Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Pengendali Langkah Robot Humanoid R2C-R9 Kondo KHR-3HV Berbasis Kinematika Balik T1 612012025 BAB IV

(1)

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian algoritma dan pengukuran pada output dari robot yang telah dibuat dan analisis tentang kinerja algoritma.

4.1.Contoh Perhitungan

Karena semua perhitungan terjadi dalam algoritma pada kontroler maka proses perhitungan tidak terlihat, maka berikut adalah contoh perhitungan kinematika balik. Setiap kasus rantai kinematika balik memiliki cara penyelesaian masing-masing, dan contoh perhitungan ini merupakan contoh perhitungan untuk konfigurasi robot Kondo KHR-3HV R2C. Hasil perhitungan dibulatkan menjadi bilangan bulat terdekat.

Berikut akan dibahas contoh kasus pada perhitungan kinematika balik. Pertama yang harus diketahui adalah sebagai berikut :

Diketahui :

End-effector = (20, 230, 30, 45o)

px = 20mm

py = 230mm

pz = 30mm

heading = 45o 45 RATA-RATA RALAT SERVO (o)

frame = 65mm

Dari end-effector tersebut nantinya akan didapat besar sudut untuk masing-masing servo.


(2)

Jawaban :

Ɵ1 sudah dapat diketahui dari nilai heading yaitu 45o, kemudian mencari Rxz

dengan cara pitagoras, sudut B dengan arctan2, panjang az dan ax menggunakan

trigonometri aturan cos dan sin. Berikut adalah contoh perhitungan langkah pertama:

� = ℎ � = �

� = √ +

= √ +

= √ = .

= − ( ) − ℎ

= − ( ) −

= . �= .

= � × � = . × � . �

= . = � ×

= . × . �


(3)

Untuk mencari sudut pergerakan di sumbu x, maka harus diketahui panjang frame yang bergerak pada sumbu z dan akan dinamai ay. Kemudian mencariƟ2 dan

Ɵ6 dengan arctan, by dan bz menggunakan trigonometri.

= − −

= − −

=

� = �6 = −

= − ( . )

= . �

= � ×

= cos . × = . = � � × = sin . ×

= .

Tahap terakhir dari perhitungan kinematika balik. Pada tahap ini akan didapat nilai-nilai sudut pembentuk gerakan lutut robot. sA dicari menggunakan trigonometri, sB dan sC dicari menggunakan trigonometri segitiga sembarang. Kemudian nilai Ɵ3, Ɵ4, dan Ɵ5

dapat ditemukan.

� = √( − − × ) + − ×

= √ − − × . + . − × .


(4)

� = √� +

= √ . + .

= . = sin− /�

= sin− ( .

. ) = . �

= cos− + − �

× ×

= cos− + − .

× ×

= . �

= � − ( × sin

� )

= � − × sin .

. = . �

� = +

= . + . = . �

� = −

= − . = . �

� = � − � = . + . = . �


(5)

Maka dari posisi end-effector didapat besar masing-masing sudut yaitu Ɵ1 = �,Ɵ2 = ., Ɵ3 = ., Ɵ4 = .Ɵ5 = ., dan Ɵ6 = ..

Dari contoh perhitungan dapat dilihat langkah-langkah pengerjaan matematis dari algoritma kinematika balik. Nilai-nilai sudut tersebut yang diterapkan pada kaki robot.


(6)

4.2. Pengujian dan Pengukuran

Pengujian dilakukan untuk melihat hasil dari algoritma apakah sudah sesuai dengan konfigurasi, dan pengukuran dilakukan dengan tujuan membandingkan apakah hasil algoritma dengan output pada robot berhasil atau tidak. Berhasil disini berarti bahwa hasil perhitungan algoritma dan pengukuran dengan alat ukur memiliki hasil yang tidak jauh berbeda.

