Pengaruh Keahlian, Kejujuran, dan Daya Tarik Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Konsumen pada Shampo Clear Men.

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

One creative way to promote products to consumers is through advertisements on television. In order to though attract more consumers attention, the company use Celebrity endorser. Though celebrity endorsers,consumers could find product information that was delivered make consumers buying interest to purchase these products.

Researcher is interested in studying the influence of Celebrity endorser (Irfan Bachdim) on Clear Men Shampoo products to the consumer buying interest that was made around the Maranatha Christian University, Bandung. Celebrity endorsers including three dimensions, there are expertise, trustworthiness, and attractiveness. Researcher used a purposive sampling method, by spreading 100 questionnaires to them who has watched Clear Men Shampoo advertising around Maranatha

Christian University.

Data analysis were including validity, reliability, regression by using SPSS 12.0. And the result are expertise variable affect buying interest at 29.7%,

trustworthiness variable affect buying interest at l.8%, and attractiveness variable affect buying interest of 38.2% and the rest is influenced by other factors.

Researcher suggest on Clear Men Shampoo companies, in order to innovate and make creative ideas in order to compete with competitors who another use celebrity endorser to be able to add more value to consumers, as well as causing a high interest in buying the product Clear Men Shampoo.

Keyword: Celebrity Endorser, Expertise, Trustworthiness, Attractiveness, and Buying Interest


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Salah satu cara kreatif dalam mempromosikan produk kepada konsumen adalah melalui iklan pada media televisi. Agar iklan tersebut lebih menarik perhatian konsumen maka perusahaan menggunakan Celebrity Endorser. Melalui Celebrity Endorser, diharapkan konsumen dapat mencari informasi akan produk yang dibawakan serta menimbulkan minat pada diri konsumen untuk membeli produk tersebut.

Peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh Celebrity Endorser (Irfan Bachdim) pada produk Shampo Clear Men terhadap minat beli konsumen yang dilakukan di sekitar Universitas Kristen Maranatha Bandung. Celebrity endorser mencakup tiga nilai yaitu keahlian, kejujuran, dan daya tarik. Peneliti menggunakan metode purposive sampling, dengan menyebar 100 kuesioner disekitar Universitas Kristen Maranatha yang telah melihat iklan Shampo Clear Men.

Analisis data menggunakan validitas, reliabilitas, dan regresi yang diolah menggunakan SPSS 12.0. Dalam penelitian ini variabel keahlian mempengaruhi minat beli sebesar 29,7%, variabel kejujuran mempengaruhi minat beli sebesar 20,8%, dan variabel daya tarik mempengaruhi minat beli sebesar 38,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Peneliti menyarankan pada perusahaan Shampo Clear Men, agar terus berinovasi dan memunculkan ide-ide kreatif agar dapat bersaing dengan pesaing yang mempergunakan celebrity endorser yang lain agar mampu memberi nilai lebih bagi konsumen, serta menimbulkan minat beli yang tinggi akan produk Shampo Clear Men.


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Pembatasan Masalah ... 6

1.5 Rerangka Pemikiran ... 6

1.6 Kegunaan Penelitian ... 7

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.2 Manajemen Pemasaran ... 10

2.3 Pengertian Bauran Pemasaran ... 11

2.3.1 Unsur-unsur Bauran Pemasaran... 12

2.4 Komunikasi Pemasaran ... 13

2.4.1 Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran ... 14

2.4.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran ... 15

2.5 Pengertian Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)... 15

2.5.1 Tujuan dan Ciri-ciri Utama Komunikasi Pemasaran Terpadu... 16

2.6 Periklanan ... 17

2.6.1 Fungsi Periklanan ... 18

2.6.2 Tujuan Periklanan ... 20

2.6.3 Langkah-langkah dalam Periklanan... 20

2.7 Celebrity Endorser ... 26

2.7.1 Faktor-Faktor Pendukung dalam Celebrity Endorser ... 26

2.8 Kredibilitas Sumber ... 27

2.8.1 Konsep Kredibilitas Sumber ... 28

2.9 Perilaku Konsumen ... 29

2.9.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 30

2.9.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 30


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.11 Hipotesis Penelitian ... 34

