PROFIL KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS: (Penelitian Deskriptif pada TK Al-Ikhlas Jalan Negla Gang Al-Ikhlas Tahun 2014/ 2015).

(1)

PROFIL KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B

TK AL-IKHLAS

(Penelitian Deskriptif Pada TK Al-Ikhlas Jalan Negla Gang Al-Ikhlas Bandung Tahun 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

MARTI

1009923

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

PROFIL KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS (PenelitianDeskriptifpada TK Al-IkhlasJalanNegla

Gang Al-IkhlasTahun2014/2015)

Oleh Marti

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjan Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Pendidikan

©Marti 2015

UniversitasPendidikan Indonesia Januari 2015

Hakciptadilindungiundang-undang

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, Dengandicetakulang, difoto copy, ataucaralainnyatanpaijindaripenulis


(3)

(4)

(5)

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

PROFIL KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS (Penelitian Deskriptif pada TK Al-Ikhlas Jalan Negla

Gang Al-Ikhlas Bandung Tahun Ajaran 2014/2015) MARTI

1009923

e-mail : marty.khairy@gmail.com

ABSTRAK

Pada dasarnya sikap mandiri pada anak merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Kemandirian anak usia dini itu sendiri seperti terbiasa melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, cuci tangan, berpakaian, dan buang air. Jika aspek-aspek kemandirian tersebut berkembang dengan baik terhadap kehidupan sehari-hari anak, hal ini akan memberi kemudahan terhadap anak untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya yaitu sekolah dasar (SD). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk menelaah profil kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mnegungkapkan gambaran sesungguhnya tentang kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas. Adapun tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi terhadap siswa kelompok B, wawancara terhadap guru, dan studi dokumentasi. Objek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelompok B TK Al-Ikhlas. sampel penelitian berjumlah 15 orang. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas, jumlah anak yang masuk pada kategori dalam proses (DP) sebanyak dua atau sebesar 13% kemandirian anak yang masih dalam proses artinya anak masih memerlukan bantuan dan bimbingan. Jumlah anak yang masuk pada kategori sudah berkembang (SB) sebanyak 13 orang atau sebesar 87% kemandirian anak masuk pada kategori sudah berkembang artinya anak dapat melakukan kegiatan sendiri tanpa bantuan orang lain, dan jumlah anak yang masuk pada kategori belum mampu (BM) sebayak 0 anak atau sebesar 0%. Adapun upaya yang dilakukan guru dalam mengembagkan kemandirian anak kelompok B TK Al-Ikhlas yaitu meminta kepada orang tua agar tidak menunggu dikelas, memberikan pengertian kepada anak agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, membuat kegiatan kreativitas sesuai kemampuan anak dan melakukan program pembiasan disekolah. Kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan kemandirian anak yaitu sikap manja anak yang terkadang masih muncul, orang tua yang selalu menghampiri anak ketika proses pembelajaran di dalam kelas, dan pola asuh orang tua yang masih berbeda-beda. Rekomendasi bagi sekolah hendaknya lebih menegaskan lagi kepada pihak orang tua agar tidak membiasakan diri menghampiri anak ketika proses pembelajaran.


(6)

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

PROFILE CHILDREN'S INDEPENDENCE GROUP B TK AL-PEACE (Descriptive Research on TK Al-Ikhlas Road Negla Gang Al-Ikhlas Bandung

Academic Year 2014/2015)

Basically independent attitude in children is very important to be developed. Independence early childhood itself as accustomed to perform daily activities such as eating, washing hands, dressing, and defecation. If these aspects are well developed independence of the child's daily life, it will provide ease of children into further education is elementary school(SD). Based on this background, the authors are interested to examine the independence of the student profile group B TK Al-Ikhlas. The purpose of this study was to mnegungkapkan real picture of students' independence group B TK Al-Ikhlas. The technique used in this research is through observation of the student group B, interviews with teachers, and documentation. The object of research in this study is the student group B TK Al-Ikhlas. sample of 15 people. The method used in this study was a descriptive study with a quantitative approach. The results showed that students' independence group B TK Al-Ikhlas, the number of children who enter the category in the process (DP) as much as two or as much as 13% independence of children who are still in the process means that children still need help and guidance. The number of children who enter the category has grown (SB) as many as 13 people or 87% of the independence of children enter the category has evolved means children can do their own activities without the help of others, and the number of children who have not been able to enter the category (BM) sebayak 0 child or equal to 0%. The efforts of teachers in the child's independence mengembagkan kindergarten group B Al-Ikhlas which asked parents not to wait for class, giving sense to the child in order to complete the task well, making children's creative activities according to their ability and conduct programs in schools refraction. Constraints faced by teachers in developing the child's independence is the attitude spoiled child who sometimes still arise, parents are always up to the child when the learning process in the classroom, and parenting parents who are still different. Recommendations for schools should be reiterated to the parents that do not get used to approach the child when learning process.


(7)

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Maslah... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penetian... 6

E. Sistematika Penulisan... 7

BAB II KEMANDIRIAN TAMAN KANAK-KANAK ... 9

A. Konsep Kemandirian ... 9

1. Pengertian Kemandirian ... 9

2. Ciri-Ciri Kemandirian ... 10

3. Bentuk-Bentuk Kemandirian... 11

4. Tingkat Kemandirian... 14

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandiria... 16

6. Faktor-Faktor Yang Menghambat Kemandirian ... 17

7. Fungsi Kemandirian Taman Kanak-Kanak... 18

8. Indikator Pengembangan Kemandirian Taman Kanak-Kanak... 19


(8)

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

B. Pendidikan Taman Kanak-Kanak... 24

1. Tujuan Dan Fungsi Taman Kanak-Kanak... 24

2. Bidang Pengembangan Pendidikan Taman Kanak-Kanak ... 27

3. Pendekatan Pembelajaran Taman Kanak-Kanak ... 29

4. Metode Pengajaran Dimensi Perkembangan Taman Kanak-Kanak ... 31

5. Prinsip-Prinsip Belajar Taman Kanak-Kanak ... 32

C. Penelitian Terdahulu ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIA ... 36

A. Metodologi Penelitian ... 36

B. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 36

C. Alat Bantu Pengambilan Data ... 36

D. Teknik Analisis Data ... 37

E. Subjek Penelitian ... 39

F. Tahap-Tahap Penelitian... 39

G. Definisi Operasional Variabel... 40

H. Intrumen Penelitia ... 41

I. Tekhnik Pengumpulan Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Penelitian ... 47

1. Latar Belakang Berdirinya Lembaga Pendidikan TK Al-Ikhlas ... 47

2. Profil Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 50

3. Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 57

4. Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Mengembangkan Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 58

