Peningkatan kemampuan menulis puisi berdasarkan pendekatan Multiple Intelligences pada siswa kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI
BERDASARKAN PENDEKATAN MULTIPLE INTELLIGENCES
PADA SISWA KELAS VIII F SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
- Roma 12:12- Perubahan memang tidak menjamin perbaikan, tapi tidak ada perbaikan yang bisa dicapai tanpa perubahan.
- Mario Teguh- Untuk menang, orang tidak harus menang. Berhasil menghindari kekalahan besar, adalah juga kemenangan.
- Mario Teguh- Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Desember 2013 Penulis
Woro Wiratsih
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Woro Wiratsih Nomor Induk Mahasiswa : 091224027
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI
BERDASARKAN PENDEKATAN MULTIPLE INTELLIGENCES
PADA SISWA KELAS VIII F SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
ABSTRAK
Wiratsih, Woro. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan
Pendekatan Multiple Intelligences pada Siswa Kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. SKRIPSI .
Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII
F semester 2 SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan pendekatan multiple
intelligences . Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan bahwa para
siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
VIII F semester 2 SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 28 orang. Data diperoleh dari hasil tes dan nontes. Aspek yang dianalisis yaitu kemampuan menulis puisi siswa yang berpedoman pada indikator penilaian sebagai berikut: (1) diksi, (2) citraan, (3) kata-kata konkret, (4) bahasa kiasan, dan (5) rima.
Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa pendekatan
multiple intelligences dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi
bebas. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil analisis data kuantititif yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai menulis puisi siswa pada kondisi awal adalah 53.64, pada siklus I meningkat menjadi 66.93, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 75.93. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada kondisi awal hanya 7 siswa atau 25% siswa, pada siklus I meningkat menjadi 18 siswa atau 64 % siswa, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 24 siswa atau 86% siswa.
ABSTRACT
Wiratsih, Woro. 2013. The Improvement of Writing Poetry Skill Based on
Intelligences Approach for Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School Students VIII F Batch 2012/2013 . Thesis S1. Yogyakarta: PBSI,
FKIP, USD The research aimed to improve the skill for VIII F students of Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta Junior High School 2012/2013 in writing poetry skill based on multiple intelligences approach. The background of this research is dealing with the students’ difficulties in writing poetry.
The objective of this research is a classroom action research which is conducted in two cycles. Each cycle consists of four steps: planning, action, observation, and reflection. The subject of this research is 28 students of VIII F Pangudi Luhur 1 Junior High School 2012/2013 semester 2. The data is taken from the result of test results and non-test. The analyzing aspect is student’s skill in writing persuasive paragraph based on the assessment indicator, as follows: (1) diction, (2) images, (3) concrete words, (4) figurative language, and (5) rhyme.
The result of the classroom action showed that multiple intelligences approach helped students to improve the skill of writing poetry. The improvement can be seen from the result of the quantitative analysis that shows that in the beginning the students’ averages score in writing poetry is 53.64, in the first cycles increased up to 66.93, and the second cycles increased up to 75.93. The students who achieve accomplishment study on the first conditions only 7 students or 25% of students, in the first cycles increased up to 18 students or 64% and in the second cycles increased up to 24 students or 86%. It can be concluded that there is significant improvement in the skill to write poetry of student class
VIII F in the first cycle and second cycle. The results of hypothesis test showed t-
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga dengan berkat dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Pendekatan Multiple Intelligences Pada Siswa Kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ini dengan baik. Sebagaimana disyaratkan
dalam Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, penyelesaian skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kelancaran dan keberhasilan proses pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
5. Segenap dosen Program Studi PBSI yang dengan penuh dedikasi mendidik, membimbing, memberikan dukungan, bantuan, dan arahan yang sangat bermanfaat bagi penulis dari awal kuliah sampai selesai.
6. Robertus Marsidiq sebagai karyawan sekretariat PBSI yang selalu sabar memberikan pelayanan dan membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan kuliah di PBSI sampai penyusunan skripsi ini.
7. JA. Retno Widyasturui, S.Pd, yang bersedia memberikan bimbingan, bantuan, dan masukan selama proses penelitian.
8. Kedua orang tua tercinta, Hadi Praptono Suryo Deksono dan Ibu Ika Yuliani Girindra Wardani, yang telah memberikan cinta, doa dan dukungan, baik secara moral maupun material bagi penulis selama menjalani masa kuliah.
9. Bartolomeus Bayu Aji, S.Pd., yang tidak lelah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh siswa kelas VIIIF semester 2 SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013, yang telah bersedia dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini.
11. Caecilia Petra Gading May Widyawari, S.Pd., Nuansa Asa Nuarindah, S.Pd., Tofan Gustyawan yang telah berjuang belajar bersama dalam perkuliahan dan mengharapkan berbagai saran dan kritik dari para pembaca. Penulis berharap agar laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 16 Desember 2013 Woro Wiratsih
DAFTAR ISI Hal.
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
............................................................................................................... viii
ABSTRACT
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv
DAFTAR DIAGRAM .............................................................................................. xvi
1.6 Sistematika Penyajian ..........................................................................................
6 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................
8 2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................................
8 2.2 Menulis Puisi ........................................................................................................
9 2.2.1 Pengertian Menulis ....................................................................................
9 2.2.2 Pengertian Puisi .........................................................................................
10 2.2.3 Pengajaran Puisi .........................................................................................
12 2.3 Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences .....................................................
14 2.3.1 Pengertian Kecerdasan ...............................................................................
14 2.3.2 Teori Multiple Intelligences .......................................................................
15 2.3.3 Sembilan Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences) ...............................
17 2.3.4 Penerapan Multiple Intelligences dalam Pembelajaran Menulis Puisi ......
22 2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................................
24 2.5 Hipotesis Penelitian ..............................................................................................
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 26
3.9 Indikator Keberhasilan .........................................................................................
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................
42 4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................................
42 4.1.1 Siklus I ........................................................................................................
42 4.1.2 Siklus II .......................................................................................................
56 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................................
68 4.2.1 Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Puisi .......
68 4.2.2 Peningkatan Kemampuan Berdasarkan Nilai Rata-rata Siswa ..................
70 4.2.3 Peningkatan Kemampuan Siswa Berdasarkan Ketuntasan Belajar ...........
71 4.3 Uji Hipotesis ........................................................................................................
74 4.3.1 Uji Normalitas ...........................................................................................
74 4.3.2 Paired Sample T Test .................................................................................
77 BAB V PENUTUP ....................................................................................................
88 5.1 Kesimpulan ..........................................................................................................
88 5.2 Saran .....................................................................................................................
90
DAFTAR TABEL Hal.
Tabel 3.1 Instrumen Observasi untuk Guru ............................................................... 34Tabel 3.2 Instrumen Observasi untuk Siswa .............................................................. 35Tabel 3.3 Pertanyaan untuk Guru dan Siswa ............................................................. 36Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Puisi .............................................................................. 38Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan ............................................................................... 41Tabel 4.1 Observasi Proses Pembelajaran pada Siklus I............................................ 50Tabel 4.2 Observasi Proses Pembelajaran pada Siklus II .......................................... 61Tabel 4.3 Data Peningkatan Kemampuan Siswa dalamPembelajaranMenulis Puisi pada Siklus I........................................................................ 69
Tabel 4.4 Data Peningkatan Kemampuan Siswa dalamPembelajaranMenulis Puisi pada Siklus II ...................................................................... 69
Tabel 4.5 Data Jumlah Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas ................................... 71Tabel 4.6 Uji Normalitas Nilai Kondisi Awal dan Siklus I ....................................... 75Tabel 4.7 Uji Normalitas Nilai Siklus I dan Siklus II ................................................ 76Tabel 4.8 Uji Normalitas Kondisi Awal dan Siklus II ............................................... 77Tabel 4.9 Uji-t Kondisi Awal dan Siklus I ................................................................. 79DAFTAR DIAGRAM Hal.
Diagram 4.1 Presentase Ketuntasan Kemampuan Awal Menulis Puisi Siswa ..........