2.12 Rerangka Teoritis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN... 36

3.1 Objek Penelitian ... 36

3.1.1 Pengantar Perusahaan ... 36

3.1.2 Struktur Perusahaan ... 39

3.1.3 Visi Perusahaan... 45

3.1.4 Tujuan dan Prinsip Perusahaan ... 46

3.2 Clear Men sebagai Produk PT. Unilever Indonesia, Tbk. ... 47

3.3 Populasi dan Sampel ... 49

3.4 Jenis Penelitian ... 52

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.6 Operasional Variabel ... 56

3.7 Pengukuran Variabel Penelitian ... 59

3.8 Analisis Data ... 59

3.8.1 Metode Analisis Data... 60

3.8.2 Analisis Regresi ... 63

3.8.3 Kriteria Pengujian Hipotesis ... 65

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 66


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

4.2 Karakteristik Responden ... 66

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 66

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per-bulan ... 68

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Iklan... 70

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 71

4.3.1 Uji Validitas ... 71

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 74

4.4 Hasil Uji Asumsi Regresi Sederhana ... 76

4.5 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN ... 90

LAMPIRAN 2 FAKTOR ANALISIS ... 92


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rerangka Pemikiran ... 7

Gambar 2.1 Empat Komponen dalam Bauran Pemasaran ... 13

Gambar 2.2 5M dari Periklanan ... 25

Gambar 2.3 Rerangka Teoritis ... 35


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian... 56

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 67

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per-bulan ... 68

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Iklan ... 70

Tabel 4.4 KMO dan Bartlett’s Test ... 71

Tabel 4.5 Anti-image Matriks ... 72

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ... 73

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 75

Tabel 4.8 Analisis Regresi Pengaruh Keahlian Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Shampo Clear Men ... 76

Tabel 4.9 Analisis Regresi Pengaruh Kejujuran Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Konsumen Shampo Clear Men ... 78

Tabel 4.10 Analisis Regresi Pengaruh Daya Tarik Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Konsumen Shampo Clear Men ... 79


(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam fenomena saat ini pertumbuhan perekonomian dalam bidang bisnis bergerak semakin cepat. Banyaknya pesaing dalam bisnis yang menawarkan berbagai macam produk kepada konsumen. Maka dari itu setiap produsen dituntut untuk memiliki strategi yang kreatif dan inovatif agar produk yang dipasarkan dapat terus menarik konsumen. Hal tersebut disebabkan masing-masing selera konsumen terus berubah, konsumen lebih cenderung memilih produk yang cocok untuk dikonsumsi dan selalu membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

Dengan banyaknya persaingan akan produk tersebut, produsen menggencarkan berbagai strategi pemasaran yang beraneka ragam. Salah satu strategi yang dilakukan melalui media iklan. Iklan merupakan segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang dan jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Kotler, 2000:235 dalam Hari Prasetyo, 2010). Periklanan dapat diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu: memberikan informasi, membujuk, dan mengingat (Kotler, 1993:362). Media iklan biasanya dipakai melalui media televisi, hingga periklanan melalui televisi dianggap yang paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia karena sebagian besar masyarakatnya masih brand minder, dimana merek yang diiklankan di televisi lebih digemari oleh konsumen dibandingkan merek yang tidak diiklankan di televisi.


(10)

2

Universitas Kristen Maranatha Dengan adanya strategi-strategi kreatif yang terus berkembang, penampilan iklan dalam setiap selingan acara televisi akan menjadi lebih menarik bila menggunakan selebriti. Selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjualan produk meningkat akibat penggunaan selebritas sebagai celebrity endorser (Shimp, 2003). “Didalam dunia periklanan, selebritis atau tokoh terkenal memang kerap kali digunakan sebagai celebrity endorser” (Hidayat, 2005) dalam Roy (2011).

