PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SISTEM RESPIRASI DI SMA NEGERI 1 AIRBATU.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, SIKAP ILMIAH DAN

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SISTEM RESPIRASI

DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 AIRBATU

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

OLEH:

ERLIN ANGGRENI TARIGAN NIM: 8136174009

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Erlin Anggreni Tarigan. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Pemahaman Konsep, Sikap Ilmiah dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi Sistem Respirasi di SMA Negeri 1 Airbatu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep siswa pada materi Sistem Respirasi; (2) Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap sikap ilmiah siswa pada materi Sistem Respirasi; (3) Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Sistem Respirasi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Airbatu, pada kelas XI Semester genap tahu pelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Airbatu yang berjumlah 60 siswa yang terdiri dari dua kelas paralel. Sampel yang diambil terdiri dari 2 kelas eksperimen yaitu: (1) kelas XI IPA 1 menggunakan model pembelajaran berbasis masalah; (2) kelas XI IPA 2 menggunakan model pembelajaran tradisional. Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random sampling. Instrumen penelitian berupa tes pemahaman konsep, sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan masalah siswa. metode penelitian ini termasuk kuasi eksperimen dengan teknik analisis data uji t. Hasil penelitian dan pengujian menunjukkan: (1) H01 ditolak dengan thitung 5,427>2,048 taraf signifikasi 0,000<0,05;(2) H02 ditolak dengan thitung 2,177>2,048 taraf signifikasi 0,034<0,05;(3) H03 ditolak dengan thitung 2,415>2,048 taraf signifikasi 0,019<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep siswa pada materi Sistem Respirasi di SMA Negeri 1 Airbatu; (2) Ada pengaruh model pebelajaran berbasis masalah terhadap sikap ilmiah siswa pada materi Sistem Respirasi di SMA Negeri 1 Airbatu;(3) Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Sistem Respirasi di SMA Negeri 1 Airbatu.

Kata Kunci: Pemahaman konsep, sikap ilmiah, kemampuan pemecahan masalah, pembelajaran berbasis masalah


(6)

ii ABSTRACT

Erlin Anggreni Tarigan. The Effect of Problem Based Learning on Student Understanding Concept, Scientific Attitude and Ability of Problem Solving in Respiratory System in I SMA Negeri 1 Airbatu.Thesis.Medan: The State University of Medan School of Postgraduate Studies.2015

This study aimed to know ;(1) the effect of problem based learning on student understanding concept in respiratory system; (2) the effect of problem based learning on scientific attitude in respiratory system; (3) the effect of problem based learning on ability of problem solving in respiratory system. This research uses quasi experiment method with a sample taken 2 class with cluster random sampling technique. Class XI IPA 1 as treatment problem based learning and XI IPA 2 with tradisional learning. The research instrument using; (1) student understanding concept test in the form multiple choice that has been tested for validity, reliability, discrimination power, and level of difficulty; (2) a questionnaire of scientific ability; and (3) ability of solving problem test. Distribution data were normal and homogeneous. The research hypotheses were tested by using advanced t. results of research and testing showed; (1) H01 is rejected t=5,427>2,048 with a significant level 0,000<0,05;(2) H02 rejected t= 2,177>2,048 with a significant level 0,034<0,05;(3) H03 is rejected t= 2,415>2,048 with a significant level 0,019<0,05. Conclusion of this study are: (1) there is a significant effect of student understanding concept are learned with Problem based learning in class XI in SMA Negeri 1 Airbatu;(2) there is an effect of scientific attitude are learned with Problem based learning in class XI SMA Negeri 1 Airbatu;(3) there is a significant effect of ability of problem solving are learned with Problem based learning in class XI SMA Negeri 1 Airbatu.

Keywords: Student understanding concept, scientific attitude, ability of problem solving, problem based learning


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas berkat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesempatan sehingga tesis ini dapat diselesaikan pada waktunya. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi pada Sekolah PascaSarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dan untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Dr. Ely Djulia,M.Pd dan Dr. H.Hasruddin,M.Pd sebagai dosen pembimbing I dan II yang dengan keluasan dan kedalaman ilmunya masing-masing telah memberikan masukan yang begitu berarti terhadap tesis ini baik dari segi teori, penulisan maupun metodologinya, serta ungkapan terima kasih kepada seluruh dosen yang telah memberikan pengetahuan dan ilmunya selama penulis menempuh pendidikan di PascaSarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala SMA Negeri 1 Airbatu, seluruh guru dan staf serta siswa/i SMA Negeri 1 Airbatu atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada yang tercinta kedua orangtua, ayahanda Surya Amin Tarigan, ibunda Juwita br.Purba serta kakak Elsa Novalita br. Tarigan atas segala perhatian, bimbingan dan doa yang selalu menyertai perjalanan hidup penulis. Terima kasih juga diucapkan kepada kak Nurchaidah,M.Pd. yang telah mengajari penulis dalam mengerjakan tesis ini dan tidak lupa penulis ucapkan kepada teman-teman PPS Pendidikan Biologi B-2 atas kebersamaannya.


(8)

iv

Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu didalam pengerjaan tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga. Semoga semua bantuan yang telah diberikan akan mendapat balasan yang lebih baik dari Tuhan.

Medan, Maret 2016 Penulis,

Erlin A. Tarigan Nim. 8136174009


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak i

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iii

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 7

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 8

1.5. Tujuan Penelitian 9

1.6. Manfaat Penelitian 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 10

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1. Hakekat Belajar dan Hasil Belajar 10

2.1.2. Hakekat Sikap 13

2.1.3. Kemampuan Pemecahan Masalah 16

2.1.4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 19 2.1.5. Teori Belajar Pendukung Pembelajaran Berbasis Masalah 26

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 34

2.1.7. Penelitian Yang Relevan 35

2.2. Kerangka Berpikir 37

2.2.1. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap 37 Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Sistem Respirasi Pada

Manusia

2.2.2. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Sikap 38 Ilmiah Siswa Pada Materi Sistem Respirasi Pada Manusia

2.2.3. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap 40 Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi Sistem

Respirasi Pada Manusia

2.3. Hipotesis Penelitian 41

BAB III. METODE PENELITIAN 42

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 42

3.2. Populasi dan Sampel 42

3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 42

3.4. Variabel Penelitian 43

3.5. Prosedur Penelitian 43

3.6. Defenisi Operasional 44

3.7. Instrumen Penelitian 45


(10)

vi

3.7.2. Sikap Ilmiah 47

3.7.3. Kemampuan Pemecahan Masalah 48

3.8. Uji Coba Instrumen 54

3.9. Teknik Analisis Data 57

3.9.1. Analisis Deskriptif 58

3.9.2. Analisis Inferensial 58

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 59

4.1. Hasil Penelitian 59

4.1.1. Deskripsi Data Hasil Pemahaman Konsep Siswa 59 4.1.2. Deskripsi Data Hasil Sikap Ilmiah Siswa 60 4.1.3. Deskripsi Data Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 61

4.2. Analisis Data 62

4.2.1. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap 62 Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Sistem Respirasi.

4.2.2. Kemampuan Siswa Dalam Pemahaman Konsep Pada Materi 64 Sistem Respirasi Berdasarkan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom 4.2.3. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap 66

Sikap Ilmiah Siswa Pada Materi Sistem Respirasi.

4.2.4. Kemampuan Sikap Ilmiah Siswa Pada Materi Sistem Respirasi 66 Berdasarkan Indikator Sikap Ilmiah

4.2.5. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap 68 Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi

Sistem Respirasi.

4.2.6. Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi Sistem 70 Respirasi Berdasarkan Indikator Pemecahan Masalah

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 72

4.3.1. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap 72 Pemahaman Konsep Siswa

4.3.2. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap 76 Sikap Ilmiah Siswa

4.3.3. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap 78 Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

4.4. Keterbatasan Penelitian 79

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 81

5.1. Simpulan 81

5.2. Implikasi 81

5.3. Saran 82


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Data Siswa Yang Merokok di Sekolah 5 Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 24

Tabel 3.1. Pretest postest Group Design 42

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif 47 Materi Sistem Respirasi

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Sikap Ilmiah Siswa 48 Tabel 3.4. Kisi-Kisi Soal Kemampuan Pemecahan Masalah 49 Tabel 3.5. Tabel Penyekoran Kemampuan Pemecahan Masalah 52


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Hasil yang Diperoleh dari Pelajar 20

Problem Based eearning

Gambar 4.1. Perbandingan Postes Model Pembelajaran Berbasis 63

Masalah dan Konvensional Pada Indikator Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Airbatu

(t=5,427;sig= 0,000)

Gambar 4.1. Grafik Gain Indikator Pemahaman Konsep Siswa Pada 65

Materi Sistem Respirasi Di Kelas XI SMA Negeri 1 Airbatu

Gambar 4.3. Perbandingan Postes Model Pembelajaran Berbasis 66

Masalah dan Konvensional Pada Indikator Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Airbatu

(t=2,177;sig=0,034 )

Gambar 4.4. Grafik Gain Indikator Sikap Ilmiah Siswa Pada Materi 68

Sistem Respirasi Di Kelas XI SMA Negeri 1 Airbatu

Gambar 4.5. Perbandingan Postes Model Pembelajaran Berbasis 69

Masalah dan Konvensional Pada Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Airbatu (t=2,415;sig=0,019)

Gambar 4.6. Grafik Gain Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah 72

Siswa Pada Materi Sistem Respirasi Di Kelas XI SMA Negeri 1 Airbatu


(13)

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP Mopel PBL 86

Lampiran 2. RPP Mopel Konvensional 99

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 103

Lampiran 4. Instrumen Pemahaman Konsep Siswa 113 Lampiran 5. Kunci Jawaban Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa 119 Lampiran 6. Instrumen Sikap Ilmiah 120 Lampiran 7. Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah 122 Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah 133 Lampiran 9. Ujicoba Valipitas Soal Tes Pemahaman Konsep Siswa 138 Lampiran 10. Tingkat Kesukaran Tes Pemahaman Konsep Siswa 139 Lampiran 11. Daya Bepa Tes Pemahaman Konsep Siswa 140 Lampiran 12. Ujicoba Valipitas Soal Tes Kemampuan Pemecahan 141

Masalah

Lampiran 13. Daya Bepa pan Tingkat Kesukaran Kemampuan 142 Pemecahan Masalah

Lampiran 14. Data Kemampuan Awal Pemahaman Konsep Siswa 143 Kelas PBL

Lampiran 15. Data Kemampuan Akhir Pemahaman Konsep Siswa 144 Kelas PBL

Lampiran 16. Data Kemampuan Awal Pemahaman Konsep Siswa 145 Kelas Trapisional

Lampiran 17. Data Kemampuan Akhir Pemahaman Konsep Siswa 146 Kelas Trapisional

Lampiran 18. Data Kemampuan Awal Sikap Ilmiah Siswa Kelas PBL 147 Lampiran 19. Data Kemampuan Akhir Sikap Ilmiah Siswa Kelas PBL 148 Lampiran 20. Data Kemampuan Awal Sikap Ilmiah Siswa Kelas 149

Trapisional

Lampiran 21. Data Kemampuan Akhir Sikap Ilmiah Siswa Kelas 150 Trapisional

Lampiran 22. Data Kemampuan Awal Kemampuan Pemecahan Masalah 151 Siswa Kelas PBL

Lampiran 23. Data Kemampuan Akhir Kemampuan Pemecahan Masalah 152 Siswa Kelas PBL

Lampiran 24. Data Kemampuan Awal Kemampuan Pemecahan Masalah 153 Siswa Kelas Trapisional

Lampiran 25. Data Kemampuan Akhir Kemampuan Pemecahan Masalah 154 Siswa Kelas Trapisional

Lampiran 26. Uji Homogenitas Data 155

Lampiran 27. Uji Normalitas Data 156

Lampiran 28. Uji Hipotesis 157

Lampiran 29. Deskripsi Data Variabel Terikat 158 Lampiran 30. Dokumentasi Penelitian 159


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujdkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual, kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU nomor 20 tahun 2003). Walaupun telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, namun hasil yang diperoleh belum menggembirakan seperti yang terungkap dalam nilai rata-rata nasional untuk mata pelajaran biologi khususnya propinsi Sumatera Utara masih di bawah standar yaitu 12,6. Sumatera Utara masih jauh di bawah propinsi lain yang nilai rata-rata biologinya di atas 16,5 (Hartono,1995).

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang membangun karakter bangsa. Pembangunan karakter bangsa dijadikan arus utama pembangunan nasional. Hal itu mengandung arti bahwa setiap upaya pembangunan harus selalu diarahkan untuk memberi dampak positif terhadap pengembangan karakter (Widayanto, 2012). Oleh karena itu, pendidikan karakter bangsa memiliki andil yang besar untuk membangun peradaban bangsa agar menjadi bangsa yang semakin terdepan dengan sumber daya manusia yang berilmu, berwawasan dan berkarakter.

Salah satu nilai dalam pengembangan pendidikan berkarakter adalah rasa ingin tahu dan kreatif. Dalam pembelajaran, rasa ingin tahu merupakan salah satu aspek dari sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah sebagai suatu pendirian


(15)

2

(kecenderungan) terhadap suatu stimulus tertentu yang selalu berorientasi pada

ilmu pengetahuan dan metode ilmiah, (Good dalam Sujanem dan Adiarta, 2001).

Sikap itu berkembang melalui dukungan serta dapat dilakukan dengan membangun sikap ilmiah yang terdiri dari aspek rasa ingin tahu, aspek respek terhadap fakta atau bukti, kemauan untuk mengubah pandangan , dan kemampuan untuk memecahkan masalah.

