PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN BANTUAN ANIMASI MACRO MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2014/2015.

(1)

Oleh :

Syawal Dina Simangunsong NIM 4111521005

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, pencipta, pemelihara dan pemberi rezeki kepada seluruh makhluk karena berkat rahmat dan hidayah-Nya dan Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat sebagai tauladan dalam aktivitas manusia, hal ini menjadi pedoman dalam menjalankan amanah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning Dengan Bantuan Animasi Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Di Kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P. 2014/2015”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Di Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Ibu Dr. Sondang R. Manurung, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi yang kuat kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, dan Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Siselaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan M.Pd selaku dosen pembimbing akademik, serta Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan Fisika FMIPA Unimed yang telah membimbing penulis selama menjalankan perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj. Sri Irawati, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 16 Medan. Bapak Parulian Marpaung, M.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian.


(4)

v

Teristimewa diucapan terimakasih kepada, Ibunda Nur Aini dan Ayahanda Amiruddin Simangunsong dan adik - adik tercinta Ilham Simangunsong dan Ramadhani Simangunsong yang terus memberikan motivasi, doa serta kasih sayang, serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan hingga selesainya skripsi ini. Dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada sahabat terbaik Azrai yang selalu ada disaat suka maupun duka, serta senantiasa memberikan motivasi dan nasehat yang membangun kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Universitas Negeri Medan hingga selesainya skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan untuk teman tersayang seluruh teman-teman Pendidikan Fisika Ekstensi 2011 atas kebersamaan, kasih sayang, dukungan dan semua hal yang telah diberikan kepada penulis selama menjalani perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karna kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun dan menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juni 2015 Penulis,


(5)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN BANTUAN ANIMASI MACRO MRDIA FLASH TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR DI KELAS X

SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2014/2015 Syawal Dina Simangunsong (4111521005)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui pengaruh model Problem Based Learning dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X SMA negeri 16 Medan.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan two group pretest – postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 16 Medan T.P 2014/2015 yang berjumlah 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, yaitu kelas X-MIA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 45 siswa dan kelas X-MIA 3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 45 siswa. Teknik pengumpulan data hasil belajar kognitif fisika menggunakan teknik tes yaitu bentuk essai tes yang berjumlah 8 soal dan lembar observasi yang diisi oleh observer yang dihitung dengan N-gain. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan rata – rata (uji t dua pihak dan uji t satu pihak.

Berdasarkan analisis data kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama, dilihat dari uji normalitas kelas eksperimen L0 < Ltabel yaitu 0,1088 <

0,1321 dan kelas kontrol L0 < Ltabel yaitu 0,1168 < 0,132, maka data kedua kelas

berdistribusi normal. Pada uji homogenitas Fhitung < Ftabel yaitu 1,59 < 1,64, maka

kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Hasil penelitian menunjukan aktivitas siswa meningkat dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat. pertemuan I-II sebesar 38%, pertemuan II-III sebesar 11% dan pertemuan III-IV sebesar 60% dengan kategori aktif. Sedangkan kelas kontrol pertemuan I-II sebesar 17 % , pertemuan II-III sebesar 17,5% dan pertemuan III-IV sebesar 4,8% dengan kategori cukup aktif. Setelah diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model Problem Based Learning dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, diperoleh hasil uji t satu pihak postes thitung > ttabel

yaitu 11,340>1,665 maka Ha diterima, dengan demikian ada pengaruh model Problem Based Learning dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar siswa SMA N 16 Medan T.P 2014/2015.

Kata kunci : Pengaruh, Problem Based Learning, Konvensional, Aktivitas, Hasil Belajar


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 6

1.7.Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kajian Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Aktivitas Belajar 9

2.1.3. Hasil Belajar 10

2.1.4. Model Problem Based Learning 13 2.1.4.1. Ciri Utama Problem Based Learning 15 2.1.4.2. Tahapan Problem Based Learning 16 2.1.4.3. Hasil Belajar Problem Based Learning 18 2.1.4.4. Penelitian Terdahulu 20 2.1.5. Pengertian Media Pembelajaran 21

2.1.4.1 Macromedia Flash 22

2.1.6. Materi Pembelajaran 24

2.2. Kerangka Konseptual 43

2.3. Hipotesis Penelitian 44

BAB III METODE PENELITIAN 46

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 46 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 46

3.2.1. Populasi 46

3.2.2. Sampel 46

3.3 Variabel Penelitian 46

3.4 Jenis Penelitian 47

3.5 Desain Penelitian 47

3.6 Prosedur Penelitian 47

3.7 Instrumen Penelitian 49


(7)

3.8 Analisis Butir Tes 49

3.8.1 Validitas Isi 50

3.9 Teknik Analisis Data 50

3.9.1 Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 50 3.9.2 Tes Hasil Belajar Kognitif 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 56

4.2 Deskriftif dan Hasil Penelitian 56 4.2.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 56 4.2.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 58 4.3 Uji Persyaratan Analisis Data 59

4.3.1 Uji Normalitas 59

4.3.2 Uji Homogenitas 60

4.3.3 Uji Hipotesis 61

4.4 Penilaian Aktivitas Siswa 62

4.5 Pembahasan 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan 70

5.2Saran 70


(8)

vix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 : Aktivitas Siswa 10 Tabel 2.2. : Sintaks Model Problem BasedLearning 17 Tabel 2.3. : Hasil Penelitian Terdahulu 20 Tabel 2.4. : Muai Panjang Pada Suhu Kamar Sekitar 25 0C 27 Tabel 2.5. : Kalor Jenis dari Berbagai Zat pada suhu 200C dan Tekanan 1 atm 33 Tabel 2.6. :Menyajikan Titik Lebur Dan Titik Didih Dari Berbagai Benda 35 Tabel 2.7. : Menyajikan Kalor Lebur dan Kalor Uap Berbagai Zat 36 Tabel 2.8. : Menyajikan Konduktivitas Termal Berbagai Zat 41 Tabel 3.1. : Desain Penelitian 47 Tabel 3.2. : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 49 Tabel 4.1. : Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 56 Tabel 4.2. : Hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 58 Tabel 4.3. : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 60

Tabel 4.4. : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Sampel 60 Tabel 4.5. : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan

Awal / Pretes Siswa 61

Tabel 4.6. : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 62 Tabel 4.7 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 62 Tabel 4.8 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol 63 Tabel 4.9Nilai Pretes Aktivitas Belajar Dan Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen 64 Tabel 4.10Nilai Pretes Aktivitas Belajar Dan Nilai Postes Siswa Kelas Kontrol 65


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. : Hasil Belajar dari Pembelajaran Berbasis Masalah 17 Gambar 2.2. : Tampilan Animasi Macromedia Flash 21 Gambar 2.3. : Termometer Celcius, Reamur, Fahreinheit, dan Kelvin 23 Gambar 2.4 : Pemuaian panjang 23 Gambar 2.5 : Grafik Yang Menerangkan Terjadinya Anomali Air 26 Gambar 2.6. : Proses Pertukaran Suhu 26 Gambar 2.7. :Keadaan suhu danau ketika air di permukaan membeku 27 Gambar 2.8. : Proses Tumbukan Molekul-Molekul 29 Gambar 2.9.:Percobaan James Prescott Joule 29 Gambar 2.10:Diagram Perubahan Zat 32 Gambar 2.11.:Grafik Suhu Terhadap Fungsi Kalor 33 Gambar 2.12.: Proses mendidih pada air 35 Gambar 4.1. : Diagram garis nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 55 Gambar 4.2. : Diagram garis nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 56 Gambar 4.3 : Peningkatan Aktivitas pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 63


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP 1 75

Lampiran 2 RPP 2 87

Lampiran 3 RPP 3 100

Lampiran 4 RPP 4 111

Lampiran 5 LKS 1 122

Lampiran 6 LKS 2 125

Lampiran 7 LKS 3 128

Lampiran 8 LKS 4 130

Lampiran 9 Tabel Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 134 Lampiran 10 Lembar Penilaian Psikomotorik 146 Lampiran 11 Deskriptor Penilaian Psikomotorik 147 Lampiran 12 Soal Tes Hasil Belajar 148 Lampiran 13 Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 150 Lampiran 14 Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol 152 Lampiran 15 Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen 154 Lampiran 16 Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen 156 Lampiran 17 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 158 Lampiran 18 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 160 Lampiran 19 Perhitungan Rata, Simpangan Baku dan Varians 162 Lampiran 20 Uji Normalitas 166 Lampiran 21 Uji Homogenitas 167

Lampiran 22 Uji Hipotesis 169


(11)

