HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA.

(1)

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN MEDANG DERAS

KABUPATEN BATU BARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

MARINTAN DEBORA SARAGIH NIM. 8106132036

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN MEDANG DERAS

KABUPATEN BATU BARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

MARINTAN DEBORA SARAGIH NIM. 8106132036

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(3)

(4)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJl

UJTAN TESTS 1\tJAGISTER PENDTDTKAN

No. Nama

1. Dr. Arif Rahman, M .Pd. NTP. 19580509 1986 11 1 001 (Pembimbing I)

2. Dr. Ridwan A. Sani , M.Si. NIP . 19640010 198803 1 0 17 (Pembimbing TT)

3. Prof. Dr. Sab at Siagi;m, M.Pd . NTP. 196 10104 198703 1 017 (Penguj i)

4. Dr. Zulkitli Matondang, M.Si. NIP . 19680713 199303 1 003 (Penguji)

5. Dr. Yasaratodo Wau, M .Pd. NIP. 19590 101 198601 1 002 (Penguji)

Tanda Tangan

-Nama : Marintan Debora Saragih

NI~ 1 :8106 132036


(5)

PERNYATAAN TJDAK 1\-lliLA K UK.A PLAGIAT DAN ' IF:MALSUKAN DATA

Saya yang bcrlanda tangan di bawah ini : Nama : Marintan Debora Saragih NlM : 810613 2036

Angkatan : XlXID

Prodi : Administrasi Pendidikan

Judul Tesis : Hubungan antara Kompetensi Pedagogik, T<epri badian, Profcsional, dan Sosial dengan Produ ktivitas Kerja Gum SD Di Kecamatan Medang Deras Kabupalen Batu Bara

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Benar Tesis saya adalah karya saya sendiri, hu kan dikerjakan orang lain, 2. Saya tidak mel«ksanakan piagiat dalam penul isan Tesis saya,

3. Saya tidak ada merubah atau memalsukan data penelitian saya.

Jika temyata di kemudian hari •erbukti saya melakukan salah satu hal di atas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang herlaku berupa Pc ncopotnn Gelnr Saya.

Demikianlah pemyataan ini saya buat dengan scbcnarnya. Diketahui oleh

Asisten Direktur I

~

Syarifuddin. M.Sc .. P h.D. NIP. 19591122 198601 1 001

ft:dan , Maret 20 13 Yang membuat pemyataan


(6)

ABSTRACT

MARINTAN DEBORA SARAGIH. NIM. 8106132036. Correlation Between

Teacher Performance Competency Teaching Elementary School District Teacher Medang Deras Coal District. Thesis. Education Administration Study Program, State University of Medan.

This study aimed to determine: (1) pedagogical correlation with labor productivity; (2) the correlation of personality to the competence of labor productivity; (3) professional competence correlation with labor productivity; (4) the correlation of social competence with work productivity; and (5) pedagogical correlation, personal competence, professional competence, and social competence with work productivity.

Subjects were elementary school teachers in District Medang Deras Coal District with a total sample of 115 people. Research sampling technique used random sampling method. Descriptive research method aimed at obtaining information about the symptoms when the study was conducted.

Prior to this research instrument research first tested, followed by testing the validity and reliability testing. Pedagogical instrument valid questionnaires obtained 26 points out of 30 items tested questionnaire, and has reliability of 0.797. Personality questionnaire instrument valid competency gained 26 points out of 30 questionnaire items were tested, and the reliability coefficient of 0.736. Instruments of professional competence valid questionnaires obtained 27 points from 30 points questionnaires tested, and reliability coefficient of 0.945. Instrument of social competence valid questionnaires obtained 25 points from 30 points questionnaires tested, and reliability coefficient of 0.938.

