PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, KEAKTIFAN, DAN MINAT SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM OHM DI SMA N 1 CANDIMULYO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, KEAKTIFAN, DAN
MINAT SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM OHM
DI SMA N 1 CANDIMULYO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :
Nita Indra Purwanti
NIM: 101424025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Mimpi-mimpi kamu,cita-cita kamu,
keyakinan kamu,apa yang mau kamu kejar,
biarkan ia menggantung, mengambang,

5 cmdi depan kening kamu,
jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu,
dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari,
kamu lihat setiap haridan percaya bahwa kamu bisa....
Apapum hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri,
kalau kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah,

bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh,
bahwa kamu akan mengerjarnya sampai dapat,
apapun segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri....
Biarkan keyakinan kamu

5 cm mengambang di depan kening kamu,
Dan.... sehabis itu yang kamu perlu cuma
kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya,
leher yang akan lebih sering melihat ke atas,
lapisan tekad yang seribu lebih keras dari baja,
serta mulut yang akan selalu berdoa....
Keep our dreams alive and we will survive....

(Donny Dirgantoro)
Karya kecil ini saya persembahkan untuk:
Kedua orang tua tercinta: Almh. Ibu Djuwariyah
dan bapak Sudarjanto


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Nita Indra Purwanti. 2014. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap
Pemahaman Konsep, Keaktifan dan Minat Belajar Siswa Kelas X
pada Materi Hukum Ohm SMA N 1 Candimulyo. Skripsi, Program
Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Paul
Suparno, S.J, M.S.T.
Kata Kunci: Metode Inkuiri, Pemahaman Konsep, Keaktifan, Minat
Belajar Fisika.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan
pemahaman konsep siswa kelas X SMA N 1 Candimulyo kelas X tentang
materi hukum ohm melalui metode inkuiri; (2) keaktifan belajar siswa

kelas X SMA N 1 Candimulyo tentang materi hukum ohm melalui metode
inkuiri; (3) minat belajar siswa kelas X SMA N 1 Candimulyo tentang
materi hukum ohm melalui metode inkuiri.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 April – 5 Mei 2014.
Subyek penelitian yaitu 24 siswa kelas X-1 dan 23 siswa X-2 SMA N 1
Candimulyo, Kabupaten Magelang. Instrumen yang digunakan yaitu: tes
tertulis berupa pre-test dan post-test, lembar pengamatan keaktifan, dan
kuesioner minat belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh penerapan
metode inkuiri terhadap pemahaman konsep siswa, yaitu metode inkuiri
dapat meningkatkan pemahaman konsep untuk materi hukum ohm pada
siswa kelas X SMA N 1 Candimulyo; (2) metode inkuiri dapat
mengaktifkan siswa kelas X SMA N 1 Candimulyo untuk materi hukum
ohm; (3) metode inkuiri dapat menarik minat siswa kelas X SMA N 1
Candimulyo dengan menggunakan metode inkuiri.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT

Nita Indra Purwanti. 2014. The Effect of Application Inquiry Methods
Toward Understanding Concepts, Student Activityand Learning
Interests Grade X in the Topic Ohm’s Law in SMA N 1 Candimulyo.
Thesis, Physics Educations Study Program, Departement of
Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and
Education, Sanata Dharma University in Yogyakarta. Supervisor:
Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T.
Keywords: Inquiry methods, understanding concepts, activities and
learning interest, subjects physics.
The study ispurposed to know whether inquiry method is able to: (1)
increase the understanding concept in Class X SMA N 1 Candimulyo
about topic of ohm’s law;(2) activate students class X SMA N 1
Candimulyo in the topic ohm’s law; (3) improve the students interest class
X SMA N 1 Candimulyo in the topic ohm’s law.
The research was conducted on 21 April-5 May, 2014 in SMA N 1
Candimulyo, Magelang. Subject of the research is 24 students at class X-1
and 23 students at class X-2. Class X-1 was considered as the control
class, while class X-2 as the experiment class. The instruments of the

research werepre-test and post-test, observation sheet of activitiesand
interest questionnaires.
The results of this research are that the inquiry method is able to:
(1)increase the understanding of the concept of students (2) improve
students activities (3) improve students interest class X SMA N 1
Candimulyo in the topic ohm’s law.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
nikmat dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudulPengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Pemahaman Konsep,
Keaktifan dan Minat Siswa Kelas X-1 pada Materi Hukum Ohm di SMA N 1
Candimulyo

Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di FKIP Unversitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang turut
memberikan dukungan, doa, semangat, bantuan, dan saran yang sangat
bermanfaat bagi peneliti. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1.

Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T selaku dosen pembimbing yang
selalu memberikan motivasi, masukan dan bantuan peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.

2.

Dr.Ignastius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika yang memberikan dukungan dan motivasi.

3.

Rohandi, Ph.D selaku Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan

dukungan dan semangat.

4.

Drs. Domi Severinus, M.Si. dan Ir. Sri Agustini Sulandari sebagai
dosen penguji atas semua saran dan masukan yang berguna demi
penyempurnaan skripsi ini.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.

Segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Fisika, yang
telah memberikan pengetahuan serta layanan dengan baik kepada
peneliti selama menempuh studi di Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6.