Kemampuan memecahkan masalah menurut Krulik (1996) adalah “problem solving is the means by which an individual uses previosly acquired knowledge, skills, and understanding to satisfy the demans of an unfamiliar

situation.”(Pemecahan masalah merupakan alat dimana seseorang menggunakan

pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang diperoleh sebelumnya untuk

memenuhi permintaan atas situasi yang tidak biasa). Sedangkan Smith dalam

Marzuki (2006) berpendapat bahwa kesulitan mendefenisikan pemecahan masalah dikarenakan adanya dikotomi dalam defenisi “masalah”. Satu sisi masalah didefenisikan sebagai kesenjangan (gap) yang mengandung makna si pelaku tidak memiliki cukup pengetahuan untuk memilih strategi yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikannya , disisi lain dapat diartikan sebagai latihan dimana sipelaku memiliki berbagai strategi yang mungkin dapat diterapkan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Upaya-upaya inovatif telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih berkarakter, misalnya mulai tahun pelajaran 2004/2005 pada pendidikan dasar sampai pendidikan menengah diadakan perubahan kurikulum dari kurikulum 1994 ke kurikulum berbasis kompetensi (KBK) atau kurikulum 2004. Selanjutnya menyempurnakan


(16)

3

kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Lalu, dari KTSP menjadi kurikulum 2013 dan kemudian kembali lagi menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA/MA disebutkan bahwa pelajaran biologi bertujuan agar siswa memiliki kemampuan diantaranya: (1) Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya, (2) Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, dan (3) Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan (Depdiknas, 2007). Pada Penerapan KTSP di sekolah diharapkan mampu mewujudkan pelaksanaan pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan dan karakteristik sekolah. Paradigma dalam proses pembelajaran diharapkan mengalami perubahan proses pembelajaran yang cenderung berpusat

pada guru (teacher centered) berubah menjadi berpusat pada siswa (student

centered). Untuk Perubahan ini paradigma pembelajaran tersebut diharapkan dapat mendorong siswa agar terlibat aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, serta perilaku.

Pada kenyataannya, proses pembelajaran yang ada selama ini belum optimal karena siswa masih belum aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa hanya duduk diam dan mendengarkan materi dari guru. Pembelajaran yang sering

dilakukan oleh guru adalah pembelajaran ekspositori (expository learning) yang

merupakan proses pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered). Pada

model pembelajaran ini guru sangat aktif dalam proses pembelajaran tetapi siswa sangat pasif, menerima dan mengikuti penjelasan guru. Sehingga dapat dikatakan


(17)

4

model pembelajaran ekspositori merupakan proses pembelajaran berpusat pada

guru (teacher centered), guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama

(Sanjaya, 2006). Pembelajaran yang seperti ini akan mengakibatkan perkembangan sikap ilmiah dan juga kemampuan pemecahan masalah siswa kurang optimal.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka perlu dikembangkan sebuah model pembelajaran untuk membangkitkan semangat peserta didik agar aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi pembelajaran yang menjenuhkan dan membosankan, dimana pada pembelajaran ini sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pembelajaran berbasis masalah diturunkan dari teori bahwa belajar adalah proses dimana siswa secara aktif mengkontruksi pengetahuan (Sadia,2007). Konsep ini menjelaskan bahwa belajar terjadi aksi siswa. Pendidik hanya berperan dalam memfasilitasi terjadinya aktivitas kontruksi pengetahuan oleh peserta belajar. Pendidik harus memusatkan perhatiannya untuk membantu siswa dalam mencapai keterampilan (self directed learning).

(Amir, 2010) Mengatakan bahwa Pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu model pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran berbasis masalah dikembangkan memperbaiki keterampilan interpersonal, berpikir kritis, pencarian informasi, komunikasi, rasa hormat, dan kerja kelompok (Sungur, 2006). Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru sebagai proses pembiasaan dalam rangka


(18)

5

meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi beberapa kemampuan dasar yaitu: kemampuan bertanya dan kemampuan pemecahan masalah yang dapat dilakukan secara mandiri maupun kelompok, serta kemampuan berkomunikasi sebagai sarana agar terjadi pemahaman yang benar (Arends, 2008).

Pembelajaran berdasarkan masalah adalah model pembelajaran yang dasar filosofinya konstruktivisme. Pembelajaran berbasis masalah dirancang

berdasarkan masalah riil kehidupan yang bersifat illstructured, terbuka, dan

mendua (Forgaty,1997). Adapun masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah fenomenal merokok dikalangan para pelajar dimana topik merokok diajarkan pada materi sistem respirasi di kelas XI IPA pada sub materi kelainan dan gangguan pada sistem respirasi pada manusia.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, banyak siswa di SMA Negeri 1 Airbatu sudah mulai merokok sejak kelas X dan XI bahkan beberapa diantaranya mulai merokok sejak SMP. Padahal ketika SMP dan di kelas XI mereka sudah mempelajari Sistem Respirasi yang didalam nya sudah menjelaskan bahaya rokok bagi kesehatan organ respirasi mereka. Hal ini sejalan dengan masih ditemukannya siswa yang merokok di lingkungan sekolah (Tabel 1.1). Masalah yang terjadi ini menunjukkan tidak adanya perubahan sikap yang ditunjukkan oleh siswa SMA Negeri 1 Airbatu setelah menerima pembelajaran Sistem Respirasi. Tabel 1.1 Data Siswa Yang Merokok di Sekolah

Tahun Kelas X Kelas XI Kelas XII

2012 2013 2014 4 1 5 14 4 2 18 3 6 (Sumber: Guru BP SMA Negeri 1 Airbatu)


(19)

6

Menurut Ibrahim dan Nur (2000) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pebelajar yang mandiri. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jubjiati (2011), bahwa hasil pembelajaran biologi dan kemampuan berpikir kritis siswa yang

diajarkan dengan strategi pembelajaran problem based learning lebih meningkat

jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada materi pembelajaran Jamur di SMA Negeri 1 Batang kuis. Sejalan dengan hal ini, hasil penelitian dari Astika,dkk., (2013) mengatakan bahwa sikap ilmiah dan keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) lebih baik daripada siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Gunawan, (2012) dalam penelitiannya juga mengatakan bahwa pembelajaran biologi dengan model pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X4 SMA Negeri 2 Metro.

Dimana penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat mengoptimalkan pengalaman belajar, seperti pengalaman mengamati, mencatat data, dan melakukan kajian literatur, dan mengkomunikasikan pengetahuan.

Berdasarkan hal-hal di atas maka penelitian ini perlu dilakukan untuk melihat pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep, sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan masalah siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(20)

7

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Tidak terjadinya perubahan sikap ilmiah pada siswa setelah proses

pembelajaran terjadi yang dapat dilihat dari siswa masih merokok walaupun sudah mengetahui dampak merokok bagi sistem respirasinya.

2. Pembelajaran yang masih menggunakan model pembelajaran yang berpusat

pada guru (Teacher Centered) sehingga siswa kurang aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Masih rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 1

Airbatu.

4. Kemampuan pemecahan masalah siswa jarang diasah bahkan tidak dilakukan.

5. Belum adanya inovasi yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah

di SMA Negeri 1 Airbatu khususnya pada materi Sistem Respirasi pada manusia.

1.3. Batasan Masalah

Identifikasi masalah yang telah disebutkan menunjukkan bahwa ada permasalahan yang harus diselesaikan, untuk itu diperlukan pembatasan penelitian agar penelitian ini fokus kepada penyelesaian permasalahan. Berdasarkan hal tersebut, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah.

2. Pemahaman konsep siswa dibatasi pada ranah kognitif berdasarkan taksonomi


(21)

8

3. Sikap ilmiah siswa akan diukur dengan menggunakan tes sikap ilmiah dengan

model skala sikap Likert.

4. Kemampuan pemecahan masalah siswa akan diukur dengan menggunakan tes

kemampuan pemecahan masalah.

5. Materi yang diberikan yaitu Sistem Respirasi di kelas XI IPA semester genap.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap

pemahaman konsep siswa pada materi Sistem Respirasi di SMA Negeri 1 Airbatu ?

2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap

sikap ilmiah siswa pada materi Sistem Respirasi di SMA Negeri 1 Airbatu ?

3. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap

kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Sistem Respirasi di SMA Negeri 1 Airbatu?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap

pemahaman konsep siswa pada materi Sistem Respirasi di SMA Negeri 1 Airbatu.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap


(22)

9

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap

kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Sistem Respirasi di SMA Negeri 1 Airbatu.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Diharapkan dapat memberikan khasanah pengetahuan khususnya tentang

model pembelajaran problem based learning serta pengaruhnya terhadap hasil

belajar, sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan atau rujukan

penelitian selanjutnya terhadap variabel-variabel yang sesuai.

Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru biologi dalam menentukan model


(23)

81

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasa, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikant dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep siswa pada materi sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Airbatu dengan thitung >ttabel = 5,427>2,048.

2. Ada pengaruh dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap sikap ilmiah siswa pada materi sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Airbatu.dengan thitung >ttabel = 2,177>2,048

3. Ada pengaruh yang signifikant dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Airbatu dengan thitung >ttabel = 2,415>2,101

5.2. Implikasi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep, sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, siswa diharapkan untuk mengembangkan kemampuan belajar kolaboratif, kemampuan berpikir dan strategi-strategi belajarnya sehingga peserta didik bisa belajar dengan kemampuan sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini akan menyebabkan siswa akan belajar untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah yang mereka temukan pada materi pembelajaran dan kemudian memecahkan masalah yang


(24)

82

mereka temukan melalui pemikiran mereka dengan sumber-sumber pembelajaran yang mereka cari. Dengan melalui proses tahapan tersebut, maka akan diperoleh peningkatan pemahaman konsep, sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan yang dikemukakan di atas , maka sebagai tindak lanjuk dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada guru mata pelajaran Biologi agar memaksimalkan kegiata pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran yang variatif yang dapat membuat siswa memahami, mengkuasai materi biologi yang disampaikan oleh guru.

2. Untuk meningkatkan pemahaman konsep, sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran biologi hendaknya guru merencanakan suatu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga siswa mampu memecahkan permasalahan atau persoalan yang mereka temukan pada pembelajaran biologi dan kepada para guru disarankan untuk menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.


(25)

83

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M.T.,(2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Jakarta: Pustaka Pelajar.

Arnyana I.B.P, (2004), Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipandu Strategi Kooperatif serta Pengaruhnya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi (Tidak Dipublikasi). Malang: Universitas Negeri Malang.

Arends, R.L., (2008), Learning to teach (Belajar untuk Mengajar), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta. Astika, U., Suma.K., Suastra, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Terhadap Sikap Ilmiah Dan Keterampilan Berpikir Kritis. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.3.

Boud,D. and G. Felletti.,(2000), The Challenge of Problem Based Learning, London:Kogan Page.

Budiningsih,C.Asri,(2012), Belajar dan Pembelajarannya, PT. Rineka Cipta, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dahar, R. W., (1996), Teori-Teori Belajar, Penerbit FMIPA-IKIP Bandung.

David, T.,(1986), Problem Based Learning in Medicine, Canada: RMS Press Limited. Depdiknas, (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bandung:Penerbit Balai Pustaka. Depkes.go.id (Diakses tanggal 19 Desember 2014).

Djamarah, S., (2002), Metode Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Forgaty, R., (1997), Problem-based Learning and other Curriculum Models for the Multiple

Intelligences Classroom, Arlington heights Illionis: Sky Light.

Gunawan, M.A.,(2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X di SMA NW Pancor Tahun Pembelajaran

2007/2008, Artikel Penelitian (diakses 20 Januari 2015) .

Hartati,S.,(1997), Strategi Pembelajaran Kooperatif dalam Proses Belajar Mengajar Biologi

di SMU, Jurnal Edukasi, 04:21-27.

Hartono,(1995),Perkembangan Peserta Didik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi:Jakarta. Herman, T., (2007), Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan

Penalaran Matematis Siswa Sekolah Menegah Pertama.Cakrawala Pendidikan,


(26)

84

Ibrahim,M. dan Nur,M.,(2000),Pengajaran Berdasarkan Masalah,Edisi 2, Surabaya:Unesa University Press.

Jones, K.A dan Jennifer, L. Jones.,(2008), Making Cooperative Learning Work in the College

Classroom: An Application of the ‘Five Pillars’ of Cooperative Learning to Post-Secondary Instruction, Journal of Effective Teaching.8(2):61-76.

Jubjiati, (2011), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA N 1 Batang Kuis,Medan:UNIMED.

Krulik, S and Jesse A.R.,(1996). The New Sourcebook For Teaching Reasoning and Problem

Solving in Junior and Senior High School,Allyn and Bacon.Needham

Heights,Massachusetts.

Marzuki,A,(2006),Implementasi Pembelajaran Kooperatif Dalam Upaya Meningkatkan

Kemampuan Koneksi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa,UPI:Bandung.

Mulyani,Dewi,(2014), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Menggunakan

Media Animasi Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa SMA Negeri 6 Lhoksumawe,UNIMED:Medan.

Nasution,S.,(2003), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bina aksara.

Nur,M. (2005). Pembelajaran Kooperatif. Pusat Sains dan Matematika.Surabaya: UNESA. Ommundsen,P.2001. Problem-Based Learning With 20 CaseExamples. (Online article).

www.saltspring.com/capewest/pbl/htm. Diakses tanggal 28 Desember 2014.

Paidi. (2008). Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan Pengaruhnya terhadap

Kemampuan Metakognitif, Pemecahan Masalah, dan Penguasaan Konsep Biologi.

Jurnal Pendidikan Biologi UM Malang, 1(1).

Peng, C.N. (2004). Succesful Problem-Based Learning for Primary and Secondary

Classroom. Singapore: Federal Publications.

Pramana, B. 2006. Problem Solving. (Online). (

http://sarengbudi.web.id/-wpcontent-/uploads/problem-solving.doc.Diakses 28 Desember 2014).

Prayitno, dan Manullang, B.,2010. Pendidikan karakter dalam pembangunan Bangsa. Medan:Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Romiszowski,A.J. (1981). Instructional Design Theories and Models:An Overview of Their

Current Status. London: Lawrence Erlbaum Associates.

Russefendi, E.T.,1991. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid, Guru dan

SPG Seri Kelima.Bandung:Tarsito.

Rustaman, N.Y. (2005). Perkembangan Penelitian Pembelajaran Keterampilan Proses Sains

dalam Pendidikan Sains. Makalah Seminar Nasional II. Bandung :FMIPA UPI.


(27)

85

Sanjaya,W. (2006).Penggunaan Strategi Pembelajaran.Jakarta:Kencana.

Sujono.1988. Pengajaran Mtematika untuk Sekolah Menengah.Jakarta: Universitas negeri Yogyakarta.

Suprijono,Agus,(2009), Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:Pustaka belajar.

Sungur,S.,Tekkaya,C., dan Geban, O. (2006), Improving Achievement Through

Problem-based learnin. Journal of Biological Education (JBE) 40 (4).

Takwim,Bagus. (2006). Mengajar Anak Berpikir Kritis. (Online).

www.(kompas.com/-kesehatan/news/0605/05/093251.htm. Diakses 20 Desember 2014.

Tim dosen UNIMED, (2009), Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar Siswa, Medan, Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

YCDD, 2005.Student Learning Outcomes. (Online).

www.mt.liu.se/edu/-Bologna/LO/-slo.pdf. Diakses Tanggal 4 Januari 2015.

Yokhebed,Sudarman Suciati, Sunarno Widha.2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar. Jurnal Inkuiri.1 (3): (183-194). Wikipedia. (2011). Ilmu alam. (http://id.wikipedia.org/wiki/ilmu_alam, diakses 10 Desember

2014).


(1)

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Sistem Respirasi di SMA Negeri 1 Airbatu.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Diharapkan dapat memberikan khasanah pengetahuan khususnya tentang model pembelajaran problem based learning serta pengaruhnya terhadap hasil belajar, sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan atau rujukan penelitian selanjutnya terhadap variabel-variabel yang sesuai.

Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru biologi dalam menentukan model


(2)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasa, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikant dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep siswa pada materi sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Airbatu dengan thitung >ttabel = 5,427>2,048.

2. Ada pengaruh dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap sikap ilmiah siswa pada materi sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Airbatu.dengan thitung >ttabel = 2,177>2,048

3. Ada pengaruh yang signifikant dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Airbatu dengan thitung >ttabel =

2,415>2,101

5.2. Implikasi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep, sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, siswa diharapkan untuk mengembangkan kemampuan belajar kolaboratif, kemampuan berpikir dan strategi-strategi belajarnya sehingga peserta didik bisa belajar dengan kemampuan sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini akan menyebabkan siswa akan belajar untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah yang mereka temukan pada materi pembelajaran dan kemudian memecahkan masalah yang


(3)

mereka temukan melalui pemikiran mereka dengan sumber-sumber pembelajaran yang mereka cari. Dengan melalui proses tahapan tersebut, maka akan diperoleh peningkatan pemahaman konsep, sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan yang dikemukakan di atas , maka sebagai tindak lanjuk dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada guru mata pelajaran Biologi agar memaksimalkan kegiata pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran yang variatif yang dapat membuat siswa memahami, mengkuasai materi biologi yang disampaikan oleh guru.

2. Untuk meningkatkan pemahaman konsep, sikap ilmiah dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran biologi hendaknya guru merencanakan suatu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga siswa mampu memecahkan permasalahan atau persoalan yang mereka temukan pada pembelajaran biologi dan kepada para guru disarankan untuk menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M.T.,(2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Jakarta: Pustaka Pelajar.

Arnyana I.B.P, (2004), Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipandu Strategi Kooperatif serta Pengaruhnya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi (Tidak Dipublikasi). Malang: Universitas Negeri Malang.

Arends, R.L., (2008), Learning to teach (Belajar untuk Mengajar), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta. Astika, U., Suma.K., Suastra, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Terhadap Sikap Ilmiah Dan Keterampilan Berpikir Kritis. E-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.3.

Boud,D. and G. Felletti.,(2000), The Challenge of Problem Based Learning, London:Kogan

Page.

Budiningsih,C.Asri,(2012), Belajar dan Pembelajarannya, PT. Rineka Cipta, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dahar, R. W., (1996), Teori-Teori Belajar, Penerbit FMIPA-IKIP Bandung.

David, T.,(1986), Problem Based Learning in Medicine, Canada: RMS Press Limited. Depdiknas, (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bandung:Penerbit Balai Pustaka. Depkes.go.id (Diakses tanggal 19 Desember 2014).

Djamarah, S., (2002), Metode Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Forgaty, R., (1997), Problem-based Learning and other Curriculum Models for the Multiple

Intelligences Classroom, Arlington heights Illionis: Sky Light.

Gunawan, M.A.,(2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X di SMA NW Pancor Tahun Pembelajaran 2007/2008, Artikel Penelitian (diakses 20 Januari 2015) .

Hartati,S.,(1997), Strategi Pembelajaran Kooperatif dalam Proses Belajar Mengajar Biologi

di SMU, Jurnal Edukasi, 04:21-27.

Hartono,(1995),Perkembangan Peserta Didik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi:Jakarta.

Herman, T., (2007), Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan

Penalaran Matematis Siswa Sekolah Menegah Pertama.Cakrawala Pendidikan, 2(1):41-62.


(5)

Ibrahim,M. dan Nur,M.,(2000),Pengajaran Berdasarkan Masalah,Edisi 2, Surabaya:Unesa University Press.

Jones, K.A dan Jennifer, L. Jones.,(2008), Making Cooperative Learning Work in the College

Classroom: An Application of the ‘Five Pillars’ of Cooperative Learning to Post-Secondary Instruction, Journal of Effective Teaching.8(2):61-76.

Jubjiati, (2011), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA N 1 Batang Kuis,Medan:UNIMED.

Krulik, S and Jesse A.R.,(1996). The New Sourcebook For Teaching Reasoning and Problem

Solving in Junior and Senior High School,Allyn and Bacon.Needham Heights,Massachusetts.

Marzuki,A,(2006),Implementasi Pembelajaran Kooperatif Dalam Upaya Meningkatkan

Kemampuan Koneksi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa,UPI:Bandung.

Mulyani,Dewi,(2014), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Menggunakan

Media Animasi Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 6 Lhoksumawe,UNIMED:Medan.

Nasution,S.,(2003), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bina aksara.

Nur,M. (2005). Pembelajaran Kooperatif. Pusat Sains dan Matematika.Surabaya: UNESA.

Ommundsen,P.2001. Problem-Based Learning With 20 CaseExamples. (Online article).

www.saltspring.com/capewest/pbl/htm. Diakses tanggal 28 Desember 2014.

Paidi. (2008). Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan Pengaruhnya terhadap

Kemampuan Metakognitif, Pemecahan Masalah, dan Penguasaan Konsep Biologi.

Jurnal Pendidikan Biologi UM Malang, 1(1).

Peng, C.N. (2004). Succesful Problem-Based Learning for Primary and Secondary

Classroom. Singapore: Federal Publications.

Pramana, B. 2006. Problem Solving. (Online). (

http://sarengbudi.web.id/-wpcontent-/uploads/problem-solving.doc.Diakses 28 Desember 2014).

Prayitno, dan Manullang, B.,2010. Pendidikan karakter dalam pembangunan Bangsa.

Medan:Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Romiszowski,A.J. (1981). Instructional Design Theories and Models:An Overview of Their

Current Status. London: Lawrence Erlbaum Associates.

Russefendi, E.T.,1991. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid, Guru dan

SPG Seri Kelima.Bandung:Tarsito.

Rustaman, N.Y. (2005). Perkembangan Penelitian Pembelajaran Keterampilan Proses Sains

dalam Pendidikan Sains. Makalah Seminar Nasional II. Bandung :FMIPA UPI. Sagala,S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.


(6)

Sanjaya,W. (2006).Penggunaan Strategi Pembelajaran.Jakarta:Kencana.

Sujono.1988. Pengajaran Mtematika untuk Sekolah Menengah.Jakarta: Universitas negeri Yogyakarta.

Suprijono,Agus,(2009), Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM,

Yogyakarta:Pustaka belajar.

Sungur,S.,Tekkaya,C., dan Geban, O. (2006), Improving Achievement Through

Problem-based learnin. Journal of Biological Education (JBE) 40 (4).

Takwim,Bagus. (2006). Mengajar Anak Berpikir Kritis. (Online).

www.(kompas.com/-kesehatan/news/0605/05/093251.htm. Diakses 20 Desember 2014.

Tim dosen UNIMED, (2009), Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar Siswa, Medan, Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

YCDD, 2005.Student Learning Outcomes. (Online).

www.mt.liu.se/edu/-Bologna/LO/-slo.pdf. Diakses Tanggal 4 Januari 2015.

Yokhebed,Sudarman Suciati, Sunarno Widha.2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar. Jurnal Inkuiri.1 (3): (183-194). Wikipedia. (2011). Ilmu alam. (http://id.wikipedia.org/wiki/ilmu_alam, diakses 10 Desember

2014).