72 Diagram 4.1 Presentase Ketuntasan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Silus I ........
72 Diagram 4.3 Presentase Ketuntasan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Siklus II .....
73
DAFTAR GRAFIK Hal.
Grafik 4.1 Hasil Tes Kemampuan Awal Menulis Puisi Siswa ..................................
43 Grafik 4.2 Hasil Tes Kemampuan Menulis Puisi Siswa Siklus I ...............................
46 Grafik 4.3 Hasil Tes Kemampuan Menulis Puisi Siswa Siklus II .............................
57 Grafik 4.4 Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa .......................................
70 Grafik 4.5 Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa pada Pembelajaran Menulis Puisi dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir .........................
70
DAFTAR SKEMA Hal.
Skema 3.1 Desain PTK Model Spiral Model Kemmis dan MC Taggart ...................
28
DAFTAR GAMBAR Hal.
Gambar 4.1 Menjelaskan Materi Pembelajaran Menulis Puisi ..................................53 Gambar 4.2 Siswa Melakukan Kegiatan Menulis Puisi .............................................
54 Gambar 4.3 Siswa Membacakan Puisi yang Telah Ditulis ........................................
55 Gambar 4.4 Menjelaskan Materi Pembelajaran Menulis Puisi ..................................
64 Gambar 4.2 Siswa Melakukan Kegiatan Menulis Puisi .............................................
65 Gambar 4.3 Siswa Membacakan Puisi yang Telah Ditulis ......................................
65
DAFTAR LAMPIRAN Hal.
Silabus pembelajaran SMP kelas VIII .......................................................................
95 RPP Siklus I ...............................................................................................................
97 RPP Siklus II .............................................................................................................. 106 Instrumen Penelitian Siklus I ..................................................................................... 116 Instrumen Penelitian Siklus II .................................................................................... 118 Pedoman Dokumentasi Aktivitas Siswa pada siklus I dan Siklus II .......................... 120 Pedoman Wawancara Guru Sebelum Penelitian Dilaksanakan ................................. 121 Pedoman Wawancara Guru pada Siklus I dan Siklus II ............................................ 123 Pedoman Wawancara Siswa pada Siklus I dan Siklus II ........................................... 124 Hasil Refleksi Siklus I ................................................................................................ 128 Hasil Refleksi Siklus II .............................................................................................. 131 Hasil Wawancara Guru Sebelum Penelitian Dilaksanakan ....................................... 134 Hasil Wawancara Guru pada Siklus I dan Siklus II ................................................... 138 Hasil Wawancara Siswa pada Siklus I dan Siklus II ................................................. 142 Instrumen Observasi................................................................................................... 152 Nilai Siswa pada Kondisi Awal ................................................................................. 154
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk diperoleh bagi anak- anak atau pun orang dewasa. Pendidikan menjadi salah satu modal bagi seseorang agar dapat berhasil dan mampu meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Saat ini dunia pendidikan makin dituntut untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, kreatif, aktif, dan inovatif dalam segala bidang. Hal ini kiranya dapat dimulai dari pelaksanaan kegiatan belajar yang aktif, dimana peserta didik secara aktif membangun sendiri pengetahuannya. Peserta didik sendirilah yang bertanggung jawab mengolah, mendalami, mencari makna, merumuskan apa yang mereka pelajari dan membandingkan apa yang mereka ketahui dengan pengetahuan tersebut (Suparno, 2002).
2 siswa dikembangkan untuk membantu peserta didik agar bias belajar mandiri dan kreatif, sehingga ia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri.
Dalam proses pembelajaran, kebanyakan guru bahasa Indonesia mengajar di depan kelas dan siswa hanya duduk mendengarkan dan mencatat penjelasan guru, akhirnya siswa menjadi tidak mengerti, tidak menemukan ide dan juga tidak mengajukan idenya. Kasus lain yang terjadi adalah kebanyakan guru bahasa Indonesia mengajar dengan menekankan salah satu aspek kemampuan berbahasa siswa saja, sehingga tidak sesuai dengan implementasi SK dan KD yang sedang diajarkan di kelas. Misalnya, SK yang berhubungan dengan aspek berbicara, tetapi implementasinya dalam kegiatan pembelajaran di kelas siswa hanya membaca dan menuliskan ide yang seharusnya diucapkan sesuai dengan aspek berbicara yang sedang diajarkan.
Dilihat dari segi kecerdasannya, setiap siswa dalam satu kelas memiliki
3 kinestetik, berirama-musik, intrapersonal, interpersonal, naturalistik, eksistensial- spiritual. Teori kecerdasan ini sering disebut sebagai teori kecerdasan ganda (Multiple Intelligences). Jika teori Multiple Intelligences diterapkan dalam pembelajaran, akan mempengaruhi bagaimana materi pelajaran itu diajarkan dan dipelajari. Pembelajaran yang menerapkan teori Multiple Intelligences menekankan pendekatan yang lebih personal pada situasi dan karakter siswa.
Pembelajaran ini tidak hanya dengan ceramah saja, tetapi guru mengolah materi yang akan diajarkan dengan teknik yang bervariasi sehingga siswa bisa terbantu secara tepat.
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama yang berada di Yogyakarta. SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta JalanTimoho II Nomor 29. Observasi awal sebelum penelitian tentang pembelajaran menulis puisi, dengan mewawancarai guru yang bersangkutan, didapatkan beberapa permasalahan, salah satu permasalahannya adalah pada hasil
4 kemungkinan guru kurang menguasai materi dan metode pembelajaran yang baik sehingga berpengaruh pada siswa yang kurang memahami materi yang diajarkan guru kemudian siswa menganggap pembelajaran yang diberikan tidak memiliki arti yang penting.
Metode pembelajaran yang biasa diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas adalah pembelajaran konvensional, yaitu metode pembelajaran yang hanya memberikan materi begitu saja pada siswa sehingga siswa tidak dilibatkan terlalu banyak dalam pembelajaran. Pembelajaran konvensional cenderung meminimalkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi pasif. Kebiasaan bersikap pasif dalam proses pembelajaran dapat berpengaruh pada siswa, sehingga takut dan malu bertanya pada guru mengenai materi yang kurang dipahami. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pembelajaran konvensional aktivitas pembelajaran di kelas seluruhnya dikendalikan guru dan siswa cenderung hanya menerima materi pembelajaran.
5 Indonesia, siswa semakin terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan terbantu untuk memahami materi yang dipelajarinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah kemampuan menulis puisi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta kelas VIII F semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan dengan penerapan pendekatan multiple intelligences?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam Penelitian Tindakan kelas ini untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis pusi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta kelas VIII F semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dengan penerapan pendekatan multiple intelligences.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi guru bidang studi bahasa Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat
6 sehingga dapat membantu siswa belajar bahasa Indonesia sesuai dengan kemamuan yang mereka miliki dan menjadi bekal bagi penulis untuk terjun dalam dunia kependidikan nantinya.
1.5 Batasan Istilah
Batasan istilah perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan pemahaman dalam penafsiran. Adapun istilah-istilah yang perlu dibatasi adalah sebagai berikut:
1. Kecerdasan Kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang (Thomas Amstrong, 2002:2).
2. Multiple Intelligences
Multiple intelligence artinya bermacam-macam kecerdasan. Setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar
7 dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus (KKBI edisi keempat, 2008:1112).
1.6 Sistematika Penyajian
Sistem penyajian penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II landasan teori berisi tentang tinjauan pustaka dan kajian teori. Bab III metodologi penelitian berisi tentang rancangan penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, prosedur penelitian, tahap pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV hasil penelitian tentang kemampuan menulis puisi menggunakan pembelajaran berbasis
multiple intelligences pada siswa kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013. Bab V penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian tentang pembelajaran menulis puisi telah banyak dilakukan. Namun demikian, penelitian yang terkait dengan pembelajaran
Multiple Intelligences masih jarang dilakukan.
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chatarina Tunik dengan judul “Pengaruh Penerapan Teori Kecerdasan Ganda (Multiple
Intelligences) pada Pembelajaran Matematika dengan Topik Kombinatorik dan
Permutasi di Kelas XI IPA 2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta” . Dalam penelitiannnya,
Chatarina menjelaskan pengaruh penerapan teori kecerdasan ganda (multiple
intelligences) terhadap tingkat keterlibatan dan pemahaman siswa dalam
pembelajaran matematika.9 Dalam penelitian Herman Yosef M. Koten dengan judul “Kemampuan
Menulis Puisi Siswa Kelas V dan VI SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta
Tahun Ajaran 2009/2010)” menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif karena
bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada. Persamaan penelitian Herman dengan peneliti adalah mengukur kemampuan menulis puisi pada siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
Artikel yang relevan dari penelitian ini adalah artikel yang berjudul
“ Multiple Intelligences: Penerapannya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di
SD” oleh Rishe Purnama Dewi dalam Widya Dharma: Jurnal Kependidikan tahun
2012. Dalam jurnal tersebut, dipaparkan mengenai penerapan multiple
intelligences dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di SD. Persamaan
jurnal tersebut dengan penulis adalah kesamaan penerapan teori multilpe
intelligences dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Perbedaan jurnal tersebut
dengan penelitian ini terletak pada materi pembelajaran bahasa Indonesia yang
10 dapat membaca lambang grafik tersebut sehingga mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.
Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa menulis pada intinya merupakan ungkapan pikiran atau perasaan seseorang melalui mendia tulisan.
Tentu saja dalam hal ini tulisan yang dipakai merupakan hasil kesepakatan para pemakai bahasa yang satu dengan yang lainnya.
2.2.2 Pengertian Puisi
Secara etimologis istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang berarti “pembuatan”. Di dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi dikatakan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik secara fisik maupun batiniah. Aminuddin (1995:134) berpendapat bahwa puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyajian untuk membuahkan ilusi
11 sesuatu. Dengan puisi, manusia dapat menggambarkan pikiran, perasaan, dan pengalaman sebab manusia juga memerlukan suatu hal yang bersifat menyedihkan atau menggembirakan.
Wirjosoedarno (dalam Pradopo, 1990:6), mendefinisikan puisi sebagai karangan tidak terikat, bentuk karangan bebas atau prosa. Ciri-ciri puisi antara lain:
1) banyak baris dalam tiap bait (suku karangan), 2) banyak kata dalam tiap baris, 3) banyak suku kata tiap baris, 4) rima, dan 5) irama.
Waluyo (1987:25) juga mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian
12
2.2.3 Pengajaran Puisi
a. Tujuan Pengajaran Puisi Tujuan pengajaran puisi, tidak terlepas dari tujuan pengajaran sastra secara umum, karena puisi adalah bagian dari karya sastra. Tujuan pengajaran sastra pada hakikatnya adalah menanamkan rasa peka terhadap karya sastra (Situmorang, 1983:25). Mengajarkan puisi berarti mengungkapkan suatu dunia kehidupan dengan medium bahasa yang harus memenuhi syarat-syarat tertentu sesuai dengan norma-norma estetis puisi. Untuk mencapai estetika puisi ini selalu membutuhkan kemahiran dan kecakapan yang baik (Situmorang, 1983: 26).
b. Metode Pengajaran Puisi Rahmanto (1996: 48-52) mengatakan bahwa ada beberapa langkah dalam teknik pengajaran puisi, adalah sebagai berikut.
1. Pelacakan pendahuluan Sebelum menyajikan puisi di depan kelas, guru perlu mempelajari terlebih
13 diberikan oleh guru sastra untuk mempermudah siswa memahami puisi yang disajikan.
3. Introduksi Banyak faktor yang mempengaruhi penyajian pengantar initermasuk situasi dan kondisi pada saat materi disajikan. Pengantar iniakan sangat tergantung pada setiap individu guru, keadaan siswa danjuga karakteristik puisi yang akan diberikan.
