ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN: Studi Kasus Di Kampung Sukawana Desa Karyawangi Parongpong Bandung Barat.

(1)

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

ABSTRAK

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

(STUDI KASUS DI KAMPUNG SUKAWANA DESA KARYAWANGI PARONGPONG BANDUNG BARAT)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya pemukiman penduduk di lahan hutan lindung. Masalah tersebut menjadi tantangan bagi semua pihak baik masyarakat, Perhutani, pemerintah daerah serta pihak lainnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana gambaran konflik antara masyarakat yang menempati lahan hutan lindung dengan Perhutani di Kampung Sukawana Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konflik antara masyarakat yang menempati lahan hutan lindung dengan Perhutani di Kampung Sukawana Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Pendekatan dan metode ini digunakan untuk memahami fenomena sosial tentang konflik antara masyarakat dengan Perhutani akibat alih fungsi lahan melalui gambaran menyeluruh. Teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Temuan penelitian ini adalah: (1) Masyarakat pendatang di RW 13 Kampung Sukawana menempati lahan hutan lindung dari tahun 1962. Faktor utama masyarakat tersebut menempati lahan hutan lindung karena keterbatasan ekonomi dan adanya pembiaran dari pihak-pihak tertentu. (2) Konflik ini disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan dari lahan hutan lindung menjadi lahan pemukiman, warga masyarakat semakin bertambah banyak, terdapat rumah semi permanen bahkan permanen, dan terdapat pula warung serta kandang hewan ternak. Sementara dari Perhutani menginginkan lahan hutan lindung bebas dari pemukiman. (3) Upaya penyelesaian konflik dalam penelitian ini belum tuntas, karena pemerintah daerah tidak mempunyai lahan untuk merelokasi pemukiman masyarakat. Adapun solusi sementara yakni pelarangan penambahan pemukiman warga di lahan hutan lindung.


(2)

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

ABSTRACT

ANALYSIS OF CONFLICT BETWEEN THE COMMUNITY AND PERHUTANI AS A RESULT OF TAKE OVER THE FOREST LAND (The case

study in Sukawana village at Parongpong district of West Bandung Regency) This research is motivated by the increasing settlements in protected forest land. The problem was become a challenge for all, both public, Perhutani, local government and the other parties. Formulation of the problem in this research is how to describe the conflict between communities who occupy the protected forest land and Perhutani in Sukawana village at Parongpong district of west Bandung regency. This research aims to understand the conflict between communities who occupy the protected forest land and Perhutani in Sukawana village at Parongpong district of west Bandung regency. This research used a qualitative approach with case study method. The approach and method used to understand the social phenomenon of conflict between communities and Perhutani resulting from the land conversion through the overall description. Data collection techniques and information by interviews, observation and documentation study. The findings of this research are: 1. The migrant community in RW 13 Sukawana village occupied protected forest land since 1962.The main factor that causes people to occupy a land area of protected forest do to economic constrains and the omission by certain parties. 2. This conflict do to the transformation of protected forest land into residential land, number of citizen more and more, there are semi-permanent houses even permanent houses, in addition there are many small shops and livestock enclosures. Mainwhile, Perhutani want protected forest land free from settlements. 3. Conflict resolution in this research has not been completed, because the local government does not have the land to relocate human settlements. Solution while there is banningthe addition of residential development in protected forest land.


(3)

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

|

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Masyarakat Pengguna Lahan Hutan ... 8

1. Konsep Hutan ... 8

a. Definisi Hutan ... 8

b. Jenis Hutan ... 9

c. Fungsi Hutan ... 9

d. Jumlah Hutan ... 10

2. Lahan... ... 11

3. Masyarakat... ... 11

B. Alih Fungsi Lahan ... 12

C. Konsep Konflik ... 14

1. Definisi Konflik ... 14

2. Sumber Konflik ... 16

3. Jenis Konflik ... 19

4. Teori Konflik ... 23


(4)

viii

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

|

6. Pendidikan Resolusi Konflik ... 30

7. Kajian Terdahulu yang Relevan ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A.Desain Penelitian ... 35

B.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38

1. Lokasi... ... 38

2. Subjek Penelitian ... ... 39

C. Teknik Pengumpulan Data ... 40

1. Wawancara ... 41

2. Observasi.... ... 43

3. Studi Dokumentasi ... 43

4. Catatan (field note) ... 44

D. Instrumen Penelitian ... 44

E. Prosedur Penelitian ... 45

1. Tahap Pra-Penelitian ... 45

2. Tahap Pekerjaan Lapangan ... 47

3. Tahap Pengolahan Data ... 47

F. Uji Keabsahan Data ... 50

G. Analisis Data. ... 50

1. Reduksi Data ... 51

2. Penyajian Data ... 51

3. Verifikasi Data ... 52

H. Isu Etik . ... 53

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Temuan Penelitian ... 54

1. Lokasi Geografis Kampung Sukawana Desa Karyawangi ... 54

2. Kondisi Sosial Masyarakat RW 13 Kampung Sukawana ... 54

3. Temuan Penelitian ... 57


(5)

ix

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

|

b. Latar Belakang Penyebab Konflik antara Perhutani dengan Masyarakat

Penghuni Hutan Lindung Milik Perhutani di Kampung Sukawana ... 63

c. Usaha yang Dilakukan Pihak Terkait dalam Menangani Konflik ... 67

B. Pembahasan.... ... 70

1. Asal Mula Masyarakat Kampung Sukawana ... 70

2. Latar Belakang Penyebab Konflik antara Perhutani dengan Masyarakat Penghuni Hutan Lindung Milik Perhutani di Kampung Sukawana ... 75

3. Usaha yang Dilakukan Pihak Terkait dalam Menangani Konflik ... 82

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 85

A. Simpulan... ... 85

B. Rekomendasi ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 88

LAMPIRAN ... 91


(6)

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan salah satu negara dengan hutan yang luas. Hutan di Indonesia tersebar di berbagai pulau besar yakni Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Hutan terbagi ke dalam beberapa jenis yakni hutan lindung, hutan konservasi dan hutan produksi. Hutan memiliki fungsi yang penting untuk kehidupan manusia. Definisi hutan sendiri menurut Kadri (dalam Indriyanto, 2010, hlm. 6) adalah “lapangan yang ditumbuhi pepohonan, secara keseluruhan sebagai persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya atau ekosistem”.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, di Kampung Sukawana RW 13 Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat terdapat hutan lindung seluas 850 hektar yang berisi pohon pinus. Menurut pemaparan dari Pak Oma selaku ketua RW 12, pada awalnya di daerah hutan lindung tersebut bebas dari pemukiman penduduk. Lokasi hutan lindung yang berdekatan dengan perkebunan teh, membuat para pekerja kebun teh yang sudah pensiun ataupun para pekerja yang sudah keluar dari perkebunan teh mulai menempati dan mendirikan rumah di lahan kawasan hutan lindung. Para pensiunan pekerja kebun teh maupun pekerja kebun teh yang sudah keluar berasal dari luar Bandung. Ada beberapa alasan masyarakat tidak dapat kembali ke daerah asal, diantaranya rumah di daerah asal sudah dijual, tidak ada sanak saudara, nyaman dengan suasana di kampung Sukawana, maupun karena desakan ekonomi dan kebutuhan pokok masyarakat. Semakin lama pemukiman penduduk di kawasan hutan lindung pun semakin bertambah. Masyarakat yang tinggal disana terdiri dari berbagai usia, mayoritas masyarakat setempat sudah lanjut usia. Mereka sudah turun temurun menghuni pemukiman di lahan hutan lindung tersebut. Tingkat pendidikan masyarakat rata-rata menengah ke bawah, bahkan masyarakat yang sudah lanjut usia kebanyakan tidak bisa membaca atau buta aksara. Mata pencaharian mereka beragam ada yang pegawai toko, tukang ojeg, pemetik teh, namun sebagian besar mereka bekerja sebagai buruh kasar dengan penghasilan yang tidak tetap.


(7)

2

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

Hingga saat ini berdasarkan data kependudukan setempat tahun 2013, lahan hutan lindung tersebut sudah ditempati oleh 53 kepala keluarga (KK). Selain pemukiman di lahan hutan lindung tersebut terdapat pula 11 kandang hewan ternak, 7 warung serta pekarangan di depan rumah masing-masing. Berubahnya penggunaan lahan hutan lindung menjadi lahan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat tersebut mengakibatkan konversi penggunaan lahan. Sebagaimana dikemukakan oleh Sitorus (2004, hlm. 12) sebagai berikut :

Hampir setiap aktivitas manusia melibatkan penggunaan lahan karena jumlah dan aktifitas manusia bertambah dengan cepat, maka lahan menjadi sumber yang langka. Keputusan untuk mengubah pola penggunaan lahan mungkin memberikan keuntungan atau kerugian yang besar, baik ditinjau dari pertigaan ekonomis maupun terhadap perubahan lingkungan walaupun dalam keadaan yang tidak begitu nyata. Dengan demikian, membuat keputusan tentang penggunaan lahan merupakan aktivitas politik dan sangat dipengaruhi keadaan sosial ekonomi.

Berdasarkan observasi awal, ditemukan bahwa pada tanggal 22 Agustus 2013 di kantor Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat terdapat perjanjian antara Perum Perhutani KPH Bandung Utara dengan masyarakat setempat terkait dengan penanganan konflik tenurial (Penggunaan Kawasan Tanpa Ijin) yang menyebabkan masyarakat resah. Berdasarkan hasil perjanjian bahwasanya lokasi di Kampung Sukawana Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Bandung Barat yang terdiri dari 62 Petak RPH Cisarua BKPH Lembang KPH Bandung Utara seluas 1,5 Hektar harus kembali ke fungsi semula sehingga fungsi-fungsi hutan dari aspek ekologi, sosial, dan ekonomi dapat terjaga kelestariannya. Keberadaan masyarakat yang menduduki kawasan hutan lindung harus secepatnya keluar dari kawasan hutan yang diduduki. Perjanjian tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 24 tahun 2010 tentang penggunaan kawasan hutan pasal 1 no 4 yang diambil dari web resmi Badan Pengawasan dan Pembangunan yang tersedia dalam http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/6/581.bpkp diakses pada pada


(8)

3

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.”

Dari perjanjian antara masyarakat dengan Perhutani tersebut menimbulkan polemik tersendiri bagi masyarakat. Masyarakat bingung mau pindah kemana karena mereka sudah menggantungkan hidupnya di kawasan hutan lindung tersebut. Masyarakat pun meminta Perhutani menyediakan lahan untuk tempat tinggal mereka, namun dari pihak Perhutani tidak dapat menyediakan lahan pengganti untuk masyarakat. Akhirnya hingga saat ini, masyarakat masih menetap di kawasan hutan lindung tersebut.

Adanya perbedaan kepentingan antara Perhutani dengan masyarakat memunculkan pertentangan tersendiri. Terjadinya alih fungsi lahan tersebut menimbulkan perbedaan kepentingan antara pemerintah yang berkepentingan untuk menjaga kelestarian kawasan hutan lindung dengan kepentingan ekonomi masyarakat.

Ditinjau dari segi sosiologis, permasalahan tersebut merupakan konflik antara masyarakat dengan Perhutani. Dilihat dari sumber konfliknya, konflik tersebut termasuk konflik vertikal. Maftuh (2008, hlm. 29) menjelaskan bahwa konflik vertikal ialah “pertentangan antara dua pihak yang memiliki kedudukan sosial yang berbeda”. Dalam penelitian ini, pertentangan terjadi antara kedudukan sosial yang berbeda yakni antara Perhutani dengan masyarakat, dimana Perhutani memiliki otoritas sehingga kedudukannya lebih tinggi daripada masyarakat. Pendapat ini sejalan dengan Maftuh (2008, hlm. 29) yang menyatakan kedudukan sosial yang berbeda diantaranya “antara yang memiliki otoritas dengan yang tidak memiliki otoritas, atau antara superordinat dengan subordinat”.

Konflik sosial di atas merupakan konflik realistis karena bersumber dari masyarakat dan ada pihak yang dirugikan. Perjanjian dengan Perum Perhutani KPH Bandung Barat mengecewakan dan meresahkan masyarakat, sementara masyarakat sudah menjadikan lahan hutan lindung tersebut sebagai kebutuhan


(9)

4

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

hidupnya. Jika hal ini dibiarkan maka konflik akan semakin membesar dan tidak menutup kemungkinan adanya bentrokan.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Coser dalam Ritzer dan Goodman (2011, hlm. 65) :

Konflik realistis adalah konflik yang berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan dan dari perkiraan kemungkinan keuntungan para partisipan serta ditunjukan pada objek yang di anggap mengecewakan.

Adapun kajian terdahulu yang dilakukan oleh Luqman (2013, hlm. 93) yang diambil dari skripsi program studi geografi FPIPS UPI tahun 2013 mengenai “Analisis Kerusakan Mangrove Akibat Aktivitas Penduduk di Pesisir kota Cirebon” menunjukkan bahwa konversi lahan mangrove terjadi karena aktivitas penduduk setempat yakni pemukiman dan tambak sehingga mangrove mengalami kerusakan.

Kajian lainnya dilakukan oleh Rustandi (2013, hlm. 102) yang diambil dari skripsi program studi geografi FPIPS UPI tahun 2013 mengenai “Dampak Konversi Lahan Terhadap Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk di

Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung” menunjukkan bahwa terdapat konversi

lahan yang cukup besar terjadi pada lahan seluas 407,1 Ha yang disebabkan alih fungsi lahan yang terjadi penggunaan lahan pertanian menjadi pemukiman. Konversi lahan ini mempengaruhi kondisi sosial masyarakat menjadi semakin maju dan mata pencaharian semakin banyak.

Kajian terdahulu tersebut menunjukkan bahwa banyak lahan hutan yang dialihfungsikan menjadi lahan komersial salah satunya lahan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat. Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, harus ada penyelesaian dari masalah tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang gambaran persoalan konflik yang ada di masyarakat Kampung Sukawana Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Bandung Barat. Maka dari itu penulis akan melakukan sebuah penelitian dengan judul “Analisis Konflik Masyarakat dengan Perhutani


(10)

5

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

akibat Pengambilan Lahan Kehutanan (Studi Kasus di Kampung Sukawana Desa Karyawangi Parongpong Bandung Barat)”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas dan melihat kondisi nyata di lapangan, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Perbedaan kepentingan antara masyarakat di Kampung Sukawana yang menempati lahan kehutanaan milik Perhutani dengan Perhutani,

2. Alih fungsi lahan hutan lindung menjadi lahan pemukiman yang sering terjadi di berbagai daerah

3. Keresahan masyarakat yang tinggal di lahan hutan lindung milik Perhutani di Kampung Sukawana akibat perjanjian antara Perum Perhutani KPH Bandung Utara dengan masyarakat setempat terkait dengan penanganan konflik tenurial (Penggunaan Kawasan Tanpa Ijin)

4. Belum terselesaikannya permasalahan penggunaan lahan di Kampung Sukawana

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang dan hasil identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah pokok, yaitu “bagaimana gambaran konflik antara Perhutani dengan masyarakat yang menempati lahan hutan lindung di Kampung Sukawana Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat?”. Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada pokok permasalahan, maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana asal mula masyarakat Kampung Sukawana yang tinggal di lahan hutan lindung milik Perhutani ?

2. Apa yang melatarbelakangi terjadinya konflik antara masyarakat di Kampung Sukawana dengan Perhutani?

3. Bagaimana upaya masyarakat Kampung Sukawana yang tinggal di lahan hutan lindung dan Perhutani dalam menyelesaikan konflik yang terjadi?


(11)

6

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konflik masyarakat dengan Perhutani di Kampung Sukawana RW 13 Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

2. Tujuan Khusus

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang:

a. Asal mula masyarakat Kampung Sukawana yang tinggal di lahan hutan lindung milik Perhutani.

b. Latar belakang penyebab konflik antara masyarakat di Kampung Sukawana dengan Perhutani.

c. Upaya masyarakat Kampung Sukawana yang tinggal di lahan hutan

lindung dan Perhutani dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui dan memahami disiplin sosiologi dan disiplin ilmu yang terkait lainnya khususnya mengenai konflik dalam masyarakat akibat alih fungsi lahan hutan lindung (berbagai sumber konflik di masyarakat). Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan teori dan prinsip-prinsip dalam meminimalisasi konflik dengan menggunakan pendekatan disiplin sosiologi.

2. Manfaat Praktis

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terutama orang-orang yang berhubungan dengan dunia pendidikan seperti:


(12)

7

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

a. Bagi mahasiswa Program Pendidikan Sosiologi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber literatur untuk penelitian selanjutnya yang masih terkait dengan tema skripsi ini.

b. Bagi pemerintah diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi masukan dalam penyusunan peraturan mengenai alih fungsi lahan hutan lindung.

c. Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai permasalahan konflik akibat alih fungsi lahan. d. Bagi Penulis, penelitian ini sebagai acuan untuk memperluas

pemikiran dan pengalaman penulisan karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan refleksi untuk mengatasi maraknya konflik sosial di masyarakat

e. Bagi Program studi Pendidikan Sosiologi, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber belajar dan memperluas kajian mengenai pendidikan resolusi konflik.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini terdiri dari Bab I yaitu pendahuluan yang berisi latarbelakang penelitian, identifikasi penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi. Pada Bab II berisi kajian pustaka mengenai konsep masyarakat pengguna lahan hutan, alih fungsi lahan serta konsep konflik. Pada Bab III berisi metode penelitian yang memuat desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, prosedur penelitian, uji keabsahan data, analisis data dan isu etik. Di Bab IV berisi temuan penelitian dan pembahasan dari rumusan masalah penelitian. Kemudian di Bab V berisi simpulan dan rekomendasi.


(13)

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

DAFTAR PUSTAKA

Arief, A.(1994). Hutan : Hakikat dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan. Jakarta : Penerbit Yayasan Obor Indonesia

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta

Arsyad, S.(1989). Konversi Tanah dan Air. Bogor : IPB Press

Bungin, Burhan. (2012). Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Creswell, J.W. (2010). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan

Kombinasi. Diterjemahkan oleh Achmad Fawaid. Jakarta : Pustaka Pelajar

Emzir (2011). Analisis Data : Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Press

Indriyanto. (2010). Pengantar Budi Daya Hutan. Jakarta : Bumi Aksara

Jamulya dan Sunarto.(1991). Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Johnson, Doyle Paul. (1986). Teori Sosiologi, Klasik dan Modern Jilid II. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lincoln, Y.S dan Guba, E.G.(1985). Naturalistic Inquiry. Baverly Hills : Sage Publication

Maftuh, Bunyamin. (2008). Pendidikan Resolusi Konflik. Bandung : CV Yasindo Multi Aspek

Manuwoto.(1993). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Penerbit Djambatan

Miles, M dan Huberman, AM. (2007). Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber

tentang Metode-Metode Baru. Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohindi Rohidi.

Jakarta : Universitas Indonesia Press

Moleong, J.X. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, J.L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda Karya Narwoko, J.Dwi dan Suyanto, Bagong. (2007). Sosiologi: Teks Pengantar dan

Terapan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup


(14)

89

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

Poloma, MM. (2004). Sosiologi Kontemporer. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Rafi’i, Suryatna. (1982). Ilmu Tanah. Bandung : Angkasa

Ritzer George dan Douglas J Goodman. (2011). Teori Sosiologi Modern-Edisi Ke

6. Penyadur : Alimandan. Jakarta: Kencana.

Robbins, Stephen. (2001). Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh Diana Angelica Jakarta : Salemba Empat

Sanderson, Stephen. (2003) Makrososiologi: Sebuah Pendekatan Terhadap

Realitas Sosiologi (Edisi Kedua). Diterjemahkan oleh Farid Wajidi dan

S.Menno. Jakarta : Rajawali Pers

Satori, D dan Komariah, A. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Setiadi, M.E dan Kolip (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta : Kencana Sitorus, Santun RP. (2004). Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung : Tarsito Sitorus, Santun RP. (1986). Survei Tanah dan Penggunaan Lahan. Bogor : Lab

Survei Tanah dan Evaluasi Lahan

Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, Nursid. (1997). Studi Geografi sebagai Suatu Pendekatan dan

Analisa Keruangan. Bandung : Alumni

Wirawan (2010). Konflik dan Manajemen Konflik. Jakarta : Salemba Humanika Veeger, K.J. (1985). Realitas Sosial : Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan

Individu Masyarakat dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi.

Skripsi :

Luqman, Arief. (2013). Analisis Kerusakan Mangrove Akibat Aktivitas Penduduk

di Pesisir kota Cirebon. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

Rustandi , Tony. (2013). Dampak Konversi Lahan Terhadap Perubahan Kondisi

Sosial Ekonomi Penduduk di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.

(Skripsi). Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

Sudjana, Rizky Lestari. (2010). Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi

Pemukiman Terhadap Harga Lahan di Kelurahan Babakan Kecamatan Cibereum Kota Sukabumi. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS


(15)

90

Fani Julia Putri, 2015

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

Internet :

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun (2012). [Online]. Tersedia: http://www.dephut.go.id/index.php/news/details/9653 diakses pada hari Selasa 25 November 2014 pukul 08.10 WIB

Badan Pengawasan dan Pembangunan [Online]. Tersedia:

http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/6/581.bpkp diakses pada pada hari Senin 17 November 2014 pukul 19.45 WIB

Badan Pengawasan dan Pembangunan. [Online]. Tersedia:

http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/6/581.bpkp pada Senin Selasa 25 November 2014 pukul 08.15 WIB


(1)

5

akibat Pengambilan Lahan Kehutanan (Studi Kasus di Kampung Sukawana Desa Karyawangi Parongpong Bandung Barat)”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas dan melihat kondisi nyata di lapangan, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Perbedaan kepentingan antara masyarakat di Kampung Sukawana yang menempati lahan kehutanaan milik Perhutani dengan Perhutani,

2. Alih fungsi lahan hutan lindung menjadi lahan pemukiman yang sering terjadi di berbagai daerah

3. Keresahan masyarakat yang tinggal di lahan hutan lindung milik Perhutani di Kampung Sukawana akibat perjanjian antara Perum Perhutani KPH Bandung Utara dengan masyarakat setempat terkait dengan penanganan konflik tenurial (Penggunaan Kawasan Tanpa Ijin)

4. Belum terselesaikannya permasalahan penggunaan lahan di Kampung Sukawana

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang dan hasil identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah pokok, yaitu “bagaimana gambaran konflik antara Perhutani dengan masyarakat yang menempati lahan hutan lindung di Kampung Sukawana Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat?”. Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada pokok permasalahan, maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana asal mula masyarakat Kampung Sukawana yang tinggal di lahan hutan lindung milik Perhutani ?

2. Apa yang melatarbelakangi terjadinya konflik antara masyarakat di Kampung Sukawana dengan Perhutani?

3. Bagaimana upaya masyarakat Kampung Sukawana yang tinggal di lahan hutan lindung dan Perhutani dalam menyelesaikan konflik yang terjadi?


(2)

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konflik masyarakat dengan Perhutani di Kampung Sukawana RW 13 Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

2. Tujuan Khusus

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang:

a. Asal mula masyarakat Kampung Sukawana yang tinggal di lahan hutan lindung milik Perhutani.

b. Latar belakang penyebab konflik antara masyarakat di Kampung Sukawana dengan Perhutani.

c. Upaya masyarakat Kampung Sukawana yang tinggal di lahan hutan lindung dan Perhutani dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui dan memahami disiplin sosiologi dan disiplin ilmu yang terkait lainnya khususnya mengenai konflik dalam masyarakat akibat alih fungsi lahan hutan lindung (berbagai sumber konflik di masyarakat). Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan teori dan prinsip-prinsip dalam meminimalisasi konflik dengan menggunakan pendekatan disiplin sosiologi.

2. Manfaat Praktis

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terutama orang-orang yang berhubungan dengan dunia pendidikan seperti:


(3)

7

a. Bagi mahasiswa Program Pendidikan Sosiologi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber literatur untuk penelitian selanjutnya yang masih terkait dengan tema skripsi ini.

b. Bagi pemerintah diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi masukan dalam penyusunan peraturan mengenai alih fungsi lahan hutan lindung.

c. Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai permasalahan konflik akibat alih fungsi lahan. d. Bagi Penulis, penelitian ini sebagai acuan untuk memperluas

pemikiran dan pengalaman penulisan karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan refleksi untuk mengatasi maraknya konflik sosial di masyarakat

e. Bagi Program studi Pendidikan Sosiologi, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber belajar dan memperluas kajian mengenai pendidikan resolusi konflik.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini terdiri dari Bab I yaitu pendahuluan yang berisi latarbelakang penelitian, identifikasi penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi. Pada Bab II berisi kajian pustaka mengenai konsep masyarakat pengguna lahan hutan, alih fungsi lahan serta konsep konflik. Pada Bab III berisi metode penelitian yang memuat desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, prosedur penelitian, uji keabsahan data, analisis data dan isu etik. Di Bab IV berisi temuan penelitian dan pembahasan dari rumusan masalah penelitian. Kemudian di Bab V berisi simpulan dan rekomendasi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arief, A.(1994). Hutan : Hakikat dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan. Jakarta : Penerbit Yayasan Obor Indonesia

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta

Arsyad, S.(1989). Konversi Tanah dan Air. Bogor : IPB Press

Bungin, Burhan. (2012). Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Creswell, J.W. (2010). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan

Kombinasi. Diterjemahkan oleh Achmad Fawaid. Jakarta : Pustaka Pelajar

Emzir (2011). Analisis Data : Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Press

Indriyanto. (2010). Pengantar Budi Daya Hutan. Jakarta : Bumi Aksara

Jamulya dan Sunarto.(1991). Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Johnson, Doyle Paul. (1986). Teori Sosiologi, Klasik dan Modern Jilid II. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lincoln, Y.S dan Guba, E.G.(1985). Naturalistic Inquiry. Baverly Hills : Sage Publication

Maftuh, Bunyamin. (2008). Pendidikan Resolusi Konflik. Bandung : CV Yasindo Multi Aspek

Manuwoto.(1993). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Penerbit Djambatan

Miles, M dan Huberman, AM. (2007). Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber

tentang Metode-Metode Baru. Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohindi Rohidi.

Jakarta : Universitas Indonesia Press

Moleong, J.X. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, J.L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda Karya Narwoko, J.Dwi dan Suyanto, Bagong. (2007). Sosiologi: Teks Pengantar dan

Terapan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup


(5)

89

Poloma, MM. (2004). Sosiologi Kontemporer. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Rafi’i, Suryatna. (1982). Ilmu Tanah. Bandung : Angkasa

Ritzer George dan Douglas J Goodman. (2011). Teori Sosiologi Modern-Edisi Ke

6. Penyadur : Alimandan. Jakarta: Kencana.

Robbins, Stephen. (2001). Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh Diana Angelica Jakarta : Salemba Empat

Sanderson, Stephen. (2003) Makrososiologi: Sebuah Pendekatan Terhadap

Realitas Sosiologi (Edisi Kedua). Diterjemahkan oleh Farid Wajidi dan

S.Menno. Jakarta : Rajawali Pers

Satori, D dan Komariah, A. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Setiadi, M.E dan Kolip (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta : Kencana Sitorus, Santun RP. (2004). Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung : Tarsito Sitorus, Santun RP. (1986). Survei Tanah dan Penggunaan Lahan. Bogor : Lab

Survei Tanah dan Evaluasi Lahan

Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, Nursid. (1997). Studi Geografi sebagai Suatu Pendekatan dan

Analisa Keruangan. Bandung : Alumni

Wirawan (2010). Konflik dan Manajemen Konflik. Jakarta : Salemba Humanika Veeger, K.J. (1985). Realitas Sosial : Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan

Individu Masyarakat dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi.

Skripsi :

Luqman, Arief. (2013). Analisis Kerusakan Mangrove Akibat Aktivitas Penduduk

di Pesisir kota Cirebon. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

Rustandi , Tony. (2013). Dampak Konversi Lahan Terhadap Perubahan Kondisi

Sosial Ekonomi Penduduk di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.

(Skripsi). Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

Sudjana, Rizky Lestari. (2010). Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi

Pemukiman Terhadap Harga Lahan di Kelurahan Babakan Kecamatan Cibereum Kota Sukabumi. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS


(6)

Internet :

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun (2012). [Online]. Tersedia: http://www.dephut.go.id/index.php/news/details/9653 diakses pada hari Selasa 25 November 2014 pukul 08.10 WIB

Badan Pengawasan dan Pembangunan [Online]. Tersedia:

http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/6/581.bpkp diakses pada pada hari Senin 17 November 2014 pukul 19.45 WIB

Badan Pengawasan dan Pembangunan. [Online]. Tersedia:

http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/6/581.bpkp pada Senin Selasa 25 November 2014 pukul 08.15 WIB