MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LEMPAR KARET DI TK AL-IKHLAS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A Pendidikan Anak Usia Dini TK Al-ikhlas Tahun Pelajaran 2014/2015.

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LEMPAR KARET DI TK AL-IKHLAS

(

Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A Pendidikan Anak Usia Dini TK Al-ikhlas

Tahun Pelajaran 2014/2015

)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

SKRIPSI

Oleh

Eva Yuliana Sangkaen 1009932

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LEMPAR KARET DI TK

AL-IKHLAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A Pendidikan Anak Usia Dini TK Al-ikhlas

Tahun Pelajaran 2014/2015

)

Oleh

Eva Yuliana Sangkaen Nim. 1009932

Sebuah Skripsi Yang Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Departemen Ilmu Pendidikan

©Eva Yuliana Sangkaen 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta di lindungi undang-undang

Skripsi ini tidk boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagiannya, dengan mencetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

(4)

(5)

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA

DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LEMPAR

KARET DI TK AL-IKHLAS

(

Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A Pendidikan Anak Usia Dini TK Al-ikhlas Pelajaran 2014/2015

)

Eva Yuliana Sangkaen 1009932

Abstrak

Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya matematika bagi kehidupan anak khususnya pengenalan konsep bilangan untuk berhitung. Permasalah yang muncul di TK AL-Ikhlas dengan latar belakang rendahnya kemampuan berhitung seperti mengenal konsep angka penjumlahan dan penggunaan sumber media dalam pembelajaran di kelas masih kurang dan terbatas dan juga penekanan pembelajaran di kelas menggunakan buku atau LKS (lembar kerja siswa). Hal tersebut menjadi alasan yang mendasari rumusan masalah (1) Bagaimana kondisi objektif kemampuan berhitung anak sebelum dilakukannya permainan lempar karet di kelas A TK Al-ikhlas?. (2) Bagaimana penerapan permainan lempar karet dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak di kelas A TK Al-ihklas?. (3) Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung anak kelas A TK Al-Ikhlas setelah penggunaan permainan lempar karet?. Dengan tujuan untuk menggambarkan kem ampuan berhitung anak pada saat diterapkannya permainan tradisional untuk meningktakan kemampuan berhitung anak metode penelitian yang di gunakan adalah Peneltian tindakan kelas (PTK). Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus di setiap siklus terdapat dua tindakan, pada setiap siklus di harapakan ada peningkatan kemampuan berhitung anak. Dalam peningkatan kemampuan berhitung anak dengan menggunakan media karet ada 18 anak yang mengikuti pembelajaran, ada tiga kategori dalam penilaian untuk anak yaitu anak yang mampu melakukan kegiatan tanpa bantuan masuk dalam kategori (B), anak yang belum mampu melakukan kegiatan masuk dalam kategori (C), sedangkan anak belum mampu masuk kategori (K). Presentase hasil peningkatan kemampuan berhitung anak pada siklus I kategori B sebesar 27,77%, kategori C sebesar 33,33%, kategori K sebesar 38,88% dan pada siklus II kategori B sebesar 83,33% dan kategori C sebesar 16,66 dan kategori K sebesar 0%. Adapun saran bagi guru, hendaknya menggunakan media yang kongkrit dalam pembelajaran peningkatan kemampuan berhitung anak media yang bervariatif dan menstimulus perkembangan anak khususnya berhitung.


(6)

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

IMPROVING NUMERACY EARLY CHILDHOOD TRADITIONAL GAMES THROUGH RUBBER CAST IN TK AL-IKHLAS

(In the Classroom Action Research Group A Childhood Education Kindergarten Lessons Al-Ikhlas 2014/2015)

Eva Yuliana Sangkaen 1009932

Abstrak

This study departs from the need for mathematical background for the lives of children, especially the introduction of the concept of numbers to count. Problems that arise in kindergarten AL-Ikhlas with low numeracy background like to know the concept of the sum and the use of media resources in the classroom is still lacking and limited and also emphasize learning in the classroom using books or worksheets (worksheet students). This is the reason underlying the formulation of the problem (1) How is the objective conditions numeracy skills the child prior to the game throwing gum in class A kindergarten Al-Ikhlas ?. (2) How does the application of rubber throwing game in improving numeracy skills A child in the kindergarten class Al-upright ?. (3) How to increase numeracy skills grader A kindergarten Al-Ikhlas after use rubber throwing game ?. With the aim to describe the child's ability to count at the time of application of traditional games to drive the child's ability to count the research method used is The research class action (RCA). In the implementation of the action research consists of two cycles in every cycle there are two actions, on each cycle there is an increase in the hope the numeracy skills of children. In improving the child's ability to count using rubber media there were 18 children who attend the lessons, there are three categories in the assessment for a child is the child who is able to perform activities without assistance in the category (B), a child who has not been able to carry out activities in the category (C) , while the children have not been able to enter the category (K). Percentage resulting increase numeracy skills of children in the first cycle of 27.77% B category, the category C of 33.33%, 38.88% for category C and in the second cycle of 83.33% of category B and category C of 16.66 and category C at 0%. As for advice for teachers, should use concrete media in children's learning numeracy skills enhancement varied media and stimulate the development of children, especially math.


