentence.
The kind of this research was qualitative decriptive because this research
described sentence types in the student’s narrative essay. Source of data this
research are the types of sentences 32 in the student’s narrative essay. The
research data are sentence in the student’s narrative essay. There are two
research object, sentence types based on arrangement and meaning. This
research used written test technique in the form of a description. This test
consisted of a number of written questions to get responses from the students in
the form of narrative essays.
Based on the result of data analysis, it could be concluded that the
seventh grade students of Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta in the
academic year 2017/2018 had produced sentence types based on arrangement
and meaning. The narrative essays had been produced by the seventh grade
students of Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta in the academic year
2017/2018 were 9 equivalent compound sentences, 4 inequivalent compund
sentences, 119 simple sentences, and 38 news sentences which used as data in this
research.
Keywords: Sentence, Sentence Types, and Narrative Essay.

ix


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas
kebaikan dan berkat-Nya sehingga skripsi berjudul Analisis Jenis-Jenis Kalimat
dalam KaranganNarasi Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 YogyakartaTahun
Ajaran 2017/2018diselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
karena ada doa, dukungan, motivasi serta bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd.,M.Hum. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan selaku dosen pembimbing yang
telah bersedia membimbing skripsi kepada penulis, memberi saran,

mengarahkan, serta memberi masukan kepada penulis dalam mengerjakan
skripsi ini.
3. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atas segala kelancaran dan
dukungan yang telah diberikan.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. selaku triangulator yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk mengecek dan menvalidasi hasil analisis data
penulis dalam penelitian ini.
5. Segenap dosen Prodi PBSI yang telah mendidik, memberikan ilmu
pengetahuan, dan membimbing selama penulis mengikuti proses
perkuliahan.
6. Ibu Th. Rusmiyati selaku karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan kelancaran, memberikan
bantuan bagi penulis hingga pada saat penyusunan skripsi ini.
7. Br. Yosep Utmiyadi, FIC, S.S. selaku kepala sekolah SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta yang telah memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian di sekolah.
8. Ibu Yuliana Dewi S, S.Pd. selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia
kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah membimbing dan
memberi masukan selama melakukan pengambilan data di SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta.
9. Para siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, khususnya kelas
B yang telah bersedia menerima dan berproses bersama untuk kelancaran
pengambilan data dalam penulisan skripsi ini.
10. Kedua orangtuaku terkasih, Bapak Lorensius Layang dan Ibu Margareta
Manit serta kedua adikku Yulius Medianto dan Fery Piterson yang
memberikan dukungan, doa, semangat, serta biaya untuk kebutuhan

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penulis selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
11. Orang terkasih Agustinus Kuncoro yang telah memberikan dukungan,
doa, semangat, serta menghibur selama mengerjakan skripsi ini.
12. Ibu Yuliana Sridiasih, Bapak Heribertus Sunarta, dan Andria Slamet
Sriutamiyang telah mendoakan, memberi dukungan dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari terhadap adanya kekurangan dalam penulisan skripsi
ini. Maka, penulis meminta maaf apabila dalam penulisan skripsi ini
terdapat berbagai kekurangan. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna
bagi siapapun yang membacanya.

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................

iii

MOTTO .................................................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................

v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............

vii

ABSTRAK ............................................................................................

viii

ABSTRACT ..........................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ..........................................................................

x

DAFTAR ISI .........................................................................................

xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................

1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................

4

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................

4

1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................

4

1.5 Definisi Istilah .................................................................................

5

1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................

6

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................

8

2.1 Kajian Teori ....................................................................................

8

2.2 Peneltian Terdahulu yang Relevan .................................................

8

2.3 Kalimat ...........................................................................................

10

2.4 Unsur-unsur Kalimat ......................................................................

12

2.4.1 Subjek ..............................................................................

12

2.4.2 Predikat ............................................................................

15

2.4.3 Objek ...............................................................................

16

2.4.4 Pelengkap ........................................................................

18

2.4.5 Keterangan .....................................................................

20

2.5 Jenis-jenis Kalimat .........................................................................

22

2.5.1 Kalimat Berdasarkan Bentuk ..........................................

23

2.5.1.1 Kalimat Tunggal ..............................................

24

2.5.1.2 Kalimat Majemuk ............................................

25

2.5.1.3 Kalimat Majemuk Setara .................................

26

2.5.1.4 Kalimat Majemuk Bertingkat ..........................

26

2.5.1.5 Kalimar Majemuk Campuran ..........................

27

2.5.1.6 Kalimat Majemuk Rapatan ..............................

28

2.5.2 Kalimat Berdasarkan Makna ..........................................

29

2.5.2.1 Kalimat Berita .................................................

30

2.5.2.2 Kalimat Perintah .............................................

31

2.5.2.3 Kalimat Seru ....................................................

32

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.5.2.4 Kalimat Penegasan ............................................

33

2.5.3 Kalimat Berdasarkan Susunan .........................................

34

2.5.3.1 Kalimat Tak Berklausa .....................................

34

2.5.3.2 Kalimat Majemuk .............................................

35

2.5.3.3 Kalimat Majemuk Setara ..................................

36

2.5.3.4 Kalimat Majemuk Bertingkat ...........................

37

2.5.3.5 Kalimat Tunggal ...............................................

38

2.5.4 Kalimat Berdasarkan Maksud .........................................

39

2.5.4.1 Kalimat Berita ..................................................

39

2.5.4.2 Kalimat Tanya .................................................

41

2.5.4.3 Kalimat Suruh ..................................................

42

2.5.4.3.1 Kalimat Suruh Sebenarnya ...............

42

2.5.4.3.2 Kalimat Persilahan ...........................

43

2.5.4.3.3 Kalimat Ajakan .................................

44

2.5.4.3.4 Kalimat Larangan ..............................

45

2.5.5 Kalimat Aktif ...................................................................

45

2.5.6 Kalimat Pasif ....................................................................

46

2.5.7 Kalimat Majemuk Setara ..................................................

47

2.5.8 Kalimat Majemuk Bertingkat ...........................................

48

2.5.9 Kalimat Majemuk Campuran ............................................

48

2.6 Karangan .........................................................................................

50

2.7 Narasi ..............................................................................................

51

2.7.1 Prinsip-prinsip Narasi .......................................................

52

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.7.1.1 Alur ....................................................................

52

2.7.1.2 Penokohan ..........................................................

53

2.7.1.3 Latar ...................................................................

53

2.7.1.4 Sudut Pandang ....................................................

53

2.7.2 Langkah-langkah Pengembangan Narasi .........................

53

2.7.3 Ciri-ciri Karangan Narasi .................................................

54

2.7.4 Jenis-jenis Narasi .............................................................

55

2.7.4.1 Narasi Eskpositoris ...........................................

56

2.7.4.2 Narasi Sugestif ..................................................

56

2.8 Kerangka Berpikir ..........................................................................

57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................

59

3.1 Jenis Penelitian ..............................................................................

59

3.2 Data dan Sumber Data....................................................................

60

3.3 Objek Penelitian ............................................................................

61

3.4 Instrumen Penelitian .....................................................................

62

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................

62

3.6 Teknik Analisis Data .......................................................................

64

3.7 Triangulasi .......................................................................................

65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................

66

4.1 Deskripsi Data .................................................................................

66

4.2 Analisis Data ..................................................................................

67

4.2.1 Kalimat Berdasarkan Susunan ..............................................

67

4.2.1.1 Kalimat Majemuk Setara ..................................................

68

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2.1.2 Kalimat MajemukBertingkat .....................................

68

4.2.1.3 Kalimat Tunggal ................ .......................................

69

4.2.2 Kalimat Berdasarkan Maksud ....................................................

70

4.2.2.1 Kalimat Berita atau Kalimat Deklaratif ........................

71

4.3 Pembahasan ..................................................................................

72

4.3.1 Kalimat Berdasarkan Susunan ............................................

73

4.3.2 Klausa Berdasarkan Maksud................................................

74

BAB V PENUTUP ..........................................................................

76

5.1 Kesimpulan .................................................................................

76

5.2 Saran ...........................................................................................

76

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................

78

LAMPIRAN ....................................................................................

81

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................

147

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Keterangan .....................................................

20

Tabel 3.1 Nama Siswa dan Judul Karangan .....................................

60

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir ..................................................

xix

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohoan Izin Penelitian .....................................…. 82
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................

83

Lampiran 3 Daftar Siswa SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta Kelas VII B …………………………………..

92

Lampiran 4 Surat Permohonan triangulator ......................................…... 93
Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta................................................

94

Lampiran 6 Karangan Narasi Siswa Kelas VII B SMP Pangudi Luhur
1 Yogyakarta ............................................................…......... 95
Lampiran 7 Triangulasi Data dan Hasil Penelitian ................................… 128

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menjalin hubungan dengan manusia

lain menggunakan bahasa. Salah satunya komunikasi secara tidak langsung
menggunakan salah satu media seperti karangan yang ditulis oleh penulis yang
didalamnnya mengandung pesan atau maksud yang hendak disampaikan kepada
pembaca. Karangan dapat ditulis oleh setiap orang termasuk siswa. Karangan
merupakan salah satu wujud keterampilan menulis yang di dalamnya
mengungkapkan ide-ide dan gagasan-gagasan seseorang.
Menurut Semi (2007: 14), menulis adalah aktivitas kreatif menuangkan
gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Maksudnya, menulis merupakan suatu
proses yang dianggap sebagai aktivitas yang memiliki daya cipta yang menuangkan
gagasan menjadi lambang-lambang dalam tulisan sehingga tulisan yang dihasilkan
dapat dipahami oleh pembaca. Menulis adalah kegiatan menyatakan pikiran dan
perasaan dalam bentuk tulisan untuk menyampaikan maksud kepada pembaca.
Menulis merupakan komunikasi secara tidak langsung kepada pembaca.
Menurut Kartono (2009:17), menulis adalah aktivitas menuangkan pikiran
yang hendak disampaikan kepada khalayak. Maksud pendapat tersebut ialah
menulis merupakan aktivitas yang menggunakan pikiran untuk mengungkapkan
ide-ide yang hendak dituangkan ke dalam tulisan. Hal tersebut menyebabkan
kemampuan menulis memerlukan keterampilan penguasaan bahasa untuk