Lampiran 24 Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 186 Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian 196 Lampiran 26 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 200 Lampiran 27 Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 Ke Z 201 Lampiran 28 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 202 Lampiran 29 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T 204


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada Abad ke 21 pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat besar mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Arends (2008) tantangan mengajar di abad ini yaitu: 1) Masyarakat multikultural, 2) Kontruksi makna, 3) Pembelajaran aktif, 4) Akuntabilitas, 5) Pilihan, 6) Pandangan baru tentang kemampuan, 7) Teknologi. Sumber daya manusia yang berkualitas yaitu mempunyai moral, pengetahuan dalam menguasai perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) sehingga mampu bersaing di era globalisasi. Hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan hal tersebut adalah melalui proses pembelajaran. Menurut Sani (2014) memiliki pengetahuan mata pelajaran pokok saja tidak cukup namun dilengkapi dengan 1) kemampuan kreatif-kritis 2) karakter kuat (bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif dan sebagainya), 3) kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi. Dengan demikian akan dihasilkan siswa yang mampu bersaing di era globalisasi dan menguasai perkembangan IPTEK.

Perkembangan IPTEK tersebut yang menempatkan mata pelajaran fisika sebagai salah satu pelajaran yang penting untuk dipelajari. Fisika adalah pengetahuan yang paling mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda (Giancolli, 2001). Tujuan utama fisika merupakan usaha untuk mencari keteraturan dalam pengamatan manusia pada alam sekitarnya, sehingga pembelajaran fisika bukan hanya penguasaan berupa fakta, konsep, dan prinsip tetapi juga suatu proses penemuan sistematis yang harus ditempuh siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Siswa didorong untuk menggunakan kemampuan berpikir kritisnya dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.

Mutu pendidikan di Indonesia terutama dalam mata pelajaran fisika masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil survey TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) tahun 2007 bidang science, Indonesia menduduki peringkat 35 dari 49 negara dengan nilai 427, padahal skor rata – rata


(13)

internasional adalah 500. Sedangkan pada tahun 2011, Indonesia posisinya menurun menduduki peringkat ke 40 dari 42 negara. Hasil survey tersebut tentu saja menjadi salah satu indikator mengenai kondisi dan kualitas pendidikan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius untuk ditingkatkan (Balitbang, 2013).

Kenyataan tersebut juga dijelaskan berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti yang telah dilakukan di SMA Negeri 16 Medan dengan memberikan angket yang disebarkan kepada 42 siswa diperoleh bahwa hasil ulangan fisika belum memuaskan, dimana nilai rata – rata siswa hanya 65. Jika dilihat dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 yang ditetapkan oleh sekolah untuk menyatakan siswa tuntas dalam belajar fisika, dan hanya 1-5 orang saja yang mampu mencapai nilai tersebut, 61,90 % siswa mengatakan fisika sulit dan kurang menarik, 28, 57% siswa mengatakan fisika tidak terlalu sulit tapi kurang menarik dan 9,53 % siswa mengatakan fisika menarik dan menyenangkan, dan 76,19 % siswa mengatakan tidak pernah mengemukakan pendapat di depan kelas. Pengamatan berikutnya melalui wawancara dan angket guru, bahwa guru kurang memvariasikan model pembelajaran, kurangnya pemanfaatan media saat proses pembelajaran, dan guru jarang menilai kemampuan berpikir kritis siswa. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran fisika merupakan gambaran, bagaimana tingkat kemampuan dan pemahaman siswa menguasai materi pelajaran masih rendah. Hal ini disebabkan proses pembelajaran masih lemah, pemilihan model pembelajaran kurang divariasikan untuk materi ajar tertentu. Hal inilah yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar fisika (Mangungsong, 2015).

Menurut survei, banyak siswa yang jika ditanya mengenai pelajaran yang mereka tidak suka, tanpa berpikir panjang menjawab “Fisika”. Itulah Fisika dimata para siswa sekarang. Bahkan, Kevin pemenang Olimpiade Sains Internasional 2008 mengatakan bahwa “fisika itu sulit”. Mungkin sulit disini dalam banyak arti dan pandangan (Purba, 2014).