Based on the hypothesis testing can be concluded: (1) there is a significant correlation between the pedagogical work productivity of ry1,234 = 0.417> rtable =

0.195; (2) there is a significant correlation between personal competence and productivity at work ry2,134 = 0.358 > rtable = 0.195; (3) there is a significant

correlation between professional competence and productivity at work ry3,124 =

0.357> rtable = 0.195; (4) there is a significant correlation between social competence

and productivity at work ry4,123 = 0.379 > rtable = 0.195; and (5) there is a significant

correlation between pedagogical, personal competence, professional competence, and social competence with work productivity by Ry(1234)= 0.696> rtable= 0.195.

The results obtained pedagogic competence, personal competence, professional competence, and social competence together contributed 48.4% of the productivity of labor, and the rest are other circumstances determined.


(7)

ABSTRAK

MARINTAN DEBORA SARAGIH. NIM. 8106132036. Hubungan Antara

Kompetensi Guru dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kompetensi pedagogik dengan kinerja mengajar guru; (2) hubungan kompetensi kepribadian dengan kinerja mengajar guru; (3) hubungan kompetensi profesional dengan kinerja mengajar guru; (4) hubungan kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru; dan

(5) hubungan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional, dan kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru.

Subjek penelitian adalah guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara dengan jumlah sampel sebanyak 115 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian digunakan cara random sampling. Metode penelitian bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penelitian dilakukan.

Sebelum penelitian ini dilakukan instrumen penelitian terlebih dahulu diujicobakan, dilanjutkan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Instrumen angket kompetensi pedagogik yang valid diperoleh 26 butir dari 30 butir angket yang

diujicobakan, dan mempunyai reliabilitas sebesar 0,797. Instrumen angket

kompetensi kepribadian yang valid diperoleh 26 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,736. Instrumen angket kompetensi profesional yang valid diperoleh 27 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,945. Instrumen angket kompetensi sosial yang valid diperoleh 25 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,938.

Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan: (1) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi pedagogik dengan kinerja mengajar guru sebesar ry1,234 = 0,417 > rtabel = 0,195; (2) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi

kepribadian dengan kinerja mengajar guru sebesar ry2,134 = 0,358 > r tabel = 0,195;

(3) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi profesional dengan kinerja mengajar guru sebesar ry3,124 = 0,357 > r tabel = 0,195; (4) terdapat hubungan yang

berarti antara kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru sebesar ry4,123= 0,379

> rtabel = 0,195; dan (5) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru sebesar Ry(1234)= 0,696 > rtabel= 0,195.

Hasil penelitian diperoleh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 48,4% terhadap kinerja mengajar guru, dan sisanya ditentukan keadaan lain.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan peneliti kelapangan waktu dan kemampuan berpikir sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Tesis ini disusun untuk melengkapi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Dalam tesis ini peneliti dibimbing oleh dosen pembimbing memilih judul “Hubungan antara Kompetensi Guru dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara”.

Dalam penelitian tesis ini, peneliti banyak mengalami hambatan dan rintangan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penyelesaiannya yang kesemuanya itu disebabkan minimnya pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam penelitian dan penelitian karya ilmiah. Namun demikian, berkat bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing: Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd. dan Dr. Ridwan A. Sani, M.Si., serta saran dan masukan dari Narasumber: Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Dr. Yarasatodo Wau, M.Pd., dan Dr. Zulkifli Matondang, M.Si., peneliti dapat menyelesaikan tesis ini sesempurna mungkin.

Pada kesempatan yang baik ini dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan ribuan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4. Para Dosen Pengajar Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar kepada peneliti selama duduk di bangku perkuliahan.


(9)

5. Para guru dan kepala sekolah serta pengawas sekolah yang telah memberikan bantuan selama penelitian.

6. Staf adminsitrasi Pascasarjana Universitas Negeri Medan atas bantuan administrasi kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan S2.

7. Teristimewa kepada ayahanda E. Saragih, ibunda D. br. Damanik, dan mertua B. Purba (+) dan K. br. Saragih atas do’anya, didikan, dan bantuan moril/materil selama peneliti mengikuti perkuliahan.

8. Teristimewa suami yang penuh kasih Saridin Purba, anak-anak serta menantu dan cucu.

9. Rekan-rekan mahasiswa S2 Prodi Adminsitrasi Pendidikan Angkatan XIX-B: Asrul, Ardan, Zulkifli, Ratna, Yetti, Mariana, Juhum, Jumakir, Mael, Indra, Mariatik, Antalilis, Samsuddin, Zelfriyan, Baruddin, Posma, Artaida, Muara, Edison, Tio, Kumala, Hendrianto, Bakhtiar. Terima kasih atas bantuan dan dukungannya kepada peneliti selama perkuliahan.

Untuk semua itu peneliti mendo’akan, semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada Bapak/Ibu dan Saudara/i. Akhirnya peneliti mengharapkan semoga tesis ini memberikan manfaat bagi peningkatan mutu pendidikan pada masa yang akan datang.

Medan, Februari 2013 Peneliti

Marintan Debora Saragih NIM. 8106132036


(10)

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRACK ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9

A. Kajian eoritis ... 9

1. Kinerja Mengajar Guru ... 9

2. Kompetensi Pedagogik... 19

3. Kompetensi Kepribadian... 22

4. Kompetensi Profesional ... 24

5. Kompetensi Sosial... 25

6. Peneltitian yang Relevan... 28

B. Kerangka Berpikir... 29

1. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik dengan Kinerja Mengajar Guru ... 29

2. Hubungan antara Kompetensi Kepribadian dengan Kinerja Mengajar Guru ... 30

3. Hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Kinerja Mengajar Guru ... 31

4. Hubungan antara Kompetensi Sosial dengan Kinerja Mengajar Guru ... 32

5. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial dengan Kinerja Mengajar Guru ... 33


(11)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

B. Metode Penelitian... 37

C. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 37

D. Populasi dan Sampel ... 39

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 42

F. Teknik Analisis Data Penelitian... 51

G. Hipotesis Statistik ... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 54

A. Deskripsi Data Penelitian... 54

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 62

C. Uji Persyaratan Analisis... 65

D. Temuan Penelitian ... 87

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 90

F. Keterbatasan Penelitian... 92

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Implikasi ... 95

C. Saran ... 98


(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1. Penilaian Kinerja Guru ... 18

2. Jumlah Guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras ... 40

3. Lembar Penilaian Kinerja Mengajar Guru Dengan Menggunakan PKG 2013... 42

4. Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik... 45

5. Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Kepribadian... 46

6. Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Profesional ... 47

7. Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Sosial... 48

8. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Kinerja Mengajar Guru ... 54

9. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Mengajar Guru ... 55

10. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Kompetensi Pedagogik ... 56

11. Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Pedagogik ... 56

12. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Kompetensi Kepribadian ... 57

13. Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Kepribadian ... 58

14. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Kompetensi Profesional ... 59

15. Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Profesional ... 59

16. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Kompetensi Sosial ... 60

17. Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Sosial ... 61

18. Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Mengajar Guru ... 62

19. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Pedagogik ... 63

20. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Kepribadian ... 63

21. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Profesional ... 64

22. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Sosial ... 65

23. Hasil Output Persamaan Regresi Y atas X1... 66

24. Hasil Output Persamaan Regresi Y atas X2... 70

25. Hasil Output Persamaan Regresi Y atas X3... 73

26. Hasil Output Persamaan Regresi Y atas X4... 77

27. Hasil Output Persamaan Regresi Y atas X1, X2, X3, dan X4... 80


(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1. Paradigma Penelitian ... 35

2. Penentuan Jumlah Sampel Penelitian ... 41

3. Histogram Variabel Kinerja Mengajar Guru ... 55

4. Histogram Variabel Kompetensi Pedagogik... 57

5. Histogram Variabel Kompetensi Kepribadian ... 58

6. Histogram variabel Kompetensi Profesional ... 60

7. Histogram variabel Kompetensi Sosial... 61

8. Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan Variabel Y atas X1... 66

9. Hasil Output Normal Plot Data Kinerja Mengajar Guru ... 67

10. Hasil Output Homogenitas Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Pedagogik ... 68

11. Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan Variabel Y atas X2... 69

