Pengaruh Peranan Auditor Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Sipatex.

(1)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the impact of the role of internal auditor toward the implementation of Good Corporate Governance (GCG). This research was done in PT Sipatex Bandung with a sample of 45 respondents. Kinds of data in use are primary and secondary. The primary data are taken from direct questionniare to respondent and pick them after one week.

Analysis model that being used was simple linier regression, with data quality was tested by using validity test and reliability test. Classic assumption tests that being used in research were normality test and heterocedastisity test. Hypothesis that being used were parsial test ( t- test) and cofficient determination (R2) in this research. Descriptive statistics is also used to help analyzing data by describing the collected data.

The results of this research showed that the role of internal audit has a positive significant impact to the implementation of GCG. The results of Simple Linear Regression statistic analysis simulltaneously is that R square = 0,233 that means correlation between the role of internal audit with the implementation of GCG does not have the strong effect grow up 23,3%.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah benar auditor internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance ( GCG). Penelitian ini dilakukan di PT. Sipatex Bandung dengan jumlah sampel 45 responden. Jenis data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan mengirimkan kuesioner langsung kepada responden.

Model analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana, dengan pengujian kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji heterokedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji signifikan parsial (uji-t) dan koefisien determinasi (R2). Descriptive statistics juga digunakan untuk membantu menganalisis data dengan mendeskripsikan data yang terkumpul.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan audit internal berpengaruh signifikan positif terhadap penerapan GCG. Hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan R square sebesar 0,233 yang berarti bahwa korelasi/ hubungan antara peranan audit internal dengan penerapan GCG tidak mempunyai hubungan yang kuat sebesar 23,3%.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT... vi

ABSTRAK... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GRAFIK... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Tinjauan Teoritis... 8

2.1.1 Agency Theory ... 8

2.1.2 Internal Audit ... 11

2.1.2.1. Definisi Internal Audit... 11


(4)

2.1.3.2. Definisi Good Corporate Governance ... 20

2.1.3.3. Prinsip- Prinsip Good Corporate Governance... 22

2.1.3.4.Tujuan dan Fungsi Penerapan Good Corporate Covernance... 29

2.1.3.5. Manfaat Good Corporate Governance... 31

2.1.3.6.Unsur- Unsur yang Terkait dengan Good Corporate Governance... 32

2.1.3.7 Hubungan Auditor dengan Pelaksanaan Good Corporate Governance... 34

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu... 36

2.3 Kerangka Pemikiran... 38

2.4 Pengembangan Hipotesis... 38

BAB III METODE PENELITIAN... 40

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian... 40

3.2 Jenis dan Sumber Data... 40

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 41

3.4 Model Penelitian... 42

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 42

3.6 Instrumen Penelitian... 45

3.7 Metode Pengujian Data... 46

3.7.1 Uji Validitas... 46

3.7.2 Uji Reliabilitas... 46

3.7.3 Teknik Analisis Data... 47

3.8 Uji Asumsi Klasik... 47

3.8.1. Uji Normalitas... 47

3.8.2. Uji Heteroskedastisitas... 48

3.9 Pengujian Hipotesis... 48

3.9.1. Uji Signifikan Parsial ( Uji-T)... 48

3.9.2. Koefisien Determinasi ( R2)... 49


(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 50

4.1 Profil Perusahaan ... 50

4.1.1 Sejarah Perusahaan/ Instansi ... 50

4.1.2 Visi PT. Sipatex... 51

4.1.3. Misi PT. Sipatex ... 51

4.1.4. Permodalan Perusahaan ... 52

4.1.5 Fasilitas Penunjang Perusahaan ... 52

4.1.6. Ketenagakerjaan ... 52

4.1.7. Struktur Organisasi Dan Uraian Serta Fungsi Pada PT. Sipatex... 54

4.1.8. Disiplin Kerja/ Sikap Kerja ... 61

4.2 Hasil Penelitian ... 67

4.2.1. Pengujian Validitas Variabel... 67

4.2.2. Pengujian Reliabilitas Variabel... 70

4.2.3. Hasil Uji Asumsi Klasik... 72

4.2.4. Regresi Linier Sederhana... 77

4.2.5. Hasil Pengujian Hipotesis... 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 81

5.1. Simpulan... 81

5.2. Keterbatasan Penelitian... 82

5.3. Saran... 82

DAFTAR PUSTAKA... 84

LAMPIRAN... 86


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Pemikiran... 38 Gambar 2 Pengembangan hipotesis... 39 Gambar 3 Model Penelitian... 42


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Definisi Operasional Variabel... 44

Tabel II Skor Penelitian... 46

Tabel III Hasil Uji Validitas Variabel X yang Valid... 68

Tabel IV Hasil Uji Validitas Variabel Y yang Valid... 69

Tabel V Reliability Statistics Variabel X... 70

Tabel VI Reliability Statistics Variabel Y... 71

Tabel VII Hasil Pengujian Reliabilitas... 71

Tabel VIII One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 75

Tabel IX Coefficients... 76

Tabel X Coefficients... 77

Tabel XI Coefficients... 78


(8)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik I Grafik Histogram... 73 Grafik II Normal P-P Plot... 73 Grafik 3 Grafik Scatterplot... 76


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Stuktur Organisasi PT. SIPATEX ... 86

Lampiran B Tabulasi Hasil Kuesioner Peranan Auditor Internal... 87

Lampiran C Tabulasi Hasil Kuesioner Penerapan GCG... 88


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Mulai populernya istilah “tata kelola perusahaan yang baik” atau yang lebih dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat dilepaskan dari maraknya skandal perusahaan yang menimpa perusahaan- perusahaan besar, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di Amerika Serikat. Beberapa perusahaan besar di Indonesia ada yang bermasalah dan bahkan tidak mampu lagi meneruskan kegiatan usahanya akibat menjalankan praktik tata kelola perusahaan yang buruk( bad corporate governance). Contohnya antara lain: bank- bank pemerintah yang telah dilikuidasi/ dimerger ( Bank Pembangunan Indonesia – Bapindo, Bank Dagang Negara – BDN, Bank Bumi Daya—BBD, Bank Export- Import—Bank Exim); PT. Indorayon ( sebuah perusahaan pabrik kertas di Sumatra Utara); PT. Dirgantara Indonesia( sebuah pabrik pesawat terbang yang berkantor pusat di Bandung); dan PT. Lapindo Brantas( sebuah perusahaan eksplorasi minyak dan gas di Sidoarjo, Jawa Timur).

Pada intinya, timbulnya krisis ekonomi di Indonesia ini disebabkan oleh tata kelola perusahaan yang buruk ( bad corporate governance) dan tata kelola pemerintahan yang buruk pula( bad government governance) sehingga memberi peluang besar timbulnya praktik- praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme ( KKN).


(11)

P e n d a h u l u a n | 2

GCG menjadi salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global terutama bagi perusahaan yang telah mampu berkembang sekaligus menjadi terbuka. GCG merupakan sistem mengenai bagaimana suatu organisasi dikelola dan dikendalikan. Sistem governance antara lain mengatur mekanisme pengambilan keputusan pada tingkat atas organisasi. Corporate governance mengatur hubungan antar Dewan Komisaris, Direksi, dan manjemen perusahaan agar terjadi keseimbangan dalam pengelolaan organisasi. GCG adalah sistem dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan dengan tujuan menaikkan nilai pemegang saham serta mengakomodasikan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders) seperti kreditor, pemasok, asosiasi bisnis, konsumen, karyawan, pemerintah, serta masyarakat umum.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah salah satu pelaku ekonomi dengan misi yang dimilikinya saat ini menghadapi tantangan kompetisi global dunia usaha yang semakin besar. BUMN diharapkan mampu menaikkan efisiensinya sehingga menjadi unit usaha yang sehat dan memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan interaksinya dan aspek-aspek kehidupan nasional. BUMN harus peka terhadap setiap perkembangan yang terjadi dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan dunia usaha, sehingga profesionalisme BUMN disegala bidang terus meningkat, baik dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan maupun dalam bidang pengendalian dan


(12)

P e n d a h u l u a n | 3

GCG tetapi belum menerapkannya secara menyeluruh. Penerapan GCG di dalam praktiknya merupakan hal yang mendesak, hal ini dikarenakan sistem pengelolaan yang tidak profesional.

Peran auditor internal yang independen sangat penting dalam penerapan GCG di perusahaan, dimana anggota auditor internal tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada perusahaan tersebut, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan direksi, komisaris dan pemegang saham utama perusahaan tersebut, dan tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan tersebut. GCG juga menuntut sejauh mana Auditor Internal dapat berperan dengan baik untuk mewujudkannya pada sektor publik maupun pada sektor swasta. Auditor Internal dituntut untuk menyediakan informasi mengenai kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal yang ada di dalam perusahaan. Auditor Internal haruslah seseorang yang mempunyai kompetensi di bidang keuangan, karena Auditor Internal lebih berperan untuk mengawasi kegiatan manajemen, kompetensi di bidang audit merupakan suatu keharusan bagi seseorang yang akan melakukan tugasnya di bidang audit. Disamping pengetahuan di bidang audit, auditor tentunya diharapkan mempunyai pengetahuan yang memadai dalam substansi yang diaudit karena itulah kompetensi anggota internal audit sangat diperlukan untuk menjembatani kebutuhan Dewan Komisaris akan peran auditing dan pengendalian internal yang efektif dengan kendala daya serap terhadap masalah-masalah yang teknis dalam akuntansi, auditing dan pengendalian internal.

Auditor Internal yang independen dapat berfungsi untuk mengawasi jalannya perusahaan dengan memastikan bahwa perusahaan tersebut telah melakukan praktik-praktik dalam penerapan prinsip-prinsip GCG di dalam perusahaan yang meliputi:


(13)

P e n d a h u l u a n | 4

akuntabilitas (accountability), pertanggung-jawaban (responsibility), keterbukaan (transparency), kewajaran (fairness) serta kemandirian (independency), merupakan upaya agar terciptanya keseimbangan antar kepentingan dari para stakeholder, karyawan perusahaan, pemasok, pemerintah, konsumen yang merupakan indikator tercapainya keseimbangan kepentingan, sehingga benturan kepentingan yang terjadi dapat diarahkan dan dikontrol serta tidak menimbulkan kerugian pada masing-masing pihak.

Prinsip-prinsip GCG ini dapat diterapkan dengan baik apabila perusahaan juga memiliki pengendalian internal yang baik. GCG merupakan alat pengendalian internal yang berperan penting untuk mengurangi masalah yang timbul dalam perusahaan, karena GCG bermanfaat untuk perbaikan komunikasi, meminimalkan benturan, fokus pada strategi utama, serta peningkatan kepuasan pelanggan dan perolehan kepercayaan investor (stakeholders). Pengendalian internal memiliki peran yang penting terhadap penerapan GCG, sehingga harus difungsikan sebagai penilaian yang independen dalam membantu manajemen melaksanakan tanggungjawabnya.

Berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor KEP-117/M-MBU/2002. Pasal 2 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN, dinyatakan bahwa “BUMN diwajibkan untuk menerapkan GCG secara konsisten dan menjadikan GCG sebagai landasan operasionalnya”. Sehingga perusahaan-perusahaan dituntut mengambil langkah komprehensif terhadap aset-asetnya agar


(14)

P e n d a h u l u a n | 5

Pentingnya pengendalian internal dan adanya Satuan Pengawasan Internal (SPI) diatur dalam SK Menteri BUMN Nomor kep-117/M-MBU/ 2002. Pada pasal 11 dinyatakan bahwa “ direksi harus menetapkan suatu sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dari aset BUMN” dan UU BUMN Nomor 19 Tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 juga telah mewajibkan BUMN untuk membentuk unit pengendalian internal.

Dengan berjalannya waktu, beberapa peneliti mulai membandingkan good corporate governance (GCG) dengan informasi lainnya, salah satunya peran internal audit. Para peneliti ingin membuktikan peran audit internal selain menerapkan good corporate governance( GCG). Nisfusa (2005) menguji pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal pada BUMN (suatu kasus PT. Antam Tbk). Hasil penelitian ini diketahui bahwa pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal pada PT Antam Tbk memiliki pengaruh sebesar 20,25%. Angka ini menunjukkan bahwa pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kualitas laporan hasil pemeriksaan auditor internal pada PT. Antam Tbk tergolong rendah. Ramdan (2011) menguji pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian menghasilkan ρ value 0.793 > α 0.05 dan R=0.063, menunjukan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan penerapan GCG terhadap ROA. R2 adjusted menunjukan 0,39%, artinya hanya sebesar 0.39% perubahan ROA yang dapat dijelaskan oleh variabel GCG. Sisanya sebesar 99.6031% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan variabel GCG.


(15)

P e n d a h u l u a n | 6

Gumilang (2009) meneliti pengaruh audit internal terhadap penerapan Good Corporate Governance pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan audit internal berpengaruh positif terhadap penerapan GCG. Hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan R Square sebesar 0,148 yang berarti bahwa korelasi/ hubungan antara peranan audit internal dengan penerapan GCG tidak mempunyai hubungan yangg kuat sebesar 14,8%. Fadilah (2011) meneliti pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap efektifitas pengelolaan Enterprise Risk Management (ERM). Berdasarkan hasil dari penelitian dengan pengujian statistik dengan menggunakan analisis regresi, profesionalisme auditor internal memiliki hubungan yang searah atau positif dengan efektifitas pengelolaan ERM dan pada tingkat signifikansi 5% profesionalisme auditor internal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas pengelolaan Enterprise Risk Management.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Peranan Audit Internal terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PT.SIPATEX.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, peneliti bermaksud untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai:


(16)

P e n d a h u l u a n | 7

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai ada pengaruh positif peran audit internal terhadap penerapan Good Corporate Governance pada PT.SIPATEX.

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan masukan berupa saran dalam peningkatan kualitas peranan audit internal sejalan dengan penerapan Good Corporate Governance.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi peneliti untuk melakukan penelitian dan bisa menjadi bahan perbandingan dengan peneliti lainnya.

3. Bagi masyarakat

Dengan penelitian ini diharapkan agar masyarakat dapat mengetahui adanya penerapan Good Corporate Governance juga di perusahaan swasta. Diharapkan bagi para investor, kreditur, dan pemerintah dapat mengetahui adanya penerapan Good Corporate Governance di PT. SIPATEX sehingga dapat menunjang keberlanjutan usaha PT. SIPATEX.


(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah peranan auditor internal

berpengaruh positif terhadap penerapan Good Corporate Governance. Disini

dihubungkan satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Sampel yang dipilih sebanyak 45 responden. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik uji- t, dan koefisien determinasi setelah sebelumnya dilakukan uji kualitas data dan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas data, dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini tidak digunakan uji autokorelasi karena data yang digunakan

merupakan data cross section. Uji autokorelasi digunakan pada penelitian yang

menggunakan data time series. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian

hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa penelitan ini mampu dibuktikan secara parsial, bahwa peranan audit internal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penerapan Good Corporate Governance pada PT Sipatex.

Karena keberadaan fungsi auditor internal menjamin efektivitas pengendalian internal dan merupakan strategis dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan

perusahaan serta mendorong proses governance. Nilai R square atau nilai koefisien


(18)

S i m p u l a n d a n S a r a n | 82

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki banyak ketebatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian diantaranya adalah, sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan hanya pada satu perusahaan swasta saja.

2. Dalam meneliti penulis memiliki keterbatasan waktu.

3. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menguji dua variabel saja.

5.3. Saran

Berdasarkan analisis dan kesimpulan yang dibuat dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Peranan auditor internal sangat membantu perusahaan khususnya manajemen

dalam penerapan GCG sehingga perusahaan harus tetap mempertahankan keberadaan auditor internal di dalam perusahaan. Selain itu, manajemen beserta dewan komisaris harus memberikan dukungan penuh terhadap SPI agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, salah satunya dengan mengadakan program pelatihan bagi auditor internal untuk meningkatkan fungsi dan tugasnya sebagai auditor internal.

2. SPI bukanlah satu- satunya bagian yang turut ambil bagian dalam penerapan

GCG, karena penerapan GCG harus melingkupi seluruh aspek perusahaan.

3. Bagi peneliti ( akademisi, praktis) dan pihak- pihak yang tertarik melakukan

penelitian dengan topik terkait dengan peneliti lakukan, dapat menggali

faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi Good Corporate Governance


(19)

S i m p u l a n d a n S a r a n | 83

4. Untuk pengujian yang lebih mendalam dan mendapatkan hasil penelitian

yang signifikan, penelitian berikutnya hendaknya lebih baik dilakukan pada lebih dari satu perusahaan swasta. Dengan mengambil lebih dari satu perusahaan swasta, tentunya hasilnya akan lebih terlihat jelas dan dapat diperbandingkan.

5. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian dengan memiliki

waktu yang panjang agar peneliti dapat menguji penelitiannya lebih diperdalam.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Adhariani. 2005. Audit Internal Sawyer. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Agoes,Sukrisno., dan Ardana, I Cenik. (2011). Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan

Membangun Manusia Seutuhnya. Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Arens, Alvin.A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2008. “Auditing and Assurance

Services.” Twelfth Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc. Diterjemahkan

Oleh Herman Wibowo. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.

Budi, Prabu dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Erlina dan Mulyani, Sri. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. USU Press, Medan

Fadilah, R. Fahmy Muhammad. 2011. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Efektifitas Pengelolaan Enterprise Risk Management.Fakultas Ekonomi. Universitas Padjajaran Bandung.

Ghozhali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Gumilang, Gita. 2009. Pengaruh Audit Internal Terhadap Penerapan Good

Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatra Utara Medan.

Guy, Dan M. 1999. Auditing. Fifth Edition. Diterjemahkan Oleh Paul A. Rajoe dan Ichsan Setiyo Budi. 2003. Auditing. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. IIA. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesional Audit Internal.

Menteri Badan Usaha Milik Negara. 2002. Keputusan Nomor: Kep-117/M-Mbu/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara BUMN).


(21)

D A F T A R P U S T A K A | 85

Mulyadi & Puradiredja, Kanaka. 2002. Auditing. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Nisfusa, Albadra Lahdi. 2005. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Pada BUMN ( Suatu Kasus PT. Antam Tbk). Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Ramdan, Erik Tubagus. 2011. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Universitas Padjajaran Bandung.

Ratliff, Richard L. 1988. Internal Auditing: Principles and Techniques. Florida: The Institute of Internal Auditors

Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan H. Abdul Madjid Latief, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Sawyer’s, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhofer, & James H. Scheimer. 2003.

”Sawyer’s Internal Auditing.” Fifth Edition. Diterjemahkan Oleh Desi

Sawyer.2005. Sawyer’s Internal Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiono. 2006. Metode penelitian bisnis, Cetakan Kedelapan. Penerbit Alphabeta. Bandung

Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 Tanggal 1 Agustus 2002 Tentang Penerapan GCG, Jakarta.

Tjager, I Nyoman, dkk, 2003. Corporate Governance: Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Tugiman, Hiro. 2000. Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta: Kanisius. Tugiman, Hiro. 2006. Pengenalan Manajemen Internal Audit. Bandung.

Warsono, Sony, Fitri Amalia, Dian Kartika Rahajeng. 2009. ”Corporate Governance

Concept And Model.” Yogyakarta: Center for Good Corporate Governance


(1)

P e n d a h u l u a n | 7

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai ada pengaruh positif peran audit internal terhadap penerapan Good Corporate Governance pada PT.SIPATEX.

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan masukan berupa saran dalam peningkatan kualitas peranan audit internal sejalan dengan penerapan Good Corporate Governance.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi peneliti untuk melakukan penelitian dan bisa menjadi bahan perbandingan dengan peneliti lainnya.

3. Bagi masyarakat

Dengan penelitian ini diharapkan agar masyarakat dapat mengetahui adanya penerapan Good Corporate Governance juga di perusahaan swasta. Diharapkan bagi para investor, kreditur, dan pemerintah dapat mengetahui adanya penerapan Good Corporate Governance di PT. SIPATEX sehingga dapat menunjang keberlanjutan usaha PT. SIPATEX.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah peranan auditor internal berpengaruh positif terhadap penerapan Good Corporate Governance. Disini dihubungkan satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Sampel yang dipilih sebanyak 45 responden. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik uji- t, dan koefisien determinasi setelah sebelumnya dilakukan uji kualitas data dan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas data, dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini tidak digunakan uji autokorelasi karena data yang digunakan merupakan data cross section. Uji autokorelasi digunakan pada penelitian yang menggunakan data time series. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa penelitan ini mampu dibuktikan secara parsial, bahwa peranan audit internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan Good Corporate Governance pada PT Sipatex. Karena keberadaan fungsi auditor internal menjamin efektivitas pengendalian internal dan merupakan strategis dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan serta mendorong proses governance. Nilai R square atau nilai koefisien determinasi dari penelitian ini adalah sebesar 0,233. Hal ini mengindikasikan bahwa variasi atau perubahan dalam penerapan GCG hanya mampu dijelaskan sebesar 23,3% oleh variasi atau perubahan auditor internal.