Drs. Edi Yunanto, M.Pd, selaku kepala SMA N 1 Candimulyo yang
telah memberikan ijin penelitian.

7.

Anisatul Masruroh, S.Pd, selaku guru mata pelajaran fisika kels X-1
dan X-2 yang telah memberikan dukungan, bantuan dan masukkan
dalam pelaksanaan penelitian.

8.

Segenap bapak, ibu guru beserta karyawan karyawati SMA N 1
Candimulyo yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada
peneliti dalam melaksanakan penelitian.

9.

Teman- teman kelas X-1 dan X-2 SMA N 1 Candimulyo atas kerjasama
dan doa yang telah diberikan.


10. Bapak tercinta Sudaryanto, kakak-kakak ku Retno Indrawati, A.Md,
Letda Dadik Sri Karyanto, Bambang Indrayanto, Siti Anissa S.E,
Adikku Woro Indra Kusuma, Ponakan-ponakan tercinta Kharisma Sri
Indrawardani, Aurel Mahendra Wicaksono dan penyemangatku Briptu
Ari Yulianto yang telah memberikan motivasi, semangat, doa,
nasehatdan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu.
11. Teman-teman ku tersayang Yulita Adelfin Lede, Yani Indriyani,
Fransisca Adhita Kismaningrum, Nanik Suryani, Setyarini, Nino

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A.LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 3

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. TUJUAN PENELITIAN .............................................................................. 4
D.MANFAAT PENELITIAN .......................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 6
A.HAKIKAT IPA ............................................................................................ 6
B. PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVIS ..................................................... 8
1.

Pengertian Pembelajaran ................................................................... 8

2.

Pengertian Konstruktivisme .............................................................. 8

3.

Makna Pembelajaran Konstruktivis ................................................ 10

C. METODE INKUIRI ................................................................................... 10
1.

Pengertian Metode inkuiri ............................................................... 10

2.

Langkah Metode Inkuiri .................................................................. 11

3.

Keunggulan dan kelemahan Metode inkuiri ................................... 14

4.

Syarat agar Inkuiri Dapat Berjalan Baik ......................................... 15

D.PEMAHAMAN KONSEP ......................................................................... 16
1.

Pengertian Pemahaman ................................................................... 16

2.

Pengertian Konsep .......................................................................... 17

3.

Pengertian Pemahaman Konsep ...................................................... 18

E. KEAKTIFAN ............................................................................................. 18
F. MINAT BELAJAR .................................................................................... 20
G.LISTRIK DINAMIS .................................................................................. 22
1.

Hukum Ohm .................................................................................... 22

2.

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hambatan Dalam Suatu

Penghantar ................................................................................................. 23

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 26
A.DESAIN PENELITIAN ............................................................................. 26
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN .................................................. 27
1.

Waktu Penelitian ............................................................................. 27

2.

Tempat Penelitian............................................................................ 27

C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN .............................................. 27
1.

Populasi Penelitian .......................................................................... 27

2.

Sampel Penelitiaan .......................................................................... 27

D.TREATMENT ............................................................................................. 27
E. INSTRUMENTASI ................................................................................... 29
1.

Instrumen Pembelajaran. ................................................................. 29

2.

Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 30

3.

Validitas .......................................................................................... 36

F. METODE ANALISIS DATA .................................................................... 36
1.

Analisis Tingkat Pemahaman Konsep ............................................ 36

2.

Analisis Tingkat Keaktifan Siswa ................................................... 42

3.

Analisis Tingkat Minat Siswa ......................................................... 42

BAB IV DATA DAN ANALISIS ........................................................................ 45
A.PELAKSANAAN PENELITIAN .............................................................. 45
1.

Sebelum Penelitian .......................................................................... 46

2.

Selama Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 48

B. DATA DAN ANALISIS DATA ................................................................ 64
1.

Pemahaman Siswa........................................................................... 64

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.

Keaktifan Belajar Siswa .................................................................. 84

3.

Minat Belajar Siswa ........................................................................ 89

C. KETERBATASAN PENELITIAN ............................................................ 95
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 96
A.KESIMPULAN .......................................................................................... 96
B. SARAN ...................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 98
LAMPIRAN ........................................................................................................ 100

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-Kisi Soal Pre-Test dan Post-Test .................................................... 31
Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Keaktifan .................................................................... 34
Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner Minat Belajar ......................................................... 35
Tabel 4. Skoring Soal Nomor 1,2, dan 3 ............................................................... 36
Tabel 5. Skoring Soal Nomor 4,7, dan 8 ............................................................... 37
Tabel 6. Skoring Soal Nomor 5............................................................................. 37
Tabel 7. Skoring Soal Nomor 6............................................................................. 38
Tabel 8. Kategorisasi Minat Belajar Siswa ........................................................... 43
Tabel 9. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol ......................................... 48
Tabel 10. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen ............................... 49
Tabel 11 . Data Pre-Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .......................... 65
Tabel 12 . Analisis SPSS Pre-Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .......... 66
Tabel 13 . Data nilai Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol ............................... 68
Tabel 14 . Analisis SPSS Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol ..................... 69
Tabel 15 . Data nilai Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen ......................... 70
Tabel 16 . Analisis SPSS Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen .................. 71
Tabel 17 . Data Post-Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ......................... 73
Tabel 18 . Analisis SPSS Post-Test Kelas kontrol dan Kelas Eksperimen ........ 74