12. Hasil Output Normal Plot Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Pedagogik ... 71

13. Hasil Output Homogenitas Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Kepribadian ... 72

14. Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan Variabel Y atas X3... 73

15. Hasil Output Normal Plot Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Profesional ... 74

16. Hasil Output Homogenitas Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Profesional ... 75

17. Hasil Output Pengujian Linieritas Hubungan Variabel Y atas X4... 76

18. Hasil Output Normal Plot Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Sosial ... 78

19. Hasil Output Homogenitas Data Kinerja Mengajar Guru atas Kompetensi Sosial ... 79 20. Gambaran Umum Hubungan Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat. 87


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Instrumen Angket... 104

2. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik... 114

3. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik ... 115

4. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kompetensi Kepribadian... 117

5. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Instrumen Angket Kompetensi Kepribadian ... 118

6. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kompetensi Profesional ... 120

7. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Instrumen Angket Kompetensi 8. Profesional ... 121

9. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kompetensi Sosial... 123

10. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Instrumen Angket Kompetensi Sosial ... 124

11. Data Induk Variabel Penelitian ... 126

12. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian ... 129

13. Linieritas dan Normalitas Y atas X1... 143

14. Linieritas dan Normalitas Y atas X2 ... 147

15. Linieritas dan Normalitas Y atas X3 ... 151

16. Linieritas dan Normalitas Y atas X4 ... 155

17. Uji Independensi Antar Variabel Bebas... 159

18. Korelasi Sederhana Antar Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat ... 161

19. Korelasi Parsial ... 163


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan sebagai wahana pengembang sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia dapat melepaskan diri dari keterbelakangan. Pendidikan juga mampu menanamkan kapasitas baru bagi manusia dalam mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru, sehingga dapat diperoleh manusia yang produktif (Sutarto, 1999). Senada dengan itu, Nurhadi (2003) menyatakan bahwa, “Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan”. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, tidaklah salah jika disimpulkan bahwa pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas, kemajuan, dan perkembangan suatu negara pada umumnya dan generasi muda pada khususnya. Berdasarkan laporan

Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan UNDP melaporkan pada tahun 2004 Indonesia berada pada rangking 111 dari 174 negara yang diteliti. Hal ini menggambarkan daya saing Indonesia masih jauh dari memuaskan.

Oleh karena itu, pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 menyatakan:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang


(16)

2

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demikratis serta bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, dalam tatanan mikro pendidikan harus mampu menghasilkan SDM berkualitas dan profesional. Dalam mempersiapkan SDM, pemerintah harus memfokuskan diri pada peningkatan kemampuan guru. Hal ini mengingat guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Murphy dalam Mulyasa (2007:8) menyatakan bahwa keberhasilan pembaharuan sekolah sangat ditentukan oleh gurunya, karena guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus merupakan pusat inisiatif pembelajaran. Karena itu, guru harus senantiasa mengembangkan diri secara mandiri serta tidak tergantung pada inisiatif kepala sekolah dan supervisor. Dalam artian guru harus mampu menjadi tenaga profesional di bidangnya.

Guru profesional adalah guru yang mengedepankan mutu dan kualitas layanan dan produknya, layanan guru harus memenuhi standarisasi kebutuhan masyarakat, bangsa, dan pengguna serta memaksimalkan kemampuan peserta didik berdasar potensi dan kecakapan yang dimiliki masing-masing individu (Yamin dan Maisah, 2010: 28). Supriadi (1998:11) mengemukakan bahwa untuk menjadi profesional, seorang guru dituntut: (1) Mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya; (2) Menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarnya kepada peserta didik; (3) Bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui berbagai cara evaluasi; (4) Mampu berpikir sistematis tentang apa


(17)

3

yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya; dan (5) seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya.

Melihat peran dan posisi strategis yang dihadapi guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut, maka sudah selayaknya jika guru senantiasa meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Artinya agar kualitas anak didiknya meningkat. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa kualitas guru yang ada cenderung kurang memuaskan. Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada beberapa SD di Kecamatan Medang Deras menunjukkan masih banyak guru yang belum memaksimalkan waktunya dalam mengajar di sekolah. Lebih dari 50% dari 50 orang guru SD yang diamati menunjukkan gejala sebagai berikut: (1) tidak memiliki RPP yang baik; (2) masih menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi pelajaran keterampilan; (3) malas membimbing siswa mengerjakan contoh soal di kelas; (4) senang bercerita dengan teman sejawat saat pelajaran; (5) tidak suka bercerita tentang anak didik kepada orang tua; (6) tidak menyukai anak yang aktif bertanya di kelas; (7) sering pulang lebih awal dengan berbagai alasan, dan lain sebagainya.

Hasil ini juga dibenarkan beberapa kepala SD di Kecamatan Medang Deras, yang mengaku guru sering tidak hadir di sekolah ketika ia bertugas di luar sekolah. Selain itu, guru tidak berniat menggunakan metode mengajar terbaru yang lebih memotivasi siswa untuk belajar mandiri dengan alasan sulit digunakan dan tidak cocok dengan materi pelajaran. Hasil evaluasi Tim Pengawas SD Kec. Medang Deras Kab. Batubata Bulan Oktober 2012


(18)

4

menunjukkan: guru-guru tidak mampu membuat RPP dengan benar dan hanya mengganti tahun pada RPP lama untuk dikumpulkan. Selain itu, guru tidak suka bila diberi masukan dalam memberikan materi di kelas untuk peningkatan kemampuan mengajarnya.

Keadaan di atas jelas menunjukkan bahwa guru belum dapat bekerja sesuai tuntutan tugasnya. Smith dalam Sedarmayanti (2001:50) menyatakan kinerja adalah “...output drive from processes, human or otherwise”, jadi kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Mathis (2002:78), mengungkapkan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan seseorang. Sedangkan Sutrisno (2010:172) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerjasama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan organisasi. Dari beberapa pendapat di atas dapat diartikan bahwa kinerja berhubungan dengan hasil kerja yang telah dicapai seseorang dalam organisasi, yang dapat dilihat dari aspek kualitas maupun kuantitas dari pekerjaan itu sendiri.

Salah satu faktor yang mempunyai hubungan dengan kinerja mengajar guru adalah faktor kompetensi guru. Mulyasa (2007:26 mengemukakan kompetensi diartikan dan dimaknai sebagai perangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan investigasi, menganalisis dan memikirkan, serta memberikan perhatian, dan mempersepsi yang mengarahkan seseorang menemukan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Sedangkan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun


(19)

5

2005 mensyaratkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya harus memenuhi empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi kepribadian; (2) kompetensi pedagogik; (3) kompetensi profesional; dan (4) kompetensi sosial. Dengan memiliki kompetensi yang dipersyaratkan, maka akan tercipta guru-guru yang profesional di bidangnya.

Dengan adanya peningkatan kompetensi guru dapat ditingkatkan kinerja mengajar guru. Untuk membuktikan hal tersebut, perlu dilakukan pengkajian dan penelitian yang berjudul hubungan antara kompetensi guru dengan kinerja mengajar guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru guru, antara lain: pekerjaan yang menarik, upah yang baik, lingkungan atau suasana kerja yang baik, kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja yang keras, tingkat pendidikan, kompetensi, motivasi, dan kesempatan berprestasi.

C. Pembatasan Masalah

Masalah kinerja mengajar guru sangat kompleks dan dipengaruhi banyak faktor, namun dalam penelitian ini dibatasi hanya pada kompetensi guru. Dalam hal ini kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,


(20)

6

kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Subjek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja

mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

2. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi kepribadian dengan kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

3. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi profesional dengan kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

4. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

5. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dengan secara bersama-sama kinerja mengajar guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.


(21)

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

2. Hubungan antara Kompetensi Kepribadian dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

3. Hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

4. Hubungan antara Kompetensi Sosial dengan Kinerja Mengajar Guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

5. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial dengan secara bersama-sama Kinerja Mengajar Guru SD Negeri di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam peningkatan kinerja mengajar guru guru, dan sebagai masukan atau informasi bagi instansi dalam peningkatan kinerja mengajar guru.


(22)

8

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja mengajar guru dalam peningkatan mutu pendidikan.

2) Sebagai bahan masukan dalam melihat keterhubungan antara kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dalam upaya meningkatkan kinerja mengajar guru.

b. Bagi Kepala Sekolah

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial guru dalam mengajar.

2) Sebagai bahan masukan dalam upaya terus meningkatkan kinerja mengajar guru.

c. Bagi Sekolah

Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kinerja mengajar guru dalam mengajar, mengingat kinerja mengajar guru dapat dipengaruhi oleh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.


(23)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi

pedagogik dengan kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara, artinya semakin baik kompetensi pedagogik maka semakin baik juga kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi

kepribadian dengan kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara, artinya semakin baik kompetensi kepribadian maka semakin baik juga kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi

profesional dengan kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara, artinya semakin baik kompetensi profesional maka semakin baik juga kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

4. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi sosial


(24)

95

Kabupaten Batu Bara, artinya semakin baik kompetensi sosial maka semakin baik juga kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

5. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara, artinya semakin baik kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial maka semakin baik juga kinerja mengajar guru pada guru SD di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya

meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan

kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam membimbing dan mengarahkan pengembangan siswa melalui pembelajaran secara efektif sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan. Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dapat dilakukan beberapa upaya, di antaranya: pemahaman terhadap peserta didik, perancangan

pembelajaran, penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan


(25)

96

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik. Dengan demikian, kompetensi pedagogik akan menjadi semakin baik. Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam bekerja di sekolah.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya

meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan

kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan dan keahlian khusus yang harus dimiliki guru untuk dapat menjalankan tugas

dan kewajibannya dengan sebenar-benarnya. Untuk meningkatkan

kompetensi kepribadian dapat dilakukan beberapa upaya, di antaranya: kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa, disiplin, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Dengan demikian, kompetensi kepribadian akan menjadi semakin baik. Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam bekerja di sekolah.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya

meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan

kompetensi profesional. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam terhadap kurikulum dan substansi keilmuannya. Untuk meningkatkan kompetensi profesional dapat dilakukan beberapa upaya, di antaranya: memahami

jenis-jenis materi pembelajaran, mengurutkan materi pembelajaran,

mengorganisasikan materi pembelajaran, dan mendayagunakan sumber pembelajaran. Dengan demikian, kompetensi profesional akan menjadi


(26)

97

semakin baik. Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam bekerja di sekolah.

4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya

meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan

kompetensi sosial. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk menempatkan dirinya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Untuk meningkatkan kompetensi sosial dapat dilakukan beberapa upaya, di antaranya: mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan, dan mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/ wali. Dengan demikian, kompetensi sosial akan menjadi semakin baik. Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam bekerja di sekolah. 5. Dengan diterimanya hipotesis kelima yang diajukan, maka upaya

meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kinerja mengajar guru merupakan hasil kerja guru dalam pelaksanakan pekerjaannya di sekolah, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dengan adanya upaya peningkatan pada

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan


(27)

98

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi pedagogiknya, di antaranya: berusaha terus untuk memahami peserta didik, merancang pembelajaran dan menyusun program pembelajaran yang sesuai kemampuan peserta didik, serta melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan melakukan evaluasi hasil belajar untuk pengembangan peserta didik. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah.

2. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi kepribadiannya, di antaranya: mengembangkan kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa, disiplin, arif, dan berwibawa dalam mengajar peserta didik, dapat menjadi teladan bagi peserta didik, dan menunjukkan akhlak mulia dalam setiap pekerjaan di sekolah. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah. 3. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk

berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi profesionalnya, di antaranya: memahami jenis-jenis materi pembelajaran yang akan diberikan, dapat mengurutkan materi pembelajaran, dapat


(28)

99

mengorganisasikan materi pembelajaran dengan baik, serta dapat

menyediakan dan mendayagunakan sumber pembelajaran. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah.

4. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi sosialnya, di antaranya: mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik di dalam dan di luar kelas, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama guru di sekolah, serta mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua/ wali. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah.

5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru guna memperluas hasil penelitian ini.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Abu dan Achmad Rohani. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:

Rineka Cipta

Anoraga, Panji. 2009.Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Arifin, I 2000. “Profesionalisme Guru sebagai Wacana Dalam Reformasi

Pendidikan. Simposium Nasional Pendidikan” di Universitas Gajah Mada. Halaman 24

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta

_________________. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan

Profesional. Jogjakarta: Power Books (Ihdina)

Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru. Jakarta: Bumi Aksara

Balitbang Diknas, “Peningkatan Kemampuan Profesional dan Kesejahteraan

Guru, Departemen Pendidikan Nasional”, (Online) http://www. diknas.go.id

Brandt, R. 1993. “What You Mean Profesional? Educational Leadership”, No. 6,

March

Cook. Macaulay. 1997.Perfect Empowerment(terjemaahan). Jakarta: Gramedia

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Depdiknas. 2000. Manajemen Peningkatan Profesionaltas Tenaga Pendidik.

Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Dirjen Dikdasmen _________. 2004. Draft Naskah Akademik Sertifikasi Kompetensi Pendidik dan


(30)

93

Hadari, Nawawi. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press

Hasibuan, J.J. 2006.Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Heidjrachman, Ranupandoyo. 1990.Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE

Laeham dan Wexley. 1982. Increasing Productiviy Through Performance

Appraisal. USA: Addison-Wesley Publishing Company Inc.

Mali, Paul. 1976. Improving Total Productivity, MBO Strategies for Business Goverment and not for Profil Organization. Toronto: John Wiley & Sons

Mukhadis, A. 2004. “Standar dan Sertifikasi Kompetensi Refresentasi

Penjaminan Mutu Profesionalisme Guru di Indonesi pada Abad Pengetahuan”. Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan

Mulyasa, E. 2007. Standard Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya

__________. 2011. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Ravianto. 1990.Produktivitas dan Manusia Indonesia. Jakarta: SIUP Robbins, Stephen P. 2006.Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks

Roqib, Moh. dan Nurfuadi. 2009. Kepribadian Guru, Upaya Mengembangkan

Kepribadian Guru Yang Sehat di Masa Depan. Yogyakarta: GrafindoLitera Media

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju

Sinungan, Muchdarsah. 2008. Produktivitas, Apa dan Bagaimana. Jakarta:

Angkasa Persada

Sirait, Justine T. 2006.Memahami Azas-Azas Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo Sudjana. 1992.Metode Statistika.Bandung: Tarsito

Supriadi, Dedi. 1998.Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusantara


(31)

94

Sutermeister, Robert A. 1976. People and Productiviy. New York: McGraw Hill

Book Company

Tilaar, H.A.R. 2002.Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika

Usman, Moh. Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Wibowo, Mungkin Eddy. 2004. Standarisasi, Sertifikasi, dan Lisensi Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan

Yamin, Martinis dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung

Persada

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori,


(1)

97

semakin baik. Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam bekerja di sekolah.

4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan kompetensi sosial. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk menempatkan dirinya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Untuk meningkatkan kompetensi sosial dapat dilakukan beberapa upaya, di antaranya: mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan, dan mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/ wali. Dengan demikian, kompetensi sosial akan menjadi semakin baik. Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam bekerja di sekolah. 5. Dengan diterimanya hipotesis kelima yang diajukan, maka upaya

meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kinerja mengajar guru merupakan hasil kerja guru dalam pelaksanakan pekerjaannya di sekolah, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dengan adanya upaya peningkatan pada pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial guru, kinerja mengajar guru dapat ditingkatkan.


