Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2007-2012.

ABSTRACT
Stock split is one form of capital restructuring undertaken by a company that raises
split effect, ie activities which result in the number of shares outstanding increased
proportionally more than the increase in corporate wealth. Research purposes to test
and find no empirical evidence of the positive effect of the stock split on stock prices
on companies listed on the Stock Exchange in 2007 until 2012. Samples in research
used purposive sampling techniques. The tool analysis in this study is a linear
regression. The result is there is no effect of the stock split on stock prices on
companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2007-2012.
Key words: Stock splits, stock prices and Indonesia Stock Exchange.

vii
Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK
Stock split merupakan salah satu bentuk restrukturisasi modal yang dilakukan oleh
suatu perusahaan yang menimbulkan split effect, yaitu kegiatan yang berakibat
naiknya jumlah saham yang beredar secara proporsional lebih banyak dari pada
kenaikan kekayaan perusahaan. Tujuan penelitian untuk menguji dan menemukan
bukti empiris mengenai ada pengaruh positif stock split terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2007 sampai 2012. Sampel

dalam penelitian digunakan teknik purposive sampling. Alat analisis dalam penelitian
ini adalah regresi linier sederhana. Hasil penelitian adalah tidak terdapat pengaruh
stock split terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2007–2012.
Kata-kata kunci: Stock split, Harga saham danBursa Efek Inodnesia

viii
Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ..............................


iii

KATA PENGANTAR .....................................................................................

iv

ABSTRACT .......................................................................................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

viii

DAFTAR ISI....................................................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...............................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah.......................................................................

5

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................

5

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................

6

1.5 Kontribusi Penelitian ......................................................................

6


BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Rerangka Teoritis ...........................................................................

7

2.2 Teori Sinyal (Signaling Theory) ....................................................

8

2.3 Tujuan Laporan Keuangan .............................................................

11

2.4 Stock Split .......................................................................................

13

2.5 Harga Saham (Stock Price) ............................................................

15


2.6 Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham ................................

16

ix
Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODA PENELITIAN
3.1 Populasi dan Penentuan Sampel ....................................................

24

3.2 Sumber dan Data yang Digunakan .................................................

24

3.3 Model Penelitian.............................................................................

25


3.4 Model Regresi ................................................................................

25

3.5 Variabel Penelitian .........................................................................

25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ..............................................................................

27

4.1.1 Uji Normalitas .......................................................................

27

4.2 Pembahasan Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur .................................................................


28

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ........................................................................................

31

5.2 Keterbatasan Penelitian ..................................................................

31

5.3 Saran...............................................................................................

32

5.3.1 Implikasi Kebijakan ...............................................................

32


5.3.3 Saran Penelitian yang Akan Datang .......................................

32

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

34

LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURICULUM VITAE)

x
Universitas Kristen Maranatha

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik
informasi yang tersedia dipublik maupun informasi pribadi (privat). Salah satu

informasi yang ada adalah pengumuman stock split atau pemecahan saham. Stock
split adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan go public untuk
meningkatkan earnings (Brigham dan Gapenski, 1999).
Aktivitas tersebut biasanya dilakukan pada saat harga dinilai terlalu tinggi
sehingga akan mengurangi kemampuan investor untuk membelinya. Ada banyak
sekali pendapat mengenai stock split, tetapi pada dasarnya pendapat tersebut dapat
dibedakan menjadi dua kelompok. Pertama, stock split hanya merupakan perubahan
yang bersifat “kosmetik”. Kedua, stock split dapat mempengaruhi keuntungan, dan
sinyal yang diberikan kepada pasar.
Pemecahan saham (stock split) merupakan aksi emiten yang dilakukan
dengan cara memecah nilai nominal saham menjadi nominal yang lebih kecil sesuai
dengan rasio stock split yang ditentukan. Perubahan nilai nominal tersebut hanya
mengakibatkan penambahan jumlah lembar saham, tetapi tidak mengubah jumlah
modal ditempatkan dan modal disetor (paid in capital). Dengan kata lain, aksi
pemecahan saham tidak akan mengurangi atau menambah nilai investasi dari
pemegang saham/investor.

1

Universitas Kristen Maranatha


BAB I Pendahuluan

2

Beberapa alasan perusahaan melakukan stock split diantaranya adalah:
memanfaatkan psikologis pemodal dalam upaya meningkatkan likuiditas, dan laba
(earnings) menjadi salah satu indikator kinerja perusahaan. Sebagaimana dijelaskan
dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 (FASB, 1978)
bahwa selain untuk menilai kinerja manajemen, juga membantu mengestimasi
kemampuan laba yang representatif serta untuk menaksir risiko dalam investasi atau
kredit. Penyampaian informasi tentang earnings tersebut berpotensi sebagai
pengurang ketidakpastian bagi investor dalam mengambil keputusan investasi.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2, paragraf 5 (IAI,
2012) arus kas (cash flow) merupakan aliran arus kas atau setara kas yang terdiri dari
arus masuk dan arus keluar. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening
giro. Pengertian setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat
likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu
tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Dalam hubungannya dengan saham dan cash flow, maka pihak otoritas pasar

modal memberikan ketentuan bagi perusahaan publik untuk menyampaikan laporan
keuangannya kepada publik dimana di dalamnya terkandung informasi tentang
saham dan cash flow. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses
akuntansi yang dibuat oleh pihak manajemen untuk mempertanggungjawabkan
tugas-tugas yang dibebankan pemilik perusahaan dan sebagai laporan kepada pihakpihak di luar perusahaan. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan beserta
catatan atas laporan keuangan yang ada akan membantu pengguna laporan keuangan
dalam memprediksi arus kas pada masa depan khususnya dalam hal waktu dan
kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

Universitas Kristen Maranatha

BAB I Pendahuluan

3

Stock split merupakan salah satu bentuk restrukturisasi modal yang dilakukan
oleh suatu perusahaan yang menimbulkan split effect, yaitu kegiatan yang berakibat
naiknya jumlah saham yang beredar secara proporsional lebih banyak dari pada
kenaikan kekayaan perusahaan. Akibatnya, harga saham akan turun walaupun
pemegang saham memiliki lebih banyak saham. Apabila setiap saham yang beredar
dipecah menjadi dua saham baru, maka jumlah saham yang beredar akan naik dua
kali lipat, sementara nilai perusahaan tidak berubah. Bahkan besar kemungkinan
berkurang, walaupun tidak material, karena perusahaan harus mengeluarkan biaya
pencetakan surat saham baru, biaya pengumuman, biaya notaris (bila anggaran dasar
harus diubah), biaya pajak (bila yang dikapitalisasi sebagai saham bonus adalah pos
laba ditahan dan pajaknya ditanggung oleh perusahaan).
Manfaat kebijakan stock split dalam memanfaatkan psikologis pemodal
tentang tingkat keuntungan yang lebih tinggi karena basis harga yang lebih rendah.
Bila harga saham Rp2.000, kenaikan harga satu poin (Rp25) merupakan keuntungan
1,25%. Bila harga saham "hanya" Rp1.000, maka kenaikan yang sama memberikan
keuntungan 2,5%.
Penelitian yang pernah dilakukan menyangkut arus kas dan saham
diantaranya oleh Bowen et al. (2006) yang meneliti hubungan empiris di antara
sinyal-sinyal yang disediakan oleh saham dan berbagai ukuran arus kas, yaitu net
income before extraordinary items (NIBEI), net income plus depreciation and
amortization (NIDPR), working capital from operations (WCFO), cash flow from
operations (CFO), cash flow after investment (CFAI) dan change in cash and short
term marketable securities (CC). Mereka menguji asersi yang dibuat oleh FASB
bahwa saham adalah lebih baik daripada arus kas dalam memprediksi arus kas yang

Universitas Kristen Maranatha

BAB I Pendahuluan

4

akan datang. Penelitian tersebut memberikan simpulan bahwa empat dari lima
variabel arus kas memprediksi arus kas mendatang dengan lebih baik daripada model
yang didasarkan pada variabel lain.
Selain itu Wang dan Eichenseher (2006) meneliti hubungan antara
keinformatifan dan kemampuan prediksi data arus kas. Hasil analisis menunjukkan
bahwa data arus kas memberi kontribusi informasi inkremental yang signifikan
ketika kemampuan prediksi earnings adalah rendah dan memberikan kontribusi
informasi inkremental yang rendah ketika kemampuan prediksi earnings adalah
tinggi. Temuan tersebut menyarankan investor untuk lebih mempercayai arus kas
ketika kemampuan prediksi earnings adalah rendah dan kurang mempercayai arus
kas ketika kemampuan prediksi earnings adalah tinggi.
Namun demikian ada juga penelitian yang menghasilkan simpulan bahwa
saham tidak menjadi satu-satunya prediktor bagi kinerja perusahaan di masa
mendatang. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Beaver et al. (1980) yang
menemukan bahwa informasi harga saham lebih baik dari pada laba masa lalu dalam
memprediksi laba. Demikian juga halnya dengan cash flow. Board dan Day (1989)
yang menemukan bahwa cash flow tidak memiliki kandungan informasi dalam
hubungannya dengan harga saham. Sementara itu Chubb (1995) menemukan bahwa
kandungan informasi data arus kas di luar data laba akuntansi hanya memberikan
dukungan yang lemah untuk kegunaan data arus kas bagi investor.
Hasil penelitian Fama (1993) menunjukkan 71,5% dari sampel perusahaan
yang diteliti mengalami presentasi kenaikan dividen pada tahun sesudah dilakukan
stock split yang lebih besar dibanding rata-rata kenaikan securitas yang ada di New
York Stock Exchange (NYSE). Penelitian Grinbalt (1984) yang meneliti perusahaan

Universitas Kristen Maranatha

BAB I Pendahuluan

5

yang tidak membayar dividen tunai selama tiga tahun sebelum split, menunjukkan
reaksi harga saham yang signifikan terhadap pengumuman stock split.
Dennis dan Strickland (2002) juga melakukan penelitian tentang pengaruh
stock split terhadap likuiditas dan return saham pada salah satu Bursa Efek di
Amerika didapat hasil bahwa Stock Split dapat meningkatkan likuiditas dan return.
Penelitian Brennan dan Hughes (1991) serta penelitian Brennan dan Copeland (1988)
menunjukkan bahwa stock split tidak memberikan informasi banyak terhadap
investor. Penelitian Ikenberry, et al. (1996) menunjukkan bahwa pemecahan dalam
ukuran kecil tidak efektif untuk meningkatkan permintaan dan harga saham.
Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas, penelitian ini ditujukan untuk
menguji kembali sampai sejauh mana stock split mempengaruhi harga saham.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya, peneliti bermaksud untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai:
Apakah stock split berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2007 sampai 2012?

1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai ada
pengaruh positif stock split terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI Tahun 2007 sampai 2012.

Universitas Kristen Maranatha

BAB I Pendahuluan

6

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian, yaitu:
1.

Memberikan bukti empiris mengenai ada pengaruh positif stock split terhadap
harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2007
sampai 2012.

2.

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemakai investor dalam
membuat keputusan ekonomis di masa yang akan datang dalam berinvestasi.

1.5. Kontribusi Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh stock split terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur. Penulis mencoba meneliti stock split yang berpengaruh positif terhadap
harga saham pada perusahaan manufaktur. Seperti halnya penelitian sebelumnya
yang memberikan bukti empiris mengenai tidak ada pengaruh stock split terhadap
harga saham, penelitian ini pun memiliki maksud yang sama melihat apakah ada
pengaruh atau tidak antara stock split terhadap harga saham. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian ini mencoba meneliti
stock split berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 sampai 2012. Hal ini sekaligus
juga merupakan kontribusi penelitian.

Universitas Kristen Maranatha

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan hasil penelitian dan saran yang diberikan atas penelitian pengaruh
stock split terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sampai 2012, adalah sebagai berikut:

5.1 Simpulan
Hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dengan judul pengaruh stock
split terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2007–2012, maka dapat ditarik simpulan bahwa hasil
dari analisis regresi linier sederhana yang dilakukan menunjukkan tidak
terdapat pengaruh stock split terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007–2012.

5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian dalam pelaksanaannya antara lain:
1.

Penelitian ini hanya meneliti tentang stock split dan harga saham, padahal
banyak variabel yang berkenaan dengan stock split dan harga saham, dan
lainnya sehingga membuat penelitian tidak maksimal dan tidak bisa
meneliti bagian lain hanya dari satu variabel saja.

2.

Sulitnya untuk mendapatkan data-data tentang stock split, sehingga masih
belum maksimal data yang dikumpulkan dalam menunjang penelitian.

31
Universitas Kristen Maranatha

5.3 Saran
5.3.1 Implikasi Kebijakan
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan kepada investor
dan perusahaan adalah sebagai berikut:
1.

Menjadi bahan evaluasi bagi investor dalam meningkatkan investasi di
pasar modal dengan memperhatikan kinerja perusahaan, dimana stock split
yang dilakukan oleh perusahaan belum tentu memberikan ketertarikan
kepada investor untuk melakukan investasi atau meningkatkan keuntungan
dari harga saham tersebut, oleh sebab itu perusahaan harus berhati-hati
dalam melakukan kebijakan untuk melakukan stock split

2.

Beberapa dimensi yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan
stoct split, perusahaan harus melihat harga saham, jumlah saham yang
beredar dan kondisi ekonomi pada saat akan melakukan stock split.

5.3.2 Saran Penelitian yang Akan Datang
Saran-saran yang dapat diajukan oleh peneliti untuk penelitian yang akan
datang, antara lain meliputi:
1.

Sebagai referensi bagi peneliti berikutnya yang berminat meneliti
mengenai stock split terhadap harga saham pada obyek penelitian yang
lain.

2.

Selain alternatif yang telah disebutkan sebelumnya, hendaknya penelitian
mendatang menggunakan objek penelitian yang berbeda, dan menambah
variabel yang lebih banyak sehingga dapat mengetahui lebih jelas
mengenai stock split.
32
Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA
Astuti. (2012). Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham terhadap Harga Saham dan likuiditas
Saham (Studi pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham dan
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Tesis Program Pascasarjana Universitas Padjajaran,
Bandung.
Baker, dan Powell. (1993). Investment opportunity and Leverage: Some Australian evidence on
the role of board monitoring and directors equity ownership. Managerial Finance vol. 28.
No. 3:19-37.
Beaver, dan William. H. (1980). The Information Content of Annual Earnings Announcements.
Journal of Accounting Research vol. 18. No. 6:67-92.
Bowen, Brennan, M. J., dan Hughes, P. J. (2006). Growth, corporate policies, and the investment
opportunity set. Journal of Accounting and Economics vol. 8. No. 16:161-165.
Board, dan Day. (1989) Managerial ownership, debt policy and the impact of institutional
holding: an agency perspective. Financial Management vol. 17. No. 23:38-50.
Brennan, dan Copeland. (1988). Financial statement analysis. New Jersey: Prentice-Hall
Englewood Cliffs.
Brennan, M. J., dan Hughes, P. J. (1991). Stock prices and the supply of information. Journal of
Finance vol. 12. No. 46:1665-1691.
Brigham, dan Gapenski. (1999). Financial Management. Chicago: The Dryden Press.

Brigham, dan Houston. (2006). Optimum investment and financing policy. Journal of Finance.
vol. 7. No. 25:145-160.

Chubb. (1995). Capital Structure, Journal of Accounting and Public Policy vol. 8. No. 19:427431.

Dennis, dan Strickland. (2002) Two Agency Cost Explanations of Dividends, American
Economic Review vol. 13. No. 74:650-659.
Dessy. (2008) Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Volatilitas Harga Saham
Terhadap Bid-Ask Spread. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi
Undip.

Universitas Kristen Maranatha

Fama. (1993). Pengaruh Laba Per Saham terhadap Harga Pasar Saham Sebelum dan Sesudah
Pemecahan Saham (Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan
Pemecahan Saham Tahun 2006 yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Tesis Program
Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.
Financial Accounting Standard Board (FASB). (1978). Statement of Financial Accounting
Concepts No.1: Objectives of Financial Reporting by business Enterprises, Stamford,
Connecticutt.
Gough. (1993). Financial Accounting. England: Clive Bingley.
Grinbalt. (1984) The Valuation Effects of Stock Split and Stock Devidend. Journal of Financial
Economic. Vol. XL, no. 13:319-330.
Hanafi. (2002). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Husnan, dan Pudjiastuti. (2002). Pengantar Pasar Modal, Rineka Cipta, Semarang.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
Ikenberry, Wolfgang, D., dan Fix, R. (1996). What are the determinants of the capital structure?
Some evidence from Switzerland, April 25. Journal of Financial Accounting vol. 4. No.
17:247-279.
Immaculatta, M. (2006), Corporate Governance: Voting Rights and Majority Rules, Journal of
Financial Economics vol. 20. No. 8:203-235.
Jama’an. (2008), Kinerja Keuangan, Harga Saham Dan Pemecahan Saham, Seminar Nasional
Akuntansi III.
Jensen, dan Meckling. (1976). Growth opportunity, capital structure and dividend policies in
Japan. Journal of Corporate Finance vol. 2. No. 5:141-168.
Laux, Christian, dan Paul, A. 1998. Corporate Governance, Idiosyncratic Risk, and Information
Flow. The Rand Journal of Economics vol. 28 no. 8:215-228.
Milan. (2010). Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham terhadap Harga Pasar Saham (Studi
Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham yang Terdaftar
di Bursa Efek Jakarta). Tesis Program Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.

Universitas Kristen Maranatha

Permatan. (2010). Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham terhadap Harga Pasar Saham (Studi
Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham dan Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta). Tesis Program Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.
Susanti. (2005). Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, September, Vol. 2. No.2:1-13.
Wang, dan Eichenseher. (2006). Post-translational modifications of diponectin: mechanisms and
functional implications. Biochem J vol. 9. No. 40:623-633.

Universitas Kristen Maranatha

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stock Split dan Financial Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

4 82 120

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 24 112

PENGARUH PEMECAHAN SAHAM ( STOCK SPLIT ) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 20

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 2 28

Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014.

0 1 16

Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012.

0 1 19

Pengaruh Stock Split dan Earnings Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 20

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012-2015.

0 0 16

KINERJA KEUANGAN DAN KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBAGAI DASAR KEPUTUSAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2012 - Perbanas Institutional Repository

0 0 15