(7)

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... iiv

DAFTAR GRAFIK DAFTAR GAMBAR ... iiiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penulisan ... 4

F. Struktur Organisasi ... 5

BAB II KAJIAN TEORI... 7

A. Kemampuan Berhitung Pada Anak Taman Kanak-Kanak ... 7

1. Pengertian Berhitung ... 7

2. Tujuan Pembelajaran Berhitung ... 8

3. Tahapan Berhitung ... 10

B. Prinsip-Prinsip Belajar Anak ... 11

C. Penilaian dalam pembelajaran berhitung di taman kanak-kanak .. 13

D. Bentuk Permainan Tradisional Kalimantan Timur ... 14

1. Latar Belakang permainan belincar atau permainan lempar karet... 14

2. Permainan Tradisional Lempar Karet ... 14

3. Tata Cara permainan lempar karet ... 15


(8)

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18

A. Metode Penelitian ... 18

B. Lokasi Penelitian ... 18

C. Desain Penelitian ... 18

D. Prosedur Penelitian ... 20

E. Penjelasan Istilah ... 21

F. Teknik Pengumpulan Data... 22

G. Instrument Penelitian ... 27

H. Teknik Analisis Data ... 29

I. Validasi Data... 30

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

1. Profil Tk Alam Al-Ikhlas ... 32

a. Lokasi Tk Alam Al-Ikhlas ... 32

b. Tujuan Pendirian Tk Alam Al-Ikhlas... 32

c. Sarana Prasaran ... 32

d. Tenaga Pendidik Dan Peserta Didik ... 33

e. Kegiatan Pembelajaran Di Tk Alam Al-Ikhlas ... 34

2. Kondisi Awal Proses Pembelajaran ... 35

a. Proses Pembelajaran... 35

b. Kegiatan Guru Dalam Pengembangan Kemampuan Berhitung Di Tk Alam Al-Ikhlas ... 35

c. Kondisi Kemampuan Berhitung Anak Di Tk Alam Al-Ikhlas (Pra-Siklus) ... 35

3. Tahap Implementasi Kegiatan ... 40

a. Siklus I ... 40

1) Siklus I Tindakan I ... 40

2) Siklus I Tindakan II ... 45

b. Siklus II ... 52


(9)

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2) Siklus II Tindakan II... 57

B. Pembahasan ... 64

1.Kondisisi Objektif Kemampuan Berhiung Kelompk A Di Tk Alam Al-Ikhlas Sebelum Menggunakan Permainan Tradisional Lempar Karet ... 64

2.Penerapan Kegiatan Berhitung Di Tk Alam Al-Ikhlas Dengan Menggunakan Permaian Tradisional Lempar Karet ... 65

3.Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Di Tk Alam Al-Ikhlas Melalui Permainan Lempar Karet ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 69

A. Kesimpulan... 69

B. Rekomedasi ... 70

DAFTAR PUSATAKA ... 71 LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP...


(10)

1

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam pendidikan ada dua bentuk kegiatan yang saling berkaitan dan tidak dapat di pisahkan yaitu studi pendidikan dan parktek pendidikan. Studi pendidikan merupakan seperangkat kegiatan individual yang bertujuan memahami suatu prinsip, konsep atau teori pendidikan, sedangkan praktek pendidikan merupakan seperangkat kegiatan yang bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami perubahan tingkah laku yang di harapakan. Redja mudyaharjo, 1989 (MKDP, 2010:1)

Pendidikan merupakan wadah bagi anak bangsa untuk mendapatkan pengetahuan, setiap anak mendapatkan hak untuk diberi pendidikan oleh orang tuanya, sejak usia dini anak telah memeperoleh pendidikan. Tetapi pendidikan yang formal akan di perolah anak ketika anak memasuki usia yang cukup matang untuk memeperoleh pendidikan yang lebih tinggi.

Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah dengan tujuan agar anak-anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan dari Pendidikan Anak Usia Dini adalah agar anak memperoleh rangsangan-rangsangan intelektual, sosial, dan emosional sesuai dengan tingkat usianya. Tujuan diselenggrakan pendidikan anak usia dini untuk membentuk anak indonesia yang berkualitas dan membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar akademik.

Suyadi (2014 : 22) Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah pendidikan yang di selenggrakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.


(11)

2

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Masitoh (2005 : 1) mengungkapkan bahwa Pendidikan di Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang memiliki peranan sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan di Taman Kanak-Kanak merupakan jembatan antara lingkungan keluarga dengan masyarakat yang lebih luas yaitu Sekolah Dasar dan lingkungan lainnya. Sebagai salah satu bentuk pendidikan anak usia dini, lembaga ini menyediakan program pendidikan dini bagi sekurang-kurangnya anak usia 4 tahun sampai memasuki jenjang pendidikan dasar.

Karakteristik anak sangat beragam dapat dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan anak, tidak semua anak dalam perkembangan dan pertumbuhannya sama ada anak yang dalam masa perkembangannya dalam bidang kognitif lebih aktif atau lebih menonjol dalam hal berhitungnya, setiap anak memiliki kecerdasan masing-masing. Kegiatan pengembangan pembelajaran matematika untuk anak usia dini dirancang agar anak mampu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan matematika yang memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja pada abad mendatang yang menekankan pada kemampuan memecahkan masalah. Perkembangan kognitif anak dapat di rangsang melalui media-media yang menarik, kreatif dan inovatif.

Salah satu aspek dalam pengembangan kognitif ini adalah pengembangan pembelajaran matematika. Seperti yang telah dikemukakan oleh Sriningsih (2008:1) bahwa praktek-praktek pembelajaran matematika untuk anak usia dini di berbagai lembaga pendidikan anak usia dini baik jalur formal maupun non formal sudah sering dilaksanakan. Istilah-istilah yang dikenal diantaranya pengembangan kognitif, daya pikir atau ada juga yang menyebutnya sebagai pengembangan kecerdasan logika-matematika.

Dalam pembelajaran berhitung guru perlu memilih media yang menarik dan menyenangkan bagi anak agar pengenalan berhitung dapat diserap anak secara optimal. Pengembangan berhitung tersebut harus sesuai dengan tahap perkembangan anak agar anak dapat mengekspresikan diri secara bebas.


(12)

3

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berhitung merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar (Depdiknas, 2007 :1). Berhitung di Taman Kanak-Kanak diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental, sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, berhitung di Taman Kanak-Kanak dilakukan secara menarik dan bervariasi. Manfaat bagi kemampuan matematika anak usia dini untuk mengenal matematika secara sederhana dengan menggunakan media yang sederhana namun anak dapat dengan mudah memahami, anak dapat mengembangkan kemampuan berhitung anak melalui media yang konkrit.