(3)

S i m p u l a n d a n S a r a n | 82

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki banyak ketebatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian diantaranya adalah, sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan hanya pada satu perusahaan swasta saja. 2. Dalam meneliti penulis memiliki keterbatasan waktu.

3. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menguji dua variabel saja.

5.3. Saran

Berdasarkan analisis dan kesimpulan yang dibuat dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Peranan auditor internal sangat membantu perusahaan khususnya manajemen dalam penerapan GCG sehingga perusahaan harus tetap mempertahankan keberadaan auditor internal di dalam perusahaan. Selain itu, manajemen beserta dewan komisaris harus memberikan dukungan penuh terhadap SPI agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, salah satunya dengan mengadakan program pelatihan bagi auditor internal untuk meningkatkan fungsi dan tugasnya sebagai auditor internal.

2. SPI bukanlah satu- satunya bagian yang turut ambil bagian dalam penerapan GCG, karena penerapan GCG harus melingkupi seluruh aspek perusahaan. 3. Bagi peneliti ( akademisi, praktis) dan pihak- pihak yang tertarik melakukan

penelitian dengan topik terkait dengan peneliti lakukan, dapat menggali faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan swasta.


(4)

S i m p u l a n d a n S a r a n | 83

4. Untuk pengujian yang lebih mendalam dan mendapatkan hasil penelitian yang signifikan, penelitian berikutnya hendaknya lebih baik dilakukan pada lebih dari satu perusahaan swasta. Dengan mengambil lebih dari satu perusahaan swasta, tentunya hasilnya akan lebih terlihat jelas dan dapat diperbandingkan.

5. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian dengan memiliki waktu yang panjang agar peneliti dapat menguji penelitiannya lebih diperdalam.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adhariani. 2005. Audit Internal Sawyer. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Agoes,Sukrisno., dan Ardana, I Cenik. (2011). Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan

Membangun Manusia Seutuhnya. Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Arens, Alvin.A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2008. “Auditing and Assurance Services.” Twelfth Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc. Diterjemahkan

Oleh Herman Wibowo. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Edisi

Keduabelas. Jakarta: Erlangga.

Budi, Prabu dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Erlina dan Mulyani, Sri. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan

Manajemen. USU Press, Medan

Fadilah, R. Fahmy Muhammad. 2011. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Efektifitas Pengelolaan Enterprise Risk Management.Fakultas

Ekonomi. Universitas Padjajaran Bandung.

Ghozhali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Gumilang, Gita. 2009. Pengaruh Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Medan. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatra Utara Medan.

Guy, Dan M. 1999. Auditing. Fifth Edition. Diterjemahkan Oleh Paul A. Rajoe dan Ichsan Setiyo Budi. 2003. Auditing. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. IIA. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesional Audit Internal.

Menteri Badan Usaha Milik Negara. 2002. Keputusan Nomor: Kep-117/M-Mbu/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara BUMN).


(6)

D A F T A R P U S T A K A | 85

Mulyadi & Puradiredja, Kanaka. 2002. Auditing. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Nisfusa, Albadra Lahdi. 2005. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor Internal Pada BUMN ( Suatu

Kasus PT. Antam Tbk). Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Ramdan, Erik Tubagus. 2011. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Universitas Padjajaran

Bandung.

Ratliff, Richard L. 1988. Internal Auditing: Principles and Techniques. Florida: The Institute of Internal Auditors

Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan H. Abdul Madjid Latief, 2007. Metodologi

Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Sawyer’s, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhofer, & James H. Scheimer. 2003. ”Sawyer’s Internal Auditing.” Fifth Edition. Diterjemahkan Oleh Desi

Sawyer.2005. Sawyer’sInternal Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiono. 2006. Metode penelitian bisnis, Cetakan Kedelapan. Penerbit Alphabeta. Bandung

Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 Tanggal 1 Agustus 2002 Tentang Penerapan GCG, Jakarta.

Tjager, I Nyoman, dkk, 2003. Corporate Governance: Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Tugiman, Hiro. 2000. Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta: Kanisius. Tugiman, Hiro. 2006. Pengenalan Manajemen Internal Audit. Bandung.

Warsono, Sony, Fitri Amalia, Dian Kartika Rahajeng. 2009. ”Corporate Governance

Concept And Model.” Yogyakarta: Center for Good Corporate Governance

.Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.

Zarkasy, Moh. Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance Pada Badan Usaha

Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung: