PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KERLAS X SMA N 1 AEK NATAS.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOKPENGUKURAN
KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 AEK NATAS
TAHUN PEMBELAJARAN 2014-2015
Oleh :
Fitriana
4101121011
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Indentifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
1
3
4
4
4
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Aktivitas Belajar
2.1.3 Hasil Belajar
2.1.4Model pembelajaran
2.1.5 Model Pembelajran Inkuir
2.1.6 Model pembelajaran Konvensional
2.2 Penelitian Relevan
2.3 kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian
7
7
8
9
10
11
16
18
20
21
BAB III METODOLGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis Penelitian
3.4.2 Desain Penelitian
3.5 prosedur Penelitian
3.6 Intrumen penelitian
3.6.1 Instrumen I Tentang Tes Hasil Belajar Siswa
3.6.2 Intrumen II Tentang Pengamatan Aktivitas (Lembar Observasi)
3.7 Teknik Pengumpulan Data
22
22
22
23
23
23
23
26
26
27
28
vii
3.7.1 Pretes
3.7.2 Postes
3.7.3 Observasi Aktivitas Siswa
3.7.4 Uji Coba Instrumen Penelitian
3.7.4.1 Validitas Ramalan
3.7.4.2 Validitas Isi
3.7.4.3 Reabilitas Tes
3.7.4.4 Tingkat kesukaran
3.7.4.5 Daya Beda
3.8 Teknik pengolahan Data
3.8.1 Uji Normalitas
3.8.2 Uji Homogenitas
3.8.3 Uji Hipotesis
3.8.3.1 Uji Kemampuan Awal / Pretes Siswa
3.8.3.2 Uji Kemampuan Postes (Uji t satu pihak)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PE,MBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian
4.1.1.1. Data Pretes Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.1.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.12 pengujian Analisis Data
4.1.2.1 Nilai Rata – rata dan Simpangan Baku
4.1.2.2 Uji Normalitas Data Pretes
4.1.2.3 Uji Homogenitas Data
4.1.2.4 Uji Kesamaan Rata – rata Pretes (Uji t Dua Pihak)
4.1.2.5 Uji Normalitas Data Postes
4.1.2.6 Uji Homogenitas Data Postes
4.1.2.7 Uji Hipotesis (Uji t Satu Pihak)
4.2 Observasi
4.3 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
28
28
28
29
29
30
31
32
33
34
34
35
35
35
37
38
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
46
53
53
55
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar L1.1 Mengukur Tinggi Badan
57
Gambar L1.2 Alat Ukur Panjang
58
Gambar L1.3 Alat Ukur Massa
59
Gambar L1.4 Stopwatch Analog
59
Gambar L1.5 Stopwatch Digital
59
Gambar L1.6 Jam tangan Analog
60
Gambar L1.7 Jam tangan Digital
60
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Bahan Ajar
57
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP I)
63
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (RPP II)
73
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (RPP III)
82
Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa (LKS I)
94
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa (LKS II)
98
Lampiran 7. Lembar Kegiatan Siswa (LKS III)
95
Lampiran 8. Tabel Sfesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa Sebelum
Divalidasi
101
Lampiran 9. Tabel Persiapan Perhitungan Validitas
113
Lampiran 10. Perhitungan Validitas Tiap Item
114
Lampiran 11.Tabel Persiapan perhitungan Reabilitas
116
Lampiran 12. Perhitungan Reabilitas
117
Lampiran 13. Tabel Persiapan Perhitungan Taraf Kesukaran
119
Lampiran 14. Perhitungan Taraf Kesukaran
120
Lampiran 15. Tabel Persiapan Perhitungan Daya Beda Tes
122
Lampiran 16. Perhitungan daya Pembeda Tes
123
Lampiran 17. Tabel Sfesifikasi Tes Hasil Belajar Sesudah Validasi
125
Lampiran 18. Soal – Soal Tes Hasil Belajar
136
Lampiran 19. Perhitungan Membuat Daftar Distribusi Frekuensi
140
Lampiran 20. Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
143
Lampiran 21. Tabulasi Jawaban postes Kelas Eksperimen
145
Lampiran 22. Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol
147
Lampiran 23. Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen
149
Lampiran 24. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
151
Lampiran 25. Nilai Rata-rata Dan Standart Deviasi
153
Lampiran 26. Uji Normalitas
156
Lampiran 27. Uji Homogenitas
159
Lampiran 28. Pengujian Hipotesis
163
xi
Lampiran 29. Lembar Observasi Aktivitas
168
Lampiran 30. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
169
Lampiran 31. Lembar Aktivitas Belajar Siswa
171
Lampiran 32. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas
Eksperimen
180
Lampiran 33. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Hipotesis
182
Lampiran 34. Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke z
183
Lampiran 35. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi Uji F
185
Lampiran 36. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
186
Lampiran 38. Dokumentasi Penelitian
187
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan atau perkembangan budaya kehidupan. Berbagai upaya telah
dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
namun sampai saat ini belum memperoleh hasil yang optimal. Khususnya pada
pelajaran fisika yang dianggap siswa sulit sehingga mempengaruhi minat siswa.
Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru fisika di SMA N 1 Aek
Natas yaitu ibu Nurcahaya mengatakan bahwa hanya 30% siswa yang lulus fisika
dari setiap ulangan harian fisika yang dilakukan. Demikian pula nilai fisika pada
semester sebelumnya hanya 30 % siswa yang lulus Kriteria Kelulusan Minimal
(KKM). Selain itu, dilihat dari kategori soal yang diberikan hanya berkisar
pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan penerepan atau menghitung (C3), bahkan
soal yang diberikan lebih banyak menghitung yang menggunakan rumus atau C3,
sehingga membuat siswa merasa sulit dalam mengerjakan soal. Itulah sebabnya
siswa banyak beranggapan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang paling
sulit dari pelajaran yang lain.
Hasil belajar diatas menunjukan bahwa berbagai pendekatan , gagasan
atau inovasi dalam dunia pendidikan fisika yang sampai saat ini diterapkan secara
luas ternyata belum memberikan perubahan yang positif yang berarti, baik dalam
proses pembelajaran fisika di sekolah maupun dalam meningkatkan mutu
pendidikan fisika pada umumnya. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang
dapat memberikan harapan dan memungkinkan yang lebih baik di masa
mendatang, telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh masyarakat
terhadap
setiap
langkah
dan
perkembanagn
dunia
pendidikan.
Untuk
meningkatkan pendidikan di indonesia pemerintah membuat perubahanperubahan baru diantaranya kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis
2
karakter, kurikulum ini menakankan pengembangan karakter dan aktivitas siswa
siswa.
Fisika adalah salah satu cabang lmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan
interaksi didalamnya. Pelajaran fisika pada umumnya lebih menekankan pada
ranah kognitif untuk meningkatkan kompetensi sehinggan kurang mampu berpikir
kritis dan sistematis dalam pemahaman konsep fisika, pemahaman terhadap
konsep pelajaran fisika akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pelajaran fisika sampai saat ini masih dianggap pelajaran yang paling
sulit dan mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa, hal ini disebabkan
karena metode mengajar disajikan kurang bervariasi sehingga kurang menarik
minat siswa untuk belajar fisika.
Berdasarkan wawancara peneliti di SMA N 1 Aek Natas diperoleh
informasi bahwa model pembelajaran yang dilakukan guru adalah model
pembelajaran konvensional, yakni metode yang digunakan adalah ceramah,
mencatat dan mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah,
sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam belajar karena dalam pembelajaran
yang berlangsung terjadi teacher centre bukan student centre. Guru tidak
mengikut sertakan siswa dalam pembelajaran. Walaupun siswa diberi kesempatan
untuk bertanya hanya sedikit siswa yang melakukannya bahkan tidak ada. Hal ini
terjadi karena siswa masi takut atau bingung mengenai apa yang ia tanyakan.
Untuk mengatasi masalah diatas perlu pemecahan
yaitu dengan
melakukan tindakan yang dapat merubah suasana pembelajaran yang melibatkan
siswa (student centre). Untuk itu perlu diterapkan model pembelajaran inkuiri.
Alasan menggunakan model pembelajaran ini adalah siswa akan mendapatkaan
pemahaman-pemahaman yang lebih baik karena setelah berhipotesis siswa
memecahkan masalah sendiri melalui eksperimen yang dilakukannya. Model
pembelajaran inkuiri merupakan bagian dari pembelajaran fisika yang sangat
penting karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki
untuk diterapkan dalam pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Model
3
pembelaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif
dalam mempelajari, mencari, dan menunjukan sendiri informasi atau data untuk
diolah menjadi konsep ,prinsip, atau kesimpulan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2011) dengan penelitian
Pengaruh model pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok suhu dan pengukuran di kelas VII diperoleh hasil belajar siswa dengan
menggunakan model inkuiri memiliki rata-rata 70, 25 dan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata
63,63. Peneliti selanjutnya Marita (2012) yang meniliti pengaruh model
pembelajaran inkuiri training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat
dan wujudnya di kelas VII diperoleh nilai rata-rata postes dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri 73,1, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 66,1.Dari penelitipeneliti sebelumnya menunjukan bahwa model inkuiri berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa pada pembelajaran fisika.
Berdasarkan masalah-masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap
Hasil Belajar siswa pada Materi Pokok Pengukuran kelas X Semester I SMA
Negeri 1 Aek Natas Tahun Pembelajaran 2014/2015.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut
1. Hasil belajar fisika siswa belum mencapai KKM
2. Aktivitas siswa didalam pembelajaran fisika masih rendah
3. Siswa menganggap pelajaran fisika sulit
4. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran fisika
5. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kurang sesuai dan
kurang bervariasi (teacher center)
4
1.3 Batasan masalah
Mengingat keterbatasan penulis dalam hal kemampuan biaya dan waktu,
maka penulis membatasi masalah yang bertujuan agar permasalahan yang diteliti
jelas dan terarah. Dalam hal ini masalah-masalah yang dibatasi penulis adalah
1. Menerapkan model pembelajaran inkuiri pada kelas eksperimen, dan
menerapkan model pebelajaran konvensional pada kelas kontrol
2. Subjek penelitian dibatasi pada Siswa SMA N 1 Aek Natas kelas X
semester I T.P 2014/2015
3. Materi dan hasil belajar siswa yang dipelajari adalah Pengukuran di kelas
X semester I SMA N 1 Aek Natas T.P 2014/2015
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran
di kelas X Semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
Pengukuran di kelas X Semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015
3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran di kelas X Semester I
SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Pengukuran di kelas X Semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015
1.4 Tujuan Penelitian
Setelah merumuskan masalah maka selanjutnya pada penelitian ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan
model pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran kelas X
semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015.
5
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok Pengukuran kelas
X semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015.
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengang menerapkan model
pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran di kelas X Semester
I SMA N 1 Aek Natas T.P 2014/2015.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil
belajar pada materi pokok Pengukuran di kelas X semester I SMA N 1
Aek Natas T.P. 2014/2015.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Menambah wawasan bagi peneliti tentang penerapan model pembelajaran
inkuiri dalam kegiatan belajar menagajar
2. Sebagai Penambah pengalaman bagi peneliti akan penggunaaan model
pembelajaran inkuiri. dan efek kegunaanya dalam mengajar jika kelak
menjadi seorang guru
3. Sebagai bahan informasi bagi guru dan calon guru tentang hasil belajar
siswa dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok
Pengukuran di kelas X semester I SMA N 1 Aek T.P 2014/2015
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya
1.6 Defenisi Operasional
Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat,
dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan .Inkuiri juga dapat diartikan sebagai proses dan bertanya dan
mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Pertanyaan
ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarah pada kegiatan penyelidikan
terhadap obyek pertanyaan. Dengan kata lain inkuiri adalah suatu proses untuk
memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan eksperimen untuk
mencari jawaban dan pemecahan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan
6
masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Model
pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas belajar siswa diarahkan untuk
mencari dan menemuklan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menambah sikap percaya diri, dalam hal ini fungsi guru bukan
sebagai sumber belajar melainkan sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan dan analisis data, maka diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran di kelas X semester I
SMA N 1Aek Natas T.P 2014/2015 adalah 70,43. Nilai tersebut termasuk
kategori baik dan mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM).
2. Hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Pengukuran di kelas X
semester I SMA N 1Aek Natas T.P 2014/2015 adalah 60,43. Nilai tersebut
termasuk kateogori cukup dan belum mencapai Kreteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
3. Aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
pada materi pokok Pengukuran di kelas X semster I SMA N 1 Aek Natas
T.P 2014/2015 adalah 59,33 atau cukup aktif
4. Ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran di kelas
X semster I SMA N 1 Aek Natas T.P 2014/2015
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan model inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sebab model pembelajaran ini menjadikan siswa menemukan
sendiri jawaban melalui eksperimen yang dilakukannya dan merangsang
keingintahuannya, oleh karena itu disarankan Bagi peneliti lanjut yang
ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri agar menyiapkan fenomena – fenomana yang menarik yang
54
diajukan kepada siswa untuk melatih siswa berhipotesis dan memotivasi
kemampuannya. dan lembar kegiatan siswa disarankan membuat
perencanaan yang baik dan banyak mempersiapkan masalah – masalah
dalam kehidupan sehari – hari untuk menarik perhatian siswa.
2. Model pembelajaran inkuiri juga memiliki kelemahan yang menyebabkan
hasil pencapaian hasil belajar belum maksimal karena keterbatasan peneliti
dalam mengalokasikan waktu pada saat mengajukan hasil diskusi tidak
semua kelompok dapat menyajikan hasil diskusinya. Oleh karena itu
disarankan bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang
model pembelajaran inkuiri lebih lanjut agar menggunakan waktu seefektif
mungkin agar tercapai tujuan yang diinginkan
3. Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang menekan
kemampuan berpikir dan logis siswa oleh karena itu disarankan pada
peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai model pembelajaran
inkuiri alangkah baiknya jika menerapkan model pembelajaran tersebut
pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir dan logis. Hal tersebut
agar tujuan yang diharapkan sesuai teori pembelajaran inkuiri dapat
tercapai dengan efektif.
55
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R., (2013), Belajar untuk Mengajar Learning To Teach Edisi ke 9,
Salemba Human, Jakarta
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Dahar,WR., (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Jakarta
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar mengajar, Bumi Aksara, Bandung.
Harahap, A.R., (2014),Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Swasta
Al Ulum Medan T.P. 2013/2014, FMIPA Unimed, Medan
Jauhar, M.,(2011), Implementasi PAIKEM
Kontruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta
dari
Behavioristik
Sampai
Lubis,U.R., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran inqury terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Pengukukuran Di Kelas VII
Semester II SMP Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2010/2011, Skiripsi
Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan
Marita, D., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran inquiry Training Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya dikelas VII
Semester I MTs Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2012/2013,Skripsi Program
Studi Pendidika, .FMIPA Unimed, Medan
Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan , Kencana, Jakarta
Sudijono,A., (1994), Pengantar Evaluasi pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta
Sudjana., (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya,
Bandung.
Sugiono.,(2010), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, Alfabeta,
Bandung
56
Sukardi., (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Yogyakarta
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-fakror yang Mempengaruhinya, Jakarta,
Rineka Cipta
Sugiono., (2009), Metode Penelitian Pendidikan,Alfabeta, Bandung
Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, Rosda, Bandung
Trianto., (2011),Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif, kencana,
jakarta
Trianto., (2009), Mendesain
Kencana,jakarta
Model
pembelajaran
Inovatif-Progresif,
Wirtha,I.M., dan Rapi, N.K., (2008), Pengaruh Model pembelajaran Formal
Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMA N 4
Singaraja, Jurnal Penelitian dan pengembangan penelitian :15-29
Yusman, A., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOKPENGUKURAN
KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 AEK NATAS
TAHUN PEMBELAJARAN 2014-2015
Oleh :
Fitriana
4101121011
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Indentifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
1
3
4
4
4
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Aktivitas Belajar
2.1.3 Hasil Belajar
2.1.4Model pembelajaran
2.1.5 Model Pembelajran Inkuir
2.1.6 Model pembelajaran Konvensional
2.2 Penelitian Relevan
2.3 kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian
7
7
8
9
10
11
16
18
20
21
BAB III METODOLGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis Penelitian
3.4.2 Desain Penelitian
3.5 prosedur Penelitian
3.6 Intrumen penelitian
3.6.1 Instrumen I Tentang Tes Hasil Belajar Siswa
3.6.2 Intrumen II Tentang Pengamatan Aktivitas (Lembar Observasi)
3.7 Teknik Pengumpulan Data
22
22
22
23
23
23
23
26
26
27
28
vii
3.7.1 Pretes
3.7.2 Postes
3.7.3 Observasi Aktivitas Siswa
3.7.4 Uji Coba Instrumen Penelitian
3.7.4.1 Validitas Ramalan
3.7.4.2 Validitas Isi
3.7.4.3 Reabilitas Tes
3.7.4.4 Tingkat kesukaran
3.7.4.5 Daya Beda
3.8 Teknik pengolahan Data
3.8.1 Uji Normalitas
3.8.2 Uji Homogenitas
3.8.3 Uji Hipotesis
3.8.3.1 Uji Kemampuan Awal / Pretes Siswa
3.8.3.2 Uji Kemampuan Postes (Uji t satu pihak)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PE,MBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian
4.1.1.1. Data Pretes Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.1.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.12 pengujian Analisis Data
4.1.2.1 Nilai Rata – rata dan Simpangan Baku
4.1.2.2 Uji Normalitas Data Pretes
4.1.2.3 Uji Homogenitas Data
4.1.2.4 Uji Kesamaan Rata – rata Pretes (Uji t Dua Pihak)
4.1.2.5 Uji Normalitas Data Postes
4.1.2.6 Uji Homogenitas Data Postes
4.1.2.7 Uji Hipotesis (Uji t Satu Pihak)
4.2 Observasi
4.3 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
28
28
28
29
29
30
31
32
33
34
34
35
35
35
37
38
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
46
53
53
55
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar L1.1 Mengukur Tinggi Badan
57
Gambar L1.2 Alat Ukur Panjang
58
Gambar L1.3 Alat Ukur Massa
59
Gambar L1.4 Stopwatch Analog
59
Gambar L1.5 Stopwatch Digital
59
Gambar L1.6 Jam tangan Analog
60
Gambar L1.7 Jam tangan Digital
60
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Bahan Ajar
57
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP I)
63
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (RPP II)
73
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (RPP III)
82
Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa (LKS I)
94
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa (LKS II)
98
Lampiran 7. Lembar Kegiatan Siswa (LKS III)
95
Lampiran 8. Tabel Sfesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa Sebelum
Divalidasi
101
Lampiran 9. Tabel Persiapan Perhitungan Validitas
113
Lampiran 10. Perhitungan Validitas Tiap Item
114
Lampiran 11.Tabel Persiapan perhitungan Reabilitas
116
Lampiran 12. Perhitungan Reabilitas
117
Lampiran 13. Tabel Persiapan Perhitungan Taraf Kesukaran
119
Lampiran 14. Perhitungan Taraf Kesukaran
120
Lampiran 15. Tabel Persiapan Perhitungan Daya Beda Tes
122
Lampiran 16. Perhitungan daya Pembeda Tes
123
Lampiran 17. Tabel Sfesifikasi Tes Hasil Belajar Sesudah Validasi
125
Lampiran 18. Soal – Soal Tes Hasil Belajar
136
Lampiran 19. Perhitungan Membuat Daftar Distribusi Frekuensi
140
Lampiran 20. Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
143
Lampiran 21. Tabulasi Jawaban postes Kelas Eksperimen
145
Lampiran 22. Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol
147
Lampiran 23. Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen
149
Lampiran 24. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
151
Lampiran 25. Nilai Rata-rata Dan Standart Deviasi
153
Lampiran 26. Uji Normalitas
156
Lampiran 27. Uji Homogenitas
159
Lampiran 28. Pengujian Hipotesis
163
xi
Lampiran 29. Lembar Observasi Aktivitas
168
Lampiran 30. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
169
Lampiran 31. Lembar Aktivitas Belajar Siswa
171
Lampiran 32. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas
Eksperimen
180
Lampiran 33. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Hipotesis
182
Lampiran 34. Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke z
183
Lampiran 35. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi Uji F
185
Lampiran 36. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
186
Lampiran 38. Dokumentasi Penelitian
187
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan atau perkembangan budaya kehidupan. Berbagai upaya telah
dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
namun sampai saat ini belum memperoleh hasil yang optimal. Khususnya pada
pelajaran fisika yang dianggap siswa sulit sehingga mempengaruhi minat siswa.
Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru fisika di SMA N 1 Aek
Natas yaitu ibu Nurcahaya mengatakan bahwa hanya 30% siswa yang lulus fisika
dari setiap ulangan harian fisika yang dilakukan. Demikian pula nilai fisika pada
semester sebelumnya hanya 30 % siswa yang lulus Kriteria Kelulusan Minimal
(KKM). Selain itu, dilihat dari kategori soal yang diberikan hanya berkisar
pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan penerepan atau menghitung (C3), bahkan
soal yang diberikan lebih banyak menghitung yang menggunakan rumus atau C3,
sehingga membuat siswa merasa sulit dalam mengerjakan soal. Itulah sebabnya
siswa banyak beranggapan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang paling
sulit dari pelajaran yang lain.
Hasil belajar diatas menunjukan bahwa berbagai pendekatan , gagasan
atau inovasi dalam dunia pendidikan fisika yang sampai saat ini diterapkan secara
luas ternyata belum memberikan perubahan yang positif yang berarti, baik dalam
proses pembelajaran fisika di sekolah maupun dalam meningkatkan mutu
pendidikan fisika pada umumnya. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang
dapat memberikan harapan dan memungkinkan yang lebih baik di masa
mendatang, telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh masyarakat
terhadap
setiap
langkah
dan
perkembanagn
dunia
pendidikan.
Untuk
meningkatkan pendidikan di indonesia pemerintah membuat perubahanperubahan baru diantaranya kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis
2
karakter, kurikulum ini menakankan pengembangan karakter dan aktivitas siswa
siswa.
Fisika adalah salah satu cabang lmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan
interaksi didalamnya. Pelajaran fisika pada umumnya lebih menekankan pada
ranah kognitif untuk meningkatkan kompetensi sehinggan kurang mampu berpikir
kritis dan sistematis dalam pemahaman konsep fisika, pemahaman terhadap
konsep pelajaran fisika akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pelajaran fisika sampai saat ini masih dianggap pelajaran yang paling
sulit dan mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa, hal ini disebabkan
karena metode mengajar disajikan kurang bervariasi sehingga kurang menarik
minat siswa untuk belajar fisika.
Berdasarkan wawancara peneliti di SMA N 1 Aek Natas diperoleh
informasi bahwa model pembelajaran yang dilakukan guru adalah model
pembelajaran konvensional, yakni metode yang digunakan adalah ceramah,
mencatat dan mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah,
sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam belajar karena dalam pembelajaran
yang berlangsung terjadi teacher centre bukan student centre. Guru tidak
mengikut sertakan siswa dalam pembelajaran. Walaupun siswa diberi kesempatan
untuk bertanya hanya sedikit siswa yang melakukannya bahkan tidak ada. Hal ini
terjadi karena siswa masi takut atau bingung mengenai apa yang ia tanyakan.
Untuk mengatasi masalah diatas perlu pemecahan
yaitu dengan
melakukan tindakan yang dapat merubah suasana pembelajaran yang melibatkan
siswa (student centre). Untuk itu perlu diterapkan model pembelajaran inkuiri.
Alasan menggunakan model pembelajaran ini adalah siswa akan mendapatkaan
pemahaman-pemahaman yang lebih baik karena setelah berhipotesis siswa
memecahkan masalah sendiri melalui eksperimen yang dilakukannya. Model
pembelajaran inkuiri merupakan bagian dari pembelajaran fisika yang sangat
penting karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki
untuk diterapkan dalam pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Model
3
pembelaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif
dalam mempelajari, mencari, dan menunjukan sendiri informasi atau data untuk
diolah menjadi konsep ,prinsip, atau kesimpulan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2011) dengan penelitian
Pengaruh model pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok suhu dan pengukuran di kelas VII diperoleh hasil belajar siswa dengan
menggunakan model inkuiri memiliki rata-rata 70, 25 dan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata
63,63. Peneliti selanjutnya Marita (2012) yang meniliti pengaruh model
pembelajaran inkuiri training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat
dan wujudnya di kelas VII diperoleh nilai rata-rata postes dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri 73,1, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 66,1.Dari penelitipeneliti sebelumnya menunjukan bahwa model inkuiri berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa pada pembelajaran fisika.
Berdasarkan masalah-masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap
Hasil Belajar siswa pada Materi Pokok Pengukuran kelas X Semester I SMA
Negeri 1 Aek Natas Tahun Pembelajaran 2014/2015.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut
1. Hasil belajar fisika siswa belum mencapai KKM
2. Aktivitas siswa didalam pembelajaran fisika masih rendah
3. Siswa menganggap pelajaran fisika sulit
4. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran fisika
5. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kurang sesuai dan
kurang bervariasi (teacher center)
4
1.3 Batasan masalah
Mengingat keterbatasan penulis dalam hal kemampuan biaya dan waktu,
maka penulis membatasi masalah yang bertujuan agar permasalahan yang diteliti
jelas dan terarah. Dalam hal ini masalah-masalah yang dibatasi penulis adalah
1. Menerapkan model pembelajaran inkuiri pada kelas eksperimen, dan
menerapkan model pebelajaran konvensional pada kelas kontrol
2. Subjek penelitian dibatasi pada Siswa SMA N 1 Aek Natas kelas X
semester I T.P 2014/2015
3. Materi dan hasil belajar siswa yang dipelajari adalah Pengukuran di kelas
X semester I SMA N 1 Aek Natas T.P 2014/2015
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran
di kelas X Semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
Pengukuran di kelas X Semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015
3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran di kelas X Semester I
SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Pengukuran di kelas X Semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015
1.4 Tujuan Penelitian
Setelah merumuskan masalah maka selanjutnya pada penelitian ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan
model pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran kelas X
semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015.
5
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok Pengukuran kelas
X semester I SMA N 1 Aek Natas T.P. 2014/2015.
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengang menerapkan model
pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran di kelas X Semester
I SMA N 1 Aek Natas T.P 2014/2015.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil
belajar pada materi pokok Pengukuran di kelas X semester I SMA N 1
Aek Natas T.P. 2014/2015.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Menambah wawasan bagi peneliti tentang penerapan model pembelajaran
inkuiri dalam kegiatan belajar menagajar
2. Sebagai Penambah pengalaman bagi peneliti akan penggunaaan model
pembelajaran inkuiri. dan efek kegunaanya dalam mengajar jika kelak
menjadi seorang guru
3. Sebagai bahan informasi bagi guru dan calon guru tentang hasil belajar
siswa dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok
Pengukuran di kelas X semester I SMA N 1 Aek T.P 2014/2015
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya
1.6 Defenisi Operasional
Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat,
dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan .Inkuiri juga dapat diartikan sebagai proses dan bertanya dan
mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Pertanyaan
ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarah pada kegiatan penyelidikan
terhadap obyek pertanyaan. Dengan kata lain inkuiri adalah suatu proses untuk
memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan eksperimen untuk
mencari jawaban dan pemecahan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan
6
masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Model
pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas belajar siswa diarahkan untuk
mencari dan menemuklan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menambah sikap percaya diri, dalam hal ini fungsi guru bukan
sebagai sumber belajar melainkan sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan dan analisis data, maka diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri pada materi pokok Pengukuran di kelas X semester I
SMA N 1Aek Natas T.P 2014/2015 adalah 70,43. Nilai tersebut termasuk
kategori baik dan mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM).
2. Hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Pengukuran di kelas X
semester I SMA N 1Aek Natas T.P 2014/2015 adalah 60,43. Nilai tersebut
termasuk kateogori cukup dan belum mencapai Kreteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
3. Aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
pada materi pokok Pengukuran di kelas X semster I SMA N 1 Aek Natas
T.P 2014/2015 adalah 59,33 atau cukup aktif
4. Ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran di kelas
X semster I SMA N 1 Aek Natas T.P 2014/2015
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan model inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sebab model pembelajaran ini menjadikan siswa menemukan
sendiri jawaban melalui eksperimen yang dilakukannya dan merangsang
keingintahuannya, oleh karena itu disarankan Bagi peneliti lanjut yang
ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri agar menyiapkan fenomena – fenomana yang menarik yang
54
diajukan kepada siswa untuk melatih siswa berhipotesis dan memotivasi
kemampuannya. dan lembar kegiatan siswa disarankan membuat
perencanaan yang baik dan banyak mempersiapkan masalah – masalah
dalam kehidupan sehari – hari untuk menarik perhatian siswa.
2. Model pembelajaran inkuiri juga memiliki kelemahan yang menyebabkan
hasil pencapaian hasil belajar belum maksimal karena keterbatasan peneliti
dalam mengalokasikan waktu pada saat mengajukan hasil diskusi tidak
semua kelompok dapat menyajikan hasil diskusinya. Oleh karena itu
disarankan bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang
model pembelajaran inkuiri lebih lanjut agar menggunakan waktu seefektif
mungkin agar tercapai tujuan yang diinginkan
3. Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang menekan
kemampuan berpikir dan logis siswa oleh karena itu disarankan pada
peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai model pembelajaran
inkuiri alangkah baiknya jika menerapkan model pembelajaran tersebut
pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir dan logis. Hal tersebut
agar tujuan yang diharapkan sesuai teori pembelajaran inkuiri dapat
tercapai dengan efektif.
55
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R., (2013), Belajar untuk Mengajar Learning To Teach Edisi ke 9,
Salemba Human, Jakarta
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Dahar,WR., (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Jakarta
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar mengajar, Bumi Aksara, Bandung.
Harahap, A.R., (2014),Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Swasta
Al Ulum Medan T.P. 2013/2014, FMIPA Unimed, Medan
Jauhar, M.,(2011), Implementasi PAIKEM
Kontruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta
dari
Behavioristik
Sampai
Lubis,U.R., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran inqury terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Pengukukuran Di Kelas VII
Semester II SMP Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2010/2011, Skiripsi
Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan
Marita, D., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran inquiry Training Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya dikelas VII
Semester I MTs Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2012/2013,Skripsi Program
Studi Pendidika, .FMIPA Unimed, Medan
Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan , Kencana, Jakarta
Sudijono,A., (1994), Pengantar Evaluasi pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta
Sudjana., (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya,
Bandung.
Sugiono.,(2010), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, Alfabeta,
Bandung
56
Sukardi., (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Yogyakarta
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-fakror yang Mempengaruhinya, Jakarta,
Rineka Cipta
Sugiono., (2009), Metode Penelitian Pendidikan,Alfabeta, Bandung
Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, Rosda, Bandung
Trianto., (2011),Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif, kencana,
jakarta
Trianto., (2009), Mendesain
Kencana,jakarta
Model
pembelajaran
Inovatif-Progresif,
Wirtha,I.M., dan Rapi, N.K., (2008), Pengaruh Model pembelajaran Formal
Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMA N 4
Singaraja, Jurnal Penelitian dan pengembangan penelitian :15-29
Yusman, A., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta