STUDI DESKRIPTIF PENGEMBANGAN BAHASA ANAK DI TK AL-IKHLAS PADANG BULAN MEDAN.

STUDI DESKRIPTIF PENGEMBANGAN BAHASA ANAK
DI TK AL-IKHLAS PADANG BULAN MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh
RITA SARI SIMATUPANG
NIM. 8116182021

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

ABSTRAK
Rita Sari Simatupang (2014). Studi Deskriptif Pengembangan Bahasa Anak di TK AlIkhlas Padang Bulan Medan. Tesis : Program Pascasarjana UNIMED.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan bahasa dan kemampuan bahasa

anak usia dini.
Metode Penelitian ini adalah kualitatif yang dilakukan di TK Al-Ikhlas Padang Bulan
Medan yang memiliki keberhasilan dalam pengembangan kemampuan membaca dengan subjek
penelitian 3 guru kelas B. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan mereduksi data, menyajikan dan
menyimpulkannya. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, dan pedoman
wawancara untuk memperoleh data pengembangan bahasa & kemampuan bahasa anak usia dini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan bahasa lisan dan tulisan yang
dilakukan guru berdasarkan tema dengan menggunakan metode cantol secara sistematis.
Penggunaan metode cantol dengan teknik bawah ke atas dengan memberikan stimulus rekognisi
secara bertahap dari a- a- a, ba- ba- ba, wa-wa-wa , nga- ngi- ngu dan nya-nyi-nyu. Penerapan
metode cantol dilakukan pada apersepsi dan pada waktu membaca buku ‘Bacalah’. Kemampuan
bahasa lisan anak menunjukkan anak-anak dapat menyebutkan bunyi-bunyi tertentu, anak dapat
melakukan 2 – 3 perintah, menerka ciri-ciri benda yang disampaikan guru, menyebutkan
kelompok gambar, mengekpresikan ide dan menyampaikan aturan permainan . Kemampuan
bahasa tulisan murid kelas B pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 tercatat 6 anak yang masih
pada buku bacalah jilid 2 selebihnya sudah sampai pada buku cerita. Kemampuan menulis anak
sudah dapat menulis namanya sendiri, nama benda yang digambarnya walaupun satu dua huruf
kadang-kadang kurang tepat.
Kemampuan membaca bukanlah tujuan akhir dari pengembangan bahasa di TK, gemar

membaca adalah hal yang harus ditanamkan sejak dini dengan memadukan pengembangan
bahasa lisan dan tulisan dengan bercerita, bermain dan media yang menarik.

ABSTRACT
Rita Sari Simatupang (2014). Descriptive Study of Child Language Development in
Kindergarten Al-Ikhlas Padang Bulan field. Thesis: Graduate UNIMED.
This study aimed to determine the language development and language ability of young
children at Kindergarten.
This study methods is qualitative in Al-Ikhlas kindergarten Padang Bulan Medan has
succsess development ability to read with 3 teachers of class B as the subject research. Data
collection techniques used were observation, interviews and documentation. Data were analyzed
by reducing the data, providing the data and concluding. The instrument used is the observation
sheet, and guidance interviews to obtain data on the development of language and language
ability of early childhood.
The results showed that the development of language that teachers based on the theme
and use of Cantol methods systematically. The use of Cantol methods using bottom-up models
to stimulate a gradual recognition of a- a- a-a, ba-ba-ba, wa-wa-wa, nga- ngi- ngu dan nya-nyinyu. The implemention of Cantol method shows on appreciation session and when the book
‘Bacalah’ was read. Verbal language ability of children of show that children may mention
certain sounds, kids can do 2-3 orders, guessing the characteristics of object that presented by
teacher, mention group pictures, showing expression of ideas, explaining the rules of the game.

On the second semester 2013/2014 of school year, language writing ability of the B class were
recorded there are still 6 children in the book ‘Bacalah’, the rest often already finished to story
books. Their writing ability basicly able to write their own names, write name of objects that
drew, although something still wrong to write one-two letter.
The ability to read is not the ultimate goal from the language development at
kindergarten, the plesure of reading is something that must be pronted since young children with
combining between verbal language and writing development ability with story, playing and
intresting instrument.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Alloh swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini berjudul Studi
Deskriptif Pengembangan Bahasa Anak di TK Al-Ikhlas Padang Bulan Medan. Tesis ini
merupakan salah satu syarat penting untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas negeri Medan.
Pentingnya penyelesaian tesis ini tentu banyak mendapat hambatan yang merupakan
modal bagi penulis untuk lebih banyak belajar bahwa ilmu tidak pernah berhenti untuk dikaji,
dianalisis dan pentingnya peranan dosen dalam memberikan bimbingan. Dalam hal ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada Dr. Anita
Yus, MPd sebagai pembimbing yang telah mengarahkan, mengkoreksi dan memberi masukan

dari proposal hingga selesainya tesis ini, Dr. Evi Eviyanti, sebagai pembimbing yang
memberikan semangat, mengarahkan, mengkoreksi dan memberi masukan hingga selesainya
tesisi ini, Dr. Deny Setiawan, Msi sebagai ketua prodi yang memberikan arahan dan
kemudahan, Dr. Rahmat Husein, M.Ed sebagai penguji yang memberikan koreksi untuk
semakin berkualitasnya tesis ini, Dr. Masganti Sitorus, M.Ag sebagai penguji yang
memberikan masukan dan arahan untuk tesis yang berkualitas. Demikian juga penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan yang telah
memberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan Pascasarjana
(S2)..
2. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd sebagai Pembantu Rektor I yang telah memberikan
kemudahan dalam penyelesaian tesis ini

3. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, MPd sebagai Direktur Program Pascasarjana
yang telah memberikan kemudahan dalam penyelesaian tesisi ini.
4. Dr. Arif Rahman, MPd sebagai Asisten Direktur I yang telah memberikan
kemudahan dalam penyelesaian tesisi ini.
5. Prof. Dr. Sahat Siagian, MPd sebagai Asisten Direktu II yang telah memberikan
kemudahan dalam penyelesaian tesis ini.
6. Para Bapak/Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.
7. Hizrah Syahputra Harahap, S.Pd selaku staf administrasi Program Studi
Pendidikan Dasar yang telah membantu penulis sejak dalam perkuliahan sampai
pada penyelesaian tesis.
8. Syaifah, Ssi sebagai yayasan Al-Ikhlas yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian di TK Al-Ikhlas.
9. Maya Shopa, SPd.AUD sebagai Kepala Sekolah TK Al-Ikhlas dan seluruh Ibu
guru TK Al-Ikhlas : bu Rani, bu Vidi, bu Era, bu Neng dan bu Yanti atas
kesediaan dan informasi selama penelitian.
10. Siti Hajar Silitonga, SPdI sebagai Kepala Sekolah RA. Bunayya 1 yang telah
memberikan izin kemudahan selama penulis melakukan penelitian.
11. Keluaraga : Mama, Anakku Khodijah yang telah memberikan semangat dalam
penyelesaian tesisi ini.
Medan, 26 November 2014
Penulis,

RITA SARI SIMATUPANG
NIM 8116182021

DAFTAR ISI

Halaman
i
ii
iii
v
vii
viii
ix

ABSTRAK ……………………………………………………………
ABSTRACT …………………………………………………………..
KATA PENGANTAR ……………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………
DAFTAR TABEL …………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Fokus Penelitian .......................................................................
1.3 Masalah Penelitian ...................................................................

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................
BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN
2.1 Dasar Teoretis ...........................................................................
2.1.1 Perkembangan Bahasa .................................................
2.1.2 Perkembangan Bahasa Pada Anak ...............................
2.1.3 Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan ..................
2.1.4 Pengembangan Kemampuan Bahasa Tulisan ...............
2.1.5 Kemampuan-kemampuan Kesiapan Membaca ..............
2.1.6 Tahap Pemerolehan Bahasa Tulis Reseptif .....................
2.1.7 Tahap Pemerolehan Bahasa Tulis Produktif ...................
2.1.8 Metode Pengajaran Membaca ………………………….
2.2 Kerangka Konseptual ................................................................

1
7
8
8
9
10

10
11
13
16
19
21
23
26
27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian ....................................................................... 30
3.2 Objek Penelitian ........................................................................ 30
3.3 Jenis Penelitian ..........................................................................
30
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................
31
3.5 Rancangan Penelitian ................................................................. 31
3.6 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 32
3.6 Analisis Data ............................................................................... 36

3.7 Keabsahan Penelitian .................................................................. 37
BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
4.1. Paparan Data ………………………………………………….
39
4.1.1 Lokasi Gedung TK Al-Ikhlas Padang Bulan Medan……
39
4.1.2 Jumlah Ruangan TK Al-Ikhlas Padang Bulan Medan….
39
4.1.3 Jumlah Siswa TK Al-Ikhlas Padang Bulan Medan …….
40
4.1.4 Latar Belakang Tenaga Kependidikan Guru kelas B …..
40
4.2

Temuan Penelitian …………………………………………..
4.2.1.1 Hasil Pengamatan Guru pengembangan
bahasa lisan ‘Menyimak’ …………………………………….
4.2.1.2 Hasil Pengamatan Guru pengembangan bahasa

41

41

lisan ‘Berbicara’ …………………………………………............
4.2.1.3 Hasil Pengamatan Guru pengembangan
bahasa tulisan ‘Keterampilan Membaca’ ……………. …………
4.2.1.4 Hasil Pengamatan Guru pengembangan
bahasa tulisan ‘Keterampilan Menulis’ ……………………….....
4.2.2.1 Hasil Observasi Kemampuan Bahasa Lisan Anak ………
4.2.2.2 Hasil Observasi Kemampuan Bahasa Tulisan Anak …….
4.2.2.3Daftar Tahapan Pemerolehan Bahasa Tulis Reseptif ……
4.2.2.4Daftar Tahapan Pemerolehan Bahasa Tulis Produktif …
4.2.2 Wawancara Guru dan Siswa ………………………………
4.2.3 Dokumentasi ………………………………………………
4.3
Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………. ………
4.3.1 Pengembangan Bahasa Lisan di TK Al-Ikhlas ……………
4.3.2 Pengembangan Bahasa Tulisan di TK Al-Ikhlas …………
4.3.2 Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan Anak …………
4.3.4 Pengembangan Kemampuan Bahasa Tulisan Anak ………
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

51. Simpulan ……………………………………………………..
5.2 Implikasi …………………………………………………….
5.3 Saran …………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….

52
55
56
57
60
62
64
66
68
69
69
72
74
76
78
81
83
84

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6

Jumlah Siswa TK Al-Ikhlas Padang Bulan Medan 3Tahun
Terakhir …………………………………………………
Pengembangan Bahasa Lisan ‘Menyimak’ Di awal Kegiatan
Pembelajaran ………………………………………………
Pengembangan Bahasa Dengan Metode Cantol …………….
Pengembangan Bahasa Lisan ‘Berbicara’ …………………..
Rincian Data Pengembangan Bahasa tulisan ‘Membaca’ ….
Hasil Dokumentasi Pembelajaran Ke Tiga Guru Kelas B…..

39
42
48
52
55
69

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1

Rancangan penelitian ……………………………………

30

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

I
II
III
IV

Daftar Observasi Guru …………………………………….
Daftar Observasi Anak …………………………………….
Wawancara Guru & Siswa ………………………………….
Catatan Lapangan ………………………………………….

Halaman
87
89
92
98

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya
masyarakat yang gemar belajar. Gemar belajar ditandai dengan timbulnya rasa
ingin tahu untuk mencoba dan memperoleh informasi yang baru. Memperoleh
informasi yang baru dapat dilakukan dengan membaca. Masyarakat yang gemar
membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin
meningkatkan kecerdasannya.
Pintu-pintu ilmu ada pada buku. Pada kata-kata yang dikemas rapi, katakata yang dapat membuat lompatan kecerdasan, ini terbukti dari kisah nyata
seorang anak

bernama Jennifer yang menderita down-syndrome sejak lahir.

Marcia Thomas ibunya setiap hari melakukan terapi membacakan 11 buku pada
anaknya sejak bayi untuk memperoleh rangsangan yang sangat kaya sehingga
kecerdasannya meningkat dan fungsi-fungsi indranya bekerja lebih aktif. Hasilnya
IQ Jennifer melonjak tajam pada usia 4 tahun IQnya 111 (Seratus Sebelas).
Kapasitas ini diperolehnya karena ada 8 aspek yang bekerja saat membaca :
sensori, persepsi, sekuensial (tata urutan kerja), pengalaman, berpikir, belajar,
asosiasi dan afeksi (Adhim, 2006:74).

1

Kemampuan membaca menjadi semakin penting karena kehidupan
masyarakat juga semakin kompleks. Kemampuan membaca yang dapat
menghantarkan seseorang

memperoleh informasi dari sejumlah disiplin ilmu

yang dapat membantunya dalam menyelesaikan tugas . Kompetensi yang dimiliki
tidak hanya pada satu disiplin ilmu tapi lebih dari itu. Seorang yang mempelajari
pendidikan anak usia dini, tidak hanya membutuhkan informasi perkembangan
anak usia dini tapi ia juga perlu mempelajari seni, sains, permainan tradisonal,
memasak sederhana dan banyak lagi yang lainnya untuk pengembangan anak usia
dini.
Kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari
manusia. Beribu judul buku dan berjuta koran diterbitkan setiap hari. Ledakan
informasi ini menimbulkan tekanan pada guru untuk menyiapkan bacaan yang
memuat informasi yang relevan untuk siswa-siswanya. Walaupun tidak semua
informasi perlu dibaca, tetapi jenis-jenis bacaan tertentu yang sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingan kita tentu perlu dibaca. Walaupun informasi bisa
ditemukan dari media lain seperti televisi dan radio, namun peran membaca tak
dapat digantikan sepenuhnya. Membaca tetap memegang peran penting dalam
kehidupan sehari-hari karena tidak semua informasi bisa didapatkan dari media
televisi dan radio.
Menumbuhkan cinta membaca sangat penting pada anak dengan beberapa
alasan yaitu anak yang senang membaca akan membaca dengan baik, sebagian
besar waktunya digunakan untuk membaca, anak-anak yang gemar membaca akan
mempunyai rasa kebahasaan yang lebih tinggi, mereka akan berbicara, menulis
dan memahami gagasan-gagasan rumit secara lebih baik, membaca akan