Pengujian dan pengukuran akan berisi beberapa bagian, yaitu pengujian dan pengukuran pada bidang X-Y, pada bidang Y-Z, padang bidang X-Z, dan konfigurasi ruang X-Y-Z dan dilakukan sebanyak empat kali masing-masing terdiri dari dua kali tanpa heading dan dua kali menggunakan heading. Percobaan dilakukan dengan konfigurasi acak untuk melihat hasil agar dapat diketahui kesalahan pada algoritma atau ralat pada masing-masing servo.

Untuk pengujian akan dilakukan dengan cara mencetak hasil sudut dari setiap perhitungan, dan untuk pengukuran akan dilakukan pembacaan alat ukur pada jarak gerakan kaki dari posisi standby menuju pada posisi final serta sudut yang terbentuk pada masing-masing servo. Berikut adalah alat ukur yang digunakan dalam pengukuran :

Gambar 4.1 Busur Derajat


(7)

Dibutuhkan acuan (Gambar 4.3) dalam mengukur posisi akhir robot dan pergerakan servo agar tidak terjadi perbedaan pendapat. Base-frame berada pada motor servo pangkal paha yaitu servo 0 dan servo 1, end-effector berada pada tengah telapak kaki kanan atau kaki kiri robot.

Gambar 4.3 Letak Base-frame dan End-effector

Gambar 4.4 Letak End-effector pada Telapak Kaki Robot

Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 menunjukkan letak acuan pengukuran untuk mengukur posisi final, selanjutnya pengukuran sudut untuk melihat perubahan putaran servo. Pada frame robot Kondo KHR-3HV sudah terdapat titik-titik referensi yang dapat menunjukkan putaran 0o pada servo, dan perubahan yang terjadi.


(8)

Gambar 4.5 Titik Referensi Sudut Robot pada Servo

Gambar 4.6 Sudut yang Terbentuk

Pada frame berwarna putih atau silver terdapat titik hitam yang menunjukan titik 0o pada servo atau servo belum bergerak, sedangkan pada frame berwarna merupakan tempat di mana servo berputar dan terdapat tonjolan yang akan berputar menjauhi titik hitam pada frame putih apabila servo bergerak. Titik pusat sudut berada pada baut karena letak motor servo berputar tepat di bawah baut. Titik pusat sudut pada busur akan diletakkan di atas baut dan akan diukur perubahan sudut yang terjadi pada titik referensi tersebut.

Acuan lain adalah bagian-bagian sumbu yang terbentuk oleh kaki robot. Sumbu x adalah gerakan kaki ke depan atau ke belakang, sumbu y adalah gerakan kaki ke atas atau ke bawah, dan sumbu z adalah gerakan kaki ke samping kanan atau kiri.


(9)

Berikut adalah gambar dari contoh pergerakan kaki robot terhadap masing-masing sumbu :

Gambar 4.7 Gerakan Kaki ke Depan (sumbu x)

Gambar 4.8 Gerakan Kaki ke Atas (sumbu y)


(10)

4.2.1. Pengujian Servo Tanpa Beban

Berikut adalah pengujian perputaran pada servo tanpa menggunakan beban atau frame. Pengujian ini dilakukan untuk melihat perputaran servo sudah benar sesuai dengan nilai sudut yang diinginkan.

Gambar 4.10 Gambar Servo


(11)

Gambar 4.10 menunjukan titik referensi 0o pada servo, dan Gambar 4.11 menunjukkan pengukuran yang memperlihatkan 0o pada busur derajat.

Berikut adalah pengujian dengan sudut input servo sebesar 90o (Gambar 4.12). dapat dilihat bahwa titik hitam pada motor servo berhimpitan dengan garis busur 90o. Hal ini menandakan bahwa perputaran servo sudah sesuai dengan besar sudut yang diinputkan. Pengujian servo tanpa meggunakan beban ini akan menjadi dasar pengujian selanjutnya apakah beban (frame) akan mempengaruhi pergerakan servo motor dan end-effector.