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 19 .Perubahan Konsep Siswa secara umum di Kelas Kontrol ................... 78
Tabel 20 .Perubahan Konsep Siswa secara umum di Kelas Eksperimen ............ 79
Tabel 21 . Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen................................ 85
Tabel 22 . Data Kuesioner Minat Kelas Kontrol.................................................. 89
Tabel 23 . Data kuesioner minat kelas eksperimen ............................................. 91
Tabel 24 . Analisis SPSS Minat Kelas kontrol dan Eksperimen......................... 92
Tabel 25 . Tabel Kategori Minat pada Kelas kontrol ............................................ 93
Tabel 26 . Tabel Kategori Minat Kelas Eksperimen ............................................. 94

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siswa Kelas X-2 ( Kelas Eksperimen) Mengerjakan Soal Pre-Test di
Laboratorium Fisika ......................................................................... 51
Gambar 2. Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Ketika Praktikum mengenai
hukum ohm........................................................................................ 53
Gambar 3. Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ketika praktikum hambatan kawat
penghantar ........................................................................................ 55
Gambar 4. Siswa Kelas Eksperimen saat mengerjakan soal post-test ................. 57
Gambar 5. Kelas Kontrol Ketika Mengerjakan Soal Pre-Test .............................. 59
Gambar 6. Salah satu siswa mengerjakan soal hambatan kawat ........................ 62
Gambar 7. Salah kelas kontrol sedang mengerjakan post-tets ............................. 64

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Gravik V vs I ketika suhu dijaga konstan ............................................. 24

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah .......................................................... 101
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ......................... 102
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... 103
Lampiran 4.Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................. 122
Lampiran 5. Panduan Petunjuk Penggunaan Alat (Multimeter) ......................... 130
Lampiran 6. Soal Pre-Test .................................................................................. 135
Lampiran 7. Kunci Jawaban Pre-Test ................................................................. 136
Lampiran 8. Soal Post-Test ................................................................................. 139
Lampiran 9. Kunci Jawaban Post-Test................................................................ 140
Lampiran 10 . Lembar Keaktifan ........................................................................ 143
Lampiran 11 . Kuesioner Minat Belajar .............................................................. 144
Lampiran 12 . Daftar Distribusi Skor Pre-Test Kelas Kontrol .......................... 146
Lampiran 13 . Daftar Distribusi Skor Pre-Test Kelas Eksperimen ..................... 147
Lampiran 14 . Daftar Distribusi Skor Post-Test Kelas Kontrol ......................... 148
Lampiran 15 . Daftar Distribusi Skor Post-Test Kelas Eksperimen ................... 149
Lampiran 16 . Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Kontrol ............................... 150
Lampiran 17 . Daftar Distribusi Skor Minat Kelas Eksperimen ......................... 151
Lampiran 18 . Jawaban Pre-Test Siswa Kelas Kontrol....................................... 152
xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 19 . Jawaban Post- Test Siswa Kelas Kontrol .................................... 154
Lampiran 20 . Jawaban Pre-Test Siswa Kelas Eksperimen ............................... 156
Lampiran 21 . Jawaban Post-Test Siswa Kelas Eksperimen............................... 158
Lampiran 22 . Hasil pengamatan lembar keaktifan ............................................ 160
Lampiran 23 . Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Kontrol ......................... 163
Lampiran 24 . Jawaban Kuesioner Minat Siswa Kelas Eksperimen .................. 165
Lampiran 25 . Jawaban LKS 1 ............................................................................ 167
Lampiran 26 . Jawaban LKS 2 ............................................................................ 170

xxi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah salah satu negara yang sering melakukan evaluasi
terhadap kurikulum pendidikan. Hal ini terlihat bahwa hampir setiap dekade
terjadi pergantian kurikulum baik perubahan sebagian pada salah satu
komponen maupun perubahan secara total dari kurikulum sebelumnya.
Pemerintah baru saja melakukan perubahan terhadap kurikulum secara total
yaitu mengganti kurikulum KTSP yang sudah berlaku sejak tahun 2006
menjadi kurikulum 2013.Tahun ajaran ini 2013/2014 adalah tahun ajaran
pertama diberlakukannya kurikulum 2013. Namun kurikulum 2013 ini baru
diterapkan di beberapa sekolah saja mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK.
Pengembangan kurikulum 2013 ini bertujuan untuk menghasilkan insan
Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap,
ketrampilan dan penguatan yang berintegrasi (Mulyasa, 2013: 65). Oleh
karena itu kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang memberikan
kebebasan kepada siswa untuk berkreasi serta menekankan pada pendekatan
sciencetific. Jadi diharapkan bahwa pembelajaran yang terjadi bukanlah
sekedar proses menghafal dan menumpuk ilmu pengetahuan bahkan hanya
menerima transferan ilmu dari guru, akan tetapi disini lebih ditekankan
bagaimana