4. Penyajian Penyajian adalah tahap pembelajaran puisi dengan menyajikan puisi yang akan dipelajari. Penyajian puisi ini bisa dengan dibacaka natau dengan rekaman. Jika puisi sulit ditangkap isinya, maka guru bias mengulangi pembacaan puisi tersebut.
5. Diskusi Setelah penyajian puisi selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah
14 c. Pengajaran Menulis Puisi
Latihan atau pengajaran penulisan puisi terhadap siswa adalah untuk mempertajam pengamatan dan meningkatkan kemampuan berbahasa. Selainitu, pengajaran penulisan puisi juga diharapkan siswa dapat memperoleh minat segar yang muncul dari kedalaman puisi itu sendiri (Rahmanto, 1988:118).
Pengajaran penulisan puisi dapat menggunakan model. Hendaknya model yang cocok dan mudah untuk ditiru. Puisi yang cocok sebagai model untuk latihan menulis, biasanya puisi berbentuk bebas dan sederhana, berisi hasil pengamatan yang berupa imbauan atau pernyataan. Perlu juga dikemukakan masalah "kiasan" meski pada tahap yang masing awal. Kiasan tidak hanya dapat menimbulkan pengaruh keindahan khusus bagi pembaca, sehingga puisi-puisi yang cukup banyak mengandung metafora cocok untuk dijadikan model penulisan (Rahmanto, 1988:118-119).
2.3 Pembelajaran Berbasis Mulitiple Intelligences
15 Menurut Thomas Amstrong (2002:2) kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang. Gardner, seorang Psikolog Amerika mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dari suatu yang nyata (Suparno, 2004:171).
Dari beberapa pengertian kecerdasan diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dari memadukan pengalaman masa lalu dan pengetahuannya untuk menangkap masalah dari situasi yang baru kemudian memecahkannya dan membuat sesuatu yang berguna bagi orang lain.
2.3.2 Teori Multiple Intelligences
Multiple Intellligences merupakan istilah dalam kajian tentang kecerdasan
yang diprakarsai oleh seorang pakar pendidikan Amerika Serikat bernama
16 peradaban manusia maka mulai terjadi pergeseran paradigma dalam menjelaskan arti kecerdasan seperti kecerdasan emosi yang diprakarsai oleh Daniele Goleman (1995).
Gardner memaparkan beberapa kelebihan teori Multiple Intelligences sebagai berikut: (a) memiliki dukungan riset multi disiplin yakni antropologi, pisikologi kognitif, psikologi perkembangan studi biografi, fisiologi hewan dan neuro anatomi; (b) apalagi dibandingkan dengan kecerdasan lainnya, jumlah kecerdasan dalam Multiple Intelligences beragam sehingga tampak “keadilan” dalam menentukan dominasi kecerdasan tertentu untuk setiap individu.
Gardner (Thomas Amstrong, 2003:12) menjelaskan bahwa Multiple
Intelligences memiliki karakteristik konsep sebagai berikut:
a) Semua kecerdasan itu berbeda-beda tetapi semuanya sederajat. Dalam pengertian ini tidak ada kecerdasan yang lebih baik/penting dari kecerdasan yang lain.
b) Semua kecerdasan dapat dieksplorasi, ditumbuhkan, dan dikembangkansecara
17 Esensi teori Multiple Intelligences menurut Gadner adalah menghargai keunikan setiap individu, berbagai variasi cara belajar mewujudkan sejumlah model untuk menilai mereka dengan cara hampir tak terbatas untuk mengatualisasikan diri di dunia ini.
2.3.3 Sembilan Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences)
Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences) adalah validasi tertinggi gagasan bahwa perbedaan individu adalah penting. Pemakaiannya dalam pendidikan sangat tergantung pada pengenalan, pengakuan, dan penghargaan terhadap setiap atau berbagai cara siswa belajar. Di samping pengenalan, pengakuan dan penghargaan terhadap setiap minat dan bakat masing-masing, teori kecerdasan majemuk tidak hanya mengakui perbedaan-perbedaan individual ini untuk tujuan-tujuan praktis, seperti pengajaran dan penilaian tetapi juga menganggap serta menerimanya sebagai sesuatu yang normal, wajar bahkan menarik dan sangat berharga.
18 luas menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan “Kecerdasan Dasar”.
Teori Multiple Intelligences ini dikembangkan oleh Gardner, dengan mendeskripsikan sembilan kecerdasan manusia dalam Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (Paul Suparno, 2004), yaitu:
1. Kecerdasan Linguistik Kecerdasan linguistik merupakan kecerdasan yang paling universal diantara kesembilan kecerdasan dalam teori Multiple Intelligences. Orang yang kecerdasan linguistiknya bagus mempunyai kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan (misalnya pendongeng, aktor atau politisi) maupun tertulis (misalnya sastrawan, penulis drama, editor, wartawan). Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau penggunaan praktis bahasa, penggunaan bahasa ini antara lain mencakup retorika (penggunaan
19 melakukan penalaran yang benar (misalnya sebagai ilmuwan, pemrogram komputer atau ahli logika). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada pola dan hubungan logis, pernyataan dan dalil (jika-maka, sebab-akibat) fungsi logis dan abstraksi-abstraksi lain. Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematik-logis ini antara lain kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, perhitungan dan pengujian hipotesis.
3. Kecerdasan Visual-Spatial Persepsi langsung dunia visual merupakan ciri sentral kecerdasan spatial, meskipun orang buta memiliki kecerdasan spatial kemampuan untuk betul- betul melihat dunia biasanya merupakan langkah penting pertama untuk memanfaatkan informasi spatial. Orang yang kecerdasan spatialnya tinggi mempunyai kemampuan mempersepsikan dunia spatial-visual secara akurat (misalnya sebagai pemburu, pramuka, pemadu) dan mentransformasikan persepsi duniaspatial-visual tersebut (misalnya dekorator, interior, arsitek,
20 menciptakan atau mengubah sesuatu (misalnya sebagai pengrajin, pematung, ahli mekanik, dokterbedah). Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang spesifik seperti koordiansi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan dan hal yang berkaitan dengan sentuhan.
5. Kecerdasan Musikal Kecerdasan musikal adalah kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal dengan cara mempersepsikan (misalkan sebagai penikmat musik), membedakan (misalnya sebagai komentator musik), mengubah (misalnya sebagai komposer), dan mengekspresikan (misalnya sebagai penyanyi).
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, pola warna suara suatu lagu.
6. Kecerdasan Interpersonal Menurut Gardner, primata yang berkelompok diharuskan menjadi makhluk yang dapat memperhitungkan akibat perilaku mereka sendiri, menghitung
21 pragmatis tertentu (misalnya mempengaruhi sekelompok orang untuk melakukan tindakan tertentu).
7. Kecerdasan Intrapersonal Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak berdasarkan pengenalan akan diri itu. Termasuk dalam kecerdasan ini adalah kemampuan berefleksi. Ia dapat mengatur perasaan dan emosinya sehingga kelihatan sangat tenang. Orangnya kebanyakan reflektif dan suka bekerja sendirian. Siswa yang menonjol dalam kecerdasan ini sering kelihatan pendiam, lebih suka bermenung di kelas. Ia lebih suka bekerja sendiri. Ia tidak tertarik bahwa teman-temannya mengerjakan tugas itu berkelompok. Guru yang tidak tahu sering memarahi siswa ini karena ia seperti tidak mendengarkan dan hanya melamun, padahal sebenarnya ia sedang berpikir.
8. Kecerdasan Naturalis/ lingkungan
22
9. Kecerdasan Eksistensial Menurut Gardner kecerdasan eksistensial lebih menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan–persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Orang tidak puas hanya menerima keberadaaannya secara otomatis, tetapi mencoba menyadarinya dan mencari jawab yang terdalam. Pertanyaan ini antara lain : mengapa aku ada, mengapa aku mati, apa makna dari hidup ini, bagaimana kita sampai ke tujuan hidup.
Guru yang mengajar dengan kecerdasan eksistensial biasanya memberikan pertanyaan untuk berefleksi dan berpikir bahwa keberadaan siswanya di dunia ini bukan utuk hidup saja, tapi juga untuk belajar.