memberikan wawasan yang lebih luas dalam segala hal, dan membuat belajar
lebih mudah, kegemaran membaca akan memberikan beragam perspektif kepada
anak, membaca dapat membantu anak-anak untuk memiliki rasa kasih sayang,
anak-anak yang gemar membaca dihadapkan pada suatu dunia yang penuh dengan
kemungkinan dan kesempatan, akan mengembangkan pola berpikir kreatif dalam
diri mereka, menurut Leonhardt ( dalam Dhieni:2005:5.4)
Trend di beberapa Sekolah Dasar untuk mengadakan tes buat anak-anak
TK yang akan masuk ke Sekolah Dasar adalah suatu hal yang menjadikan para
Orangtua & Guru mentargetkan lulusan TK sudah bisa membaca dan menulis. Pro
kontra permasalahan ini semakin mempersulit posisi anak dan guru, dan akhirnya
guru pun tergelincir pada pembelajaran yang berorientasi akademik. Oleh karena
itu diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk anak usia dini.
Pembelajaran membaca sampai saat ini masih dinilai sangat penting di
sekolah. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa pembelajaran membaca tidak
hanya berperan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak, namun lebih
jauh memberikan manfaat bagi peningkatan kemampuan siswa pada mata
pelajaran lainnya. Sayangnya, pembelajaran membaca yang dilaksanakan di
sekolah masih menyisakan sejumlah problem tersendiri. Salah satu problem
mendasar dalam pembelajaran membaca adalah pembelajaran membaca belum
menitik beratkan pada usaha membentuk generasi muda yang cinta membaca
(Abidin, 2012 : vii). Fenomena ini dapat dicermati dengan anak duduk menyimak
penjelasan dari guru, melaksanakan perintah guru, anak tidak terlibat aktif dalam
proses pencarian makna, minimnya media pada proses pembelajaran membaca,

strategi pembelajaran yang monoton, pajanan kelas yang tidak membangkitkan
semangat untuk merangsang rasa ingin tahu dalam membaca.
Pembelajaran membaca untuk anak usia dini tidak sama dengan
pembelajaran membaca orang dewasa. Hasil penelitian Musfiroh (2006: 3)
menunjukkan bahwa para guru belum memperoleh cukup bekal untuk membuat
program-program bermain, serta belum memiliki kematangan bekal. Para guru
yang tidak berasal dari PGTK cenderung menggunakan teknik coba-galat. Para
pendidik masih gamang untuk melaksanakan pembelajaran yang tepat terhadap
AUD, karena membutuhkan waktu perencanaan dan penyediaan media. Para guru
kewalahan menghadapi tuntutan orang tua. Kritik yang diberikan, bahwa TK tidak
membuat anak menjadi pandai, mendorong para guru untuk ‘lari’ ke proses
pembelajaran formal. Prinsip ‘bermain sambil belajar’ atau ‘belajar melalui
bermain’ belum sepenuhnya dilaksanakan sebagai landasan pembelajaran.
Walaupun telah memperoleh penjelasan, mereka tetap mengalami kegamangan
karena takut berbuat salah dan belum mendapatkan contoh konkret yang lengkap.
Supervisi yang dilakukan oleh instansi terkait dengan melibatkan para ahli dan
pelatihan-pelatihan terhadap lembaga-lembaga PAUD untuk terciptanya lembagalembaga PAUD yang berkualitas.
Kelancaran membaca adalah dasar kesuksesan akademik anak. Anak-anak
yang terampil membaca sejak usia dini dan selalu dipaparkan dengan bahan
cetakan akan memiliki rasa ingin tahu lebih besar dan senantiasa ingin
memperluas pengetahuannya. Sebaliknya, anak-anak yang lambat dalam
penguasaan keterampilan membaca disebabkan lebih jarang mendapat latihan
membaca dibandingkan dengan teman sebayanya. Anak-anak ini juga akan

kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan membaca dengan
lancar, menurut Kumara (http://jurnal ugm.ac.id, 2010). Anak-anak penulis atau
para orangtua yang memiliki kebiasaan membaca dan membacakan buku pada
anak-anaknya akan menemukan anak-anak yang menyukai membaca. Anak yang
menyukai gambar atau huruf sejak awal perkembangannnya akan mempunyai
keinginan membaca lebih besar karena mereka tahu bahwa membaca, membuka
pintu baru, membenahi informasi dan menyenangkan (Susanto, 2011:86). Sumber
yang terbesar dalam menyerap ilmu pengetahuan dengan membaca, dan
kemampuan membaca tidaklah serta merta muncul tanpa pemberian rangsangan
yang positif kepada anak se dini mungkin.
Masa anak-anak termasuk usia KB dan TK ( 3-6 tahun ), merupakan masamasa bermain sekaligus masa-masa emas untuk menerima berbagai rangsangan.
Pada masa ini, anak dapat diberi berbagai materi asal sesuai dengan
perkembangan mereka, yakni melalui bermain. Sayangnya, sebagian guru dan
orangtua masih memilah antara bermain & belajar, sehingga ada pengaturan
waktu bermain dan belajar. Belajar diartikan sebagai aktivitas produktif &
bermain diartikan sebagai aktivitas tak produktif. Padahal, baik belajar maupun
bermain merupakan aktivitas integralistik dalam kehidupan semua anak. Artinya
melalui bermain itulah anak belajar.
Pembelajaran yang diterima anak usia dini di Taman Kanak-kanak berupa
rangsangan atau pemberian stimulasi, tidak memaksa dan tidak memiliki target
tertentu ( Musfiroh, 2009:11). Sangat tergantung terhadap atensi anak, semakin
besar atensi anak semakin anak dapat memperoleh apa yang diajarkan guru.

Pada hakikatnya, pendidikan untuk anak usia dini atau PAUD ( 4-6 tahun),
termasuk di dalamnya rangsangan keaksaraan, merupakan upaya untuk membantu
anak usia dini agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
perkembangannnya (Musfiroh, 2009:1). Rangsangan tersebut harus dilakukan
secara tepat & aman.
Pembelajaran membaca membutuhkan kosa kata baru, keinginan untuk
membaca, kemampuan membedakan secara visual, kebermaknaan ini berkaitan
dengan pengembangan bahasa menurut Gordon dan Brown (dalam Susanto,
2012:87).
Anak prasekolah bisa belajar membaca bila diberi kesempatan. Belajar
membaca dan menulis bagi anak bersifat auto telic. Artinya belajar mempunyai
daya tarik bagi anak-anak kecil karena mereka ingin belajar untuk kesenangan.
Pembelajaran membaca pada usia dini adalah menumbuhkan kesenangan dalam
membaca.
Program televisi Amerika Serikat ‘Sesame Street’ menghantarkan anakanak yang menonton film tersebut dapat membaca sebelum usia play group
karena film tersebut sesuai ilmu linguistik dan disajikan dengan cara yang
menyenangkan, belajar dalam bentuk bermain ( Dardjowidjojo, 2012:302).
Peneliti memilih TK Al-Ikhlas Padang Bulan Medan karena sekolah
tersebut memiliki jumlah murid yang cukup banyak, berdiri sejak tahun 2000,
menjuarai banyak lomba seperti : bercerita, menggambar, mewarnai, puzzle dan
kemampuan membaca setelah tamat Taman kanak-kanak.

1.2 Fokus Penelitian
Penjelasan pada latar belakang di atas mengisyaratkan bahwa pentingnya
membaca dalam kehidupan. Menumbuhkan kebutuhan untuk membaca perlu
dirangsang se dini mungkin. Permasalahan PAUD akan kualitas pembelajaran
yang cenderung ke akademik dengan mengabaikan aspek-aspek perkembangan
anak usia dini yang pada masanya adalah masa bermain adalah fenomena yang
perlu dicermati.
Dari studi pendahuluan yang peneliti lakukan dengan bertanya kepada
Kepala Sekolah tentang

keberhasilan kemampuan membaca anak di TK Al-

Ikhlas, beliau mengatakan TK Al-Ikhlash mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Perolehan data dari tahun 2008 tingkat keberhasilan 60%, tahun 2009
tingkat keberhasilan 70%, tahun 2010 tingkat keberhasilan 70%, tahun 2011
tingkat keberhasilan 80%, tahun 2012 tingkat keberhasilan 92,5%. Keberhasilan
ini dikarenakan para guru TK Al-Ikhlas terus meningkatkan proses pembelajaran
membaca dengan menggunakan metode cantol.
Bagaimanakah penerapan pembelajaran membaca dengan metode cantol
yang diterapkan di TK Al-Ikhlas? Apakah proses pengembangan bahasa di TK
Al-Ikhlas Padang Bulan Medan sudah sesuai dengan aspek-aspek perkembangan
bahasa anak usia dini? Apakah guru-guru dalam pengembangan bahasa di TK AlIkhlas sudah melakukan perencanaan? Bagaimanakah penerapan pengembangan
bahasa lisan dan tulisan yang diterapkan di TK Al-Ikhlas?
Menyadari banyaknya pertanyaan di atas, maka perlu adanya sebuah
analisis pengembangan bahasa pada anak PAUD. Peneliti akan membatasi pada

guru kelas B dalam proses pengembangan bahasa lisan dan tulisan dan 12 anak
kelas B dalam kemampuan bahasa lisan dan tulisan.
1.3 Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang, dan fokus penelitian di atas, maka yang
menjadi masalah dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengembangan bahasa lisan di TK Al-Ikhlas?
2. Bagaimana pengembangan bahasa tulisan di TK Al-Ikhlash?
3. Bagaimana kemampuan bahasa lisan anak-anak kelas B di TK Al-Ikhlas?
4. Bagaimana kemampuan bahasa tulisan anak-anak kelas B di TK AlIkhlas?

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Penerapan pengembangan bahasa lisan di TK Al-Ikhlas
2. Penerapan pengembangan bahasa tulisan di TK Al-Ikhlas
3. Kemampuan bahasa lisan anak-anak kelas B di TK Al-Ikhlas
4. Kemampuan bahasa tulisan anak-anak kelas B di TK Al-Ikhlas

1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian harus menghasilkan manfaat yang memiliki nilai keilmuan. Jika
suatu penelitian memiliki nilai yang tinggi maka kontribusinya akan dapat
memberi sumbangan terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan. Terutama
sumbangan kepada peneliti sendiri agar lebih berkompetensi dalam menggeluti
dunia pendidikan.

Dalam kaitannya dengan itu, manfaat penelitian dapat bersifat teoretis
maupun bersifat praktis.
Manfaat secara teoretis adalah :
1. Dapat memberi khasanah pemikiran kepada peneliti lain tentang analisis
pengembangan bahasa di PAUD
2. Bermanfaat bagi pengambil kebijakan seperti : kepala sekolah, pengawas
dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan
3. Dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan standar proses pembelajaran di kelas ketika guru
berhadapan dengan siswanya.
Manfaat secara praktis adalah :
1. Hasil penelitian secara praktis untuk guru dalam membina pengembangan
bahasa di PAUD agar lebih kreatif, inovatif dan produktif agar siswa
termotivasi untuk gemar membaca.
2. Merancang pembelajaran pengembangan bahasa sesuai dengan tahapantahapan pemerolehan bahasa untuk anak PAUD sehingga siswa di kelas
aktif karena semangat mengikuti pembelajaran.
3. Guru memiliki kemampuan dalam menelusuri tahapan pengembangan
bahasa lisan & tulisan anak usia dini.

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitian, dikemukakan beberapa simpulan
sebagai berikut :
1. Pengembangan bahasa lisan yang dilaksanakan oleh TK Al-Ikhlas dengan mensinergikan
antara metode cantol dengan tema yang rutin dilakukan pada awal membuka pelajaran
merupakan sistem yang berkontribusi terhadap kemampuan keaksaraan anak, eksplorasi tema
yang dilakukan dengan memberikan informasi, tanya jawab, bercerita tentang tema yang
menambah pengetahuan anak tentang benda, peristiwa dan pengalamannya. Proses
pembelajaran yang berdasarkan kepada kurikulum TK tahun 2010 merupakan upaya sekolah
ini melakukan proses pembelajaran sesuai dengan perkembangan anak. Guru yang sudah
berpengalaman dan memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya, dapat berkomunikasi
dengan benar dan santun .
2. Pengembangan bahasa tulisan
Pengembangan yang dilakukan secara bertahap dapat memudahkan anak dalam membaca
tulisan. Pengalokasian waktu selama satu jam secara individual dengan mulai tahapan dari
buku ‘bacalah’ jilid 1, dan jilid 2 sampai ke buku cerita. Pada pojok tema, gambar-gambar
yang selalu berganti sesuai dengan jadwal tema. Pembelajaran juga memberikan kesenangan
terhadap anak seperti mewarnai, melukis, bermain plastisin, merobek, menstempel dan

sebagainya adalah kegiatan yang menghantarkan anak suka akan pembelajaran dengan
menggunakan alat tulis juga koordinasi antara mata dengan tangan.
Pengembangan bahasa tulisan sangat terkait dengan kualitas pengembangan bahasa lisan
yang diberikan guru. Pengembangan bahasa lisan yang berkualitas akan menghantarkan anak
untu mudah dalam menerima pengembangan bahasa tulisan.
3.Kemampuan bahasa lisan
Anak-anak TK Al-Ikhlas memiliki kemampuan bahasa lisan untuk mengkomunikasikan
pikiran, keinginan, perasaan dengan bahasa yang santun, mengenalkan diri. Sehingga mereka
dapat melakukan hal-hal yang diinstruksikan guru, mengenal peraturan, mendiskusikan
kegiatan, semakin banyak kosa kata yang dimiliki semakin mudah mereka berkomunikasi.
Anak-anak dapat melakukan komunikasi jika lingkungan disekitarnya telah mendukung
mereka untuk berkomunikasi.
4.Kemampuan bahasa tulisan
Sebagian besar anak-anak TK Al-Ikhlas (88%) sudah dapat membaca buku cerita dengan
kata-kata yang sudah dapat dimengerti, membaca nama yang ada pada majalah, buku-buku
paketnya dan perlengkapan alat tulisnya. Anak-anak dapat menulis namanya sendiri, nama
ibu gurunya, nama temannya, menulis apa yang digambarnya seperti gambar bunga, roket,
rumah, matahari, pelangi, mobil dan lain-lain, walaupun ada huruf yang belum tepat tetapi
bila kita perhatikan sudah dapat dibaca maksud yang digambar oleh anak-anak tersebut.
Adanya korelasi kemampuan bahasa lisan dan tulisan ini pada anak-anak yang belum dapat
membaca lancar, mereka menunjukkan keberatan atau mengatakan tidak bisa pada waktu

diminta untuk menggambar yang lebih banyak lagi. Antusias akan sekelilingnya dapat
memotivasi anak akan membaca.
5.2 Implikasi
Berdasarkan paparan data dan hasil temuan penelitian diketahui bagaimana
pengembanngan bahasa lisan, tulisan, kemampuan bahasa lisan dan tulisan anak usia dini yang
dilakukan guru-guru kelas B di TK Al-Ikhlas. Pengembangan bahasa lisan dan tulisan yang
dilaksanakan lebih memperhatikan (1) masa perkembangan anak, usia pra sekolah adalah usia
yang dikatakan para ahli anak mengalami perkembangan bahasa yang pesat. Anak-anak pada
usia ini mampu menggabungkan kata-kata yang dimilikinya menjadi kata-kata baru untuk
konsep-konsep tertentu oleh karena itu anak-anak membutuhkan asupan kosa kata baru dalam
pembelajaran di sekolah secara tematik diantaranya dengan menggunakan buku cerita untuk
menggugah ketertarikan anak terhadap buku (2) menggunakan modalitas belajar anak seperti
visualisasi, auditori dan kinestetik, dinamika proses belajar lebih meningkatkan minat anak untuk
berpartisipasi di dalamnya semua anak terakomodir dalam penggunaan potensi yang dimilikinya
untuk memperoleh perkembangan bahasanya, kebermaknaan apa yang dilihatnya berupa benda,
kejadian, orang-orang di sekitarnya, apa yang didengarnya dan mampu mengetahui wujud dari
suara tersebut, apa yang dikerjakan dengan mengetahui maksud dan tujuan kegiatan tersebut (3)
pengembangan bahasa dilakukan secara alamiah, pajanan berupa tulisan, kata-kata yang
diucapkan guru, ketersediaan sarana bacaan, lingkungan pembelajaran yang sarat dengan
keaksaraan akan menghantarkan anak untuk lebih kaya dalam menerima bahasa (4)
pengembangan bahasa dilakukan dengan bermain interaktif antar siswa, bahasa adalah alat
komunikasi yang sudah dimiliki anak sebelum masuk sekolah, mereka sudah memiliki banyak

kata dan mampu mengungkapkan kalimat, dengan kemampuan ini dalam proses pembelajaran
anak-anak dapat berinteraksi saling mengungkapkan perkataan dan bertukar pengetahuan yang
sudah diketahuinya (5) kebermaknaan bahasa akan memberikan pemahaman, kemampuan
bahasa adalah dapat menunjukkan apa yang dikatakan dengan wujudnya. Metode cantol yang
dilakukan oleh TK Al-Ikhlas adalah suatu metode yang berkaitan dengan kebermaknaan, suku
kata-suku kata yang diberikan secara bertahap dengan memberikan contoh kongkrit dalam
bentuk bendanya (6) sikap guru dalam berbahasa lewat perkataan, kesukaan dengan buku akan
memberi motivasi pada anak. Guru-guru yang ramah, suka bercerita, rajin mengajak bicara
kepada anak didik adalah hal yang positif dalam perkembangan bahasa anak (7) pajanan berupa
tulisan yang ada di area sekolah akan membantu anak dalam keaksaraan, akan terasa kelas ‘
hidup ‘ yang ditandai dengan pergantian tulisan sesuai dengan tema, rutinitas pengalaman anak
yang guru eksplorasi akan memudahkan anak untuk memaknai konsep keseharian

(8)

membacakan buku cerita kepada anak memberikan motivasi kepada anak untuk gemar membaca,
sekolah yang memberikan sistem dalam pembelajarannya bercerita di awal memulai aktivitas
membuka minat anak untuk mengetahui banyak hal. Sistem di TK Al-Ikhlas yang memberikan
tahapan proses pembelajaran membaca ke buku cerita adalah suatu hal yang positif dan lebih
baik lagi ibu guru juga aktif dalam bercerita kepada anak didiknya (9) mengutamakan proses
adalah hal yang penting untuk memberikan penguatan terhadap kemampuan anak, tidak ada anak
yang tidak suka belajar karena manusia dilahirkan sebagai mahluk pembelajar, guru yang
memahami ini akan berupaya anak-anak didiknya terlibat dalam proses pembelajarannya
memberikan pembelajaran yang menarik bagi anak didiknya (10) dinamika pengembangan
bahasa dengan perencanaan dan evaluasi setiap harinya akan memberikan suasana yang kondusif
terhadap pembelajaran di kelas. TK Al-Ikhlas sudah melakukan perencanaan lewat RKH dan

metode cantol yang bertahap ini akan memudahkan ibu guru dalam mengevaluasi kualitas
pembelajarannya.
5.3 Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian yang diuraikan di atas, dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1.Hendaknya Kepala Sekolah juga melakukan sistemisasi dalam pengembangan bahasa anak
dengan bercerita, seperti halnya TK Al-Ikhlas melakukan sistemisasi dalam metode cantol di
awal membuka pelajaran.
2.Hendaknya Guru-guru melaksanakan proses pembelajaran pengembangan bahasa dengan
bermain, karena bahasa juga berkaitan dengan kemampuan sosial bagaimana anak dapat
berkomunikasi, pertukaran kata-kata imajinasi antara anak-anak, meningkatkan kerja sama dan
bertukar pengetahuan. Seperti : bermain peran, memperkenalkan teman, kerja kelompok,
sehingga antusias dan ketertarikan muncul dalam diri anak didik.
3.Subjek pada penelitian ini terbatas pada ketiga guru kelas B TK Al-Ikhlash, untuk itu perlu
dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengembangan bahasa anak usia dini di
sekolah yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter.
Bandung : Refika Aditama.
Adhim, Mohammad Fauzil. 2008. Positive Parenting. Bandung : Mizan Pustaka.
Aini, Ibunda. 2006. Membaca & Menulis Seasyik Bermain. Bandung : Mizan
Media Utama.
Allen K. Eileen & Marotz Lynn R. 2010. Profil Perkembangan Anak Pra
Kelahiran Hingga Usia 12 Tahun. Jakarta : PT Indeks.
AR, Syamsuddin & Damaianti, Vismaia S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Bungin, Burhan. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis
Ke arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta : Rineke Cipta
Daulay, Syahnan. 2008. Pemerolehan & Pembelajaran Bahasa. Bandung : Cita
Pustaka Media Perintis.
Dalman.2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2000. Echa Kisah Pemerolehan Bahasa Anak
Indonesia. Jakarta : Grasindo
------------------2012. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia.
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Davido, Roseline. 2012. Mengenal Anak Melalui Gambar. Jakarta : Salemba
Humanika.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : PT RINEKA CIPTA
Dhieni, Nurbiana; Fridani, Lara; Yarmi, Gusti; Kusniaty, Nany . 2005. Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta : UT Press
Gultom, Syawal. 2009. Buku Pedoman Program Pascasarjana. Medan:
Pascasarjana Unimed.

Hoorn, Judith Van ; Nourot, Patricia Monighan ; Scales, Barbara ; Alward, Keith
Rodriquez. 2007. Play at the Center of the Curriculum. Ohio: Pearson
Education.
Jensen, Eric. 2010. Guru Super & Super Teaching. Jakarta : PT Indeks
Leonhardt, Mary. 1999. 99 Cara Menjadikan Anak Anda Keranjingan Membaca.
Bandung : Penerbit Kaifa.
Manullang, Belferik. 2007. Pedoman Pembimbingan Tesis. Medan: Pascasarjana
Unimed.
Miles, Matthew. 2007. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.
Moleong, Lexi J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja R.
Karya.
Mussen, Paul Henry ; Conger, John Janeway; Kagan, Jerome; Huston, Aletha
Carol. 1988. Perkembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta: Erlangga.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2009. Menumbuhkembangkan Baca-Tulis Anak Usia Dini.
Jakarta : Grasindo.
-------------2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta : Grasindo.
Mustafa, Fahim. 2005. Agar Anak Anda Gemar Membaca. Bandung : Hikmah
Nielsen, Dianne Miller. 2008. Mengelola Kelas Untuk Guru TK. Jakarta : PT
INDEKS.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta : BPFE.
Pusat Pengembangan Profesi Pendidikan. 2012. Modul Bahasa Indonesia 1
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak. Jakarta. Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Putra, Nusa & Dwilestari, Ninin. 2012. Penelitian Kualitatif Paud . Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi
Aksara
Rahman, Afzalur. 2009. Muhammad Sebagai Pendidik. Jakarta : Pelangi Mizan
Roopnarine, Jaipaul L & Johnson, James E. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam Berbagai Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Santi, Danar. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini Antara Teori & Praktik. Jakarta:
Indeks
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. . Jakarta : Erlangga
Seefeldt, Carol & Wasik, Barbara A. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini
Menyiapkan Anak usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah.
Jakarta : PT INDEKS
Solin, Mutsyuhito. 2010. Keberaksaraan. Medan : Pascasarjana Universitas
Negeri Medan Sumatera Utara.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta
: PT Indeks
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam
Berbagai Aspeknya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Warner, Laverne & Anne, Sharon Lynch. 2004. Mengelola Kelas Prasekolah 150
Teknik yang sudah diuji oleh para guru. Jakarta : Erlangga
Wassid, Iskandar & Sunendar, Dadang. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Wicaksana, Galuh. 2011. Buat Anakmu Gila Membaca. Jagjakarta : Bukubiru
Yus, Anita. 2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group
-------------. 2012. Model Pendidikan Anak Usia Dini . Jakarta : Kencana Prenada
Media Group
Kumara, Amitya. 2010. Membaca Kunci Dasar Kesuksesan Akademik Anak,
(online), (http://jurnal ugm.ac.id/, diakses 10 Mei 2013)
Christianti, Martha. 2010. Pengembangan Bahasa Untuk Anak Usia Dini, (online),
(http://jurnal ugm.ac.id// , diakses 4 Juni 2013)