siswa

tersebut

mendapatkan

pengetahuannya

melalui

kemampuannya berfikir secara aktif dan kritis. Dalam proses pembelajaran

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

siswa sebagai subyek belajar, ini berarti bahwa siswa tidak hanya berperan
sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal akan tetapi
mereka harus menemukan sendiri inti dari materi yang mereka pelajari.
Pada proses pembelajaran seorang guru menjadi fasilitator dan
motivator karena kurikulum 2013 ini ingin menonjolkan penanaman sikap,
karakter, pengetahuan, dan kebiasan siswa berfikir secara aktif dan kritis
dibandingkan dengan kurikulum yang sudah diberlakukan sebelumnya. Oleh
karena itu guru harus dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif
dan dapat mengembangkan beberapa metode pembelajaran sehingga dapat
mencapai tujuan tersebut.
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya
jawab antara guru dengan siswa (Sanjaya, 2006: 196). Hal ini berarti bahwa
metode inkuiri adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran karena menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan
tetapi sebagai motivator dan fasilitator.
Metode pembelajaran inkuiri juga dapat menumbuhkan sikap percaya
diri, karena siswa diarahkan untuk melakukan aktivitas untuk menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan. Selain itu inkuiri juga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau
mengembangkan intelektual sebagai bagian dari proses mental dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

demikian siswa tidak hanya dituntut menguasai materi pelajaran, akan tetapi
bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimiliki (Sanjaya, 2006:
197).
Dengan metode inkuiri siswa diajak dan dibantu untuk dapat meneliti
dan menemukan sendiri. Biasanya digunakan metode ilmiah, siswa melihat
persoalan, harus mengamati, meneliti, mengumpulkan data dan mengambil
kesimpulan (Suparno, 2007). Oleh karena itu inkuiri ini juga dapat
dikembangkan sebagai salah satu metode pembelajaran IPA.
SMA Negeri 1 Candimulyo adalah salah satu SMA yang belum
menggunakan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014. Oleh karena itu
bertolak dari uraian diatas, peneliti ingin mencoba mengembangkan metode
pembelajaran inkuiri dan meneliti sejauh mana pengaruhnya terhadap
pemahaman konsep, keaktifan, dan minat siswa di SMA Negeri 1
Candimulyo.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep
siswa kelas X SMA Negeri 1 Candimulyo pada materi hukum ohm?
2. Apakah penerapan metode inkuiri dapat mengaktifkan siswa kelas X SMA
Negeri 1 Candimulyo dalam belajar materi hukum ohm?
3. Apakah penerapan metode inkuiri dapat membuat siswa kelas X SMA
Negeri 1 Candimulyo berminat pada materi hukum ohm?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas X SMA Negeri 1
Candimulyo mengenai materi hukum ohm melalui penerapan
metode inkuiri;
2. Keaktifan siswa kelas X SMA Negeri 1 Candimulyo dalam
mempelajari materi hukum ohm melalui metode inkuiri;
3. Minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Candimulyo pada
materi hukum ohm melalui penerapan metode inkuiri;

D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Bagi Sekolah
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai
salah satu pertimbangan dalam upaya meningkatkan pemahaman
konsep, keaktifan dan minat siswa di SMA Negeri 1 Candimulyo
terhadap mata pelajaran fisika dengan menggunakan metode inkuiri.
2. Bagi guru dan calon guru
Penelitian ini bermanfaat bagi guru atau calon guru mengenai
gambaran

konkrit

mengenai

pengembangan

pembelajaran

menggunakan metode inkuiri serta sebagai masukan untuk penelitian
selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

3. Bagi penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan
penelitian pendidikan di Indonesia berkaitan dengan pengaruh
penerapan metode inkuiri terhadap pemahaman konsep, motivasi dan
keaktifan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. HAKIKAT IPA
Kajian mengenai hakikat IPA ini dirangkum dari buku Susanto (2013:
167-169) yang berjudul Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Menurut Susanto, IPA dapat diartikan usaha manusia dalam memahami alam
semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan
prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu
kesimpulan. IPA merupakan salah satu pelajaran pokok dalam kurikulum
pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu diharapkan semua guru IPA dapat
mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA, sehingga dalam
pembelajaran IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan
pembelajaran serta siswa yang melakukan pembelajaran juga tidak mendapat
kesulitan dalam memahami konsep sains. Hakikat IPA dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam sebagai produk,
proses,dan sikap.
Pertama, ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil
penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep yang
telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Bentuk IPA
sebagai produk antara lain: fakta-fakta, prinsip, hukum dan teori IPA.
Kedua, Ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan
memahami pengetahuan tentang alam karena IPA merupakan kumpulan
fakta dan konsep. Oleh karena itu, IPA membutuhkan proses dalam