Upaya dan mengeliminasi masalah tersebut diharapkan guru berperan dalam menerapkan pembelajaran disekolah seperti model pembelajaran problem based learning. Kelebihan dari pembelajaran berbasis masalah merupakan teknik


(14)

3

yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. Model pembelajaran ini dapat menemukan pengetahuan baru bagi siswa. Pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. Dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. Pembelajaran berbasis masalah juga dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru (Sanjaya, 2011)

Model pembelajaran problem based learning ini sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya. Hermanto (2013) menerapkan model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis diperoleh nilai rata – rata pretes 4,85 setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran problem based learning maka hasil belajar fisika siswa adalah 61,91. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Sufiya (2014) tentang model problem based learning berbantuan mind mapping terhadap prestasi belajar fisikaadalah Sufiya (2014). Memperoleh hasil belajar pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan yaitu rata – rata skor dari 41,95 menjadi 75,00. Berdasarkan perolehan data tersebut dianalisis dan didapatkan pada kelompok eksperimen memberikan gambaran adanya peningkatan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan yang terbukti dari hasil tes siswa. Kelompok kontrol juga mengalami peningkatan yaitu skor rata – rata dari 44,76 menjadi 65,24. perolehan skor ini memberikan gambaran adanya peningkatan prestasi antara sebelum perlakuan dan setelah perlakuan.

Berdasarkan penelitian diatas, pada penelitian ini penulis berusaha mengatasi kendala – kendala yang ada dengan membimbing siswa dengan cara

aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang mereka hadapi, memberikan

permasalahan awal yang lebih variatif dan lebih bisa mengkondisikan durasi waktu, guna terlaksananya seluruh tahapan model pembelajaran Problem Based Learning sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana. Untuk membantu memfasilitasi siswa dalam belajar, ada berbagai macam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran fisika. Salah satunya adalah Macromedia Flash. Program animasi macromedia flash. Media presentasi yang dirancang oleh


(15)

peneliti dengan menggunakan program ini diharapkan dapat lebih membantu mempermudah pengajaran fisika serta menambah kemampuan guru dalam berinteraksi dengan media.

Bedasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Model Problem Based Learning Dengan Bantuan Animasi Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Di Kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P. 2014/2015.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi penyebab rendahnya hasil belajar fisika yaitu :

1. Pelajaran fisika yang sulit dan tidak menarik 2. Rendahnya hasil belajar kognitif fisika 3. Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran 4. Pemanfaatan media yang kurang maksimal

5. Guru tidak pernah menilai kemampuan berpikir kritis siswa

6. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi pada proses pembelajaran.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Rendahnya hasil belajar kognitif fisika 2. Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran 3. Pemanfaatan media yang kurang maksimal

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi pada proses pembelajaran.


(16)

5

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang diuraikan di atas, maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini pada materi pokok suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2014/2015 dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan model problem based learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan dengan menggunakan pembelajaran konvensional?

2. Bagaimana aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan dengan menggunakan pembelajaran konvensional?

3. Apakah ada pengaruh hasil belajar kognitif siswa menggunakan model problem based learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan pembelajaran konvensional?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2014/2015. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan model problem based learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Mengetahui aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

3. Mengetahui pengaruh hasil belajar kognitif siswa menggunakan model problem based learning dengan bantuan animasi macromedia flash dan pembelajaran konvensional.


(17)

1.6Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yakni :

1. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran bagi guru – guru fisika untuk memilih model pembelajaran yang lebih baik dan tepat pada pembeljaran fisika.

2. Bahan informasi hasil belajar siswa menggunakan model PBL pada materi suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P 2014/2015

1.7. Definisi Operasional

1. Model PBL adalah model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan otentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan nyata (Arends, 2008).

2. Macromedia flash merupakan suatu software yang memiliki kemampuan menggambar sekaligus menganimasikannya. Animasi yang dihasilkan flash adalah animasi berupa file movie (Astuti, 2006).

3. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh dari dan sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung, hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, atau huruf (Arikunto, 2011).


(18)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian ya ng telah dirumuskan pada materi pokok suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2014/2015. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model Problem Based Learning dengan bantuan macromediaflash dan menggunakan pembelajaran konvensional sebelum diberikan perlakuan berturut-turut rata-rata pretes sebesar 22,67 dan 21,27 setelah diberikan perlakuan rata-rata-rata-rata postes siswa sebesar 73,56 dan 59,69.

2. Peningkatan aktivitas siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan macromediaflash dan pembelajaran konvensional berturut – turut pertemuan I-II sebesar 38% daan 17%, pertemuan II-III sebesar 11% dan 17,5%, pertemuan III-IV sebesar 60% dan 4,8%.

3. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis pengujian hipotesis diperoleh > (11,34 > 1,665), sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan akibat pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan macromediaflash.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang problem based learning hendaknya lebih memahami bagaimana cara mengambil masalah yang layak dijadikan masalah dalam pembelajaran problem based learning untuk diselesaikan oleh siswa yang akan diberi perlakuan.


(19)

2. Peneliti juga mengalami kendala dalam mengawasi siswa dalam setiap kelompok karena observer yang dilibatkan masih terbatas sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah jumlah observer dalam mengamati proses pembelajaran.

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan model pembelajaran yang sama, disarankan melakukan penelitian pada lokasi dan materi pokok yang berbeda serta terlebih dahulu memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.


(20)

72

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. (2007). http://researchengines.com/1007arief3.html (accessed 25 Januari 2015)

Arends. R. (2008). Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Pustaka. Pelajar Yogyakarta.

Arikunto,S. (2011). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto.S.. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Reineka

Cipta. Jakarta.

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Astuti, D. (2006). Teknik Membuat Animasi Profesional Menggunakan

Macromedia Flash 8Andi. Semarang.

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.

Balitbang. (2013). Survei Internasional TIMSS (Trends In International Mathematics and Science Study). Jakarta: http://litbang.kemdikbud.go.id/-detail.php?id=214. (accessed 18 Desember 2014).

Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Teori dan Praktik dalam pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. AV Publisher. Jakarta.

Duch, B, et.all. (2001). The Power Of Problem Based Learning. Stylus Publishing. LLC

Giancoli. ( 2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Hamalik, O. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Hermanto. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sei bingai T.P. 2012/2013. Skripsi. FMIPA Unimed. Medan.

Joyce, B.et.all. (2009). Models of Teaching: Model-Model Pengajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


(21)

73

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Purba, Y. (2014). Fisikaitu (tidak) sulit http://yonpurbalife.tumblr.com/post/ 70491685739/fisika-itu-tidak-sulit (accessed 27 Maret 2015).

Simangunsong, S. (2015) Studi Pendahuluan. Tidak Dipublikasikan.

Mudjiono., Dimyati. (2013). Belajar & Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta . Nur, M. (2008). Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Pusat Sains dan

Matematika Sekolah UNESA. Surabaya.

Sani, R, A. (2013). Pembelajaran SaintifikUntuk Implementasi Kurikulum 2013. PT Bumi Aksara. Jakarta

Sanjaya,W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media. Jakarta.

Santoso,S. (2008). Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Selcuk, Gamze S. (2010). Online Jurnal : The effects of problem-based learning on pre-service teachers’ achievement. approaches and attitudes towards learning physics. Department of Secondary Science and Mathematics Education. Dokuz Eylul University. Turkey

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT.Rineka Cipta. Jakarta.

Sudjana, M.A. (2005). Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Sufiya. (2014). Online Jurnal : Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Mind Mapping Terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 02 Batu. FMIPA. Universitas Negeri Malang.

Yohannnes, S. (1997). Olimpiade Fisika. Jakarta : Penerbit PT Primatika Cipta Ilmu.

Made, W. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi Aksara. Malang.


(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Syawal Dina Simangunsong dilahirkan di Tanjung Balai pada tanggal 10 Juni 1993. Ayah bernama Amiruddin Simangunsong dan Ibu bernama Nur Aini. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Madrasah Ibtidaiyah Swasta di Desa Sei Sembilang Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan dan lulus pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Balai dan lulus tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMK Negeri 4 Informatika Tanjung Balai dan lulus tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam.


(1)

6

1.6Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yakni :

1. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran bagi guru – guru fisika untuk memilih model pembelajaran yang lebih baik dan tepat pada pembeljaran fisika.

2. Bahan informasi hasil belajar siswa menggunakan model PBL pada materi suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P 2014/2015

1.7. Definisi Operasional

1. Model PBL adalah model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan otentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan nyata (Arends, 2008).

2. Macromedia flash merupakan suatu software yang memiliki kemampuan

menggambar sekaligus menganimasikannya. Animasi yang dihasilkan flash adalah animasi berupa file movie (Astuti, 2006).

3. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh dari dan sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung, hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, atau huruf (Arikunto, 2011).


