EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK KELAS V SDN 21 TEMBAN KEC. ENREKANG KAB. ENREKANG - Repositori UIN Alauddin Makassar

  

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK KELAS V SDN 21 TEMBAN

KEC. ENREKANG KAB. ENREKANG

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S.Pd.) Jurusan Pendidikan Agama Islam

Pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Alauddin Makassar

  

Oleh:

Nurul Wahdah B.

  

20100112109

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawa ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri, jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain secara keseluruhan, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Makassar, 24 November 2016 Penyusun, Nurul Wahdah B.

  NIM: 20100112109

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Pembimbing penulisan skripsi Saudari Nurul Wahdah B, NIM: 20100112109, mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, setelah meneliti dan mengoreksi secara seksama skripsi berjudul, “Efektivitas Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas V

  

SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang”, memandang bahwa skripsi tersebut

  telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah .

  Demikian persetujuan ini deberikan untuk proses selanjutnya.

  Makassar, November 2016 Pembimbing I Pembimbing II Usman, S.Ag., M.Pd. Nursalam, S.Pd., M.Si.

  NIP: 19730808 200212 1 003 NIP: 19681228 199303 2 003

  

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “ Efektivitas Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa

  

(LKS) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta

Didik Kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang ” yang disusun

  oleh Nurul Wahdah B, NIM: 20100112109, mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Kamis, 29 November 2016 M, bertepatan dengan 29 Safar 1438 H, dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam dengan beberapa perbaikan.

  Samata, 29 November 2016 M.

  29 Safar 1438 H.

  

DEWAN PENGUJI

(SK DEKAN NO. 3504 TAHUN 2016)

  Ketua : Dr. H. Erwin Hafid, Lc.,M.Th.I.,M.Ed. (...................................) Sekertaris : Dr. M. Shabir Umar, M.Ag. (...................................) Munaqisy I : Dr. Suddin Bani, M.Ag. (...................................) Munaqisy II : Dr. M. Yusuf T, M.Ag. (...................................) Pembimbing I : Usman, S.Ag., M.Pd. (...................................) Pembimbing II : Nursalam, S.Pd., M.Si. (...................................)

  Diketahui Oleh: Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, Dr. H. Muhammad Amri, Lc., M.Ag.

KATA PENGANTAR

     

  Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt.Tuhan semesta alam, berkat rahmat, taufik dan inayah-Nyalah, skripsi ini dapat terwujud. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah pada nabi kita Muhammad saw, beserta keluarga sahabatnya dan kepada seluruh umat Islam yang sholeh dan sholehah. Dalam penyusunan skripsi ini dan selama penulis belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam, penulis banyak mendapatkan bantuan, motivasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis akan menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

  1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M. Si. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar dan para Wakil Rektor.

  2. Dr. H. Muhammad Amri, Lc, M.A. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar serta para Wakil Dekan.

  3. H. Erwin Hafid, Lc., M. Th. I., M. Ed dan Usman., S. Ag., M. Pd selaku ketua dan sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah banyak memberikan bantuan.

  4. Para Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan tuntunan kepada penulis selama perkuliahan.

  5. Usman, S.Ag., M.Pd. dan Nursalam, S.Pd., M.Si. masing-masing selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

  6. Guru-guru serta murid-murid SDN 21 Temban yang telah banyak memberikan informasi yang dibutuhkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Badani dan Hj. Hasrah. S.Pd selaku Ayahanda dan Ibunda peneliti, dan seluruh

  keluarga besar yang telah mendo’akan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan kuliah ini.

  8. Teman-teman dan sahabatku yang tercinta, terkhusus saudara Bahriani. S.Pd.I. terima kasih atas motivasi yang diberikan kepada penulis. Sehingga skripsi ini berjalan lancar dan dapat diselesaikan dengan baik.

  Semoga Allah Swt membalas kebaikan yang mereka berikan. Dan apabila penulis ada kesalahan, kekurangan dan kekhilafan mohon dimaafkan. Demi kesempurnaan skripsi ini, penulis harapkan dari semua pihak kritik dan sarannya.

  Makassar, 24 Oktober 2016 Penulis Nurul Wahdah B.

  

DAFTAR ISI

SAMPUL …………………………………………………………………….

  PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.......................................................... i PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv DAFTAR ISI.................................................................................................... vi DAFTAR TABEL............................................................................................ vii DAFTAR GRAFIK………………………………………………………….. viii

  ABSTRAK ....................................................................................................... ix

  

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… .. 1-10

A. Latar Belakang ...................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..............................................................................

  6 C. Hipotesis ............................................................................................

  7 D. Defensi Operasional...........................................................................

  7 E. Kajian Pustaka ...................................................................................

  8 F. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................................

  9 BAB II TINJAUAN TEORITIS …………………………………………. 11 -30 A. Lembar Kerja Siswa...........................................................................

  11 B. Hasil Belajar.......................................................................................

  17

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………… 31 -37

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ................................................................

  31 B. Prosedur Penelitian ............................................................................

  31 C. Teknik Pengumpulan Data.................................................................

  34 D. Instrumen Penelitian ..........................................................................

  35 E. Teknik Analisis Data..........................................................................

  36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………. 38 -56 A. Hasil Penelitian dan Analisis .............................................................

  38 B. Pembahasan........................................................................................

  52 BAB V PENUTUP.......................................................................................... 57-58 A. Kesimpulan ........................................................................................

  57 B. Saran ..................................................................................................

  57 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59-60

  RIWAYAT HIDUP ………………………………………………………… LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab.

  Enrekang Pada tes siklus I

  ………………………………………..……40

  Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang Pada tes siklus I

  ……………………….41

  Tabel 4.3: Hasil Observasi Peserta Didik Kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang Selama Mengikuti Proses Pembelajaran Pada Siklus I...43 Tabel 4.4: Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab.

  Enrekang Pada tes Siklus II

  ……………………………………………47

  Tabel 4.5: Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang Pada tes siklus II

  ……………..………48

  Tabel 4.6: Hasil Observasi Peserta Didik Kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang Selama Mengikuti Proses Pembelajaran Pada Siklus II..50

  Tabel 4.7: Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang Pada Siklus I dan Siklus II

  …..52

DAFTAR GRAFIK

  Grafik 4.1 : Peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam Kelas V SDN 21 Temban

  ………………………………………………………………53

  

ABSTRAK

Nama : Nurul Wahdah B Nim : 20100112109

Judul : Efektivitas Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik

  Kelas V SDN 21 Temban Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang

  Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan lembar kerja siswa (LKS) dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus, dimana setiap siklus dilaksakan selama empat kali pertemuan. Penelitian ini melibatkan dua variabel yakni variabel bebas adalah Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS), sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar Pendidikan Agama

  Adapun pokok permasalahan dari penelitian yang dibahas dari skripsi ini yaitu: Islam.

Apakah dengan memanfaatkan Lembar Kerja Siswa (LKS) akan meningkatkan hasil belajar

Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab.

  Enrekang?.

  Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang sebanyak 16 orang. Instrumen penelitian dikembangkan oleh peneliti adalah dalam bentuk tes hasil belajar Pendidikan Agama Islam, pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu kuantitatif dan kualitatif.

  Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diperoleh skor rata-rata hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada tes I siklus I adalah 72,59. Sedangkan skor rata-rata pada tes II siklus II adalah 90,34 Artinya pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan Agama Islam peserta didik kelas V SDN 21 Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting pada era globalisasi

  karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan, agar dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam mengikuti ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

  Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan.

  1 Aktivitas mendidik

  merupakan suatu pekerjaan yang memiliki tujuan dan ada sesuatu yang hendak dicapai dalam pekerjaan tersebut. Pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesenambungan di setiap jenis dan jenjang pendidikan. Yang semuanya berkaitan dalam suatu system pendidikan integral.

  Allah berfirman dalam Al- Qur’an Surah Ar -rad/13: 11.

        

          

    

    

      

    

     

         

   Terjemahnya:

  Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat

  2 menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

  Menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal (1) :

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

  3 yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

  Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas Guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran komunikasi membawa

  

4

akibat tehadap pesan yang diberikan guru.

  Guru adalah ujung tombak pendidikan, sebab guru secara langsung mempengaruhi tingkah laku individu, akibat adanya interaksi dengan lingkungannya dalam konteks belajar di kelas. Interaksi ini terjadi antara individu dengan lingkungan 2 Departemen Agama, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor: Sygma Examedia Arkanleema,

  2007), h. 250 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: VC. Mini

  kelas dalam rangka penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi

  5 balajar mengajar.

  Kegiatan pembelajaran terdapat beberapa komponen pembelajaran meliputi: tujuan, bahan pembelajaran, penilaian, metode dan alat. Keempat komponen tersebut menjadi komponen utama yang harus dipenuhi dalam proses pembelajaran. Komponen tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dan saling pengaruh

  6 mempengaruhi satu sama lain (interaksi).

  Setiap akan dilaksanakan kegiatan pembelajaran pasti memerlukan media tertentu agar proses pembelajarannya berlangsung dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran sangat membutuhkan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran sangat menentukan kegiatan pembelajaran karena perangkat pembelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran juga membantu peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya, bahkan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

  Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengefektifkan pembelajaran pada peserta didik diantaranya dengan mengembangkan perangkat pembelajaran. Mengembangkan perangkat pembelajaran sudah selayaknya merupakan kemampuan yang harus terus menerus ditingkatkan oleh setiap guru. Jika tidak memiliki kemampuan mengembangkan perangkat pembelajaran yang bervariasi, guru akan terjebak pada situasi pembelajaran yang monoton dan cenderung membosankan bagi peserta didik.

  Lembar Kerja siswa, secara umum merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang digunakan dan bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5

  (RPP). Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang di dalamnya mencakup informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus dijawab oleh peseta didik. Lembar Kerja Siswa (LKS) ini sangat baik digunakan untuk memancing keterlibatan peserta didik dalam belajar baik digunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan.

  Adapun manfaat utama dengan adanya lembar kerja siswa (LKS) yang disusun bagi penyelenggaraan belajar dan pembelajaran sebuah topik yakni: (1) Jika diberikan kepada peserta didik sebelum kegiatan belajar dan pembelajaran berlangsung maka siswa dapat mempelajari lebih dahulu materi yang akan dibahas. (2) pembelajaran di kelas berjalan dengan lebih efektif dan efesien karena waktu yang tersedia dapat digunakan sebanyak-banyaknya untuk kegitan belajar dan

  7 pembelajaran yang interaktif seperti tanya jawab, diskusi, dan kerja kelompok.

  Berkenaan dengan pemilihan perangkat pembelajaran ini, secara umum masalah yang dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman materi, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan terhadap materi pembelajaran. Masalah lain yang berkenaan dengan perangkat pembelajaran adalah memilih sumber di mana perangkat pembelajaranr itu didapatkan. Ada kecenderungan sember bahan ajar dititikberatkan pada buku. Buku pun tidak harus satu macam dan tidak harus sering

  8 berganti. Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber perangkat pembelajaran.

  Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu perangkat pembelajaran untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik dengan guru dan dapat 7 Abdorrakhman Ginting, Esensi Praktis dan Pembelajaran (Bandung: Humaniora, 2008), h. meningkatkan aktifitas siswa dalam meningkatkan hasil bela jar. “Berdasarkan hasil penelitian dari Rika Vevi Fatimah. Hasil penelitan: Karakteristik LKS yang memenuhi syarat untuk mencapai tujuan belajar adalah penyusunan materi dalam LKS tersebut sudah sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam silabus Aqidah Akhlak, penyampaian materi LKS sudah cukup jelas, penggunaan bahasa dalam LKS sudah baik dan benar, materi LKS sudah cukup mencakup segala aspek materi yang dibutuhkan peserta didik, materi dalam LKS mampu memenuhi kebutuhan belajar peserta didik, LKS kurang mampu menutupi kekurangan buku- buku panduan guru, LKS cukup mampu member tugas belajar peserta didik secara terarah, terpadu dan dinamis, langkah-langkah belajar peserta didik yang tersusun dalam LKS mempermudah peserta didik dalam proses belajarnya, LKS cukup mampu

  9 mengarahkan aktifitas belajar peserta didik dalam memecahkan persoalan.

  Lembar Kerja Siswa sangat berperan untuk mengarahkan siswa dalam mempelajari dan menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok karena dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat tidak mungkin seorang guru dapat menyampaikan seluruh pengetahuannya kepada siswa. Tetapi banyak siswa yang sedikit kesulitan memahami isi LKS, dikarenakan isinya kurang lengkap siswa juga merasa bahwa buku LKS tersebut kurang sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah. Dengan kata lain siswa khawatir selain isi buku LKS yang kurang lengkap,prestasi belajar siswa menurun. Oleh karena itu buku LKS yang digunakan harus sesuai dengan kurikulum agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara optimal dan prestasi belajar dapat 9 Rika Vevi Fatimah. Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa Terhadap Prestasi Belajar meningkat. Hasil penelitian dari Agus Suratno. Dengan hasil penelitian: Ada pengaruh penggunaan buku LKS dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terhadap prestasi belajar siswa di SAM Muhammadiyah Gombong. Buku LKS memberikan sumbangan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMA

  10 Muhammadiyah Gombong tahun 2012 sebesar 25%.

  Penggunaan lembar kerja siswa (LKS) mempunyai kelebihan yaitu dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) maka pembelajaran menjadi lebih variatif ketimbang menggunakan buku paket saja, dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pembelajaran menjadi mudah untuk di sampaikan ke peserta didik, selain itu LKS juga dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran, dan memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam mempelajari materi yang terdapat di dalam LKS tersebut.

  Digunakannya Lembar Kerja Siswa sebagai salah satu perangkat pembelajaran pendidik dalam mengajar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

  Namun dalam realita yang ada, Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam proses pembelajaran disekolah belum terealisasikan. Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 21 Temban menjadi salah satu alasan peneliti mengambil judul “Efektivitas Pemanfaatan

  

Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan

Agama Islam Peserta Didik ” 10

  B. Rumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah ialah; Apakah dengan memanfaatkan Lembar Kerja Siswa (LKS) akan meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas V SDN 21

  Temban Kec. Enrekang Kab. Enrekang?

  C. Hipotesis

  Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

  11 terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti dari data yang terkumpul.

  Jadi berdasarkan pemaparan permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis bahwa dengan memanfaatkan Lembar kerja Ssiswa (LKS) mungkin hasil belajar Pendidikan Agama Islam akan meningkat.

  D. Defenisi Operasional

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

  Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan alat bantu yang dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) guru dapat dengan mudah

  11 menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan sebaliknya dengan lembar

  12 kerja siswa (LKS) siswa terarah kegiatan.

2. Hasil belajar

  Abdurrahman mengemukakan bahwa, Hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha (perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang

  13 dilakukan oleh anak.

E. Kajian Pustaka

  “

  Untuk skripsi ini yang berjudul Efektivitas Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik ”. Kelas V SDN 21 Temban Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa skripsi yang membahas tentang Lembar Kerja Siswa. Adapun penelitian/skripsi tersebut:

  1. Penelitian Rosdiana B Efektifitas LKS Sabagai Alat Evaluasi Penguasaan

  Materi Pokok Bahasa Reproduksi pada Manusia di MTS Aisyiyah Kelas IX Sungguminasa Kab. Gowa . Hasil menunjukkan bahwa menggunakan LKS

  mempunyai hubungan positif terhadap penguasan materi biologi (Reprodusi Manusia) pada siswa MTS Aisyiyah Sungguminasa Kab. Gowa.

  12 13 Azhar, PBM pola CBSA dan LKS (Surabaya: Usaha Nasional, 1991) hal. 5

  

2. Rika Vevi Fatimah. Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa Terhadap

Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas X di MAN Tulungagung 1. Hasil analisis data diketahui bahwa prestasi belajar

  peserta didik mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan menggunakan LKS memiliki rata-rata nilai lebih baik dibandingkan dengan tanpa menggunsakan LKS.

  

3. Zizah Nurhana. Penggunaan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk

meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Siswa Kelas XI IPS di SMA N 1 Kirong Kebumen . Hasil penelitian menunjukan :

  Proses penggunaan bahan ajar LKS bagi siswa kelas XI IPS di SMA 1 Klirong Kebumen melalui proses pembelajaran PAI di kelas menggunakan LKS yang disusun oleh tim MGMP PAI Kabupaten Kebumen. LKS tersebut digunakan guru PAI untuk meningkatkan prestasi siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

4. Agus Suratno. Pengaruh Penggunaan Buku LKS Dalam Pembelajaran Ilmu

  Pengetahuan Sosial (IPS) Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SAM Muhammadiyah Gombong. Hasil menunjukan: Ada pengaruh penggunaan buku LKS dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terhadap prestasi belajar siswa di SMA Muhammadiyah Gombong. Buku LKS memberiakan sumbangan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMA Muhammadiyah Gombong tahun 2012 sebesar 25%.

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan lembar kerja siswa (LKS) dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN 21 Temban.

2. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

  a). Secara Teori (1). Untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang penggunaan dan pemanfaatan LKS sebagai bahan ajar pembelajaran PAI (2). Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu sumbangan khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan lebih khususnya lagi pada pemanfaatan Lembar Kerja Siswa dan hasil belajar peserta didik.

  b). Secara Praktis (1). Bagi sekolah, memberikan sumbangan positif tentang salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

  Pendidikan Agama Islam di SDN 21 Temban terutama dalam pemanfaatan LKS sebagai perangkat pembelajaran. (2). Bagi Guru, sebagai bahan pengingat khususnya guru bidang studi

  Pendidikan Agama Islam tentang pentingnya penggunaan perangkat pembelajaran lembar kerja siswa (LKS) dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

  (3). Bagi siswa, penggunaan lembar kerja siswa (LKS) dalam kegiatan belajar mengajar dapat dijadikan sebagai pemicu agar siswa lebih giat belajar dan hasil belajar siswa pun diharapkan dapat meningkat.

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Lembar Kerja Siswa (LKS)

  1. Pengertian lembar kerja siswa Lembar Kerja Siswa (LKS), dalam kamus besar Bahasa Indonesia,

  LKS merupakan kependekan dari “Lembar Kerja Siswa” yang mempunyai arti bagian pokok dari modul yang berisi tujuan umum dari topik-topik yang

  1 dibahas.

  Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan alat bantu yang dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) guru dapat dengan mudah menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan sebaliknya dengan lembar

  2 kerja siswa (LKS) siswa terarah kegiatan.

  Menurut Azhar lembar kerja siswa merupakan lembar kerja bagi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler untuk mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang didapat. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang dikemas secara integrasi sehingga

  3 memungkinkan siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri.

  Dengan menggunakan lembar Kerja Siswa (LKS) dalam pengajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif

  1 2 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depertemen P & K (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 512.

  12

  dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam memantau siswa dala proses belajar mengajar.

  Dalam proses belajar mengajar, lembar kerja siswa (LKS) sering dimanfaatkan sebagai buku latihan siswa yang di dalamnya memuat: a) Ringkasan materi

  Dengan adanya ringkasan materi, siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran.

  b) Soal-soal latihan Bentuk-bentuk soal latihan yang dimuat dalam lembar kegiatan siswa umumnya, berisi:

  (1) Soal-soal subyektif (Uraian) Soal-soal subyektif disebut juga soal uraian yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih dan menentukan jawaban.

  Kebebasan ini berakibat data jawaban bervariasi, sehingga tingkat kebenaran dan tingkat kesalahan juga menjadi variasi, hal inilah yang mengundang

  4 sebyektivitas penilai ikut berperan menentukan.

  Beberapa kelebihan soal bentuk subyektif ini diantaranya:

  1. Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pikiran sendiri.

  2. Dapat menghindarkan sifat tertekan dalam menjawab soal.

  3. Melatih peserta didik untuk memilih fakta relevan dengan persoalan, serta mengorganisasikannya sehingga dapat diungkapkan 4 menjadi satu hasil pemikiran terintegrasi secara utuh.

  13

  Sedangkan kelemahan soal bentuk ini antara lain: 1. Membutuhkan waktu banyak untuk memeriksa hasilnya.

  2. Pemberian skor jawaban kadang-kadang tidak ajeg (reliable), sebab ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi, seperti tulisan peserta didik, situasi, dll.

  3. Variasi jawaban terlalu banyak dan tingat kebenarannya menjadi bertingkat-tingkat, sehingga dalam menentukan criteria benar-salah menjadi agak kabur. (2) Soal-soal Obyektif (Fixed renponse item) pada tipe ini, butir-butir soal yang diberikan kepada peserta didik disertai dengan alternative jawaban, sehingga peserta didik tinggal memilih satu diantara alternative yang tersedia. Jawaban tersebut hanya ada satu yang paling benar atau yang paling benar, sedangkan lainnya salah.

  5 Soal bentuk obyektif ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:

  (1) Peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar, maupun yang menjawab salah. (2) Subyektivitas pendidik rendah. (3) Memudahkan waktu yang lama dalam mengoreksi.

  Sedangkan kelemahannya, diantaranya: (1) Memberikan kemungkinan adanya siswa menebak jawaban. (2) Membutuhkan waktu yang lama dalam penyusunannya, karena harus membuat alternatif jawabannya.

  14

  2. Tujuan dan kegunaan lembar kerja siswa Menyusun atau membuat lembar kerja siswa (LKS) merupakan bagian dari tugas guru dalam rangka menyusun berbagai jenis program mulai dari program semester, menyusun satuan pelajaran serta program harian guru. Secara singkat, tugas menyusun program-program itu dipandang sebagai tugas guru dalam hal

  “perencanaan pengajaran”.

  3. Fungsi lembar kerja siswa (LKS) Adapun fungsi dari lembar kerja siswa (LKS) adalah sebagai berikut:

  a) Bagi siswa lembar kerja siswa (LKS) berfungsi untuk memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang didapat.

  b) Bagi guru lembar kerja siswa (LKS) berfungsi untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang perlu diberikannya serta mempertimbangkan proses berfikir yang bagaiman yang akan ditumbuhkan pada diri siswa.

  6 Selain itu dengan adanya lembar kerja siswa (LKS) siswa tidak perluh

  mencatat atau membuat ikhtisari/resume pada buku catatanya lagi, sebab dalam setiap lembar kerja siswa (LKS) biasanya sudah terdapat ringkasan seluruh materi pelajaran.

  Berdasarkan fungsi lembar kerja siswa (LKS) di atas, maka guru sebagai pengelola proses belajar, kedudukannya tidak dapat digantikan oleh adanya lembar kerja siswa (LKS). Karena keberadaan lembar kerja siswa (LKS) ini adalah hanya membantu kemudahan dan kelancaran aktifitas pada saat proses

  6

  15

  belajar mengajar serta interaksi antara guru dan peserta didik. Sehingga tujuan utama proses belajar dapat tercapai atau berhasil.

  Adapun peranan atau manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS) yaitu: 1) Menjadikan siswa lebih aktif 2) Menimbulkan gairah belajar dalam diri siswa 3) Membantu siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan

  7 4) Memudahkan siswa dalam proses dan sikap ilmiah pada diri siswa.

  4. Syarat-syarat Lembar Kerja Siswa (LKS) Kenyataan di lapangan bahwa pada umumnya pembelajaran seperti ini belum dilaksanakan sebagaimana mestinya, paling tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan. Persyaratan yang dimaksud adalah: syarat didaktif, syarat kontruksi, dan syarat teknisnya.

  a) Syarat Didaktif

  a. Memperhatikan adanya pembelajaran individual, sehingga dapat digunakan baik oleh siswa yang lamban maupun siswa yang pandai.

  b. Tekanan pada proses untuk menentukan konsep-konsep sehingga lembar kerja siswa (LKS) disini berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi siswa untuk mencari tahu.

  c. Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional,

  8 moral dan etika pada diri anak didik.

  Lembar kerja siswa (LKS) sangat membantu dalam mengelola proses belajar mengajar karena lembar kerja siswa (LKS) juga dapat memuat informasi 7 Azhar, PBM pada CBSA dan LKS. H. 41.

  16

  singkat mengenai konsep atau prinsif sebagai bekal pemecahan masalah. Dengan adanya informasi mengenai konsep dan prinsip pemecahan masalah dalam suatu lembar kerja siswa (LKS) di samping itu, lembar kerja siswa (LKS) juga dapat memperhatikan adanya perbedaan individual sehingga guru denga mudah menyampaikan bahan pelajarannya dan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

  b) Syarat Kontruksi Adapun syarat kontruksi ialah berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata dan tingkat kesukaran dalam arti mudah dipahami oleh peserta didik.

  Yang dimaksud syarat kontruksi yaitu: a) Menggunakan struktur kalimat yang jelas.

  b) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.

  c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.

  d) Hindarkan pertanyaan yang terlau terbuka.

  9 e) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek.

  Untuk mempermudah proses pembelajaran, penyusunan lembar kerja siswa (LKS) harus menggunakan bahasa, susunan kalimat yang mudah dipahami oleh peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih termotivasi untuk memahami materi yang diajarkan.

  c) Syarat Teknis

  17

  Adapun syarat teknis antara lain:

  a) Tulisan sebaiknya harus menggunakan tulisan cetak dan buka huruf latin atau romawi, jumlah kata dari setiap kalimat atau baris tidak lebih dari 10 kata, perbandingan antara huruf dan gambar harus serasi.

  b) Gambar yang baik untuk lembar kerja siswa (LKS) adalah yang dapat menyampaikan pesan atau isi dari gambar secara efektif kepada pengguna atau pemakai lembar kerja siswa (LKS).

  c) Penampilan lembar kerja siswa (LKS) harus menarik perhatian amak

  10 sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan kejenuhan.

  Lembar kerja siswa (LKS) merupakan alat bantu bagi guru dalam melakukan evaluasi kepada siswa sehingga dalam pembuatannya harus berpenampilan menarik (huruf, bahasa, dan gambar yang baik) sehingga siswa dapat lebih termotivasi untuk memperhatikan dan memahami materi yang dianjurkan dan untuk mengurangi kebosanan juga mengatasi ketidak mengertian siswa dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam.

B. Hasil Belajar

  1. Pengertian Hasil Belajar Pengertian hasil dalam Kamus Bahasa Indonesia diartiakan sebagai

  

11

sesuatu yang diadakan oleh usaha.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar

  12 10 memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Defenisi ini 11 Azhar, PBM Pola CBSA dan LKS (Surabaya: Usaha Nasional, 1991). Hal. 51.

  Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,1994), h. 343. 12

  18

  memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini,usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenihi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.

  Hakikat belajar adalah perubahan dan tindak setiap perubahan adalah

  13 sebagai hasil belajara.

  Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi, merupakan langkah-langkah atau prosedur yang

  14 ditempuh.

  Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, belajar dikatakan berhasil apabila: a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

  b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pelajaran telah dicapai oleh

  15 siswa, baik secara individual maupun kelompok.

  13 14 Syarif Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 15.

  Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Cet. VII; Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 27- 29. 15

  19

  Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan prilaku, termasuk juga perbaikan prilaku, misalnya pemuasan kebutuhan

  16 masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap.

  Menurut Sumadi Suryabarata, belajar adalah perubahan prilaku yang terjadi sebagai buah dari kegiatan belajar yang diperoleh oleh peseta didik

  17 melalui proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.

  Proses perubahan perilaku tersebut ditunjukkan oleh peserta didik dengan menjadi tahu, menjadi terampil, menjadi berbudi, dan menjadi manusia yang mampu menggunakan akal pikirannya sebelum bertindak dan mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu.

  Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, maka dapat dipahami makna dari hasil belajar. Sehingga hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang diartikan sebagai suatu kemampuan yang menyatakan sejauh mana tujuan pengajaran yang telah dicapai oleh siswa khususnya bidang studi Pendidikan Agama Islam melalui pengalaman yang telah diberikan oleh guru.

  Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh oleh siswa setelah

  18 melalui kegiatan belajar.

  Hasil belajar merupakan suatu ukuran berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar tidak akan pernah dihasilkan 16 selama seseorang tidak melakukan kegiatan belajar.

  Oemar Hamalik, Psikologi belajar dan Mengajar (Cet. IV; Jakarta: algesindo, 2004), h. 231. 17 18 Sumadi Suryabarata. Psikologi Pendidikan (Cet, XII; Jakarta: Raja Grafindo, 2004), h. 231.

  20

  Abdurrahman mengemukakan bahwa, Hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha (perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang

  19 dilakukan oleh anak.

  Dengan berbagai defenisi yang dipaparkan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar tingkat keberhasilan dalam menguasai bahan pelajaran setelah memperoleh pengalaman dalam kurung waktu tertentu yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh dalam tes hasil belajar.

  Jika dikaitkan dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam maka hasil belajar terjadi karena evaluasi yang dilakukan guru dalam mempelajari pendidikan Agama Islam. Agar dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran maka perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil belajar.

  Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pangajaran yang telah dipelajari. Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya.

  Menurut Howard Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yaitu: a. Keterampilan dan kebiasaan.

  b. Pengetahuan dan pengertian.

  20 19 c. Sikap dan cita-cita.

  Abdurrahman, Pendidikan Bagi anak Berkesulitan Belajar (Cet, II; Jakarta: depdikbud, 1996), h. 10. 20

  21

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

  Menurut Slameto, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar secara garis besar ada dua yaitu: a. Faktor-faktor internal

  1. Faktor jasmania Menurut Slameto, jasmaniah ada dua yaitu faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan serta bagian- bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu bila kesehatan seseorang terganggu, selain itu jiga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lelah ataupun ada gangguan-gangguan kelainan-kelainan fungsi alat indranya serta tubuhnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin. Sedangkan cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna

Dokumen yang terkait

View of PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII SMPN 2 TANJUNG JABUNG TIMUR

0 0 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF PADA SISWA KELAS VII MTS DDI SAKEANG KEC. TOMPO BULU KAB. MAROS. - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 82

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI PESERTA DIDIK DI SDN 63 CILALLANG DESA BALANGTAROANG KECAMATAN BULUKUMPA KABUPATEN BULUKUMBA - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 81

PEMANFAATAN MOTOR LISTRIK SEDERHANA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 77

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SPESIMEN SEGAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA KONSEP JAMUR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 MAIWA KABUPATEN ENREKANG

0 0 104

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE GALLERY OF LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH ENREKANG KABUPATEN ENREKANG

0 4 83

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE ADVOKASI SISWA KELAS V SDN 2 LALOEHA KOLAKA - Repository IAIN Kendari

0 1 50

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE ADVOKASI SISWA KELAS V SDN 2 LALOEHA KOLAKA

0 1 13

PENGARUH KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADIS SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI BARAKA KECAMATAN BARAKA KABUPATEN ENREKANG - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 89

POLA KOMUNIKASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI SD NEGERI 93 PARANDEAN KECAMATAN MASALLE KABUPATEN ENREKANG

0 0 103