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi oleh ilmuwan. Adapun
proses dalam memahami IPA yang disebut dengan keterampilan proses
sains (science process skills) adalah ketrampilan yang dilakukan oleh para
lmuwan,

seperti

mengamati,

mengukur,

mengklasifikasikan,

dan

menyimpulkan. Ketiga, ilmu pengetahuan sebagai sikap. Sikap ilmiah harus
dikembangkan dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan sikap yang
harus dimiliki oleh seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian dan
mengkomunikasikan hasil penelitiannya. Menurut Sulistyorini (dalam
Susanto, 2013:169) ada sembilan aspek yang dikembangkan dalam sikap
ilmiah dalam pembelajaran sains yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapatkan
sesuatu baru, sikap kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas
diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, dan kedisiplinan diri.
Sebagian besar peserta didik menganggap IPA adalah pelajaran yang
sangat sulit. Hal ini dikarenakan lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran
yang diterapkan para guru di sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi
selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta
didik. Pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya
diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak siswa
dipaksa hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh dan menghubungkan
dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA masih
banyak dilakukan secara konvensional. Para guru belum sepenuhnya
melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

serta belum menggunakan berbagai pendekatan/strategi pembelajaran yang
bervariasi berdasarkan karakter materi pelajaran. Dalam proses belajar
mengajar, kebanyakan guru hanya terpaku pada buku teks sebagai sumber
belajar mengajar. Hal lain yang menjadi kelemahan dalam pembelajaran
IPA adalah masalah teknik penilaian yang tidak akurat dan menyeluruh.
Penyebab
kebanyakan

utama
guru

kelemahan
tidak

pembelajaran

melakukan

tersebut

kegiatan

adalah

karena

pembelajaran

dengan

memfokuskan pada pengembangan keterampilan proses sains anak.

B. PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVIS
1. Pengertian Pembelajaran
Menurut Bloom (dalam Siregar dan Nara, 2010)pembelajaran adalah
seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar
siswa, dengan memperhitungkan kejadian dan peranannya siswa dalam
kegiatan yang diikuti. Dalam pembelajaran harus diciptakan dan diatur
kondisi-kondisi yang mendukung, sehingga dapat menunjang proses
belajar siswa dengan tidak ada hambatan.
2. Pengertian Konstruktivisme
Filsafat konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat
pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi (Suparno, 2007:8).
Teori ini memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi)
pengetahuan oleh siswa. Pengetahuan tidak langsung dapat dipindahkan
dari seorang guru ke muridnya, akan tetapi pengetahuan berasal dari

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bentukan siswa itu sendiri, karena pengetahuan merupakan suatu proses
untuk menjadi tahu.
Driver dan Oldham (dalam Siregar dan Nara, 2010) mengemukakan
lima ciri-ciri belajar berbasis konstruktivisme, antara lain yaitu:
a. Orientasi, yaitu siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan
motivasi belajaranya dengan berobservasi.
b. Elisitasi, yaitu siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan idenya.
c. Restrukturisasi ide, yaitu klarifikasi ide dengan ide orang lain,
mengembangkan dan mengevaluasi idenya.
d. Penggunaan ide baru dalam berbagai situasi, jadi ide atau pengetahuan
yang telah dibentuk tadi dapat diterapkan dan dikembangkan dalam
berbagai situasi dan kondisi.
e. Review, dalam menerapkan atau mengaplikasikan pengetahuan, gagasan
yang ada perlu direvisi dengan menambahkan atau mengubahnya.
Tugas dari seorang guru dalam pembelajaran yang konstruktivis itu
lebih sebagai fasilitator dan mediator bagi siswanya.Disini guru membantu
agar proses pengkonstruksian pengetahuan siswanya dapat berjalan dengan
lancar.
Adapun

kegiatan-kegiatan

yang

dapat

guru

lakukan

guna

mendukung pembelajaran konstruktivis antara lain:
a. Menyediakan pengalaman belajar yang dapat membentuk karakter
siswa seperti bertanggung jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Menyediakan

atau

memberikan

kegiatan-kegiatan

yang

10

dapat

merangsang rasa ingin tahu dari siswanya, selain itu dapat membantu
siswa untuk membentuk pengetahuannya.
c. Memonitor, mengevaluasi dan menunjukan apakah pemikiran siswa
dapat berjalan dengan baik. Di sini guru dapat menggunakan
pertanyaan untuk mengetahui.
3. Makna Pembelajaran Konstruktivis
Pembelajaran konstruktivisme adalah pembelajaran yang membuat
siswa bertanggung jawab terhadap hasil belajar mereka dan membuat
penalaran dengan apa yang dipelajarinyadengan cara membandingkan
pengetahuan yang sudah diketahui dengan pengalaman yang baru melalui
proses pembentukan, dimana proses ini akan berkembang semakin luas,
lengkap dan sempurna.

C. METODE INKUIRI
1. Pengertian Metode inkuiri
Inkuiri merupakan proses belajar yang bervariasi dan meliputi
kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan,
mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis,
merencanakan penyelidikan atau investigasi, me-review apa yang telah
diketahui

,

menggunakan

melaksanakan
alat,

untuk

percobaan
memperoleh

atau
data,

eksperimen,

dengan

menganalisis,

dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

menginterpretasi data, serta membuatprediksi dan mengkomunikasikan
hasilnya (Susanto,2013).
2. Langkah Metode Inkuiri
Menurut Kindsvatter dkk (dalam Suparno 2010: 66) langkah-langkah
metode inkuiri dibagi dalam lima tahapan, antara lain yaitu:
a. Identifikasi dan klarifikasi persoalan
Dalam penerapan metode inkuiri langkah awal yang dilakukan
adalah menentukan persoalan. Persoalan dapat disiapkan atau diajukan
oleh guru maupun oleh siswa sendiri. Jika persoalan diajukan oleh guru
maka persoalan harus jelas, real sehingga dapat dipikirkan, dikerjakan
dan dipecahkan oleh siswa. Berdasarkan persoalan yang diajukan maka
akan tampak jelas tujuan dari seluruh proses pembelajaran atau
penyelidikan. Persoalan yang diajukan sebaiknya jangan terlalu sulit
karena dapat membuat siswa tidak semangat, tetapi jangan juga terlalu
mudah atau yang sudah mereka ketahui karena tentu saja tidak menarik
minat siswa. Sangat baik bila persoalan yang diajukan adalah persoalan
yang menantang siswa sehingga dapat mendorong siswa untuk berfikir
untuk menemukan jawabannnya dengan tepat. Proses mencari jawaban
inilah yang sangat penting dalam penerapan metode inkuiri.
b. Membuat hipotesis
Langkah berikutnya adalah siswa diminta untuk mengajukan
jawaban/dugaan sementara tentang persoalan yang telah diajukan.
Inilah yang disebut hipotesis. Hipotesis siswa perlu dikaji apakah jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

atau tidak. Bila belum jelas, sebaiknya guru mencoba membantu
memperjelas maksudnya lebih dulu.
Guru diharapkan tidak memperbaiki hipotesis siswa yang salah,
tetapi

cukup memperjelas maksudnya saja. Hipotesis yang salah

nantinya akan terlihat setelah pengambilan data dan analisi data yang
diperoleh.
c. Mengumpulkan data
Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan
data, aktivitas ini bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyakbanyaknya sehingga dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang
sudah dibuat apakah mereka benar atau tidak. Dalam mengumpulkan
data dibutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berfikirnya.
Disini tugas dan peran guru yaitu membantu siswa untuk
mendapatkan informasi-informasi tersebut dengan cara mengajukan
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berfikir untuk mencari
informasi yang dibutuhkan. Selain itu ketika siswa mencari informasi
dengan melakukan eksperimen maka guru dapat membantu siswa untuk
mencari peralatan, merangkai peralatan, dan mengoperasikan peralatan
sehingga jalan dengan baik. Pengambilan data ini dapat dilakukan di
laboratorium maupun diluar ruang kelas. Ketika ada siswa yang tidak
paham mengenai pokok permasalahan maka guru hendaknya harus
terus memberi dorongan dan pertanyaan yang dapat mendorong siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

untuk berfikir. Data yang sudah didapat sebaiknya ditulis dalam bentuk
tabel untuk memudahkan ketika menganalisanya.
d. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis ini merupakan proses menentukan jawaban
yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang
diperoleh. Disini ketika ada kelompok yang ternyata hipotesis awalnya
tidak dapat diterima maka guru jangan langsung menyalahkan akan
tetapi sebaiknya mereka diminta untuk mencari penjelasan mengapa
demikian dan guru juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat mengarahkan atau membenarkan jawaban siswa.
e. Ambil kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendiskripsikan temuan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Dari data yang
telah dikelompokkan dan dianalisis, kemudian diuji apakah sesuai
dengan hipotesis. Pada akhirnya dapat diambil kesimpulan secara
generalisasi. Setelah itu guru masih dapat memberikan catatan untuk
menyatukan seluruh penelitian ini. Sangat baik bila dalam mengambil
keputusan, siswa dilibatkan sehingga mereka menjadi semakin yakin
bahwa mereka mengetahui secara benar. Bila ternyata hipotesis mereka
tidak dapat diterima, mereka diminta untuk mencari penjelasan
mengapa demikian. Guru dapat membantu dengan berbagai pertanyaan
penolong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

3. Keunggulan dan kelemahan Metode inkuiri
a. Keunggulan
Metode inkuiri merupakan metode yang dianjurkan karena
memiliki beberapa kelebihan antara lain:
1) Metode inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan pada
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang.
2) Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
beljar mereka
3) Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi moderen yang menganggap bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku karena ada pengalaman.
b. Kelemahan
Disamping ada keunggulannya , metode inkuiri juga memiliki
kelemahan, antara lain seperti:
1) Dalam pembelajaran akan sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasilan siswa
2) Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena berlawanan
dengan kebiasaan siswa dalam belajar
3) Memerlukan waktu yang lama, sehingga sering guru mengalami
kesulitan untuk menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

4. Syarat agar Inkuiri Dapat Berjalan Baik
Beberapa syarat agar inkuiri dapat berjalan dengan baik menurut
Suchman (dalam Suparno 2007: 69):
a. Kebebasan: perlu ada kebebasan siswa untuk menentukan dan mencari.
Siswa diberi kebebasan untuk mengungkapkan hipotesisnya, menyusun
eksperimen yang mau digunakan, dan mencari informasi apapun yang
dianggap perlu untuk memecahkan persoalan dalam peelitiannya.
b. Lingkungan atau suasana yang responsif: ada laboratorium, komputer,
kelas, pustaka, dan sarana yang mendukung terjadinya proses inkuiri.
c. Fokus: persoalan yang mau didalami harus jelas arahnya, dan dapat
dipecahkan siswa. Dalam inkuiri yang terarah persoalan memang harus
sangat jelas. Bila muncul banyak persoalan yang diajukan oleh siswa
dengan melihat gejala yang ada, dapat dipilih salah satu yang terpenting
dan soal itu memang mungkin dipecahkan oleh siswa. Sedangkan untuk
inkuiri yang bebas, persoalan tidak perlu terarah dan tidak perlu hanya
diambil satu. Biarlah tiap kelompok siswa menentukan persoalannya
sendiri.
d. Low pressure: tidak banyak tekanan dari siapa dan manapun sehingga
siswa dapat lebih berpikir kreatif dan kritis. Kadang siswa tidak dapat
melakukan penyelidikan secara sungguh- sungguh mendalam karena
ada tekanan dari luar seperti tekanan dari guru, waktu yang dikejarkejar, teman sekelompok yang tidak cocok, maupun bentuk
pelaporannya. Hal-hal ini perlu disingkirkan atau diminimalisir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

D. PEMAHAMAN KONSEP
1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari
materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman yang dimaksud adalah
seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa
dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, dialami,
atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang
ia lakukan ketika proses pembelajaran (Bloom dalam Susanto 2013: 6).
Menurut Purwanto, (2006: 45-46) pemahaman adalah tingkat
kemampuan yang menuntut siswa mampu memahami arti atau konsep,
situasi atau fakta yang diketahuinya. Di sini siswa tidak hanya menghafal
materi akan tetapi siswa harus memahami konsep dan fakta yang
ditanyakan. Kata-kata operasional yang cocok menyangkut kemampuan
memahami

adalah

membedakan,

menyajikan,

menginterpretasikan,

menjelaskan, mendemostrasikan, memberi contoh dan mengambil
kesimpulan.
Pemahaman dikategorikan ke dalam beberapa aspek, dengan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Pemahaman merupakan kemampuan

untuk

menerangkan

dan

menginterpretasikan sesuatu. Siswa yang sudah paham tentang materi,
maka dia mampu untuk menerangkan dan menjelaskan kembali materi
yang telah dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

b. Pemahaman bukan sekedar mengetahui namun lebih. Hal ini karena
pemahaman melibatkan proses mental yang dinamis, dengan
memahami maka siswa akan mampu memberikan uraian dengan
penjelasan yang lebih kreatif.
2. Pengertian Konsep
Konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, gagasan,
atau suatu pengertian. Jadi konsep ini merupakan sesuatu yang telah
melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau
suatu pengertian. Orang yang telah memiliki konsep, berarti orang tersebut
telah mempunyai pemahaman yang jelas tentang sesuatu konsep, baik
dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak.
Untuk mengukur pemahaman konsep siswa yang berupa pemahaman
konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk. Evaluasi produk ini dapat
dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan
maupun tertulis. Menurut Susanto, bentuk IPA sebagai produk antara lain:
fakta-fakta, prinsip, hukum dan teori IPA. Beberapa istilah yang dapat
diambil pengertian IPA sebagai produk, yaitu (Susanto, 2013: 168):
a.

Fakta dalam IPA, pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang
benar-benar ada,atau peristiwa-peristiwa yang benar terjadi dan
mudah dikonfirmasi secara objektif.

b.

Konsep IPA merupakan suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta
IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada
hubugannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c.

18

Prinsip IPA yaitu generalisasi tentang hubungan diantara konsepkonsep IPA.

d.

Hukum-hukum alam (IPA), prinsip-prinsip yang sudah diterima
meskipun juga bersifat tentatif (sementara), akan tetapi karena
mengalami pengujian yang berulang-ulang maka hukum alam bersifat
kekal selama belum ada pembuktian yang lebih akurat dan logis.

e.

Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta,
konsep, prinsip yang saling berhubungan.

3. Pengertian Pemahaman Konsep
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa untuk menerima,
menyerap dan memahami materi yang telah dipelajari dan dapat
menjelaskan kembali.

E. KEAKTIFAN
Dalam suatu pembelajaran siswa dikatakan aktif apabila terlibat
dalam kegiatan pembelajaran, untuk selalu berfikir berinteraksi, berbuat
untuk mencoba, menemukan konsep baru, atau menghasilkan suatu karya.
Di sini anak- anak dapat belajar dengan baik dari pengalaman. Mereka
dapat belajar dengan cara melakukan, menggunakan indera mereka,
menjelajahi lingkungan yang berupa benda, tempat serta peristiwaperistiwa disekitar mereka. Keaktifan yang dilakukan siswa tentu saja
dapat mendorong aktivitas mental mereka untuk berfikir, menganalisa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menyimpulkan

dan

menemukan

pemahaman

konsep

baru,

19

serta

mengintegrasikan dengan konsep yang sudah mereka ketahui sebelumnya.
Anak –anak juga akan belajar dengan baik dan memahami apabila apa
yang dipelajari terkait dengan yang sudah diketahui dan metode
pembelajarannya itu sesuai dengan materinya (Uno dan Mohamad, 2011:
76). Oleh karena itu aktivitas siswa sangatlah penting dalam kegiatan
belajar mengajar, sehingga siswa dituntut untuk aktif.
Selain itu siswa dikatakan aktif apabila terlibat dalam proses belajar
bersama guru untuk mencari dan menemukan suatu jawaban atas suatu
pertanyaan serta dapat mengelola dan menyampaikan hasil prolehannya
secara komunikatif (Siregar, 2010:108).
Pada dasarnya semua cara belajar itu mengandung unsur keaktifan
pada diri siswa, meskipun kadar keaktifan pada diri siswa itu berbedabeda. Keaktifan siswa itu dapat muncul dalam berbagai bentuk dengan
kadar yang berbeda beda. Untuk mengukur kadar keaktifan siswa dalam
belajar

Mc.Keachi

(dalam

Daryono

dan

Rahardjo,

2012:

4)

mengemukakan tujuh dimensi dalam proses belajar mengajar dimana
terdapat variasi kadar keaktifan antara lain yaitu:
1. Keterlibatan siswa dalam menentukan tujuan kegiatan belajar;
2. Pratisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran;
3. Penekanan pada aspek afektif dalam pengajaran;
4. Terjadi interaksi siswa dengan guru maupun dengan teman;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

5. Penerimaan guru terhadap perbuatan dan sumbangan siswa yang kurang
relevan atau yang salah;
6. Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
diakhir;
7. Dapat menyelesaikan masalah yang ada ketika pembelajaran;
Menurut Sudjana, penilaian terhadap siswa dalam kegiatan belajar
mengajar juga dilihat dari keaktifan siswa ketika proses pembelajaran.
Adapun indikator dari keaktifan siswa antara lain dapat dilihat dari:
a. turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya;
b. terlibat dalam pemecahan suatu permasalahan;
c. bertanya kepada siswa lain atau kepada guruapabila tidak memahami
persoalan yang dihadapinya;
d. berusaha untuk mencari informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah;
e. melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru;
f. menilai kemampuan dan hasil yang diperoleh;
g. melatih untuk memecahkan soal atau permasalahan;
h. kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi (2010: 61).

F. MINAT BELAJAR
Menurut Slameto, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat sangat besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

pengaruhnya terhadap belajar. Kegiatan pembelajaran yang dapat menarik
minat siswa tentu akan lebih mudah dipelajari dan disimpan karena ada
ketertarikan ( 2010: 57).
Susanto, menegaskan bahwa minat merupakan dorongan diri seseorang
atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang
menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan,
menyenangkan dan lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam
dirinya. Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang
menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih
banyak daripada siswa lainnya. Karena pemusatan perhatian yang intensif
terhadap materi itulah memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi,
dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan (2013:58).
Dalam dunia pendidikan di sekolah, minat memegang peranan penting
dalam belajar karena minat ini merupakan suatu kekuatan motivasi yang
menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap seseorang, suatu
benda, atau kegiatan tertentu. Dengan demikian minat merupakan unsur yang
menggerakan motivasi seseorang sehingga orang tersebut dapat berkosentrasi
terhadap suatu benda atau kegiatan tertentu. Dengan adanya unsur minat
belajar pada diri siswa, maka siswa akan memusatkan perhatiannya pada
kegiatan belajar mengajar tersebut. Dengan demikian minat merupakan faktor
yang sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Menurut Susanto, minat akan berdampak pada kegiatan yang dilakukan
seseorang. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar minat tertentu
dimungkinkan akan berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa, hal ini
dikarenakan adanya minat siswa terhadap sesuatu dalam kegiatan belajar itu
sendiri (2013: 67).
Berdasarkan uraian singkat diatas, maka dapat ditegaskan bahwa minat
belajar siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang
tercapainya efektivitas proses belajar mengajar, yang pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa yang bersangkutan.

G. LISTRIK DINAMIS
1. Hukum Ohm
Sumber yang digunakan dalam hukum ohm ini adalah buku fisika
untuk kelas X semester 2 tulisan Marthen Kanginan dan buku Fisika 1B
SMA dan MA untuk Kelas X Semester II tulisan Abdullah Mikrajuddin.
Pada rangkaian listrik tertutup, maka akan ada arus yang mengalir.
Terjadinya aliran arus listrik ini disebabkan karena adanya beda potensial
pada dua titik suatu penghantar. Alat-alat elektronik seperti radio, kipas
angin senter, televisi ini merupakan contoh alat yang dapat menyala,
karena adanya aliran listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan
dengan peralatan-peralatan

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER II PADA MATERI POKOK HUKUM

0 5 175

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN KREATIVITAS TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF (EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS X SMA N 1 JATINOM DAN SMA N 1 KARANGANOM)

0 4 187

PENERAPAN METODE INKUIRI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV DI KELAS X SMK YAYASAN PERGURUAN BANDUNG TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 5 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SISTEM RESPIRASI DI SMA NEGERI 1 AIRBATU.

1 2 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KERLAS X SMA N 1 AEK NATAS.

0 5 17

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG BERINGIN.

2 13 26

PENGARUH METODE INKUIRI DAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS PENGARUH METODE INKUIRI DAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH X SURAKARTA.

0 2 15

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI SPERMATOPHYTA KELAS X

0 0 14

1 PENERAPAN MODEL TGT PADA MATERI STOIKIOMETRI TERHADAP SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PONTIANAK

0 0 8

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTER SISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOK ALAT UKUR LISTRIK SKRIPSI

0 7 134