Pemakaian celebrity endorser, harus melalui beberapa pertimbangan,

diantaranya adalah tingkat popularitas selebriti dengan permasalahan apakah selebirti yang dipilih dapat mewakili karakter produk yang sedang diiklankan Royan (2004:7) dalam Heruwati (2010). Selebriti harus mampu menyampaikan informasi tentang produk, agar dapat lebih menarik dan meyakinkan konsumen pada umumnya. Penggunaan selebriti dalam suatu iklan melibatkan daya tarik dan kredibilitas yang merupakan keunikan tersendiri (Sebayang dan Siahaan 2008:118 dalam Heruwati 2010).

Daya Tarik (attractiveness) bisa menjadi atribut yang sangat penting

tetapi meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung; kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, keatletisan postur tubuh, dan sebagainya (Shimp, 2003). Dalam (Shimp, 2003) kredibilitas mengacu pada kecenderungan untuk percaya kepada seseorang. Dua sifat penting dari kredibilitas pendukung adalah Keahlian (expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keterampilan yang dimiliki seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya. Kepercayaan (trustworthiness) mengacu


(11)

3

Universitas Kristen Maranatha pada kejujuran, integritas, dan dapat dipercayainya seorang sumber.

Dalam (Kotler, 2000) penggunaan orang-orang terkenal akan efektif jika mereka dapat melambangkan atribut produk utama. Tetapi yang sama pentingnya adalah kredibilitas model iklan tersebut. Tiga faktor yang paling sering diidentifikasi adalah keahlian, kelayakan untuk dipercaya, dan kemampuan untuk disukai. Keahlian (expertise) adalah pengetahuan khusus yang dimiliki oleh komunikator untuk mendukung pesan yang disampaikannya. Kelayakan untuk dipercaya (trustworthiness) berkaitan dengan anggapan atas tingkat obyektivitas dan kejujuran sumber pesan itu. Kemampuan untuk disukai (likability) menunjukan daya tarik sumber dimata pelanggan.

Minat beli merupakan suatu keinginan untuk membeli suatu produk atau jasa akibat pengaruh baik eksternal maupun internal dimana sebelumnya dilakukan evaluasi terhadap produk dan jasa yang akan di beli dalam (Henry, 2011). Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001).

Dalam penelitian ini, peneliti memilih produk Shampo Clear Men untuk diteliti, dengan alasan produk Shampo Clear Men memiliki keunikan tersendiri dengan mengelompokkan shampo untuk pria dan mengatasi masalah rambut pria. Berikut merupakan sebagian informasi tentang Shampo Clear.

Clear adalah sebuah merek shampo yang diproduksi oleh PT. Unilever. Sejak kehadiran Clear di Indonesia sejak tahun 1975, penjualan Clear secara konsisten mengalami pertumbuhan yang baik setiap tahun. Clear telah menjadi


(12)

4

Universitas Kristen Maranatha shampo terbesar di Indonesia. Clear sudah merupakan “merek keren” dimata konsumen, terutama dikalangan remaja dan pekerja pemula berusia 18-25 tahun yang merupakan sasaran pasaran utama. Pemasaran Clear pun telah dipasarkan secara luas sampai pelosok. Shampo Clear pada saat ini telah dikelompokkan kepada masing-masing jenis gender, yaitu shampo untuk pria dan wanita. Pada penelitian ini akan membahas lebih rinci tentang Shampo Clear Men. Shampo Clear Men dibagi menjadi beberapa varian yang memiliki kelebihannya masing-masing yaitu Anti Hair Fall, Cooling Itch Control, Cool Sport Menthol. Promosi penjulan yang sering dilakukan oleh Clear berupa media iklan. Iklan tersebut didukung oleh selebritas yang telah dikenal dikalangan masyarakat.

Pada iklan Shampo Clear Men, perusahaan telah menggunakan beberapa selebriti seperti Cristiano Ronaldo, Ello, dan Irfan Bachdim. Pada penelitian ini, peneliti akan mengambil salah satu selebriti untuk diteliti yaitu Irfan Bachdim. Irfan Bachdim adalah seorang pesepak bola muda berumur 22 tahun yang sedang naik daun, selain memiliki wajah yang tampan pesepak bola ini merupakan timnas Indonesia yang telah menunjukan talenta bermain bolanya pada turnamen Piala AFF (ASEAN Football Federation) 2010. Irfan Bachdim ditawarkan menjadi model iklan dalam Shampo Clear Men. Irfan Bachdim pun menerima tawaran menjadi model iklan Shampo Clear Men karena terinspirasi oleh idolanya Cristiano Ronaldo yang pernah menjadi celebrity endorser pada iklan Shampo Clear.

Berdasarkan fenomena yang telah di jabarkan sebelumnya, maka peneliti mengambil judul penelitian “ANALISIS PENGARUH


(13)

5

Universitas Kristen Maranatha

KEAHLIAN, KEJUJURAN, DAN DAYA TARIK CELEBRITY

ENDORSER TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SHAMPO CLEAR MEN”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas adapun permasalahan yang dapat diidentifikasikan oleh peneliti adalah:

Apakah terdapat pengaruh daya tarik celebrity endorser terhadap minat beli konsumen?

Apakah terdapat pengaruh kejujuran celebrity endorser terhadap minat beli konsumen?

Apakah terdapat pengaruh keahlian celebrity endorser terhadap minat beli konsumen?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah:

Pengaruh antara variabel daya tarik celebrity endorser terhadap minat beli konsumen.

Pengaruh antara variabel kejujuran celebrity endorser terhadap minat beli konsumen.

Pengaruh antara variabel keahlian celebrity endorser terhadap minat beli konsumen.


(14)

6

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitan, dengan maksud untuk membuat penelitian ini semakin lebih spesifik dan lebih terarah.

 Peneliti mengambil data dari responden dengan populasi Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha yang masih aktif.

 Kriteria dalam pengambilan data dari responden adalah bagi pria yang sudah melihat iklan atau memakai Shampo Clear Men.

 Dalam mengumpulkan data-data dari responden yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. Peneliti melakukan penelitan dengan membagikan 100 kuisioner yang dibagikan kepada responden dengan sampel Mahasiswa Falkutas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha pada bulan Mei 2012.

 Waktu yang digunakan peneliti dalam penelitian ini kurang lebih 3 bulan, yang mengakibatkan banyak hal yang belum diteliti.

1.5 Rerangka Pemikiran

Setiap perusahaan memiliki berbagai macam strategi-strategi kreatif dalam proses komunikasi pemasarannya. Strategi komunikasi pemasaran yang baik akan membuat perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan pesaing lainnya. Salah satu strategi kreatif yang dipakai adalah menggunakan celebrity endorser baik itu sebagai atlet, artis, aktor penghibur, maupun selebriti lainnya.


(15)

7

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1 Rerangka Pemikiran

Pengaruh variabel Daya tarik (X1), Kejujuran (X2), Keahlian (X3) terhadap Minat beli (Y)

1.6 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberi kegunaan dan manfaat bagi semua pihak antara lain:

 Pihak perusahaan

Untuk dapat dijadikan sebuah masukan bagi kebijakan perusahaan khususnya dalam memakai celebrity endorser yang tepat pada iklan tersebut untuk mempengaruhi pada minat beli konsumen.

 Pihak akademisi/ lain

Peneliti berharap dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi untuk melengkapi referensi yang dibutuhkan dan sebagai

Keahlian

Kejujuran

Minat Beli (Y)

Daya Tarik

H1

H2


(16)

8

Universitas Kristen Maranatha penyedia bahan studi untuk pihak Universitas dan pihak-pihak yang membutuhkan. Serta dapat menambah wawasan bagi peneliti lain, dan peneliti dalam bidang Manajemen Pemasaran.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, peneliti melaporkan sistematika penulisan yang dilakukan, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, rerangka pemikiran dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Landasan teori dan pengembangan hipotesis berisi tentang gambaran mengenai pengertian pemasaran, pengertian periklanan, pengertian celebrity endorser, pengertian minat beli dan hipotesis penelitian.


(17)

9

Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian berisi tentang desain penelitian, pengukuran dan operasionalisasi variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, penentuan kuisioner, penyebaran kuisioner, kriteria sampling, metode sampling, jumlah sampel, teknik pengumpulan data, validitas dan reabilitas dan metode analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan berisi tentang laporan mengenai hasil-hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti.

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

Kesimpulan dan saran berisi tentang bagian dimana penulis memberikan kesimpulan akhir dari penelitian yang telah dilakukan, dan juga berisi tentang saran untuk perusahaan.


(18)

83

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel keahlian, kejujuran, dan daya tarik terhadap minat beli konsumen. Penelitian ini telah dilakukan dengan cara membagi kuesioner kepada mahasiswa pria yang telah melihat iklan Shampo Clear Men. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. Secara rinci hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Keahlian

Tingkat signifikasi (α) pada variabel keahlian adalah 0.00 yang berarti H0

ditolak karena tingkat signifikasi (α) pada variabel keahlian kurang dari 0.05. Dalam hal ini responden memandang karakter Irfan Bachdim berdasarkan keahlian meliputi (memiliki pengetahuan, kemampuan, memenuhi syarat, cukup terlatih) dalam memasarkan produk Shampo Clear Men. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keahlian berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk Shampo Clear Men.

 Kejujuran

Tingkat signifikasi (α) pada variabel kejujuran adalah 0.00 yang berarti H0

ditolak karena tingkat signifikasi (α) pada variabel kejujuran kurang dari 0.05. Dalam hal ini responden memandang karakteristik Irfan Bachdim berdasarkan kejujuran meliputi (layak,menyampaikan informasi dengan jujur, dapat diandalkan, tulus, dan dapat dipercaya) dalam memasarkan produk


(19)

84

Universitas Kristen Maranatha Shampo Clear Men. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kejujuran berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk Shampo Clear Men.  Daya Tarik

Tingkat signifikasi (α) pada variabel daya tarik adalah 0.00 yang berarti H0

ditolak karena tingkat signifikasi (α) pada variabel daya tarik kurang dari 0.05. Dalam hal ini responden melihat karakterisik Irfan Bachdim berdasarkan daya tarik meliputi (penampilan menarik, berkelas, keren, dan tampan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kejujuran berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk Shampo Clear Men.

 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan pengaruh variabel keahlian terhadap minat beli sebesar 29,7%, pengaruh variabel kejujuran terhadap minat beli sebesar 20,8%, dan pengaruh variabel daya tarik terhadap minat beli sebesar 38,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Hal-hal lain yang mungkin mempengaruhi persentase-persentase regresi diatas mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor celebrity endorser lainnya (Shimp, 2004:403) seperti faktor kredibilitas selebriti, kecocokan selebriti dengan khalayak, kecocokan selebriti dengan merek, dan daya tarik selebriti. Faktor kecocokan selebriti dengan khalayak dan kecocokan selebriti dengan merek tidak diteliti dalam penelitian ini, sehingga peneliti menduga kedua faktor tersebut adalah faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja celebrity endorser terhadap minat beli.


(20)

85

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari kesimpulan yang telah dijabarkan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak perusahaan Shampo Clear Men dan Universitas:

1. Perusahaan Shampo Clear Men harus terus dapat berinovasi dengan mengikuti perkembangan jaman dan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen, sehingga dapat bersaing dengan produk-produk sejenisnya.

2. Perusahaan Shampo Clear Men juga harus dapat mencoba mengganti celebrity endorser dalam iklan tersebut, sebagai alternatif apabila konsumen cenderung jenuh dengan Irfan Bachdim.

3. Produk Shampo Clear Men harus dapat mempertahankan bahkan meningkatkan keunggulan produknya, sehingga konsumen puas akan produk tersebut dan dapat menarik minat beli konsumen akan produk Shampo Clear Men.


(21)

86

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Boon, Kurtz (2008). Contemporary Marketing ., New York: Sount-West Cengage Learning.

Breman, Evan (1999). Manajemen Riset Bisnis, Terjemahan, Jakatra: Raja Grafindo.

D. Jarwoko D I. “STRATEGI PROMOTIONAL MIX GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN TEGEL

“ACC” BANYUWANGI”. diakses dari http://judul-pemasaran.blogspot.com/.

Eni Heruwati, Semarang (2010). ”ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK, KREDIBILITAS, DAN KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA

MIO”. Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/23069/1/skripsi_Pdf.pdf Gohzali, Imam (2005). Aplikasi Analisis Multivariative dengan Program SPSS,

edisi Ketiga, Semarang: Universitas Diponegoro.

Hari Prasetyo, Jawa Timur (2010), “PENGARUH SELEBRITIS ENDORSER TERHADAP MINAT BELI DAN CITRA MEREK SHAMPO CLEAR MEN

DI WILAYAH SURABAYA”. Diakses dari http://eprints.upnjatim.ac.id/331/1/file1.pdf

Jefry Ardiansyah, Surabaya (2011), “REPRESENTASI POPULARITAS IRFAN

BACHDIM DALAM IKLAN DESTINATION LONDON”. Diakses dari http://eprints.upnjatim.ac.id/1667/1/file1.pdf


(22)

87

Universitas Kristen Maranatha Jurnal Manajemen Bisnis, 3 September 2009, Volume 2. Diakses dari

http://usupress.usu.ac.id/files/Jurnal%20Manajemen%20Bisnis%20Vol_ %202%20No_%201%20Jan%202009.pdf.

Jogiyanto (2007). Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE. Komaruddin Sastradipoera, Manajemen Marketing , Edisi 1, 2003. Kotler, Philip (2002). Manajemen Pemasaran, edisi Millennium, Jakarta:

Prenhalindo.

Kotler, Philip (2003). Manajemen Pemasaran, edisi Millennium, Jakarta: Prenhalindo.

Kotler, Philip,. Keller, Kevin (2007) Manajemen Pemasaran, edisi 12, jilid satu, Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip,. Keller, Kevin (2007) Manajemen Pemasaran, edisi 12, jilid dua, Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip,. Keller, Kevin (2009). Marketing Management, ed., New Jersey: Pearson Education Upper Saddle River.

Marya D. Nababan, Medan (2008). “PENGARUH SELEBRITI PENDUKUNG (CELEBRITY ENDORSER) GITA GITAWA TERHADAP MINAT BELI

KONSUMEN”. Diakses dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/11096/1/08E01542.pdf Mowen J.C., Minor M. (2002). Perilaku Konsumen, Edisi Kelima, Jilid Pertama,


(23)

88

Universitas Kristen Maranatha Nurul I.Mucharomawati, Surakarta (2009). “ANALISIS PENGARUH

KARAKTERISTIK SELEBRITIS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY

ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI”. Diakses dari http://etd.eprints.ums.ac.id/3046/3/B100050127.pdf

Roy Surya (2011) “ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER SULE TERHADAP BRAND IMAGE PADA IKLAN PRODUK KARTU AS Di BANDUNG”.

Shimp, Terrence (2001). Periklanan, Jakarta: Erlangga. Shimp, Terrence (2004). Periklanan, Jakarta: Erlangga.

Olson, Peter (2000). Consumer Behavior, edisi keempat, Jakarta: Erlangga. Olson, Peter (2005). Cosumer Behaviour and Marketing Strategy, ed., New

York: Mc Graw Hill

Pride (1987). Marketing, ,. New York: Houghton Mifflin. PT.Unilever, Clear diakses dari

http://www.unilever.co.id/brands/personalcarebrands/clear/index.aspx Ratnasari, Shelvy (2008). PENGARUH CELEBRITY ENDORSER (LUNA MAYA) TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN SABUN LUX DI UNIVERSITAS

KRISTEN MARANATHA, BANDUNG. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Saladin, Djasalim (2002). Manajemen Pemasaran, Bandung: Linda Karya. Saladin, Djasalim (2004). Intisari Manajemen Pemasaran, Bandung: Linda Karya.

Sekaran (2003). Reseach Method for Bussiness A Skill-Building Approach, ed, New York: John Wiley and Sons,inc.


(24)

89

Universitas Kristen Maranatha Staton, Etzel, dan Walker (2001). Marketing, ed., New York: Mc Graw Hill Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis, Yogyakarta: Alfabeta.

Tjiptono, Vandi, Yanto Chandra, dan Anastasia Diana (2004). Marketing Scale, Yogyakarta: ANDI

T.Hendry (2011). PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN SURYA JAYA BANDUNG”. Diakses dari

http://repository.maranatha.edu/247/3/0555008_Chapter1.pdf.

Vina Soraya ( 0 ), Makassar. “PENGARUH BAURAN PEMASARAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA

PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR MAKASSAR”. Diakses dari http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1704

Zurrivan Purnama, Medan (2009), “PENGARUH TERHADAP PENEMPATAN POSISI (POSITIONING) TERHADAP CITRA MEREK (BRAND IMAGE) PADA CLEAR MEN SHAMPO”. Diakses dari


(1)

Shampo Clear Men. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kejujuran berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk Shampo Clear Men.

 Daya Tarik

Tingkat signifikasi (α) pada variabel daya tarik adalah 0.00 yang berarti H0 ditolak karena tingkat signifikasi (α) pada variabel daya tarik kurang dari 0.05. Dalam hal ini responden melihat karakterisik Irfan Bachdim berdasarkan daya tarik meliputi (penampilan menarik, berkelas, keren, dan tampan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kejujuran berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk Shampo Clear Men.

 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan pengaruh variabel keahlian terhadap minat beli sebesar 29,7%, pengaruh variabel kejujuran terhadap minat beli sebesar 20,8%, dan pengaruh variabel daya tarik terhadap minat beli sebesar 38,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Hal-hal lain yang mungkin mempengaruhi persentase-persentase regresi diatas mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor celebrity endorser lainnya (Shimp, 2004:403) seperti faktor kredibilitas selebriti, kecocokan selebriti dengan khalayak, kecocokan selebriti dengan merek, dan daya tarik selebriti. Faktor kecocokan selebriti dengan khalayak dan kecocokan selebriti dengan merek tidak diteliti dalam penelitian ini, sehingga peneliti menduga kedua faktor tersebut adalah faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja celebrity


(2)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari kesimpulan yang telah dijabarkan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak perusahaan Shampo Clear Men dan Universitas:

1. Perusahaan Shampo Clear Men harus terus dapat berinovasi dengan mengikuti perkembangan jaman dan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen, sehingga dapat bersaing dengan produk-produk sejenisnya.

2. Perusahaan Shampo Clear Men juga harus dapat mencoba mengganti celebrity endorser dalam iklan tersebut, sebagai alternatif apabila konsumen cenderung jenuh dengan Irfan Bachdim.

3. Produk Shampo Clear Men harus dapat mempertahankan bahkan meningkatkan keunggulan produknya, sehingga konsumen puas akan produk tersebut dan dapat menarik minat beli konsumen akan produk Shampo Clear Men.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Boon, Kurtz (2008). Contemporary Marketing ., New York: Sount-West Cengage Learning.

Breman, Evan (1999). Manajemen Riset Bisnis, Terjemahan, Jakatra: Raja Grafindo.

D. Jarwoko D I. “STRATEGI PROMOTIONAL MIX GUNA MENINGKATKAN

VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN TEGEL

“ACC” BANYUWANGI”. diakses dari http://judul-pemasaran.blogspot.com/.

Eni Heruwati, Semarang (2010). ”ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK,

KREDIBILITAS, DAN KEAHLIAN CELEBRITY ENDORSER

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA

MIO”. Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/23069/1/skripsi_Pdf.pdf

Gohzali, Imam (2005). Aplikasi Analisis Multivariative dengan Program SPSS, edisi Ketiga, Semarang: Universitas Diponegoro.

Hari Prasetyo, Jawa Timur (2010), “PENGARUH SELEBRITIS ENDORSER TERHADAP MINAT BELI DAN CITRA MEREK SHAMPO CLEAR MEN

DI WILAYAH SURABAYA”. Diakses dari http://eprints.upnjatim.ac.id/331/1/file1.pdf


(4)

Jurnal Manajemen Bisnis, 3 September 2009, Volume 2. Diakses dari

http://usupress.usu.ac.id/files/Jurnal%20Manajemen%20Bisnis%20Vol_ %202%20No_%201%20Jan%202009.pdf.

Jogiyanto (2007). Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE. Komaruddin Sastradipoera, Manajemen Marketing , Edisi 1, 2003. Kotler, Philip (2002). Manajemen Pemasaran, edisi Millennium, Jakarta:

Prenhalindo.

Kotler, Philip (2003). Manajemen Pemasaran, edisi Millennium, Jakarta: Prenhalindo.

Kotler, Philip,. Keller, Kevin (2007) Manajemen Pemasaran, edisi 12, jilid satu, Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip,. Keller, Kevin (2007) Manajemen Pemasaran, edisi 12, jilid dua, Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip,. Keller, Kevin (2009). Marketing Management, ed., New Jersey: Pearson Education Upper Saddle River.

Marya D. Nababan, Medan (2008). “PENGARUH SELEBRITI PENDUKUNG

(CELEBRITY ENDORSER) GITA GITAWA TERHADAP MINAT BELI

KONSUMEN”. Diakses dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/11096/1/08E01542.pdf Mowen J.C., Minor M. (2002). Perilaku Konsumen, Edisi Kelima, Jilid Pertama,


(5)

Nurul I.Mucharomawati, Surakarta (2009). “ANALISIS PENGARUH

KARAKTERISTIK SELEBRITIS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY

ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI”. Diakses dari http://etd.eprints.ums.ac.id/3046/3/B100050127.pdf

Roy Surya (2011) “ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER SULE TERHADAP BRAND IMAGE PADA IKLAN PRODUK KARTU AS Di BANDUNG”.

Shimp, Terrence (2001). Periklanan, Jakarta: Erlangga. Shimp, Terrence (2004). Periklanan, Jakarta: Erlangga.

Olson, Peter (2000). Consumer Behavior, edisi keempat, Jakarta: Erlangga. Olson, Peter (2005). Cosumer Behaviour and Marketing Strategy, ed., New

York: Mc Graw Hill

Pride (1987). Marketing, ,. New York: Houghton Mifflin. PT.Unilever, Clear diakses dari

http://www.unilever.co.id/brands/personalcarebrands/clear/index.aspx Ratnasari, Shelvy (2008). PENGARUH CELEBRITY ENDORSER (LUNA MAYA)

TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN SABUN LUX DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA, BANDUNG. Bandung: Universitas Kristen

Maranatha.

Saladin, Djasalim (2002). Manajemen Pemasaran, Bandung: Linda Karya. Saladin, Djasalim (2004). Intisari Manajemen Pemasaran, Bandung: Linda


(6)

Staton, Etzel, dan Walker (2001). Marketing, ed., New York: Mc Graw Hill Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis, Yogyakarta: Alfabeta.

Tjiptono, Vandi, Yanto Chandra, dan Anastasia Diana (2004). Marketing Scale, Yogyakarta: ANDI

T.Hendry (2011). PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN SURYA JAYA BANDUNG”.

Diakses dari

http://repository.maranatha.edu/247/3/0555008_Chapter1.pdf.

Vina Soraya ( 0 ), Makassar. “PENGARUH BAURAN PEMASARAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA

PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR MAKASSAR”. Diakses dari http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1704

Zurrivan Purnama, Medan (2009), “PENGARUH TERHADAP PENEMPATAN POSISI (POSITIONING) TERHADAP CITRA MEREK (BRAND IMAGE) PADA CLEAR MEN SHAMPO”. Diakses dari