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

menyampaikan ide-ide atau gagasan sehingga menghasilkan sebuah karangan yang
padu. Karangan yang padu terdiri dari paragraf-paragraf yang di dalamnya
mengandung kalimat-kalimat.
Menurut Ramlan (2008: 17), secara fungsional kalimat terdiri dari subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Pengetahuan mengenai unsur-unsur
kalimat tersebut menjadi dasar seseorang untuk menulis kalimat dan menentukan
jenis-jenis kalimat yang akan digunakan dalam sebuah tulisan salah satunya
karangan. Kalimat berperan penting dalam komunikasi langsung maupun tidak
langsung karena kalimat harus mampu menyampaikan informasi kepada orang lain.
Menurut Gie (2002: 3), karangan ialah hasil wujud gagasan seseorang dalam
bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Maksudnya, karangan
merupakan karya tulis seseorang untuk mengungkapkan ide-ide dan gagasan dan
menyampaikannya dalam bahasa tulis kepada pembaca. Materi mengenai karangan
sudah diajarkan kepada siswa sejak berada di sekolah dasar (SD). Dalam menulis
karangan, siswa dituntut berpikir kreatif dalam mengungkapkan gagasan-gagasan
dan ide-ide dalam bentuk tulisan. Hal tersebut dapat melatih siswa agar terbiasa
menulis.
Penelitian ini memilih karangan narasi yang ditulis oleh siswa kelas VII
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Pemilihan materi
karangan narasi didasarkan pada dua hal. Pertama, sesuai dengan kurikulum yang
digunakan oleh SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta menggunakan kurikulum 2013
revisi 2016. Materi karangan narasi terdapat dalam kompetensi dasar 3.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

memahami pengertian karangan narasi, prinsip-prinsip narasi, langkah-langkah
pengembangan narasi, ciri-ciri narasi, dan jenis-jenis narasi. Kesesuaian dengan
kurikulum yang ada diharapkan dapat membantu siswa untuk menulis karangan
narasi dengan baik. Kedua, ingin mengajak siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 bercerita melalui tulisan yang siswa tulis
dalam sebuah karangan narasi yang nantinya dapat melatih keterampilan menulis
siswa.
Kelas VII semester 2 dipilih karena dianggap sudah memiliki bekal
pengetahuan mengenai materi mengarang. Materi mengarang dan kalimat baku
sudah diajarkan kepada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2017/2018 pada semester I. Penulis memilih SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta sebagai tempat untuk melakukan penelitian karena belum pernah ada
peneliti lain yang melakukan penelitian mengenai jenis-jenis kalimat dalam
karangan narasi di tempat tersebut.
Penulis memilih topik ini didasarkan pada dua hal. Pertama, materi yang
diajarkan sesuai dengan kurikulum yang digunakan di SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta, yaitu kurikulum 2013 revisi 2016. Kedua, siswa kelas VII sudah
diajarkan materi menulis karangan pada semester I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang ditemukan

sebagai berikut.
a.

Apa saja jenis-jenis kalimat yang digunakan dalam karangan narasi siswa
kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta berdasarkan susunannya?

b.

Apa saja jenis-jenis kalimat yang digunakan dalam karangan narasi siswa
kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta berdasarkan maksudnya?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini sebagai berikut.

a.

Mendeskripsikan jenis-jenis kalimat berdasarkan susunan dalam karangan
narasi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

b.

Mendeskripsikan jenis kalimat berdasarkan maksud dalam karangan narasi
siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

1.4

Manfaat Penelitian
Persoalan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah jenis-jenis kalimat

berdasarkan susunan dan berdasarkan maksud dalam karangan narasi siswa kelas
VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai
berikut.
a.

Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan untuk penelitian
selanjutnya dalam bidang kebahasaan terutama yang berkaitan dengan
penggunaan jenis-jenis kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

b.

Manfaat Praktis

1)

Bagi peneliti lain
Penelitian ini memberi masukan kepada para peneliti dalam bidang
kebahasaan yang berkaitan dengan penggunaan jenis-jenis kalimat dalam
karangan narasi.

2)

Bagi para guru bahasa Indonesia
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada para guru bahasa
Indonesia untuk mengajarkan bahasa Indonesia dengan teliti terutama
dalam pemakaian jenis kalimat dalam karangan narasi.

3)

Bagi SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi mengenai
kemampuan siswa dalam bidang menulis. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini diharapkan dapat memberi motivasi dan dorongan kepada para
siswa agar menghasilkan tulisan yang baik dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

1.5

Definisi Istilah
Berikut ini akan dipaparkan mengenai batasan-batasan istilah yang

digunakan dalam penelitian ini agar tidak mengalami kesalahan dalam pemahaman.
a.

Menulis
Menulis adalah kegiatan melahirkan ide dan mengemas ide itu ke dalam
bentuk lambang-lambang grafis berupa tulisan yang bisa dipahami oleh
orang lain (Nurhadi, 2017: 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

b.

Kalimat
Kalimat adalah satuan gramatis yang dibatasi oleh intonasi akhir. Dalam
bahasa tulis kalimat dibatasi oleh tanda (.), (?), dan tanda (!). Berdasarkan
unsurnya, kalimat sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat
(Ramlan, 2008: 17).

c.

Karangan
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis
yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (Gie, 2002 : 3).

d.

Narasi
Narasi merupakan jenis paragraf yang terstruktur disajikan dalam bentuk
rangkaian peristiwa atau kisah (Kusmana, 2014: 70-71).

1.6

Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan dijabarkan dalam lima bab yang diuraikan secara

sistematis sebagai berikut
Bab I berisi tentang (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3)
tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) batasan istilah, dan (6) sistematika
penelitian. Bab II berisi tentang landasan teori yang akan digunakan untuk
menganalisis masalah-masalah yang diteliti. Bab II berisi (1) penelitian yang
relevan, (2) kalimat, (3) unsur-unsur kalimat, (4) jenis-jenis kalimat, (5) karangan,
(6) narasi, dan (7) kerangka berpikir. Bab III mengenai metode penelitian yang
memuat tentang cara dan prosedur yang akan digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data. Dalam bab III akan diuraikan (1) jenis penelitian, (2) sumber data
dan data, (3) objek penelitian, (4) instrumen penelitian, (5) teknik analisis data, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

(6) triangulasi. Bab IV berisi pembahasan yang berkaitan dengan data, terdiri dari
(1) deskripsi data, (2) analisis data, (3) dan pembahasa. Bab V berisi mengenai (1)
kesimpulan, dan (2) saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1

Kajian Teori
Pada bagian kajian teori diuraikan mengenai penelitian terdahulu yang

relevan dengan penelitian yang penulis lakukan saat ini, teori mengenai kalimat,
unsur-unsur dalam kalimat, jenis-jenis kalimat, karangan, dan narasi.
2.2

Penelitian yang Relevan
Berdasarkan data yang penulis temukan sebagai bahan dalam melakukan

penelitian ini, penulis menemukan penelitian mengenai jenis-jenis kalimat yang
pernah dilakukan oleh peneliti lain. Penulis menemukan penelitian yang relevan
dengan penelitian yang penulis lakukan saat ini, yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Cicilia Primasari Murharjanti (2012) berjudul Jenis Kalimat Bahasa
Indonesia dalam Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X Semester I SMA Sang Timur
Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian yang dilakukan oleh Cicilia
Primasari Murharjanti (2012) memiliki relevansi dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis saat ini, yaitu sama-sama menganalisis jenis kalimat dalam
karangan siswa. Namun, penelitian yang dilakukan oleh penulis saat ini memiliki
perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cicilia Primasari Murharjanti
(2012). Perbedaannya terletak pada Cicilia Primasari Murharjanti membahas
mengenai kalimat berdasarkan kelengkapan unsur dan berdasarkan jumlah klausa.
Hasil penelitian yang diperoleh oleh Cicilia, yakni kalimat lengkap berjumlah 208
kalimat dan kalimat tak lengkap berjumlah 61 kalimat. Penelitian yang dilakukan

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

oleh peneliti saat ini mengkaji kalimat berdasarkan susunan dan kalimat
berdasarkan maksud yang dikemukakan oleh seorang ahli M. Ramlan dalam
bukunya yang berjudul Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis.
Penulis menemukan penelitian kedua yang relevan dengan penelitian yang
penulis lakukan saat ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Herningdyah
Cahyaning Ratri (2017) berjudul Analisis Jenis Kalimat pada Karangan Guruguru SD Mahakam Ulu Kalimantan Timur 2015. Penelitian Herningdyah
Cahyaning Ratri (2017) memiliki relevansi dengan penelitian yang penulis
lakukan saat ini, yaitu sama-sama mengkaji jenis-jenis kalimat dalam karangan.
Namun, perbedaannya terletak pada sumber data dan jenis-jenis kalimat yang
dianalisis. Sumber data penelitian yang dilakukan oleh Herningdyah, yaitu
karangan guru-guru SD Mahakam Ulu Kalimantan Timur sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh penulis saat ini sumber datanya, yaitu karangan narasi siswa
kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018.
Peneliti Herningdyah menganalisis jenis-jenis kalimat berdasarkan jumlah
klausa dan berdasarkan bentuk sintaksis. Hasil yang diperoleh penggunaan
kalimat tunggal berjumlah 105 kalimat dan kalimat majemuk berjumlah 83
kalimat, tetapi penelitian yang penulis lakukan saat ini menganalisis jenis-jenis
kalimat dalam karangan narasi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta,
kalimat berdasarkan susunan dan kalimat berdasarkan maksudnya.
Berdasarkan kedua penelitian relevan di atas, dapat diketahui yang diteliti
ialah jenis-jenis kalimat bahasa Indonesia. Namun, belum ada yang meneliti
mengenai jenis kalimat berdasarkan susunan dan jenis kalimat berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

maksud yang dikemukakan oleh M. Ramlan dalam bukunya berjudul Ilmu Bahasa
Indonesia: Sintaksis. Oleh karena itu, jenis kalimat berdasarkan susunan dan jenis
kalimat berdasarkan maksud perlu diteliti untuk menambah informasi dan
melengkapi penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh Cicilia Primasari
Murharjanti dan Herningdyah Cahyaning Ratri.
2.3

Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan

mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diungkapkan
dengan intonasi naik atau turun. Dalam wujud tulisan kalimat diawali dengan
huruf kapital dan diakhiri oleh tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!)
( TBBBI, 2010: 317). Pendapat di atas mengungkapkan kalimat yang digunakan
sesuai konteksnya, yaitu kalimat yang digunakan saat berkomunikasi lisan dan
kalimat yang digunakan saat berkomunikasi menggunakan tulisan.
Menurut Ramlan (2001: 21), kalimat adalah satuan gramatikal dibatasi
oleh jeda panjang yang disertai dengan intonasi akhir naik atau turun. Kalimat
dibatasi oleh jeda, sehingga kalimat tersebut dapat dikatakan kalimat yang
sempurna artinya memilki jeda yang teratur sehingga dalam pengucapan maupun
dalam tulisan, tidak membingungkan para pembaca atau pendengar. Pendapat
Ramlan, hampir sama dengan yang diungkapkan dalam buku Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia, bahwa kalimat dalam wujud lisan memiliki intonasi akhir naik
atau turun sedangkan dalam wujud tulisan memiliki jeda agar maksud yang
hendak disampaikan tidak membingungkan pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Kalimat berwujud rentetan kata yang disusun sesuai kaidah yang berlaku.
Setiap kata mempunyai fungsi dalam kalimat. Unsur-unsur dalam kalimat
meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Menurut C.A Mess
(dalam Suhardi 2013: 62), kalimat adalah rangkaian kata-kata yang terstruktur
menyatakan pikiran seseorang dengan jelas dengan mereka yang mengerti
bahasanya. Maksudnya, kalimat terdiri dari kata-kata yang menyatakan ide-ide
dari seseorang berisi maksud yang hendak disampaikan kepada pembaca dan
pendengar.
Kalimat merupakan satuan sintaksis yang berupa klausa, dilengkapi
dengan kojungsi bila perlu, dalam wujud lisan disertai dengan intonasi final,
dalam wujud tulisan diakhiri tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).
Menurut Chaer (2009: 44), kalimat adalah satuan bahasa yang menjadi inti
pembicaraan dalam sintaksis. Kalimat merupakan satuan unsur yang terdiri dari
konstituen dasar berupa klausa, dilengkapi oleh konjungsi bila diperlukan dan
disertai oleh intonasi final. Maksudnya, pembahasan dalam materi sintaksis yang
paling utama ialah mengenai kalimat. Kalimat bahasa Indonesia mengandung
unsur klausa, yaitu subjek dan predikat.
Kalimat sebagai satuan bahasa dapat berdiri sendiri yang mengungkapkan
ide-ide dan gagasan menjadi pikiran yang utuh. Menurut Rahardi (2009: 76),
kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan
ide atau gagasan. Dapat dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil karena
sesungguhnya di atas tataran kalimat itu masih terdapat satuan kebahasaan lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

yang jauh lebih besar. Jadi, kalimat sebagai satuan bahasa terkecil yang digunakan
untuk mengutarakan pikiran seseorang.
Dari pendapat para ahli di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa
kalimat adalah satuan bahasa dalam wujud lisan memiliki intonasi final sedangkan
dalam wujud tulisan, diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik
(.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). Suatu kalimat dikatakan utuh apabila
sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat.
2.4

Unsur-unsur Kalimat
Dalam kalimat terdiri dari unsur-unsur yang membangun sebuah kalimat

sehingga dapat menjadi suatu kesatuan utuh dan memiliki kelengkapan unsur
yang menjadikan kalimat tersebut dikatakan kalimat yang baik dan benar sesuai
kaidah bahasa Indonesia. Berikut ini, penulis menguraikan unsur-unsur kalimat
dari pendapat beberapa ahli. Kemudian, penulis menyimpulkan pendapat ahli dan
penulis menggunakan satu pendapat ahli mengenai unsur-unsur kalimat yang
digunakan untuk acuan menganalisis data jenis-jenis kalimat dalam penelitian
yang penulis lakukan saat ini.
2.4.1

Subjek
Dalam sebuah kalimat, subjek merupakan unsur yang berpotensi sebagai

pelaku. Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nomina atau pronomina.
Menurut Sukini (2010: 60), subjek pada umumnya berupa nomina, frasa nominal,
frasa verbal, atau klausa dan terletak sebelum predikat. Menurut Ramlan (2008:
17), unsur subjek ialah unsur yang dibicarakan oleh unsur predikat. Unsur subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

terletak dimuka predikat. Namun, terdapat pula kalimat yang berstruktur predikatsubjek, hanya terbatas pada verba tertentu, yaitu verba asal seperti ada, tampak,
tumbuh, hidup, verba pasif, dan kata terdapat yang didahului oleh keterangan.
Menurut Rahardi (2009: 77), dalam kalimat, subjek tidak selalu terletak di
depan predikat. Adakalanya, subjek terletak di belakang predikat terutama sekali
untuk kalimat yang berdiatesis pasif. Maksudnya, unsur subjek dalam kalimat
pada umumnya terletak di depan predikat, tetapi subjek dapat terletak di belakang
predikat. Jadi, subjek merupakan unsur kalimat yang sifatnya wajib hadir yang
berpotensi sebagai pelaku dalam kalimat. Fungsi subjek berupa nomina, frasa
nominal atau klausa. Perhatikan contoh berikut ini.
1)

Ayah sedang membaca koran.
Dengan menerapkan formula di atas, maka pertanyaannya adalah ‘siapa
yang sedang belajar?’ Jawabannya ialah Ayah. Maka subjek kalimat di
atas ialah Ayah. Kata sedang membaca menduduki unsur predikat dan kata
koran menduduki unsur objek.