(12)

4.2.2. Pengujian Sudut Kinematika Balik

Tabel 4.1 Pergerakan end-effector sepanjang bidang X-Y pada kaki kiri

Tabel 4.2 Pergerakan end-effector sepanjang bidang X-Z pada kaki kiri

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 45 45 30 30 0

1 0 0 0 0 6.7 5 10.1 10 0.5

2 26.9 25 75.5 75 49.1 50 89.2 90 0.2

3 44.3 45 86.9 85 74.6 75 108.7 110 0.1

4 17.4 20 11.5 10 25.4 25 19.5 20 0.3

5 0 0 0 0 6.7 5 10.1 10 0.5

SERVO

KOORDINAT AKHIR X-Y-HEADING (MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO ()

10,250,0 50,210,0 30,230,45 50,190,30

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 30 30 45 45 0

1 13.4 15 13.4 15 9.6 10 3.9 5 1.2

2 13.3 10 22.6 20 37.0 40 40.7 40 0.9

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 13.3 10 22.6 20 37.0 40 40.7 40 0.9

5 13.4 15 13.4 15 9.6 10 3.9 5 1.2

SERVO

KOORDINAT AKHIR X-Z-HEADING (MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO (⁰)


(13)

Tabel 4.3 Pergerakan end-effector sepanjang bidang Y-Z pada kaki kiri

Tabel 4.4 Pergerakan end-effector sepanjang ruang X-Y-Z pada kaki kiri

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 90 90 30 30 0

1 0 0 17.4 20 0 0 10.9 10 0.4

2 32.2 30 47.6 45 32.0 30 46.9 45 2.2

3 64.4 65 95.2 95 35.8 40 71.9 70 0.6

4 32.2 30 47.6 45 3.9 5 25.0 25 0.9

5 0 0 17.4 20 0 0 10.9 10 0.4

SERVO

KOORDINAT AKHIR Y-Z-HEADING (MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO ()

240,40,0 210,50,0 250,30,90 230,40,30

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 45 45 30 30 0

1 8.5 10 17.4 15 2.2 2 10.7 10 0.4

2 24.0 25 68.8 70 57.1 60 92.2 90 0.7

3 38.7 40 78.2 80 61.5 60 91.6 90 0.0

4 14.7 15 9.4 10 4.5 5 0.6 0 0.2

5 8.5 10 17.4 15 2.2 2 10.7 10 0.4

SERVO

KOORDINAT AKHIR X-Y-Z-HEADING (MILIMETER, MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO ()


(14)

Tabel 4.5 Pergerakan end-effector sepanjang bidang X-Y pada kaki kanan

Tabel 4.6 Pergerakan end-effector sepanjang bidang X-Z pada kaki kanan

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 45 45 30 30 0

1 0 0 0 0 6.7 5 10.1 10 0.5

2 26.9 25 75.5 75 49.1 50 89.2 90 0.2

3 44.3 45 86.9 85 74.6 75 108.7 110 0.1

4 17.4 20 11.5 10 25.4 25 19.5 20 0.3

5 0 0 0 0 6.7 5 10.1 10 0.5

SERVO

KOORDINAT AKHIR X-Y-HEADING (MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO ()

10,250,0 50,210,0 30,230,45 50,190,30

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 30 30 45 45 0

1 13.4 15 13.4 15 9.6 10 3.9 5 1.2

2 13.3 10 22.6 20 37.0 40 40.7 40 0.9

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 13.3 10 22.6 20 37.0 40 40.7 40 0.9

5 13.4 15 13.4 15 9.6 10 3.9 5 1.2

SERVO

KOORDINAT AKHIR X-Z-HEADING (MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO (⁰)


(15)

Tabel 4.7 Pergerakan end-effector sepanjang bidang Y-Z pada kaki kanan

Tabel 4.8 Pergerakan end-effector sepanjang ruang X-Y-Z pada kaki kanan

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 90 90 30 30 0

1 0 0 17.4 20 0 0 10.9 10 0.4

2 32.2 30 47.6 45 32.0 30 46.9 45 2.2

3 64.4 65 95.2 95 35.8 40 71.9 70 0.6

4 32.2 30 47.6 45 3.9 5 25.0 25 0.9

5 0 0 17.4 20 0 0 10.9 10 0.4

SERVO

KOORDINAT AKHIR Y-Z-HEADING (MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO ()

240,40,0 210,50,0 250,30,90 230,40,30

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 45 45 30 30 0

1 8.5 10 17.4 15 2.2 2 10.7 10 0.4

2 24.0 25 68.8 70 57.1 60 92.2 90 0.7

3 38.7 40 78.2 80 61.5 60 91.6 90 0.0

4 14.7 15 9.4 10 4.5 5 0.6 0 0.2

5 8.5 10 17.4 15 2.2 2 10.7 10 0.4

SERVO

KOORDINAT AKHIR X-Y-Z-HEADING (MILIMETER, MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO ()


(16)

4.2.3. Pengujian Posisi Final Kinematika Balik

Tabel 4.9 Pengukuran end-effector pada kaki kanan

Tabel 4.10 Pengukuran end-effector pada kaki kiri PERCOBAAN

KE-POSISI FINAL YANG DIINGINKAN

(x, y, z, heading)

POSISI FINAL YANG TERUKUR (x, y, z, heading)

RALAT POSISI (x, y, z) (mm)

RALAT

HEADING

(⁰)

1 (0, 220, 0, 45) (0, 220, 0, 45) 0 0

2 (50, 230, 0, 0) (50, 230, 0, 0) 0 0

3 (0, 230, 50, 90) (0, 230, 50, 90) 0 0

4 (50, 230, 50, 0) (50, 230, 50, 0) 0 0

5 (75, 200, 75, 45) (70, 210, 70, 45) 12.25 0

PERCOBAAN

KE-POSISI FINAL YANG DIINGINKAN

(x, y, z, heading)

POSISI FINAL YANG TERUKUR (x, y, z, heading)

RALAT POSISI (x, y, z) (mm)

RALAT

HEADING

(⁰)

1 (0, 220, 0, 45) (0, 220, 0, 45) 0 0

2 (50, 230, 0, 0) (50, 230, 0, 0) 0 0

3 (0, 230, 50, 90) (0, 230, 50, 90) 0 0

4 (50, 230, 50, 0) (50, 230, 50, 0) 0 0


(17)

4.3 Analisis Pengujian dan Pengukuran

Hasil pengukuran sedikit berbeda dengan hasil perhitungan, hal ini dapat dikarenakan oleh beberapa alasan sebagai berikut :

1. Penggunaan busur derajat yang berskala 10o. Sehingga nilai perhitungan dengan skala 1o tidak dapat terukur. Hasil pengukuran pada kaki kiri dan kanan sama karena rumus yang digunakan sama.

2. Dengan pengujian servo tanpa menggunakan beban yang memperlihatkan bahwa servo bergerak sesuai sudut yang diinputkan, dan pengujian servo yang sudah terpasang pada kaki memperlihatkan perbedaan besar sudut yang terbentuk antara hasil algoritma dengan hasil pengukuran dapat disebabkan oleh beban (frame) yang terpasang pada kaki robot.

3. Frame yang menghubungkan antar bagian kaki robot tidak terpasang secara kuat, hal ini disebabkan oleh usia robot dan jam terbang robot dilapangan yang menyebabkan frame robot menjadi kendor.


(18)

(1)

Tabel 4.3 Pergerakan

end-effector

sepanjang bidang Y-Z pada kaki kiri

Tabel 4.4 Pergerakan

end-effector

sepanjang ruang X-Y-Z pada kaki kiri

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 90 90 30 30 0

1 0 0 17.4 20 0 0 10.9 10 0.4

2 32.2 30 47.6 45 32.0 30 46.9 45 2.2

3 64.4 65 95.2 95 35.8 40 71.9 70 0.6

4 32.2 30 47.6 45 3.9 5 25.0 25 0.9

5 0 0 17.4 20 0 0 10.9 10 0.4

SERVO

KOORDINAT AKHIR Y-Z-HEADING (MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO ()

240,40,0 210,50,0 250,30,90 230,40,30

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 45 45 30 30 0

1 8.5 10 17.4 15 2.2 2 10.7 10 0.4

2 24.0 25 68.8 70 57.1 60 92.2 90 0.7

3 38.7 40 78.2 80 61.5 60 91.6 90 0.0

4 14.7 15 9.4 10 4.5 5 0.6 0 0.2

5 8.5 10 17.4 15 2.2 2 10.7 10 0.4

SERVO

KOORDINAT AKHIR X-Y-Z-HEADING (MILIMETER, MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO () 10,250,30,0 50,210,50,0 30,230,40,45 70,190,10,30


(2)

38

Tabel 4.5 Pergerakan

end-effector

sepanjang bidang X-Y pada kaki kanan

Tabel 4.6 Pergerakan

end-effector

sepanjang bidang X-Z pada kaki kanan

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 45 45 30 30 0

1 0 0 0 0 6.7 5 10.1 10 0.5

2 26.9 25 75.5 75 49.1 50 89.2 90 0.2

3 44.3 45 86.9 85 74.6 75 108.7 110 0.1

4 17.4 20 11.5 10 25.4 25 19.5 20 0.3

5 0 0 0 0 6.7 5 10.1 10 0.5

SERVO

KOORDINAT AKHIR X-Y-HEADING (MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO ()

10,250,0 50,210,0 30,230,45 50,190,30

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 30 30 45 45 0

1 13.4 15 13.4 15 9.6 10 3.9 5 1.2

2 13.3 10 22.6 20 37.0 40 40.7 40 0.9

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 13.3 10 22.6 20 37.0 40 40.7 40 0.9

5 13.4 15 13.4 15 9.6 10 3.9 5 1.2

SERVO

KOORDINAT AKHIR X-Z-HEADING (MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO (⁰)


(3)

Tabel 4.7 Pergerakan

end-effector

sepanjang bidang Y-Z pada kaki kanan

Tabel 4.8 Pergerakan

end-effector

sepanjang ruang X-Y-Z pada kaki kanan

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 90 90 30 30 0

1 0 0 17.4 20 0 0 10.9 10 0.4

2 32.2 30 47.6 45 32.0 30 46.9 45 2.2

3 64.4 65 95.2 95 35.8 40 71.9 70 0.6

4 32.2 30 47.6 45 3.9 5 25.0 25 0.9

5 0 0 17.4 20 0 0 10.9 10 0.4

SERVO

KOORDINAT AKHIR Y-Z-HEADING (MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO ()

240,40,0 210,50,0 250,30,90 230,40,30

PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰) PERHITUNGAN (⁰) PENGUKURAN (⁰)

0 0 0 0 0 45 45 30 30 0

1 8.5 10 17.4 15 2.2 2 10.7 10 0.4

2 24.0 25 68.8 70 57.1 60 92.2 90 0.7

3 38.7 40 78.2 80 61.5 60 91.6 90 0.0

4 14.7 15 9.4 10 4.5 5 0.6 0 0.2

5 8.5 10 17.4 15 2.2 2 10.7 10 0.4

SERVO

KOORDINAT AKHIR X-Y-Z-HEADING (MILIMETER, MILIMETER , MILIMETER, DERAJAT)

RATA-RATA RALAT SERVO () 10,250,30,0 50,210,50,0 30,230,40,45 70,190,10,30


(4)

40

4.2.3.

Pengujian Posisi Final Kinematika Balik

Tabel 4.9 Pengukuran

end-effector

pada kaki kanan

Tabel 4.10 Pengukuran

end-effector

pada kaki kiri

PERCOBAAN

KE-POSISI FINAL

YANG DIINGINKAN

(x, y, z, heading

)

POSISI FINAL YANG

TERUKUR (x, y, z, heading

)

RALAT POSISI (x, y, z)

(mm)

RALAT

HEADING

(

)

1

(0, 220, 0, 45)

(0, 220, 0, 45)

0

0

2

(50, 230, 0, 0)

(50, 230, 0, 0)

0

0

3

(0, 230, 50, 90)

(0, 230, 50, 90)

0

0

4

(50, 230, 50, 0)

(50, 230, 50, 0)

0

0

5

(75, 200, 75, 45)

(70, 210, 70, 45)

12.25

0

PERCOBAAN

KE-POSISI FINAL

YANG DIINGINKAN

(x, y, z, heading

)

POSISI FINAL YANG

TERUKUR (x, y, z, heading

)

RALAT POSISI (x, y, z)

(mm)

RALAT

HEADING

(

)

1

(0, 220, 0, 45)

(0, 220, 0, 45)

0

0

2

(50, 230, 0, 0)

(50, 230, 0, 0)

0

0

3

(0, 230, 50, 90)

(0, 230, 50, 90)

0

0

4

(50, 230, 50, 0)

(50, 230, 50, 0)

0

0


(5)

4.3

Analisis Pengujian dan Pengukuran

Hasil pengukuran sedikit berbeda dengan hasil perhitungan, hal ini dapat

dikarenakan oleh beberapa alasan sebagai berikut :

1.

Penggunaan busur derajat yang berskala 10

o

. Sehingga nilai perhitungan

dengan skala 1

o

tidak dapat terukur. Hasil pengukuran pada kaki kiri dan

kanan sama karena rumus yang digunakan sama.

2.

Dengan pengujian servo tanpa menggunakan beban yang memperlihatkan

bahwa servo bergerak sesuai sudut yang diinputkan, dan pengujian servo yang

sudah terpasang pada kaki memperlihatkan perbedaan besar sudut yang

terbentuk antara hasil algoritma dengan hasil pengukuran dapat disebabkan

oleh beban (

frame

) yang terpasang pada kaki robot.

3.

Frame

yang menghubungkan antar bagian kaki robot tidak terpasang secara

kuat, hal ini disebabkan oleh usia robot dan jam terbang robot dilapangan yang

menyebabkan

frame

robot menjadi kendor.


(6)

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kestabilan pada Tubuh Robot Humanoid R2C-R9 Berbasis Kontrol PID T1 612012014 BAB I

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kestabilan pada Tubuh Robot Humanoid R2C-R9 Berbasis Kontrol PID T1 612012014 BAB II

0 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kestabilan pada Tubuh Robot Humanoid R2C-R9 Berbasis Kontrol PID T1 612012014 BAB IV

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Pengendali Langkah Robot Humanoid R2C-R9 Kondo KHR-3HV Berbasis Kinematika Balik T1 612012025 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Pengendali Langkah Robot Humanoid R2C-R9 Kondo KHR-3HV Berbasis Kinematika Balik T1 612012025 BAB II

0 0 7

T1 612012025 BAB III

1 2 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Pengendali Langkah Robot Humanoid R2C-R9 Kondo KHR-3HV Berbasis Kinematika Balik T1 612012025 BAB V

0 0 2

T1 612012025 Daftar Pustaka

0 1 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Pengendali Langkah Robot Humanoid R2C-R9 Kondo KHR-3HV Berbasis Kinematika Balik

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem dan Algoritma Komunikasi dan Koordinasi pada Robosoccer Humanoid R2C-R9 T1 612011049 BAB IV

0 0 16