B. Pembahasan... 60

1. Profil Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 60

2. Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 61

3. Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Mengembangkan Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas ... 64


(9)

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

A. Kesimpulan... 66 B. Rekomendasi ... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

3.1 Kriteria Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlasl... 38

3.2 Kisi-Kisi Profil Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 41

3.3 Pedoman Observasi Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 44

3.4 Pedoman Wawancara Bagi Guru ... 46

4.1 Daftar Guru Tk Al-Ikhlas... 48

4.2 Data Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 48

4.3 Data Sarana Dan Prasarana Tk Al-Ikhlas... 49

4.4 Kategori Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 50

4.5 Gambaran Skor Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 50

4.6 Gambaran Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 52


(11)

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGARAM

4.1 Gambaran Kemandirian Berdasarkan Jumlah Skor Anak... 51 4.2 Gambaran Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas ... 52 4.3 Gambaran Kemandirian Siswa Kelompok B Tk Al-Ikhlas Berdasarkan Indikator... 55


(12)

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan sangat penting diberikan kepada setiap individu, karna melalui suatu pendidikan semua potensi atau kemampuan yang ada pada setiap individu akan tersalurkan dan berkembang dengan baik apabila di stimulus dengan baik. Pada dasarnya untuk mendapatkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan mempunyai kepribadian yang baik, maka hal tersebut perlu melalui pendidikan sejak usia dini karna anak usia dini merupakan dimana masa yang sangat baik untuk didik, daya ingat anak masih sangat kuat dan apabila kita memberikan pendidikan sejak dini maka pendidikan yang kita berikan akan melekat didiri setiap anak.

Menurut Anita, 2010 : 4, Pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting dan menentukan bagi perkembangan anak selanjutnya, sebab PAUD merupakan fondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik, mental, yang ituakan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja dan produktivitas dari sinilah berawal kemandirian dari seorang anak yang nantinya tumbuh kembangnya menjadi potensial. Pendidikan anak usia dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk membina manusia agar menjadi warga negara yang baik dan berkepribadian sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum di dalam Bab II Pasal 3 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi


(13)

2

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Taman Kanak-kanak adalah salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang mana didalamnya terdapat anak yang berumur 4-6 tahun. Pendidikan prasekolah adalah bentuk pendidikan yang diselenggrakan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan, jasmani dan rohani anak serta menstimulus seluruh kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak. Sebagaimana diungkapkan oleh Masitoh Dkk (2005) bahwa taman kanak-kanak pada dasarnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.

Kurikulum (2004 : 3 ) bahwa anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia yang berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan.

Salah satu kemampuan anak usia Taman Kanak-kanak yang sangat penting untuk dikembangkan yaitu sikap Kemandirian. Kemandirian untuk anak sangat penting untuk dilatih sejak dini, hal ini agar anak dapat melakukan suatu kegiatan dimana anak tersebut tidak perlu meminta bantuan orang lain dan anak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan anak mampu mempersiapakan diri untuk memasuki pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Menurut Hiban dalam Sari (2009) anak mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejakteraan fisik dan mental, yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar dan pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Kemandirian (autonomi) menurut Hurlock (dalam Yusuf, 2001 : 130) adalah sikap mandiri dalam cara berfikir dan bertindak , mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta meyesuaikan diri sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan.


(14)

3

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Anak dapat dikatakan mandiri ketika anak tersebut dapat menjadi sosok pribadi yang yang dapat menjadi diri sendiri dan anak dapat melakukan sesuatu dengan tidak bergantung pada orang lain yang ada disekelilingnya. hal ini sejalan dengan Lerner dalam Ilmaeti (2009) bahwa kemandirian menunjuk pada kesempatan psikososial yang mencakup kebebasan untuk bertindak , tidak bergantung pada orang lain, dan bebas mengatur kebutuhan sendiri.

Siswanto (2010 : 52) pendidikan untuk mandiri adalah pendidikan kepada anak kita agar ia mempunyai sikap mau mengusahakan dan berbuat sesuatu atas kesadaran dan usaha sendiri. Ia tidak mudah menggantungkan diri kepada orang lain. Hal ini sependapat dengan Tim Pusataka Familia (2006 : 33) menyatakan bahwa kemandirian yang sebaiknya dimiliki oleh anak-anak bukan berarti anak harus sendirian atau tidak membutuhkan orang lain, tetapi mandiri artinya, apapun yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan tidak tergantung pada apa yang dipikirkan , dirasakan, dan dilakukan orang lain.

Perkembangan kemandirian merupakan masalah penting sepanjang rentang kehidupan manusia. Perkembangan kemandirian sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik, yang pada giliranya dapat memicu terjadinya perubahan emosional, perubahan kognitif yang memberikan pemikiran logis tentang cara berfikir yang mendasari tingkah laku, serta perubahan nilai dalam peran sosial melalui pengasuhan orang tua dan aktivitas individu. Secara spesifik, masalah kemandirian menuntut suatu kesiapan individu, baik kesiapan fisik maupun emosional untuk mengatur, mengurus dan melakukan aktivitas atas tanggung jawabnya sendiri tanpa banyak menggantungkan diri pada orang lain.

Steinberg (Desmita : 184) kemandirian berbeda dengan tergantung, karena tidak tergantung merupakan bagian untuk memperoleh kemandirian. Kemandirian muncul dan berfungsi ketika peserta didik menemukan diri pada posisi yang menuntut suatu tingkat kepercayaan diri.

Sikap mandiri bagi peserta didik sangatlah harus diperhatikan, hal ini akan sangat berpengaruh bagi kehidupan anak dimasa akan datang. Hal ini sejalan dengan Desmita (2012 : 189) mengatakan pentingnya kemandirian bagi peserta didik , dapat dilihat dari situasi kompleksitas kehidupan dewasa ini, yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kehidupan peserta didik.


(15)

4

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Ali dan Asrori (2004: 118) menyatakan perkembangan kemandirian juga dipengaruhi oleh stimulus lingkungan selain oleh potensi yang telah dimiliki sejak lahir sebagai keturunan dari orang tuanya.sedangkan Sartini (Lia, 2011) mengungkapkan bahwa kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian manusia yang tidak dapat berdiri sendiri, hal ini berarti bahwa kemandirian terkait dengan aspek kepribadian yang lain dan harus dilatihkan pada anak-anak sedini mungkin agar tidak menghambat tugas-tugas perkembangan anak selanjutnya.

Menurut Ayah Bunda (1998 : 48) istilah kemandirian pada anak umumnya dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Apakah itu memakai baju sendiri, menalikan sepatu sendiri, atau makan sendiri tanpa harus bergantung pada bantuan orang lain. Kemandirian tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat fisik, tetapi juga psikologis, seperti mampu mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil, serta sikap-sikap lain yang mengacu kepada keberanian seseorang untuk menentukan nasibnya sendiri. Sedangkan menurut Havighurts (Gunarsa, 1986) tugas-tugas perkembangan pada anak bersumber pada tiga hal, yaitu; kematangan fisik, rangsangan atau tuntutan dari masyrakat, dan norma pribadi mengenai aspirasi-aspirasinya.

Menurut Fatimah (2008:141) mengatakan mandiri sering disebut berdiri diatas kaki sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk tidak bergantung pada orang lain serta bertanggung jawab apa yang dilakukannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Bacharudin (2008: 75) kemandirian adalah kemampuan untuk mengambil pilihan dan menerima konsekuensi yang menyertainya. Kemandirian pada anak-anak mewujud ketika mereka menggunakan pikirannya sendiri dalam mengambil berbagai keputusan dari memilih perlengkapan belajar yang ingin digunakan, memilih teman bermain, sampai hal-hal yang relatif lebih rumit dan menyertakan konsekuensi-konsekuensi tertentu yang lebih serius.

Departemen pendidikan Nasioanal (2009, Amalia ) mengemukakan karakteristik kemandirian anak usia 5-6 yaitu : Kemampuan makan sendiri, dapat memakai sepatu dengan lengkap termasuk memitakan tali sepatu dan mengencangkan tali ikat pinggang, dapat membuka kancing baju, dapat mandi


(16)

5

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

sendiri tanpa pengawasan, dapat membersihkan ingus sendiri, dapat memotong kuku sendiri.

Hasil observasi yang dilaksanakan dibeberapa Taman Kanak-kanak masih banyak anak yang yang belum bisa dikatakan mandiri, hal ini dilihat dari sikap anak yang masih tergantung pada guru maupun orang tuanya, seperti : anak masih meminta bantuan ketika membersihkan diri, masih meminta bantuan dalam berpakaian, meminta bantuan dalam buang air besar dan kecil, anak masih meminta bantuan ketika makan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di TK Al-Ikhlas. dalam mengembangkan kemandirian anak kelompok B guru mempunyai program yaitu program pembiasaan dalam melakukan kegiatan sehari-hari disekolah. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Siskandar (2003) bahwa program kegiatan di prasekolah seharusnya menanamkan dan menumbuhkan pentingnya pembinaan perilaku dan sikap yang dapat dilakukan oleh anak pada setiap harinya, maka pendidik dapat mengajarkan secara bertahap dan berkesinambungan serta konsisten dilakukan.

Kemandirian sangat penting untuk anak yang akan memasuki pendidikan ketingkat Sekolah Dasar,mengembangkan kemandirian pada anak sekolah memeliki peran yang sangat penting, dalam mengembangkan perilaku pada anak diharapkan nantinya anak akan terbiasa hidup mandiri dan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri. Maka hal ini inilah yang melatarbelakangi penulis

mengambil judul “ PROFIL KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B TK

AL-IKHLAS”. Hal ini melatar belakangi penulis mengambil judul tersebut karna penulis ingin mengetahui seberapa besar perkembangan kemandirian anak usia Taman Kanak-kanak di TK Al-Ikhlas yang memiliki program pembiasaan untuk mengembangkan kemandirian anak seperti : pembiasan menyimpan sepatu pada tempatnya, menyimpan tas, mencuci tangan, membereskan mainan, membuang sampah pada tempatnya, mengambil makanan sendiri, dan membersihkan diri sendiri ketika buang air besar dan kecil. Alasan mengambil sampel di kelompok B karna anak kelompok B akan segera memasuki jenjang pendidikan berikutnya yaitu tingkat sekolah dasar (SD), karna program-program kemandirian sangat berpengaruhi bagi kesiapan anak untuk memasuki jenjang


(17)

6

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pendidikan berikutnya. Sebagai contoh masih sering ditemukan anak pada usia Sekolah Dasar (SD) masih ditunggu oleh orang tua diluar kelas, masih meminta bantuan ketika makan, masih meminta bantuan ketika buang air besar dan kecil, masih meminta bantuan ketika memakai pakaian, dan anak masih meminta bantuan ketika memakai sepatu dan menalikan sepatu sendiri. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Hurlock (1980 : 111) yaitu :

„Awal masa kanak-kanak dapat dianggap sebagai saat belajar untuk belajar keterampilan. Apabila anak tidak diberi kesempatan mempelajari keterampilan tertentu, dimana perkembangan kemampuannya sudah memungkinkan untuk melakukan berbagai hal, dan berkembangnya keinginan pada diri anak untuk mandiri, maka anak tidak saja akan kurang memiliki dasar keterampilan yang telah dipelajari oleh teman-teman sebayanya tetapi juga akan kurang memiliki motivasi untuk mempelajari berbagai keterampilan pada saat

diberi kesempatan‟. B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis membuat perumusan masalah agar tujuan yang hendak dicapai lebih terarah. Pernyataan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Profil Kemandirian Anak Kelompok B TK Al-Ikhlas ?

2. Upaya apa saja yang telah dilakukan guru kepada Anak Kelompok B TK Al-Ikhlas untuk mengembangkan kemandirian anak ?

3. Apa saja kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan kemandirian Anak Kelompok B TK Al-Ikhlas ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui profil kemandirian Anak Kelompok B TK Al-Ikhlas. 2. Untuk mengetahui upaya apa saja telah dilakukan guru kepada Anak Kelom

pok B TK Al-Ikhlas untuk mengembangkan kemandirian siswa.

3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi guru dalam mengembangkan kemandirian Anak Kelompok B TK Al-Ikhlas.

D.Manfaat Penelitian


(18)

7

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang signifikan sebagai literatur ilmiah yang dapat dijadikan sumber ataupun bahan kajian, khususnya di bidang pendidikan anak usia dini karena penelitian ini berkaitan dengan “Profil Kemandirian Anak Kelompok B TK Al-Ikhlas”.

2. Khusus

a) Bagi orang tua untuk memberikan pengetahuan atau wawasan kepada setiap orang bahwa pentingnya pendidikan prasekolah untuk anak mereka sebelum memasuki sekolah dasar.

b) Bagi guru sebagai bahan pertimbangan tenaga pendidik untuk terus meningkatkan sistem pembelajaran yang lebih baik di Taman Kanak-kanak. c) Bagi mahasiswa penelitian ini dapat dijadikan sumber untuk penelitian

selanjutnya.

E.Sistematika penulisan

Sistematika penulisan karya ilmiah ini terdiri dari V Bab. Bab I Pendahuluan, meliputi berisi latar belakang penulisan, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian dan definisi operasional variabel.

Bab II Membahas teori-teori yang berkaitan dengan kemandirian taman kanak-kanak.

Bab III Metode penelitian, pada bagian ini diuraikan metode penelitian yang digunakan, lokasi dan subjek penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan teknik pengumpulan data.

Bab IV Hasil penelitian dan pembehasan, pada bagian ini diuraikan latar belakang berdirinya lembaga pendidikan TK Al-Ikhlas, profil kemandirian siswa kelompok B TK Ikhlas, upaya guru TK Al-Ikhlas dalam mengembangkan kemandirian siswa kelompok B, kendala yang dihadapi guru mengembangkan kemandirian siswa kelompok B, pembahasan.


(19)

8

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Bab V kesimpulan dan rekomendasi, pada bagian ini akan dibahas mengenai kesmpulan hasil penelitian, dan rekomendasi bagi yayasan, guru, dan peneliti selanjutnya.


(20)

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

36 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Zuriah (Pujarama, 2009 : 58) bahwa metode “penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi tertentu. Dimana penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara alamiah mengenai profil kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas.

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai kemandirian anak usia Taman Kanak-kanak di TK Al-Ikhlas, sebagai upaya memberikan pengetahuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru untuk mengembangkan sikap mandiri pada anak.

B.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-Ikhlas yang berada di jalan Negla gang Al-Ikhlas No. 10 Bandung, yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelompok B tahun ajaran 2014-2015 yang berjumlah 15 siswa.

Latar belakang pemilihan Taman Kanak-kanak di TK Al-Ikhlas Bandung Barat sebagai tempat penelitian karna peneliti ingin mengetahui seberapa besar perkembangan kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas dan peneliti ingin mengetahui kesiapan siswa kelompok B TK Al-Ikhlas untuk mengikuti pendidikan selanjutnya yaitu tingkat sekolah dasar (SD

C.Alat bantu pengambilan data

Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini dalam proses pengambilan data yaitu :

1. Pedoman observasi

Pedoman observasi berisi daftar indikator apa yang akan diamati berkaitan dengan kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas. Dalam


(21)

37

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

penelitian ini, pengembangan istrumen dilakukan dengan melihat kisi-kisi instrumen yang telah ada sebelumnya dari Malati B. Tarigan selaku alumni mahasiswa PG-PAUD UPI.

2. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan peneliti kepada responden (guru dan orang tua).

3. Kamera

untuk pengumpulan data berupa audio, visual, berupa foto, dan rekaman suara yang diperlukan sebagai dokumentasi kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas.

D.Teknik analisis data

Untuk menentukan kategori dari skor yang diperoleh, maka akan di buat konstruksi distribusi frekuensi untuk memperoleh interval masing-masing dari perolehan skor anak. berikut ini rumus yang digunakan untuk membuat kontruksi distriubusi frekuensi :

a. Mencari rentang skor ideal dari keseluruhan item pernyataan :

SMaks SMin

R

b. Mencari interval skor untuk menentukan kategori masing-masing dari skor yang diperoleh anak :

t N

R I

Keterangan :

R : Rentang skor ideal I : Interval

Nt : Nilai Tertinggi (3)

SMaks : Jumlah Item (22) × Nilai Tertinggi (3)


(22)

38

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Dari rumus diatas, kemudian didapat kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kriteria Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Ikhlas

No Kategori Rentang Nilai

1 Belum mampu 22-36

2 Dalam proses 37-51

3 Sudah berkembang 52-66

Terdapat pada lampiran A.3

Setelah melewati langkah diatas kemudian dilakukan pula analisis ketercapaian skor. Analisis ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya responden atas variabel penelitian melalui perhitungan persentase ketercapaian skor total dari skor ideal dengan rumus:

Skor Ketercapaian = skor total Skor ideal

Keterangan :

Skor total = skor total yang diperoleh

Skor ideal = jumlah soal x bobot maksimal x jumlah responden.

Kemudian analisi dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan data informasi yang telah dilakukan dalam tahap analisis data. Jenis yang digunakan dalah model Miles dan Hubberman. Miles dan Hubberman dalam sugiyono (2005), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data model Miles dan Huberman, antara lain :

1. Reduksi data

Merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola serta membuang yang tidak perlu.


(23)

39

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Reduksi data bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian data

Setelah reduksi data. Penyajian data dilakukan dengan cara pengorganisasian data dan menyusun pola hubungan, sehingga akan lebih mudah memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya.

3. Verifikasi/gambaran kesimpulan

Penarikan kesimpulan dari proses pengumpulan data yang diperoleh dari lapangan.

E.Subjek penelitian

Sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelompok B TK Al-Ikhlas dengan jumlah anak yang diteliti sebanyak 15 orang.

F. Tahap – tahap Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Studi pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan dengan maksud untuk menemukan permasalahan yang ada di lapangan. Setelah menemukan permasalahan yang ada dilapangan maka akan mudah untuk ditemukan apa yang menjadi fokus masalah penelitian.

2. Penentuan judul penelitian

Penentuan judul penelitian dilakukan setelah menemukan masalah yang terjadi di lapangan.

3. Pengajuan judul penelitian

Pengajuan judul skripsi dajukan kepada dosen pembimbing skripsi hal ini dilakukan agar judul penelitian dapat disetujui dan agar dapat masukan-masukan yang positif yang akan memudahkan dalam penelitian yang akan dilakukan.

4. Proses perizinan

Perizinan dimulai dari izin pada program PG-PAUD, Fakultas, dan perizinan penelitian di TK Al-Ikhlas.


(24)

40

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 5. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan penelitian hal yang dilakukan yaitu pengumpulan data penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan studi dokumentasi pada siswa kelompok B TK Al-Ikhlas, pengumpulan data juga akan dilakukan dengan teknik wawancara pada responden ( guru dan orang tua ).

6. Penyelesaian

Setelah melewati tahap observasi dan wawancara, maka selanjutnya akan ditarik kesimpulan, seberapa besar kemandirian siswa kelompok B di TK Al-Ikhlas.

G.Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penggunaan istilah yang ada pada judul, maka perlu dijelaskan istilah-istilah tersebut, diantaranya ;

1. Kemandirian

Permen 58 (2009 : 11), kemampuan kemandirian yang harus dicapai pada anak usia dini adalah menjaga diri sendiri, membuang sampah pada tempatnya, mengembalikan mainan atau benda pada tempatnya, dan memelihara milik sendiri. Solehuddin (2000: 67), menyatakan tugas perkembangan kemandirian yang harus dikembangkan pada anak usia dini meliputi cara buang air, makan, cara berpakaian, mencuci tangan, dan mengambil mainan.

Berdasarkan teori diatas, maka kemandirian pada penelitian ini berfokus pada cara buang air, makan, cara berpakaian, mencuci tangan, dan , mengambil mainan.

2. Taman Kanak-kanak

Taman Kanak-kanak adalah salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang mana didalamnya terdapat anak yang berumur 4-6 tahun. Pendidikan prasekolah adalah bentuk pendidikan yang diselenggrakan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan, jasmani dan rohani anak serta menstimulus seluruh kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak. Sebagaimana diungkapkan oleh Masitoh Dkk (2005) bahwa taman kanak-kanak pada dasarnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan


(25)

41

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.

H.Instrumen Peneltian

Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini adalah kisi-kisi profil kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen penelitian mengenai kemandirian yang akan digunakan nantinya.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Intrumen Profil Kemandirian Siswa Kelompok B TK Al-Iklas

Variabel Sub variabel Indikator Sub Indikator Tekhnik pengumpula n data Sumber data Kemand irian anak usia dini 1. Menjaga kebersihan diri sendiri dan

lingkungan

a. Membersihkan diri sendiri

1. Anak dapat mencuci

tangan sendiri sesudah dan sebelum

makan

2. Anak dapat menggosok gigi sendiri

Observasi,

Observasi

Anak

Anak b. Membuang

sampah pada tempatnya

1. Anak dapat membuang sampah sendiri pada

tempatnya 2. Anak dapat

mengambil atau memungut sampah dan membuangnya ke tempat sampah Observasi, Observasi, Anak Anak c. Merapikan

mainan /

benda

1. Anak dapat merapikan sendiri mainan yang telah digunakan 2. Anak dapat

menyimpan

Observasi

Observasi

Anak


(26)

42

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu alat tulis sendiri pada tempatnya/ 3. Anak dapat

menyimpan tas pada sendiri pada tempatnya. 4. Anak dapat

meyimpan sepatu sendiri ke rak sepatu 5. Anak dapat

menyimpan sandal sendiri pada tempatnya Observasi Observasi Observasi Anak Anak Anak 2. Berpakaia n

a. Memakai atau melepas baju dan celana sendiri

1. Anak dapat memakai atau melepas baju dan celana sendiri.

2. Anak dapat meresleting dan

mengancingka n baju sendiri.

Observasi

Observasi

Anak

Anak

b. Memakai atau melepas

sepatu dan kaos kaki sendiri

1. Anak dapat memakai atau melepas

sepatu sendiri 2. Anak dapat

melepas atau memakai kaos kaki sendiri

Observasi,

Observasi,

Anak

Anak

3. Buang air a. Membersihkan diri saat buang air dan kecil

1. Anak dapat mengetahui tempat yang


(27)

43

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu benar untuk buang air besar dan buang air kecil

2. Anak dapat membersihkan diri sendiri ketika buang air besar dan air kecil

Observasi Anak

b. Menyiram kloset

1. Anak dapat menyiram kloset sendiri

Observasi Anak

4.Makan a. Makan dan minum sendiri

1. Anak dapat makan sendiri 2. Anak dapat

membuka tempat makanan sendiri.

3. Anak dapat membuka botol minum sendiri. Observasi Observasi Observasi Anak Anak Anak b. Mengambil makanannya sendiri

1. Anak dapat mengambil makan sendiri

Observasi Anak

c. Membersihkan tumpahan makanan sendiri

1. Anak dapat m embersihkan tumpahan makanan sendiri

Observasi Anak

d. Merapikan atau

membereskan peralatan makan sendiri

1. Merapikan ata u membereska n peralatan ma kan sendiri

Observasi Anak


(28)

44

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

I. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Observasi (pengamatan)

Narbuko, dan Achmad (2009 : 70 ) observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Hal ini sependapat dengan Riduwan (2009 : 76) bahwa observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan apabila objek bersifat perilaku dan tindakan manusia , fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), proses kerja dan penggunaan responden kecil. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini terkait dengan kemandirian siswa kelompok B di TK AL-Ikhlas.

Adapaun format observasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

PEDOMAN OBSERVASI KEMANDIRIAN SISWA KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Nama : Kelas : Hari / tanggal :

No

Indikator yang akan dicapai Kategori

SB DP BM

1. Anak dapat mencuci tangan sendiri sesudah dan sebelum makan.

2. Anak dapat menggosok gigi sendiri

3. Anak dapat membuang sampah sendiri pada tempatnya

4. Anak dapat mengambil atau memungut sampah dan membuangnya ke tempat sampah

5. Anak dapat merapikan sendiri mainan yang telah digunakan

6. Anak dapat menyimpan alat tulis sendiri pada tempatnya.

7. Anak dapat menyimpan tas sendiri pada tempatnya.


(29)

45

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu sepatu

9. Anak dapat menyimpan sandal sendiri pada tempatnya

10. Anak dapat memakai atau melepas baju dan celana sendiri.

11. Anak dapat meresleting dan mengancingkan baju sendiri

12. Anak dapat memakai atau melepas sepatu sendiri 13. Anak dapat melepas atau memakai kaos kaki

sendiri

14. Anak dapat mengetahui tempat yang benar untuk buang air besar dan buang air kecil

15. Anak dapat membersihkan diri sendiri ketika buang air besar dan air kecil

16. Anak dapat menyiram kloset sendiri 17. Anak dapat makan sendiri

18. Anak dapat membuka tempat makanan sendiri 19. Anak dapat membuka botol minum sendiri. 20. Anak dapat mengambil makan sendiri

21. Anak dapat membersihkan tumpahan makanan sendiri

22. Anak dapat membereskan atau merapikan alat makan sendiri.

Keterangan :

SB : Sudah berkembang ( anak mampu melakukan kegiatan sendiri )

DP : Dalam proses ( anak masih memerlukan sedikit bantuan dan bimbingan ) BM : Belum mampu ( anak memerlukan stimulus)

c. Wawancara

Riduwan (2009 : 74) mengatakan wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit.

Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan terhadap guru subjek yang akan di teliti. Wawancara akan dilakukan senyaman mungkin tidak besifat kaku dan menghakimi orang yang akan diwawancara. Pada saat wawancara peneliti ingin menggali hal-hal yang berkaitan dengan kemandirian anak disekolah


(30)

46

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Adapun format wawancara yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Pedoman wawancara bagi guru

Nama guru :

Nama TK :

Hari / tanggal :

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut ibu bagaimana perkembangan kemandirian siswa saat ini ?

2 Upaya apa saja yang telah ibu lakukan sebagai guru untuk melatih kemandirian siswa ?

3 Apakah ada media khusus yang digunakan untuk mengembagkan kemandiriana anak?

4 Strategi apa yang dilakukan untuk mengembangkan kemandirian anak? 5 Kendala apa saja yang ibu hadapi ketika

mengembangkan sikap kemandirian siswa ?

6 Bagaimana cara ibu mengatasi jika menemukan suatu kendala dalam mengembangkan kemandirian anak? 7 Apakah ada kerjasama dengan orang tua

murid ketika ibu ingin mengembangkan kemandirian siswa ?

d. Studi dokumentasi

Riduwan (2009 : 77) mengatakan dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data relevan peneliti.


(31)

66 Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Tahap terakhir pada penelitian ini, penulis akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah ditemukan dilapangan serta telah dianalisis berdasarkan pokok permasalahan yang menjadi penelitian ini yaitu kemandirian siswa kelompok B Tk Al-Ikhlas.

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis data, dan pembahasan penelitian yang dilakukan atas dasar teori-teori yang relevan maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Pada umumnya kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas berada pada kategori sudah berkembang atau sudah baik hal ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan terhadap anak serta wawancara yang dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru TK Al-Ikhlas, dari seluruh aspek yang telah diujikan hampir seluruh anak masuk pada kategori sudah berkembang (SB) yaitu sebanyak 13 orang atau sebesar 87%. yang masuk pada kategori dalam proses (DP) sebanyak dua orang atau sebesar 13% . dan yang masuk pada kategor belum mampu (BM) sebesar 0%.

2. Upaya yang dilakukan guru dalam mengembangkan kemandrian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas adalah berusaha memberikan contoh kepada anak mengenai pembiasan seperti buang sampah pada tempatnya, menyimpan sepatu pada tempatnya, meminta kepada orang tua agar tidak menunggu di kelas, memberikan pengertian kepada anak agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, memberikan kepercayaan kepada anak agar mereka merasa mampu melakukan kegiatan secara mandiri, membuat kreativitas sesuai kemampuan anak tanpa banyak dibantu oleh guru, dan membiarkan anak melakukan kegiatan pembiasaan seperti: makan, cuci tangan, melepas sepatu, menyimpan tas, dan membuang sampah sendiri.

3. Kendala yang dihadapi guru dalam megembangkan kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas adalah sikap manja anak yang terkadang masih


(32)

67

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

muncul, masih ada orang tua yang menghampiri anak ketika proses pembelajaran di dalam kelas, dan pola asuh orang tua yang masih berbeda-beda

B.Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis merekomendasikan beberapa hal sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. Adapun rekomendasi tersebut diantaranya :

1. Bagi sekolah

a. Sekolah hendaknya lebih menegaskan lagi kepada pihak orang tua agar tidak membiasan diri menghampiri anak ketika proses pembelajaran.

b. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan lagi kerja sama dengan orang agar kemandirian seluruh anak dapat berkembang dengan baik.

2. Bagi guru

a. Guru hendaknya berusaha untuk meningkatkan kompetensi agar dapat menstimulus perkembangan kemandirian anak.

b. Guru hendaknya dapat menciptakan kegiatan-kegiatan yang menarik dalam mengembangkan kemandirian anak

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya di TK lain.

b. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperbanyak jumlah responden dan subjek, misalnya TK yang digunakan mencakup satu kecamatan.


(33)

68

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amru, A.M. (2009). Menegaskan Kembali Kemandirian Pesantren.[Online ]. Tersedia: http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/autis130307.ht m.[akses : 13 juli 2014 ]

Anita.R. (2010). Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang isi pesan iklan

layanan masyrakat PAUD ditelevisi. Jurnal

Ayah Bunda. (1998). Dari A sampai Z tentang Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gaya Favorit Press

Bachrudin. (2008). Psikologi Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima

Basri, H. (2000). Remaja Berkualitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Citra,Y.P. (2011). Implementasi kegiatan makan bersama di taman kanak-kanak. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional . (2009). Standar pendidikan anak usia dini. Jakarta : Depdiknas.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Fatimah, E. (2008). Psikologi Perkembangan. Bandung: CV Pustaka Setia

Gevi, N.I F. (2011). Kemandirian anak usia dini yang mengalami gejala autism. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak diterbitkan.

Gracinia, J. (2004). Mengasuh Anak Tunggal. Jakarta : PT. Elexmedia Komputindo.

Gunarsa. (1986). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.


(34)

69

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hadis, Fawzia, A. (1998). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Depdikbud. Hurlock, B.E.(1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Ilmaeti. (2009). Perbedaan Kemandirian Taman Kanak-Kanak Ditinjau Dari

Pola Asuh Orang Tua. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak diterbitkan.

Lia ,A. (2011). Upaya Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Playgroup

Melalui Penerapan Teknik Scaffolding. Skripsi FIP UPI BANDUNG.

Tidak diterbitkan.

Mansur, M.A. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Mangunsong, F. (2006). Mengembangkan Sikap Mandiri Pada Anak. Tersedia :

http://www.sahabatnesle.co.id/homev2/main/dunia-dancow/parenting. [Akses : 20 Juli 2014].

Marlinda, S. (2010). Prestasi Belajar pada anak Siswa SD Kelas 1 ditinjau dari

pengalaman pendidikan prasekolah. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak

diterbitkan.

Masitoh, Dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif Di Taman Kanak -Kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Melati, B. T. (2014). Meningkatkan Kemandirian Anak Taman Kanak -Kanak

Melalui Metode Bermain Peran Makro. Skripsi FIP UPI BANDUNG.

Tidak diterbitkan.

Moeslichatoen. (2004). Metode pengajaran di taman kanak-kanak. Jakarta : Rineka Cipta.

Narbuko, C dan Achmadi, A. (2009).metode penelitian. Jakarta : PT.Bumi Aksara.

Nugraha, A. dkk. (2005). Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka.


(35)

70

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Noorlaila, I. (2010). Panduan lengkap mengajar PAUD. Yogyakarta : Pinus Book Publisher.

Novi, D. M. (2013). Implementasi kegiatan origami di taman kanak-kanak..

Permen. (2009). Peraturan menteri pendidikan nasional no 58 tahun 2009 tentang

standar pendidikan anak usia dini. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.

Purwanto, S.E. (2009). Upaya Guru Dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini.

Jurnal sarjana Pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Agama Islam. [Online].

Tersedia: http://digilib.uin suka.ac.id/3792/1/BAB%201,iv,%20DAFTA R%20PUSTAKA.pdf. [akses : 24 januari 2015]

Putra , D.K dan Jannah.M. (2013). Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini

(Usia 4-6 tahun) di Taman Kanak-kanak Assalam Surabaya. [Online].

Tersedia: http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=upfHPWw LdXf8AXC14CAAQ&url.

Riduwan , M.B.A. (2009). Belajar Mudah penelitian. Bandung : ALFABETA.

Rini. (2004). Pola Asuh Orang Tua Dalam Menumbuhkan Sikap Mandiri Pada

Anak Balita. Skripsi PLS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Septiningtyas, N. (2006). Penerapan Kemandirian Pada Anak Tunggal Melalui

Pendidikan Dalam Keluarga. Skripsi Sarjana Pada FIP PGTK UNS. [Online]. Tersedia: http://ramabie.com/wp content/uploads/s kripsi/skripsiPGSD6.pdf. [Akses : 6 Agustus 2014].

Setiawan, Y. (2007). Perkembangan Kemandirian Seorang Anak, Indeks Artikel Siaksoft, Posted by.Edratma 28 Juli 2007.

Sugiono. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.


(36)

71

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Susanto,A.(2013). Memahami Perilaku Kemandirian Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia: http://fipumj.net/artikel8f14e45fceea

167a5a36dedd4bea2543-MEMAHAMI-PRILAKU-KEMANDIRIAN-ANAK-USIA DINI.html. [

Akses : 5 Mei 2014]

Siswanto, W. (2010). Membentuk Kecedasan Spiritual Anak. Jakarta : AMZAH.

Solehuddin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : Depdikbud FIP IKIP.

Syah , M. (1995). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Familia, T.P (2006). Membuat Prioritas, Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta : Kanisius.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang sistem

pendidikan nasional. [Online]. Tersedia : www.hukumonline.com. [Akses : 4 Juni 2014]

Yusuf, S. (2002). Psikologi perkembangan Anak dan Remaja (cet. III). Bandung : Remaja Rosdakarya.


(1)

66 Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Tahap terakhir pada penelitian ini, penulis akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah ditemukan dilapangan serta telah dianalisis berdasarkan pokok permasalahan yang menjadi penelitian ini yaitu kemandirian siswa kelompok B Tk Al-Ikhlas.

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis data, dan pembahasan penelitian yang dilakukan atas dasar teori-teori yang relevan maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Pada umumnya kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas berada pada kategori sudah berkembang atau sudah baik hal ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan terhadap anak serta wawancara yang dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru TK Al-Ikhlas, dari seluruh aspek yang telah diujikan hampir seluruh anak masuk pada kategori sudah berkembang (SB) yaitu sebanyak 13 orang atau sebesar 87%. yang masuk pada kategori dalam proses (DP) sebanyak dua orang atau sebesar 13% . dan yang masuk pada kategor belum mampu (BM) sebesar 0%.

2. Upaya yang dilakukan guru dalam mengembangkan kemandrian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas adalah berusaha memberikan contoh kepada anak mengenai pembiasan seperti buang sampah pada tempatnya, menyimpan sepatu pada tempatnya, meminta kepada orang tua agar tidak menunggu di kelas, memberikan pengertian kepada anak agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, memberikan kepercayaan kepada anak agar mereka merasa mampu melakukan kegiatan secara mandiri, membuat kreativitas sesuai kemampuan anak tanpa banyak dibantu oleh guru, dan membiarkan anak melakukan kegiatan pembiasaan seperti: makan, cuci tangan, melepas sepatu, menyimpan tas, dan membuang sampah sendiri.

3. Kendala yang dihadapi guru dalam megembangkan kemandirian siswa kelompok B TK Al-Ikhlas adalah sikap manja anak yang terkadang masih


(2)

67

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

muncul, masih ada orang tua yang menghampiri anak ketika proses pembelajaran di dalam kelas, dan pola asuh orang tua yang masih berbeda-beda

B.Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis merekomendasikan beberapa hal sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. Adapun rekomendasi tersebut diantaranya :

1. Bagi sekolah

a. Sekolah hendaknya lebih menegaskan lagi kepada pihak orang tua agar tidak membiasan diri menghampiri anak ketika proses pembelajaran.

b. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan lagi kerja sama dengan orang agar kemandirian seluruh anak dapat berkembang dengan baik.

2. Bagi guru

a. Guru hendaknya berusaha untuk meningkatkan kompetensi agar dapat menstimulus perkembangan kemandirian anak.

b. Guru hendaknya dapat menciptakan kegiatan-kegiatan yang menarik dalam mengembangkan kemandirian anak

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya di TK lain.

b. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperbanyak jumlah responden dan subjek, misalnya TK yang digunakan mencakup satu kecamatan.


(3)

68

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Amru, A.M. (2009). Menegaskan Kembali Kemandirian Pesantren.[Online ]. Tersedia: http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/autis130307.ht m.[akses : 13 juli 2014 ]

Anita.R. (2010). Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang isi pesan iklan

layanan masyrakat PAUD ditelevisi. Jurnal

Ayah Bunda. (1998). Dari A sampai Z tentang Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gaya Favorit Press

Bachrudin. (2008). Psikologi Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima

Basri, H. (2000). Remaja Berkualitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Citra,Y.P. (2011). Implementasi kegiatan makan bersama di taman kanak-kanak. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional . (2009). Standar pendidikan anak usia dini. Jakarta : Depdiknas.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Fatimah, E. (2008). Psikologi Perkembangan. Bandung: CV Pustaka Setia

Gevi, N.I F. (2011). Kemandirian anak usia dini yang mengalami gejala autism. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak diterbitkan.

Gracinia, J. (2004). Mengasuh Anak Tunggal. Jakarta : PT. Elexmedia Komputindo.

Gunarsa. (1986). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.


(4)

69

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hadis, Fawzia, A. (1998). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Depdikbud. Hurlock, B.E.(1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Ilmaeti. (2009). Perbedaan Kemandirian Taman Kanak-Kanak Ditinjau Dari

Pola Asuh Orang Tua. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak diterbitkan.

Lia ,A. (2011). Upaya Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Playgroup

Melalui Penerapan Teknik Scaffolding. Skripsi FIP UPI BANDUNG.

Tidak diterbitkan.

Mansur, M.A. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Mangunsong, F. (2006). Mengembangkan Sikap Mandiri Pada Anak. Tersedia :

http://www.sahabatnesle.co.id/homev2/main/dunia-dancow/parenting. [Akses : 20 Juli 2014].

Marlinda, S. (2010). Prestasi Belajar pada anak Siswa SD Kelas 1 ditinjau dari

pengalaman pendidikan prasekolah. Skripsi FIP UPI BANDUNG. Tidak

diterbitkan.

Masitoh, Dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif Di Taman Kanak -Kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Melati, B. T. (2014). Meningkatkan Kemandirian Anak Taman Kanak -Kanak

Melalui Metode Bermain Peran Makro. Skripsi FIP UPI BANDUNG.

Tidak diterbitkan.

Moeslichatoen. (2004). Metode pengajaran di taman kanak-kanak. Jakarta : Rineka Cipta.

Narbuko, C dan Achmadi, A. (2009).metode penelitian. Jakarta : PT.Bumi Aksara.

Nugraha, A. dkk. (2005). Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka.


(5)

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Noorlaila, I. (2010). Panduan lengkap mengajar PAUD. Yogyakarta : Pinus Book Publisher.

Novi, D. M. (2013). Implementasi kegiatan origami di taman kanak-kanak..

Permen. (2009). Peraturan menteri pendidikan nasional no 58 tahun 2009 tentang

standar pendidikan anak usia dini. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional.

Purwanto, S.E. (2009). Upaya Guru Dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini.

Jurnal sarjana Pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Agama Islam. [Online].

Tersedia: http://digilib.uin suka.ac.id/3792/1/BAB%201,iv,%20DAFTA R%20PUSTAKA.pdf. [akses : 24 januari 2015]

Putra , D.K dan Jannah.M. (2013). Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini

(Usia 4-6 tahun) di Taman Kanak-kanak Assalam Surabaya. [Online].

Tersedia: http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=upfHPWw LdXf8AXC14CAAQ&url.

Riduwan , M.B.A. (2009). Belajar Mudah penelitian. Bandung : ALFABETA.

Rini. (2004). Pola Asuh Orang Tua Dalam Menumbuhkan Sikap Mandiri Pada

Anak Balita. Skripsi PLS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Septiningtyas, N. (2006). Penerapan Kemandirian Pada Anak Tunggal Melalui

Pendidikan Dalam Keluarga. Skripsi Sarjana Pada FIP

PGTK UNS. [Online]. Tersedia: http://ramabie.com/wp content/uploads/s kripsi/skripsiPGSD6.pdf. [Akses : 6 Agustus 2014].

Setiawan, Y. (2007). Perkembangan Kemandirian Seorang Anak, Indeks Artikel Siaksoft, Posted by.Edratma 28 Juli 2007.

Sugiono. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.


(6)

71

Marti, 2015

PROFIL KEMAND IRIAN ANAK KELOMPOK B TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Susanto,A.(2013). Memahami Perilaku Kemandirian Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia: http://fipumj.net/artikel8f14e45fceea

167a5a36dedd4bea2543-MEMAHAMI-PRILAKU-KEMANDIRIAN-ANAK-USIA DINI.html. [

Akses : 5 Mei 2014]

Siswanto, W. (2010). Membentuk Kecedasan Spiritual Anak. Jakarta : AMZAH.

Solehuddin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : Depdikbud FIP IKIP.

Syah , M. (1995). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Familia, T.P (2006). Membuat Prioritas, Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta : Kanisius.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang sistem

pendidikan nasional. [Online]. Tersedia : www.hukumonline.com.

[Akses : 4 Juni 2014]

Yusuf, S. (2002). Psikologi perkembangan Anak dan Remaja (cet. III). Bandung : Remaja Rosdakarya.