2)

Gadis itu sangat cantik.
Kalimat di atas termasuk contoh kalimat yang di dalamnya mengandung
unsur subjek. Subjek kalimat (2) ialah ‘gadis itu’. Jadi, verba atau kata
kerja pun bila diberi ‘itu’akan menjadi subjek kalimat

3)

Anak yang nakal itu menangis tidak henti-hentinya dari tadi.
Pada contoh kalimat (3) subjeknya ialah kata ‘anak yang nakal itu’.
Subjek sering juga berupa frasa verbal. Contoh subjek yang berupa frasa
verbal dapat dilihat melalui contoh berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

4)

Membangun gedung bertingkat mahal sekali.

5)

Berjalan kaki menyehatkan badan.
Subjek pada kalimat imperatif adalah orang kedua atau orang pertama

jamak dan biasanya tidak hadir. Berikut contoh kalimat imperatif yang
mempunyai subjek berbentuk orang kedua atau orang pertama jamak.
6)

Tolong (kamu) bersihkan meja ini

7)

Mari (kita) makan.
Kata kamu dan kita ialah subjek dalam kalimat imperatif pada kalimat (6)

dan (7). Adapun ciri-ciri subjek yakni jawaban apa atau siapa, didahuli kata
bahwa, berupa kata-kata atau frasa benda/nomina, disertai kata ini, itu, disertai
pewatas yang, kata sifat didahului kata si dan sang contohnya si manis, sang juara,
dan tidak didahului oleh preposisi di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dan
sebagainya dan tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi, dan bukan.
Subjek juga dapat berupa kata dan dapat pula berupa frasa. Berupa kata
contohnya saya sedang lapar, Adik sudah tertidur lelap. Adapun berupa frasa air
sungai kecil itu terus menerus mengericik, pada tepi sungai itu terempas krikilkrikil tajam dan seekor kelinci tiba-tiba keluar dari segerombolan taman dekat rel
kereta api (Bahtiar, 2014: 2). Jadi, penulis mengambil kesimpulan bahwa subjek
ialah unsur yang wajib hadir dalam kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

2.4.2

Predikat
Predikat merupakan satuan gramatikal yang berperan sebagai pebuatan

atau keadaan yang dialami oleh subjek. Predikat pada umumnya terletak setelah
subjek. Menurut Rahardi (2009: 80), predikat sebagai unsur pokok dalam kalimat,
predikat memiliki karakter yang sama dengan subjek. Akan tetapi, kejadian
sebuah predikat menjadi jelas karena ada subjek kalimatnya. Dengan demikian,
subjek dan predikat sama-sama menjadi unsur pokok dalam kalimat. Jadi, unsur
subjek dan predikat ialah unsur yang wajib hadir dalam kalimat.
Menurut Ramlan (2008: 19), predikat ialah unsur yang membicarakan
subjek. Predikat terletak di belakang subjek. Maksudnya, predikat merupakan
konstituen pokok yang disertai konstituen objek, pelengkap, dan keterangan.
Menurut Sukini (2010: 59), predikat kalimat berupa verba dan adjektif. Pada
kalimat berpola subjek-predikat, predikat biasanya berupa frasa nominal, frasa
numeral, frasa preposisional, di samping frasa verbal dan frasa adjektival. Jadi,
predikat menjadi unsur penjelas perbuatan yang dilakukan oleh subjek.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa predikat
adalah unsur kalimat yang terletak di belakang subjek dan berwujud verba.
Perhatikan contoh kalimat di bawah ini.
8)

Fitri menangis tersedu-sedu.
Kalimat (8) kata ‘menangis tersedu-sedu’ menduduki unsur predikat
karena unsur itu memberikan jawaban atas pertanyaan ‘bagaimana Fitri’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

atau ‘mengapa Fitri’. Pada bagian kalimat (8) kata ‘Fitri’ sebagai subjek
dalam kalimat itu.
Predikat kalimat juga dapat diidentifikasi dengan cara mencari kata
‘adalah’ atau ‘ialah’ digunakan sebagai predikat pada kalimat nominal. Kalimat
nominal adalah kalimat yang predikatnya bukan verba atau kata kerja (Rahardi,
2009: 80). Perhatikanlah contoh berikut ini.
9)

Jumlah korban gempa di Kota Palu adalah sekitar tiga ribu orang.
Pada kalimat yang tidak memiliki verba sebagai predikat seperti di atas itu,
kata ‘adalah’ berfungsi sebagai predikatnya. Jadi, dalam menemukan
unsur predikat dalam kalimat nominal itu mudah.
Menurut Rahardi (2009: 81), ciri lain dari predikat adalah bahwa verba dan

adjektiva menjadi predikat itu dapat diawali oleh kata-kata petunjuk aspek dan
modalitas seperti ‘telah, sudah, belum, sedang, akan, ingin, hendak, mau’.
Dengan demikian, predikat itu adalah bagian yang menyertai kata-kata aspek dan
modalitas yang di sebutkan di atas itu.
2.3.3

Objek
Dalam sebuah kalimat, unsur objek merupakan unsur yang kehadirannya

dituntut oleh predikat. Kehadiran objek dalam kalimat bergatung pada jenis
kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Menurut Rahardi (2009: 82), objek
kalimat hanya mungkin hadir apabila predikat kalimat tersebut merupakan verba
atau kata kerja yang sifatnya aktif transitif. Dengan demikian, objek kalimat tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

akan hadir apabila (1) tidak terdapat dalam kalimat pasif, (2) kalimat itu
merupakan kalimat verba intransitif.
Unsur objek merupakan unsur yang dikenai oleh predikat. Unsur objek
dapat dikenali melalui ciri-ciri (1) jenis predikat yang dilengkapinya, dan (2) ciri
khas objek itu sendiri (TBBBI, 2010: 335). Penjelasan berikutnya oleh Sukini
(2010: 60) fungsi objek merupakan konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut
oleh predikat verba transitif pada kalimat aktif. Maksudnya, unsur objek
merupakan unsur yang wajib hadir setelah unsur subjek dan predikat. Jadi, dapat
diambil kesimpulan bahwa objek merupakan unsur kalimat yang terletak setelah
unsur subjek dan predikat. Berikut contoh kalimat yang di dalamnya mengandung
unsur objek.
10)

Agnes mendapat hadiah.
kata ‘hadiah’ pada kalimat (10) ialah unsur objek karena, kata ‘hadiah’
hadir setelah verba berawalan ‘me-‘. Jadi, verba itu bersifat aktif transitif.
Ciri
terletak

lain dari objek adaah bahwa bentuk kebahasaan itu selalu
langsung di

belakang predikat. Jadi, selain hadir dalam

kalimat aktif transitif, objek

kalimat juga hadir langsung dibelakang

predikat kalimat.
Objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal. Jika objek tergolong
nomina, frasa nominal tak bernyawa, atau persona ketiga tunggal, nomina objek
itu dapat diganti dengan pronomina –nya; dan jika berupa pronomina aku atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

kamu (tunggal), bentuk –ku dan –mu dapat digunakan. Contohnya Ina mencintai
dia/-nya dan Ibu mengasihi aku/ -ku.
11)

Petani menanam kacang tanah di sawah.
Kalimat (11) mengandung unsur objek. Kata yang menduduki objek,
yaitu ‘kacang tanah’. Berdasarkan contoh kalimat di atas dapat diketahui
bahwa unsur objek selalu terletak di belakang subjek dan predikat. Unsur
objek ialah unsur kalimat yang dikenai perbuatan oleh predikat.

2.4.4

Pelengkap
Unsur pelengkap sering disamakan dengan unsur objek. Pengertian

mengenai pelengkap dan objek memiliki kemiripan. Menurut Rahardi (2009: 84),
unsur pelengkap sering dikacaukan pemahamannya dengan unsur objek kalimat.
Dalam kalimat pasif, pelengkap tidak dapat menempati fungsi subjek. Pada posisi
sama, objek dapat menempatinya. Maka, inilah perbedaan mendasar objek dan
pelengkap. Unsur pelengkap hadir untuk melengkapi kalimat. Dengan demikian
unsur pelengkap menjadi bagian yang menentukan makna dalam kalimat.
Menurut TBBBI (2010: 336), baik objek maupun pelengkap sering
berwujud nomina, dan keduanya sering menduduki tempat yang sama, yakni di
belakang verba atau di belakang unsur predikat. Jadi, unsur objek dan pelengkap
menduduki tempat yang sama, tetapi makna objek dan pelengkap itu berbeda.
Unsur pelengkap menjadi unsur yang melengkapi kalimat sehingga maksud yang
hendak disampaikan penulis kepada pembaca menjadi lebih jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

Menurut Muslich (2014: 128), pelengkap selalu berwujud nomina dan
sama-sama mengikuti verba. Jadi, pelengkap dalam kalimat berwujud nomina
yang mengikuti verba. Hal itu dapat memudahkan pembaca dalam menentukan
atau menemukan unsur pelengkap dalam kalimat. Perhatikan contoh kalimat
berikut.
12)

Ayah membelikan saya sepeda baru.

13)

Ibu memberi saya sepeda baru.
Pada contoh kalimat (12) dan (13) tampak jelas pada kata ‘sepeda baru’

adalah unsur yang menduduki pelengkap. Kata ‘Ayah’ dan Ibu’ menduduki unsur
subjek sedangkan kata ‘membelika’ dan ‘memberi’ menduduki unsur predikat.
Akan tetapi, pada kalimat berikut ini, bentuk kebahasaan yang baru ternyata dapat
memiliki fungsi yang tidak sama. Perhatikan contoh berikut ini.
14)

Gita berjualan bunga mawar.

15)

Gita menjual bunga mawar.
Dalam kalimat (14) dan (15) kelihatan perbedaan antara unsur objek dan

unsur pelengkap. Pada kalimat (14) kata ‘bunga mawar’ adalah pelengkap.
Bentuk kebahasaan itu melengkapi verba yang kebetulan berciri aktif intransitif.
Dalam kalimat (15) kata ‘bunga mawar’ adalah objek kalimat karena bentuk
kebahasaan itu melengkapi verba di dalam kalimat itu, tetapi verba itu bersifat
transitif. Jadi, pelengkap memiliki ciri-ciri salah satunya bukan unsur utama
dalam kalimat, tetapi tanpa pelengkap, kalimat itu menjadi tidak lengkap
informasinya. Pelengkap hadir untuk melengkapi struktur kalimat agar lebih jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

2.4.5

Keterangan
Keterangan kalimat berfungsi untuk melengkapi informasi maksud dalam

sebuah kalimat. Unsur keterangan bersifat manasuka, artinya boleh hadir boleh
tidak atau dapat dikatakan unsur keterangan ialah unsur yang tidak wajib hadir.
Menurut Ramlan (2008: 17), keterangan memiliki tempat bebas, mungkin terletak
di muka subjek dan predikat, mungkin terletak di belakang subjek dan predikat.
Artinya, unsur keterangan bersifat manasuka. Menurut Muslich (2014: 129),
keterangan merupakan unsur bukan inti yang memberikan keterangan tambahan
kepada unsur inti. Maksudnya, unsur keterangan ialah unsur yang melengkapi
unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Menurut Sukini
(2010: 63), keterangan terbagi menjadi sembilan macam. Penulis memaparkan
sembilan macam keterangan dalam tabel berikut.
Tabel 2.1 Jenis-Jenis Keterangan
No
1

Jenis
Keterangan
Tempat

Preposisi/Penghubung

Contoh

di, ke, dari, di (dalam),
pada.

di rumah, di desa, di kota, ke
rumah, ke sekolah, dari
bandara, di (dalam pesawat),
pada saya.
pada hari ini, dalam minggu
ini, sebelum mandi,
sepanjang jalan,
sepanjang hari, selama lima
menit.
dengan gunting, dengan
mobil, dengan motor, dengan
pisau dapur.
agar/supaya kamu pintar,
untuk kemanusiaan, bagi
masa depanmu, demi
keluarganya.

2

Waktu

pada, dalam, sebelum,
sesudah, sepanjang,
selama, besok, tadi.

3

Alat

dengan.

4

Tujuan

agar/supaya, untuk,
bagi, demi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

No
6

Jenis
Keterangan
Penyerta

Preposisi/Penghubung

7

Perbandingan
kemiripan

dengan, bersama,
beserta.
seperti, bagaikan,
laksana.

8

Sebab

karena, sebab.

9

Kesalingan

-

Contoh
dengan keluarganya, bersama
teman-temannya.
seperti angin, bagaikan bulan
purnama, laksana bintang
film.
karena kelalaiannya, sebab
tergesa-gesa.
saling (mengangumi), satu
sama lain

Menurut Rahardi (2009: 85), keterangan ialah unsur yang tidak wajib
hadir. Berbeda dengan subjek, predikat, objek, dan pelengkap yang sifatnya wajib
hadir, keterangan sifatnya mana suka. Fungsi keterangan adalah untuk menambah
informasi pada kalimat itu. Informasi yang hendak ditambahkan itu adalah tempat,
waktu, cara, syarat, tujuan, dan sebagainya. Ciri yang membedakan unsur
keterangan ialah keterangan didahului atau diawali oleh preposisi atau kata depan
dan keterangan tidak terikat posisi. Jadi, keterangan itu sifatnya lentur, tidak kaku
seperti unsur-unsur kebahasaan lain. Keterangan terbagi menjadi keterangan
waktu, keterangan tempat, keterangan tujuan, keterangan cara, keterangan
pewatas, keterangan tambahan, dan keterangan aposisi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis mengambil kesimpulan
bahwa keterangan bersifat manasuka. Artinya, boleh ada boleh tidak dalam suatu
kalimat. Keterangan berfungsi untuk menambah informasi, informasi yang
ditambahkan itu adalah tempat, waktu, cara, syarat, tujuan, dan sebagainya.
Berikut penulis memaparkan contoh kalimat yang di dalamnya mengandung unsur
keterangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

Contoh:
16)

Ayah pergi ke Bandung.Kata ‘ke Bandung’ mengandung unsur
keterangan tempat. Makna keterangan ditentukan oleh perpaduan makna
unsur-unsurnya. Dengan demikian, keterangan ‘ke Bandung’ mengandung
makna tempat. Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling
mudah berpindah letaknya. Keterangan dapat terletak di awal, di akhir,
bahkan di tengah kalimat karena kehadirang unsur keterangan bersifat
manasuka.

17)

Kemarin, Arni pergi ke Bali.

18)

Arni pergi ke Bali kemarin.
Jadi, jelas bahwa unsur keterangan bersifat lentur, tidak k

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang tahun ajaran 2015/2016 dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan rotasi.

0 1 412

Kesalahan kalimat pada karangan narasi siswa kelas VI SD Negeri 1 dan 2 Pataman Tanggamus - Lampung tahun ajaran 2006/2007 : sebuah studi kasus - USD Repository

0 0 137

Kesalahan ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V, SD Kanisius Demangan Baru dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 189

Teknik pembelajaran keterampilan menulis pada siswa kelas satu semester 1 SMP Pangudi Luhur Kalibawang tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 1 87

Interferensi sintaksis Bahasa Jawa dalam karangan narasi siswa kelas V dan VI SD Negeri Merdikorejo Tempel Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 93

Analisis jenis paragraf dalam karangan siswa kelas VIII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 3 113

Hubungan kesiapan akademik dan kegiatan akademik para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

1 1 78

Diagnosis kesulitan belajar siswa dalam pokok bahasan bentuk akar di kelas X4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 105

Kemampuan siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Moyudan, Sleman, Yogyakarta dalam memahami puisi``Karawang Bekasi`` karya Chairil Anwar tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 0 95

Peningkatan kemampuan menulis puisi berdasarkan pendekatan Multiple Intelligences pada siswa kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 0 191