(2)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian ya ng telah dirumuskan pada materi pokok suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2014/2015. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model Problem

Based Learning dengan bantuan macromediaflash dan menggunakan

pembelajaran konvensional sebelum diberikan perlakuan berturut-turut rata-rata pretes sebesar 22,67 dan 21,27 setelah diberikan perlakuan rata-rata-rata-rata postes siswa sebesar 73,56 dan 59,69.

2. Peningkatan aktivitas siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan

macromediaflash dan pembelajaran konvensional berturut – turut pertemuan

I-II sebesar 38% daan 17%, pertemuan II-III sebesar 11% dan 17,5%, pertemuan III-IV sebesar 60% dan 4,8%.

3. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis pengujian hipotesis diperoleh > (11,34 > 1,665), sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan akibat pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan macromediaflash.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang problem based learning hendaknya lebih memahami bagaimana cara mengambil masalah yang layak dijadikan masalah dalam pembelajaran problem based learning untuk diselesaikan oleh siswa yang akan diberi perlakuan.


(3)

71

2. Peneliti juga mengalami kendala dalam mengawasi siswa dalam setiap kelompok karena observer yang dilibatkan masih terbatas sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah jumlah observer dalam mengamati proses pembelajaran.

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan model pembelajaran yang sama, disarankan melakukan penelitian pada lokasi dan materi pokok yang berbeda serta terlebih dahulu memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.


(4)

72

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. (2007). http://researchengines.com/1007arief3.html (accessed 25 Januari 2015)

Arends. R. (2008). Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Pustaka. Pelajar Yogyakarta.

Arikunto,S. (2011). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto.S.. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Reineka

Cipta. Jakarta.

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Astuti, D. (2006). Teknik Membuat Animasi Profesional Menggunakan

Macromedia Flash 8Andi. Semarang.

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.

Balitbang. (2013). Survei Internasional TIMSS (Trends In International

Mathematics and Science Study). Jakarta:

http://litbang.kemdikbud.go.id/-detail.php?id=214. (accessed 18 Desember 2014).

Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Teori dan

Praktik dalam pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. AV Publisher.

Jakarta.

Duch, B, et.all. (2001). The Power Of Problem Based Learning. Stylus Publishing. LLC

Giancoli. ( 2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Hamalik, O. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Hermanto. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis

Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sei bingai T.P. 2012/2013. Skripsi.

FMIPA Unimed. Medan.

Joyce, B.et.all. (2009). Models of Teaching: Model-Model Pengajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


(5)

73

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurukulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Purba, Y. (2014). Fisikaitu (tidak) sulit http://yonpurbalife.tumblr.com/post/ 70491685739/fisika-itu-tidak-sulit (accessed 27 Maret 2015).

Simangunsong, S. (2015) Studi Pendahuluan. Tidak Dipublikasikan.

Mudjiono., Dimyati. (2013). Belajar & Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta . Nur, M. (2008). Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Pusat Sains dan

Matematika Sekolah UNESA. Surabaya.

Sani, R, A. (2013). Pembelajaran SaintifikUntuk Implementasi Kurikulum 2013. PT Bumi Aksara. Jakarta

Sanjaya,W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Kencana Prenada Media. Jakarta.

Santoso,S. (2008). Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Selcuk, Gamze S. (2010). Online Jurnal : The effects of problem-based learning on pre-service teachers’ achievement. approaches and attitudes towards

learning physics. Department of Secondary Science and Mathematics

Education. Dokuz Eylul University. Turkey

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT.Rineka Cipta. Jakarta.

Sudjana, M.A. (2005). Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Sufiya. (2014). Online Jurnal : Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Mind Mapping Terhadap Prestasi

Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 02 Batu. FMIPA. Universitas

Negeri Malang.

Yohannnes, S. (1997). Olimpiade Fisika. Jakarta : Penerbit PT Primatika Cipta Ilmu.

Made, W. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi Aksara. Malang.


(6)

ii

RIWAYAT HIDUP

Syawal Dina Simangunsong dilahirkan di Tanjung Balai pada tanggal 10 Juni 1993. Ayah bernama Amiruddin Simangunsong dan Ibu bernama Nur Aini. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Madrasah Ibtidaiyah Swasta di Desa Sei Sembilang Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan dan lulus pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Balai dan lulus tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMK Negeri 4 Informatika Tanjung Balai dan lulus tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam.