PENERAPAN MODEL TIPE PICTURE TO PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN MODEL TIPE PICTURE TO PICTURE UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok Bahasan Daur Hidrologi
di Kelas V SDN Buahbatu)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Subkhi Prihanto
0902918
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
(2)
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR HAK CIPTA
PENERAPAN MODEL TIPE PICTURE TO PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA
Oleh Subkhi Prihanto
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Subkhi Prihanto 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Subkhi Prihanto 0902918
PENERAPAN MODEL TIPE PICTURE TO PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok Bahasan Daur Hidrologi
di Kelas V SDN Buahbatu)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING Pembimbing I
Dra. Effy Mulyasari, M.Pd. NIP. 19680118 200801 2 003
Pembimbing II
Dr. Mimin Nurjhani K, M.Pd. NIP. 19650929 199101 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Babang Robandi, M.Pd. NIP. 19610814 198603 1 001
(4)
iii
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT
APPLICATION OF PICTURE TO PICTURE MODEL TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES OF SCIENCE LEARNING
by: Subkhi Prihanto
0902918
This study originated from problems arising from the lack of value of the learning outcomes of students with a percentage below 50% for hydrological science materials. The study was conducted by using the method of action research (PTK) with three cycles and for each cycle consisting of planning, implementation, observation and reflection. The experiment was conducted in SDN Buah Batu Lembang district, West Bandung regency. Subjects were students class V with the number of students 39 people consisting of 22 girls and 17 boys. Planning made like making the pictures clear, customized content for each cycle, as well as learning the instrument and learning the instrument as supporting research. Implementation of learning did well through pre activity, core activity (Exploration, Elaboration, Confirmation) and Post activity. In the implementation should use clear pictures, so students got better understanding from the material presented by the teacher. The results obtained by the first cycle class average 56.18 and the percentage of students passing grade 60.52%. Cycle II earned an average grade 66.21 and the percentage of students passing grade 62.16%. Cycle III obtained an average grade 69.72 and the percentage of students passing grade 83.78%. From the results of data per cycle showed an increase in student learning outcomes in science learning materials hydrological cycle using a model type picture to picture in SDN Buah Batu. Thus the application of the type of picture to picture models can be used in other learning tailored to the learning objectives to be achieved.
Keywords: Picture to Picture Model, Student Learning Outcomes, Science Subjects on Hydrological Cycle
(5)
iv
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
PENERAPAN MODEL TIPE PICTURE TO PICTURE UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
Oleh: Subkhi Prihanto
0902918
Penelitian ini berawal dari permasalahan yang terjadi akibat dari kurangnya nilai hasil belajar siswa dengan presentase dibawah 50% untuk materi daur hidrologi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tiga siklus dan untuk tiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian dilaksanakan di SDN Buah Batu kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian adalah siswa/i kelas V dengan jumlah siswa 39 orang yang terdiri dari 22 perempuan dan 17 laki-laki. Perencanaan yang dibuat seperti pembuatan gambar atau pemilihan gambar yang jelas, materi yang disesuaikan untuk tiap siklusnya, serta instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian sebagai penunjang pembelajaran. Pelaksanaan pembelajarannya dilalui dengan baik mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi) dan kegiatan penutup. Dalam pelaksanaannya harus menggunakan gambar yang jelas, sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan guru. Hasil penelitian siklus I diperoleh rata-rata kelas 56,18 dan presentase ketuntasan belajar siswa yakni 60,52%. Siklus II diperoleh rata-rata kelas 66,21 dan presentase ketuntasan belajar siswa yakni 62,16%. Siklus III diperoleh rata-rata kelas 69,72 dan presentase ketuntasan belajar siswa yakni 83,78%. Dari hasil data tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan pada hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi daur hidrologi menggunakan model tipe picture to picture di SDN Buah Batu. Dengan demikian penerapan model tipe picture to picture disarankan untuk digunakan pada pembelajaran lainnya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kata Kunci: Model tipe Picture to Picture, Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran IPA mengenai Daur Hidrologi
(6)
v
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Pernyataan Keaslian
Kata Pengantar ... i
Ucapan Terima Kasih ... ii
Abstrak ... iii
Daftar Isi ... v
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar... ... viii
Daftar Grafik ... ix
Daftar Lampiran ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C.Tujuan Penelitian ... 3
D.Manfaat Hasil Penelitian ... 3
E. Batasan Masalah ... 4
F. Definisi Operasional ... 4
G.Hipotesis Tindakan ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A.Kajian Teori ... 6
1. Teori Belajar ... 6
2. Pembelajaran IPA di SD ... 7
3. Model Kooperatif Tipe Picture to Picture ... 8
4. Materi IPA mengenai Daur Hidrologi ... 11
5. Hasil Belajar Siswa ... 16
(7)
vi
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN ... 20
A.Metode Penelitian... .. 20
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
C.Subjek Penelitian ... 20
D.Prosedur Penelitian ... 20
E. Instrumen Penelitian ... 26
F. Pengolahan dan Analisis Data ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
A.Hasil Penelitian ... 30
B. Pembahasan ... 53
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 64
A.Simpulan ... 64
B. Rekomendasi ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
LAMPIRAN ... 68
(8)
1
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Air memberi kehidupan pada semua makhluk hidup terutama manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kehausan, tidak bisa melakukan kegiatan seperti mencuci, mandi, dan kegiatan lainnya. Agar air tetap terjaga kelestariannya, maka diperlukan pengetahuan tentang air sedini mungkin. Untuk itu, pada pendidikan Sekolah Dasar memuat materi pembelajaran mengenai daur hidrologi atau siklus air pada pembelajaran IPA. Standar kompetensi yang harus dicapai siswa yakni memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, sedangkan untuk kompetensi dasar yang harus dicapai siswa yaitu mengetahui proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, serta dapat mengetahui perlunya penghematan air.
Pembelajaran IPA mengenai daur hidrologi yang diajarkan sekolah hanya berpusat pada guru tanpa melibatkan siswa secara aktif. Dikatakan demikian karena guru menggunakan metode ceramah saja, sehingga siswa kurang aktif. Setelah mengadakan tes yang berkaitan dengan materi daur hidrologi, hasil belajar siswa hampir 60% banyak yang berada di bawah KKM yaitu 60. Jadi nampaknya perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran, baik itu metode ataupun model-model pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajarannya.
Saat ini banyak model-model pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe dalam pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe picture to picture. Picture
to picture merupakan salah satu cara kreatif yang dapat digunakan oleh guru
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Picture to picture merupakan potongan-potongan gambar yang kemudian bisa menjadi gambaran menyeluruh dari suatu materi pembelajaran yang dibuat dalam bentuk
(9)
2
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sederhana yang bertujuan untuk mempertajam daya ingat siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru.
Pada daur hidrologi terdapat tahapan-tahapan seperti evapotranspirasi, kondensasi, presipitasi, infiltrasi dan surface run off. Untuk lebih memudahkan siswa dalam mengingat tahapan-tahapan tersebut maka peneliti menggunakan model kooperatif tipe picture to picture. Jadi picture to picture membagi tahapan-tahapan tersebut menjadi lima bagian, gambar pertama menjelaskan tentang evapotranpirasi, gambar kedua tentang kondensasi, dan seterusnya. Tapi walaupun dipisah-pisah seperti itu, picture to picture juga bisa digabungkan menjadi satu kesatuan menjadi siklus hidrologi secara utuh. Dengan demikian, peneliti mengambil fokus penelitian dengan judul “Penerapan Model Tipe Picture To Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA”.
B.Rumusan Masalah
Masalah penelitian yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimana penerapan model tipe picture to picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Masalah tersebut dijabarkan ke dalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe picture to picture pada pembelajaran IPA materi daur hidrologi?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran siswa yang terjadi di kelas V SDN Buah Batu ketika mengunakan model kooperatif tipe picture to picture pada pembelajaran IPA materi daur hidrologi?
3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model
kooperatif tipe picture to picture pada pembelajaran IPA materi daur hidrologi?
(10)
3
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C.Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN Buah Batu Kabupaten Bandung Barat melalui penggunaan picture to picture. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:
1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran menggunakan
model kooperatif tipe picture to picture pada pembelajaran IPA materi daur hidrologi.
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran siswa yang terjadi
di kelas V SDN Buah Batu ketika mengunakan model kooperatif tipe
picture to picture pada pembelajaran IPA materi daur hidrologi.
3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model kooperatif tipe picture to picture pada pembelajaran IPA materi daur hidrologi.
D.Manfaat Hasil Penelitian
Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini maka diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak yang terkait. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya, baik yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan atau pihak lainnya. Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk:
1. Bagi Siswa
a. Siswa memahami materi pembelajaran dengan baik.
b. Meningkatkan daya ingat siswa.
c. Mengembangkan kreatifitas siswa dalam mencatat materi pembelajaran.
d. Melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan berimajinasi.
e. Meningkatkan minat siswa terhadap materi pembelajaran IPA. 2. Bagi Guru
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan profesionalisme guru dalam mengajar.
(11)
4
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Memperoleh informasi tentang kelebihan penggunaan Picture to picture khususnya dalam pembelajaran IPA.
3. Bagi Sekolah
a. Menambah variasi pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
b. Menjadi sumbangan pemikiran serta pemerkaya yang dapat dijadikan bahan kajian dan pengembangan dalam penelitian berikutnya baik di sekolah itu maupun di sekolah lainnya.
c. Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya pada
pembelajaran IPA.
E.Batasan Masalah
a. Pembelajaran IPA yang dikaji yaitu materi daur hidrologi b. Hasil belajar yang dinilai yaitu hasil belajar kognitif dari C1-C3
F. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, peserta didik dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru.
2. Model Kooperatif Tipe Picture To Picture
Model ini menggunakan potongan gambar yang terpisah-pisah dari proses daur hidrologi dan diberikan kepada siswa yang berbeda tiap gambarnya. Guru meminta siswa untuk menggabungkan potongan gambar tersebut menjadi gambar daur hidrologi yang utuh. Kemudian siswa mencatat informasi yang ada pada gambar yang utuh tersebut.
3. Hasil Belajar Siswa
Dapat diukur dan menjadi standar untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Hasil belajar yang dikaji yakni kognitif dari jenjang C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman) dan C3 (penerapan).
(12)
5
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
G.Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apabila materi daur hidrologi pada pembelajaran IPA kelas V dilaksanakan dengan menggunakan model kooperatif tipe picture to picture, maka hasil belajar siswa diharapkan dapat meningkat”.
(13)
20
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Menurut Kemmis (Wiriaatmadja, 2008:12) rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut, yakni:
1. Penyusunan gagasan/rencana umum dapat dilakukan jauh sebelumnya
2. Analisis situasi/kenal medan (Reconnaissance) bukan hanya kegiatan menemukan fakta dilapangan akan tetapi juga mencakup analisis, dan terus pada siklus berikutnya, dan bukan hanya pada awal saja
3. Implementasi tindakan bukan pekerjaan yang mudah, karenanya jangan langsung dievaluasi melainkan dimonitor dahulu sampai langkah implementasi dilakukan seoptimal mungkin
4. Evaluasi
B.Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Buah Batu Kabupaten Bandung Barat yang akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2013.
C.Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan pada kelas V Sekolah Dasar Negeri Buah Batu Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa 39 orang yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki.
D.Prosedur Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari kemmis dan Taggart (1988:14) yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke
(14)
21
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Gambar 3.1 Siklus PTK model spiral Kemmis dan Taggart (Wiriatmadja, 2008: 66)
Tahap – tahap tersebut dapat dirinci sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning)
Setelah melakukan identifikasi masalah pembelajaran IPA kelas V di SDN Buah Batu Kabupaten Bandung Barat, peneliti mendapatkan permasalahan mengenai proses belajar di kelas. Untuk itu disini peneliti membuat perencanaan penelitian. Terdapat tiga perencanaan penelitian, pertama setelah melakukan identifikasi maka dibuat perencanaan I, kedua setelah hasil refleksi siklus I sudah di dapat maka dibuat perencanaan II, ketiga setelah hasil refleksi siklus II sudah di dapat maka dibuat perencanaan III. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini
(15)
22
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1
Perencanaan siklus I-siklus III
No. Perencanaan I Perencanaan II Perencanaan III
1. Standar kompetensi (SK): Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
2. Kompetensi dasar (KD): Mendeskripsikan
proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya
Kompetensi dasar: Mendeskripsikan perlunya penghematan air
3. Pokok bahasan:
Daur Hidrologi
Pokok bahasan:
Kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur hidrologi
Pokok bahasan: Perlunya penghematan air
4. Indikator: Menjelaaskan
pentingnya air
Menemutunjukkan
proses daur air
dengan menggunakan gambar
Indikator:
Menjelaskan manfaat
air bagi manusia
Menemutunjukkan
kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air
Indikator:
Menjelaskan alasan
manusia harus menghemat air
Melakukan pembiasaan
cara menghemat air
Menemutunjukkan
dampak dari tindakan yang tidak menghemat air melalui gambar
5. Instrumen
pembelajaran:
a. RPP mengenai
daur hidrologi
Instrumen pembelajaran:
a. RPP mengenai
kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air
Instrumen pembelajaran:
a. RPP mengenai
perlunya menghemat air
(16)
23
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. LKS yang
dikerjakan secara berkelompok dengan memberikan penjelasan daur air pada kotak/tebel pengisian yang telah disediakan
b. LKS yang
dikerjakan secara berkelompok
dengan memberikan penjelasan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air pada kotak/tebel pengisian yang telah disediakan
b. LKS yang dikerjakan secara berkelompok dengan memberikan penjelasan perlunya menghemat air pada kotak/tebel pengisian yang telah disediakan
6. Media yang
digunakan yakni gambar-gambar mengenai daur hidrologi
Media yang digunakan yakni gambar-gambar mengenai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air
Media yang digunakan yakni gambar-gambar mengenai perlunya menghemat air
7. Instrumen
pengumpulan data: a. Tes evaluasi
mengenai daur hidrologi b. Observasi
mengenai keterlaksanaan RPP daur hidrologi
Instrumen
pengumpulan data: a. Tes evaluasi
mengenai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air
b. Observasi mengenai
keterlaksanaan RPP kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air Instrumen pengumpulan data:
a. Tes evaluasi mengenai perlunya menghemat air
b. Observasi mengenai
keterlaksanaan RPP perlunya menghemat air
(17)
24
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Angket mengenai
respon siswa terhadap pembelajaran mengenai daur hidrologi
c. Angket mengenai
respon siswa terhadap pembelajaran mengenai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air
c. Angket mengenai
respon siswa terhadap pembelajaran
mengenai perlunya menghemat air
Catatan: No. 1 berlaku untuk perencanaan I, II, dan III
No. 2 yang KD sama itu perencanaan I dan II, untuk perencanaan III KD berbeda
2. Pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan pada tahap perencanaan dengan menggunakan model
picture to picture. Untuk lebih jelasnya mengenai pelaksanaan tiap
siklusnya dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini Tabel 3.2
Pelaksanaan siklus I-siklus III
No. Pelaksanaan I Pelaksanaan II Pelaksanaan III
1. RPP I dirancang untuk
1 pertemuan yang berisi tentang penjelasan tentang pentingnya air bagi kehidupan dan proses daur air
RPP II dirancang untuk 1 pertemuan yang berisi tentang kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhi daur air
RPP III dirancang untuk 1 pertemuan yang berisi tentang perlunya penghematan air
2. Proses pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan metode Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode
(18)
25
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu diskusi dan model
picture to picture
mengenai daur hidrologi
diskusi dan model
picture to picture
mengenai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air
diskusi dan model
picture to picture
mengenai perlunya penghematan air
3. Melakukan tes tertulis berupa gambar-gambar
pada LKS dengan
penjelasan yang masih
kosong (dikerjakan
berkelompok) dan soal uraian yang berjumlah lima buah (dikerjakan
individu) mengenai
daur hidrologi
Melakukan tes tertulis berupa gambar-gambar
pada LKS dengan
penjelasan yang masih
kosong (dikerjakan
berkelompok) dan soal uraian yang berjumlah lima buah (dikerjakan
individu) mengenai
kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi
daur air
Melakukan tes tertulis berupa gambar-gambar
pada LKS dengan
penjelasan yang masih
kosong (dikerjakan
berkelompok) dan soal uraian yang berjumlah lima buah (dikerjakan
individu) mengenai
perlunya penghematan air
3. Pengamatan (observing)
Pengamatan dilakukan saat pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan dilakukan 3 kali (untuk tiap siklusnya dilakukan pengamatan 1 kali). Pengamatan pertama dilakukan pada siklus I dengan RPP mengenai proses daur hidrologi, pengamatan kedua dilakukan pada siklus II dengan RPP mengenai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur hidrologi dan pengamatan yang ketiga dilakukan pada siklus III dengan RPP mengenai penghematan air. Tujuan pengamatan secara umum yaitu untuk mengetahui proses pembelajaran yang berlangsung. Tujuan pengamatan secara khusus yakni untuk mengetahui keterlaksanaan RPP. Observasi dilakukan oleh observer (teman peneliti/mahasiswa), dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat peneliti.
(19)
26
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Refleksi (reflecting)
Refeleksi dilakukan selama 3 kali, untuk tiap siklusnya dilakukan refleksi 1 kali. Refleksi pertama mengenai proses pembelajaran daur hidrologi, refleksi kedua mengenai proses pembelajaran kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur hidrologi, refleksi ketiga mengenai penghematan air. Refleksi diawali dengan menganalisis pengisian pada lembar observasi mengenai terlaksana atau tidaknya kegiatan yang ada pada lembar observasi, tabulasi jawaban siswa tentang model pembelajaran
picture to picture dan media yang digunakan, serta analisis hasil tes siswa.
E.Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP yang dibuat pada penelitian ini berjumlah tiga buah. Masing-masing RPP dibuat untuk satu kali pertemuan (2x35 menit) untuk satu siklus. RPP pertemuan pertama (siklus I) berisi tentang daur hidrologi. RPP pertemuan kedua (siklus II) berisi tentang kegiatan manusia yang memengaruhi daur hidrologi. RPP pertemuan ketiga (siklus III) berisi tentang pemanfaatan air.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa (LKS) yang dibuat pada penelitian ini berjumlah tiga buah. Masing-masing LKS dibuat untuk satu kali pertemuan dalam satu siklus. LKS pertemuan pertama (siklus I) berisi tentang daur hidrologi. LKS pertemuan kedua (siklus II) berisi tentang kegiatan manusia yang memengaruhi daur hidrologi. LKS pertemuan ketiga (siklus III) berisi tentang pemanfaatan air. Tujuan pembuatan LKS ini adalah agar siswa lebih memahami mengenai pembelajaran yang berlangsung disetiap siklus dengan menggunakan gambar-gambar yang menarik perhatian siswa.
(20)
27
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Instrumen Tes
Tes tertulis yang dibuat untuk mengetahui penguasaan kognitif siswa melalui penerapan model picture to picture. Bentuk tes berupa tes uraian/essay dengan jumlah 10 soal. Diberikan saat pengerjaan LKS (dikerjakan secara berkelompok) dengan jumlah lima soal yang memuat gambar-gambar, proses pengerjaannya siswa menjelaskan maksud gambar yang terdapat pada soal lalu mengerjakannya pada kotak/tabel yang disediakan. Kemudian lima soal lagi berupa uraian singkat (dikerjakan secara individu) tentang materi yang sedang berlangsung. Sebelum membuat tes tertulis, terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi tes uraian untuk masing-masing siklus bisa dilihat pada tabel 3.3 – 3.5 berikut ini:
Tabel 3.3
Kisi-kisi soal uraian siklus I
No.
Jenjang
Kemampuan Indikator No Soal
C1 C2 C3
1. Menjelaaskan pentingnya air 1
2. 2
3.
Menemutunjukkan proses daur air dengan menggunakan gambar
3
4. 4
5. 5
Tabel 3.4
Kisi-kisi soal uraian siklus II
No.
Jenjang
Kemampuan Indikator No Soal
C1 C2 C3
1. Menjelaskan manfaat air bagi manusia 1
2. 2
(21)
28
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. yang dapat mempengaruhi daur air 4
5. 5
Tabel 3.5
Kisi-kisi soal uraian siklus III No.
Jenjang
Kemampuan Indikator No Soal
C1 C2 C3
1.
Menjelaskan alasan manusia harus
menghemat air 1
2.
Melakukan pembiasaan cara menghemat air
2
3. Menemutunjukkan dampak dari
tindakan yang tidak menghemat air
3
4. 4
5. 5
b. Lembar Observasi
Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP. Observasi disini melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa. Hasil observasi dilaksanakan dengan menggunakan deskripsi hasil pembelajaran.
c. Angket
Angket dilakukan dalam tiga pertemuan, untuk tiap siklusnya masing-masing satu angket. Angket siswa ini digunakan untuk mengetahui tanggapan/respon siswa selama kegiatan belajar mengajar. Angket berupa daftar cek yang berisi 10 sampai 15 butir pernyataan yang diberikan saat akhir pembelajaran.
(22)
29
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
F. Pengolahan dan Analisis data
1. Tes Tertulis
Pengolahan tes tertulis dimulai dari lembar jawaban siswa diberikan penilaian/skor, memasukkan kedalam daftar nilai, menghitung rata-rata kelasnya, mendistribusikan pencapaian skor, dan memberikan kategori sesuai dengan KKM yang diberikan sekolah yakni 60. Depdiknas (2006) menjelaskan untuk ketuntasan pembelajaran secara klasikal bahwa kelas dinyatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ketuntasan yang diberikan sekolah untuk pencapaian hasil belajar siswa yakni 80%. Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan:
2. Lembar observasi
Pengolahan data pada lembar obsevasi diawali dengan membuat tabulasi hasil perolehan observasi, melihat kegiatan yang terlaksana dan tidak terlaksana, serta membuat deskripsi kekurangan/ tidak terlaksananya proses pembelajaran sehingga bisa dijadikan sebagai hasil refleksi. Keterlaksanaan RPP pada lembar observasi dapat dihitung dengan:
3. Angket
Pengolahan data pada angket diawali dengan membuat tabulasi berdasarkan jumlah daftar cek yang diisi siswa, membuat deskripsi hasil respon siswa terhadap model dan media yang digunakan saat pembelajaran. Adapun untuk penilaian hasil angket dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini. Hasil angket dapat dihitung dengan menggunakan:
(23)
64
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model
picture to picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa instrumen seperti RPP, lembar kerja siswa, soal evaluasi, angket serta lembar observasi guru dan siswa. Dalam penelitian ini, terdapat kekhasan yang terdapat dalam RPP yang dibuat oleh peneliti karena perencanaan pembelajaran IPA pada materi daur hidrologi dikembangkan berdasarkan tahapan model picture to picture. Adapun tahapan-tahapan pembelajarannya terdiri dari Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyajikan materi sebagai pengantar, guru menunjukkan /memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi, guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis, guru menanyakan alasan/dasar
pemikiran urutan gambar tersebut, guru memulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai serta kesimpulan dan penutup. Selain itu tahapan tersebut dijadikan sebagai acuan untuk mengobservasi guru dan siswa terhadap keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture to picture. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model picture to picture
ini dilakukan dalam tiga siklus. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model picture to picture mengacu pada RPP yang dikembangkan berdasarkan tahapan-tahapan model picture to picture dalam kegiatan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada intinya guru telah 100% melaksanakan tahapan pembelajaran tersebut misalnya pada tahap persiapan guru melaksanakan kegiatan seperti mengkondisikan siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, mempersiapkan media
(24)
65
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pembelajaran, membagikan LKS, memberikan soal evaluasi. Dalam pelaksanaannya siswa terlibat secara aktif dan antusias dalam kegiatan belajar.
3. Hasil penelitian siklus I diperoleh rata-rata kelas 56,18 dan presentase ketuntasan belajar siswa yakni 60,52%. Siklus II diperoleh rata-rata kelas 66,21 dan presentase ketuntasan belajar siswa yakni 62,16%. Siklus III diperoleh rata-rata kelas 69,72 dan presentase ketuntasan belajar siswa yakni 83,78%. Dari hasil data tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan pada hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi daur hidrologi menggunakan model tipe picture to picture di SDN Buah Batu.
B.Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan pada pelaksanaan penelitian sekarang, maka peneliti akan memberikan rekomendasi untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Adapun rekomendasinya sebagai berikut: 1. Dalam melaksanakan pembelajaran IPA, guru hendaknya memilih metode
ataupun model yang tepat. Sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan serta siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
2. Untuk penggunaan model picture to picture, guru hendaknya
memperlihatkan gambar-gambar yang jelas dan lebih menarik perhatian siswa saat pembelajaran.
3. Pengelolaan kelas harus bisa dimiliki guru, sehingga guru tidak hanya memperhatikan siswa yang duduk didepan saja, siswa yang duduk dibelakang pun perlu diperhatikan agar tidak mengobrol saat pembelajaran. 4. Guru harus memperhatikan pelaksanaan yang dibuat pada RPP dengan
pelaksanaan yang berlangsung saat pembelajaran, sehingga tidak adanya pembelajaran yang tertinggal/terlupakan.
5. Diharapkan pada pembelajaran IPA materi yang lainnya dapat
menggunakan model tipe picture to picture agar hasil belajar siswa lebih meningkat lagi.
(25)
66
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyawati, C. Wigati Hadi O. dan Rohana K. (2008). IPA Salingtemas untuk
Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2011). Pendidikan Lingkungan Sosial,
Budaya dan Teknologi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
Kartiningsih, Lilis. (2012). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Konsep
Benda dan Sifatnya melalui Model Picture to Picture. Skripsi Jurusan PGSD.
Tidak diterbitkan.
Khoeruin, Eko. (2013). Teori Hasil Belajar. [Online]. Tersedia: http://ekokhoeruin.blogspot.com/. [Mei 2013]
Kholil, Munawar. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Prabowo, Ardhi. (2009). Teori Belajar Bruner. [Online]. Tersedia:
http://blog.unnes.ac.id/ardhi/2009/10/07/teori-belajar-bruner/. [Mei 2013] Pujiariani, Asih. (2011). Siklus Air. [Online]. Tersedia:
http://artikel-kependidikan-blogspot.com/. [Mei 2013]
Ruhimat, Toto dkk. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Sadiman. (2007). Model Pembelajaran Picture and Picture. [Online]. Tersedia: http://sadiman2007.blogspot.com/2010/02/model-pembelajaran-picture-and-picture.html. [Mei 2013]
Said, Saidang. (2013). Teori Belajar Gagne. [Online]. Tersedia:
http://saidangsaid.blogspot.com/. [Mei 2013]
Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks Sub Koordinator MKDP. (2009). Landasan Pendidikan. Bandung: UPI.
Sulistyowati dan Sukarno. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sumarni, Cucu. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Picture
to Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA materi Daur Air dikelas V SDN 3 Cibodas. Skripsi Jurusan PGSD. Tidak
(26)
67
Subkhi Prihanto, 2013
Penerapan Model Tipe Picture To Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Susilawati. (2011). Bahan Belajar Mandiri 3: Hidrosfir. Bandung: UPI Press Taniredja, T. Efi Miftah F. dan Sri H. (2012). Model-Model Pembelajaran
Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Umiyati, Uum. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Pembelajaran
IPA Topik Daur Air melalui Metode Eksperimen. Skripsi Jurusan PGSD.
Tidak diterbitkan
Wiriaatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
(1)
4. yang dapat mempengaruhi daur air 4
5. 5
Tabel 3.5
Kisi-kisi soal uraian siklus III No.
Jenjang
Kemampuan Indikator No Soal
C1 C2 C3
1.
Menjelaskan alasan manusia harus
menghemat air 1
2.
Melakukan pembiasaan cara menghemat air
2
3. Menemutunjukkan dampak dari
tindakan yang tidak menghemat air
3
4. 4
5. 5
b. Lembar Observasi
Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP. Observasi disini melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa. Hasil observasi dilaksanakan dengan menggunakan deskripsi hasil pembelajaran.
c. Angket
Angket dilakukan dalam tiga pertemuan, untuk tiap siklusnya masing-masing satu angket. Angket siswa ini digunakan untuk mengetahui tanggapan/respon siswa selama kegiatan belajar mengajar. Angket berupa daftar cek yang berisi 10 sampai 15 butir pernyataan yang diberikan saat akhir pembelajaran.
(2)
29
F. Pengolahan dan Analisis data
1. Tes Tertulis
Pengolahan tes tertulis dimulai dari lembar jawaban siswa diberikan penilaian/skor, memasukkan kedalam daftar nilai, menghitung rata-rata kelasnya, mendistribusikan pencapaian skor, dan memberikan kategori sesuai dengan KKM yang diberikan sekolah yakni 60. Depdiknas (2006) menjelaskan untuk ketuntasan pembelajaran secara klasikal bahwa kelas dinyatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ketuntasan yang diberikan sekolah untuk pencapaian hasil belajar siswa yakni 80%. Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan:
2. Lembar observasi
Pengolahan data pada lembar obsevasi diawali dengan membuat tabulasi hasil perolehan observasi, melihat kegiatan yang terlaksana dan tidak terlaksana, serta membuat deskripsi kekurangan/ tidak terlaksananya proses pembelajaran sehingga bisa dijadikan sebagai hasil refleksi. Keterlaksanaan RPP pada lembar observasi dapat dihitung dengan:
3. Angket
Pengolahan data pada angket diawali dengan membuat tabulasi berdasarkan jumlah daftar cek yang diisi siswa, membuat deskripsi hasil respon siswa terhadap model dan media yang digunakan saat pembelajaran. Adapun untuk penilaian hasil angket dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini. Hasil angket dapat dihitung dengan menggunakan:
(3)
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model
picture to picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa instrumen seperti RPP, lembar kerja siswa, soal evaluasi, angket serta lembar observasi guru dan siswa. Dalam penelitian ini, terdapat kekhasan yang terdapat dalam RPP yang dibuat oleh peneliti karena perencanaan pembelajaran IPA pada materi daur hidrologi dikembangkan berdasarkan tahapan model picture to picture. Adapun tahapan-tahapan pembelajarannya terdiri dari Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyajikan materi sebagai pengantar, guru menunjukkan /memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi, guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis, guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut, guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai serta kesimpulan dan penutup. Selain itu tahapan tersebut dijadikan sebagai acuan untuk mengobservasi guru dan siswa terhadap keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture to picture. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model picture to picture
ini dilakukan dalam tiga siklus. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model picture to picture mengacu pada RPP yang dikembangkan berdasarkan tahapan-tahapan model picture to picture dalam kegiatan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada intinya guru telah 100% melaksanakan tahapan pembelajaran tersebut misalnya pada tahap persiapan guru melaksanakan kegiatan seperti mengkondisikan
(4)
65
pembelajaran, membagikan LKS, memberikan soal evaluasi. Dalam pelaksanaannya siswa terlibat secara aktif dan antusias dalam kegiatan belajar.
3. Hasil penelitian siklus I diperoleh rata-rata kelas 56,18 dan presentase ketuntasan belajar siswa yakni 60,52%. Siklus II diperoleh rata-rata kelas 66,21 dan presentase ketuntasan belajar siswa yakni 62,16%. Siklus III diperoleh rata-rata kelas 69,72 dan presentase ketuntasan belajar siswa yakni 83,78%. Dari hasil data tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan pada hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi daur hidrologi menggunakan model tipe picture to picture di SDN Buah Batu.
B.Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan pada pelaksanaan penelitian sekarang, maka peneliti akan memberikan rekomendasi untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Adapun rekomendasinya sebagai berikut: 1. Dalam melaksanakan pembelajaran IPA, guru hendaknya memilih metode
ataupun model yang tepat. Sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan serta siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. 2. Untuk penggunaan model picture to picture, guru hendaknya
memperlihatkan gambar-gambar yang jelas dan lebih menarik perhatian siswa saat pembelajaran.
3. Pengelolaan kelas harus bisa dimiliki guru, sehingga guru tidak hanya memperhatikan siswa yang duduk didepan saja, siswa yang duduk dibelakang pun perlu diperhatikan agar tidak mengobrol saat pembelajaran. 4. Guru harus memperhatikan pelaksanaan yang dibuat pada RPP dengan
pelaksanaan yang berlangsung saat pembelajaran, sehingga tidak adanya pembelajaran yang tertinggal/terlupakan.
5. Diharapkan pada pembelajaran IPA materi yang lainnya dapat menggunakan model tipe picture to picture agar hasil belajar siswa lebih meningkat lagi.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyawati, C. Wigati Hadi O. dan Rohana K. (2008). IPA Salingtemas untuk
Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2011). Pendidikan Lingkungan Sosial,
Budaya dan Teknologi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
Kartiningsih, Lilis. (2012). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Konsep
Benda dan Sifatnya melalui Model Picture to Picture. Skripsi Jurusan PGSD.
Tidak diterbitkan.
Khoeruin, Eko. (2013). Teori Hasil Belajar. [Online]. Tersedia: http://ekokhoeruin.blogspot.com/. [Mei 2013]
Kholil, Munawar. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Prabowo, Ardhi. (2009). Teori Belajar Bruner. [Online]. Tersedia: http://blog.unnes.ac.id/ardhi/2009/10/07/teori-belajar-bruner/. [Mei 2013] Pujiariani, Asih. (2011). Siklus Air. [Online]. Tersedia:
http://artikel-kependidikan-blogspot.com/. [Mei 2013]
Ruhimat, Toto dkk. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Sadiman. (2007). Model Pembelajaran Picture and Picture. [Online]. Tersedia: http://sadiman2007.blogspot.com/2010/02/model-pembelajaran-picture-and-picture.html. [Mei 2013]
Said, Saidang. (2013). Teori Belajar Gagne. [Online]. Tersedia: http://saidangsaid.blogspot.com/. [Mei 2013]
Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks Sub Koordinator MKDP. (2009). Landasan Pendidikan. Bandung: UPI.
Sulistyowati dan Sukarno. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sumarni, Cucu. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Picture
to Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA materi Daur Air dikelas V SDN 3 Cibodas. Skripsi Jurusan PGSD. Tidak
(6)
67
Susilawati. (2011). Bahan Belajar Mandiri 3: Hidrosfir. Bandung: UPI Press Taniredja, T. Efi Miftah F. dan Sri H. (2012). Model-Model Pembelajaran
Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Umiyati, Uum. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Pembelajaran
IPA Topik Daur Air melalui Metode Eksperimen. Skripsi Jurusan PGSD.
Tidak diterbitkan
Wiriaatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.