Dapat disimpulkan bahwa konsep kesembilan kecerdasan tersebut dapat menyadarkan kita bahwa setiap siswa memiliki potensi inteligensi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, siswa mampu mengembangkan diri berdasarkan potensi yang dimilikinya melalui teknik pembelajaran yang
23 mengkategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, perhitungan dan pengujian hipotesis dari permasalahan tersebut secara logis dan mengemukakannya.
3. Kecerdasan visual spatial, siswa diberikan sebuah objek untuk tema puisinya, kemudian siswa mengamati, menginterpretasikan, kemudian mempresentasikan idenya secara visual.
4. Kecerdasan kinestetik-jasmani, siswa diajak berkeliling di lingkungan sekolah, lalu siswa mengamati keadaan sekolah dan sekitarnya, kemudian mempresentasikan hasil pengamatan secara langsung tersebut.
5. Kecerdasan musikal, siswa diberi kesempatan untuk mendengarkan lagu, menyanyi, mengungkapkan materi dalam bentuk suara, bahkan membuat lagu.
6. Kecerdasan interpersonal, siswa dapat berkelompok dan berdiskusi, sharing, dan bekerjasama dalam membuat puisi.
24
9. Kecerdasan eksistensial, siswa diberi kesempatan untuk menanyakan mengenai materi yang telah dipelajarinya kemudian merumuskannya kembali.
2.4 Kerangka Berpikir
Berdasarkan data hasil wawancara diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa kelas VIII F semester 2 SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dalam pembelajaran menulis puisi belum maksimal. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan topik, menyusun kalimat,menggunakan rima yang tepat. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa, penelitian yang dilakukan peneliti difokuskan pada kemampuan siswa dalam menulis puisi. Sebagai pemecahan masalah dalam pembelajaran menulis puisi, proses pembelajaran dilakukan dengan pendekatan pembelajaran multiple
intelligences .
Peningkatan kemampuan menulis puisi siswa dilakukan dengan
25 dianalisis untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar dan nilai rata-rata kelas. Cara untuk mengetahui perbedaan setiap siklus adalah dengan dilakukan uji statistik dengan uji normalitas dan uji perbedaan dengan uji-t berpasangan (paired
sample t-test).
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian adalah pendekatan multiple intelligences dapat meningkatkan kemampuan menulispuisi siswa kelas VIII F semester 2 SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu dilakukan guru di kelasnya untuk memperbaiki pembelajarannya atau menguji asumsi-asumsi teori kependidikan dalam praktek pembelajaran (Sukardjono, 1999:1).
Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran menulis puisi ini terdiri atas dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut.
a. Perencanaan (planning) adalah persiapan program tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis pusi siswa.
b. Tindakan (acting) adalah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai upaya
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data awal tentang kemampuan siswa dalam menuis puisi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
VIII F semester 2 SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang berjumlah 28 siswa.
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih SMP SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sebagai tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-11 April 2013 di kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
3.4 Variabel Penelitian
Ada dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikatnya adalah peningkatan kemampuan menulis puisi dan variabel bebasnya adalah pendekatan multiplle intelligences.
3.5 Prosedur Penelitian
Skema 3.1 Desain PTK model Spiral Kemmis dan MCTggart
Observasi Observasi
SIKLUS SIKLUS
Tindakan Refleksi Tindakan Refleksi
I II Perencanaan Perencanaan dst
Untuk memperjelas gambaran tindakan pada masing-masing siklus, peneliti akan memaparkan uraian tiap-tiap tindakan yang akan dilaksanakan pada setiap siklus.
3.5.1 Siklus I
a. Perencanaan
4) Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 5) Menyusun alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan pendekatan multiple intelligences dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi di kelas.
b. Tindakan Tindakan yang akan dilakukan harus sesuai dengan perencanaan. Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan dalam proses pembelajaran.
Tindakan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri atas pendahuluan, inti, dan penutup.
a) Pendahuluan Guru memberikan salam dan menyapa siswa, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.