PENDAHULUAN Efektifitas Bahan Ajar Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Angin Putting Beliung Melalui Strategi Snowball Throwing Di SMA N 2 Klaten.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi sebuah bangsa merupakan kebutuhan yang mutlak
diperlukan, karena hal yang menyangkut masa depan bangsa. Ini berarti bahwa
kemajuan bangsa terletak pada kualitas manusianya, dan peningkatan kualitas
manusianya hanya dapat dibina melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha
sadar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkam.
Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah
satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui
proses pembelajaran di sekolah.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa
perubahan yang sangat besar bagi kemajuan dunia pendidikan. Seiring dengan
perkembangan
tersebut
metode
pembelajaran
juga
banyak
mengalami
perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal ataupun proses
pembelajaran yang secara efektif. Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna
yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar Suatu cara untuk
mengukur
efektivitas
adalah
dengan
jalan
menentukan
transferbilitas
(kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari. Jika kemampuan
mentransfer informasi atau skill yang dipelajari lebih besar dicapai melalui suatu
strategi tertentu dibandingkan strategi yang lain, maka strategi tersebut lebih
efektif untuk pencapaian tujuan (Hartono, 2007:7).
Kondisi geografis di Indonesia yang merupakan daerah tropis sangat
mendukung terjadinya angin puting beliung. Indonesia memiliki kelembapan di
atas 75% yang menyebabkan ketidakstabilan massa udara. Indonesia sebagai
negara kepulauan dikelilingi oleh lautan seperti Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik serta berdekatan dengan Benua Asia dan Australia juga mempengaruhi
terjadinya angin ribut. Adanya angin monsun barat dan angin monsun timur
memicu terjadinya angin ribut di daratan. Angin ribut banyak terjadi pada musim
penghujan, namun tidak menutup kemungkinan angin puting beliung terjadi di
1
2
saat musim kemarau ataupun transisi antara kedua musim tersebut. Bencana
angin ribut yang dicatat oleh BNPB merupakan jenis bencana angin puting
beliung yaitu sebutan untuk angin kencang di tanah Jawa. Jumlah kejadian
bencana angin ribut yang tercatat, terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun seperti yang tercatat pada tahun 1990-2011 hingga sekarang.
Salah satu kabupaten yang kaya akan hasil pertanian di provinsi jawa
tengah yaitu Kabupaten Klaten, memiliki hasil bumi yang cukup baik dan pesat
salah satunya di sektor pertanian yaitu padi dan jagung, dan Kabupaten ini
dikenal juga sudah makmur dan sejahtera, namun di balik itu semua, juga
memiliki ancaman bencana alam seperti angin puting beliung.Angin puting
beliung terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah.
Angin puting beliung adalah angin yang berputar pada kecepatan lebih dari
63km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian 5 menit. Angin
puting beliung juga biasanya disebut dengan angin leysus, angin ini sering terjadi
biasanya pada siang dan sore hari pada musim pancaroba. Bencana angin puting
beliung yang bila dilihat dari aspek hubungan manusia dengan meteorologi
secara positif adalah semakin rumit dan sulit terdeteksi. Akibat dari gangguan
manusia dipermukaan bumi (seperti pembukaan lahan, pembalakan liar, dll)
maka kondisi cuaca sekarang menjadi semakin kompleks. Perubahan lahan yang
terjadi tidak hanya membuka hutan untuk dikonversi menjadi gedung bertingkat,
pemukiman penduduk, lahan pertanian. Peta daerah rawan bencana angin puting
beliung dapat melihat gambar peta rawan bencana angin putting beliung.
6
Pendidikan yang ada di SMA N 2 Klaten sudah tergolong dengan
pembelajaran yang bagus, Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan secara formal di sekolah guna meningkatkan ketrampilan melalui
proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah ini
sangatlah komplek selain di adakan di dalam kelas kegiatan ini juga dilakukan di
luar kelas dan juga dilakukan di dalam laboraturium tetapi dalam mata pelajaran
tertentu. Tetapi dalam segi kesiapsiagaan, siswa dalam menghadapi bencana
masih kurang, karena kebanyakan belum mengenal tentang cara menangulangi
suatu bencana yang terjadi.
Pendidikan kebencanaan sebaikanya di ajarkan pada peserta didik sejak
sedini mungkin, hal ini dimaksudkan untuk lebih mengenal macam-macam
bencana yang akan timbul di lingkungan sekitar kita. Wilayah Indonesia yang
geografis dan rawan bencana, sedangkan peserta didik yang belum paham betul
cara untuk meminimalisir serta tanggap bencana yang efektif.
Penyampaian materi kebencanan terhadap pesera didik seharusnya
seimbang, artinya ceramah dan praktek dilapangan harus sepadan, tidak hanya itu
saja mengunakan metode lain sebagai sarana pengenalan untuk penanggulangan
bencana seperti mengunakan strategi snowball thrawing, strategi ini dinilai cukuk
efektif untuk mengenalkan dan mengetahui bencana yang akan di ajarkan.
Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah
pelaksanaan proses belajar mengajar (Sadiman: 1987 dalam Trianto 2011). Usaha
guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran dengan memilih berbagai
metode sampai strategi dalam menyampaikan materi. Guru selalu dihadapkan
pada suatu kenyataan tentang keanekaragaman kemampuan siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal yang harus disiapkan guru sebelum
memulai pembelajaran di kelas adalah harus memilih tugas-tugas dan strategi
yang akan meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Materi bencana angin putting beliung disampaikan dengan menggunakan
strategi pembelajaran snowball trawing dapat memacu siswa agar lebih mudah
dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Hal ini terdapat saling
keterkaitan antara materi bencana angin putting beliung dan strategi snowball
7
trawing yaitu materi yang terlalu banyak akan membuat siswa semakin jenuh bila
tidak menggunakan strategi pembelajaran, dan dalam pembelajaran tidak akan
tercapai tujuan pembelajaran serta banyak menyita waktu, dengan menggunakan
strategi snowball trawing siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
tidak membosakan serta siswa lebih atraktif dan dapat memadatkan materi
pembelajaran. Strategi snowball trawing yang digunakan peneliti adalah
pendapat dari Agus Suprijono. Kebutuhan pelajar yang kinektatif aktif, dengan
sekaligus memberikan dimuka untuk pembelajaran pada guru. Strategi
pembelajaran merupakan cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan
peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran yang akhirnya
tujuan pembelajaran dapat dikuasai di akhir kegiatan belajar (Hamzah B, 2007).
Strategi pembelajaran snowball throwing, dalam konteks pembelajaran
diterapkan dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang
diharuskan menjawab soal. Strategi ini digunakan untuk memberikan konsep
pemahaman matei yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi
tersebut (Huda, Miftahul, 2014). Pengunaan strategi snowball thrawing dalam
pembelajaran keencanaan terhadap peserta didik sangat tepat pada SMA N 2
klaten.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran
2. Kurangnya media pembelajaran sebagai sarana dan prasarana kegiatan belajar
mengajar
3. Tingkat pemahaman siswa yang kurang terhadap kebencanaan
4. Kondisi dari lingkungan siswa
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, maka penulis membatai masalah
penelitian sebagai berikut:
8
Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Klaten pada bencana angin puting beliug.
Penelitian ini ditekankan pada penggunaan strategi pembelajaran dibatasi pada
strategi snowball throwing, terhadap kesiapsiagaan yang dimiliki siswa di SMA
N 2 Klaten..
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dikaji si penulis :
1. Bagaimana ada peningkatan hasil belajar
siswa setelah dilakukan
pembelajaran kebencanaaan mengunakan bahan ajar Buku Panduan
Kebencanaan Kabupaten Klaten melalui strategi snowball throwing ?
2. Bagaimana bahan ajar buku” Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten
Klaten” pada bencana angin puting beliung efektif digunakan pada
pembelajaran Kebencanaan di SMAN 2 Klaten melalui strategi Snowball
throwing ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan penulis
dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran
kebencanaan menggunakan bahan ajar Buku Panduan Kebencaan Kabupaten
Klaten dengan strategi snowball thrawing.
2. Mengetahui
keefektifan
bahan
ajar
buku
“Panduan
Pembelajaran
kebencanaan Kabupaten Klaten” pada bencana angin puting beliung dalam
pembelajaran kebencanaan di SMAN 2 Klaten melalui strategi snowball
throwing.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam pendidikan terutama dalam
penggunaan strategi baru dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai pijakan
untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menggunakan strategi
snowball thrawing.
9
2. Manfaat praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
mengenai penggunaan strategi snowball throwing dalam kegiatan belajar
mengajar didalam kelas.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk menggunakan
variasi strategi dan metode-metode pembelajaran yang efektif, inovatif,
menyenangkan dan memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
c. Bagi guru
Guru dapat memperkaya strategi pembelajaran dan dapat mengetahui
strategi pembelajaran lainnya. Sehingga mempermudah guru untuk
mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran. Guru
menjadi aktif, kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pelajaran
sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi sebuah bangsa merupakan kebutuhan yang mutlak
diperlukan, karena hal yang menyangkut masa depan bangsa. Ini berarti bahwa
kemajuan bangsa terletak pada kualitas manusianya, dan peningkatan kualitas
manusianya hanya dapat dibina melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha
sadar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkam.
Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah
satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui
proses pembelajaran di sekolah.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa
perubahan yang sangat besar bagi kemajuan dunia pendidikan. Seiring dengan
perkembangan
tersebut
metode
pembelajaran
juga
banyak
mengalami
perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal ataupun proses
pembelajaran yang secara efektif. Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna
yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar Suatu cara untuk
mengukur
efektivitas
adalah
dengan
jalan
menentukan
transferbilitas
(kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari. Jika kemampuan
mentransfer informasi atau skill yang dipelajari lebih besar dicapai melalui suatu
strategi tertentu dibandingkan strategi yang lain, maka strategi tersebut lebih
efektif untuk pencapaian tujuan (Hartono, 2007:7).
Kondisi geografis di Indonesia yang merupakan daerah tropis sangat
mendukung terjadinya angin puting beliung. Indonesia memiliki kelembapan di
atas 75% yang menyebabkan ketidakstabilan massa udara. Indonesia sebagai
negara kepulauan dikelilingi oleh lautan seperti Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik serta berdekatan dengan Benua Asia dan Australia juga mempengaruhi
terjadinya angin ribut. Adanya angin monsun barat dan angin monsun timur
memicu terjadinya angin ribut di daratan. Angin ribut banyak terjadi pada musim
penghujan, namun tidak menutup kemungkinan angin puting beliung terjadi di
1
2
saat musim kemarau ataupun transisi antara kedua musim tersebut. Bencana
angin ribut yang dicatat oleh BNPB merupakan jenis bencana angin puting
beliung yaitu sebutan untuk angin kencang di tanah Jawa. Jumlah kejadian
bencana angin ribut yang tercatat, terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun seperti yang tercatat pada tahun 1990-2011 hingga sekarang.
Salah satu kabupaten yang kaya akan hasil pertanian di provinsi jawa
tengah yaitu Kabupaten Klaten, memiliki hasil bumi yang cukup baik dan pesat
salah satunya di sektor pertanian yaitu padi dan jagung, dan Kabupaten ini
dikenal juga sudah makmur dan sejahtera, namun di balik itu semua, juga
memiliki ancaman bencana alam seperti angin puting beliung.Angin puting
beliung terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah.
Angin puting beliung adalah angin yang berputar pada kecepatan lebih dari
63km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian 5 menit. Angin
puting beliung juga biasanya disebut dengan angin leysus, angin ini sering terjadi
biasanya pada siang dan sore hari pada musim pancaroba. Bencana angin puting
beliung yang bila dilihat dari aspek hubungan manusia dengan meteorologi
secara positif adalah semakin rumit dan sulit terdeteksi. Akibat dari gangguan
manusia dipermukaan bumi (seperti pembukaan lahan, pembalakan liar, dll)
maka kondisi cuaca sekarang menjadi semakin kompleks. Perubahan lahan yang
terjadi tidak hanya membuka hutan untuk dikonversi menjadi gedung bertingkat,
pemukiman penduduk, lahan pertanian. Peta daerah rawan bencana angin puting
beliung dapat melihat gambar peta rawan bencana angin putting beliung.
6
Pendidikan yang ada di SMA N 2 Klaten sudah tergolong dengan
pembelajaran yang bagus, Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan secara formal di sekolah guna meningkatkan ketrampilan melalui
proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah ini
sangatlah komplek selain di adakan di dalam kelas kegiatan ini juga dilakukan di
luar kelas dan juga dilakukan di dalam laboraturium tetapi dalam mata pelajaran
tertentu. Tetapi dalam segi kesiapsiagaan, siswa dalam menghadapi bencana
masih kurang, karena kebanyakan belum mengenal tentang cara menangulangi
suatu bencana yang terjadi.
Pendidikan kebencanaan sebaikanya di ajarkan pada peserta didik sejak
sedini mungkin, hal ini dimaksudkan untuk lebih mengenal macam-macam
bencana yang akan timbul di lingkungan sekitar kita. Wilayah Indonesia yang
geografis dan rawan bencana, sedangkan peserta didik yang belum paham betul
cara untuk meminimalisir serta tanggap bencana yang efektif.
Penyampaian materi kebencanan terhadap pesera didik seharusnya
seimbang, artinya ceramah dan praktek dilapangan harus sepadan, tidak hanya itu
saja mengunakan metode lain sebagai sarana pengenalan untuk penanggulangan
bencana seperti mengunakan strategi snowball thrawing, strategi ini dinilai cukuk
efektif untuk mengenalkan dan mengetahui bencana yang akan di ajarkan.
Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah
pelaksanaan proses belajar mengajar (Sadiman: 1987 dalam Trianto 2011). Usaha
guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran dengan memilih berbagai
metode sampai strategi dalam menyampaikan materi. Guru selalu dihadapkan
pada suatu kenyataan tentang keanekaragaman kemampuan siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal yang harus disiapkan guru sebelum
memulai pembelajaran di kelas adalah harus memilih tugas-tugas dan strategi
yang akan meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Materi bencana angin putting beliung disampaikan dengan menggunakan
strategi pembelajaran snowball trawing dapat memacu siswa agar lebih mudah
dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Hal ini terdapat saling
keterkaitan antara materi bencana angin putting beliung dan strategi snowball
7
trawing yaitu materi yang terlalu banyak akan membuat siswa semakin jenuh bila
tidak menggunakan strategi pembelajaran, dan dalam pembelajaran tidak akan
tercapai tujuan pembelajaran serta banyak menyita waktu, dengan menggunakan
strategi snowball trawing siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
tidak membosakan serta siswa lebih atraktif dan dapat memadatkan materi
pembelajaran. Strategi snowball trawing yang digunakan peneliti adalah
pendapat dari Agus Suprijono. Kebutuhan pelajar yang kinektatif aktif, dengan
sekaligus memberikan dimuka untuk pembelajaran pada guru. Strategi
pembelajaran merupakan cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan
peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran yang akhirnya
tujuan pembelajaran dapat dikuasai di akhir kegiatan belajar (Hamzah B, 2007).
Strategi pembelajaran snowball throwing, dalam konteks pembelajaran
diterapkan dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang
diharuskan menjawab soal. Strategi ini digunakan untuk memberikan konsep
pemahaman matei yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi
tersebut (Huda, Miftahul, 2014). Pengunaan strategi snowball thrawing dalam
pembelajaran keencanaan terhadap peserta didik sangat tepat pada SMA N 2
klaten.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran
2. Kurangnya media pembelajaran sebagai sarana dan prasarana kegiatan belajar
mengajar
3. Tingkat pemahaman siswa yang kurang terhadap kebencanaan
4. Kondisi dari lingkungan siswa
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, maka penulis membatai masalah
penelitian sebagai berikut:
8
Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Klaten pada bencana angin puting beliug.
Penelitian ini ditekankan pada penggunaan strategi pembelajaran dibatasi pada
strategi snowball throwing, terhadap kesiapsiagaan yang dimiliki siswa di SMA
N 2 Klaten..
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dikaji si penulis :
1. Bagaimana ada peningkatan hasil belajar
siswa setelah dilakukan
pembelajaran kebencanaaan mengunakan bahan ajar Buku Panduan
Kebencanaan Kabupaten Klaten melalui strategi snowball throwing ?
2. Bagaimana bahan ajar buku” Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten
Klaten” pada bencana angin puting beliung efektif digunakan pada
pembelajaran Kebencanaan di SMAN 2 Klaten melalui strategi Snowball
throwing ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan penulis
dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran
kebencanaan menggunakan bahan ajar Buku Panduan Kebencaan Kabupaten
Klaten dengan strategi snowball thrawing.
2. Mengetahui
keefektifan
bahan
ajar
buku
“Panduan
Pembelajaran
kebencanaan Kabupaten Klaten” pada bencana angin puting beliung dalam
pembelajaran kebencanaan di SMAN 2 Klaten melalui strategi snowball
throwing.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam pendidikan terutama dalam
penggunaan strategi baru dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai pijakan
untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menggunakan strategi
snowball thrawing.
9
2. Manfaat praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
mengenai penggunaan strategi snowball throwing dalam kegiatan belajar
mengajar didalam kelas.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk menggunakan
variasi strategi dan metode-metode pembelajaran yang efektif, inovatif,
menyenangkan dan memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
c. Bagi guru
Guru dapat memperkaya strategi pembelajaran dan dapat mengetahui
strategi pembelajaran lainnya. Sehingga mempermudah guru untuk
mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran. Guru
menjadi aktif, kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pelajaran
sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.