(2)

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi pedagogiknya, di antaranya: berusaha terus untuk memahami peserta didik, merancang pembelajaran dan menyusun program pembelajaran yang sesuai kemampuan peserta didik, serta melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan melakukan evaluasi hasil belajar untuk pengembangan peserta didik. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah.

2. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi kepribadiannya, di antaranya: mengembangkan kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa, disiplin, arif, dan berwibawa dalam mengajar peserta didik, dapat menjadi teladan bagi peserta didik, dan menunjukkan akhlak mulia dalam setiap pekerjaan di sekolah. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah. 3. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk

berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi profesionalnya, di antaranya: memahami jenis-jenis materi pembelajaran yang akan diberikan, dapat mengurutkan materi pembelajaran, dapat


(3)

99

mengorganisasikan materi pembelajaran dengan baik, serta dapat menyediakan dan mendayagunakan sumber pembelajaran. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah.

4. Untuk meningkatkan kinerja mengajar guru, disarankan kepada guru untuk berkeinginan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensi sosialnya, di antaranya: mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik di dalam dan di luar kelas, mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama guru di sekolah, serta mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua/ wali. Diharapkan dengan berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan kinerja mengajar guru guru di sekolah.

5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dengan kinerja mengajar guru guna memperluas hasil penelitian ini.


(4)

92 Rineka Cipta

Anoraga, Panji. 2009.Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Arifin, I 2000. “Profesionalisme Guru sebagai Wacana Dalam Reformasi Pendidikan. Simposium Nasional Pendidikan” di Universitas Gajah Mada. Halaman 24

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta

_________________. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Jogjakarta: Power Books (Ihdina)

Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru. Jakarta: Bumi Aksara

Balitbang Diknas, “Peningkatan Kemampuan Profesional dan Kesejahteraan Guru, Departemen Pendidikan Nasional”, (Online) http://www. diknas.go.id

Brandt, R. 1993. “What You Mean Profesional? Educational Leadership”, No. 6, March

Cook. Macaulay. 1997.Perfect Empowerment(terjemaahan). Jakarta: Gramedia Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Depdiknas. 2000. Manajemen Peningkatan Profesionaltas Tenaga Pendidik. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Dirjen Dikdasmen _________. 2004. Draft Naskah Akademik Sertifikasi Kompetensi Pendidik dan


(5)

93

Hadari, Nawawi. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Hasibuan, J.J. 2006.Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Heidjrachman, Ranupandoyo. 1990.Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE Laeham dan Wexley. 1982. Increasing Productiviy Through Performance

Appraisal. USA: Addison-Wesley Publishing Company Inc.

Mali, Paul. 1976. Improving Total Productivity, MBO Strategies for Business Goverment and not for Profil Organization. Toronto: John Wiley & Sons Mukhadis, A. 2004. “Standar dan Sertifikasi Kompetensi Refresentasi

Penjaminan Mutu Profesionalisme Guru di Indonesi pada Abad Pengetahuan”. Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan

Mulyasa, E. 2007. Standard Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya

__________. 2011. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ravianto. 1990.Produktivitas dan Manusia Indonesia. Jakarta: SIUP Robbins, Stephen P. 2006.Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks

Roqib, Moh. dan Nurfuadi. 2009. Kepribadian Guru, Upaya Mengembangkan Kepribadian Guru Yang Sehat di Masa Depan. Yogyakarta: GrafindoLitera Media

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju

Sinungan, Muchdarsah. 2008. Produktivitas, Apa dan Bagaimana. Jakarta: Angkasa Persada

Sirait, Justine T. 2006.Memahami Azas-Azas Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo

Sudjana. 1992.Metode Statistika.Bandung: Tarsito

Supriadi, Dedi. 1998.Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusantara


(6)

Sutermeister, Robert A. 1976. People and Productiviy. New York: McGraw Hill Book Company

Tilaar, H.A.R. 2002.Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika

Usman, Moh. Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wibowo, Mungkin Eddy. 2004. Standarisasi, Sertifikasi, dan Lisensi Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan

Yamin, Martinis dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi, dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta