PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTER SISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOK ALAT UKUR LISTRIK SKRIPSI

  

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR,

DAN NILAI KARAKTER SISWA SMA NEGERI JUMAPOLO

KELAS X.1 PADA MATERI POKOK ALAT UKUR LISTRIK

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika Oleh:

  Margareta Sri Pinilih NIM: 091424025

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Hey kawan

Pasti kau dan aku sama, sama-sama punya takut

Takut tuk mencoba dan gagal, tapi…

Hay kawan

  

Pasti kau dan aku sama, sama-sama punya mimpi

Mimpi tuk menjadi berarti

Harus kita taklukan, bersama lawan rintangan

Tuk jadikan dunia ini lebih indah

  

Tak perlu tunggu hebat (untuk berani memulai apa yang kau impikan)

Hanya perlu memulai (untuk menjadi hebat raih yang kau impikan)

Seperti singa yang menerjang semua rintangan tanpa rasa takut

Yakini bahwa kamu terhebat

  

Coba-cobalah mari kita pasti bisa taklukan dunia dengan mimpi kita

Mari berbagi mari bermimpi bersama kita di sini

Yakini kau pasti bisa

  

Coboy Junior

  Skripsi ini saya persembahkan untuk  Tuhan Yesus Kristus  Keluarga Bapak Ignatius Pilih, Ibu Theresia Ninik Sriwinarni,

  Kakak L. Endra Prasetya dan Kekasihku Unggul Prasetya yang selalu setia mendukung dengan Cinta dan Doa.  Almamaterku Universitas Sanata Dharma  Almamaterku SMA Negeri Jumapolo  Sahabat dan teman-teman

  

PER ERNYATAAN KEASLIAN KARYA A

  Saya menyataka akan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yan ang saya tulis ini tidak termuat karya or a orang lain, kecuali yang telah disebutkan dal dalam kutipan dan daftar pustaka, sebaga gaimana layaknya karya ilmiah.

  

ABSTRAK

  Margareta Sri Pinilih. 2013. Pengaruh Penerapan Metode Ekpserimen Terhadap

  Pemahaman Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 Pada Materi Pokok Alat Ukur Listrik. Skripsi, Program

  Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Paul Suparno, S.J, M.S.T.

  Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Mata Pelajaran Fisika.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan pemahaman konsep siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 tentang materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen; (2) peningkatan minat belajar siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen; (3) nilai karakter siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen.

  Subyek penelitian yaitu siswa kelas X.1 SMA Negeri Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Sampel berjumlah 32 siswa. Treatmen pada siswa kelas X.1 yaitu pembelajaran menggunakan metode eksperimen. Instrumen yang digunakan yaitu: tes tertulis berupa pre-test dan post-test, kuesioner minat belajar, dan kuesioner nilai karakter.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh penerapan metode eksperimen terhadap pemahaman konsep siswa, yaitu metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep untuk materi alat ukur listrik pada siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1; (2) secara umum dari uji statistik minat belajar siswa SMA Jumapoko kelas X.1 turun, tetapi khusus untuk metode eksperimen minat sama; (3) ada pengaruh penerapan metode eksperimen yaitu dapat menyumbangkan nilai karakter bagi siswa. Nilai karakter yang dapat dibentuk dengan urutan yang paling besar yaitu nilai kerjasama, kedisiplinan, kejujuran, tanggungjawab, dan rasa ingin tahu.

  

ABSTRACT

  Margareta Sri Pinilih. 2013. The Effect of Experimental Methods Toward Understanding Concepts, Learning Interests, and Character Values Of Senior High School Jumapolo X.1 Grade Students in The Topic Electrical Measurement. Thesis, Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University in Yogyakarta. Supervisor: Prof. Dr.

  Paul Suparno, S.J.,M.S.T. Keywords: Understanding Concepts, Learning Interest, and Character Values Subjects Physics.

  The purpose of this study is to determine: (1) the increase of understanding concept of Senior High School Jumapolo students in Class X.1 about subject matter of electrical measuring instrument through experimental method; (2) the increase of students interest for electrical measuring instruments subject matter through experimental method; (3) students character from electrical measuring instrument subject matter through experimental methods.

  The research sample was 32 students at graders X.1 Senior High School Jumapolo, Karanganyar district, Central Java province. Treatment was learning using experimental method. The instruments used were pre-test and post-test, interest questionnaires and character values questionnaire.

  The results show that: (1) the experimental method can improve students understanding of the concept of electrical measuring instruments; (2) in general from statistically student show that interest don’t increase, but in particular the eksperimental method was equal result; 3) the experimental method was able to donate the value of character for students. Character values that can be created were teamwork, discipline, honesty, responsibility, and curiosity.

  

HALAMAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI SI KARYA ILMIAH UNTUK KEPEN ENTINGAN

AKADEMIS

  Yang bertanda nda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Uni Universitas Sanata Dharma:

  Nama : Marga rgareta Sri Pinilih NIM : 091424025 091424025 Demi pengem gembangan ilmu pengetahuan, saya membe mberikan kepada perpustakaan Universi versitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang be g berjudul:

  

PENGARUH PEN ENERAPAN METODE EKSPERIMEN N TERHADAP

PEMAHAMAN KO ONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI AI KARAKTER

SISWA SMA NEGE GERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MAT ATERI POKOK

ALAT UKUR LIST

  ISTRIK

  Beserta peran rangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan an demikian saya memberikan kepada da Perpustakaan Universitas Sanata Dharm arma hak untuk menyimpan, mengalihka galihkan dalam bentuk media lain, mengelolany nya dalam bentuk pangkalan data, mendi endistribusikan secara terbatas, dan mempubl publikasikannya di internet atau media lai lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu m u meminta ijin dari saya maupun member berikan royalti kepada saya selama tetap menc ncantumkan nama saya sebagai penulis. is.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan karunia, rahmat, dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 Pada Materi Pokok Alat Ukur Listrik”. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang turut memberikan dukungan, doa, semangat, dan bantuan yang sangat bermanfaat bagi penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

  1. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan motivasi, masukkan dan bantuan dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

  3. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan motivasi.

  4. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.

  5. Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam memperlancar perijinan surat ke Sekolah.

  6. Bapak Drs. Sardiyo, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri Jumapolo yang telah memberikan ijin penelitian.

  7. Bapak Hasto Tyas Haryadi, M.Pd., selaku guru matapelajaran fisika yang memberikan dukungan, bantuan, dan masukkan dalam pelaksanaan penelitian.

  8. Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 yang menjadi partisipan dalam penelitian. dan keluarga ga besar Unggul Prasetya, S.Kom., yang ng dengan tulus memberikan pe n perhatian, doa, dan dukungan.

  10. Seluruh sahaba habat (Veronika Winahyu, Veronica Sari Puspi uspita, Yuliana Sri Yani, S.P., D Dwi Setyo Nugroho, S.Pd., Fitri Nur Rohm ohmawati, S.Pd., Christian Yuli ulianto) dan rekan-rekan Pendidikan Fisika (Ma (Marcellina Anita P N, Audra F a Febriandhini L, Yustina Rosalin A, Nickasi kasius Sindhunata, Frederika Ind ndah Puspita, Kintan Limiansih, S.Pd., dan n seluruh teman- teman Pendidi ndidikan Fisika angkatan 2009) serta teman-tem -teman yang tidak dapat penulis nulis sebutkan atas kesediaannya dalam member berikan dukungan, masukkan, me n, menemani, dan mendengarkan keluh kesah dari p h dari penulis.

  Penulis menyad yadari bahwa masih banyak kekurangan yang ang terdapat pada skripsi ini. Saran dan dan kritik penulis harapkan untuk kebaikan be n bersama. Semoga bermanfaat.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT.......................................................................................................... vii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI.......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR GRAFIK............................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 5 A. Belajar dan Pembelajaran Konstruktivisme ................................................ 5

  2. Pembelajaran ........................................................................................ 6

  2. Sumbangan Nilai Karakter Metode Eksperimen............................... 16

  1. Waktu Penelitian ................................................................................ 28

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 28 A. Desain Penelitian....................................................................................... 28 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 28

  5. Hukum Ohm....................................................................................... 25

  4. Alat Ukur Tegangan Listrik (Nurachmandani, 2009) ....................... 24

  3. Tegangan Listrik (Beda Potensial)(Nurachmandani, 2009)............... 23

  2. Alat Ukur Kuat Arus Listrik (Kanginan, 2007) ................................. 19

  1. Arus Listrik ........................................................................................ 18

  I. Alat Ukur Listrik ....................................................................................... 18

  1. Pengertian Nilai Karakter................................................................... 14

  3. Konstruktivisme ................................................................................... 7

  H. Nilai Karakter Metode Eksperimen........................................................... 14

  G. Minat Belajar............................................................................................. 13

  3. Makna Pemahaman Konsep ............................................................... 12

  2. Pengertian Konsep.............................................................................. 11

  1. Pengertian Pemahaman ...................................................................... 10

  F. Pemahaman Konsep .................................................................................. 10

  2. Macam-macam Metode Eksperimen.................................................... 9

  1. Pengertian Metode Eksperimen ........................................................... 8

  E. Metode Eksperimen..................................................................................... 8

  2. Tempat Penelitian............................................................................... 28

  1. Populasi Penelitian ............................................................................. 28

  1. Sebelum Penelitian............................................................................. 42

  2. Minat Belajar...................................................................................... 64

  1. Pemahaman Konsep ........................................................................... 63

  C. Pembahasan ............................................................................................... 63

  3. Nilai Karakter Siswa .......................................................................... 62

  2. Minat Belajar Siswa ........................................................................... 55

  1. Pemahaman Konsep Siswa ................................................................ 53

  B. Data dan Analisis Data .............................................................................. 53

  2. Selama Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 45

  BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA ........................................................... 42 A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 42

  2. Sampel Penelitian............................................................................... 29

  3. Analisis Karakter Siswa. .................................................................... 40

  2. Analisis Minat Belajar Siswa ............................................................. 38

  1. Analisis Pemahaman Awal dan Akhir Siswa..................................... 35

  G. Metode Analisis Data ................................................................................ 35

  F. Pembatasan Penelitian............................................................................... 35

  2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 30 Validitas .................................................................................................... 35

  1. Instrumen Pembelajaran..................................................................... 29

  E. Instrumentasi ............................................................................................. 29

  D. Treatment .................................................................................................. 29

  3. Nilai Karakter..................................................................................... 65

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 66 A. Kesimpulan................................................................................................ 66 B. Saran.......................................................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68 LAMPIRAN.......................................................................................................... 72

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post-Test .................................................... 31 Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Fisika............................................... 33 Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Nilai Karakter ........................................................ 34 Tabel 4. Skor Tiap Aspek..................................................................................... 36 Tabel 5. Kategorisasi Minat Belajar Siswa .......................................................... 39 Tabel 6. Kriteria Nilai Karakter Siswa................................................................. 41 Tabel 7. Proses Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 45 Tabel 8. Analisis Test-T Kelompok Dependen (pretest dan posttest).................. 53 Tabel 9. Prosentase Kategori Minat Belajar Siswa Kelas X.1............................. 56 Tabel 10. Analisis Test-T Kelompok Dependen (Minat Belajar) ........................ 57 Tabel 11. Distribusi Skor Dari Pertanyaan Kuesioner Minat Belajar No. 7 ....... 59 Tabel 12. Prosentase Kategori Nilai Karakter Siswa Kelas X.1 .......................... 62 Tabel 13. Frekuensi Setiap Nilai Karakter........................................................... 63

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Sembilan Pilar Karakter (Adisusilo 2012:80) .................................... 15 Gambar 2. Rangkaian Terbuka (Nurachmandani, 2009) ...................................... 18 Gambar 3. Rangkaian Tertutup (Nurachmandani, 2009)...................................... 19 Gambar 4. Amperemeter....................................................................................... 20 Gambar 5. Pengukuran Arus Pada Baterai Kering................................................ 20 Gambar 6. Pengukuran Arus Pada Rangkaian Listrik .......................................... 20 Gambar 7. Basicmeter........................................................................................... 22 Gambar 8. Mengamati Skala Terkecil Basicmeter ............................................... 22 Gambar 9. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter ...................................... 23 Gambar 10. Pengukuran Tegangan Pada Suatu Rangkaian Listrik ...................... 25 Gambar 11. Laboratorium Fisika SMA Negeri Jumapolo .................................... 44 Gambar 12. Lemari dan Alat-alat Laboratorium Fisika........................................ 44 Gambar 13. Siswa Kelas X.1 Mengerjakan Kuesioner Minat Belajar.................. 47 Gambar 14. Suasana Pre-test di Laboratorium Fisika .......................................... 48 Gambar 15. Siswa Melakukan Eksperimen Rangkaian Tertutup ......................... 49 Gambar 16. Siswa Melakukan Pengukuran Kuat Arus Listrik Menggunakan

  Basicmeter ....................................................................................... 50

  Gambar 17. Siswa Membaca Skala yang Ditunjukkan oleh Basicmeter Saat Mengukur Tegangan Listrik ............................................................ 51

  Gambar 18. Siswa Membaca Skala yang Terbaca dari Basicmeter...................... 52

DAFTAR GRAFIK

  Grafik 1 Hubungan Antara Kuat Arus dengan Beda Potensial........................... 26

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah ........................................................... 73 Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................... 74 Lampiran 3. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) ................................. 75 Lampiran 4. LKS (Lembar Kerja Siswa) ............................................................. 87 Lampiran 5. Panduan Penggunaan Basicmeter.................................................... 97 Lampiran 6. Soal Pre-Test dan Post-Test .......................................................... 100 Lampiran 7. Kunci Jawaban Soal Pre-Test dan Post-Test................................. 101 Lampiran 8. Kuesioner Minat Belajar................................................................ 103 Lampiran 9. Kuesioner Nilai Karakter............................................................... 105 Lampiran 10. Daftar Skor Pre-Test Dan Post-Test............................................ 107 Lampiran 11. Daftar Skor Kuesioner Minat Belajar Sebelum Treatmen........... 108 Lampiran 12. Daftar Skor Kuesioner Minat Belajar Sesudah Treatmen ........... 109 Lampiran 13. Daftar Skor Kuesioner Nilai Karakter ......................................... 110 Lampiran 14. Contoh Data Hasil Penelitian Pre-Test........................................ 111 Lampiran 15. Contoh Data Hasil Penelitian Post-Test ...................................... 112 Lampiran 16. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sebelum Diberi

  Treatmen ...................................................................................... 114

  Lampiran 17. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sesudah Diberi

  Treatmen ...................................................................................... 115

  Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Nilai Karakter ............. 115

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar. Kegiatan mengajar yang dimaksudkan bukanlah kegiatan mentransfer ilmu

  pengetahuan seorang guru kepada siswa, akan tetapi mengajar adalah bentuk partisipasi seorang guru menjadi fasilitator dan motivator dalam proses pemahaman atau pengertian siswa.

  Guru sebagai fasilitator dalam proses pemahaman siswa, perlu mengembangkan berbagai metode pengajaran yang dapat membantu siswa memperkaya pengalaman sekaligus menjadikan hal bermakna atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam mempersiapkan diri menggapai masa depan.

  Metode eksperimen merupakan salah satu pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri yang sedang menekuninya (Suparno, 2007). Hal ini berarti bahwa metode eksperimen mengutamakan bentukan pengetahuan dari siswa sendiri.

  Metode eksperimen lebih menekankan keaktifan siswa dalam mengumpulkan fakta, informasi atau data melalui percobaan yang dilakukan.

  Metode eksperimen memperkaya ilmu pengetahuan serta membentuk nilai karakter yang dibangun siswa sendiri melalui sikap, proses dan mengambil kesimpulan saat melakukan percobaan, selain itu metode eksperimen mengasah keterampilan dalam kerja ilmiah.

  Penggunaan metode eksperimen memberikan kesempatan bagi siswa untuk membentuk nilai karakter pada diri siswa. Bentuk nilai karakter yang disumbangkan melalui metode eksperimen banyak dari proses pembelajarannya. Nilai karakter dalam metode eksperimen yang sesuai dengan nilai karakter yang telah dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mencakup beberapa nilai karakter yaitu antara lain bertanggungjawab, disiplin, jujur, komunikasi, kerja keras, toleransi, demokrastis, dan rasa ingin tahu.

  Saat melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat menerapkan sikap bertanggungjawab atas percobaan yang dilakukan, disiplin diri saat melakukan percobaan, memiliki rasa keingintahuan akan adanya percobaan, mampu bekerjasama dengan teman satu kelompok, bersikap jujur saat pengambilan data percobaan, menghargai pendapat teman, dan menyelesaikan percobaan dengan sungguh-sungguh.

  Menurut Suparno, lewat pengetahuan fisika, proses pembelajaran, atau sikap belajarnya anak didik akan dibantu berpikir nalar, mengerti dasar-dasar teknologi dengan baik, dan dapat mengembangkan sikap komunikasi, kerja disiplin, tanggungjawab, kreatif, dll (Suparno, 2012: 19).

  SMA Negeri Jumapolo merupakan salah satu sekolah menengah yang terletak di Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.

  Sekolah ini memiliki fasilitas, sarana dan prasarana sekolah yang memadai fisika, sekolah memiliki laboratorium fisika yang cukup lengkap, akan tetapi adanya laboratorium fisika belum digunakan secara maksimal dalam pembelajaran fisika.

  Berdasar latar belakang permasalahan tersebut di atas, peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 Pada Materi Pokok Alat Ukur Listrik.

  B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep Siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik?

  2. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan minat belajar siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 dalam materi pokok alat ukur listrik?

  3. Apakah metode eksperimen dapat membentuk nilai karakter siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik?

  C. Tujuan Penelitian

  Dari rumusan permasalahan yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  1. Peningkatan pemahaman konsep siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 tentang materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen;

  2. Peningkatan minat belajar siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk

  3. Nilai karakter siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen.

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna sebagai salah satu pertimbangan dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep, minat belajar, dan nilai karakter siswa SMA Negeri Jumapolo terhadap mata pelajaran fisika melalui metode eksperimen di laboratorium.

  2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan, yaitu pengaruh penerapan metode eksperimen terhadap pemahaman konsep, minat belajar, dan nilai karakter siswa pada mata pelajaran fisika.

  3. Bagi Pengembangan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan penelitian pendidikan di Indonesia berkaitan dengan pengaruh penggunaan metode eksperimen terhadap pemahaman konsep, minat belajar, dan nilai karakter siswa pada mata pelajaran fisika.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Konstruktivisme

1. Belajar

  Dituliskan beberapa pendapat oleh ahli mengenai arti belajar antara lain:

  a. Winkel berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan dari yang belum mampu ke arah sudah mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu (Winkel: 2004).

  b. Menurut Syah, belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (Syah, 2008: 89).

  c. Gagne (dalam Dahar, 2011: 2) menyatakan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.

  d. Menurut Suyono, belajar adalah suatu aktivitas untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono, 2011: 9).

  e. Sementara itu Uno menjelaskan bahwa belajar pada dasarnya merupakan suatu proses mental dan emosional yang terjadi secara sadar. Belajar adalah mengalami, dalam hal ini terjadi interaksi antara individu dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik/psikis

  Maka belajar dapat disimpulkan suatu aktivitas atau proses mental dan emosional yang terjadi antara individu dengan lingkungannya untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian siswa dalam jenjang pendidikan.

2. Pembelajaran

  Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas paling utama. Pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang (Siregar, 2010:13)

  Pembelajaran menurut Degeng (dalam Uno, 2005) adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran identik dengan pengajaran, yaitu suatu kegiatan di mana guru mengajar atau membimbing anak-anak menuju proses pendewasaan diri (Suyono, 2011). Winkel menyatakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrem yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel, 2004). Pembelajaran dimaknai sebagai proses interaksi peserta didik dengan lingkungannya (Kesuma, 2011). Menurut Surya, pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu

  Dari pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah usaha atau upaya yang dilaksanakan oleh guru secara terkendali, untuk mendukung proses pendewasaan diri siswa berupa perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

3. Konstruktivisme

  Menurut Suparno, konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan yang berpendapat bahwa pengetahuan (knowledge) merupakan hasil

  konstruksi (bentukan) dari orang yang sedang belajar (Suparno, 1997). Teori

  konstruktivisme melihat pelajar terus-menerus melihat informasi baru terhadap aturan-aturan lama dan kemudian mengubah aturan apabila hal itu tidak lagi berguna (Slavin, 2009).

  Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup. Konstruktivisme melandasi pemikiran bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang given dari alam karena hasil kontak manusia dengan alam, tetapi pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) aktif dari manusia itu sendiri (Suyono, 2011).

  Menurut Suparno, konstruktivisme telah banyak mempengaruhi pendidikan sains dan matematika, secara garis besar prinsip-prinsip konstruktivisme yang diambil adalah (1) pengetahuan dibangun oleh siswa dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri menalar, (3) murid aktif mengkonstruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah, (4) guru sekadar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus (Suparno, 1997: 49).

E. Metode Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen

  Metode eksperimen merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang bersifat konstruktivisme. Menurut Suparno, metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar (Suparno, 2007: 77). Djamarah dan Siregar menjelaskan bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2010; Siregar, 2010: 80). Hamid menyatakan metode eksperimen adalah penyampaian materi pelajaran melalui latihan menggunakan alat ukur, bahan percobaan, dan perangkat percobaan yang dilakukan oleh murid secara individual atau secara kelompok untuk membuktikan atau menemukan konsep, prinsip, teori, azas, aturan, atau hukum-hukum fisika (Hamid, 2011).

  Pengalaman eksperimen di laboratorium sendiri dapat memberi apresiasi fisika lebih mendalam sebagai suatu kegiatan dan dapat menyampaikan pemahaman yang lebih baik dari topik yang dipelajari (Minh, 1970).

  Dengan melakukan percobaan di laboratorium, akan membuat lebih nyata ilmu pengetahuan. Agar hasil percobaan akurat dan baik diperlukan saat melakukan pengukuran, maka siswa perlu melakukannya dengan tekun dan sabar (Tobin, 1932).

2. Macam-macam Metode Eksperimen

  Hamid membedakan bentuk eksperimen menjadi dua, yaitu eksperimen verifikasi dan eksperimen menemukan. Eksperimen verifikasi yaitu eksperimen yang digunakan untuk membuktikan konsep, prinsip, teori, azas, atau hukum-hukum fisika. Sedangkan eksperimen menemukan (discovery or

  inquiry experiment ) digunakan untuk menemukan konsep, prinsip, teori, azas, atau hukum-hukum fisika (Hamid, 2011).

  Menurut Druxes (dalam Fitri: 2008) kegiatan eksperimen dapat digolongkan menurut bentuk dan menurut tempat. Eksperimen menurut bentuk dibedakan menjadi: eksperimen gagasan, eksperimen komputer, dan eksperimen nyata. Sedangkan eksperimen menurut tempat dibedakan menjadi: eksperimen murid dan eksperimen guru.

  Suparno membedakan metode eksperimen menjadi dua jenis, yaitu eksperimen terbimbing dan eksperimen bebas. Eksperimen terbimbing adalah eksperimen dengan seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Eksperimen bebas yaitu eksperimen dimana guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan secara rinci. Dengan kata lain, siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana merangkai rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalis serta disimpulkan (Suparno, 2007).

F. Pemahaman Konsep

1. Pengertian Pemahaman

  Tanpa mengabaikan aspek keterampilan, sikap, dan kecenderungan, aspek pemahaman adalah aspek yang sangat penting dalam pendidikan IPA pada umumnya pendidikan fisika pada khususnya. Konsep-konsep, prinsip- prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori, menjadi bermakna dan fungsional bila dipahami, tidak sekedar dihapal (Budi, 1990: 63).

  Pemahaman menurut Kartika Budi (dalam Bernardina, 2005: 13) merupakan salah satu aspek kognitif dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, karena menjadi aspek yang paling menonjol atau paling ditonjolkan. Bila diadakan kegiatan belajar mengajar, maka pertama-tama yang akan dicapai adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari. Uno menyatakan bahwa pemahaman diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya (Uno, 2011: 57).

  Pemahaman atau komprehensi adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi, fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini siswa tidak hanya hapal secara verbalistis, tetapi mengerti atau paham terhadap konsep atau fakta yang ditanyakan (Purwanto,

  Kata yang cocok untuk dipakai dalam merumuskan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang menyangkut kemampuan ini antara lain adalah membedakan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi contoh, dan mengambil kesimpulan (Purwanto, 2006: 45).

  Anderson menyatakan bahwa siswa dikatakan memahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan (Anderson, 2010: 105).

2. Pengertian Konsep

  Konsep adalah gugusan atau sekelompok fakta/keterangan yang memiliki makna. Konsep yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang dapat timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya. Contoh: dalam pembelajaran Biologi, hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma nutfah (Suyono, 2011: 146).

  Konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berpikir (Berg, 1991: 8).

  Menurut Roser (1984; dalam Dahar, 2011: 63), konsep adalah suatu yang mempunyai atribut yang sama. Karena orang mengalami stimulus yang berbeda-beda, orang membentuk konsep sesuai dengan pengelompokan stimulus dengan cara tertentu. Karena konsep adalah abstraksi-abstraksi yang berdasarkan pengalaman dan tidak ada dua orang yang mempunyai pengalaman yang persis sama, konsep yang dibentuk orang mungkin berbeda juga.

  Konsep itu adalah hasil berpikir manusia yang merangkum beberapa pengalaman. Dalam fisika sangat penting untuk memperoleh dan mengkomunikasikan pengetahuan. Dengan menguasai konsep-konsep kemungkinan untuk memperoleh pengetahuan baru pada siswa tidak terbatas.

  Salah satu keungggulan dari model pencapaian konsep ini ialah dalam meningkatkan kemampuan untuk belajar dengan cara lebih mudah dan lebih efektif di masa depan (Bumbungan, 2009).

3. Makna Pemahaman Konsep

  Berdasar pengertian pemahaman dan pengertian konsep yang telah dipaparkan oleh para ahli tersebut di atas maka pemahaman konsep adalah kemampuan siswa dalam membedakan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, mendemonstrasikan, memberi contoh, menafsirkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. Hal ini berwujud pengertian-pengertian baru yang dapat timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya.

G. Minat Belajar

  Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang berhubungan dengan keadaan kejiwaan siswa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat merupakan suatu keinginan yang kuat, gairah, atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (NN1, 2008).

  Minat digolongkan menjadi dua definisi, yaitu definisi konseptual: minat adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas, pengertian, keterampilan untuk tujuan perhatian dan penguasaan. Definisi operasional: minat adalah keingintahuan seseorang tentang keadaan suatu objek (Mardapi, 2008: 112).

  Syah berpendapat bahwa minat merupakan salah satu faktor psikologis siswa yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2008: 136). Slameto menyatakan minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari siswa tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya (Slameto, 2010). Sedangkan Siregar menyatakan minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar untuk sesuatu. Dalam hal ini minat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu minat pembawaan dan minat yang muncul karena adanya pengaruh dari

  Menurut Hurlock (dalam Bernardina, 2005: 16), minat diartikan sebagai sumber motivasi yang mengarahkan seseorang terhadap apa yang mereka lakukan bila diberi kebebasan untuk memilihnya, bila mereka melihat sesuatu yang mempunyai arti bagi dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu serta menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Dengan demikian minat adalah kesadaran seseorang terhadap sesuatu itu dengan disertai perasaan puas dan senang.

  Dari pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah watak yang tersusun melalui pengalaman siswa berupa keinginan yang kuat atau ketertarikan atau kegairahan dalam mencari objek, aktivitas, dan keterampilan untuk menjadi perhatian dan penguasaan secara terus menerus yang disertai rasa senang dan puas dalam hal belajar.

H. Nilai Karakter Metode Eksperimen

1. Pengertian Nilai Karakter

  Pencetus pendidikan karakter pertama yaitu pedagog Jerman yang bernama F.W Foerster. Karakter menurut Foerster, adalah sesuatu yang mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas, menjadi ciri, menjadi sifat yang tetap, yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah, sehingga karakter adalah seperangkat nilai yang telah menjadi kebiasaan hidup sehingga menjadi sifat tetap dalam diri seseorang (Adisusilo 2012: 77).

  Karakter terdiri dari nilai operatif, yaitu nilai dalam tindakan. Karakter memiliki tiga bagian yang saling berhubungan: pengetahuan moral, perasaan yang baik, menginginkan hal yang baik, dan melakukan hal yang baik, kebiasaan dalam cara berpikir, kebiasaaan dalam hati, dan kebiasaan dalam tindakan (Lickona: 2012).

  Daniel Goleman dalam (Adisusilo 2012:79), menyebutkan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, yang mencakup sembilan nilai dasar yang saling terkait, dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut:

  Gambar 1. Sembilan Pilar Karakter (Adisusilo 2012:80) Keterangan gambar :

  a. Responsibility (tanggung jawab);

  b. Respect (rasa hormat);

  c. Fairness (keadilan);

  d. Courage (keberanian); f. Citizenship (rasa kebangsaan);

  g. Self-dicipline (disiplin diri);

  h. Caring (peduli), dan i. Perseverance (ketekunan).

  Pendidikan karakter menurut Ratna Megawangi dalam (Kesuma, 2011), yaitu sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan memperhatikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.

  Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam beberapa workshop kepala sekolah, telah merumuskan 18 nilai yang dianggap karakter bangsa yang perlu ditanamkan pada anak didik di sekolah. Nilai tersebut antara lain: religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikasi, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggungjawab (Suparno, 2012).

2. Sumbangan Nilai Karakter Metode Eksperimen

  Menurut Suparno, dari beberapa topik, hukum, dan teori fisika ada banyak yang dapat digunakan oleh guru untuk menanamkan nilai karakter bangsa anak didik. Suparno menekankan nilai karakter fisika dari tiga aspek yaitu pengetahuan fisika, proses fisika, dan sikap belajar fisika (Suparno, 2012).

  Beberapa nilai karakter yang disumbangkan saat praktikum dan proyek antara lain: semangat multikultural, penghargaan pada diri, keadilan, kejujuran, daya tahan, dan ketaatan pada hukum (Suparno, 2012).

  Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Miftakhul, Sugianto dan Sarwi, nilai karakter yang dapat diamati pada saat eksperimen adalah kerjasama, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja keras, jujur dan santun (Miftakhul, 2012).

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SISTEM RESPIRASI DI SMA NEGERI 1 AIRBATU.

1 2 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK, INKUIRI, DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SMA NEGERI 1 KISARAN.

0 4 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR, KERJA SAMA DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XI MA NEGERI 1 MEDAN.

0 3 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 4 TEBING TINGGI T.P. 2012/2013.

0 0 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 STABAT T.A. 2011/2012.

0 1 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA SUB MATERI ALAT UKUR DAN DAYA LISTRIK DI SMA N 1 HINAI SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 21

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 34

PENGARUH PEMAHAMAN SISWA TERHADAP NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU BIOGRAFI CHAIRUL TANJUNG SI ANAK SINGKONG PADA PEMUNCULAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TOKOH DALAM NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDUNG.

0 7 31

ALAT DAN UKUR DAN LISTRIK

0 0 98

PENGARUH PERBEDAAN GENDER TERHADAP PEMAHAMAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI I SRAGEN PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

0 0 135