Pembelajaran yang berlangsung di TK Al-Ikhlas masih menggunakan buku atau LKS, ketika di kelas anak setelah berdoa anak membaca Al-Qur’an setelah itu anak mulai belajar pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan. Kemampuan matematika atau kemampuan berhitung anak pada TK Al-Ikhlas masih sebatas mengenal angka, menjumlah dengan angka kecil. Di karnakan pada proses pembelajaran berlangsung hanya menggunakan buku yang telah di tulis oleh guru dan juga LKS yang telah ada, di dalam buku LKS anak di ajarkan mengurtkan angka dan menjumlah dengan LKS yang ada, setelah itu anak dapat kemabli mengerjakan halam selanjutnya setelah dapat mengerjakan pekerjaan yang telah di kerjakan.

Berdasarkan observasi awal kemampuan matematika pada anak usia dini yang saya temukan pada TK Al-Ikhlas adalah kurangnya anak dalam mengenal konsep angka, penjumlahan, menghubungkan jumlah angka dengan benda, mengurutkan atau menyusun angka. Dan sumber media yang mendukung pembelajaran anak masih terbilang minim, kemudian metode pembelajaran yang digunakan di kelas kurang bervariatif dan menarik bagi anak. Oleh karena itu peneliti memilih permainan lempar karet unruk meningkatkan kemampuan berhitung anak karna dengan bermain karet selain memperkenalkan permainan daerah dengan bermaian karet anak akan dapat menghitung jumlah karet yang


(13)

4

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

telah ia miliki setelah bermaian dan juga anak dan peneliti tertarik untuk menggunakan permaianan daerah untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak di TK Al-Ikhlas.

Berdasarkan permasalahan yang ada penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang upaya pengembangan anak melalui permainan lempar karet Pada TK Al-Ikhlas dengan melakuakan penelitian. untuk itu peneliti menangkat judul penelitian “MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR KARET”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui permainan karet adalah dalam kurangnya konsep penjumlahan angka.

C. Rumusan masalah

1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan berhitung anak sebelum dilakukannya permainan lempar karet di kelas A TK Al-ikhlas?

2. Bagaimana penerapan permainan lempar karet dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak di kelas A TK Al-ihklas?

3. Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung anak kelas A TK Al-Ikhlas setelah penggunaan permainan lempar karet ?

D. Tujuan penelitian

1. Mengetahui kondisi objektif kemampuan berhitung anak sebelum dilakukannya permainan lempar karet di kelas A TK Al-ikhlas.

2. Mengetahui penerapan permainan lempar karet dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak di kelas A TK Al-ihklas.

3. Mengetahui peningkatan kemampuan berhitung anak kelas A TK Al-Ikhlas setelah penggunaan permainan lempar karet.


(14)

5

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Penelitian yang akan di lakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait diantaranya :

1. Manfaaf Teoritis

Memberikan sumbangan keilmuan dalam memahami upaya peningkatan kemampuan berhitung anak usia dini melalui kegiatan permaian lempar karet. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Anak

1) Meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan permainan lempar karet.

2) Memberikan pengalaman baru bagi anak dalam meningkatakan kemampuan berhitung.

3) Memperkenalkan kepada anak permainan tradisional.

4) Mempermudah anak dalam berhitung dan mengenal bilangan operasional.

5) Anak mendapatkan wawasan baru dalam meningkatkan kemampuan berhitung dengan kegiatan permainan lempar karet.

b. Bagi peneliti

1) Memeberikan pengetahuan bagi guru terhadap metode yang di gunakan. 2) Guru lebih bervariasi dalam memilih atau menggunakan media yang

akan gunakan.

F. Struktur organisasi skripsi

Penulisan laporan ini di susun berdasarkan pedoman penulisan karya tulis yang berlaku di UPI Bandung secara rinci laporan penulisannya sebagai berikut : 1.BAB I : Membahas latar belakang masalah yang ada, identifikasi masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian dan sisitematika kerangka penuklisan skripsi.

2.BAB II : Kajian Pustaka membahas beberapa kajian teori kemampuan berhitung anak usia dini dan permainan tradisional.


(15)

6

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3.BAB III : Metode penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, lokasi penelitian, definis operasinaanl variabel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan validasi data.

4.BAB IV : Deskripsi hasil penelitian tentang meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui permaian tardisional lempar karet.

5.BAB V : Merupakan simpulan dari hasil penelitian yang telah di lakukan dan pembahasan dari hasil peneltian yang berisi simpulan dari keseluruhan penelitian dan rekomendai untuk pihak sekolah.


(16)

18

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang telah di laksanakan di sekolah oleh guru dan juga mengatasi permasalahan pembelajaran berhitung pada anak yang terjadi di lapangan (anak usia dini), dengan menggunakan permainan tradisional melempar karet dan untuk mencapainya peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, penelitian tindakan kelas perfokus pada kelas atau proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas (Suharmi dalam Wiwih, 2011 : 34).

B. Lokasi Dan Subjek Penelitian

TK Al-Ikhlas Jl. Negla Gg Al-Ikhlas no 10 bandung. Subjek dalam peneletian ini adalah anak TK kelas A dengan jumlah subjek 18 anak dan 1 orang guru, alasan ketika memilih tempat penelitian tersebut karena kurangnya anak dalam mengenal konsep angka, kurang mengerti dalam menghubungkan jumlah angka dengan benda, kurangnya anak dalam menngurutkan atau menyusun angka, terbatasnya media yang mendukung pembelajaran anak, kurang bervariasinya metode yang digunakan dan kurang menariknya media yang digunakan dalam pembelajaran.

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian kelas Kemmis (1983) dalam Yatim Riyanto (1996 : 40), menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan upaya menguji


(17)

19

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

cobakan ide-ide kedalam praktek untuk memeperbaiki atau merubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan di dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut, Cohen dan Mantion (1980) dalam yatim riyanto (1996 : 40).

Dalam penelitian tindakan kelas terdapat beberapa model atau desain yang dapat di gunakan penelti dalam acuan untuk siklus tindakan pada saat melakukan penelitian di lapangan siklus itu di lakukan secara kontinyu sampai peneliti mendapatkan solusi yang dapat merubah proses pembelajaran ke arah yang lebih baik dan optimal sehingga masalah yang terjadi lapangan dapat di di perbaiki secara optimal. Desain yang di gunnakan dalam penelitian ini adalah desain model siklus. Konsep pokok penelitiannya terdiri dari empat komponen yaitu :

1. Perencanaan/Planning 2. Tindakan/acting 3. Pengamatan/observing 4. Refleksi/reflecting

Siklus ini di lakukan berkepanjangan hingga peneliti menemukan solusinya yang dapat mengubah proses pembelajaran lebih baik.Agar lebih jelas siklus penelitian yang akan di lakukan berikut adalah model siklus yang di gunakan pada saat pelaksaan penelitian :


(18)

20

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Arikunto (2008)

Desain PTK Model Kurt Lewin D. Prosedur Penelitian

Muslihubdin, (2009 : 54-66) Prosedur dalam penelitian ini bagi dalam empat tahapan kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi secara prosedur dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Dalam setiap siklus di susun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran, perencanan pada penelitian ini merujuk pada satuan kegiatan mingguan (SKM),rencana kegiatan harian (RKM). Dalam perencanaan ini juga peneliti harus merenCanakan penelitian yang akan di

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

Siklus I


(19)

21

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

laksankan, hal-ahal yang akan di observasi dan juga kegiatan refleksi yang akan di lakukan.

2. Melaksanakan Tindakan

Selama melaksanakan tindakan peneliti yang bertindak sebagai guru mengacu pada rencana kegiatan yang akan di lakukan pada rencana kegiatan harian (RKH) yang telah di siapkan dan di sepakati bersama dengan peneliti, guru sebagai peneliti mempraktekan bagaimana proses atau cara bermaian permainan tradisoanl lempar karet kepada anak, peneliti memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba terlebih dahulu bagaiman cara permaianannya kemudian anak dapat melanjutkan permaian seuai dengan aturan yang telah di tetapkan.

3. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang di lakukan untuk pengambilan data mendokumentasi sejauh mana kemampuan anak berhitung melalui permainan tradisional lempar karet, apa saja yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran dan apa dampaknya pembelajaran berhitung ini bagi anak dengan menggunakan permaian tradisional lempar karet.

4. Refleksi

Tahapan ini bertujuan untuk mengkaji secara menyeluruh terhadap tindakan yang telah di lakukan berdasarkan data yang telah di kumpul selanjutnya akan di lakukan evaluasi guna memperbaiki tindakan selanjutnya.

E. Penjelasan Istilah

1. Kemampuan berhitung anak usia dini di sebut juga kegiatan menyebutkan bilangan dan menyusun bilangan secara berurutan. Berhitung menurut Suyanto (2005 : 158) menghitung yaitu menghubungkan antara benda dengan konsep bilangan, dimulai dari


(20)

22

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

angka satu. Jika sudah mahir anak dapat melanjutkan menghitung kelipatan, misalnya kelipatan dua, lima, atau sepuluh

2. Permainan lempar karet

Permainan lempar karet adalah permainan tradisional yang telah ada sejak dulu, setiap daerah memiliki ciri tersendiri dalam permainan lempar karet ini seperti di daerah Kalimantan Timur, permainan ini sangatlah sederhana permainannya di sebut belincar yang artinya melempar di atas tanah atau tempat yang datar. Permainan lempar karet ini dapat membantu anak dalam melatih konsentrasi dan juga kemampuan berhitungnnya misalnya pada saat anak melempar karet anak akan dapat menghitung berapa jumlah karet yang telah terlempar.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data pada peneltian ini guna untuk mengetahu kemampuan berhitung anak di TK Alam Al-Ikhlas adalah dengan menggunakan instrumen observasi, wawncara, dan dokumentasi

1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian. Observasi dapat di laksanakan secara langsung maupun tidak langsung. (Rianto, 1996 : 77). Observasi langsung adalah mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat). Observasi tak langsung adalah mengadakan pengamatan terhadapa gejala-gejala subyek yang di selidiki dengan perantara sebuah alat. Pelaksanaan dapat di lakukan dalam situasi yang sebenarnnya maupun dalam dalam situasi buatan.

Menurut Muslihubdin (2009:60) observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sejauh mana tindakan


(21)

23

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

telah mencapai sasaran. Pada penelitian ini menggunakan observasi langsung terkait dengan bagaiman kemampuan berhitung anak pada TK B.

Tabel 3.1

Pedoman Observasi kemampuan berhitung anak usia dini di TK Alam Al-Ikhlas

NO INDIKATOR YANG AKAN DI CAPAI KATEGORI

B C K

1. Anak dapat meneyebutkan bilangan 1-5 2. Anak dapat menyebutkan bilangan 6-10

3. Anak dapat menyebutkan angka secara mundur 10-1

4.

Anak dapat menyebutkan angka sesudah dan sebelum angka contoh sesudah 2 adalah 3.

5. Anak dapat menunjukkan bilangan angka lebih besar

6. Anak dapat membilang angka dengan tepat

7. Anak dapat menyebutkan hasil penjumlahan sampai 10

8. Anak dapat mengurutkan angka 1-5 9. Anak dapat mengurutkan angka 6-10

10. Anak dapat mengurutkan angka secara mundur 10-1


(22)

24

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Wawancara yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan, wawancara di lakukan dengan tujuan mengetahui hambatan yang di alami oleh guru selam melakukan proses pembelajaran di kelas dan upaya apa saja yang telah di lakukan oleh guru. Interview atau wawancara merupakan metode pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antar peneliti dengan subjek atau respoden pada saat wawancara terjadi tanya jawab antara peneliti dengan subjek dan secara sistematis dan berpijak pada tujuan penelitian. Dr. Suharsini Arikunto (1987) dalam Yatim Rianto (1996 : 67-68), membedakan dua jenis pedoman wawancara, yaitu:

a. Pedoman wawancara tidak berstruktur

Pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan di tanyakan. Kreativitas ketika melalukan wawancara sangat di perlukan. Pewawancara sebagai jawaban responden.

b. Pedoman wawancara berstruktur

Pedoman wawancara yaang disusun secara rinci sehingga menyerupai cheklist. Fungsi dari pedoman wawancara ini adalah :

1) Memberikan pedoman tentang apa saja yang akan di tanyakan 2) Mengatisipasi akan lupa pada pokok-pokok pertanyaan yang

akan ditanyakan oleh peneliti.

3) Agar wawancara dapat efektif dan efesien.

Dengan menggunakan teknik wawancara peneleliti dapat langsung bertatap muka dengan subjek yang akan di interview atau wawancara. Berikut tabel wawancara sebelum tindakan dan setelah tindakan


(23)

25

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Sebelum Tindakan Dan Setelah Tindakan Meningkatkan Kemampuan Berhitng Anak Usia Dini Melalui Permainan

Tradisional Lempar Karet

Sub variabel Strategi Pertanyaan

Kemampuan berhitung anak

1. Bagaimana kemampuan berhitung anak dalam kegiatan pembelajaran? 2. Strategi apa yang di gunakan dalam

meningkatkan kemampuan berhitung anak dalam kegiatan pembelajaran? Media

pendukung pembelajaran

1. Media apa saja yang di gunakan oleh ibu selama pelaksanaan pembelajaran berhitung?

Meningkatkan kemampuan berhitung anak

melalui permainan lempar karet

Tanggapan guru terhadap pembelajaran yang di terapkan

1. Menurut ibu apakah anak senang dan antusia dengan metode pembelajaran yang ada di kelas selama ini?

2. Kendala apa saja yang di alami oleh ibu selama pembelajaran berhitung? 3. Apa upaya yang ibu lakukan terkait

dengan kendala yang di hadapi? saran 1. Apa saran ibu terhadap kegiatan

berhitung ini dengan menggunakan permainan tradisonal lempar karet


(24)

26

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA GURU SEBELUM TINDAKAN Nama Guru :

Nama TK : Hari/tanggal :

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana kemampuan berhitung anak dalam kegiatan pembelajaran?

2.

Strategi apa yang di gunakan dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak dalam kegiatan pembelajaran?

3.

Menurut ibu apakah anak senang dan antusia dengan metode pembelajaran yang ada di kelas selama ini?

4. Kendala apa saja yang di alami oleh ibu selama pembelajaran berhitung?

5. Apa upaya yang ibu lakukan terkait dengan kendala yang di hadapi?

6. Bagaiamana proses pelaksanaan evalu asi berhitung anak?

7. Media apa saja yang di gunakan oleh ibu selama pelaksanaan pembelajaran berhitung?

Tabel 3.4

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA GURU SETELAH TINDAKAN Nama Guru :


(25)

27

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Hari/tanggal :

No Pertanyaan Jawaban

1.

Pernakah ibu memberikan kegiatan berhitung dengan menggunakan permainan lempar karet.

2.

Bagaimana tanggapan ibu terkait dengan kegiatan berhitung melalui permaian tradisional lempar karet?

3.

Menurut ibu apa saja kendala yang di alami dalam proses kegiatan berhitng melalui permaian lempar karet

4.

Menurut ibu apakah ada keunggulan dari kegiatan berhitung dengan menggunakan permaianan tradisional lempar karet.

5.

Menurut ibu apakah kelemahan dari permaian tradisional bagi kemampuan berhitung anak?

.

6.

Apa saran ibu terhadap kegiatan berhitung ini dengan menggunakan permainan tradisonal lempar karet

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang di gunakan adalah foto-foto kegiatan pembelajaran pada setiap siklus pembelajaran, isi dari dokumentasi terkait dengan proses pembelajaran di kelas dan aktifitas serta sikap anak pada pelaksanaan pembelajaran.

G. INSTRUMENT PENELITIAN

Kisi-kis instrumen yang di susun oleh peneliti terdiri dari : 3. Mengenal konsep bilangan


(26)

28

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 4. Membilang bilanangan

5. Mengurutkan angka

Berikut adalah tabel yang merupakan desain kisi-kis instrumen meningkatakn kemampuan berhitung anak usia dini melalui perman tradisional pada kelompok A TK Alam Al-Ikhlas.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrument Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak usia Dini kelompok A Melalui Permaian Lempar Karet

Variabel Indikator Pernyataan

Teknik pengumpulan data Sumber data A. Kemampuan berhitung 1. Mengenal konsep bilangan

a. Anak dapat menyebutkankan bilangan 1-5 b. Anak dapat

menyebutkan bilangan 6-5 c. Anak dapat

menyebutkan angka secara terbalik contoh : 10, 9, 8, dst.

d. Anak dapat

menyebutkan angka setelah dan sebelum angka 2

Observasi Anak

2. Membilang bilangan

a. Anak dapat

menujukan bilangan angka lebih besar. b. Anak dapat

membilang angka dengan

tepat, contoh hasil penjumlahan 3+1= 4

c. Anak dapat


(27)

29

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu menyebutkan hasil penjumlahan sampai 10

3. Mengurutkan angka

a. Anak dapat

mengurutkan angka 1-5

b. Anak dapat

mengurutkan angka 6-10

c. Anak dapat

mengurutkan angak secara terbalik contoh :10. 9. 8, dst.

Observasi Anak

B. Permainan tradisonal lempar karet

Perencanaan pembelajaran berupa kegiatan harian (SKH)

Observasi Guru dan anak Pelaksanaan kegiatan berhitung dengan

menggunakan permaian tradisional lempar karet.

Observasi Anak

Kegiatan penutup Observasi Guru

H. Teknik analisi data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Data yang di peroleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahapan analisis data pada penelitian ini terdiri dari tiga tahapan reduksi data, display data, dan kesimpulan (Sugiyono, 2008:337).

1. Reduksi data

Data yang di peroleh dari lapangan di catat dan di teliti secra rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu agar mudah di pahami keseluruhan rangkuman data yang berupa hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dari lapangan mengenai upaya meningkatkan kemapuan berhitung anak usia dini berdasarkan permasalah yang di teliti.


(28)

30

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Setelah di reduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa di lakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, membuat grafik. Dalam penelitian ini display data menggunakan tabel distribusi frekuensi, menurut Supranto (2000:62) distribusi frekuensi adalah pengelompokan data kedalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian di hitung banyak datanya yang masuk kedalam tiap kelas. Dengan display data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami tersebut.

3. Verifikasi

Dalam langkah ketiga ini adala menarik kesimpulan dan verivikasi, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah di rumuskan sejak awal tetapi mungkin juga tidak karena seperti telahdi kemukakan bahwa masalah dalam penelitian kuantitaif masih bersifat sementaradan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

I. Validasi data

Validasi dan keobjektifan merupakan persoalan penting dalam kegiatan ilmiah. Eisner (Wiriaatmadja,2009:162) mengungkapakan bahwa validasi data adalah istilah alternatif dengan standar yang rasional untuk menilaikredibilitas penilaian kualitatif. Dalam hal ini para ahli di minta pendapatnya tetntang isntrument yang telah di susun peneliti apakah sudah dapat di gunakan tanpa perbaikan atau ada perbaiakan untuk di gunakan dalam penelitian nanti.

Dalam penelitian ini teknik validasi data menggunakan teknik dari hopkins (Wiriaatmadja, 2008:168-171):

1. Melakukan member chek, yakni memriksa kembali kebenaran dan kesahihan keterangan-kerangan atau informasi data yang di peroleh


(29)

31

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

selama observasi atau wawancara dari narasumber (kepala sekolah, guru, teman dan laian-lain). Kegiatan ini di lakuakan guna menguji konsistensi informasi yang tekah di tuangkan dalam bentuk laporan narasi.

2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data dengan mengkinfirmasi

kepada sumber lain, dalam hal ini guru pendamping dan pendapat ahli pada saat bimbingan berupa temuan-temuan penelitian dan penyusunan laporan

3. Audit trail, yaitu memeriksa catatan yang di tulis oleh penelti atau

memeriksa kebenaran hasil penelitian dengan mendiskusikan dengan teman sejawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan penelitian tindakan kelas.

4. Expert opinion, yaitu mengkonsultasikan hasil temuan penelitian kepada

pakar dalam hal ini pembimbing untuk memperoleh arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang terjadi dilapangan.


(30)

69

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini akan di paparkan beberapa simpulan yang berkaitan dengan kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan tradisional lempar karet yang di laksankan di TK Al-Ikhlas, serta rekomendasi peneliti untuk selanjutnya.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dlakukan di di TK Al-Ikhlas maka di peroleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kondisi objektif kemampuan berhitung anak pada TK Al-Ikhlas pada pra-siklus menunjukkan bahwa kemampuan berhitung berada pada kategori B sebesar 16,66% kategori C sebesar 27,77% kategori K sebesar 55,55%. Dalam kegiatan pengebangan kemapuan berhitung anak di TK Alam Al-Ikhlas masih merujuk pada lembar kerja (LKS) anak mengerjakan . Dan juga media pendukung dalam proses pembelajaran matematika khususnya berhitung masih minim dan kurang variatif.

2. Penerapan kemampuan berhitung dengan permainan tradisional lempar karet di lakukan dengan menggunakan 2 Siklus pada setiap siklus terdapat 2 tindakan, siklus pertama pembelajaran kemampuan berhitung anak dengan permainan lempar karet di lakukan sesuai dengan indikator yang telah di rencanakan,pada siklus I dan siklus anak dapat mengenal konsep angka , membilang bilanga, mengurtkan bilangan, dan juga pada siklus II. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak pada TK Al-Ikhlas kelompok A.

3. Terdapat peningkatan (Pasca-siklus) dalam kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan tradisional lempar karet hal ini dapat di lihat dari kemampuan anak dalam menjumlah dan menujukkan hasil presentase dari prasiklus kategori B sebsesar 16,66% dan untuk kategori C sebesar 27,77%, kemudian untuk kategori K sebesar 55,55% kemudian pada siklus I kemampuan berhitung anak meningkat pada kategori B 27,77% pada


(31)

70

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kategori C 33,33%, kategori K 38,88%, selanjutnya pada siklus II meningkat setelah di berikan tindakan pada kategori B 83,33%, kategori C 16,66%, kategori K 0 % , maka dapat dikatakan bahwa penelitian kemampuan berhitung dengan menggunakan permainan tradisional dapat meningktakan kemampuan berhitng di anak di TK Alam Al-Ikhlas.

B. Rekomendasi

Adapun rekomnedasi yang dapat peneliti sampaikan berkaitan dengan peningkatan keterampilan berhitung anak usia dini dengan permainan tradisional lempar karet adalah sebagai berikut :

1. Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah perlu menyediakan sarana dan prasaran yang mendukung proses kegiatan pembelajaran yang menarik minat anak dan juga menyenangkan bagi anak agar anak lebih antusias dalam kegiatan belajar.

2. Guru

a. Guru haruslah lebih kreatif sebagai fasilitator anak dalam pembelajaran di kelas agar anak merasa tertantang dalam setiap pembelajarannya. b. Dalam upaya peningkatan kemampuan berhitung anak menggunakan

media yang bervariatif yang dapat menstimulus perkembangan anak. c. Guru haruslah lebih banyak memperkenlakan permainan tradisonal

yang dapat di kaitkan dengan tema pembelajaran di sekolah agar anak tidak melupakan permainan tradisional itu

3. Bagi peneliti selanjunya

a. Penulis merasa dalam penelitian ini masih banyak aspek yang belum terungkap, peneliti berharap peneltian ini dapat di kembangkan lebih lanjut, sehingga dapat memberikan manfaat kepada mahasisiwi dan pendidik Anak Usia Dini.

b. Peneliti dapat menggunakan permainan tradisonal lempar karet sebagai penelitian selanjutnya dengan aspek yang bebeda seperti keterampilan motorik.


(32)

71

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS


(33)

71

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Achroni, keen. (2012). Mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui

permainan tradisional. Javalitera : jogjakarta.

Arikunto. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek edisi

Revisi V. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Agnesa, Nurwindia. (2011). Upaya meningkatkan kemampuan berhitung

Anak Taman Kanak-Kanak. Skripsi pada Upi: tidak di terbitkan.

Anni Padlia, Jurnal Pesona Paud Vol I No.1 Tk Al-Falaah Bandar Pasaman Barat.

Anggraini , reng. (2011). Efektivitas math manipulative terhadap

kemampuan operasi penjumlahan bilangan anak usia dini taman kana-kanak.

Skripsi pada UPI : tidak di terbitkan.

Ayyu’ Tiyani Zakiyah. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Media Audiovisual Tk B Harapan Kita Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang. Skripsi Pada IKIP PGRI SEMARANG : tidak di terbitkan

Depdiknas. (2007). Pedoman permainan berhitung permulaan di Taman

Kanak-Kanak. Jakarta : Depdiknas Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Jannah, nur .(2011). Pengaruh Penggunaan Media Balok Terhadap

Kreativitas Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Skripsi pada UPI : tidak di

terbitkan.

Masitoh,dkk. (2005). Pendekatan belajar aktif di taman kanak -kanak. Jakarta : Depdiknas Dirjen Perguruan Tinggi Directorat Pembinaan Pendidikan Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Muslihubdin. (2009). Kiat sukses melakukan tindakan kelas. Bandung : Rizki Press.

Tim Dosen MKDP. (2010). Landasan Pendidikan. SUB KOORDINATOR MKDP PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

Tanpa nama. (1982). Permainan rakyat daerah kalimantan timur. Jakarta : departemen pedidikan dan kebudayaan

Putra, N & Dwilestari, N. (2012). Penelitian kualitatif pendidikan anak

usia dini. PT rajagrafindo persada : jakarta.

Rianto, Y. (1996). Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan


(34)

72

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sartika, Saridiningsih. (2012). Meningkatkan kemampuan berhitung

permulaan anak usia dini melalui pemanfatan lingkungan sekitar. Skripsi pada

Upi: tidak diterbitkan.

Sriningsih , N. (2009). Pembelajaran matematika terpadu untuk anak usia

dini. Pustaka sebelas : Bandung.

Sutawidjaja, A, dkk. (1993). Pendidikan matematika 3. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga kependidikan.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk penelitian. Bandung : IKAPI.

Supranto,j. (2000). Metode pengembangan kognitif. Jakarta : penerbit universitas terbuka.

Suryadi. (2014). Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian

Neurosains. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Wiriaatmadja, R. 2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk

Meningkatkan Kinerja Guru Dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wiwih. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Klasifikasi Pada Anak

Taman-Kanak-Kanak Melalui Media Balok Warna. Skripsi pada UPI : tidak di

terbitkan.

Widya, R.(2013). Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Mengenal

Bilangan. Skripsi pada UPI :tidak di terbitkan.

Wikipidedia. (2014). Bilangan. [Online] tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan [20/11/20114].


(1)

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

selama observasi atau wawancara dari narasumber (kepala sekolah, guru, teman dan laian-lain). Kegiatan ini di lakuakan guna menguji konsistensi informasi yang tekah di tuangkan dalam bentuk laporan narasi.

2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data dengan mengkinfirmasi kepada sumber lain, dalam hal ini guru pendamping dan pendapat ahli pada saat bimbingan berupa temuan-temuan penelitian dan penyusunan laporan

3. Audit trail, yaitu memeriksa catatan yang di tulis oleh penelti atau memeriksa kebenaran hasil penelitian dengan mendiskusikan dengan teman sejawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan penelitian tindakan kelas.

4. Expert opinion, yaitu mengkonsultasikan hasil temuan penelitian kepada pakar dalam hal ini pembimbing untuk memperoleh arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang terjadi dilapangan.


(2)

69

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini akan di paparkan beberapa simpulan yang berkaitan dengan kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan tradisional lempar karet yang di laksankan di TK Al-Ikhlas, serta rekomendasi peneliti untuk selanjutnya.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dlakukan di di TK Al-Ikhlas maka di peroleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kondisi objektif kemampuan berhitung anak pada TK Al-Ikhlas pada pra-siklus menunjukkan bahwa kemampuan berhitung berada pada kategori B sebesar 16,66% kategori C sebesar 27,77% kategori K sebesar 55,55%. Dalam kegiatan pengebangan kemapuan berhitung anak di TK Alam Al-Ikhlas masih merujuk pada lembar kerja (LKS) anak mengerjakan . Dan juga media pendukung dalam proses pembelajaran matematika khususnya berhitung masih minim dan kurang variatif.

2. Penerapan kemampuan berhitung dengan permainan tradisional lempar karet di lakukan dengan menggunakan 2 Siklus pada setiap siklus terdapat 2 tindakan, siklus pertama pembelajaran kemampuan berhitung anak dengan permainan lempar karet di lakukan sesuai dengan indikator yang telah di rencanakan,pada siklus I dan siklus anak dapat mengenal konsep angka , membilang bilanga, mengurtkan bilangan, dan juga pada siklus II. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak pada TK Al-Ikhlas kelompok A.

3. Terdapat peningkatan (Pasca-siklus) dalam kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan tradisional lempar karet hal ini dapat di lihat dari kemampuan anak dalam menjumlah dan menujukkan hasil presentase dari prasiklus kategori B sebsesar 16,66% dan untuk kategori C sebesar 27,77%, kemudian untuk kategori K sebesar 55,55% kemudian pada siklus I kemampuan berhitung anak meningkat pada kategori B 27,77% pada


(3)

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kategori C 33,33%, kategori K 38,88%, selanjutnya pada siklus II meningkat setelah di berikan tindakan pada kategori B 83,33%, kategori C 16,66%, kategori K 0 % , maka dapat dikatakan bahwa penelitian kemampuan berhitung dengan menggunakan permainan tradisional dapat meningktakan kemampuan berhitng di anak di TK Alam Al-Ikhlas.

B. Rekomendasi

Adapun rekomnedasi yang dapat peneliti sampaikan berkaitan dengan peningkatan keterampilan berhitung anak usia dini dengan permainan tradisional lempar karet adalah sebagai berikut :

1. Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah perlu menyediakan sarana dan prasaran yang mendukung proses kegiatan pembelajaran yang menarik minat anak dan juga menyenangkan bagi anak agar anak lebih antusias dalam kegiatan belajar.

2. Guru

a. Guru haruslah lebih kreatif sebagai fasilitator anak dalam pembelajaran di kelas agar anak merasa tertantang dalam setiap pembelajarannya. b. Dalam upaya peningkatan kemampuan berhitung anak menggunakan

media yang bervariatif yang dapat menstimulus perkembangan anak. c. Guru haruslah lebih banyak memperkenlakan permainan tradisonal

yang dapat di kaitkan dengan tema pembelajaran di sekolah agar anak tidak melupakan permainan tradisional itu

3. Bagi peneliti selanjunya

a. Penulis merasa dalam penelitian ini masih banyak aspek yang belum terungkap, peneliti berharap peneltian ini dapat di kembangkan lebih lanjut, sehingga dapat memberikan manfaat kepada mahasisiwi dan pendidik Anak Usia Dini.

b. Peneliti dapat menggunakan permainan tradisonal lempar karet sebagai penelitian selanjutnya dengan aspek yang bebeda seperti keterampilan motorik.


(4)

71

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS


(5)

71

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Achroni, keen. (2012). Mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui permainan tradisional. Javalitera : jogjakarta.

Arikunto. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek edisi Revisi V. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Agnesa, Nurwindia. (2011). Upaya meningkatkan kemampuan berhitung Anak Taman Kanak-Kanak. Skripsi pada Upi: tidak di terbitkan.

Anni Padlia, Jurnal Pesona Paud Vol I No.1 Tk Al-Falaah Bandar Pasaman Barat.

Anggraini , reng. (2011). Efektivitas math manipulative terhadap kemampuan operasi penjumlahan bilangan anak usia dini taman kana-kanak. Skripsi pada UPI : tidak di terbitkan.

Ayyu’ Tiyani Zakiyah. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Media Audiovisual Tk B Harapan Kita Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang. Skripsi Pada IKIP PGRI SEMARANG : tidak di terbitkan

Depdiknas. (2007). Pedoman permainan berhitung permulaan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Depdiknas Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Jannah, nur .(2011). Pengaruh Penggunaan Media Balok Terhadap Kreativitas Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Skripsi pada UPI : tidak di terbitkan.

Masitoh,dkk. (2005). Pendekatan belajar aktif di taman kanak -kanak. Jakarta : Depdiknas Dirjen Perguruan Tinggi Directorat Pembinaan Pendidikan Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Muslihubdin. (2009). Kiat sukses melakukan tindakan kelas. Bandung : Rizki Press.

Tim Dosen MKDP. (2010). Landasan Pendidikan. SUB KOORDINATOR MKDP PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

Tanpa nama. (1982). Permainan rakyat daerah kalimantan timur. Jakarta : departemen pedidikan dan kebudayaan

Putra, N & Dwilestari, N. (2012). Penelitian kualitatif pendidikan anak usia dini. PT rajagrafindo persada : jakarta.

Rianto, Y. (1996). Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan Dasar. SIC Surabaya : surabaya.


(6)

72

Eva Yuliana Sangkaen, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI PERMAINAN TRAD ISIONAL LEMPAR KARET D I TK AL-IKHLAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sartika, Saridiningsih. (2012). Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak usia dini melalui pemanfatan lingkungan sekitar. Skripsi pada Upi: tidak diterbitkan.

Sriningsih , N. (2009). Pembelajaran matematika terpadu untuk anak usia dini. Pustaka sebelas : Bandung.

Sutawidjaja, A, dkk. (1993). Pendidikan matematika 3. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga kependidikan.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk penelitian. Bandung : IKAPI.

Supranto,j. (2000). Metode pengembangan kognitif. Jakarta : penerbit universitas terbuka.

Suryadi. (2014). Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Wiriaatmadja, R. 2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wiwih. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Klasifikasi Pada Anak Taman-Kanak-Kanak Melalui Media Balok Warna. Skripsi pada UPI : tidak di terbitkan.

Widya, R.(2013). Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Mengenal Bilangan. Skripsi pada UPI :tidak di terbitkan.

Wikipidedia. (2014). Bilangan. [Online] tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan [20/11/20114].